TINJAUAN PUSTAKA
ditandai dengan adanya erupsi komedo, papul, pustul, nodus dan kista pada
tempat prediliksi seperti muka, leher, lengan atas, dada dan punggung
(Wasitaatmadja, 2005). Penyakit ini terutama terjadi pada remaja dan biasanya
berinvolusi sebelum 25 tahun namun bisa berlanjut sampai usia dewasa. Acne
vulgaris terutama timbul pada kulit yang berminyak berlebihan akibat produksi
2.1.2 Etiologi
pendapat, setiap orang mempunyai hal khusus yang mungkin dapat dianggap
1. Faktor genetik
Pada 60% pasien, riwayat acne vulgaris juga didapatkan pada satu atau
kedua orang tuanya. Penderita acne vulgaris yang berat mempunyai riwayat
keluarga yang positif. Diduga faktor genetik berperan dalam gambaran klinik,
penyebaran lesi, dan lamanya kemungkinan mendapat acne vulgaris terutama
inflamasi dan pembentukan enzim lipolitik yang mengubah fraksi lipid sebum.
terjadinya acne vulgaris. Selain itu, adanya trauma fisik berupa gesekan maupun
3. Faktor hormonal
Pada 60–70% wanita lesi acne vulgaris menjadi lebih aktif kurang lebih
satu minggu sebelum haid oleh karena hormon progesteron. Estrogen dalam kadar
tertentu dapat menekan pertumbuhan acne vulgaris, pada wanita diperlukan dosis
yang melebihi kebutuhan fisiologis, sedangkan pada laki-laki dosis tersebut dapat
pertumbuhan acne vulgaris. Pil anti hamil yang mengandung ethinilestradiol 0,05
dibentuk pada orang dengan kulit acne vulgaris. Ovarektomi sebelum dewasa dan
4. Faktor diet
banyak lemak, pedas, coklat, susu, kacang-kacangan, keju, alkohol dan sejenisnya
dapat merangsang kambuhnya acne vulgaris. Lemak yang tinggi pada makanan
2010).
5. Faktor Kosmetik
minyak atsiri dan bahan kimia murni (asam oleik, butil stearat, lauril alkohol,
bahan pewarna (D&C) biasanya terdapat pada krim-krim wajah. Untuk jenis
kosmetik yang sering menyebabkan acne vulgaris adalah bedak padat (compact
Kondisi kulit juga berpengaruh terhadap acne vulgaris. Ada empat jenis
berpori besar
berpigmen
Kulit berminyak dan kotor oleh debu, polusi udara, maupun sel-sel kulit yang mati
7. Faktor pekerjaan
pabrik dimana mereka selalu terpajan bahan-bahan kimia seperti oli dan debu-
folikel semakin parah dan bisa menimbulkan lesi-lesi acne vulgaris baru
(Harahap, 2000).
2.1.3 Patogenesis
Menurut Kligman sebum ibarat minyak lampu pada acne vulgaris, ini
berarti tidak mungkin terjadi acne vulgaris tanpa sebum. Plegwig berpendapat
permulaan acne vulgaris pada masa pubertas dan berat ringannya acne vulgaris.
lebih tebal dengan glikogen yang lebih banyak. Proses keratinisasi ini dirangsang
oleh androgen, sebum, asam lemak bebas dan skualen yang bersifat komedogenik.
Masa keratin yang terjadi ternyata berbeda dengan keratin epidermis. Masa
keratin folikel sebasea lebih padat dan lebih lekat, sehingga lebih sulit terlepas
terjadi. Proses penyumbatan akan lebih cepat bila ada bakteri atau ada proses
maka akan terbentuk mikrokomedo yang merupakan tahap awal dari lesi acne
vulgaris yang bisa berkembang menjadi lesi inflamasi maupun non inflamasi.
tiga kelompok besar mikroorganisme pada kulit penderita acne vulgaris, yaitu
acne vulgaris jauh lebih banyak daripada yang terdapat pada orang sehat. Di
penderita acne vulgaris, kadar asam lemak hebas, skualen dan asam sebaleik di
lemak bebas yang ada dipermukaan kulit berasal dari hasil lipolisis trigliserida
Diduga disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor immunologik dan non
leukosit PMN dan limfosit ke kelenjar sebasea karena diundang oleh sinyal
sebasea. Setelah leukosit PMN masuk ke dalam lumen, maka akan memfagosit
dinding folikel dan ruptur sehingga isi folikel (lipid dan keratin) masuk ke dalam
yang penting adalah asam lemak bebas, protease dan bahan yang menyerupai
Klasifikasi acne vulgaris sampai saat ini belum ada yang memuaskan,
karena belum ada dasar pengukuran yang obyektif. Tujuan penentuan klasifikasi
acne vulgaris antara lain adalah untuk penilaian hasil pengobatan. Klasifikasi
Lesi terutama terdiri dari komedo, baik yang terbuka, maupun yang
yaitu:
Tingkat I : kurang dari 10 komedo pada satu sisi wajah.
