Anda di halaman 1dari 16

BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Kampung

Awal mulanya kampung Mabul Merupakan Dusun dari Kampung

Yaniruma. Kampung Mabul terdapat 8 Fam dan sebelum dimekarkanya

kampung Mabul merupakan dusun dari Distrik Yaniruma namun setelah

dimekarkanya Kabupaten Asmat masyarakat Koroway terbagi-bagi dan salah

satunya adalah Kampung Mabul dimekarkan pada tahun 2001 dan masuk

wilayah Pemerintahan Kabupaten Asmat dan pemilihan kepala kampung

dilaksanakan pada tahun 2012 adalah BapakYakobus Lamaha.

Kampung Mabul terdiri dari 8 Fam antara lain; Lamaha, Lefilahai,

Molong atun, Guali, Daiyo, Sinang atun, Ndup dan Sendek dan suku yang

paling besar adalah Marga Lamaha dan Lefilahai. Sementara untuk

Keagaman masyarakat mendapatkan pelayanan dari Gereja terdekat yaitu

gereja Reformasi (GGRI-P).

Tabel 2.1 Alur Ringkasan Rekaman Kejadian Sejarah Kampung Mabul

Tahun Rekaman kejadian Keterangan


2001 Persiapan Untuk Persiapan untuk Pemilihan kepala
Menjadi Kampung kampung Mabul
Mabul
2012 Kepala Kampung Bapak Yakobus Lamaha
Pertama
2012 Masuknya Bantuan Pembangunan Rumah Masyarakat
Pemerintah Pusat

26
Masuknya Program Memperhatikan kebutuhan Penyeleng
2015 P3MD aran Pemerintahan Kampung,
Pembinan Kemasyarakatan dan
Pemberdayan Masyarakat
2016 Masuknya Program Memperhatikan kebutuhan Penyeleng
P3MD aran Pemerintahan Kampung,
Pembinan Kemasyarakatan dan
Pemberdayan Masyarakat
2017 Masuknya Program Memperhatikan kebutuhan
P3MD Penyelengaran Pemerintahan
Kampung, Pembinan Kemasyarakatan
dan Pemberdayan Masyarakat
2012 Masuknya Bantuan Pembangunan Rumah Masyarakat
Pemerintah Pusat
Masuknya Program Memperhatikan kebutuhan
2015 P3MD Penyelengaran Pemerintahan
Kampung, Pembinan Kemasyarakatan
dan Pemberdayan Masyarakat
2016 Masuknya Program Memperhatikan kebutuhan
P3MD Penyelengaran Pemerintahan
Kampung, Pembinan Kemasyarakatan
dan Pemberdayan Masyarakat
2017 Masuknya Program Memperhatikan kebutuhan
P3MD Penyelengaran Pemerintahan
Kampung, Pembinan Kemasyarakatan
dan Pemberdayan Masyarakat

27
B. KONDISI GEOFRAFIS / GAMBARAN UMUM WILAYAH

1. Batas-Batas Administrasi

Kampung Mabul merupakan salah satu dari 12 (dua belas)

kampung yang termasuk dalam wilayah administratif Distrik Koroway

Buluanop-Kabupaten Asmat dan sebagai, dengan batas-batas wilayah

sebagaiberikut:

- Sebelah Utara berbatasan dengan kali Siret

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Hutan Sagu

- Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Boven Digoel

- Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Yahukimo

Sumber Data Potongan Peta Administrasi Kabupaten Asmat

Kampung Mabul terletak di Distrik Koroway Buluanop sebagai

bukota Kabupaten Asmat ke Distrik Suator 5 jam dari Ibu Kota Distrik

Suatornaik Sped ke Distrik Koroway Buluanop 3 Jam.

28
2. Luas Wilayah

Luas Kampung Mabul 20 Ha yang berada diluar Daratan Koroway

Buluanop, pengunan peruntukan lahan oleh masyarakat Kampung Mabul

digunakan sebagai lahan umum dan pribadi, secara detail dalam tabel

sebagai berikut:

Tabel 2.2 Detail Penggunan Wilayah

No Obyek Luas Keterangan


1. PEMUKIMAN DAN BANGUNAN
a. Jalan Tanah 10 m
I PERTANIAN
A Kebun Tradisional Untuk Perkebunan ada
B Perkebunan Campuran (Pisang, - yang umum ada juga
Sayur- sayuran dan Buah- yang merupakan
buahan) Kelompok - Kelompok
C Dusun Sagu pertanian, sedangkan
D Hutan Lindung Dusun Sagu terbuka luas
I RAWA
A Rawa produktif - TidakAda
B Rawa nonProduktif - TidakAda
Sumber Data:Hasil Survei Lapangan Tim RPJM Kampung Mabul

