1. LAGU PEMBUKAAN
MB. No : 540
2. TANDA SALIB
P : Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus
U : Amin
3. PENGANTAR
Novena tiga salam Maria berasal dari Santa Mectildis. Ia
mendapatkan pengalaman rohani dari BM ketika Ia cemas akan
keselamatan hidupnya dan memohon BM untuk membantunya
saat kematiannya. BM mengabulkan permohonannya dan
menerima Ia agar berdoa Tiga kali Salam Maria. Santu
ANTONIUS dari Padua, Santo Leonardus dari Porto Mauritio
dan Santu Alfonsus De Leguori berjasa besar dalam
mewartakan doa tiga kali Salam Maria ini. (Memeriksa
kekurangan dan kelemahan yang kita perbuat) dilanjutkan
dengan “DOA TOBAT atau SAYA MENGAKU” ditutup
dengan ….
P. : “Semoga Allah yang Maha Kuasa mengasihani kita,
mengampuni dosa kita dan mengantar kita kepada
kehidupan yang kekal.
U. : Amin
4. DOA PEMBUKAAN
Ya Allah, Bapa yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang. Engkau memilih BM menjadi Bunda Yesus dan juga
Bunda kami sekalian orang beriman. Engkau mempercayakan
BM untuk melahirkan Juru Selamat Dunia. Karena itulah kami
juga percaya akan kesetiaan BM melalui penyerahan dirinya.
5. BACAAN
Mat. 18:15-20…Mat. 21:18-22 …Luk. 11:9-13 … Luk. 12: 22-32 …
Luk. 18:1-7 … Yoh. 2:1-12 … Yoh. 15:9-17 … Yoh. 16:22-28 …
Kis. 1:12-14. Bacaan lain sesuaikan dengan keprihatinan yang
sedang dihadapi kelompok yang diawali dengan lagu antar
bacaan. MB.No.218
6. RENUNGAN SINGKAT
Bapak, Ibu, sdr/I yang dikasihi oleh Tuhan ………….
8. DOA NOVENA
BM perawan yang berkuasa, bagiMu tidak ada sesuatu
yang tak mungkin karena kuasa yang dianugerahkan oleh
Tuhan yang Maha Kuasa kepadaMu. Dengan sangat kami
mohon pertolonganMu dalam kesulitan kami ini, janganlah
hendaknya engkau meninggalkan kami, sebab kami engkau
PENGANTAR
Sebagai umat Katolik, pastinya sudah tahu bahwa pada bulan
Mei kita merayakan bulan Maria dan pada bulan Oktober kita
merayakan bulan Rosario tiap tahun. Pertanyaannya” mengapa
bulan Mei disebut bulan Maria? Sedangkan bulan Oktober disebut
bulan Rosario? Atau dengan kata lain, “mengapa berdoa ROSARIO
pada bulan MEI dan OKTOBER?
Dalam konteks lingkaran tahun liturgi Gereja Katolik, bulan
Mei masih dalam masa paskah dan masa 50 hari menantikan
kedatangan Roh Kudus, Maria berdoa bersama Gereja memohon
turunnya Roh Kudus dalam peristiwa Pentakosta.
Berdoa Rosario pada bulan Mei dan Oktober, merupakan
tradisi DEVOSIONAL yang sangat popular dikalangan Gereja
Katolik dan sudah berjalan sudah sejak lama. Umat Katolik secara
khusus menghormati bunda Maria, ibu Tuhan Yesus dengan
beribadah Rosario setiap hari dari rumah ke rumah. Dalam tradisi
Gereja Katolik ada beberapa devosi Maria, yakni doa salam Maria,
Rosario, Litani Santa Maria, Novena tiga salam Maria dan ziarah ke
gua Maria yang dilakukan baik secara peribadi maupun kelompok.
Bulan Mei adalah bulan Maria dan bulan Oktober adalah
bulan Rosario. Kedua-duanya berkaitan dengan yang namanya
Devosi yakni penghormatan kepada Maria sebagai ibu Tuhan Yesus.
Bukan berarti di luar kedua bulan tersebut umat Katolik tidak perlu
berdoa Rosario, tidak dimaksudkan demikian, setiap waktu di
samping kedua bulan tersebut umat Katolik boleh berdoa Rosario.
Devosi terhadap Maria berkaitan dengan ziarah yang umumnya
lebih banyak dikaitkan dengan bulan Mei sebagai bulan ziarah
yakni mengenangkan kunjungan Maria kepada Elisabeth yang
diperingati setiap tanggal 31 Mei, sehingga bulan Mei disebut bulan
Maria.
2. JOHN CALVIN
• Maria Bunda Allah:
“Elisabet memanggil Maria Bunda Allah, karena
kesatuan kedua kodrat dalam pribadi Kristus adalah
sedemikian sehingga manusia yang mortal yang ada dalam
rahim Maria adalah juga pada saat yang sama Allah yang
kekal.”
• Maria tetap perawan:
“Helvidius telah menunjukkan dirinya sendiri sebagai
seorang yang bebal, dengan mengatakan bahwa Maria
mempunyai banyak anak-anak, sebab ada disebutkan dalam
beberapa perikop tentang saudara-saudara Kristus.”
