STANDAR ................ DIREKTUR PROSEDUR OPERASIONAL
Dr. Khosiatun Azmi, MMR
I. Pengertian : Saat / waktu dimana petugas harus melakukan cuci
tangan untuk mencegah penyebaran infeksi yang ditularkan melalui tangan, bisa dalam bentuk proses Hand Rub dan Hand Wash dengan jenis sabun, durasi dan ketentuan kondisi penggunaanya sesuai ketentuan WHO II. Tujuan : Untuk menghilangkan kotoran dan debris yang melekat pada tangan. Untuk menghambat atau membunuh mikroorganisme pada kulit dan mikroorganisme permanen yang tinggal di dalam lapisan terdalam kulit, baik yang diperoleh dari kontak dengan pasien maupun lingkungan. Untuk memberikan pelayanan yang higienis kepada pasien. Untuk mengurangi infeksi nosokomial dalam proses melayani pasien Untuk meningkatkan pelayanan yang berbasis keselamatan pasien III. Kebijakan : Peraturan Direktur RS Bhakti Asih No. .................tentang Pengorganisasian dan pelayanan panitia PPI di RS Bhakti Asih Brebes IV. Prosedur : 1. Laksanakan pemeriksaan Avian Influenza maupun Swine Flu jika formulir Permintaan Laboratorium dari dokter. 2. Berikan Oseltamivir (Tamiflu) sebagai profilaksis pada semua staff yang kontak erat (dalam jarak 1 meter) dengan pasien suspek Avian Influenza maupun Swine Influenza tanpa menggunakan alat pelindung diri (APD) dengan dosis 1 kali 75mg/hari selama 7-10 hari setelah pajanan terakhir. 3. Tentukan pasien baru dengan gejala-gejala seperti dibawah ini, apakah tergolong kasus suspek, RS. BHAKTI ASIH BREBES PENANGANAN PANDEMIK INFLUENZA
Nomor Dokumen Nomor Halaman
Revisi 2 dari 9 0
Tanggal Terbit DITETAPKAN OLEH
STANDAR ................ DIREKTUR PROSEDUR OPERASIONAL
Dr. Khosiatun Azmi, MMR
epidemik influenza melalui cara menegakan diagnosa
sebagai berikut : a. Ditemukan pasien dengan demam lebih dari 38◦C b. Disertai batuk atau gejala sebagai berikut : Batuk. Sakit tenggorokan. c. Disertai satu atau lebih dari pajanan dibawah ini (dalam waktu 7 hari sebelum dimulainya gejala), sebagai berikut : Kontak erat (dalam jarak 1meter) dengan pasien kasus suspek, kasus probable atau kasus konfirmasi, seperti merawat, bersetuhan dan berbicara. Terpajan (memegang, menyembelih, mencabuti bulu, memotong dan mempersiapkan untuk konsumsi) dengan ternak ayam, unggas liar, bangkai unggas, babi atau terhadap lingkungan yang tercemar oleh kotoran binatang-binatang tersebut dalam wilayah dimana infeksi dengan RS. BHAKTI ASIH BREBES PENANGANAN PANDEMIK INFLUENZA
Nomor Dokumen Nomor Halaman
Revisi 3 dari 9 0
Tanggal Terbit DITETAPKAN OLEH
STANDAR ................ DIREKTUR PROSEDUR OPERASIONAL
Dr. Khosiatun Azmi, MMR
H5N1 maupun H1N1 pada hewan atau manusia