Sketsa/PetaKampungMabul

Gambar2.3.Sketsa/Peta kampung Mabul

29
3. Kondisi Iklim/Musim

Tabel 2. 3. Kalender Musim

Musim Hujan Musim Kemarau


Masalah
Jan Febr Mar Apr Mai Jun Jul Agst Sept Okt Nov Des
Ombak ** ** ** **
Angin ** ** ** ** ** ** **
Hujan ** ** ** ** ** **
**
Air Besar ** ** ** ** ** **
Tanam ** ** ** ** ** ** ** **
Berbuah ** ** ** ** **
Panen ** ** ** ** ** ** **
Sumber Data: Hasil Survei Lapangan Tim RPJM Kampung Mabul

4. Sistem Ekologi

Ditinjau dari sistem ekologi, kampung Mabul secara umum berada

di muara sungai yang berbatasan dengan laut dan berada disekitar

ekositem mangrove, kawasan perkampungan berada diatas kawasan rawa.

Kampung Mabul memiliki kondisi elevasi yang cukup tinggi dibandingkan

daratan disekitarnya sehingga pengaruh masuknya air asin kedaratan tidak

terlalu intes. Kampung Mabul dikelilingi oleh kali yang bermuara ke

Sungai Sirethal ini mengakibatkan terjadinya abrasi yang bersifat dan

perluasan mulut sungai. Di Kampung Mabul terdapat kebun yang berlokasi

didekat dusun sagu dengan jarak tempuh 10-20 menit mengunakan jalan

kaki dan juga ada yang menggunakan perahu dayung. Sepanjang jalan

menuju kebun banjak dijumpai vigetasi mangrove dan mendominasi

adalah spesies Rhizophorasp dan Nypafruticans. Kondisi tanah dikebun

sangat gembur dan subur layaknya kompos alami yang terbentuk dari

pelapukan serasah-serasah batang sagu dan material organik yang ada di

sekitarnya. Tanah yang ada dikebun berwarna hitam dan masyarakat

30
menyebutnya dengan tanah hitam. Di kebun masyarakat menanam

berangan jenis sayur dan buah serta singkong dan ubi jalar, masyarakat

tidak pernah mengunakan pupuk ataupun bahan kimia untuk diaplikasikan

ke tanaman sehingga dapat disimpulkan bahwa tanaman yang ada dikebun

adalah organik.

5. Demografi

Berdasrkan hasil suvey demografi data rumah tangga di Kampung

Mabul bulan Januri tahun 2018. Jumlah penduduk Kampung Mabul pada

Tahun 2017 tercatat sebanjak 489 jiwa yang terdiri dari 289 laki-laki dan

204 Perempuan. Berdasarkan data Pemerintahan Kampung Mabul tahun

2017, jumlah rumah tangga yang ada dikampung Mabul tercatat sebanjak

135 rumah tangga/KK, dengan mata pencaharian utama penduduk adalah

nelayan dan meramu.

Tabel 2.4. Jumlah Penduduk Kampung Mabul

LUAS
NO RT PENDUDUK
(KM)
LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1 RT. 01 10 10 210
2 RT. 02 10 70 170
3 RT .03 79 34 13
JUMLAH 289 204 493
Sumber Data: Kader Pemberdayan Masyarakat Kampung Mabul

31
Tabel 2.5 Jumlah Penduduk Kampung Mabul Menurut Usia

Penduduk
No Usia Jumlah
Laki-Laki Perempuan
1 0–5 Tahun 49 10 59
2 6–12 Tahun 15 15 30
3 13–15 Tahun 36 25 61
4 16–18 Tahun 67 40 107
5 19–24 Tahun 84 80 164
6 25–60 Tahun 35 30 65
7 60Thn 3 4 7
Jumlah Total 289 204 493
Sumber Data: Kader Pemberdayan Masyarakat Kampung Mabul

Lebih dari setengah jumlah penduduk Kampung Mabul adalah pada

usia sekolah yaitu 39,01%, dikuti penduduk usia produktif sebanyak

58,74% dan usia lanjut sebesar1,35%. Ini berarti sumber daya manusia

(SDM) kampung Mabul sangat potensial untuk dikembangkan, sekaligus

sebagai modal/aset yang besar untuk pembangunan.

