Anda di halaman 1dari 6

SULTAN HASANUDIN BANTEN

sulultan Hasanudin Banten atau yang bernama lengkap Sultan Maulana


Hasanuddin/Pangeran Sabakingking memiliki peran penting menyebarkan agama
Islam di Banten. Ia pendiri kesultanan Banten, sekaligus menjadi penguasa
pertama kerajaan islam di Banten. Sultan Hasanudin adalah putra kedua dari Nyi
Kawunganten, putri dari Prabu Surasowan yang saat itu menjabat sebagai bupati
Banten dan Syaikh Syarif Hidayatullah atau yang dikenal dengan sebutan sunan
gunung jati, salah satu dari walisongo.

MAULANA YUSUP
Maulana Yusuf atau Panembahan Pakalangan Gede merupakan Sultan Banten
kedua, beliau Sultan Banten yang hanya bertahta selama sepuluh tahun saja.
Beliau naik tahta selepas kemangkatan ayahandanya Maulana Hasanudin pada
sekitar tahun 1570 masehi.

Maulana Yusuf waktu muda bernama Pangeran Yunus. Tidak banyak catatan
sejarah mengenai Sultan ini, hal tersebut dimungkinkan karena singkatnya masa
pemerintahannya, meskipun demikian catatan sejarah mengenai Maulana Yusuf
terbilang mencengangkan, sebab beliau ternyata Sultan Banten yang menaklukan
Pajajaran secara total.

Pada saat Maulana Yusuf memerintah Banten, hubungan Banten dan Pajajaran
mencapai puncak permusuhan, sehingga antara kedua kerajaan yang sebetulnya
masih saudara itu terjadi saling serang, dan puncaknya benteng pertahanan
terakhir kerajaan Pajajaran di Pedalaman Sunda dapat ditaklukan oleh
MaulanaYusuf.

GUNUNG SANTERI

Gunung santri merupakan salah satu bukit dan nama kampung yang ada di
Desa Bojonegara Kecamatan Bojonegara Kabupaten Serang Daerah ini
berada di sebelah barat laut daerah pantai utara 7 Kilometer dari Kota
Cilegon.
Letak gunung santri berada ditengah dikelilingi gugusan gunung-gunung
yang memanjang dimulai dari pantai dan berakhir pada gunung induk yaitu
gunung gede.

Syekh Muhammad Sholeh adalah Santri dari Sunan Ampel, setelah


menimba ilmu beliau menemui Sultan Syarif Hidayatullah atau lebih di
kenal dengan gelar Sunan Gunung Jati (ayahanda dari Sultan Hasanudin)
pada masa itu penguasa Cirebon. Dan Syeh Muhamad Sholeh
diperintahkan oleh Sultan Syarif Hidayatullah untuk mencari putranya yang
sudah lama tidak ke Cirebon dan sambil berdakwah yang kala itu Banten
masih beragama hindu dan masih dibawah kekuasaan kerajaan pajajaran
yang dipimpin oleh Prabu Pucuk Umun dengan pusat pemerintahanya
berada di Banten Girang.

KH.ASNAWI CARINGIN BANTEN


KH Tubagus Muhammad AsnawiKH.Asnawi lahir di Kampung caringin sekitar tahun
1850 M, ayah beliau bernama Abdurrahman dan ibunya bernama Ratu Sabi’ah
dan merupakan keturunan ke 17 dari Sultan Ageng Mataram atau Raden Fattah .
Sejak umur 9 tahun Ayahnya telah mengirim Kh.Asnawi ke Mekkah untuk
memperdalam Agama Islam. Di mekkah beliau belajar dengan Ulama kelahiran
Banten yang telah termasyhur namanya bernama Syech Nawawi Al
Bantani.Kecerdasan yang di miliki beliau dengam mudah mampu menyerap
berbagai dsiplin ilmu yang telah di berikan gurunya. Setelah dirasa cukup lama
menimba ilmu dari gurunya maka Syech Nawawi Tanara Banten menyuruh
muridnya Kh.Asnawi untuk pulang ketanah air untuk mensyiarkan agama Alloh.

Mansrudin Cikadewen
Syekh Maulana Mansyuruddin dikenal dengan nama Sultan Haji, beliau
adalah putra Sultan Agung Abdul Fatah Tirtayasa (raja Banten ke 6).
Sekitar tahun 1651 M. Beliau menikah dengan gadis dari desa
Cikoromay banten bernama Nyi Mas Ratu Sarinten dan dikarunia anak
bernama Muhammad sholih . Beliau merupakan salah satu ulama yang
menyebarkan Islam di Banten selatan. Menurut cerita Beliau terkenal
sakti dan dapat bersahabat dengan bangsa Jin . Suatu ketika Syech
Mansyurudin berjalan kesebuah hutan lalu tiba tiba Beliau mendengar
Aungan Harimau yang merintih kesakitan. Ketika dihampiri oleh Syech
Mansyurudin Harimau tersebut tengah terjepit pada suatu pohon
besar. Lalu Syech mansyurudin menolong Harimau tersebut
melepaskan dari himpitan kayu , setelah dibebaskan harimau tersebut
mengaung dan menunduk dihadapan Syech Mansyurudin. Dengan
karomah yang beliau Miliki syech mansyurudin dapat bercakap cakap
dengan harimau tersebut. Kata Syech Mansyurudin kepada harimau
tersebut ‘Engkau atas izin Alloh telah aku selamatkan , maka aku minta
pada engkau dan anak turunanmu untuk tidak mengganggu keluarga
dan anak keturunanku” . Sang Harimau pun menyanggupinya. Hingga
saat ini berkembang cerita bahwa anak keturunan syech Mansyurudin
dapat menaklukan harimau .

