Anda di halaman 1dari 73

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

R
Nomor 11 P/HUM/2018

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
Memeriksa dan mengadili perkara permohonan keberatan hak uji materiil
terhadap Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pendaftaran,

do
gu Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik Peserta Pemilihan Umum Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah terhadap

In
A
Undang-Undang dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
1945, pada tingkat pertama dan terakhir telah memutuskan sebagai berikut,
ah

lik
dalam perkara:
1. RHOMA IRAMA, kewarganegaraan Indonesia, tempat
tinggal di Jalan Pondok Jaya VI/14, RT 006 RW 006,
am

ub
Kelurahan Pela Mampang, Kecamatan Mampang
Prapatan, Jakarta Selatan, pekerjaan Ketua Umum
ep
k

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Islam Damai Aman


(Partai IDAMAN);
ah

R
2. RAMDANSYAH, kewarganegaraan Indonesia, tempat

si
tinggal di Jalan Muncang Nomor 2a/K, RT 001 RW 013,

ne
ng

Kelurahan Lagoa, Kecamatan Koja, Jakarta Utara,


pekerjaan Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat
(DPP) Partai Islam Damai Aman (Partai IDAMAN);

do
gu

Dalam hal ini memberi kuasa kepada:


1. Heriyanto, S.H., M.H.;
In
A

2. Anwar Sadat, S.H.;


Para Advokat pada Kantor Hukum Heriyanto, Sadat and
ah

lik

Partners, beralamat di Jalan Tebet Barat IX Nomor 21A,


Tebet, Jakarta Selatan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus
m

ub

Nomor 007/HS&PARTNERS.Kuasa/II/2018 tanggal 6


Februari 2018;
ka

Selanjutnya disebut sebagai Para Pemohon;


ep

melawan:
ah

Halaman 1 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK

si
INDONESIA, tempat kedudukan di Jalan Imam Bonjol
Nomor 29, Menteng, Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibu Kota

ne
ng
Jakarta, 10310;
Selanjutnya disebut sebagai Termohon;

do
gu Mahkamah Agung tersebut;
Membaca surat-surat yang bersangkutan;
DUDUK PERKARA

In
A
Menimbang, bahwa Para Pemohon dengan Surat Permohonannya
tertanggal 6 Februari 2018 yang diterima di Kepaniteraan Mahkamah Agung
ah

lik
pada tanggal 14 Februari 2018 dan diregister dengan Nomor 11
P/HUM/2018, telah mengajukan permohonan keberatan hak uji materiil
am

ub
terhadap Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pendaftaran,
Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik Peserta Pemilihan Umum Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah terhadap
ep
k

Undang-Undang dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia


ah

1945, dengan dalil-dalil yang pada pokoknya sebagai berikut:


R

si
A. Kewenangan Mahkamah Agung;
Para Pemohon dalam permohonan ini terlebih dahulu menjelaskan

ne
ng

kewenangan Mahkamah Agung untuk menguji Peraturan KPU Nomor 6


Tahun 2018 tentang Pendaftaran, Verifikasi, dan Penetapan Partai

do
gu

Politik Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan


Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Bukti P-1) adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan Pasal 24A ayat (1) UUD 1945, Pasal 9 ayat (2)
In
A

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan


Peraturan Perundang-undangan [Lembaran Negara Republik
ah

lik

Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara


Republik Indonesia Nomor 5234, selanjutnya disebut UU 48/2009],
m

ub

Pasal 20 ayat (2) huruf b Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009


tentang Kekuasaan Kehakiman [Lembaran Negara Republik
ka

Indonesia Tahun 2009 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara


ep

Republik Indonesia Nomor 5076, selanjutnya disebut UU 48/2009],


ah

Halaman 2 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Juncto Pasal 31 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang

si
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang
Mahkamah Agung juncto Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009

ne
ng
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun
1985 tentang Mahkamah Agung, maka salah satu kewenangan

do
gu Mahkamah Agung adalah menguji peraturan perundang-undangan
di bawah undang-undang terhadap undang-undang;
2. Bahwa kedudukan/hirarki setiap jenis atau bentuk peraturan

In
A
perundang-undangan sesuai dengan ketentuan Pasal 7 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
ah

lik
Peraturan Perundang-undangan (Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2011) yang mengatur kedudukan/hirarki peraturan
am

ub
perundang-undangan ditentukan sebagai berikut: “Jenis dan hirarki
peraturan perundang-undangan terdiri atas:
1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
ep
k
ah

2) Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;


R

si
3) Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang;

ne
ng

4) Peraturan Pemerintah;
5) Peraturan Presiden;

do
gu

6) Peraturan Daerah Provinsi; dan


7) Peraturan Daerah Kabupaten/Kota”;
3. Bahwa selanjutnya dalam ayat (2) dinyatakan: “Kekuatan hukum
In
A

peraturan perundang-undangan sesuai dengan hirarki sebagaimana


dimaksud pada ayat (1)”;
ah

lik

4. Bahwa oleh karena Peraturan KPU tidak diatur dalam Pasal 7 ayat
(1) maka sebagai dasar penentuan kedudukan atau hirarkinya dapat
m

ub

dilihat melalui ketentuan Pasal 8 ayat (1) dimana Peraturan KPU


diakui keberadaannya, yaitu: “Jenis peraturan perundang-undangan
ka

selain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) mencakup


ep

peraturan yang ditetapkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat,


ah

Halaman 3 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Mahkamah

si
Agung, Mahkamah Konstitusi, Badan Pemeriksa Keuangan, Komisi
Yudisial, Bank Indonesia, Menteri, Badan, Lembaga atau Komisi

ne
ng
yang setingkat yang dibentuk Undang-Undang atau Pemerintah atas
Perintah Undang-Undang, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

do
gu Provinsi, Gubernur, Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota,
Bupati/Walikota, Kepala Desa atau setingkatnya;”
5. Bahwa selanjutnya dalam Pasal 8 ayat (2) disebutkan: “Peraturan

In
A
Perundang-undangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diakui
keberadaannya dan mempunyai kekuatan hukum mengikat
ah

lik
sepanjang diperintahkan oleh peraturan perundang-undangan yang
lebih tinggi atau dibentuk berdasarkan kewenangan”;
am

ub
6. Bahwa Pasal 75 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang
Pemilihan Umum menyatakan:
(1) Untuk menyelenggarakan Pemilu sebagaimana diatur dalam
ep
k

undang-undang ini, KPU membentuk Peraturan KPU dan


ah

Keputusan KPU;
R

si
(2) Peraturan KPU sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan pelaksanaan peraturan perundang-undangan;

ne
ng

(3) Untuk melaksanakan tugas dan wewenangnya, KPU provinsi


dan KPU Kabupaten/Kota dapat menetapkan keputusan dengan

do
gu

berpedoman pada keputusan KPU dan peraturan KPU;


(4) Dalam hal KPU membentuk Peraturan KPU yang berkaitan
dengan pelaksanaan tahapan Pemilu, KPU wajib berkonsultasi
In
A

dengan DPR dan pemerintah melalui rapat dengar pendapat;


7. Bahwa dengan demikian berdasarkan uraian dan ketentuan Pasal 7
ah

lik

dan Pasal 8 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Juncto Pasal


75 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tenang Pemilihan Umum
m

ub

maka Peraturan KPU sebagai suatu produk peraturan


perundang-undangan diakui keberadaanya dan secara hirarki
ka

berada di bawah undang-undang; dan


ep
ah

Halaman 4 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
8. Bahwa adanya kewenangan Mahkamah Agung Republik Indonesia

si
untuk melakukan Hak Uji Materiil diatur berdasarkan ketentuan
Pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 beserta Amandemen

ne
ng
I sampai dengan IV (selanjutnya disebut UUD 1945) yang
menyatakan: ”Kekuasaan dan Kehakiman dilakukan oleh sebuah

do
gu Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang di bawahnya dalam
lingkungan Peradilan Umum, lingkungan Peradilan Agama,
lingkungan Peradilan Militer, lingkungan Peradilan Tata Usaha