6. Mata Pencaharian Penduduk

Penduduk Kampung Mabul bermata pencaharian bertani, dalam

bercocok tanam masih menerapkan system tradisional perladangan

berpindah-pindah, dimana lahan dibersihkan, ditebas dan dibakar

kemudian ditanam menggunakan tungal (tanpah oleh tanah), Berburuh

menggunakan alat tangkap panah, Anjing dan Perangkap/Jerat.

Untuk lebih Jelasnya mata pencaharian masyarakat Mabul dapat

dilihat pada tabel 2.6 berikut:

32
Tabel 2.6. Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Menurut Lapangan Pekerjan

No Nama /Jenis Pekerjaan Laki-laki Perempuan Jumlah


1 Belum /tidak bekerja 69 20 89
2 Mengurus rumah tangga 14 18 31
3 Pensiunan - - -
4 Pegawai Negeri Sipil (PNS) - - -
5 Pedagang 1 1 2
6 Petani/Pekebun 15 5 20
7 Peternak - - -
8 Nelayan/Perikanan - - -
9 Buruh harian lepas - - -
10 Buruh tani/perkebunan 15 6 21
11 Seniman - - -
12 Tukang kayu - - -
Jumlah Total 136 50 163
Sumber Data: Kader Pemberdayan Masyarakat Kampung Mabul tahun 2017

7. Kondisi Sosial Budaya

Sistim kepemimpinan Adat Kampung Mabul merupakan sistim

kepemimpinan kolektif yang dipimpin oleh seorang kepala suku dari garis

keturunan yang tertua. Secara umum sistim kepemimpinan kepala suku

sebagaimana dimaksud didasarkan pada garis keturunan dengan hak utama

melekat pada hak kesulungan. Karena itu setiap anak tertua dalam garis

keturunan memiliki hak waris atas jabatan kepala suku pada masyarakat

Mabul Sebagaimana dikatakan bahwa kepemimpinan kepala suku

memiliki hak veto terhadap segala hal, baik politik, ekonomi, sosial

budaya maupun keamanan dan kesejahteran kampung. Karena itu akan

menjadi semakin strategis apabila dalam segala hal peran para tokoh adat

harus dilibatkan atau difungsikan karena konsep tiga tunggu yang selama

ini juga belum berjalan secara efektif.

33
8. Pendidikan

Lembaga Pendidikan yang ada di Kampung Pendidikan Sekolah

Dasar. Untuk pendidikan sekolah menegah pertama, sekolah menegah

atasdan perguruan tinggi berada diluar kampung Mabul, jumlah murid SD

dapat dilihat pada table dibawah ini beserta jumlah ruangan yang

digunakan dan jumlah dan status tenaga guru yang mengajar:

Tabel 2.7. Tingkat Pendidikan didalam kampung dan diluar kampung

Jumlah
Ruangan Murid Guru
No SEKOLAH Ket
Ruangan Jumlah
Guru L P Jumlah PNS PT
Kelas
1 SD 5 1 61 37 98 2 2 4
JUMLAH 5 1 61 37 98 2 2 4

Penduduk kampung Mabul dilihat dari presentase jumlah

pendidikan yang ditamatkan, maka hampir seluruh penduduk kampung

telah menamatkan pendidikan. Hanya ada perbedan jumlah pada tingkat

pendidikan yang ditamatkan dan jumlah penduduk kampung yang telah

menamatkan pendidikan hanya setingkat SD/sederajat jauh lebih banyak

atau sekitar 50%, yang dikuti SLTP dan SLTA. Dilihat dari keberadan

SDM yang ada dikampung Mabul maka sangat mendukung dalam

berbagai aspek pembangunan. Data secara lengkap dapat dilihat dalam

tabel berikut:

34
Tabel 2.8. Penduduk diatas Usia 15 Tahun Menurut pendidikan yang
ditamatkan
No Tingkat Pendidikan LK PR JIWA
1 Tidak Sekolah 60 40 90
2 Tidak Tamat SD - - -
3 SD/sederajat 6 4 10
4 SLTP 6 6 12
5 SLTA/SMU 10 4 14
6 SMK - - -
7 DI/DI - - -
8 DI - - -
9 Sarjana (S1) 4 - 4
10 Magister (S2)
Jumlah - 86 - 54 - 130
Sumber Data: Kader pemberdayan Masyarakat Kampung

9. Perekonomian Kampung

Data perekonomian ini dilakukan melalui survei rumah tangga.