Lesi terdiri dari komedo dan campuran lesi yang meradang yang dapat
pembagian tingkat beratnya penyakit. Biasanya lebih banyak diderita oleh laki-
laki. Lesi yang khas terdiri dari nodulus yang bersambung, yaitu suatu masa besar
berbentuk kubah berwarna merah dan nyeri. Nodul ini mula-mula padat, tetapi
peradangan
II. Tingkat II :lesi terdiri dari komedo dan pustul kecil dan adanya
3. Klasifikasi Menurut bagian ilmu penyakit dan kelamin FKUI / RSUPN Dr.
vulgaris yaitu:
pada jerawat atau terdapat <5 pustul dan nodul pada wajah.
2.2 Remaja
Kata “remaja” berasal dari bahasa Latin yaitu adolescene yang berarti to
grow atau to grow maturity (Golinko, 1984 dalam Rice, 1990). Banyak tokoh
yang memberikan defenisi tentang remaja seperti DeBurun (dalam Rice, 1990)
dan dewasa. Papalia dan Olds (2001), tidak memberikan pengertian remaja
remaja (adolescent).
Menurut Papilia dan Olds (2001), masa remaja adalah masa transisi
perkembangan antara masa kanak-kanak dan dewasa yang pada umumnya dimulai
pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal
dua puluhan tahun. Adapun Anna Freud (dalam Harlock, 1990), berpendapat
perubahan dalam hubungan dengan orang tua dan cita-cita mereka, dimana
Perkembangan pada masa remaja dapat ditijau dari beberapa aspek, yaitu:
a. Perkembangan Fisik
kapasitas sensori dan keterampilan motorik (Papila dan Olds, 2001). Perubahan
pada tubuh ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan
tulang dan otot dan kematangan organ seksual serta fungsi reproduksi. Tubuh
remaja mulai beralih dari tubuh anak-anak menjadi tubuh dewasa yang ciri-cirinya
mana informasi yang didapatkan tidak langsung diterima begitu saja ke dalam
skema kognitif mereka. Remaja telah mampu membedakan antara hal-hal atau
ide-ide yang lebih penting dibanding ide lainnya, lalu remaja juga
yang dialami dan diamati, tetapi remaja mampu mengolah secara berfikir mereka
kemampuan mental seperti belajar, memori, menalar, berpikir dan bahasa. Piaget
(dalam Papalia dan Olds, 2001), mengemukakan bahwa pada masa remaja terjadi
kematangan kognitif, yaitu interaksi dari struktur otak yang telah sempurna dan
sosial berarti perubahan dalam berhubungan dengan orang lain (Papalia dan Olds,
2001). Perkembangan kepribadian yang penting pada masa remaja ialah pencarian
identitas diri. Pencarian identitas diri adalah proses menjadi seorang yang unik
dengan peran yang penting dalam hidup (Erickson dalam Papalia dan Olds, 2001).
dibanding orang tua (Conger, 1991; Papalia dan Olds, 2001). Dibanding masa
2.3.1 Defenisi
Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang
konsep diri negatif jika ia meyakini dan memandang bahwa dirinya lemah, tidak
berdaya, tidak bisa berbuat apa-apa, tidak kompeten, gagal, malang, tidak
menarik, tidak disukai dan kehilangan daya tarik terhadap hidup. Sebaliknya
orang yang mempunyai konsep diri positif akan terlihat lebih optimis, penuh
percaya diri dan selalu bersikap positif terhadap segala sesuatu, juga terhadap
(Stuart, 2006;187 )
1. Gambaran diri
Gambaran diri adalah sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan
tidak sadar. Sikap ini mencakup persepsi dan perasaan tentang ukuran dan bentuk
tubuh, fungsi, penampilan dan potensi tubuh saat ini dan masa lalu (Keliat, 2002).