In
A
Negara, oleh sebuah Mahkamah Konstitusi”;
9. Bahwa selanjutnya dalam Pasal 24 A ayat (1) UUD 1945, Pasal 9
ah

lik
ayat (2) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan [selanjutnya disebut
am

ub
UU 12/2011, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234] menyatakan: “Mahkamah Agung berwenang mengadili pada
ep
k

tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan di bawah


ah

undang-undang terhadap undang-undang dan mempunyai


R

si
wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang”;
10. Bahwa adanya kewenangan Mahkamah Agung tersebut, selain

ne
ng

diatur dalam Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang


Kekuasaan Kehakiman, juga secara spesifik kewenangan a quo

do
gu

diatur berdasarkan ketentuan Pasal 31 Undang-Undang Nomor 5


Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 14
Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung juncto Undang-Undang
In
A

Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas


Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung
ah

lik

yang menyebutkan antara lain:


a. “Mahkamah Agung mempunyai kewenangan menguji peraturan
m

ub

perundang-undangan dibawah undang-undang terhadap


undang-undang;
ka

b. Mahkamah Agung menyatakan tidak sah peraturan


ep

perundang-undangan di bawah undang-undang atas alasan


ah

Halaman 5 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih

si
tinggi atau pembentukannya tidak memenuhi ketentuan yang
berlaku;

ne
ng
c. Putusan mengenai tidak sahnya peraturan perundang-undangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diambil baik

do
gu berhubungan dengan pemeriksaan pada tingkat kasasi maupun
berdasarkan permohonan langsung pada Mahkamah Agung;
d. Peraturan perundang-undangan yang dinyatakan tidak sah

In
A
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak mempunyai
kekuatan hukum mengikat;”
ah

lik
11. Bahwa berdasar ketentuan Pasal 9 ayat (2) disebutkan: “Dalam hal
suatu peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang
am

ub
diduga bertentangan dengan undang-undang, pengujiannya
dilakukan oleh Mahkamah Agung;”
12. Dengan demikian, secara hirarkis kedudukan Peraturan KPU adalah
ep
k

di bawah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945


ah

dan Undang-Undang (UU), sehingga didalam pembentukan maupun


R

si
muatan materi yang diaturnya Peraturan KPU tidak boleh
bertentangan dengan UUD 1945 dan UU;

ne
ng

13. Jadi dengan demikian apabila suatu Peraturan KPU bertentangan


dengan peraturan perundang-undangan di atasnya maka dapat

do
gu

dimohonkan untuk diuji melalui Hak Uji Materiil kepada Mahkamah


Agung sesuai dengan ketentuan hukum positif yang berlaku;
Selanjutnya sesuai dengan ketentuan Pasal 1 butir ke-(1) Peraturan
In
A

Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2011


tentang Hak Uji Materiil (PERMA Nomor 01/2011) disebutkan
ah

lik

sebagai berikut: “Hak Uji Materiil adalah hak Mahkamah Agung


untuk menilai materi muatan peraturan perundang-undangan
m

ub

dibawah undang-undang terhadap peraturan perundang-undangan


tingkat lebih tinggi;”
ka

14. Bahwa Para Pemohon mengajukan Permohonan Uji Materiil a quo


ep

adalah terhadap Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2008 secara


ah

Halaman 6 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
langsung kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia sesuai

si
dengan ketentuan Pasal 2 ayat (1) huruf a dan Pasal 2 ayat (2)
PERMA Nomor 01/2011, dengan alasan dan keberatan karena

ne
ng
beberapa pasal dan ketentuan dalam Peraturan KPU Nomor 6
Tahun 2018 tersebut bertentangan dengan peraturan

do
gu perundang-undangan yang kedudukannya lebih tinggi, antara lain:
a. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan
Umum;

In
A
b. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
peraturan perundangundangan;
ah

lik
15. Bahwa Kewenangan Mahkamah Agung untuk menguji Peraturan
KPU dipertegas di dalam Pasal 76 Undang-Undang Nomor 7 Tahun
am

ub
2017 tentang Pemilihan Umum menyatakan:
Pasal 76
(1) Dalam hal Peraturan KPU diduga bertentangan dengan
ep
k

undang-undang ini, pengujiannya dilakukan oleh Mahkamah


ah

Agung;
R

si
(2) Bawaslu dan/atau pihak yang dirugikan atas berlakunya
Peraturan KPU berhak menjadi pemohon untuk mengajukan

ne
ng

pengujian kepada Mahkamah Agung sebagaimana dimaksud


pada ayat (1);

do
gu

(3) Permohonan pengujian sebagaimana dimaksud pada ayat (2)


diajukan kepada Mahkamah Agung paling lambat 30 (tiga puluh)
hari kerja sejak Peraturan KPU diundangkan;
In
A

(4) Mahkamah Agung memutus penyelesaian pengujian Peraturan


KPU sebagaimana dimaksud pada ayat (3) paling lama 30 (tiga
ah

lik

puluh) hari kerja sejak permohonan diterima oleh Mahkamah


Agung;
m

ub

(5) Pengujian Peraturan KPU oleh Mahkamah Agung, dilaksanakan


sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
ka

16. Bahwa Para Pemohon mengajukan permohonan Uji Materiil agar


ep

Mahkamah Agung RI berkenan untuk melakukan pengujian terhadap


ah

Halaman 7 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
peraturan perundangundangan yang hirarki/kedudukannya dibawah

si
undang-undang, yaitu : Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018,
tanggal 19 Januari 2018 tentang Pendaftaran, Verifikasi, dan

ne
ng
Penetapan Partai Politik Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tersebut

do
gu karena telah melanggar peraturan perundang-undangan yang
secara hirarki berada di atasnya dan prosedur pembentukannya juga
telah melanggar peraturan perundangan yang berlaku;

In
A
17. Berdasarkan seluruh ketentuan peraturan perundang-undangan
yang telah disampaikan sebagaimana tersebut di atas, Mahkamah
ah

lik
Agung Republik Indonesia berwenang untuk memeriksa dan
memutus Pemohon Uji Materiil terhadap Peraturan KPU Nomor 6
am

ub
Tahun 2018 dan mengingat permohonan a quo diajukan sesuai
dengan persyaratan yang ditentukan dalam PERMA Nomor 01
Tahun 2011, maka Permohonan Uji Materiil terhadap Peraturan KPU
ep
k

Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pendaftaran, Verifikasi, dan


ah

Penetapan Partai Politik Peserta Pemilu Anggota DPR dan DPRD


R

si
yang diajukan oleh Para Pemohon ini sepatutnya diterima oleh
Mahkamah Agung Republik Indonesia;

ne
ng

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka Mahkamah Agung


berwenang untuk memeriksa dan memutus permohonan pengujian

do
Peraturan KPU ini;
gu

B. Kedudukan Hukum (Legal Standing) Pemohon;


Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 31 A ayat (1), ayat (2), ayat (3)
In
A

dan ayat (4), Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 2009 tentang


Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang
ah

lik

Mahkamah Agung, menyatakan sebagai berikut:


1. “Permohonan pengujian peraturan perundang-undangan di bawah
m

ub

undang-undang dilakukan langsung oleh Pemohon atau kuasanya


kepada Mahkamah Agung dan dibuat secara tertulis dalam Bahasa
ka

Indonesia”;
ep
ah

Halaman 8 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. “Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat

si
dilakukan oleh pihak yang menganggap haknya dirugikan oleh
berlakunya peraturan perundang-undangan di bawah

ne
ng
undang-undang, yaitu:

do
gu
a) Perorangan Warga Negara Indonesia;

