Anda di halaman 1dari 2

Sebagai orang luar yang datang ke suatu daerah dengan tujuan untuk melakukan

perubahan terhadap pola kehidupan masyarakat untuk mengembangkan potensi yang ada
di daerah tersebut. Maka seharusnya terlebih dahulu kita memeperkenalkan diri,
menyampaikan maksud dan tujuan serta dari mana kita berasal. Hal itulah yang di
lakukan oleh peserta KKN-ABCD di Desa Sumbergede. Perkenalan tersebut penting
dilakukan agar kedatangan peserta KKN bisa diterima dan juga mendapat dukungan dari
masyarakat sekitar.
Langkah awal yang dilakukan oleh peserta KKN-ABCD, dengan cara
memperkenalkan diri kepada perangkat desa Sumbergede, kemudian dilanjutkan
silaturrahmi dengan warga sekitar khususnya kepala dusun, ketua RT dan tokoh
masyarakat di desa tersebut. Pertama, Kepala Desa Sumbergede yang bernama Bapak
Mukri. Di pertemuan pertama hanya melakukan perkenalan non-formal dan mengajukan
beberapa pertanyaan tentang kegiatan yang ada di desa Sumbergede, jumlah penduduk,
profesi, agama, dan tradisi. Perkenalan dan penerimaan secara resmi dilakukan dua hari
setelahnya. Penerimaan sekaligus perkenalan resmi kami dilakukan di balai pertemuan
kantor desa Sumbergede. Dihadiri oleh Bapak Kepala Desa beserta staf-stafnya.
Kedua, Bu Indar selaku Kepala Desa sumbergede. Beliau menjadi kepala dusun
sementara menggantikan kepala dusun yang meninggal. Disini kami mendapat informasi
tentang organisasi yang aktif di desa sumbergede. Selain itu, kami juga mendapat
informasi tentang pengrajin tas anyam yang merupakan satu-satunya pengrajin tas di
dusun tersebut. Kami juga disarankan bersilaturahmi dengan Kepala Dusun lainnya untuk
mendapatkan informasi yang lebih lengkap tentang Desa Sidodadi.
Ketiga, Pak Eko selaku Kepala Dusun Kauman. Disini kami mendapat informasi
tentang Dusun Kauman mulai dari kegiatan yang dilakukan warga sekitar seperti yasin
dan tahlil seminggu sekali yang dilakukan secara bergilir serta aktivitas harian. Di Dusun
ini juga mempunyai organisasi diantaranya Sinoman (gabungan antara pemuda dan orang
tua), adapula organisasi lain dalam bidang pertanian yaitu Sidomakmur (Kelompok Tani),
maupun sistem pertanian.
Keempat, Pak Suwarno selaku Kepala Dusun Sawahan. Disini kami mendapat
informasi tentang kependudukan. Di dusun Sawahan terdapat 204 KK, 154 KS dengan
jumlah penduduk 589 jiwa. Selain itu, kami juga mendapat informasi tentang dana
infrastruktur untuk pembangunan seluruh infrastruktur yang ada terutama jalan dan
makam.
Kelima, Pak Parni selaku Kepala Dusun Oro-oro Watu. Disini kami mendapat
banyak informasi diantaranya kegiatan yang dilakukan warga sekitar seperti yasin dan
tahlil seminggu dua kali, hari kamis untuk ibu-ibu dan hari rabu untuk bapak-bapak.
Selain itu, ada kegiatan darling atau tadarus keliling setiap hari sabtu dilakukan bergilir di
rumah warga. Ada juga kegiatan hadrah yang dilakukan setiap hari, anggota hadrah ini
meliputi anak remaja dan bapak-bapak. Adapula kegiatan posyandu lansia dan posyandu
anak-anak dilakukan sebulan sekali setiaap tanggal 10. Dusun ini juga mempunyai
organisasi karang taruna yang dipimpin oleh Mas Eko. Karang taruna ini juga
mempunyai kegiatan rutin seperti pelatihan karate setiap hari sabtu. Disamping itu, kami
juga mendapat informasi tentang pertanian. Mayoritas penduduk dusun tersebut
menggunakan jenis padi serang thailand dan serang biasa.
Keenam, Mbah Sulaiman selaku Tokoh Agama desa Sidodadi. Kami mendapat
informasi tentang masjid Al-Ikhlas. Masjid Al-Ikhlas dibangun pada tahun 1993.
Kegiatan yang aktif dilakukan di masjid Al-Ikhlas selain untuk sholat berjamaah adalah
untuk kegiatan TPQ yang dilakukan setiap hari Minggu sampai Kamis pada pukul 3 sore.
Selain itu, digunakan untuk kegiatan yasin dan tahlil setiap malam jum’at legi.

Anda mungkin juga menyukai