Menurut Stuart dan Sundeen (2005) gambaran diri adalah sikap seseorang
terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak sadar. Sikap ini mencakup persepsi dan
perasaan tentang ukuran, bentuk, fungsi penampilan dan potensi tubuh saat ini dan
setiap individu.
fisik. Perubahan perkembangan yang normal seperti pubertas dan penuaan terlihat
jelas terhadap gambaran diri dibandingkan dengan aspek-aspek konsep diri yang
lain. Selain itu, gambaran diri juga dipengaruhi oleh nilai sosial budaya. Budaya
diri dan dapat mempengaruhi sikap seseorang, misalnya berat tubuh yang ideal,
warna kulit, tindik tubuh serta tato dan sebagainya (Alimul, 2008). Beberapa
gangguan pada gambaran diri tersebut dapat menunjukkan tandadan gejala seperti:
1. Syok psikologis
2. Menarik diri
Individu menjadi sadar akan kenyataan, ingin lari dari kenyataan tetapi
karena tidak mungkin maka individu akan lari atau menghindar secara
emosional.
Tanda dan gejala dari gangguan gambaran diri di atas adalah proses yang
adaptif, jika tampak tanda dan gejala berikut secara menetap maka respon
tubuh
f. mengungkapkan keputusan
2. Ideal diri
berhubungan dengan tipe seseorang yang diinginkan atau sejumlah aspirasi, cita-
Ideal diri terdiri atas aspirasi, tujuan, nilai dan standar perilaku yang
dianggap ideal dan diupayakan untuk dicapai. Diri ideal berawal dalam tahun
prasekolah dan berkembang sepanjang hidup. Diri ideal dipengaruhi oleh norma
masyarakat dan harapan serta tuntutan dari orang tua dan orang terdekat (Potter
kemampuannya.
3. Harga diri
dirinya dengan menganalisis kesesuaian antara perilaku dan ideal diri yang lain.
Harga diri dapat diperoleh melalui penghargaan dari diri sendiri maupun dari
orang lain. Harga diri adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan
menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri (Stuart dan Sundeen,
2005).
Harga diri berasal dari dua sumber, yaitu diri sendiri dan orang lain. Harga
diri bergantung pada kasih sayang dan penerimaan. Harga diri mencakup
penerimaan diri sendiri karena nilai dasar, meski lemah dan terbatas. Seseorang
yang menghargai dirinya dan merasa dihargai oleh orang lain biasanya
mempunyai harga diri yang tinggi. Seseorang yang merasa tidak berharga dan
menerima sedikit respek dari orang lain biasanya mempunyai harga diri yang
Harga diri akan lebih bermakna dan berhasil jika diterima dan diakui
orang lain. Menurut Mars (1990) dalam Potter dan Perry (2005) harga diri juga
dipengaruhi oleh sejumlah kontrol yang mereka miliki terhadap tujuan dan
keberhasilan dalam hidup. Seseorang dengan harga diri yang tinggi cenderung
bahwa keberhasilan yang diraihnya adalah keberuntungan dan atau atas bantuan
orang laindari pada kemampuan pribadi. Coopersmith (dikutip oleh Stuart dan
Sundeen, 2005) menguraikan empat cara meningkatkan harga diri pada anak yaitu
Coopersmith (1998) dalam Stuart dan Sundeen (2005) membagi harga diri
orang lain.
tidak diperbolehkan.
prestasi.
Menurut Burn (2006) ada beberapa faktor yang mempengaruhi gangguan
a) Perkembangan individu
anak gagal mencintai dirinya dan akan gagal untuk mencintai orang lain.
pengakuan dan pujian dari orang tua dan orang terdekat atau orang yang
perilakunya.
Individu yang selalu dituntut untuk berhasil akan merasa tidak punya
hak untuk gagal dan berbuat kesalahan. Ia membuat standar yang tidak
dapat dicapai seperti cita-cita yang terlalu tinggi dan tidak realistis.
Gangguan ini dapat membuat individu dan keluarga merasa rendah diri.
Orang tua yang mempunyai harga diri yang rendah tidak mampu
membangun harga diri dengan baik. Orang tua memberi umpan balik yang
4. Peran
Peran diri adalah pola sikap, perilaku, nilai dan tujuan yang diharapkan
dari seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat (Beck, dkk, 2006). Peran diri
adalah serangkaian perilaku yang diharapkan oleh masyarakat yang sesuai dengan
fungsi yang ada dalam masyarakat atau suatu pola sikap, perilaku, nilai dan tujuan
2008). Peran adalah sikap dan perilaku nilai serta tujuan yang diharapkan dari
Sebagian besar individu mempunyai lebih dari satu peran. Peran yang
umum termasuk peran sebagai ibu atau ayah, istri atau suami, anak perempuan
atau anak laki-laki, pekerja atau majikan, saudara perempuan atau laki-laki, dan
Peran yang ditetapkan adalah peran dimana seseorang tidak punya pilihan,
sedangkan peran yang diterima adalah peran yang terpilih atau dipilih oleh
individu. Posisi dibutuhkan oleh individu sebagai aktualisasi diri. Harga diri yang
tinggi merupakan hasil dari peran yang memenuhi kebutuhan dan cocok dengan
ideal diri. Posisi di masyarakat dapat merupakan stresor terhadap peran karena
struktur sosial yang menimbulkan kesukaran, tuntutan serta posisi yang tidak
mungkin dilaksanakan ( Keliat, 1992 ). Stress peran terdiri dari konflik peran yang
tidak jelas dan peran yang tidak sesuai atau peran yang terlalu banyak.