In
A
b) Kesatuan masyarakat hukum adat sepanjang masih hidup dan
sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara
ah

lik
Kesatuan Republik Indonesia yang diatur dalam
undang-undang; atau
am

ub
c) Badan hukum publik atau badan hukum privat”;
3. Bahwa permohonan sekurang-kurangnya harus memuat:
a) Nama dan alamat Pemohon;
ep
k

b) Uraian mengenai perihal yang menjadi dasar permohonan dan


ah

menguraikan dengan jelas bahwa:


R

si
1) Materi muatan ayat, pasal, dan/atau bagian peraturan
perundang-undangan di bawah undang-undang yang

ne
ng

dianggap bertentangan dengan peraturan


perundang-undangan yang lebih tinggi; dan/atau

do
gu

2) Pembentukan peraturan perundang-undangan tidak


memenuhi ketentuan yang berlaku; dan
c) Hal-hal yang diminta untuk diputus;”
In
A

4. Bahwa Pasal 76 ayat (3) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017


tentang Pemilihan Umum menyatakan Mahkamah Agung memutus
ah

lik

penyelesaian pengujian Peraturan KPU sebagaimana dimaksud


pada ayat (3) paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak
m

ub

permohonan diterima oleh Mahkamah Agung;


5. Bahwa Pemohon adalah Partai Idaman, Partai Politik yang berbadan
ka

hukum dan mendapatkan Pengakuan dari Kementerian Hukum dan


ep

HAM Republik Indonesia melalui SK Menkumham Nomor MHH-21


ah

Halaman 9 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
AH.11.01 TAHUN 2017. Pemohon kemudian mendaftarkan diri

si
sebagai Calon Peserta Pemilu Tahun 2019 kepada KPU RI
tertanggal 16 Oktober 2017;

ne
ng
6. Bahwa Pemohon berdasarkan Berita Acara Nomor Nomor
92/PL.01.1-BA/03/KPU/XII/2017 termasuk salah satu Partai Politik

do
gu yang tidak dilanjutkan ke Tahapan verifikasi Faktual (Bukti P-2);
7. Bahwa pada halaman 2 Berita Acara Nomor Nomor
92/PL.01.1-BA/03/KPU/XII/2017 menyatakan “berdasarkan

In
A
ketentuan Pasal 31 ayat (3) Peraturan KPU Nomor 11 Tahun 2017,
KPU menetapkan Partai Politik yang dinyatakan Lulus Penelitian
ah

lik
Administrasi untuk selanjutnya dilakukan Verifikasi Faktual dan
Partai Politik yang dinyatakan Tidak Lulus Penelitian Administrasi
am

ub
sebagaimana dimaksud dalam lampiran II;
8. Bahwa Pasal 31 ayat (3) Peraturan KPU Nomor 11 Tahun 2017
menyatakan “KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP
ep
k

Kabupaten/ Kota melakukan Verifikasi Faktual terhadap Partai Politik


ah

yang lulus Penelitian Administrasi;” (Bukti P-3)


R

si
9. Bahwa Pasal 31 ayat (3) Peraturan KPU Nomor 11 Tahun 2017
menjadi dasar hukum KPU RI sebagai Termohon untuk menyatakan

ne
ng

Partai Idaman sebagai Calon Peserta Pemilu yang Tidak Memenuhi


Syarat Administrasi serta Tidak Dilanjutkan ke Tahapan Verifikasi

do
gu

Faktual melalui Berita Acara Nomor


92/PL.01.1-BA/03/KPU/XII/2017;
10. Bahwa berdasarkan Pasal 31 ayat (3) Peraturan KPU Nomor 11
In
A

Tahun 2017 yang melahirkan BA Nomor


92/PL.01.1-BA/03/KPU/XII/2017 menyatakan Status Kepastian
ah

lik

Hukum Pemohon adalah Calon Peserta Pemilu yang tidak


dilanjutkan ke tahapan verifikasi faktual;
m

ub

11. Bahwa dengan tindakan Termohon mencabut dan menganulir


Peraturan KPU 11 Tahun 2017 dengan Peraturan KPU Nomor 6
ka

Tahun 2018 termasuk dianulir dan dicabutnya Pasal 31 ayat (3)


ep
ah

Halaman 10 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terkait status Kepastian Hukum bagi Para Pemohon, menyebabkan

si
saat ini tidak jelas kepastian hukum bagi Para Pemohon;
12. Bahwa dengan dicabutnya dan dianulir seluruh pasal didalam

ne
ng
Peraturan 11 Tahun 2017 menyebabkan seluruh Hasil Penelitian
Administrasi termasuk terhadap Pemohon tidak ada dasar kepastian

do
gu hukumnya. Termohon menganulir seluruh penelitian administrasi
yang sudah dilakukan dengan mencabut seluruh Bab Pengaturan
terkait Penelitian Administrasi sebagaimana diatur didalam

In
A
Peraturan KPU Nomor 11 Tahun 2017. Dengan menganulir seluruh
ketentuan pengaturan Penelitian Administrasi, seharusnya Pemohon
ah

lik
juga diikutkan ke dalam Verifikasi bersama 16 Partai Politik lainnya,
namun Termohon tidak melakukan Verifikasi terhadap Pemohon;
am

ub
13. Bahwa Penetapan Partai Politik Peserta Pemilu baru dilakukan
Pemohon pada tanggal 17 Februari 2018, selama belum ditetapkan
status kepastian hukum Pemohon sebagai Calon Peserta Pemilu
ep
k

tidak boleh dihilangkan oleh KPU didalam Peraturan KPU Nomor 6


ah

Tahun 2018. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 telah membagi


R

si
tegas kategorisasi status Partai Politik yakni Partai Politik Calon
Peserta Pemilu dan Partai Politik Peserta Pemilu;

ne
ng

14. Bahwa didalam Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018 tidak dikenal
pembagian Penelitian Administrasi dan Verifikasi Faktual (dihapus).

do
Hal tersebut dilakukan Termohon Demi mengikuti Kepentingan
gu

Partai Politik yang ada di DPR, Termohon telah merugikan hak


konstitusional Pemohon atas kepastian hukum status saat ini;
In
A

15. Bahwa Termohon sebagai Penyelenggara Pemilu telah


menghilangkan kepastian hukum terhadap Pemohon pada tanggal
ah

lik

19 Januari 2018 dengan dicabutnya dan dinyatakan tidak berlaku


Peraturan KPU Nomor 11 Tahun 2017. Padahal di saat yang sama
m

ub

tanggal 19 Januari 2018, Pemohon yang tidak lolos ke tahapan


verifikasi faktual sedang berupaya mengajukan upaya hukum ke
ka

Pengadilan Tata Usaha Negara dan belum mendapatkan putusan In


ep

kracht (berkekuatan hukum tetap);


ah

Halaman 11 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
16. Bahwa Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018 telah menimbulkan

si
keresahan bagi 34 Kepengurusan Provinsi, 512 Kepengurusan
Kab/Kota, dan 220 Ribu Anggota Partai Idaman di Seluruh Indonesia

ne
ng
terkait bagaimana status Kepastian Hukum Partai Idaman sebagai
Calon Peserta Pemilu dimana dasar hukum Partai Idaman tidak lolos

do
gu ke Faktual sudah dianulir dan dicabut oleh KPU RI. Sementara dilain
pihak terjadi pembiaran oleh KPU RI dengan tidak melakukan
apapun terhadap Partai Idaman sebagai tindaklanjut anulir tersebut;

