Anda di halaman 1dari 76

Mengenal

DISLEKSIA
Famous People With Dyslexia
Overview What is Dyslexia ?
The International Dyslexia Association

dys-lexia
1994

Dyslexia merupakan kelainan dengan dasar neurologis,


bersifat genetik, yang berhubungan dengan
kemampuan penguasaan dan pemprosesan bahasa.

Dyslexia bervariasi dalam gradasinya

Dyslexia dapat bermanifestasi sebagai kesulitan


berkomunikasi/berbahasa ekspresif-reseptif,
membaca, menulis, mengeja, dan kadang dalam
matematika.
The International Dyslexia Association

dys-lexia
1994

Dyslexia tidak disebabkan karena


kurangnya motivasi ataupun adanya
gangguan pada area sensoris, instruksi
yang tidak tepat atau keterbatasan
dalam berpengalaman – namun dapat
terjadi bersamaan dengan kondisi-
kondisi tersebut
The International Dyslexia Association

dys-lexia
1994

“Dyslexia disandang seumur


hidup namun biasanya mereka
berespon dengan baik terhadap
intervensi yang tepat”
The International Dyslexia Association

dys-lexia
1994

Kondisi kronis yang menetap, BUKAN suatu


keterlambatan perkembangan, BUKAN karena
salah pola pengasuhan

Laki > perempuan

IQ Normal atau > Normal


IQ 90 ke atas
Fakta
Gangguan kronis tersering

pada masa kanak-kanak


Merupakan bentuk tersering (80%) dari
kesulitan belajar spesifik
Mengenai 3-17% anak usia sekolah
Fakta
HEREDITER
bersifat diturunkan
Sekitar 44-75% bersifat diturunkan
Orang tua dyslexia  50% anak-anaknya juga
menyandang dyslexia
Salah satu anak adalah penyandang dyslexia
 50% saudara kandungnya juga
menyandang dyslexia
Mitos
Disleksia BUKAN disebabkan :

KEBODOHAN !!!
Cara mengajar yang tidak baik
Pola asuh yang berbeda atau salah
Latar belakang sosial ekonomi yang buruk
Tidak ada motivasi untuk belajar
Gangguan penglihatan
Gangguan pendengaran
Gangguan kontrol motorik
kapan kita mulai dapat mengenali
tanda - tanda awal seorang anak
menyandang disleksia?
Sebagian besar praktisi
sepakat bahwa
diagnosis disleksia
dapat ditegakkan di
usia 7 tahun

Namun deteksi dini


sudah dapat dilakukan
sejak awal tahun
kehidupannya
Deteksi dini dilakukan
dengan merujuk kepada
milestone perkembangan
anak terutama dari aspek
bahasa.

Jika perkembangan bahasa


anak tidak sesuai dengan
milestone perkembangannya,
maka kita perlu mewaspadai
akan kemungkinan disleksia
Kelompok Resiko Disleksia
• Riwayat Disleksia dalam keluarga
• Riwayat gangguan berbahasa dalam
keluarga
• Gangguan berbahasa lisan
- Kosakata terbatas
- Bicara tidak runtut
- Artikulasi tidak jelas
- Pemilihan kosakata yang
tidak tepat
- Banyak menggunakan kata ganti
GANGGUAN BAHASA
Mudah Working
lupa memory
terbatas

Daya ingat
Sulit jangka
sikuens pendek
terbatas
Aspek- aspek Kesulitan
Mengeja

Membaca Menulis

Berbicara Mendengar

Perilaku Mengingat

Orientasi Kecerdasan

Kecepatan Proses Visual


Perencanaan
Aspek Kesulitan
Area Keberbahasaan

Berbicara
Bicara pelan-pelan, berpikir lama
Salah memilih kata-kata dan salah pengucapannya
Susah menemukan padanan kata yang benar
Kesulitan dengan kata berirama
Aspek Kesulitan
Area Keberbahasaan

 Sulit membedakan kelompok huruf


dan kelompok angka / bilangan
 Gangguan phonemic
awareness : Sulit mengenali
bunyi dari suatu huruf, Sulit
mengidentifikasi bunyi dari
gabungan huruf (suku kata),
Membaca tertukar persepsi bunyi
 Tidak mau & Sulit membaca
dengan suara keras, apalagi Lanjut…
Aspek Kesulitan
Area Keberbahasaan

 Kehilangan kata/kalimat saat


mebaca, Membaca tanpa
pemahaman,
 Kesulitan memaknai sebuah kata dan
menggunakannya dalam kalimat
 Salah membaca kata
Membaca  Saat membaca tanpa ekspresi tidak
memperhatikan tanda baca
Aspek Kesulitan
Area Keberbahasaan
 Sulit menghapal bentuk huruf
 Kesulitan mengetahui bunyi tiap huruf dan membedakan setiap
huruf dengan bunyinya
 Bingung membedakan huruf BESAR dan huruf kecil

