Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. A

Kunjungan ke-1
Tanggal 17 Mei 2017
I. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Keluarga sebagai sistem sosial merupakan kelompok terkecil dari
masyarakat. Didalam menentukan masalah pada suatu keluarga maka diperlukan
beberapa unsur yang sangat terkait dalam melakukan proses keperawatan. Unsur-unsur
yang dimaksudkan dalam proses keperawatan ini meliputi pengkajian, penetapan
diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Setiap tahap-tahap dari
proses keperawatan sangatlah penting dalam membantu mengatasi masalah kesehatan
keluarga secara akurat.
Pengkajian merupakan tahapan terpenting dalam proses perawatan, mengingat
pengkajian sebagai awal bagi keluarga untuk mengidentifikasi data-data yang ada pada
keluarga. Sebelum melakukan pengkajian pada keluarga Bpk A, terlebih dahulu perawat
membina hubungan saling percaya dengan seluruh anggota keluarga yang tinggal di
rumah (Bpk.A , Ny. N, An.A dan An A ) untuk memudahkan perawat dalam
mengumpulkan data secara akurat baik yang adaptif maupun yang maladaptive sehingga
dengan hasil pendataan yang akurat mampu memudahkan perawat dalam menentukan
masalah yang ada dalam diri klien/anggota keluarga.
Setelah itu perawat menjelaskan tujuan dari kunjungan pertama ini yaitu untuk
mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada didalam keluarga baik yang dirasakan
secara pasti/disadari maupun masalah kesehatan yang masih beresiko ataupun masalah
yang akan berpotensial terjadi. Kemudian perawat juga membuat kontrak waktu yang
telah disepakati bersama antara perawat dan anggota keluarga untuk melakukan
pengkajian keluarga yaitu selama 2 x seminggu.

b. Data yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut


1. Data Demografi
Nama kepala keluarga dan anggota keluarga
No Nama Hub. Kel L/P Umur Pend. Pekerjaan
1. Tn.A KK L 72 th Tamat SR Petani dan Dagang
2. Ny.I Isteri P 62 th Tamat SR IRT
3. An.H Anak L 21 th Tamat SMA Karyawan GH

2. Waktu dan tempat yang disepakati keluarga untuk pertemuan-pertemuan


berikutnya: Di rumah sendiri
3. Komposisi keluarga
Di keluarga bapak A merupakan keluarga inti yaitu terdiri dari ayah, ibu anak
4. Masalah kesehatan yang dialami setiap anggota keluarga : Nyeri kepala, batuk serta
pegal pegal
c. Masalah Keperawatan
….

II. Proses Keperawatan


a. Diagnosa Keperawatan
1.
2.
b. Tujuan Umum
Setelah melakukan interaksi dan bertatap muka dengan keluarga selama 30 menit
diharapkan keluarga dapat membina hubungan saling percaya dengan mahasiswa secara
teurapetik
c. Tujuan Khusus
Keluarga diharapkan dapat membina saling percaya dengan cara:
1. Mampu menyebutkan nama seluruh anggota keluarga lainnya
2. Mampu menyebutkan kembali nama mahasiswa
3. Menerima jabat tangan mahasiswa
4. Mampu menyebutkan masalah kesehatan yang sering dialami anggota keluarga
5. Mampu menyebutkan komposisi keluarga
6. Menunjukkan sikap terbuka kepada mahasiswa, ditandai dengan menatap mata
mahasiswa dan menunjukkan respon menerima mahasiswa secara verbal dan non
verbal
7. Mampu menetapkan waktu kunjungan yang tepat untuk pertemuan berikutnya.