In
A
17. Bahwa Pemohon telah mengalami perlakuan yang tidak adil dimana,
16 Partai Politik yang sedang dilakukan Verifikasi diakui
ah

lik
keberadaannya oleh Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018
sementara dilain pihak Pemohon yang tidak lolos ke faktual tidak
am

ub
ada dasar hukumnya di Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018.
Pemohon telah dirugikan hak-hak konstitusionalnya karena
diperlakukan sangat tidak adil dan bersifat diskriminatif, Pemohon
ep
k

telah terhalangi hak-hak konstitusionalnya dalam hal untuk


ah

memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya untuk ikut serta


R

si
memajukan dan membangun masyarakat, bangsa dan negaranya,
sebagaimana dijamin oleh Pasal 6A ayat (2), Pasal 22E, Pasal 27

ne
ng

ayat (1), Pasal 28, Pasal 28C ayat (2), Pasal 28D ayat (1) dan ayat
(3), dan Pasal 28I ayat (2) UUD 1945;

do
18. Bahwa Pemohon sampai permohonan pengujian ini diajukan masih
gu

sebagai Calon Peserta Pemilu karena belum adanya penetapan


Partai Politik Peserta Pemilu sehingga hak pemohon untuk diakui
In
A

sebagai Calon Peserta Pemilu belum hilang menurut


Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.
ah

lik

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum


mengkategorisasikan Partai Politik ke dalam 2 (dua) kelompok yakni
m

ub

: Partai Politik Calon Peserta Pemilu dan Partai Politik Peserta


Pemilu, 2 (dua) kelompok Partai Politik ini harus diakui kepastian
ka

hukumnya di dalam Peraturan KPU yang merupakan produk hukum


ep

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017. Namun pada


ah

Halaman 12 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
faktanya Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018 yang menjadi objek

si
pengujian tidak mengakui kepastian hukum keberadaan 7 Partai
Politik. Didalam Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018, tidak ada

ne
ng
satupun pasal yang mengatur keberadaan 7 Parpol, tidak seperti
Peraturan KPU Nomor 11 Tahun 2017 khususnya Pasal 31 ayat (3)

do
gu yang mengakui keberadaan Pemohon sebagai Partai Politik Calon
Peserta;

In
A
19. Berdasarkan seluruh uraian dan ketentuan perundang-undangan
ah

lik
tersebut di atas, maka jelas Pemohon adalah merupakan pihak
yang memiliki Kepentingan Hukum atau Legal Standing
am

ub
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (2) huruf c
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah
ep
k

Agung, sehingga layak dan memenuhi persyaratan untuk


ah

mengajukan Permohonan Keberatan/Uji Materiil terhadap Peraturan


R

si
KPU Nomor 6 Tahun 2018;
C. Tenggang Waktu Pengajuan Permohonan;

ne
ng

1) Bahwa Pasal 76 ayat (3) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017


tentang Pemilihan Umum menyatakan “Permohonan pengujian

do
gu

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diajukan kepada Mahkamah


Agung paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak Peraturan KPU
diundangkan;”
In
A

2) Bahwa Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018 diundangkan pada


tanggal 19 Januari 2018, dan pengajuan permohonan ini diajukan
ah

lik

kepada Mahkamah Agung pada tanggal 6 Februari 2018 sehingga


pengajuan ini masih dalam jangka waktu yang telah ditentukan;
m

ub

D. Posita;
Adapun alasan-alasan Para Pemohon terhadap keberatan/pengujian
ka

Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pendaftaran, Verifikasi,


ep
ah

Halaman 13 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan Penetapan Peserta Pemilu Anggota DPR dan DPRD dengan uraian

si
sebagai berikut:
1. Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018 ditetapkan dan

ne
ng
diundangkan oleh KPU RI demi mengakomodir Kepentingan
Partai Politik yang ada di DPR karena tidak siap diverifikasi

do
gu Administrasi dan Faktual berdasarkan Peraturan KPU Nomor 11
Tahun 2017 (Intervensi DPR dan Pemerintah);
a. Bahwa Mahkamah Konstitusi pada tanggal 11 Januari 2018,

In
A
membacakan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor
53/PUU-XV/2017 yang mengabulkan dan memerintahkan
ah

lik
Verifikasi Faktual terhadap Seluruh Partai Politik termasuk Partai
Politik Peserta Pemilu Tahun 2014; (Bukti P-4)
am

ub
b. Bahwa desain dari Pembentuk Undang-Undang Nomor 7 Tahun
2017 sejak awal pembentukan undang-undang memang tidak
ingin diverifikasi. Dengan dibatalkannya Pasal 173 ayat (1) dan
ep
k

Pasal 173 ayat (3) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017


ah

membuat Partai Politik Peserta Pemilu Tahun 2014 panik dan


R

si
tidak menduga Mahkamah Konstitusi akan mengabulkan dan
memerintahkan seluruh Partai Politik diverifikasi Faktual

ne
ng

termasuk Partai Politik Peserta Pemilu 2014;


c. Bahwa Partai Politik yang ada di DPR berusaha dan berupaya

do
gu

sedemikian rupa untuk melakukan intervensi melalui Rapat


Konsultasi Pembentukan Peraturan KPU. Usaha intervensi
tersebut berhasil, dimana KPU dipaksa untuk menganulir dan
In
A

membatalkan Peraturan KPU Nomor 11 Tahun 2017;


d. Bahwa Peraturan KPU Nomor 11 Tahun 2017 merupakan
ah

lik

peraturan yang sangat baik mengatur verifikasi dengan membagi


verifikasi ke dalam 2 jenjang yakni Verifikasi Administrasi dan
m

ub

Verifikasi Faktual. Namun nampaknya Partai Politik yang ada di


DPR tidak siap apabila dilakukan verifikasi menurut Peraturan
ka

KPU Nomor 11 Tahun 2017. DPR dan Pemerintah secara


ep

bersama-sama menyandera pelaksanaan Putusan Mahkamah


ah

Halaman 14 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Konstitusi Nomor 53/PUU-XV/2017 dengan menggunakan

si
Peraturan KPU Nomor 11 Tahun 2017 setidaknya ada 2 alasan
yakni:

ne
ng
1) Anggaran untuk kebutuhan verifikasi faktual bagi Partai
Politik yang ada di DPR yang diminta KPU RI sebesar 68

do
gu Milyar tidak disetujui;
2) Tidak tersedianya cukup waktu mengingat ketentuan
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 mengharuskan KPU

In
A
RI menetapkan Peserta Pemilu Tahun 2019 yakni 14 Bulan
sebelum Hari Pemungutan Suara 17 April 2019, yang artinya
ah

lik
paling lambat tanggal 17 Februari 2018;
e. Bahwa Verifikasi yang sangat demokratis dan baik menurut
am

ub
Peraturan KPU Nomor 11 Tahun 2017 dicabut dan diganti
sedemikian rupa dengan menurunkan kualitas verifikasi. Tentu
sangat ironi dikarenakan apa yang diatur di dalam Peraturan
ep
k