telah dicurigai atau dikonfirmasi dalam bulan terakhir. Mengkonsumsi produk unggas atau babi mentah atau yang tidak dimasak sempurna diwilayah yang dicurigai atau dikonfirmasi terhadap hewan atau manusia yang terinfeksi H5N1 atau H1N1 dalam satu bulan terakhir. Memegang atau menangani sample (hewan atau manusia) yang dicurigai mengandung virus H5N1 atau H1N1 dalam suatu laboratorium atau tempat lain. Hasil pemeriksaan hematologi ditemukan leukopeni. Hasil pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) positif, serologi dengan Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA) ditemukan adanya titer antibodi terhadap H5N1 maupun H1N1. RS. BHAKTI ASIH BREBES PENANGANAN PANDEMIK INFLUENZA
Nomor Dokumen Nomor Halaman
Revisi 4 dari 9 0
Tanggal Terbit DITETAPKAN OLEH
STANDAR ................ DIREKTUR PROSEDUR OPERASIONAL
Dr. Khosiatun Azmi, MMR
Hasil foto thorax menggambarkan pneumonia
yang cepat memburuk pada serial foto 4. Lakukan segera prosedur universal precaution dan rujuk pasien segera ke Unit Gawat Darurat (UGD) untuk ditangani lebih lanjut, jika pasien didiagnosis sebagai pasien suspek Pandemik Influenza, 5. Lakukan Perawatan jika pasien tidak dapat dirujuk (harus rawat inap), di ruang isolasi bertekanan negative. Dibawah ini panduan tata laksana medis : a. Perhatikan keadaan umum, kesadaran dan tanda- tanda vital. b. Berikan terapi suportif, seperti oksigen, cairan, dll c. Obat-obatan Antiviral (Oseltamivir) secepat mungkin dalam waktu 48 jam pertama dengan dosis :
RS. BHAKTI ASIH
BREBES PENANGANAN PANDEMIK INFLUENZA
Nomor Dokumen Nomor Halaman
Revisi 5 dari 9 0
Tanggal Terbit DITETAPKAN OLEH
STANDAR ................ DIREKTUR PROSEDUR OPERASIONAL
Dr. Khosiatun Azmi, MMR
Uraian Dosis Lama Pemberian
1. Dewasa/anak Dewasa/anak > 13 Dewasa/anak > 13 > 13 tahun tahun tahun 2. Anak > 1 2 dd 2mg/kgBB 5 hari tahun 3. BB 40kg 2 x 75mg/hari 23-40kg 2 x 60mg/hari 15-23kg 2 x 45mg/hari < 15kg 2 x 30mg/hari manfaat lebih besar dari pada potensi resiko janin. a. Berikan Antibiotika spektrum luas yang mencakup kuman tipical dan artipical b. Berikan Metil prednisolon 1-2mg/kgBB intra vena pada pneumonia berat atau Human Gammaglobulin intra vena pada Acute Respiratory Distress Syndroma (ARSD) atau syok sepsis yang tidak respon terhadap obat-obatan vasipresor. Catatan : Berikan Oseltamivir pada wanita hamil hanya dilakukan apabila potensi RS. BHAKTI ASIH BREBES PENANGANAN PANDEMIK INFLUENZA
Nomor Dokumen Nomor Halaman
Revisi 6 dari 9 0
Tanggal Terbit DITETAPKAN OLEH
STANDAR ................ DIREKTUR PROSEDUR OPERASIONAL
Dr. Khosiatun Azmi, MMR
Lakukan Terapi simptomatik, vitamin dan makanan
bergizi (protein tinggi). 6. Pastikan Kriteria pasien yang memerlukan perawatan intensive: a. Pneumonia berat, salah satu gejalanya : Frekuensi pernafasan lebih dari 30 (tiga puluh)menit Arterial Partial Pressure Of Oxygen (PaO2) atau fraksi Index Oxygen (FiO2) kurang dari 300 (tiga ratus ribu) Foto thorax menunjukan kelainan bilateral Tekanan systolik kurang dari 90 (sembilan puluh) mmHg Tekanan dyastolik kurang dari 60 (enam puluh) mmHg Membutuhkan ventilasi mekanik Infiltrat bertambah lebih ri 50% Membutuhkan vasopresor lebih dari 4 (empat) jam ( septic syok) RS. BHAKTI ASIH BREBES PENANGANAN PANDEMIK INFLUENZA