Calvin sendiri mengartikan “saudara-saudara” ini
artinya saudara sepupu atau saudara bukan saudara kandung
(relatives).
3. ZWINGLI
• Maria Bunda Allah:
“Telah diberikan kepada-Nya apa yang tidak dimiliki
oleh ciptaan yang lain, bahwa di dalam dagingnya, Ia
melahirkan Allah Putra.”
“Aku sangat yakin bahwa Maria, sesuai dengan
perkataan Injil sebagai seorang Perawan murni yang
melahirkan bagi kita Putra Allah dan pada saat melahirkan
dan setelah melahirkan selamanya tetap murni, tetap perawan.
• Maria Tetap Perawan:
“Saya sangat menghargai Bunda Allah, Sang Perawan
Maria yang tidak bernoda dan tetap perawan.”
“Kristus… dilahirkan dari Perawan yang paling tidak
bernoda.”
4. JOHN WESLEY
• Maria Tetap Perawan:
“Saya percaya bahwa Ia (Allah Putra) telah menjelma
menjadi manusia, menggabungkan kodrat manusia dengan
ke-Allahan di dalam satu pribadi, dikandung oleh perbuatan
tunggal dari Roh Kudus, dan dilahirkan oleh Perawan Maria
yang terberkati, yang sesudah maupun pada saat melahirkan-
Nya, tetap perawan yang murni dan tidak bernoda.” Bahkan
mereka sendiri mengatakannya, lalu mengapa engkau tidak
bisa menghormatinya?
Sebuah Kisah Nyata: Salam Maria adalah Doa
yang Hebat
Salam Maria dari seorang Protestan sangat hebat! –
(Sebuah Kisah Nyata)
Anak laki-laki, protestan, berusia 6 tahun, sering
mendengar temannya yang katolik mendoakan Salam Maria.
Ia menyukainya sehingga ia menirunya, mengingatnya dan
mendoakannya setiap hari. ‘Lihat ibu, ini doa yang indah’, ia
berkata kepada ibunya suatu hari. ‘Jangan pernah
mengucapkannya’, jawab ibunya. ‘Salam Maria adalah doa
tahayul orang katolik yang menyembah berhala dan berpikir
bahwa Maria adalah Dewi’. Bagaimanapun, ia adalah wanita
seperti yang lain. Ambillah Kitab Suci ini dan bacalah. Kitab
Suci mengandung segalanya tentang apa yang harus kita
lakukan.
1. PERISTIWA GEMBIRA
2. PERISTIWA SEDIH
3. PERISTIWA MULIA
4. PERISTIWA TERANG ATAU PERISTIWA CAHAYA
B. UNTAIAN ROSARIO
Doa Rosario melahirkan sebuah alat untuk menghitung
jumlah doa Salam Maria yang didaraskan, yakni Rosario atau
kalung Rosario. Jari-jari tangan bergerak dari satu manic-manik
ke satu manik lainnya sejalan dengan didaraskannya doa.
Tanpa harus menghitung dalam jumlah doa SM yang
didaraskan, pikiran seseorang akan lebih bisa mendalami dalam
meditasi, peristiwa-peristiwa suci dalam Doa Rosario. Lima
decade Rosario meliputi lima kelompok sepuluh manik-manik,
dengan tambahan manik-manik besar pada tempat longgar
sebelum tiap dekadenya. Doa salam Maria diucapkan pada tiap
manik-manik dalam sebuah decade, sementara doa Bapa Kami
diucapkan pada manik-manik besar. Sebuah peristiwa baru
Marilah berdoa:
Ya Allah, puteraMu telah memperoleh bagi kami ganjaran
kehidupan kekal melalui hidup, wafat dan kebangkitanNya. Kami
mohon, agar dengan merenungkan misteri Rosario suci Santa
Disusun oleh
Renungan 01
Sebelum dunia diciptakan Allah telah memilih Maria
menjadi bunda Penebus. Pada saat yang ditentukan Allah, Maria
dipanggil dan dittany, apakah setuju menjadi ibu Yesus. Maria
menyerahkan dirinya secara total kepada panggilan Allah dan
berkata, “AKU INI HAMBA TUHAN, “Roh Kudus
menanunginya dan Maria mengandung Yesus, penebus dunia,
putera Allah. Maria adalah orang Kristen pertama. Apa yang
terjadi dalam hidupnya sedang terjadi dalam hidup kita. Ketika
kita mendengar kata, “MEMANGGIL, “Apa yang kita pikirkan?
Dan saat mana kita menggunakan kata memanggil dalam hidup
kita?
Refleksi Kita :
a. Bagaiman kita sendiri menyikapi tawaran-tawaran Allah
dalam hidup kita selama ini?
b. Belenggu-belenggu seperti apa dalam hati kita, sehingga
sampai saat ini kita sering ragu, takut dan akhirnya sering
menolak tawaran Allah dalam diri kita?
c. Apakah dengan menuruti keinginan-keinginan diri kita
sendiri selama ini sekalipun harus melawan kehendak Tuhan,
kita sudah berbahagia?
d. Apakah kita masih mempunyai prinsip-prinsip yang kokoh
dalam memperjuangkan kesucian diri? Atau kita memandang
itu semua tidak perlu dan jauh lebih penting mengejar
kenikmatan badani dan materi saja sepuas-puasnya?
e. Bagaimana kita menyikapi maraknya kasus seks bebas, aborsi
dan perceraian?