KPU Nomor 6 Tahun 2018 bertentangan dengan semangat


ah

Putusan MK Nomor 53/PUU-XV/2017 yang menginginkan


R

si
verifikasi berkualitas, adil, dan dalam rangka penyederhaaan
Partai Politik. Putusan MK Nomor 53/PUU-XV/2017 memuat 4

ne
ng

pertimbangan yakni:
1) Verifikasi harus dilakukan secara adil, bukan hanya untuk

do
Partai Politik baru tetapi juga Partai Politik Peserta Pemilu
gu

Tahun 2014;
2) Mempertimbangkan Pemekaran Wilayah dan Penambahan
In
A

Demografi penduduk;
3) Verifikasi perlu dilakukan mengingat Partai Politik
ah

lik

merupakan badan hukum yang dinamis karena ada


pergantian pengurus;
m

ub

4) Terpenuhinya semua persyaratan untuk menjadi peserta


pemilu;
ka

Dari sisi keadilan saja, sudah sangat jelas Peraturan KPU


ep

Nomor 6 Tahun 2018 tidak adil dalam hal:


ah

Halaman 15 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1) Tidak diakuinya 7 Partai Politik (PIKA, Partai Rakyat, Partai

si
Idaman, PPPI, Partai Republik, Partai Bhineka, dan
Parsindo) yang tidak memenuhi syarat Penelitian

ne
ng
Administrasi. Tidak ada satupun norma di dalam Peraturan
KPU Nomor 6 Tahun 2018 yang mengakui entitas 7 Partai

do
gu Politik yang sudah mendaftarkan diri dan ikut Penelitian
Administrasi di KPU RI. Hal ini bisa dibuktikan dengan tidak
ada satupun pasal yang memberikan kepastian hukum

In
A
terhadap status 7 Partai Politik tersebut;
ah

lik
2) 4 partai politik baru seperti Perindo, PSI, Partai Garuda, dan
Partai Berkarya telah menjalani verifikasi faktual yang lebih
am

ub
berat dan lebih ketat sebagaimana dimaksud didalam
Peraturan KPU Nomor 11 Tahun 2017. Sampai kapanpun
tidak ada keadilan dimana Partai Politik lama tidak
ep
k

diverifikasi Faktual berdasarkan Peraturan KPU Nomor 6


ah

Tahun 2018, berbeda dengan 4 Partai Politik baru tersebut


R

si
telah menjalani Verifikasi Faktual berdasarkan Peraturan
KPU Nomor 11 Tahun 2017. Peraturan KPU Nomor 6 Tahun

ne
ng

2018 menghapuskan verifikasi faktual;


Pengamat Pemilu yang juga Ahli Pemilu Titi Anggraini

do
(Direktur Eksekutif Perludem) di laman republika.co.id, 18
gu

Januari 2018 mengatakan “keputusan penghapusan


verifikasi faktual oleh DPR merupakan bentuk
In
A

diskriminasi proses pemilu bagi parpol baru”. (Sumber


http://perludem.org/2018/01/18/penghapusan-verifikasi-f
ah

lik

aktual-parpol-bentuk-diskriminasi/ , Bukti P-5)


Dari sisi penambahan demografi penduduk, justru Peraturan
m

ub

KPU Nomor 6 Tahun 2018 menghilangkan metode sensus


sebagai salah satu metode Verifikasi. Metode Sensus memiliki
ka

tingkat akurasi dan validitas yang lebih baik dibandingkan


ep

dengan Metode Random Sampling Sampling. Metode Sensus


ah

Halaman 16 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memastikan setiap objek sensus warga negara didatangi oleh

si
Petugas sensus, sedangkan metode Random Sampling tidak
setiap objek warga negara didatangi melainkan hanya

ne
ng
orang-orang tertentu yang sudah ditentukan;
Perbandingan Verifikasi Keanggotaan berdasarkan Demografi

do
gu Penduduk:
Pasal 173 ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017
mewajibkan verifikasi keanggotaan berdasarkan 1000 atau

In
A
1/1000 Jumlah penduduk setiap Kabupaten/Kota;
ah

Peraturan KPU Nomor 11 Peraturan KPU Nomor 6

lik
Tahun 2017 Tahun 2018

>100, sampel 10% > 100, sampel 5%


am

ub
Lebih dari 100 maka dilakukan
metode random sampling Lebih dari 100 maka
dengan sampel 10% dilakukan metode random
≤100, Sensus (diverifikasi sampling dengan sampel 5%
ep
k

semua/100%)
Kurang dari 100 maka ≤100, sampel 10%
ah

dilakukan metode sensus (diverifikasi hanya 10%)


R

si
dengan 100% dari 100 anggota
Partai Politik Kurang dari 100 maka
dilakukan metode random

ne
ng

sampling dengan sampel


10% dari 100 anggota Partai
Politik tersebut.

do
gu

f. Bahwa Termohon diragukan kemandiriannya ketika mencabut


In
A

dan menganulir Peraturan KPU Nomor 11 Tahun 2017 yang


sudah sangat baik pengaturannya demi kepentingan Partai
ah

lik

Politik yang ada di DPR;


g. Bahwa tindakan Termohon yang mencabut dan menyatakan
m

ub

tidak beraku Peraturan KPU Nomor 11 Tahun 2017


menunjukkan parsialitas dan tidak mandirinya KPU dalam
ka

menghadapi Kepentingan Partai Politik yang ada di DPR


ep

(Khususnya Komisi II DPR RI);


ah

Halaman 17 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
h. Bahwa Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018 syarat dengan

si
kepentingan Partai Politik yang ada di DPR supaya Partai Politik
yang ada di DPR dapat dengan mudah melalui tahapan verifikasi

ne
ng
dan menjadi Peserta Pemilu Tahun 2019;
i. Bahwa Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018 telah bertentangan

do
gu dengan Asas Kedayagunaan dan Kehasilgunaan sebagaimana
dimaksud Pasal 5 huruf e Undan-Undang Nomor 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan dimana

In
A
Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018 semata hanya memikirkan
kepentingan Partai Politik yang ada di DPR yang tidak setuju
ah

lik
Verifikasi berdasarkan Peraturan KPU Nomor 11 Tahun 2017.
Tidak ada kebutuhan Penyelenggaraan pemilu dan Masyarakat
am

ub
untuk mencabut dan menganulir Peraturan KPU Nomor 11
Tahun 2017;
Konsultasi Rancangan Peraturan KPU kepada DPR dan
ep
k

Pemerintah Tidak Boleh Menghilangkan Kemandirian dan


ah

Independensi KPU;
R

si
a. Bahwa Pasal 75 ayat (4) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017
menyatakan:

ne
ng

“Dalam hal KPU membentuk Peraturan KPU yang berkaitan


dengan pelaksanaan tahapan Pemilu, KPU wajib berkonsultasi

do
gu

dengan DPR dan pemerintah melalui rapat dengar pendapat;”


b. Bahwa rapat konsultasi pembentukan Peraturan KPU tidak
boleh melanggar kemandirian dan independensi KPU dalam
In
A

membentuk Peraturan KPU sebagai Delegasi Undang-Undang


Pemilu. Hal ini sudah dinyatakan tegas di dalam Putusan
ah

lik

Mahkamah Konstitusi Nomor 92/PUU-XIV/2016. (Bukti P-6);


c. Bahwa Mahkamah Konstitusi melalui Putusan Nomor
m

ub

92/PUU-XIV/2016 sudah memutuskan untuk membatalkan frasa


“bersifat mengikat” dari norma konsultasi Peraturan KPU kepada
ka

DPR dan Pemerintah;


ep
ah

Halaman 18 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
d. Bahwa Mahkamah Konstitusi didalam putusan tersebut

si
memberikan pertimbangan bahwa Rapat Konsultasi dengan
DPR dan Pemerintah harus diletakkan pada kedudukan yang

ne
ng
setara dan wajib memperhatikan kemandirian dan independensi
dari KPU dalam membentuk Peraturan KPU sebagai delegasi

do
gu dari undang-undang;
Bahwa kemandirian KPU menurut Mahkamah Konstitusi
sebagaimana dimaksud Putusan Mahkamah Konstitusi