Mengeja
Aspek Kesulitan
Area Keberbahasaan
 Kesulitan mengontrol
Menulis pensil/pulpen
 Sangat lambat dalam
menyelesaikan tugas menulis
 Kesulitan mengeja
menyulitkan saat
menuliskannya
 Tidak mampu
mengorganisasikan ide untuk
ditulis
 Kesulitan menuliskan kata-
kata Yang “Sulit” Saat
Membaca
Review Kata-kata Sulit
Lalu Membuat Kalimat Darinya
Kesulitan Menyusun Kalimat Dengan Tepat
Aspek Kesulitan
Area Keberbahasaan
 Sulit “memahami” instruksi
majemuk

 Kerap bertanya untuk


mengkonfirmasi pemahamannya

 Kehilangan fokus saat


mendengarkan pembicaraan yang
panjang

Mendengar  Suasana bising tidak bisa membuat


fokus

 Sulit mengikuti ritme


Aspek Kesulitan
Area Fungsi Eksekutif
 Mudah lupa
 Susah membedakan mana hal
yang nyata & khayalan
 Lupa kombinasi huruf dari
sebuah kata
 Susah mengingat nama dan
wajah orang
 Susah menghapalkan urutan
pada area math & science
 Sulit “mengingat ” instruksi
majemuk
 Sulit memahami konsep Mengingat
waktu sederhana
SEKUENSING NAMA BULAN
Aspek Kesulitan
Area Fungsi Eksekutif

 Memiliki Kecerdasan yang


baik bahkan sangat baik

 Beberapa dengan
kecerdasan sangat tinggi
dan berbakat di bidang
tertentu

 Beberapa memiliki minat


terbatas Kecerdasan
Aspek Kesulitan
Area Fungsi Eksekutif
 Beberapa melihat huruf menghilang,
bergerak, berbayang di kertas

 Kesulitan membaca tulisan


berwarna hitam dengan kertas putih

 Mengalami ketegangan mata & sakit


kepala

 Lambat menyalin catatan dan Proses Visual


menuliskannya dengan benar
Aspek Kesulitan
Area Fungsi Eksekutif
 Sulit melakukan aktivitas dengan
tuntutan yang runtut
 Sulit mengikuti ritme
 Sulit memahami konsep waktu
sederhana
 Sering kehilangan waktu
 Berantakan atau terlalu rapi (rigid)
 Sulit mengatur prioritas

Perencanaan
Aspek Kesulitan
Area Fungsi Eksekutif
 Lebih lama saat
menyelesaikan tugas
membaca dan menulis

 Lebih lama dalam hal


memahami sistem dan
cara kerja

 Membutuhkan waktu kerja Kecepatan


lebih lama saat
ulangan/tes/ujian
Aspek Kesulitan
Area Fungsi Eksekutif

 Gampang tersesat

 Kesulitan menghapal
arah & orientasinya

 Tidak bisa membaca jam


analog

 Sulit memahami konsep


waktu sederhana Orientasi
Aspek Kesulitan
Area Fungsi Eksekutif
 Menolak sekolah , tidak mau mengerjakan
PR/tugas
 Memiliki Kepercayaan diri dan konsep diri yang
lemah hingga menimbulkan gangguan sosial
emosi , seperti :

Perilaku
No sense of number
Sering tertukar lambang bilangan
dan lambang operasional matematika

Masih menggunakan bantuan jari


untuk menghitung sesuatu yang
seharusnya sudah mental
matematika
Apa itu Disgrafia?
• Menulis tidak sesuai dengan kaidah baik
dalam aspek cara menulis, ukuran huruf,
notasi penulisan, dsb.

• Seringkali disertai dengan posisi menulis


yang tidak nyaman

• Tulisan tidak bisa dibaca


Menyalin Tulisan

• kehilangan kata
• kehilangan baris
kalimat
• mengulang kalimat
• proporsi huruf tidak
sesuai
• tidak indahkan notasi
bacaan
• lay-out tidak nyaman
Dyspraxia
• Sulit memilih, merencanakan, menyusun
sesuatu (benda, kata, gerakan, dsb)
Bagaimana Mengetahui anak kita
Disleksia
Step 1: Get a medical exam
(Dokter Anak)

Step 2: Get a referral to a


specialist
(Neuropediatric, Psikolog)

Step 3: Put it all together


(Orangtua, Specialist, &
Guru)
Jangan berjuang
sendirian!
• Pahami, ketika anak kita diketahui
seorang disleksia, orang tua harus
menolong dirinya lebih dahulu
• Jadi orang tua yang kompak
• Berteman dengan sesama orang tua
dengan anak disleksia
• Bersahabat dengan guru, dokter
anak, psikolog anak kita
• Cari ilmu yang banyak
• Bangun lingkungan yang peduli
disleksia
Bagaimana Mendampingi
anak Disleksia di rumah
Membaca bersama-sama setiap hari. 
Cari cara belajar yang menyenangkan
dan membangunkan minatnya. 
Gunakan audiobooks atau talking books. .
Gunakan aplikasi atau software yang tepat.
Amati dan catat perkembangannya
Hargai semua pencapaiannya sekecil apapun
Fokus pada usahanya bukan sekedar hasilnya.
Berempati pada kemampuannya, sediakan sabar seluas
samudra.
Ciptakan rumah yang reader-friendly. 
Bangun kepercayaan dirinya.
Cari bakatnya, kelebihan non akademisnya, kembangkan 
Reminder Note
Tools – Edu Toys
Bermain dan belajar
- Albert Einstein -
i n g ga l Ke l a s
Naik/ T