Renungan 01
Maria pergi ke rumah Elisabeht saudaranya. Ia ingin
berbagi kebahagiaan dengan saudarinya yang juga sedang
berbahagia karena sedang mengandung. Di dalam
kegembiraannya Maria ingat akan orang lain.
Renungan 02
Maria meninggalkan rumahnya di Nasareth dan bergegas-
gegas pergi kepada saudaranya Elisabeth untuk membantunya.
Yesus, masih terlindung di bawah naungan ibu-Nya membawa
kegembiraan besar kepada rumah Elisabeth. Yohanes yang belum
juga dilahirkan melonjak dalam rahim ibunya. Elisabeth memuji
Maria katanya, “terpujilah engkau diantara wanita dan terpujilah
buah tubuhmu. Maria menyanyikan madah pujiannya, “Aku
mengagung Tuhan, perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh yang
maha kuasa.
Ujud-Ujud :
Berdoa untuk para bidan dan perawat:
Agar meneladani Maria yang membantu Elisabeth
Agar diberikan kemampuan untuk dapat melayani dengan
tulus ikhlas, sehingga pelayanan mereka sungguh
mencerminkan pelayanan seperti yang dilakukan Yesus.
Bapa, hatiku memuliakan Dikau dan jiwaku bersorak-sorai
karena Engkau Allah penuh kasih. Engkau menciptakan dan
memelihara kami, anak-anak-Mu.
Renungan 01
Berita kelahiran selalu menjadi berita gembira, begitu juga
kelahiran Yesus. Bayi Yesus yang akan menjadi penebus umat
manusia. Kelahiran Yesus tidak hanya menjadi kebahagiaan
pasutri Yusuf dan Maria, tetapi menjadi kebahagiaan semua
manusia. Dan orang-orang pertama yang dipilih oleh Allah untuk
mengetahui kabar gembira ini adalah orang-orang yang
sederhana dan tidak terkenal seperti para gembala.
Renungan 02
Kita telah menerima suatu kabar gembira. Yesus penebus
segala suku bangsa telah dilahirkan bagi kita di Betlehem. Sejak
awal hidup-Nya, Yesus menyatukan diri-Nya dengan kaum
miskin dan menjadi satu dengan orang-orang buangan (gembala-
gembala), tidak ada tempat bagi-Nya di tempat penginapan.
Kelahiran Yesus di Gua atau di kandang Betlehem menyatakan
atau membuktikan bahwa, “Begitu besar kasih Allah akan dunia
Refleksi Kita :
a. Bagaimana sikap kita sehari-hari terhadap orang-orang miskin
dan menderita di sekitar kita?
b. Apakah kita lebih suka hidup berjauhan dengan mereka atau
berani menerima mereka apa adanya sebagai sesama kita?
c. Apakah selama ini sudah berbagi pengalaman gembira kita
dengan orang-orang yang miskin, cacat dan tersingkirkan?
Ataukah kita hanya berbagi dengan orang-orang yang dekat
dengan kita saja?
Ujud-Ujud :
Berdoa untuk bayi-bayi yang lahir dalam kemiskinan :
Agar bayi-bayi yang lahir dalam kemiskinan mendapat
perlindungan dari Tuhan sehingga lahir dengan selamat.
Bapa, kami bersyukur karena Engkau telah merelakan
PuteraMu menjadi manusia demi menebus dan mengampuni
dosa-dosa kami jadikanlah kami layak menjadi anak-anakMu.
Renungan 01
Sebagai orang Yahudi yang taat kepada hukum Taurat.
Pasutri Yusuf Maria mempersembahkan harta mereka yang
paling berharga yaitu anak mereka. Mereka membawa bayi Yesus
yang berusia 8 (delapan) hari untuk dipersembahkan dalam bait
Allah. Ketaatan mereka kepada hukum Taurat merupakan
ekspresi iman dan syukur mereka.
Renungan 02
Maria mengantar Yesus ke Kenisah Yerusalem untuk
dipersembahkan kepada Allah. Maria memenuhi tuntutan
hukum lama dalam perjanjian lama yang telah menentukan
bahwa setiap anak sulung adalah milik Tuhan. Sangat mungkin,
BM berdoa seperti berikut, “Aku menyerahkan anakku kepada-
Mu ya Tuhan, seumur hidupnya terserah kepada-Mu (Sam. 1:26).
Simeon kakek tua itu menggendong Yesus dan mewartakan
Refleksi Kita :
a. Apa yang sering kita persembahkan pada Tuhan selama ini?
b. Apa selama ini kita merasa hukum dan peraturan telah benar-
benar mengarahkan hidup kita kea rah yang lebih baik atau
malah sebaliknya?
c. Apakah kita selama ini sudah mempersembahkan hal yang
paling berharga dalam hidup kita kepada Allah?
d. Apakah kita sungguh-sungguh menerima dan mengakui
keibuan Maria secara manusiawi?
e. Bagaimana kita menghayati spiritualitas keibuan Maria dalam
hidup kita? Apakah kita benar-benar mencintai kehidupan?