In
A
Nomor 96/PUU-XIV/2016 sebagai berikut:
Dalam perspektif lain terhadap sifat “mandiri” yang dilekatkan
ah

lik
kepada KPU sebagai penyelenggara pemilihan umum
mengandung sejumlah makna sebagai berikut:
am

ub
1) Perumusan Pasal 22E ayat (5) UUD 1945 tidak dapat
dilepaskan dari sejarah penyelenggaraan Pemilu sebelum
perubahan UUD 1945. Sejak Tahun 1955-1997, Pemilu
ep
k

dilaksanakan oleh pemerintah di bawah tanggung jawab


ah

Departemen Dalam Negeri/Lembaga Pemilihan Umum


R

si
(LPU). Pada Tahun 1999, Pemilu dilaksanakan oleh
Pemerintah bersama-sama dengan partai politik peserta

ne
ng

Pemilu, dimana KPU diisi oleh perwakilan pemerintah dan


partai politik. Sepanjang sejarah Pemilu yang

do
gu

penyelenggaranya adalah pemerintah dan partai politik,


kecurangan yang melibatkan penyelenggara Pemilu telah
menjadi bagian dari catatan buruk pelaksanaan Pemilu.
In
A

Pemilu pada masa Orde Baru, LPU yang dipimpin Menteri


Dalam Negeri tidak saja bertugas menyelenggarakan Pemilu
ah

lik

secara langsung, umum, bebas dan rahasia, melainkan juga


turut memastikan agar Pemilu dimenangkan oleh organisasi
m

ub

peserta Pemilu pendukung pemerintah. Catatan panjang


sejarah penyelenggaraan Pemilu yang selalu diwarnai
ka

praktik curang yang melibatkan penyelenggara tersebut


ep

menjadi salah satu pertimbangan MPR untuk menyerahkan


ah

Halaman 19 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penyelenggaraan Pemilu kepada sebuah lembaga yang

si
bersifat mandiri, bukan lagi oleh pemerintah maupun partai
politik peserta Pemilu;

ne
ng
2) Pemilu sebagai sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (2) UUD 1945

do
gu harus dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia,
jujur dan adil. Pemilu yang jujur dan adil hanya akan dapat
diwujudkan bila diselenggarakan oleh sebuah lembaga yang

In
A
bebas dari intervensi lembaga manapun, lebih-lebih institusi
yang didalamnya terdapat peserta Pemilu. Peran DPR dan
ah

lik
Pemerintah berhenti hanya sampai tahap pembentukan
Undang-Undang yang berhubungan dengan Pemilu dan
am

ub
melaksanakan seleksi calon anggota penyelenggara Pemilu.
Dengan demikian apabila sudah masuk pada proses dan
tahapan, Pemilu sepenuhnya harus dikendalikan oleh KPU
ep
k

sebagai lembaga independen. Dengan melihat hubungan


ah

sistematis antara Pasal 22E ayat (5) UUD 1945 dengan


R

si
Pasal 1 ayat (2) dan Pasal 22E ayat (1) UUD 1945, terlihat
bahwa UUD 1945 menghendaki agar pelaksanaan

ne
ng

kedaulatan rakyat melalui Pemilu harus terlaksana secara


jujur. Dimana, kejujuran dalam Pemilu hanya mungkin dapat

do
dicapai apabila Pemilu dilaksanakan oleh sebuah lembaga
gu

yang bersifat mandiri;


3) Kemandirian KPU merupakan pengejawantahan dari
In
A

kedudukan KPU yang secara konseptual dikategorikan


sebagai lembaga independen. Frasa “mandiri” dalam Pasal
ah

lik

22E ayat (5) UUD 1945 menunjuk pada kedudukan KPU


sebagai lembaga yang berada di luar kekuasaan pemerintah
m

ub

maupun kekuasaan DPR. Sebagai lembaga mandiri, KPU


memiliki kewenangan untuk menjalankan sebagian fungsi
ka

negara yang diberikan kepadanya oleh UUD 1945 dan


ep

Undang-Undang. Secara teoritik, lembaga yang


ah

Halaman 20 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dikategorikan sebagai lembaga independen adalah lembaga

si
yang memiliki dan memenuhi prasyarat dan ciri tertentu,
yaitu: (1) Dasar hukum yang membentuknya menyatakan

ne
ng
secara tegas kemandirian atau independensi lembaga
tersebut; (2) Lembaga dimaksud bebas dari

do
gu pengaruh/kontrol cabang kekuasaan eksekutif; (3) Proses
pengisian pimpinan lembaga tersebut melibatkan eksekutif
dan legislatif; (4) Kepemimpinan lembaga tersebut bersifat

In
A
kolektif-kolegial. KPU yang dibentuk sesuai dengan Pasal
22E ayat (5) UUD 1945 tersebut termasuk lembaga yang
ah

lik
mesti memenuhi persyaratan dimaksud;
4) Sifat mandiri yang dilekatkan kepada KPU mencakup
am

ub
kemandirian institusional, fungsional, dan personal. Mandiri
secara institusional berarti, secara kelembagaan KPU berdiri
sendiri dan terbebas dari ketergantungan pada lembaga
ep
k

atau infrastruktur politik lainnya. Sementara mandiri secara


ah

fungsional bermakna bahwa dalam menjalankan fungsi


R

si
penyelenggaraan Pemilu, KPU bebas dari intervensi pihak
dan kelompok manapun. Dalam menjalankan fungsi

ne
ng

membentuk peraturan pelaksana maupun dalam


melaksanakan tahap demi tahap penyelenggaraan Pemilu,

do
KPU bebas dari tekanan maupun pengaruh pihak manapun.
gu

Sementara mandiri secara personal bermakna bahwa setiap


anggota lembaga penyelenggara Pemilu haruslah
In
A

orang-orang yang bebas dari keanggotaan yang bersifat


partisan. Kemandirian secara institusional, fungsional
ah

lik

maupun personal merupakan satu kesatuan makna dari sifat


mandiri yang dilekatkan pada KPU sesuai dengan Pasal 22E
m

ub

ayat (5) UUD 1945;


e. Bahwa ketidakmandirian KPU didalam pembentukan Peraturan
ka

KPU Nomor 6 Tahun 2018 menunjukkan KPU telah melanggar


ep

asas kemandirian dari KPU Itu sendiri yang sudah tegas-tegas


ah

Halaman 21 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diatur didalam Pasal 22E ayat (5) UUD 1945 dan Pasal 3

si
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan
Umum;

ne
ng
Pasal 22E ayat (5) UUD 1945:
“Pemilihan umum diselenggarakan oleh suatu komisi pemilihan

do
gu umum yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri;”
Pasal 3 huruf a Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang
Pemilihan Umum menyatakan “Dalam menyelenggarakan

In
A
pemilu, penyelenggara pemilu harus melaksanakan Pemilu
berdasarkan pada asas-asas sebagaimana dimaksud dalam
ah

lik
Pasal 2 dan penyelenggaraannya harus memenuhi prinsip
“MANDIRI;”
am

ub
2. Menurunkan Kualitas Verifikasi Partai Politik Peserta Pemilu;
a. Bahwa KPU RI bukan hanya menghapus dan menganulir
Penelitian Administrasi dan Verifikasi Faktual, Tetapi juga KPU
ep
k

RI menurunkan kualitas Verifikasi sebagaimana dimaksud


ah

Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018. Penurunan Kualitas


R

si
Verifikasi dapat dilihat pada tabel perbandingan Peraturan KPU
Nomor 11 Tahun 2017 dengan Peraturan KPU Nomor 6 Tahun

ne
ng

2018 sebagai berikut:


Perbedaan antara Peraturan KPU 11/2017 dengan Peraturan

do
gu

KPU 6/2018
Peraturan KPU 11/2017 Peraturan KPU 6/2018
In
Pasal 1 angka 27 Pasal 1 angka 27
A