III.Implementasi Tindakan Keperawatan


a. Metode
Wawancara/Tanya jawab
Observasi
Diskusi
b. Media dan Alat
Alat Tulis ( Ballpoint, pencil, Penghapus )

IV. Kriteria evaluasi


a. Kriteria struktur
- Interaksi mahasiswa dan keluarga berlangsung sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan yaitu 30 menit
- Mahasiswa dapat bertemu dengan keluarga minimal 2 anggota keluarga
b. Kriteria proses
- Selama interaksi tidak ada penyimpangan dari tujuan yang telah ditentukan
- Keluarga menunjukkan sikap terbuka dan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang diberikan oleh mahasiswa.
c. Kriteria hasil
- Mahasiswa dan keluarga dapat saling mengenal dan sudah terbina hubungan
saling percaya
- Dengan kesepakatan bersama dapat menentukan pertemuan selanjutnya.
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn A

Kunjungan ke-2
Tanggal 19 Mei 2017
1. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Keluarga sebagai sistem sosial merupakan kelompok terkecil dari
masyarakat. Didalam menentukan masalah pada suatu keluarga maka diperlukan
beberapa unsur yang sangat terkait dalam melakukan proses keperawatan. Unsur-unsur
yang dimaksudkan dalam proses keperawatan ini meliputi pengkajian, penetapan
diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Setiap tahap-tahap dari
proses keperawatan sangatlah penting dalam membantu mengatasi masalah kesehatan
keluarga secara akurat.
Pengkajian merupakan tahapan terpenting dalam proses perawatan, mengingat
pengkajian sebagai awal bagi keluarga untuk mengidentifikasi data-data yang ada pada
keluarga.
Dalam kunjungan kedua, kali ini mahasiswa akan melakukan pengkajian yang
meliputi pengkajian fisik, struktur keluarga, fungsi keluarga, koping keluarga, dan
harapan keluarga.
b. Data yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut
Pemeriksaan fisik seluruh anggota keluarga
No. Komponen Tn.A Ny.I
1. Kepala Rambut hitam beruban, Rambut hitam, beruban, tidak
bersih, tidak ada ketombe rontok
2. Mata Sklera tidak ikterus, Sklera tidak ikterus, konjungtiva
konjungtiva tidak anemis, agak anemis, memakai kaca mata,
memakai kaca mata, tidak tidak membaca dlm jarak 30 cm
membaca dlm jarak 30 cm jika tdk menggunakan kaca mata
jika tdk menggunakan kaca
mata
3. Telinga Telinga kanan dan kiri Bersih, tidak ada serumen, tidak
simetris,Bersih, tidak ada ada luka
serumen, telinga yg sebelah
kanan tidak bisa mendengar
4. Hidung Bersih, tidak ada secret, tidak Tidak ada sekret, tidak ada
ada kelainan (polip, deviasi kelainan (polip, deviasi septum)
septum)
5. Mulut Tidak ada stomatitis, tidak Tidak ada stomatitis, tidak
terdapat karang gigi, 2 gigi terdapat karang gigi, 1 gigi molar
sisii kanan kiri sudah tanggal ats kanan tanggal
6. Leher dan Nyeri tekan (-), pembesaran Nyeri tekan (-), pembesaran
Tenggorokan kelenjar limfe dan thyroid (-), kelenjar limfe dan thyroid (-),
tidak ada kesulitan menelan, tidak ada kesulitan menelan,
pembesaran KGB -, pembesaran KGB -, peningkatan
peningkatan JVP - JVP -
7. Dada dan Pergerakan dada simetris, Pergerakan dada simetris,
Paru vesikuler, sonor di seluruh vesikuler, sonor di seluruh lapisan
lapisan paru, ronkhi(-), paru, ronkhi(-), mengi(-), Stridor
mengi(-), Stridor (-), tidak (-), tidak menggunakan otot bantu
menggunakan otot bantu pernapasan
pernapasan
8. Jantung BJ I dan II murni BJ I dan II murni
9. Abdomen Gerak mengikuti pernapasan, Gerak mengikuti pernapasan,
nyeri tekan (-), tumor (-) nyeri tekan (-), tumor (-)
10. Ekstremitas Ektremitas tangan kanan dan
kiri simetris
11. Kulit Turgor kulit baik, bersih, Turgor kulit baik, bersih, tidak
tidak terdapat tanda-tanda terdapat tanda-tanda infeksi
infeksi

