PENDAHULUAN
Henti napas dan henti jantung bukanlah kejadian yang sering terjadi
penentuan pertama tekhnik bantuan hidup penuntun ini kemudian direvisi pada
tahun 1980, dan tahun 1986. Sejak itu organisasi yang sama dinegara lain
pengajaran resusitasi jantung paru otak dibagi dalam 3 fase: 1. Bantuan Hidup
Dasar (BHD) 2. Bantuan Hidup Lanjutan (BHL) 3.Bantuan Hidup Jangka Lama,
dan dalam 9 langkah menggunakan huruf-huruf abjad dari A sampai I.1 Namun
pedoman baru bantuan hidup dasar dewasa dimana terdapat beberapa perubahan
TINJAUAN PUSTAKA
mengembalikan fungsi pernafasan dan atau sirkulasi pada henti nafas (respiratory
arrest) dan atau henti jantung (cardiac arrest). Resusitasi jantung paru otak dibagi
dalam tiga fase : bantuan hidup dasar, bantuan hidup lanjut, bantuan hidup jangka
lama. Namun pada pembahasan kali ini lebih difokuskan pada Bantuan Hidup
Dasar.
Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support, disingkat BLS) adalah suatu
Menurut AHA Guidelines tahun 2005, tindakan BLS ini dapat disingkat
dengan teknik ABC yaitu airway atau membebaskan jalan nafas, breathing atau
memberikan nafas buatan, dan circulation atau pijat jantung pada posisi shock.
Namun pada tahun 2010 tindakan BLS diubah menjadi CAB (circulation,
breathing, airway). Tujuan utama dari BLS adalah untuk melindungi otak dari
tidak adanya nafas secara visual tanpa teknik Look Listen and Feel.
2. Melakukan panggilan darurat dan mengambil AED,
3. Circulation :
sekitar 18 detik)
belakang maka bebaskan jalan nafas melalui head tilt– chin lift.
cedera tulang belakang maka bebaskan jalan nafas melalui jaw thrust
hidung korban.
bangun, atau petugas ahli datang. Bila harus terjadi interupsi, petugas
diterapi kejut atau tidak, jika iya lakukan terapi kejut sebanyak 1 kali
dan lanjutkan RJP selama 2 menit dan periksa ritme kembali. Namun
jika ritme tidak dapat diterapi kejut lanjutkan RJP selama 2 menit dan
bergerak.
No ABC CAB
adalah henti jantung dan ritme Ventricular Fibrilation (VF) atau pulseless
ventilasi mulut ke mulut atau mengambil alat pemisah atau alat pernafasan
akan dilakukan lebih awal dan ventilasi hanya sedikit tertunda satu siklus
kompresi dada (30 kali kompresi dada secara ideal dilakukan sekitar 18
detik).
Kurang dari 50% orang yang mengalami henti jantung mendapatkan RJP
dari orang sekitarnya. Ada banyak kemungkinan penyebab hal ini namun
pembebasan jalan nafas dan ventilasi mulut ke mulut dalam Airway adalah
2. Pada bayi baru lahir, penyebab arrest kebanyakan adalah pada sistem
KESIMPULAN
4. Tiap tiupan napas cukup 1 detik asal dada naik ventilasi yang berlebihan
penolong
6. Selama pijat jantung dan nafas tetap upayakan jalan nafas tetap bebas
Robert A. Berg, et al. Part 5: Adult Basic Life Support: 2010 American Heart
Association Guidelines for Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency
Cardiovascular Care. Circulation 2010;122;S685-S705.