Low Impact
Low Impact
ABSTRACT
Background:
Aging is a process of gradual disappearance of the network's ability to self-repair
/ replace themselves and maintain their normal structure and function that can
not withstand the injury (including infections) and repair the damage suffered. As
we get older, the elderly will experience changes in the musculoskeletal system
including joint cartilage degeneration, loss of strength, flexibility and
complaining of joint pain. Joint pain is caused by a functional disorder of pain
when the joint is moved and limited motion caused by structural changes in the
joints. Low impact aerobics is an alternative that can be used to overcome these
problems.
Methods:
The design of this study is Quasi Experimentation with the design of Non-
Equivalent Control Group. The population is elderly who experience joint pain
following lower limb posyandu Juwangi elderly in Juwangi, Tempursari, Ngawen,
Klaten with number 64 elderly. The sampling used was non-probability sampling
with purposive sampling method by the number of 30 elderly people.
Research Result:
The result using independent t-test, found that the effective low-impact aerobic
exercises to decrease lower extremity joint pain in older adults in Juwangi,
Tempursari, Ngawen, Klaten indicated by Pvalue value = 0.000 (P <0,05).
Key words: low impact aerobics, lower extremity joint pain, elderly.
B. Metode
Desain penelitian ini menggunakan eksperimen semu (Quasi E Eksperimen)
dengan rancangan Non-Equivalent
Non Equivalent Control Group. Dalam model penelitian
ini tidak digunakan suatu pembatasan-pembatasan
pembatasan pembatasan yang sangat ketat
terhadap keharusan randomisasi/ acak (Imron & Amrul, 2010). Dalam
rancangan ini, kelompok eksperimen diberi perlakuan
perlakuan sedangkan
kelompok kontrol tidak. Pada kelompok eksperimen diawali dengan pre
test, dan setelah pemberian perlakuan diadakan pengukuran kembali (post
test). Pada kelompok kontrol juga dilakukan pre test, tetapi tidak diberi
perlakuan sama dengan kelompok
kelompok eksperimen dan kemudian juga
dilakukan post test (Nursalam, 2008). Dalam penelitian ini kelompok
kontrol diberikan senam otak.
otak
Kelompok Eksperimen
Kelompok Kontrol
Keterangan :
Populasi dalam penelitian ini adalah lanjut usia yang mengalami nyeri
sendi ekstremitas bawah yang mengikuti posyandu lansia di Dukuh
Juwangi, Tempursari, Ngawen, Klaten dengan jumlah 64 lansia.
Berdasarkan penghitungan besar sampel, dibutuhkan 17 lansia untuk
masing-masing kelompok, baik kelompok eksperimen maupun kelompok
kontrol.
Pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling
dengan metode purposive sampling. Peneliti memilih subyek penelitian
berdasarkan pertimbangan peneliti, yang memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi. Kriteria inklusi dalam penelitian ini meliputi : lansia yang
bersedia menjadi responden, lansia yang mengalami nyeri sendi
ekstremitas bawah kategori ringan dan sedang, lansia yang berusia
maksimal 75 tahun, lansia yang tidak mengalami kecemasan, lansia yang
mampu berdiri selama senam ± 30 menit sehingga mampu melakukan
senam aerobik low impact, lansia yang mengikuti program senam aerobik
low impact selama 4 minggu secara rutin. Kriteria eksklusi dalam
penelitian ini meliputi : lansia yang mengalami gangguan mobilitas fisik
misalnya fraktur, gout terminal (bengkak) dan penyakit berat seperti
stroke, lansia yang menggunakan terapi obat/farmakologis, lansia yang
mengalami gangguan penglihatan dan pendengaran.
Daftar Pustaka