Apa kita benar-benar mengutamakan iman kepada Tuhan
melebihi segala sesuatu?
f. Apa pendapat kita sebagai kaum terhadap praktik-praktik
ramalan yang menjamur dewasa ini di Negara kit?
g. Bagaimana kita menyikapi ketegangan-ketegangan terhadap
isi ramalan dari para peramal yang kita lihat dan dengar dari
media televise atau surat kabar?
Ujud-Ujud :
Berdoa untuk mempersembahkan anak-anak kita kepada Yesus
dan Maria :
Agar Tuhan Yesus menerima anak-anak yang dipersembahkan
oleh orangtua mereka untuk dapat dibentuk dan dipelihara
sehingga kelak anak-anak ini setia kepada panggilan hidup
mereka
Bapa, kami mempersembahkan segenap diri kami kepadaMu.
Terimalah kami sebagai persembahan yang layak, demi jasa
Putera-Mu, Juru selamat kami.
Renungan 01
Sebagai orangtua, pasutri Yusuf Maria sangat kwatir ketika
mengetahui bahwa Yesus hilang. Mereka tahu bahwa Yesus
adalah titipan yang sangat berharga dari Allah kepada mereka,
sehingga mereka sangat cemas ketika mengetahui bahwa Yesus
hilang.
Renungan 02
Ketika Maria dan Yosep menemukan Yesus dalam Kenisah,
ia berkata, “Tidakkah kamu tahu bahwa Aku harus berada dalam
rumah Bapa-Ku? Dengan kata lain, Allah adalah Bapa-Ku,
Akulah anak-nya. Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku.
Kita mengingat perkataan Yesus 20 (dua puluh) tahun kemudian,
“janganlah gelisah hatimu, di rumah bapa-Ku ada banyak tempat
Refleksi Kita :
a. Bagaimana perhatian kita pada anak kita selama ini? Apakah
kita benar-benar memperlakukan mereka sebagai buah hati
kita atau sering hanya sebagai orang asing dalam hidup
rumah tangga kita?
b. Bagaimana kita menyikapi kasus-kasus dikalangan anak-anak
dan remaja yang semakin terjerumus dalam aneka perbuatan
yang menghancurkan dan mengancam hidup mereka? Miras?
Obat terlarang? Dan sebagainya.
c. Apakah kita pernah kehilangan Yesus dalam hidup kita?
d. Apakah kita menyadari pemberian Tuhan yang paling
berharga dalam hidup kita? Apakah kita senantiasa menjaga
pemberian dari Allah dalam hidup kita?
Ujud-Ujud :
Berdoa untuk anak-anak kita :
a. Supaya terhindar dari musibah apapun atau terhindar dari
gangguan dalam masa kecil
b. supaya anak-anak kita selamagt dari berbagai macam cobaan
dan selalu sehat sehingga mereka menikmati masa anak-anak
dengan penuh suka-cita.
Bapa, Putera-Mu sepenuhnya hidup demi kemuliaan-Mu dan
keselamatan kami. Bentuklah kami menjadi serupa dengan
Putera-Mu.
Renungan 01
Setiap manusia pasti pernah merasa takut, takut akan
barang, takut akan bayangan, takut menghadapi masalah, takut
akan masa depan dan takut terhadap orang lain. Begitu juga
Yesus. Ia juga merasa ketakutan ketika Ia berdoa di taman
Getsemani. Ia mengetahui bahwa tak lama lagi Ia akan
mengalami penderitaan. Di saat Ia merasa ketakutan, Yesus
memilih untuk berdoa dan pasrah kepada kehendak Bapa-Nya.
Renungan 02
Yesus sudah tahu bahwa orang dari bangsanya sendiri akan
membunuh Dia. Yesus merasa takut. Peluh-Nya menjadi seperti
titik-titik darah yang bertetesan ke tanah. (Luk. 22:44). Ada
perjuangan hebat sedang bergumul dalam hati Yesus. Di satu
pihak Dia tahu bahwa Ia harus menderita di tangan bangsanya
sendiri. Di pihak lain Yesus tahu bahwa Bapa-Nya mengutus-
Refleksi Kita :
a. Apakah pada saat kita merasakan ketakutan, kita masih ingat
berdoa, meminta kekuatan dan keberanian dari Tuhan?
Ujud-Ujud :
Berdoa untuk mereka yang murtad dan tegar hati
Bapa, ajarilah kami selalu mengikuti kehendak-Mu. Pada saat
kami dicobai, Engkau pasti menyertai kami sebagai Bapa,
karena Engkau sangat menyayangi kami.
2. Yesus didera
Renungan 02
Yesus dipukul dan didera dengan berbagai macam cara.
Pasti Yesus sangat terpukul oleh kesaksian palsu dari orang-Nya
sendiri, sangat terpukul oleh iri hati mereka, oleh ejekan-ejekan
mereka. Tubuh-Nya dilukai oleh pukulan dan siksaan para
prajurit. Yesus mempunyai kuasa untuk menghancurkan musuh-
Nya, tetapi Ia berdiri tegak, tenang, agung dalam sikap diam.
Yesus dengan berani mengalahkan kejahatan dengan kuasa cinta.