Tanpa Intervensi
Bagaimana Mengakomodasi
pendidikan anak Disleksia di sekolah
GUNAKAN :
 buku dengan tulisan besar
sesuai dengan kemampuan
membacanya.
 audio/talking books.
 banyak gambar sebagai
petunjuk.
Bahan Ajar  Lembar kerja dengan huruf
  yang besar.
 instruksi sederhana.
 buku tulis yang berbeda.
 
Bagaimana Mengakomodasi
pendidikan anak Disleksia di sekolah
 Berikan instruksi satu persatu baik lisan
maupun tulisan
 Ulangi setiap kali memberi petunjuk &
pastikan murid mengerti
 Disiplin dengan rutinitas kelas
 Kelas dengan murid sedikit lebih baik
 Berikan berkas rangkuman untuk dipelajari
di rumah review pencapaianannya setiap
hari
 Berikan waktu khusus utk memperkenalkan
Teknik materi baru/cara baru
Mengajar  Guru selalu belajar & meng-update
  pengetahuannya
Bagaimana Mengakomodasi
pendidikan anak Disleksia di sekolah
 Beri waktu lebih lama untuk,
membaca, menulis dan
menyelesaikan tugasnya.
 Berikan kesempatan dengan cara
dia bisa mengerti
 Akomodasikan kebutuhan kerja nya.
 Berikan hand out khusus yang lebih
Manajemen sederhana
Kelas & Ujian  Berikan kata ‘pertama’ saat tugas
  menulis panjang untuk membantu
initial tasking nya
Lanjut…….
Bagaimana Mengakomodasi
pendidikan anak Disleksia di sekolah
 Beri contoh hasil kerja yang baik
sebagai panduan kerja
 Atur urutan soal dari mudah ke yang
lebih sulit
 Izinkan murid memberikan laporan
dengan cara berbeda, misalnya dengan
poster atau video
 Berikan waktu lebih lama saat ujian
Manajemen atau ruangan terpisah, soal yang
Kelas & Ujian dibacakan dan diingatkan untu
  memeriksa kembali hasil kerjanya
It Takes A Village To raise A Children with Dyslexia
Sasa - Dyslexia Parent Support Group Indonesia
Dr. Kristiantini Dewi, SpA.
Ketua Asosiasi Disleksia Indonesia
Please Contact Us :
Humas DPSG :
Risye Trisnawati
0815.2015.074

Email : dpsg.jatim@gmail.com Bicara Disleksia

Facebook : @BicaraDisleksia
DPSG Jawa Timur
dpsgjatim@gmail.com
Bicara Disleksia
Facebook Page :
Dyslexia Parents Support
Group Jawa Timur – DPSG
Jatim
VISI
• Terwujudnya “Pusat Kajian dan Pelayanan Terpadu
Disleksia Indonesia”
• Terwujudnya kesempatan belajar yang sama bagi
para penyandang disleksia di semua lini pendidikan
(TK, SD, SMP, SMA, AKADEMI, PERGURUAN TINGGI)
dengan sistem akomodasi yang baku dan tervalidasi
yang disepakati oleh tenaga professional medis
terkait, para pendidik, serta pemerintah (pembuat
kebijakan di sistem pendidikan)
MISI
• Membangun jejaring dengan International
Dyslexia Forum sehingga keberadaan Asosiasi
Disleksia Indonesia dikenal dan diakui dalam
skala internasional
• Mendirikan “Pusat Diagnostik Bagi Anak
Disleksia”
MISI
• Membangkitkan kepedulian akan kondisi
disleksia bagi seluruh lapisan masyarakat,
termasuk jajaran pemerintah (pembuat
kebijakan sistem pendidikan), orang tua, guru,
psikolog dan tenaga medis professional.
• Melakukan pengayaan bagi masyarakat
mengenai disleksia dalam bentuk seminar dan
workshop
27 Februari 2014

Sebagai ‘agen’ untuk membantu ADI secara


Sukarela demi kepentingan dan kebutuhan
para anak disleksia disekitar para orang tua
mensosialisasikan Disleksia ke banyak lapisan
masyarakat yang lebih luas di seluruh
Indonesia
TUJUAN DPSG
Meningkatkan pemahaman orang tua, guru,
pembuat kebijakan sistem pendidikan,
tenaga professional medis, dan seluruh
lapisan masyarakat mengenai disleksia
(kesulitan belajar spesifik) agar potensi
akademik penyandang disleksia dapat
berkembang optimal
what has

done in two years


27 Februari 2014
“GIFT OF DYSLEXIA”
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai