Anda di halaman 1dari 17

Petunjuk Mahasiswa

FOCUS GROUP DISCUSSION III BLOK 6


MODUL PEMBELAJARAN BERBASIS KOMUNITAS
Senin, 22 Juli 2019
Hari & tanggal : Senin, 22 Juli 2019
Waktu : 09.00 – 11.50 WIB
Bahan Kajian : Tumbuh Kembang Bayi
Nara Sumber : DR. Yoke Ayukarningsih, dr.,SpA.,M.Kes.
Kontributor terkait : DR. Yoke Ayukarningsih, dr.,SpA.,M.Kes.
Anastasia Yani T, dr., M.Kes

Capaian Pembelajaran :
Setelah mengikuti diskusi kelompok ini, setiap mahasiswa mampu :
1. Menganalisis tumbuh kembang (C3-4)
2. Menganalisis deteksi tumbuh kembang bayi (C3-4)
3. Menganalisis masalah keluarga sasaran dalam mengaplikasikan pelaksanaan pemantauan
tumbuh kembang bayi (C3-4)
4. Mengaplikasikan upaya promosi kesehatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi
masalah termasuk metode dan media pendidikan kesehatan yang sesuai untuk mengatasi
masalah tersebut! (C4-5)
5. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan keluarga sasaran
6. Meningkatkan kemampuan empati dan mawas diri

PENGATURAN DAN ALOKASI WAKTU


• Kelompok memilih seorang koordinator 5 menit
• Pendahuluan oleh fasilitator 10 menit
• Melakukan FGD 135 menit
• Penutup oleh fasilitator 5 menit
Moch. Alif Rois

4111181135

1. Jelaskan tentang tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak dan faktor-faktor yang
memengaruhinya!
2. Jelaskan tentang pertumbuhan anak dan cara penilaiannya!
3. Jelaskan kategori status gizi berdasarkan pengukuran berat badan/umur, panjang
badan/umur, berat badan/tinggi badan dan interpretasi pengukuran lingkar kepala?
4. Bagi mahasiswa yang ibu sasarannya telah melahirkan :
Jelaskan interpretasi hasil penilaian pertumbuhan bayi sasaran yang anda dampingi!
Adakah masalah/kesulitan yang anda temui dalam pemantauan pertumbuhan bayi
sasaran anda?
Bagi mahasiswa yang ibu sasarannya masih hamil:
Bagaimana pemantauan kenaikan berat badan ibu selama kehamilan? Adakah
gangguan/penyakit ibu selama kehamilan? Bandingkan dengan kenaikan berat badan
yang diharapkan!
5. Jelaskan tentang perkembangan anak dan cara penilaiannya!
Bagi mahasiswa yang ibu sasarannya telah melahirkan :
Jelaskan hasil penilaian perkembangan bayi sasaran yang anda dampingi! Adakah
kesulitan yang anda temui dalam pemantauan perkembangan bayi sasaran anda?
6. Jelaskan red flags perkembangan pada anak! Apakah anda menemukan hal tersebut pada
adik sasaran anda?
7. Apa yang anda rencanakan untuk diamati/diperhatikan pada kunjungan selanjutnya
sehubungan dengan tumbuh kembang bayi (bagi ibu yang telah melahirkan) /
pemeliharaan kesehatan ibu hamil (ibu yang masih hamil) dan masalah lain yang
ditemukan?
8. Informasi kesehatan apa yang menurut anda perlu diberikan pada sasaran untuk
mengatasi masalah/keadaan yang anda temukan tersebut ! Buatlah dalam bentuk
pamflet/leaflet/power point/video dan perlihatkan pada fasilitator/pembimbing.

Jawab:

1. *Tahapan Tumbuh Kembang Anak

a. Pertumbuhan
Pemantauan pertumbuhan bayi dan anak dapat dilakukan dengan menimbang berat
badan, mengukur tinggi badan, dan lingkar kepala anak. Pertumbuhan berat badan
bayi usia 0-6 bulan mengalami penambahan 150-250 gram per minggu dan
berdasarkan kurva pertumbuhan yang diterbitkan oleh National Center for Health
Statistics (NCHS), berat badan bayi akanmeningkat dua kali lipat dari berat lahir pada
anak usia 4-7 bulan (wong et al, 2008).
Berat badan lahir normal bayi sekitar 2.500-3.500 gram, apabila kurang dari 2.500
gram dikatakan bayi memiliki berat lahir rendah (BBLR), sedangkan bila lebih dari
3.500 gram dikatakan makrosomia. Pada masa bayi-balita , berat badan digunakan
untuk mengukur pertumbuhan fisik dan status gizi. Sehingga untuk mengetahui
pertumbuhan bayi, status gizi diperhatikan (Susilowati, 2008 dalam Rif’atunnisa,
2014)

b. Perkembangan
Tingkat perkembangan anak berdasarkan umur (IG.N.GDE RAHUH, hlm.60) ditampilkan
pada tabel di bawah ini.

Pendapat ahli lainnya, tumbuh kembang anak usia 6 bulan. (Dr. Widodo Judarwanto, 2014)
dapat dirinci sebagai berikut :

1. Perkembangan motorik: bayi mampu mengangkat kepala ketika ditarik ke posisi


duduk, tengkurap, duduk dengan sedikit bantuan, mampu meraih mainan yang ada
disekitarnya. Bayi akan menyadari dimana arah suara berasal
2. Perkembangan bahasa: bayi sudah bisa mengatakan “ma”, “mu”, “da”
3. Perkembangan Sosial: Bayi akan merasa nyaman di sekitar orang-orang akrab dan
timbul kecemasan di sekitar orang asing. Pada usia ini bayi senang bermain dengan
bayi lainnya, dan sekali-kali ia akan tersenyum dan meniru suara masing-masing, dan
di usia ini bayi mulai mengenali orang tua.
*Faktor yang mempengaruhi:

Faktor internal

1. Genetika
Faktor genetik akan mempengaruhi kecepatan pertumbuhan dan kematangan tulang, alat
seksual, serta saraf, sehingga merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses
tumbuh kembang, yaitu : perbedaan ras, etnis atau bangsa, keluarga, umur, jenis kelamin, dan
kelainan kromosom
2. Pengaruh hormonal
Pengaruh hormonal sudah terjadi sejak masa prenatal, yaitu saat janin berumur 4 bulan. Pada
saat itu, terjadi pertumbuhan yang cepat. Hormon yang berpengaruh terutama adalah hormon
pertumbuhan somatotopin yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitary. Selain itu, kelenjar tiroid
juga menghasilkan kelenjar tiroksin yang berguna untuk metabolisme serta maturasi tulang,
gigi dan otak. (Soetjiningsih, 2002 dalam Rajab, 2013).

Faktor Eksternal

Faktor prenatal : gizi, mekanis, toksin/zat kimia, endokrin, radiasi, infeksi, kelainan
imunologi, anoksi embrio dan psikologi ibu.
Faktor persalinan : komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, afaksia dapat
menyebabkan kerusakan jaringan otak

Faktor pascasalin : gizi, penyakit kronis/kelainan kongenital, lingkungan fisis dan kimia,
psikologis, endokrin, sosio-ekonomi, lingkungan pengasuhan, stimulasi dan obat-obatan.
(Rusmil , 2008 dalam Rajab, 2013).

2. Pemeriksaan dan pengukuran pertumbuhan dapat dilakukan dengan berbagai cara,


yaitu secara klinis yang dilakukan dalam pelayanan medis maupun secara
antropometris. Pemeriksaan secara klinis bertujuan untuk membuat diagnosis tentang
pertumbuhan dan status gizi anak dalam keadaan sehat maupun sakit. Diagnosis klinis
ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisis dan pemeriksaan penunjang
yang meliputi pemeriksaan laboratorium, radiologi serta antropometri. Pada saat ini
terdapat beberapa baku antropometri, berikut di bawah ini merupakan langkah-
langkah menilai pertumbuhan menggunakan baku NCHS tahun 2000 yang kemudian
ditampilkan oleh CDC sehingga dikenal sebagai kurva pertumbuhan CDC 2000.
Langkah Persiapan
1. Alat ukur
·Timbangan berat badan
Beam balance untuk anak kurang dari 2 tahun, setelah umur tersebut digunakan
timbangan injak atau electronic.
·Ukuran panjang / tinggi badan
Untuk anak kurang dari 2 tahun digunakan infantometer, sedangkan apabila
lebih dari 2 tahun digunakan stadiometer atau microtoise
·Pita ukur lingkar kepala menggunakan pita ukur lingkar kepala yang tidak melar.
A. Kurva standard pertumbuhan dari CDC 2000
Langkah Pelaksanaan
1. Prosedur Pengukuran Berat Bayi
a.Dilakukan oleh 2 orang, yaitu orang pertama mengukur berat bayi sambil menjaga
anak agar tidak jatuh dan orang kedua mencatat hasil pengukuran.
b.Bayi dalam keadaan tanpa pakaian atau hanya menggunakan popok yang kering.
c.Tempatkan bayi di tengah alat timbangan.
d.Lakukan pembacaan dengan ketelitian 0,01 kg.
2. Prosedur Pengukuran Panjang Bayi
a.Bayi hanya menggunakan popok. Sepatu dan hiasan kepala harus dibuka.
b.Bayi diletakan di tengah alat pengukur.
c.Dilakukan oleh 2 orang, yaitu orang pertama memegang kepala bayi agar
menempel pada ujung papan ukur ang tidak dapat digeser, posisi kepala lurus
dengan pandangan vertical ke atas dalam Frankfort horizontal plane. Orang
kedua meluruskan kedua tungkainya dengan telapak kaki menempel pada papan
pengukur yang dapat digeser.
d.Lakukan pembacaan dengan ketelitian 0,1 cm.
3. Prosedur Pengukuran Lingkar Kepala
a.Topi, hiasan rambut, atau hiasan lainnya yang akan mengganggu pengukuran
harus dilepaskan.
b.Bayi lebih nyaman dalam dekapan orangtua.
c.Ukur lingkaran kepala atau lingkaran occipital-frontal yaitu lingkaran kepala
terbesar melalui belakang kepala (occiput) dan sebelah atas alis mata.
d.Lakukan pembacaan dengan ketelitian 0,1 cm.
4. Prosedur Pengukuran Berat Anak / Remaja
a.Timbangan sebaiknya diletakan di ruangan tertutup.
b.Pakaian dilepaskan, hanya menggunakan pakaian dalam saja.
c.Anak / remaja berdiri tegak di tengah alat timbangan.
d.Lakukan pembacaan dengan ketelitian 0,01 kg.
5. Prosedur Pengukuran Tinggi Anak / Remaja
a.Anak/remaja dengan berdiri tegak menempel pada
alat stadiometer atau microtoise tanpa alas kaki.
b.Hiasan di kepala dilepas.
c.Pandangan lurus ke depan.
d.Anak diintruksikan untuk menarik nafas dalam-dalam.
e.Mata pengukur sejajar dengan puncak kepala.
f.Geser alat ukur ke bawah hingga sedikit menekan kepala.
g.Lakukan pembacaan dengan ketelitian 0,1 cm.
Langkah Penilaian
A.Hitung Umur Anak
Cara menghitung umur anak adalah dengan cara mengurangi tanggal pemeriksaan
terhadap tanggal lahir.
Contoh :
Tanggal pemeriksaan 10 Mei 2004: 2004 05 10
Tanggal lahir 23 Juni 2002 : 2002 06 23
Umur kronologis: 1 10 17
Umur kronologis anak adalah 1 tahun, 10 bulan, 17 hari dan diplot sebagai 22 ½
bulan.
Menghitung Umur Anak yang Lahir Prematur
Untuk bayi prematur, dalam mengukur berat dan panjang badan serta lingkar
kepala, harus digunakan umur koreksi sampai anak berusia 2 tahun. Untuk bayi
prematur dengan berat kurang dari 1000 gram, umur koreksi digunakan sampai anak
berusia 3 tahun. Cara menghitung umur koreksi adalah dengan cara mengurangi umur
kronologis terhadap jumlah minggu prematur.
Contoh :
Bayi Lina lahir pada tanggal 20 Desember 2002, lahir dengan umur gestasi 33
minggu, dengan berat lahir 2000 gram.
Tanggal pemeriksaan 5 Juli 2004: 2004 07 05
Tanggal lahir 20 Desember 2002: 2002 12 20
Umur kronologis: 1 06 15
Prematur 7 minggu: 01 21
Umur koreksi: 1 04 24
Umur anak adalah 1 tahun, 4 bulan, 24 hari dan diplot pada 16 ½ bulan.