Refleksi Kita :
a. Apakah selama ini, kita selalu melibatkan Tuhan dalam
pengambilan keputusan kita?
b. Apakah selama ini kita berani menghadapi konsekwensi dari
keputusan yang sudah kita buat? Ataukah kita mengeluh
ketika menyadari bahwa keputusan kita membawa kita pada
penderitaan.
Ujud-Ujud :
Kita berdoa untuk orang-orang yang melanggar kemurnian
dan menodai kesetiaan dalam pernikahan
Bapa, berilah kami rahmat untuk selalu mengingat sengsara-
Mu, agar kami dapat berdiri teguh dan memikul salib dengan
kasih.
Renungan 01
Ternyata Yesus tidak hanya didera, tetapi juga dimahkotai
duri. Selain merasakan sakit pada tubuh-Nya, Ia juga merasakan
sakit pada hati-Nya karena diperolok. Tetapi, Yesus tidak
mengeluh, bahkan Ia menasehati wanita-wanita yang mengasihi-
Nya. Ia juga mau bangkit ketika jatuh sampai tiga kali.
Renungan 02
Para prajurit menghina Yesus. Mereka mengenyam sebuah
mahkota duri dan memukul Dia. Mereka hendak merendahkan
derajat Yesus dan menghancurkan rasa harga diri Yesus. Akan
Refleksi Kita :
a. Apakah selama ini kita pernah menjadi seperti orang-orang
yang mengolok-olok Yesus?
b. Apakah kita berada di posisi Yesus?
c. Apakah saat kita diperolok, kita masih bisa tegar dan tidak
membalas olok-olokkan tersebut?
Ujud-Ujud :
Untuk orang-orang yang sombong dan angkuh
Bapa, Putera-Mu dimahkotai duri, tetapi Ia tidak pernah
membenci algojonya. Ajarlah kami mengampuni dan
memberkati sesama kami.
Renungan 01
Setelah didera dan dimahkotai duri, dalam keadaan sangat
lelah karena semalaman tidak tidur. Yesus diharuskan
memanggul salib yang akan menjadi salib-Nya. Ia harus
memanggul salib yang sangat berat. Dengan kekuatan yang
dimiliki-Nya, Ia bisa saja melarikan diri, namun Yesus tidak mau
lari dari pilihan yang sudah dibuat-Nya. Ia terus menghadapi
beratnya penderitaan yang harus Ia tanggung akibat keputusan-
Nya untuk menebus dosa manusia. Ia melakukannya karena Ia
sangat mencintai manusia.
Renungan 02
Yesus sendirian memikul salib-Nya. Namun salib ini
sebenarnya adalah salib setiap orang dan setiap bangsa di dunia.
Yesus memikul beban-beban kita, kesulitan-kesulitan kita,
kegelisahan dan penderitaan kita. Yesus mendampingi kita
dalam perjalanan hidup. Yesus memikul beban kehidupan kita,
demi kita dan bersama kita. Yesus mengajak kita, “Marilah
kepada-Ku semua yang letih, lesu dan berbeban berat, Aku akan
memberikan kelegaan kepadamu”. (Mat. 11:28). Yesus memikul
Refleksi Kita :
a. Dengan cara apakah kita meletakan beban pada bahu orang
lain?
b. Apakah selama ini dengan tegar memanggul salib kita?
c. Apakah kita memanggul salib kita karena betapa besar cinta
kita kepada Tuhan atau karena terpaksa?
d. Bapa, ajarilah kami memikul salib kehidupan ini tanpa
mengeluh dengan penuh iman, supaya kami sunguh serupa
dengan Yesus, Putera-Mu sendiri.
Ujud-Ujud :
Berdoa untuk mereka yang mendurhakai Tuhan
Bapak Kami -------------- 1x
Salam Maria -------------- 10x
Kemuliaan ---------------- 1x
Terpujilah --------- 1x
Doa Fatima -------- 1x (Ya Yesus yang baik)
Renungan 02
Yesus wafat di kayu salib. Kini manusia tidak akan binasa
lagi. Yesus masuk kedalam dunia orang mati bersama kita. Mulai
sekarang ini, Yesus mendampingi semua orang yang mati. Yesus
menunjukan jalan kepada kita dengan berdoa, “Bapa, kedalam
tangan-Mu, ku serahkan hidup-Ku. Ungkapan Yesus ini telah
membayangkan kebangkitan kelak.
Refleksi Kita :
a. Apakah kita mau mati dari dosa-dosa kita selama ini?
b. Apakah kita mau berubah menjadi orang yang lebih baik?
Ujud-Ujud :
Berdoa untuk semua pendosa
Bapa, hadirlah dekat kami bersama Putra dan Roh-Mu pada
saat kami menghadapi kematian, dan terimalah kami dalam
kerajaan kasih-Mu yang kekal.
Renungan 01
Peristiwa kematian adalah hal yang wajar dalam kehidupan
manusia. Setiap manusia pasti akan mengalami kematian.
Demikian juga Yesus. Ia juga mengalami kematian, tetapi yang
membedakan dengan kita manusia adalah Ia dapat bangkit dari
kematian dengan kuasa-Nya sendiri. Dengan bangkit dari mati,
Yesus ingin menunjukan kita tidak boleh takut akan kematian.