12. Kuku Pendek dan bersih Pendek dan bersih


13. BB Kg kg
14. TB Cm cm
15. Tanda Vital TD= 160/90 mmHg TD= 100/60 mmHg
N: 84 x/menit N=72x/menit
RR= 26 x/menit RR= 20x/menit
S= 37 S= 36,5

16 Lain lain -
17. Kesimpulan Tn A mengeluh nyeri kepala, Ibu mengeluh nyeri ulu hati
batuk dan pegal-pegal
Struktur keluarga
- Pola komunikasi
Jam istirahat sebagai media komunikasi. Komunikasi terjalin baik dan tidak
ada hambatan dalam komunikasi antara anggota keluarga. Bahasa yang
digunakan bahasa daerah /sunda
- Struktur kekuatan keluarga
Tn. A berperan sebagai pengambil keputusan dalam keluarga dan Ny. N
sebagai pengatur dan pengelola keuangan keluarga.
- Struktur peran
Tn. A beperan sebagai KK dan pengambil keputusan sedangkan Ny. N
berfungsi sebagaimana perannya masing-masing.
- Nilai-nilai keluarga
Keluarga mempercayai sarana kesehatan seperti Pustu dan Puskesmas untuk
membantu menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami.
Fungsi keluarga
- Fungsi afektif
Diantara anggota keluarga terdapat rasa saling memiliki, saling membantu dan
menikmati hasil jerih payah dalam kebersamaan.
- Fungsi sosialisasi
Hubungan dalam keluarga terjalin baik dan juga interaksi. Anggota keluarga
belajar disiplin misalnya disiplin dalam jam makan, norma, budaya.
- Fungsi perawatan kesehatan, keyakinan-keyakinan, nilai-nilai, dan perilaku
keluarga.
- Kemampuan keluarga mengenal masalah
Keluarga sudah mengenal sebagian masalah tentang nyeri lutut dan penyakit HT.
- Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
yang tepat.
Selama ini Keluarga tidak mengerti harus melakukan tindakan kesehatan apa
yang berhubungan dengan keluhan yang dialami olehTn.A dan Ny.N.
- Kemampuan keluarga merawat anggota yang sakit
Keluarga belum mampu sepenuhnya merawat anggota keluarga yang sakit.
Keluarga tidak mengetahui pencegahan. Sikap keluarga biasa saja karena
dianggap bukan masalah serius.
- Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat.
Menurut keluarga lingkungan terpelihara maka enak dilihat dan jauh dari
penyakit. Pengetahuan tentang kesehatan lingkungan terbatas pada hal umum
seperti air minum harus dimasak, rumah dan pekarangan dibersihkan, . Keluarga
mendukung upaya sanitasi lingkungan tetapi tidak semua hal diketahui seperti
jarak septik tank dengan sumur dan bagaimana cara pembuangan sampah yang
benar.
Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan di
masyarakat.
Keluarga tahu keberadaan puskesmas, poliklinik atau posyandu. Selama ini
keluarga sudah memanfaatkan sarana tersebut untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan.
Koping keluarga
- Koping eksternal keluarga
- Koping internal keluarga
Harapan keluarga
Semoga setelah diberi Penkes tentang masalah yang dialami keluarga Tn.A
keluhannya akan berkurang dan perilaku tentang sanitasi kesahatan berubah.
c. Masalah Keperawatan keluarga
- Nyeri lutut
- pegal pegal

2. Proses Keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri pada Ny N berhubung dengan ketidakmampuan keluarga merawat
keluarga yang sakit.
2) Risiko tinggi komplikasi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
dalam merawat anggota keluarga yang sakit.

b. Tujuan Umum
Setelah melakukan pengkajian selama 30 menit diharapkan keluarga dapat mengenal
masalah kesehatan yang ada dalam keluarga
c. Tujuan Khusus
Keluarga diharapkan dapat mengenal masalah kesehatan yang ada dalam keluarga
dengan cara:
1) Keluarga dapat mengidentifikasi pola komunikasi dalam keluarga
2) Keluarga dapat mengidentifikasi struktur keluarga, fungsi keluarga, koping
keluarga, dan harapan keluarga terhadap asuhan keperawatan.
3) Keluarga dapat mengidentifikasi dengan tepat anggota keluarga yang mengalami
gangguan pada kesehatannya.