Jenis pekerjan yang didata minim adalah yang memberikan pendapatan

dari pekerjaan tersebut. Penduduk menguasai lahan pertanian atau

berkebun, panggur sagu dan berburu.

10. Sistem Ekonomi

Ditinjau dari letak geografis, kampung Mabul sangat susah untuk

menjual hasil kebun karena jarak dengan tempat perkotan untuk

pengembangan beberapa komoditi unggulan dibidang perkebunan. Sampai

sejauh ini usaha dibidang pertanian berupatan aman kakao, ubi-ubian,

sayur-sayuran dan kacang-kacangan sudah membuahkan hasil namun hasil

kebun masih dikonsumsi oleh masyarakat itu sendiri.

Usaha perkebunan kakao dan pengembangan ikan cukup bagus

namun ada banyak kendala yang dihadapi antara lain soal peluang pasaran

yang jadi masalah satu-satunya pendapatan yang sementara berjalan dari

35
wisata budaya setempat melalui pesta ulat sagu dan rumah adat (rumah

Pohon) pendapatan melalui kunjungan para wisatawan.

11. Kesehatan

Lembaga kesehatan dikampung Mabul belum ada Pelayanan

kesehatan yang memadai walaupun sudah ada fasilitas kesehatan baik

polindes atau possyandu, itu tidak menjamin kesehatan warga, sehingga

sangat jarang atau kurang adanya pelayanan kesehatan. Untuk itu sangat

dibutuhkan adanya tenaga medis yang menetap di kampung.

Kebanyakan masyarakat hidup sesuai dengan tradisi dan dianggap

cukup layak, namun sesuai perkembangan kondisi ini turut mempengaruhi

kesehatan. Banyak dampak yang muncul akibat kehidupan yang tidak

teratur dan ini sangat tergantung kepada pengetahuan dari kelompok

masyarakat itu sendiri. Untuk itu perlu ada penyuluhan tentang kesehatan

lingkungan social yang sangat mungkin berdampak pada kesehatan

manusia.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari aparat pemerintah

kampung dan fasilitator kampung Mabul kalaupun memang tidak memiliki

jumlah data penderita secara akura tetapi penderita penyakit yang paling

sering ditemui adalah sebagai berikut:

Tabel 2.9 Besar Penyakit Yang Diderita oleh Semua Golongan Umur

No Jenis Penyakit Jumlah %


1 Malaria 20
2 Asma 10
3 Mencret 10
4 Kurang Gizi -
5 Penyakit Kulit 5

36
6. Kaki Gajah/Filaria 20
7. Lutut sakit/Rematik 5
8 TBC 6
JUMLAH 76
Informasi FK: Pemerintah Kampung Mabu

Tabel 2.10 Besar Penyakit Yang Diderita golongan umur 0-4 Tahun

No JenisPenyakit Jumlah %
1 Malaria 5
2 Asma 3
3 Diare 10
5 Penyakit Kulit 5
6. Cacingan 10
JUMLAH 3
Informasi FK: Kampung Mabul

12. Agama Dan Kepercayaan Yang Dianut

Agama merupakan bagian dari kehidupan iman yang secara

langsung atau tidak langsung turut mempengaruhi terbentuknya jati diri

seseorang. Masyarakat dikampung Mabul mayoritas penganut kepercayan

kristen. Dan sampai dengan saat ini terus berkembang mengikuti

perkembangan yang sementara terjadi. Di kampung Mabul didominasi

oleh Mayoritas Kristen Protestan, (GGRI-P) dengan jumlah keanggotan.

Tabel.2.11. Jumlah Penduduk dan Agama yang dianut

Agama/Kepercayan yang dianut


Jumlah
No RT GGRI- Bethel
Katolik GIDI Islam Hindu Buhda Total
P Pentakosta
1 - 493 - - - - - 493
Jumlah - 493 - - - - - 493
Sumber Data: Masyarakat Kampung Mabul Tahun 2017

37
13. Kesejahteraan Sosial

Berdasrkan hasil sensus penduduk Kampung Mabul yang

dilakukan pada tahun 2017 Kampung Mabul termasuk salah satu kategori

kampung yang masih memiliki jumlah keluarga miskin yang sangat

banyak.