Kita yang percaya kepada Yesus, hendaklah percaya bahwa
setelah kematian kita akan dibangkitkan pada akhir zaman.
Yesus juga mengharapkan kita mati dari dosa-dosa kita dan
bangkit lagi menjadi manusia yang baru yang melepaskan diri
dari dosa.
Renungan 02
Yesus bangkit dari alam maut dan menampakan diri-Nya
kepada murid-murid-Nya. Yesus bangkit dan beralih kepada
Refleksi Kita :
a. Apakah selama ini kita mau bangkit bersama Yesus?
b. Apakah selama ini kita sudah mati dari dosa-dosa kita dan
bangkit menjadi manusia baru?
Ujud-Ujud :
Kita berdoa untuk kejayaan Gereja
Bapa, mampukanlah kami melanjutkan misi Putra-Mu yaitu
memberitakan Injil kepada semua orang agar kerajaan-Mu
menjadi nyata di bumi ini.
Semoga kami semakin menghayati kebangkitan-Mu, dan juga
mengalami kebangkitan dalam hidup kami.
Bangkit di rasa optimis dan semangat selalu;
Bangkit di kerohanian kami;
Bangkit di finansial kami;
Bangkit di kualitas hidup kami.
Semuanya demi kemuliaan namaMu, Tuhan.
Renungan 01
Setelah Yesus menyelesaikan tugas-Nya, menebus dosa-
dosa manusia, akhirnya Ia harus pulang ke Surga. Ia naik ke
surge dengan kuasa-Nya sendiri disaksikan oleh murid-murid-
Nya. Yesus mau menunjukan tujuan terakhir-Nya adalah rumah
Bapa-Nya di surga.
Renungan 02
Sebuah awan datang menyelubungi Yesus sehingga Yesus
hilang dari pandangan para murid. Mereka tidak dapat melihat
Yesus dengan mata mereka sendiri. Yesus sudah masuk kea lam
kemuliaan Bapa-Nya. Akan tetapi Yesus tetap tinggal bersama
mereka dengan cara yang baru. Kata-Nya, “Ketahuilah, Aku
menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman”.
Refleksi Kita
a. Apakah kita juga mempunyai keinginan untuk pergi ke rumah
Allah Bapa di surga?
b. Apakah surga juga menjadi tujuan akhir kita?
c. Apakah yang sudah kita lakukan untuk kita dapat berjalan
menuju rumah bapa?
Ujud-Ujud :
Kita berdoa untuk pikiran manusia agar lebih tertuju kepada
Allah.
Bapa, Engkau tumpuan hidup dan harapan kami.
Tanamkanlah dalam diri kami keyakinan bahwa Engkau
menyertai kami selalu hingga akhir zaman.
Semoga kami memiliki persepsi yang berbeda dalam melihat
kenaikanMu,
Bahwa kami tidak ditinggalkan sendiri.
Bahwa Engkau selalu menyertai kami.
Dan semoga kami terus bersiap dengan sungguh-sungguh
hingga saat
Kedatanganmu yang kedua kali tiba.
Renungan 01
Para rasul merasa ketakutan setelah ditinggal Yesus. Tapi
seperti janji-Nya. Ia tidak pernah meninggalkan para murid-Nya.
Ia menepati janji-Nya dengan mengirimkan roh kudus kepada
para murid-Nya. Roh Kudus inilah yang menguatkan para murid
dalam menyebarkan berita kerajaan Allah.
Renungan 02
Yesus mengutus roh kudus-Nya kepada rasul-rasul-Nya.
Maria berada bersama mereka. Yesus kini hadir di tengah umat-
Nya secara baru, secara mengharukan, Ia memenuhi para rasul
dengan roh-Nya, dengan hidup-Nya, dengan jiwa-Nya. Yesus
memahat mereka, membentuk mereka menjadi satu keluarga
sehati sejiwa. Pada hari Pentakosta, hari roh kudus, umat Allah
dilahirkan, umat yang oleh rasul Paulus disebut sebagai “Tubuh
Kristus”. (Kor. 12:12).
Ujud-Ujud :
Kita berdoa untuk mohon bantuan roh kudus.
Bapa, semoga Roh Kudus-Mu membimbing hidup kami dalam
kasih dan kebenaran-Mu, serta menjadikan kami layak
dihadapan-Mu.
Kami mohon turunnya roh kudus dalam hidup kami.
Kobarkanlah selalu api roh kudus di dalam hati kami,
sehingga kami senantiasa semangat mewartakan dalam
keseharian kami, semangat melayani-Mu dalam panggilan
hidup kami.
''Jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit,
maka kita percaya juga bahwa dengan perantaraan Yesus, Allah
akan mengumpulkan bersama-sama dengan Dia, mereka yang
telah meninggal. Sesudah itu kita yang hidup, yang masih
tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam
awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan
selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.''
(1Tes 4 : 14,17)
Renungan 01
Maria sebagai bunda Yesus telah memberikan teladan
ketaatan yang besar. Dalam seluruh hidup-Nya, ia memasrahkan
hidup-Nya kepada kehendak Allah. Ketaatan dan kepasrahan-
Nya itu, sangat dihargai oleh Allah dengan mengangkatnya ke
surge dengan jiwa dan raga-Nya.