Penelitian Administrasi adalah Verifikasi adalah


ah

lik

penelitian terhadap p e n e l i t i a n / p e m e r i k s a a n
kelengkapan dan keabsahan terhadap kelengkapan,
m

ub

dokumen sebagai pemenuhan keabsahan dan kebenaran


persyaratan Partai Politik dokumen persyaratan Partai
ka

ep

menjadi Peserta Pemilu. Politik calon Peserta Pemilu


sebagaimana dimaksud dalam
ah

Halaman 22 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Peraturan KPU 11/2017 Peraturan KPU 6/2018

si
undang-undang
Pasal 1 angka 28

ne
ng
Verifikasi Faktual adalah (Verifikasi Faktual Pasal 1
penelitian dan pencocokan angka 28 dianulir oleh KPU)

do
gu terhadap kebenaran objek di
lapangan dengan dokumen
persyaratan Partai Politik

In
A
menjadi Peserta Pemilu.
Wajib menghadirkan pengurus Dalam hal pengurus
ah

lik
perempuan dalam hal 30% perempuan belum memenuhi
Keterwakilan Perempuan syarat keterwakilan 30% dan
am

ub
Belum Memenuhi Syarat dan tidak dapat ditemui, maka
tidak dapat ditemui. cukup memeriksa dan
Pasal 43 mencocokkan antara KTP
ep
k

(1) Dalam hal berdasarkan dengan KTA.


ah

hasil Verifikasi Faktual


R

si
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 32, Pasal 33, dan Pasal

ne
ng

34 persyaratan Partai Politik


dinyatakan belum memenuhi

do
gu

syarat, Partai Politik dapat


memperbaiki persyaratan.
(2) Perbaikan persyaratan
In
A

untuk kepengurusan dan


keterwakilan perempuan paling
ah

lik

sedikit 30% (tiga puluh persen)


sebagaimana dimaksud pada
m

ub

ayat (1) dilakukan dengan


ketentuan:
ka

a. Pengurus Partai Politik


ep

tingkat pusat menghadirkan


ah

Halaman 23 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Peraturan KPU 11/2017 Peraturan KPU 6/2018

si
Pengurus dan/atau
menunjukkan dokumen

ne
ng
yang diperlukan untuk
dilakukan Verifikasi Faktual

do
gu oleh KPU;
b. Pengurus Partai Politik
tingkat provinsi atau

In
A
sebutan lain menghadirkan
pengurus dan/atau
ah

lik
menunjukkan dokumen
yang diperlukan untuk
am

ub
dilakukan Verifikasi Faktual
oleh KPU Provinsi/KIP
Aceh; dan
ep
k

c. Pengurus Partai Politik


ah

tingkat daerah
R

si
kabupaten/kota atau
sebutan lain menghadirkan

ne
ng

pengurus dan/atau
menunjukkan dokumen

do
gu

yang diperlukan untuk


dilakukan Verifikasi Faktual
oleh KPU/KIP Kabupaten/
In
A

Kota.
Pasal 35 Verifikasi terhadap
ah

lik

(1) Metode sensus yang keanggotaan dengan cara


dilakukan oleh KPU/KIP Partai Politik mengumpulkan
m

ub

Kabupaten/Kota sebagaimana Anggota Partai Politik di Kantor


dimaksud dalam Pasal 34 ayat Partai Politik
ka

(3) huruf c digunakan dalam


ep

hal jumlah anggota Partai Pasal 34


ah

Halaman 24 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Peraturan KPU 11/2017 Peraturan KPU 6/2018

si
Politik pada kepengurusan di (1) Verifikasi keanggotaan
tingkat daerah kabupaten/kota Partai Politik sebagaimana

ne
ng
sampai dengan 100 (seratus) dimaksud dalam Pasal 33,
orang. (2) Mekanisme sensus dilakukan dengan cara:

do
gu sebagaimana dimaksud pada a. Pengurus Partai Politik
ayat (1) dilakukan dengan tingkat kabupaten/kota
mencocokkan kebenaran dan menghadirkan nama sampel

In
A
kesesuaian dengan seluruh anggota Partai Politik di Kantor
data anggota yang diserahkan Tetap Pengurus Partai Politik
ah

lik
oleh Partai Politik kepada KPU. tingkat kabupaten/kota; dan
am

ub
Pasal 36 b. KPU/KIP Kabupaten/Kota
(1) Metode sampel acak meminta kepada nama-nama
sederhana yang dilakukan oleh sampel anggota Partai Politik
ep
k

KPU/KIP Kabupaten/Kota untuk menunjukkan Kartu


ah

sebagaimana dimaksud dalam Tanda Anggota Partai Politik


R

si
Pasal 34 ayat (3) huruf c dan Kartu Tanda Penduduk
digunakan dalam hal jumlah Elektronik atau Surat

ne
ng

anggota Partai Politik lebih dari Keterangan.


100 (seratus) orang.

do
gu

>100, sampel 10% > 100, sampel 5%


≤100, Sensus ≤100, sampel 10%
In
A

s
Pasal 36 Pasal 33
ah

lik

(1) Metode sampel acak (1) KPU/KIP Kabupaten/Kota


sederhana yang dilakukan oleh melaksanakan Verifikasi
m

ub

KPU/KIP Kabupaten/Kota persyaratan keanggotaan


sebagaimana dimaksud dalam Partai Politik sebagaimana
ka

Pasal 34 ayat (3) huruf c dimaksud dalam Pasal 32 ayat


ep

digunakan dalam hal jumlah (4) dengan ketentuan:


ah

Halaman 25 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Peraturan KPU 11/2017 Peraturan KPU 6/2018

si
anggota Partai Politik lebih dari a. Dalam hal Partai Politik
100 (seratus) orang. menyerahkan jumlah anggota

ne
ng
(2) Mekanisme metode sampel sampai dengan 100 (seratus)
acak sederhana sebagaimana anggota, besaran sampel

do
gu dimaksud pada ayat (1) dengan diambil sebanyak 10%
ketentuan sebagai berikut: (sepuluh persen); atau
a. Menghitung jumlah sampel b. Dalam hal Partai Politik

In
A
yang diambil dengan rumus menyerahkan jumlah anggota
10% (sepuluh persen) dikalikan sebanyak lebih dari 100
ah

lik
jumlah anggota yang (seratus) anggota, besaran
diserahkan oleh Partai Politik; sampel diambil sebanyak 5%
am

ub
b. Dalam hal pengambilan (lima persen).
sampel menghasilkan angka
pecahan, dilakukan
ep
k

pembulatan ke bawah;
ah

c. Menentukan sampel awal


R

si
dengan cara melakukan
pengundian nomor awal

ne
ng

dimulai dari nomor 1 (satu)


sampai dengan nomor 10

do
gu

(sepuluh) pada jumlah anggota


di setiap wilayah daerah
kabupaten/kota sebagai nomor
In
A

awal pencuplikan jumlah


anggota yang akan dilakukan
ah

lik

Verifikasi Faktual;
d. Menentukan interval sampel
m

ub

yang akan dicuplik dengan cara


membagi jumlah anggota
ka

dengan jumlah sampel; dan e.


ep

pencuplikan sampel berikutnya


ah

Halaman 26 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Peraturan KPU 11/2017 Peraturan KPU 6/2018

si
dimulai dari nomor urut jumlah
anggota hasil sampel awal

ne
ng
ditambah dengan kelipatan
interval sampel sebagaimana

do
gu dimaksud dalam huruf d
sampai dipenuhi jumlah
anggota sebanyak 10%

In
A
(sepuluh persen) dari populasi
anggota di setiap wilayah
ah

lik
daerah kabupaten/kota.
am

ub
b. Dari perbandingan tabel di atas sudah membuktikan adanya
penurunan kualitas dari Verifikasi yang dilakukan oleh KPU RI.
ep
Penurunan kualitas ini ditujukan agar Partai Politik yang ada di
k