Nomor Dokumen Nomor Halaman
Revisi 7 dari 9 0
Tanggal Terbit DITETAPKAN OLEH
STANDAR ................ DIREKTUR PROSEDUR OPERASIONAL
Dr. Khosiatun Azmi, MMR
b. Bila terdapat satu atau lebih keadaan klinis di
bawah ini : Foto thorax menunjukan kelainanan pneumonia bilateral PaO2 atau FiO2 kurang dari 300 (tiga ratus) Tekanan systolik kurang dari 90 (sembilan puluh) mmHg (dewasa) Tekanan arteri rata-rata kurang dari 50 (lima puluh) mmHg (anak) Membutuhkan ventilasi mekanik Membutuhkan vasopresor lebih dari 4 (empat) jam (septik syok) 7. Pastikan Kriteria pasien dapat dipindahkan dari ruang isolasi bertekanan negative ke ruang perawatan biasa, yaitu : a. Terbukti bukan kasus epidemik influenza b. Pemeriksaan PCR negative (apabila ada riwayat PCR+)
RS. BHAKTI ASIH PENANGANAN PANDEMIK INFLUENZA
BREBES Nomor Dokumen Nomor Halaman Revisi 8 dari 9 0
Tanggal Terbit DITETAPKAN OLEH
STANDAR ................ DIREKTUR PROSEDUR OPERASIONAL
Dr. Khosiatun Azmi, MMR
c. Bebas demam dalam waktu 7 (tujuh) hari.
d. Pertimbangan lain dari tim dokter yang merawat 8. Pastikan Kriteria pasien dapat dipulangkan : a. Bebas demam dalam waktu 7 (tujuh) hari dan hasil laboratoruim dan radiologi menunjukan perbaikan. b. Pada anak kurang dari 12 tahun dengan PCR+, dapat dipulangkan setelah 21 ( dua puluh satu) hari onset penyakit. c. Jika kedua syarat tidak terpenuhi, maka dilakukan pertimbangan klinik oleh tim dokter yang merawat 9. Lakukan Follow up : a. Pasien yang sudah pulang ke rumah diwajibkan untuk melakukan kontrol ke RS Kontrol dilakukan 1 (satu) minggu setelah pulang, seperti foto thorax, laboratorium, dll 8. Lakukan Penanganan jenazah dengan cara: a. Lakukan Penugasan pemulasaran jenazah harus menerapkan standar Universal precaution.
RS. BHAKTI ASIH
BREBES PENANGANAN PANDEMIK INFLUENZA
Nomor Dokumen Nomor Halaman
Revisi 9 dari 9 0 Tanggal Terbit DITETAPKAN OLEH STANDAR ................ DIREKTUR PROSEDUR OPERASIONAL
Dr. Khosiatun Azmi, MMR
b. Tutup Jenazah dengan bahan yang terbuat dari plastik
(tidak dapat tembus olah air) atau jenazah ditutup dengan bahan kayu atau bahan lainnyayang tidak mudah tercemar. c. Perhatikan Jenazah tidak boleh disemayamkan lebih dari 4 (empat) jam dalam pemulasaran jenazah. 9. Perhatikan Pemakaian alat-alat bekas pakai pada pasien dugaan baru harus dimasukan ke dalam kantong berwarna kuning (sampah infeksi) tanpa dicuci atau direndam. Lalu diberi keterangan pada kantong tersebut, seperti menuliskan jumlah alat dan nama alat bekas pakai. Laksanakan Pencegahan pada orang yang beresiko Pandemik Influenza atau yang terpajan, untuk mendapatkan Oseltamivir 75 (tujuh puluh lima) mg dosis tunggal selama 1 ( satu) minggu V. Unit Terkait 1. Instalasi Rawat Inap 4. IGD 2. Instalasi Rawat Jalan 5. IBS 3. ICU