Syeh nawawi albantani

Asal Usul dan Kelahiran

Lahir dengan nama Abû Abdul Mu’ti Muhammad Nawawi bin ‘Umar bin ‘Arabi. Ulama besar
ini hidup dalam tradisi keagamaan yang sangat kuat. Konon ulama yang lahir di Kampung
Tanara, sebuah desa kecil di kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Propinsi Banten (Sekarang
di Kampung Pesisir, desa Pedaleman Kecamatan Tanara depan Mesjid Jami’ Syaikh Nawawi
Bantani) pada tahun 1230 H atau 1813 M ini bernasab kepada keturunan Maulana Hasanuddin
Putra Sunan Gunung Jati, Cirebon. Keturunan ke-11 dari Sultan Banten. Nasab beliau melalui
jalur ini menurut bbrp referensi sampai kepada Baginda Nabi Muhammad saw. Melalui
keturunan Maulana Hasanuddin yakni Pangeran Suniararas, yang makamnya hanya berjarak 500
meter dari bekas kediaman beliau di Tanara, nasab Ahlul Bait sampai ke Syaikh Nawawi. Ayah
beliau seorang Ulama Banten, ‘Umar bin ‘Arabi, ibunya bernama Zubaedah.

Syaikh Nawawi al-Bantani al-Jawi menikah dengan Nyai Nasimah, gadis asal Tanara, Banten
dan dikaruniai 3 anak: Nafisah, Maryam, Rubi’ah. Sang istri wafat mendahului beliau.[3]

Ada beberapa makam ulama Banten yang dianggap keramat hingga menjadi daya tarik
pengunjung. Tak hanya itu, bahkan beberapa makam keramat tersebut malah wajib dikunjungi
oleh peziarah setiap tahunnya atau setiap datang ke sana.

Nah, Jika kamu datang ke Banten sepertinya kamu harus mengunjungi beberapa makam keramat
para ulama Banten, seperti yang sudah dilakukan oleh orang-orang yang berkunjung ke sana.

Berikut ini ada empat makam keramat yang wajib kamu kunjungi. Seperti dilansir Merdeka.com,
inilah dia ke empat makam keramat tersebut.
1. Gunung santri makam Syekh Muhammad Sholeh

Syekh Muhammad Sholeh merupakan santri dari Sunan Ampel, yang makamnya bisa berubah
menjadi berbentuk seperti ayam jago. Hal inilah yang membuat daya tarik pengunjung sehingga
ingin melihatnya sendiri. Makam Syekh Muhammad Sholeh ini terletak di Gunung Santri, yang
jarak tempuhnya 500 M dari kaki bukit menuju puncak dan hanya bisa dilewati dengan berjalan
kaki. Untuk bisa sampai ke makam Syekh Muhammad Sholeh ini dibutuhkan tenaga yang kuat
karena tempat yang dituju memiliki kemiringan hingga 70-75 derajat.

2. Cikadeun Makam Syekh Maulana Mansyuruddin

Syekh Maulana Mansyuruddin merupakan putra Sultan Agung Abdul Fatah Tirtayasa (raja
Banten ke 6). Ia meninggal dunia pada 1672 M dan dimakamkan di daerah Cikadueun,
Pandeglang Banten. Makamnya ini sangat sering dikunjungi karena kisah semasa hidupnya yang
sangat menakjubkan.
3. Caringin Makam KH Asnawi

KH Asnawi merupakan seorang ulama, anak dari Abdurrahman dan ibunya bernama Ratu
Sabi’ah dan merupakan keturunan ke 17 dari Sultan Ageng Mataram atau Raden Fattah. KH
Asnawi terkenal sebagai ulama dan jawara sakti yang sangat disegani oleh para penjajah
Belanda.

Ia meninggal pada tahun 1937 dengan meninggalkan meninggalkan 23 anak dari lima Istri (Hj
Ageng Tuti halimah, Hj sarban, Hj Syarifah, Nyai Salfah dan Nyai Nafiah) dan di makamkan di
Masjid Salfiah Caringin.

Makam KH Asnawi ini merupakan salah satu makam yang paling banyak dikujunngi.

4. Makam Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Makam Sultan Maulana Hasanuddin juga menjadi salah satu makam yang sellau dikungi oleh
para peziarah. Makam tersebut ada di komplek makam para sultan Banten yang terletak di
Masjid Agung Banten, seperti makam Sultan Maulana Hasanuddin, Sultan Ageng Tirtayasa,
Sultan Abdul Mufachir Muhammad Aliyudin, dan lain-lain.

Sultan Maulana Hasanuddin merupakan orang yang paling berpengaruh dalam penyebaran
agama islam di Banten, sehingga makamnya selalu dikunjungi oleh para peziarah.

Anda mungkin juga menyukai