PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut World Health Organization (2017) pada umumnya gangguan
Diperkirakan 4,4% dari populasi global menderita gangguan depresi dan 3,6%
antara tahun 2005 dan 2015. Depresi merupakan penyebab terbesar kecacatan
di seluruh dunia. Lebih dari 80% penyakit dialami orang-orang yang tinggal di
orang di seluruh dunia mengalami gangguan mental, sekitar 10% orang dewasa
mengalami gangguan jiwa saat ini dan 25% penduduk diperkirakan akan
data Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2007 di Indonesia menunjukkan bahwa
penduduk. Dengan kata lain menunjukkan bahwa pada setiap 1000 orang
penduduk terdapat 4-5 orang mengalami gangguan jiwa. Dari data tersebut
provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (24.3%), diikuti oleh Nanggroe Aceh
dari WHO sekitar 450 juta orang menderita gangguan jiwa termasuk
1
2
penanganan medis. Gejala skizofrenia muncul pada usia 15-25 tahun lebih
2013).
Gangguan jiwa yang umumnya terjadi adalah skizoprenia. Halusinasi
merupakan gejala yang sering muncul pada klien skizoprenia, dimana sekitar
yang mempengaruhi persepsi klien, cara berpikir, bahasa, emosi, dan perilaku
sendiri adalah tiga sampai lima perseribu penduduk. Bila diperkirakan jumlah
penduduk Indonesia sebanyak 220 juta jiwa maka akan terdapat gangguan jiwa
dengan skizoprenia kurang lebih 660 ribu sampai satu juta orang. Hal ini
melengking, bising, mungkin juga dalam bentuk kata-kata atau kalimat. Suara
itu dirasakan tertuju pada dirinya, sehingga sering penderita terlihat bertengkar
atau bicara sendiri dengan suara yang didengarnya. Sumber suara dapat berasal
3
dari bagian tubuhnya sendiri, dari suatu yang jauh atau dekat, kadang
salah satunya adalah halusinasi. Ini dibuktikan berdasarkan data dari medical
record BPRS dari RSJ Prof HB Sa’anin Padang di ruangan wisma merpati
berikut: pada tahun 2018 jumlah pasien 710 dengan halusinasi sebanyak orang
66 orang.
Berdasarkan hasil pengkajian di ruangan wisma merpati pada tanggal
19 juni 2019 diperoleh data subyektif Tn. M mengatakan dia sering medengar
suara-suara, sering berjalan mondar mandir, tertawa dan bicara sendiri. Dari
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Melaporkan kasus asuhan keperawatan pada Tn. M dengan Gangguan
halusinasi Pendengaran
d. Kelompok mampu menganalisa kondisi pasien gangguan persepsi
halusinasi Pendengaran
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
a. Dapat mengerti dan menerapkan asuhan keperawatan pada pasien jiwa
jiwa.
2. Bagi Profesi
Sebagai bahan masukan dan informasi untuk menambah
3. Bagi Institusi
a. Rumah sakit
Sebagai bahan masukan dan informasi bagi perawat yang ada di
Pendengaran
b. Pendidikan
Sebagai sumber bacaan atau referensi untuk neningkatkan
pembaca.