Renungan 02
Iman mengajarkan kita bahwa Maria diangkat dengan jiwa
dan badan ke dalam surge. Kita juga percaya bahwa semua
murid Yesus akan menerima tubuh baru pada hari kebangkitan.
Setiap orang yang mencintai Tuhan Allah akan diangkat ke
dalam surge jiwa dan badan. Rasul Paulus berkata, “jika kita
telah menderita bersama-sama dengan Yesus, kita akan
Refleksi Kita :
a. Apakah kita selama ini sudah memasrahkan hidup kita
kepada kehendak Allah?
b. Apakah selama ini kita sudah taat kepada Allah?
c. Bapa, berilah kami iman yang hidup, dan jadikanlah kami
saksi-Mu di hadapan sesama kami.
Ujud-Ujud ;
Kita berdoa untuk mohon perantaraan Santa Maria, Ratu dan
bunda kita.
Ya tuhan, ajarlah kami untuk semakin dekat dengan Bunda
Maria.
Dengan demikian, kami semakin mempersatukan diri
denganMu, TuhanYesus. Juga menjadi semakin menyatukan
diri dengan persekutuan para kudus dalam Gereja.
Renungan 01
Gereja menyadari bahwa Maria sebagai Ibu dari Yesus
patut untuk dihormati. Kalau Yesus dihormati sebagai raja, maka
sudah layak dan sepantasnya Maria sebagai bunda Yesus juga
diangkat sebagai ratu. Sebagai seorang ibu Maria menunjukan
kasihnya dengan merawat Yesus ketika di dalam kandungan dan
membesarkan Yesus. Ia juga senantiasa menyimpan segala hal di
dalam hatinya.
Renungan 02
Kita memuji Maria, ratu surge, ratu para rasul, dan ratu
semua putera-puteri Allah. Allah telah memahkotai hidup Maria
dengan sukses gemilang. Allah telah menjadikan Maria manusia
sempurna. Apa yang terjadi pada diri Maria dijanjikan juga
kepada setiap orang yang percaya akan Allah. Kita pernah
membaca : Barangsiapa menang, ia akan duduk bersama-sama
dengan bapa-Ku di atas tahta-Ku.
Ujud-Ujud :
Kita berdoa agar Ia membimbing kita menuju kepada
kebahagiaan abadi, mahkota hidup kita di surge.
Bapa, satu-satunya sumber kasih sejati, kobarkanlah dalam
diri kami semangat kasih-Mu kepada Bunda putera-Mu sebab
kami memandangnya sebagai teladan pengikut Yesus.
Bapa, ajarlah kami, mampukanlah kami untuk menjalani
kewajiban, serta tugas perutusan dalam panggilan hidup
kami dengan sebaik mungkin.
Sebagaimana teladan yang diberikan Bunda Maria, yang setia,
berani, sabar, teguh beriman, dan taat. Semoga kami pun
turut memperoleh mahkota kehidupan yang indah di surga.
Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu
itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung
merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari surga
yang mengatakan,''Inilah Anak-Ku yang terkasih, kepada-Nyalah
Aku berkenan.''(Mat 3 : 16-17)
Renungan 01
Sebelum memulai karya pelayanan-Nya, Yesus memberi
diri untuk dibaptis oleh Yohanes pembaptis di sungai Yordan.
Yesus mau memberi contoh kepada kita bagaimana menyerahkan
diri kepada Allah. Lewat pembaptisan yang kita terima, kita telah
diangkat menjadi anak-anak Allah. Lewat pembaptisan kita
diajak untuk menjadi rekan Allah dalam membangun kerajaan
Allah.
Renungan 02
Ketika Yesus dibaptis di sungai Yordan, terdengarlah suara
dari langit, “INILAH ANAK YANG KU KASIHI, KEPADANYA
AKU BERKENAN. Peristiwa ini merupakan suatu bukti yang
menjamin bahwa Yesus adalahsungguh-sungguh anak Allah dan
bahkan Allah sendirilah yang menyatakan demikian. Jadi, apabila
Refleksi Kita
a. Apakah selama ini kita sudah mensyukuri baptisan yang
sudah kita terima?
b. Apakah kita menyadari hadirnya roh kudus yang hadir lewat
sakramen baptis dan sakramen krisma yang kita terima.
c. Apakah kita sudah benar-benar menjadi anak-anak Allah yang
baik?
Ujud-Ujud
Kita berdoa untuk sanak keluarga dan sahabat-sahabat kita
yang akan dibahas
Bapa, kami pun Engkau beri misi sebagai anak-Mu dan
pengikut Yesus. Buatlah kami menerima tugas itu ddengan
hati terbuka dan penuh suka cita.
Renungan 01
Mereka kehabisan anggur. Kata Maria kepada Yesus,
walaupun Yesus mengatakan saatnya belum tiba, tetapi karena
melihat kepercayaan ibunya. Ia akhirnya membuat mujizat yang
pertama. Yesus mengajarkan kepada kita, betapa sayang nya Ia
kepada Maria, Bunda-Nya. Yesus mau mengabulkan
permohonan Maria, maka tepatlah kalau Maria menjadi
perantara doa kita kepada Yesus. Marilah kita renungkan, sikap
kita selama ini terhadap kedua orang tua kita khususnya ibu kita.