B.Plot ke dalam Kurva Pertumbuhan CDC 2000


Gunakan kurva pertumbuhan berdasarkan umur, tinggi, berat, lingkar kepala dan
jenis kelamin sesuai dengan kebutuhan.
Kurva pertumbuhan CDC ditampilkan sebagai :
Jenis Kelamin Umur Kurva
Laki-laki Lahir sampai 36 bulan Berat terhadap panjang
Laki-laki Lahir sampai 36 bulan Berat terhadap umur
Laki-laki Lahir sampai 36 bulan Panjang terhadap umur
Laki-laki Lahir sampai 36 bulan Lingkar kepala terhadap umur
Perempuan Lahir sampai 36 bulan Berat terhadap panjang
Perempuan Lahir sampai 36 bulan Berat terhadap umur
Perempuan Lahir sampai 36 bulan Panjang terhadap umur
Perempuan Lahir sampai 36 bulan Lingkar kepala terhadap umur
Laki-laki 2 sampai 20 tahun IMT terhadap umur
Laki-laki 2 sampai 20 tahun Berat terhadap umur
Laki-laki 2 sampai 20 tahun Tinggi terhadap umur
Perempuan 2 sampai 20 tahun IMT terhadap umur
Perempuan 2 sampai 20 tahun Berat terhadap umur
Perempuan 2 sampai 20 tahun Tinggi terhadap umur
Ket :
IMT (BMI) : Indeks Massa Tubuh (Body Mass Index)

C.Nilai Hasil Pertumbuhan


Dalam menilai pertumbuhan diperlukan beberapa kali pengukuran untuk melihat arah
pertumbuhan. Pada neonatus sebaiknya pengukuran dilakukan pada minggu pertama,
ke-2 dan ke-4, selanjutnya dianjurkan melakukan pengukuran antropometri satu kali
setiap bulan.
Berikut di bawah ini beberapa criteria yang digunakan untuk menilai adanya masalah
dalam pertumbuhan :
Sumber Indikator Batasan
Institute of Medicine, Panjang terhadap umur Persentil ke-5
1996 Tinggi terhadap umur
Berat terhadap panjang
Berat terhadap tinggi
Panjang terhadap umur
WIC Tinggi terhadap umur
Berat terhadap panjang
IMT terhadap umur Persentil ke-10
IMT terhadap umur
Panjang / tinggi terhadap umur
Berat terhadap tinggi
Berat terhadap umur
Berat terhadap panjang
Panjang terhadap umur
Berat terhadap umur Persentil ke-5
CDC Panjang terhadap umur Persentil ke-2,3 (-2 SD)
WHO, 1995 Tinggi terhadap umur

Persentil ke-5

Arah pertumbuhan ke
Medical Practice, 1999 bawah melampaui
persentil semula.