3. Implementasi Tindakan Keperawatan


a. Metode
Wawancara/Tanya jawab
Observasi
Diskusi
b. Media dan Alat
Format pengkajian keluarga
Spigmomanometer
Stetoskop
Alat tulis
4. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria struktur
- Interaksi mahasiswa dan keluarga berlangsung sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan yaitu 30 menit
- Mahasiswa dapat bertemu dengan keluarga minimal 2 anggota keluarga
b. Kriteria proses
- Selama interaksi tidak ada penyimpangan dari tujuan yang telah ditentukan
- Keluarga menunjukkan sikap terbuka dan bisa menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan oleh mahasiswa.
c. Kriteria hasil
- Pengkajian keluarga dapat terselesaikan sekitar 75%
- Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan yang ada atau terjadi didalam
keluarga

LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn A

Kunjungan ke-3
Tanggal 19 Mei 2017
1. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Setelah melakukan kunjungan sebanyak 2 kali maka ditemukan masalah
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan yang dialami ( nyeri sendi dan
Hypertensi ). Hal ini didukung dari pernyataan dari Tn.A dan Ny. H yang mengatakan
bahwa tidak tahu cara melakukan perawatan di rumah
Kunjungan ketiga kali ini bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang tentang
pentingnya mengenal tanda dan gejala juga cara penanganan/perawtan selama dirumah.
b. Data yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut
Pemahaman keluarga tentang penyakit yang dialami dan penanganan secara
sederhana
Kesadaran keluarga tentang pentingnya diit makanan thd proses penyembuhan
c. Masalah Keperawatan keluarga
Nyeri lutut dan pegal pegal pada Ny N.
2. Proses Keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan
Nyeri pada keluarga Ny N berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit.
b. Tujuan Umum
Setelah melakukan intervensi selama 45 menit diharapkan keluarga mampu mengetahui
tentang penyakit yang diderita Tn.A juga Ny. N dan perawatan dirumah jika keluhan
muncul.
c. Tujuan Khusus
Keluarga mampu mengenal masalah yang dialami :
Keluarga mengerti dan mampu menjelaskan kembali tentang arti, tujuan dari
penyakit Rematik juga Hipertensi dan perawatan nya.
Keluarga mampu menyebutkan pentingnya diit makanan yang berhubungan dengan
penyakit Rematik juga Hypertensi dan pentingnya perawatan di rumah.
3. Implementasi Tindakan Keperawatan
a. Metode
Diskusi
Tanya jawab
Observasi
b. Media
Leafleat
4. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria struktur
- Interaksi mahasiswa dan keluarga berlangsung sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan yaitu 45 menit
- Mahasiswa dapat bertemu dengan keluarga minimal 2 anggota keluarga
b. Kriteria proses
- Selama interaksi tidak ada penyimpangan dari tujuan yang telah ditentukan
- Keluarga menunjukkan sikap terbuka dalam menyimak penjelasan dari mahasiswa
serta mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh mahasiswa.
c. Kriteria hasil
- Keluarga mampu menjawab pertanyaan dari mahasiswa sekitar 80%
- Keluarga mampu meningkatkan pemahaman tentang pentingnya makanan bergizi ibu
hamil dan perawatan setelah nifas.
RESUME KELUARGA Tn.“A”
( 17 Mei 2017 )