Selain itu dapat saja terjadi berbagai gangguan peran, penyebab atau
g) Ketergantungan obat
i) Perbedaan budaya
peran
4) Ketegangan peran
7) Kejenuhan pekerjaan
e. Identitas diri
Identitas diri adalah kesadaran akan diri sendiri yang bersumber dari
observasi dan penilaian yang merupakan sintesa dari semua konsep diri, sebagai
suatu kesatuan yang utuh. Seseorang mempunyai perasaan identitas diri yang kuat
akan memandang dirinya berbeda dengan orang lain, unik dan tidak ada duanya.
a. Mengenal diri sendiri sebagai organisme yang utuh dan terpisah dari
orang lain.
1. Teori perkembangan
mengenal diri yang terpisah dari lingkungan dan berkembangan melalui kebiasaan
hubungan interpersonal dan kemampuan pada area tertentu yang dinilai oleh diri
sendiri atau masyarakat serta aktualisasi diri dengan merealisasi potensi yang
nyata. Remaja dipaksa untuk mengubah gambaran mental mereka tentang diri
mereka. Perubahan fisik dalam ukuran dan penampilan menyebabkan perubahan
dalam persepsi diri dan penggunaan tubuh. Remaja menghabiskan banyak waktu
mencari perbaikan dari penampilan mereka sebanyak mungkin. Distres yang besar
dirasakan tentang ketidak sempurnaan yang diserap (Perry dan Potter, 2005).
dengan pembentukan identitas (Erikson, 1963 dalam Potter dan Perry, 2005).
merasa baik tentang diri mereka. Pengalaman negatif sebagai anak dapat
lain, belajar diri sendiri melalui cermin orang lain yaitu dengan cara pandangan
diri merupakan interpretasi diri pandangan orang lain terhadap diri, remaja
dipengaruhi oleh orang lain yang dekat dengannya dan pengaruh orang terdekat
interaksi sesama teman sebayanya secara khas yaitu dengan cara berkumpul untuk
mengalami masalah kulit (acne vulgaris) mereka sering kali merasa kurang
Gaya hidup yang dimiliki oleh kebanyakan dari remaja sekarang lebih
cenderung pada gaya hidup yang serba instan dan modern misalnya dalam
perawatan muka. Pada remaja putri bagian wajah sering kali dipoles dengan
kosmetik, tujuannya selain untuk mempercantik diri juga untuk melindung kulit
dari sinar matahari. Namun pada dore hari kosmetik yang tidak segera
dihapus dan dibersihkanakan menjadi populasi bersama keringat dan debu yang
b) Tipe kepribadian
gangguan akibat adanya stress dari pada orang dengan kepribadian tipe B
kali sulit bergaul, hati tertutup dan sulit berhubungan dengan orang lain dan
menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Hal ini mengakibatkan remaja putri
tersebut tidak ada keinginan untuk mencari tahu tentang penyelesaian masalah
dari orang lain dan cenderung berfikir dengan pengalaman yang mereka dapatkan
mudah bergaul, hatinya terbuka, hubungan dengan orang lain lancar dan mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Hal ini menyebabkan remaja putri
tersebut selalu mencari solusi dari masalah jerawatnya yaitu dengan bertanya dan
(Farozin,2006).
Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari
lingkungan hidup manusia. Kulit dapat dengan mudah dilihat dan diraba dan
kelangsungan hidup, kulit juga mempunyai fungsi lain yaitu estetik, ras dan
sarana komunikasi non verbal antara individu satu dengan yang lain.
2.3.4 Kriteria Kepribadian Yang Sehat
yang sesuai akan kesehatan diri. Termasuk persepsi saat ini dan masa
lalu.
dalamhidup.
interdependen.
6. Identitas jelas
sebagai berikut:
alkohol