3. Indeks antropometri merupakan gabungan dari beberapa parameter antropometri.


Indeks antropometri yang paling sering digunakan adalah BB/U, TB/U, dan BB/TB.
Tetapi, LLA/U, lingkar kepal/umur dan IMT/U juga sering digunakan pada keadaan
tertentu.
a) Berat badan terhadap Umur (BB/U)
Berat badan merupakan salah satu parameter yang memberikan gambaran massa
tubuh. Kelebihan BB/U adalah lebih mudah dan lebih cepat dimengerti oleh
masyarakat umum, baik untuk mengukur status gizi akut atau kronis.
Kelemahannya adalah dapat mengakibatkan interpretasi status gizi yang keliru
bila terdapat edema, sering terjadi kesalahan pengukuran, seperti pengaruh
pakaian atau gerakan anak pada saat penimbangan.5

Gambar 3. Kurva WHO untuk BB/U anak laki-laki < 5 tahun

Gambar 4. Kurva WHO untuk BB/U


anak perempuan usia <5 tahun
Gambar 5. Kurva CDC untuk TB/U dan BB/U untuk anak laki -laki usia 2-20
tahun

Gambar 6. Kurva CDC untuk TB/U dan BB/U untuk anak perempuan usia 2- 20
tahun

b) Tinggi badan terhadap Umur (TB/U)


Tinggi badan merupakan antropometri yang menggambarkan keadaan
pertumbuhan skeletal. Pengaruh defisiensi zat gizi terhadap tinggi badan akan
nampak dalam waktu yang relatif lama. Beaton dan Bengoa menyatakan bahwa
TB/U disamping memberikan gambaran status gizi masa lampau, juga lebih erat
kaitannya dengan status ekonomi.2
Gambar 7. Kurva WHO untuk TB/U pada anak perempuan usia 0 -5 tahun

Gambar 8. Kurva WHO untuk TB/U pada anak laki-laki usia 0-5 tahun
c) Berat badan terhadap Tinggi badan (BB/TB)
Indeks BB/TB merupakan indikator yang baik untuk menilai status gizi sekarang
dan merupakan indeks yang independen terhadap umur. Anak yang memiliki berat
badan dan tinggi badan normal pada usia remaja, menunjukkan bahwa
pertumbuhan dan perkembangannya seimbang.2,3

Gambar 9. Kurva WHO untuk BB/TB pada anak laki -laki usia 0-2 tahun
Gambar 10. Kurva WHO untuk BB/TB pada anak perempuan usia 0 -2 tahun

d) Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa Tubuh terhadap Umur (IMT/U)
Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa Tubuh (IMT) sebagai baku
pengukuran obesitas pada anak dan remaja diatas usia 2 tahun. Body Mass Index
(BMI) atau Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah perbandingan antara berat badan
dengan tinggi badan kuadrat. Cara pengukurannya adalah pertama-tama ukur
Berat Badan (BB) dan Tinggi Badan (TB), selanjutnya dihitung menggunakan
rumus: 2,3

BMI mempunyai keunggulan utama yaitu dapat menggambarkan lemak tubuh


yang berlebihan, sederhana dan bisa digunakan dalam penelitian populasi berskala
besar. Kelemahan yang terjadi adalah dalam menentukan obesitas. Obesitas
adalah kelebihan lemak tubuh. Kelebihan lemak badan tidak selalu identik dengan
kelebihan lemak. Misalnya pada olahragawan, maka biasanya komposisi lemak
tubuhnya relatif rendah dan komposisi ototnya relatif tinggi, sehingga BMI-nya
tinggi dan bukan berarti obesitas.3
Cara menentukan BMI for Age adalah dengan menentukan terlebih dahulu
nilai BMI anak dengan rumus BMI. Setelah nilai BMI diperoleh, bandingkan nilai
BMI hasil perhitungan pada diagram BMI for age WHO sesuai dengan jenis
kelamin dan umur anak. Penentuan kriteria anak disesuaikan dengan
memperhatikan nilai Z score pada diagram WHO. Z score merupakan indeks
antropometri yang digunakan secara internasional untuk menentukan status gizi
dan pertumbuhan, yang diekspresikan sebagai satuan standar deviasi (SD)
populasi rujukan. 3,7
Gambar 11. Kurva WHO pada IMT/U anak laki -laki usia 0-2 tahun

Gambar 12. Kurva WHO pada IMT/U anak perempuan usia 0-2 tahun

Digunakan penghitungan persentil atau standar deviasi unit untuk interpretasi,


kemudian dicocokkan dengan ambang batas yang sudah ditentukan. Standar deviasi
atau disebut juga Z-skor dihitung dengan rumus berikut:3