Adapun alasan penilaian kampung terhadap Kategori keluarga

miskin pada beberapa hal sebagai berikut:

1. Kepemilikan Rumah

2. Penghasilan Perbulanan

3. Kepemilikan tanah/Lahan Pertanian

4. Kepemilikan Sarana Transportasi

5. Kepemilikan Ternak/Keramba Ikan

6. Kepemilikan Sarana Penunjang (Alat Elektronik dll)

Atas dukungan dan kepedulian pemerintah kabupaten Asmat

terhadap pembangunan kampung maka pada awal tahun 2017 melalui

program PNPM Mandiri, masyarakat kampung Mabul mulai mengalami

perubahan pembangunan secara fisik dan non fisik dikampung, sehingga

sampai saat ini. Bantuan-bantuan yang dikuncurkan oleh pemerintah

daerah mulai dirasakan oleh masyarakat. Sehingga pada tahun 2015,

pemerintah daerah mulai mengucurkan program Anggaran Dana Desa

(ADD/ADK) kurang lebih selama 3 (tiga) tahun terakhir ini masyarakat

kampung Mabul mulai merasa bahwa terbentuknya masyarakat yang

mandiri dan sejahtra dalam mengolah dana melalui pembangunan yang

38
dikelola langsung oleh masyarakat. Meskipun dilihat dari jenis-jenis

pekerjan yang dimiliki oleh beberapa oknum masyarakat yang cukup

memungkinkan hasil pendapatanya dalam setiap bulan tetapi kenyatanya

seperti yang dicantumkan dalam pemaparan tersebut.

C. Sarana Dan Prasarana Kampung

Kondisi rumah penduduk secara umum digolongkan dalam beberapa

tipe, ada yang masih bukan permanen, ada semi permanen Dari keseluruhan

yang ada di dalam satu rumah ada ditemui dihuni oleh satu kepala keluarga.

Gambar 2.12. Fasilitas Umum

Pembangunan Pembangunan Pembangunan Jalan


Rumah Genset P3MD
Rumah Pah

Ketersedian sarana dan prasrana umum berupa MCK juga belum

memadai sehingga perlu diperhatikan dalam pembuatanya dan terutama

sarana air bersih masih kurang.

D. Kelembagaan Pemerintahan Kampung

Pembentukan masing-masing organisasi atau lembaga tersebut

dibedakan atas :(i) organisasi/lembaga yang dibentuk atas inisiatif murni

masyarakat guna memenuhi kepentingan masyarakat, (i) organisasi/lembaga

39
yang muncul dan tumbuh atas inisiatif masyarakat dan didukung secara

operasional dan finansial oleh pihak luar’, dan (i) organisasi/lembaga yang

merupakan bentukan ‘pihak luar’ yang inisiatif pembentukan tidak berasal

dari masyarakat.

Bagan hubungan kelembagan yang ada di Kampung Mabul yang

difokuskan pada kajian hubungan antar lembaga tingkat lokal (kampung)

untuk menunjukan besarnya manfaat, pengaruh dan dekatnya hubungan

masing-masing organisasi/lembaga tersebut dengan masyarakat.

Lembaga Adat, Gereja dan Pemerintah Kampung merupakan tiga

lembaga yang mempunyai pengaruh yang besar bagi masyarakat Mabul,

sebab ketiga lembaga ini memiliki kekuatan-kekuatan sosial yang mendasar

dalam kehidupan masyarakat kampung serta memiliki andil yang besar

memberi kehidupan, mengayomi dan mempersatukan masyarakat. Lembaga-

lembaga lain seperti Pendidikan, PosYandu, Bamuskam, juga telah

memberikan manfat yang besar bagi masyarakat dengan keterbatasan yang

ada. Lembaga lain lebih banyak bersifat situasional ketika ada program dari

luar.

40
Struktur Organisasi Pemerintahan Kampung Mabul

BAMUSKAM Kepala Kampung


Niko Guali
Ketua : Lukas Walof
Wakil Ketua : Anes Hamai
Sekretaris : Junet Sendek
Anggota : 1. Joni Lefilahai Sekretaris Kampung
: 2. Boas Awop
Harun Lomonggo

Kaur Kesra
Alofe Bafiga

Kaur Pemerintahan
Enos Walof

Kaur Pembangunan
Tomas Lamaha

RT 01 RT 01 RT 01
………… ………… ………… Kaur Umum
Roli Molonggatun

Masyarakat

41

Anda mungkin juga menyukai