Anda di halaman 1dari 1

Ujian nasional (UN) online akan dilaksanakan tahun ini.

Walaupun UN sudah tidak lagi menjadi penentu


kelulusan namun UN online akan berguna sebagai UN ulangan.

Kepala Pusat Penilaian dan Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Puspendik
Kemendikbud) Nizam Zaman mengatakan, Kemendikbud akan melakukan computer based test
(CBT) atau UN online yang akan berlaku tahun ini.

Dia menjelaskan, dengan penetapan UN sebagai pemetaan dan tidak untuk kelulusan berarti tidak ada
yang tidak lulus sekolah karena UN. “Kelulusan ditentukan oleh sekolah masing-masing. Kalau tidak
lulus, ya tetap tinggal kelas,” katanya di Jakarta, 5 Januari 2015.

Dia menyampaikan, melalui UN online siswa yang berminat memperbaiki nilai UN bisa ikut UN online
tersebut. Dia menambahkan, dengan CBT, nantinya ujian dapat dilakukan beberapa kali dalam satu
tahun.

Sehingga siswa yang belum mencapai standar kompetensi dapat melakukan perbaikan bila menghendaki.
Persyaratannya, lanjut Nizam, sama dengan UN biasa namun sekolah yang menyelenggarakan UN
online wajib mempunyai sarana prasarana yang mumpuni.

Guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) itu memperkirakan jumlah siswa yang akan
menyelenggarakan ujian akhir berbasis online itu mencapai 500.000 siswa. Rinciannya adalah 50.000
hingga 100.000 siswa dari SMA dan 400.000 siswa SMK.

Nizam mengungkapkan, SMK yang ditunjuk menyelenggarakan ujian akhir berbasis online adalah SMK
Pembina atau SMK unggulan.

“Siswa yang mengerjakan ujian secara online, tidak mendapat kertas ujian lagi. Mereka mengerjakannya
pakai komputer dan mouse. Panitia sudah mengumpulkan bank data butir soal ujian untuk dikerjakan
siswa secara online. Nilai yang didapat peserta ujian langsud di-record panitia tanpa repot-repot
memindai LJK (lembar jawaban computer),” ungkapnya.

Anda mungkin juga menyukai