Tabel 1. Kategori Status gizi berdasarkan Z-Score WHO pada anak umur 0-60 bulan

Tabel 2. Interpretasi antropometri menurut CDC dan WHO


KRITERIA CDC WHO LLA / U TLK
Gizi buruk BB/TB <70% BB/TB <-3 SD <70%
Gizi kurang BB/TB 70-90% BB/TB <-2SD 70-89%
BB/TB ≥90- BB/TB -2SD s/d
Gizi normal 90-100%
120% +1SD
BB/TB atau BMI
Risiko gizi lebih
>+1 SD
BB/TB atau BMI
Gizi lebih BMI ≥ p85 110-120%
>+2 s/d +3SD
BB/TB >120%
BB/TB atau BMI
Obesitas atau >p90 >120% >p85
>+3SD
BMI ≥p95
Superobesitas BB/TB >140%
Perawakan pendek TB/U <p3

a) Lingkar kepala menurut Usia


b)

Gambar 15. Kurva WHO menurut lingkar kepala / U pada anak laki-laki usia 0-5 tahun

4. Bagi mahasiswa yang ibu sasarannya sudah melahirkan :


Untuk saat ini, hasil penilaian pertumbuhan adik sasaran yang saya dampingi masih dalam
batasan normal dan belum ada masalah.

5. Bersifat kualitatif,  pengukuran lebih sulit, melibatkan perubahan, berkorelasi dg


pertumbuhan. Bertambahnya kemampuan/skill, struktur & fungsi tubuh  lebih
kompleks, perkemb awal penentu selanjutnya
Hasil penilaian perkembangan pada adik sasaran saya yaitu :

- Membalas senyuman
- Menggenggam mainan
- Mengikuti gerakkan yang dilakukan si ibu
- Menegakkan kepala saat telungkup
-
 Ciri-ciri perkembangan:
-Melibatkan perubahan
-Perkembangan awal menentukan selanjutnya
-Mempunyai pola yang tetap
-Mempunyai tahapan yang berurutan
-Mempunyai kecepatan yang berbeda
-Berkorelasi dengan pertumbuhan
 Penilaian perkembangan bayi pada adik sasaran:
-MOTORIK KASAR (GROSS MOTOR)
1.Mampu menumpu dengan kedua lengan dan berusaha mengangkat kepala
-MOTORIK HALUS (VISION AND FINE MOVEMENTS)
1.Memegang benda yaitu jari dan telapak tangan/ koordinasi tangan (ada)
Perkembangan motorik halus meningkat, ekspresi meningkat
-BERBAHASA (LANGUAGE ATAU HEARING AND SPEECH)
1. Menangis (ada)
2. Isyarat (ada)
3. Ungkapan emosi (senyum, gembira, sedih) (ada)
-SOSIAL DAN BERMAIN (SOCIAL BEHAVIOUR AND SPONTANEOUS
PLAY)
1. Mampu tersenyum kepada ibu nya dan kepada orang lain

6. Motorik kasar:
* Belum dapat berguling umur lima bulan.

* Belum dapat mengontrol kepala usia 6-7 bulan.

* Belum dapat duduk tegak di lantai 5-1 0 menit pada usia 10-12 bulan.

* Belum dapat merangkak atau mengesot dan ditarik ke posisi berdiri pada umur 12-13
bulan.

* Belum berjalan sendiri atau dititah pada umur 18-21 bulan.

Motorik halus:

* Tidak dapat memegang benda yang diletakkan di tangannya pada usia 4-5 bulan.

* Tangan tetap terkepal erat sampai usa 4-5 bulan.

* Tidak dapat memegang benda dengan satu tangan pada umur tujuh bulan.

* Tidak dapat memindahkan benda kecil ke dalam gelas sampai usia 6-7 bulan.

* Tidak dapat menyusun tiga kubus pada umur dua tahun.