1. PENGKAJIAN
Keluarga Bapak A memiliki 5 orang anak, 2 orang perempuan dan 3 orang laki
laki, dan memiliki 4 cucu. 4 orang anak Bapak A telah memiliki keluarga dan tidak
tinggal serumah. Keluarga bapak A saat ini termasuk keluarga inti, di mana dalam 1
rumah hanya ada Tn. A(Kepala Keluarga), ibu I (istri), An H ( yang paling bungsu).
Latar Belakang Budaya Tn. A dan Ibu. I berasal dari suku sunda. Tempat tinggal
keluarga rata-rata berasal dari suku sunda juga. Keluarga cukup mampu memanfaatkan
pelayanan dan praktek kesehatan namun kadang-kadang malas untuk periksa. Dalam hal
bertetangga, keluarga ini memiliki hubungan yang baik dengan tetangga sekitarnya.
Mereka sering berkumpul dengan tetangga sekitar dan saling membantu.
Tahap Perkembangan keluarga Tn. A berada pada tahap perkembangan keluarga
dengan anak dewasa dengan tugas perkembangan nya adalah :
a. memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
b. Mempertahankan keintiman pasangan
c. Membantu orangtua memasuki masa tua
d. membantu anak untuk mandiri dimasyarakat
e. Penataan kembaliperan dan kegiatan rumah tangga
Dalam komunikasi keluarga, pola komunikasi yang digunakan adalah pola
komunikasi terbuka. Setiap anggota keluarga bebas menyampaikan keluhannya. Bila ada
masalah mereka selalu mengkomunikasikan bersama. Menurut ibu, semua anggota
keluarga memiliki ikatan yang kuat dan saling menyayangi. Pemegang keputusan
keluarga adalah bapak. Namun sebelum mengambil keputusan, bapak terlebih dahulu
mendiskusikannya kepada ibu. Bila ada sesuatu yang sangat penting dan bapak tidak ada
di rumah, biasanya ibu mengambil keputusan. Setelah bapak pulang ibu baru
mengkomunikasikannya bersama bapak.
Dalam hal peran, peran formal bapak adalah sebagai pencari nafkah. Sdangkan Ibu
berperan sebagai pengatur rumah tangga seperti memasak, mengurus anak, mengatur
keuangan keluarga. Ibu juga berperan sebagai perawat keluarga, merawat dan mengasuh
anggota keluarga lainnya. Menurut ibu, bapak biasa membantu jika ibu melakukan
pekerjaan rumah tangga. Selain itu, semua anggota keluarga berperan dalam menjaga
kesehatan keluarga. Seperti anak yang paling bungsu nya selalu menganjurkan bapaknya
ke puskesmas apabila sakit.
Adapun nilai-nilai yang dianut keluarga adalah menghormati orang yang lebih tua,
menghormati tamu, dan saling menghargai satu sama lain. Yang berperan sebagai
pencari nafkah adalah suami, Orangtua menyadari adanya kebutuhan-kebutuhan pada
setiap anggota keluarga, seperti kebutuhan terhadap makanan, perhatian, kasih sayang,
pendidikan, bermain bersama anak-anak, nonton bersama keluarga yang lain. Semua
anggota keluarga merasa akrab dengan yang lain.
Keluarga mengontrol prilaku anak dalam hal menghormati/menghargai orang lain.
Setiap anggota keluarga saling memberi dan menerima cinta dan kasih sayang,
menghormati orang yang lebih tua. Melaksanakan peran masing-masing dan
membesarkan anak secara bersama-sama. Menurut ibu, sampai sekarang belum ada
masalah besar hal membesarkan anak, walaupun tidak ada media hiburan yang
disediakan ibu.
Keluarga biasa menggunakan fasilitas kesehatan namun seringnya malas untuk
periksaan kondisinya ke faskes. Pada Pengkajian tanggal 17 Mei 2015 ditemukan bahwa
Tn A sebagai KK mengeluh sakit kepala dan batuk. Keluarga belum mengetahui scara
spesipik apa yang diderita Tn A hanya bisa meyimpulkan darah tinggi.
Diperoleh masalah keperawatan yakni: ketidaktahuan keluarga tentang masalah
kesehatan Tn A dan perawatannya.

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Ketidaktahuan keluarga tentang masalah kesehatan Tn A. b/d ketidakmampuan
keluarga merawat anggota yang sakit.

Anda mungkin juga menyukai