Renungan 02
Mujizat pertama Yesus, mengubah air jadi anggur pada
pesta nikah di Kana. Mengingatkan kita bahwa dalam kehidupan
sendiri pun kita bisa kehabisan anggur. Kita seringkali merasa
gagal, putus asa, tidak bersemangat dan kecewa. Marilah pada
Refleksi Kita :
a. Apakah kita sudah mendengarkan nasehat-nasehat mereka?
b. Apakah kita sudah tulus hati mendengarkan dan melakukan
permintaan mereka?
c. Apakah kita masih sempat memberi perhatian kepada mereka
di sela-sela kesibukan kita sehari-hari.
Doa Umat
Kita berdoa untuk pernikahan kita, atau sahabat kita agar
Kristus mau menyatakan diri-Nya di dalam pernikahan-
pernikahan tersebut.
Bapa, tolonglah kami mampu menghadapi setiap masalah
hidup ini dengan tenang sambil mengandalkan kasih-Mu
kepada kami.
Renungan 01
Setiap hari Yesus berjalan memberitakan tentang kerajaan
Allah dan menyerukan pertobatan. Ia melakukan hal itu agar
manusia mau bertobat dan senantiasa menaati perintah Allah,
bapa-Nya.
Ia memberitakan Allah dengan cara membuat mujizat dan
menceriterakan perumpamaan. Kita juga diajak menjadi rekan
Yesus dalam memberitakan kerajaan Allah dan menyerukan
pertobata.
Renungan 02
Dengan bertobat manusia kini dapat masuk dalam kerajaan
surge. Karena itulah pintu yang dibukakan Yesus bagi semua
orang, terutama bagi orang berdosa. Pembebasan itu dinyatakan
Yesus dengan penyembuhan, menghidupkan orang mati,
membuka mata yang buta dan telinga yang tuli, dan
membebaskan mereka yang teraniaya, tertindas dan
Ujud-Ujud
Kita berdoa untuk pewartaan Injil dan pertobatan pada setiap
orang di era modern ini.
Bapa, pertobatkanlah kami. Ampunilah dosa kami.Jadikanlah
kami mampu mengampuni orang yang telah menyakiti kami.
Renungan 01
Yesus memilih untuk naik gunung untuk menampakan
kemuliaan-Nya kepada tiga (3) orang murid yang dikasihi-Nya.
Kemuliaan yang ditunjukannya mau memperlihatkan bahwa
Yesus memiliki kuasa yang sangat besar dan bahkan lebih besar
dari Musa dan Elia. Yesus juga manusia sebagai citra Allah
menunjukan kemuliaan Allah.
Renungan 02
Bagi Petrus, Yohanes dan Yakobus, apa yang mereka
saksikan di gunung Tabor bukti nyata siapa jati diri Yesus
sesungguhnya. Ia adalah putera Allah yang berkenan kepada
bapa-Nya dan menjadi utusan Allah bagi manusia. Maka Allah
menghendaki kita untuk mendengarkan-Nya.inilah jalan menuju
kemuliaan Allah dengan menjadi murid dan melaksanakan
ajarannya, sebab putera Allah telah tinggal dan hadir di tengah
kita sebagai manusia yang berkenan kepada Bapa.
Refleksi Kita
a. Bagaimanakah hidup keseharian kita dapat menampakan
kemuliaan bagi sesamaku?
b. Apakah selama ini kita sudah menunjukan kemuliaan Allah
kepada sesame kita lewat perbuatan dan kata-kata kita setiap
hari?
c. Apakah kita selama ini menyadari tugas kita untuk
memancarkan kemuliaan Allah dalam kegiatan kita sehari-
hari?
Renungan 01
Yesus tahu bahwa tidak lama lagi akan disalibkan. Sebelum
disalibkan, Ia memberi kado terakhir untuk para murid-
muridnya. Dan kado itu ternyata juga untuk kita yang percaya
Renungan 02
Yesus yang telah bangkit dari kematian secara berulangkali
menampakan diri kepada para rasul-Nya. Sesudah naik ke surge,
Ia mengutus roh kudus-Nya agar menyertai, membimbing dan
menerangi para rasul-Nya. Yesus ingi berada di tengah para
murid-Nya secara terus-menerus. Itulah sebabnya Ia
meninggalkan kenangan amat berharga yakni tubuh dan darah-
Nya sendiri yang senantiasa kita sambut dalam Ekaristi.
Refleksi Kita
a. Sudah berapa kali kita mengikuti ekaristi, menyambut tubuh
dan darah Kristus?
b. Pernahkah kita menghitungnya?
c. Apakah ekaristi sungguh menjadi sumber hidup dan
pengudusan bagi hidupku?
Ujud-Ujud
a. Kita berdoa agar pelanggaran-pelanggaran LITURGI semakin
hari semakin berkurang.
b. Bapa, sucikan dan kuduskanlah kami pada saat kami
menerima Tubuh dan Darah Putera-Mu yang terkasih ;
pakailah kami sekehendak-Mu
----------SELAMAT BERDOA------------