* Tetap memasukkan benda ke mulut disertai sekresi air liur sampai usia dua tahun.

Bicara:

* Enam bulan mata tidak melirik dan kepala tidak menoleh pada sumber suara dari samping
atau belakang.

* 10 bulan tidak merespons terhadap panggilan namanya.

* 15 bulan tidak mengerti terhadap kata-kata.


* 18 bulan tidak dapat mengucapkan 10 kata.

* 21 bulan tidak merespons perintah duduk, diri, kemari.

* 24 bulan tidak dapat menunjuk dan menyebut bagian tubuh seperti mata atau hidung, teliga,
mulut.

* 12 bulan tidak menunjukkan babling, menunjuk atau mimik yang baik.

* Tidak ada kata pada 16 bulan.

* Tidak ada dua kata spontan pada umur dua tahun.

Kognitif:

* 2-3 bulan tidak tertarik pada wajah ibunya.

* 6-7 bulan tidak mencari benda yang jatuh.

* 8-9 bulan tidak berminat dengan permainan ciluk ba.

* 12 bulan tidak mencari benda yang disembunyikan.

* Dua tahun tidak bisa mengelompokkan benda berdasarkan kesamaan seperti hewan,
kendaraan.

* Tiga tahun tidak bisa menyebutkan nama diri.

* Empat tahun tidak bisa menghitung secara berurutan.

* Lima tahun tidak mengetahui warna.

* 5,5 tahun tidak mengetahui hari lahir dan alamat.

Interaksi sosial:

* Tiga bulan tidak ada senyum sosial.

* 6-8 bulan tidak tertawa saat diajak bermain.

* 12 bulan sulit ditenangkan, tidak suka didekati/dipeluk.

* 24 bulan mudah mengamuk tanpa sebab, tidak ada kontak mata dengan anak lain atau
orang dewasa.

* 3-5 tahun tidak disiplin, tidak mau bermain dengan anak lain.

Pada adik sasaran saya tidak ditemukan masalah.


7. Untuk rencana selanjutnya, saya akan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan
adik sasaran saya, karena saya merasa khawatir akan kondisi adik sasaran saya yang
tingginya di bawah normal.
8.
FORMULIR LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN UNTUK
BAHAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) III

Nama Mahasiswa : Moch. Alif Rois


NIM : 4111181135
Tanggal Kunjungan : 10 Juli 2019
Kunjungan ke :4
Nama Ibu : ibu warliah
Nama Bayi : Anisa
BB bayi saat lahir 3060 gr
PB bayi saat lahir 46 cm
Lingkar kepala 33 cm
Tanggal lahir bayi : 4 April 2019
Berat badan sebelum hamil :BB : 60 kg TB : 158 cm
Status gizi sebelum hamil : IMT = 25 kategori status gizi : kegemukan
Diisi bagi ibu yang saat ini masih hamil:
 Usia kehamilan saat ini : _____ minggu, berat badan saat ini:____ kg
 Kenaikan berat badan selama hamil :______ kg
 Analisis kenaikan berat badan selama hamil (dibandingkan standar kenaikan BB yang
diharapkan):
Diisi bagi ibu yang telah melahirkan :
 Kenaikan berat badan selama hamil : 16 kg
 Analisis kenaikan berat badan selama hamil (dibandingkan standar kenaikan BB yang
diharapkan):
 Riwayat obstetri G(kehamilan): 1, P(persalinan) : 1, A (keguguran): 0

Variabel Kondisi anak saat kunjungan Analisis


(uraikan)
BB/umur Median, masih dibatas normal ( 5,5kg Normal
)
PB/umur Median, masih dibatas normal ( 56cm ) Normal
BB/PB
Status Imunisasi Hepatitis B, BCG, Polio 1 2, DPT
Pemberian makan Asi Eksklusif
Perkembangan anak Baik Baik
Kesehatan anak Baik Baik
Obat/suplemen yang Tidak Ada
dikonsumsi
Kebersihan anak Bersih
Kebersihan rumah dan Bersih
lingkungan
Penyuluhan

Anda mungkin juga menyukai