DPR dapat melalui verifikasi dan menjadi Peserta Pemilu


ah

dengan mudah;
R

si
c. Bahwa penurunan kualitas Verifikasi menunjukkan Peraturan
KPU Bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun

ne
ng

2017 dan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor


53/PUU-XV/2017 yang menginginkan adanya Sistem

do
gu

Penyederhanaan Partai Politik. Partai Politik secara


natural/alami dengan syarat yang diatur didalam Pasal 173 ayat
In
(2) UU Nomor 7 Tahun 2017 diseleksi untuk bisa menjadi
A

Peserta Pemilu. Dengan diturunkannya kualitas verifikasi maka


yang terjadi Jumlah Partai Politik Peserta Pemilu Tahun 2019
ah

lik

akan semakin banyak (12 Partai Politik Peserta Pemilu Tahun


2014 ditambah 4 Partai Politik baru) sehingga sistem
m

ub

penyederhanaan Partai Politik menjadi gagal;


d. Bahwa perubahan mekanisme verifikasi dari Peraturan KPU
ka

ep

Nomor 11 Tahun 2017 menjadi Peraturan KPU Nomor 6 Tahun


2018 menunjukkan tidak adanya kepastian hukum dari sistem
ah

Halaman 27 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
verifikasi Partai Politik. Ketika DPR menginginkan mengubah

si
sistem dan mekanisme verifikasi maka sistem dan mekanisme
verifikasi bisa diubah. Pengubahan sistem verifikasi

ne
ng
menunjukkan tidak adanya suatu mekanisme yang ajeg dan
inkonsisten. Didalam sejarah kepemiluan, baru pemilu kali ini

do
gu dimana di dalam satu tahapan terdapat 2 Peraturan KPU yang
berbeda substansi diberlakukan. Verifikasi sebelum tanggal 19
Januari 2018 menggunakan Peraturan KPU Nomor 11 Tahun

In
A
2017 dan verifikasi setelah tanggal 19 Januari 2018
menggunakan Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018. Ketika
ah

lik
tidak adanya kepastian hukum mengenai sistem dan mekanisme
verifikasi yang ajeg telah terjadi tidak kepastian hukum dan
am

ub
inkosistensi pengaturan didalam tahapan Pendaftaran dan
Verifikasi Peserta Pemilu Tahun 2019 dan telah bertentangan
dengan Pasal ayat (3) huruf d dan Pasal 4 huruf c dan huruf d
ep
k

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum


ah

Pengaturan Penyelenggaraan Pemilu bertujuan menjamin


R

si
konsistensi pengaturan penyelenggaraan pemilu dan
mewujudkan kepastian hukum dalam pengaturan Pemilu;

ne
ng

3. Verifikasi Menurut Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018 sekedar


dagelan;

do
gu

Verifikasi Keanggotaan;
Mana mungkin WNI akan menyatakan bukan anggota Parpol yang
bersangkutan apabila verifikasi yang bersangkutan dilakukan di
In
A

Kantor Partai Politik. Yang bersangkutan pasti memikirkan


keselamatan setelah verifikasi apabila menyatakan bukan anggota
ah

lik

Partai Politik tersebut dan pastinya yang bersangkutan juga tidak


mau mengisi surat pernyataan. Sehingga walaupun yang
m

ub

bersangkutan bukan anggota partai Politik tersebut dikarenakan


tidak bersedia mengisi surat pernyataan maka akan dinyatakan sah;
ka

Darimana KPU RI bisa meyakini apabila anggota yang bersangkutan


ep

menggunakan Surat Keterangan dan KTA adalah anggota Parpol


ah

Halaman 28 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tersebut. Didalam Surat Keterangan tidak ada foto seperti E KTP.

si
Dan KTA bisa dibuat dalam jangka waktu 5 menit. Ditambah lagi
yang diupload ke sipol hanyalah Daftar Anggota tanpa Foto;

ne
ng
KPU RI seharusnya membuat aturan Verifikasi haruslah di tempat
yang netral bukan di Kantor Partai Politik. Ketentuan Verifikator

do
gu Lapangan mendatangi setiap rumah dari orang yang diverifikasi
merupakan tindakan yang tepat dikarenakan Orang yang diverifikasi
hanya berhadapan dengan Verifikator lapangan yang telah diseleksi

In
A
dengan syarat tertentu, yang salah satunya harus netral. Orang yang
diverifikasi dapat lebih bebas dalam menentukan apakah dirinya
ah

lik
memang anggota Partai Politik tertentu atau bukan. Ketentuan
verifikasi dengan verifikator lapangan mendatangi yang bersifat
am

ub
netral justru dihapus oleh KPU RI dan diganti dengan orang yang
diverifikasi mendatangi Kantor Partai Politik yang nyata-nyata bukan
tempat Netral;
ep
k

Verifikasi 30% Keterwakilan Perempuan dalam Kepengurusan;


ah

Bukan hanya terkait keanggotaan, terkait verifikasi pengurus


R

si
perempuan pun diubah yang tadinya wajib menghadirkan pengurus
perempuan tersebut dalam hal belum terpenuhi syarat 30%

ne
ng

keterwakilan perempuan diubah hanya dengan cukup menunjukkan


dan mencocokkan antara KTP dengan KTA dari Pengurus

do
Perempuan tersebut;
gu

Yang awalnya adanya verifikasi terhadap objek di lapangan dalam


bentuk verifikasi faktual Pasal 1 angka 28 Peraturan KPU Nomor 11
In
A

Tahun 2017 namun dihapus dan diganti hanya dengan memeriksa


kelengkapan, keabsahan dan kebenaran sebagamana diatur
ah

lik

didalam Pasal 1 angka 27 Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018.


Definisi Verifikasi Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018 sangat mirip
m

ub

dengan definisi penelitian administrasi sebagaimana sebagaimana


diatur Pasal 1 angka 27 Peraturan KPU Nomor 11 Tahun 2017;
ka

ep
ah

Halaman 29 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Banyak alasan dari KPU RI untuk mencabut dan mengganti aturan
verifikasi seperti karena ketiadaan anggaran dan ketentuan 14 bulan

ne
ng
sebelum pemungutan suara harus sudah ditetapkan peserta pemilu.
Ada 2 tanggapan Pemohon terhadap alasan KPU RI yakni:

do
gu 1) Pemohon sangat heran ketiadaan anggaran tambahan
menjadikan turunnya kualitas verifikasi. Pemohon dapat
bertanya kepada KPU RI, kapan dalam sejarah periodesiasi

In
A
KPU terjadi Defisit Anggaran bukankah setiap selesai tahun
anggaran justru banyak anggaran yang dikembalikan, apalagi
ah

lik
didalam pertengahan tahun sudah dibahas anggaran tambahan
didalam APBN tahun berjalan. Tanggungjawab anggaran
am

ub
seharusnya menjadi tanggungjawab dan beban dari Negara dan
Pemerintah untuk memfasilitasi;
2) Ketentuan 14 bulan tersebut sudah ada sejak Undang-Undang
ep
k

Nomor 7 Tahun 2017 diundangkan (sebelum Putusan


ah

Mahkamah Konstitusi). Partai Politik lama Peserta Pemilu Tahun


R

si
2014 merupakan Partai Politik yang dikecualikan dari ketentuan
14 bulan tersebut karena desain verifikasi sudah salah sejak

ne
ng

awal dimana Partai Politik lama Peserta Pemilu Tahun 2014


tidak diverifikasi. 14 Bulan ditujukan bagi Partai Politik baru

do
bukan Partai Politik lama, KPU RI sebaiknya melihat Memory
gu

Van Toetliting atau Risalah Rapat Pembahasan dan Rapat


Konsultasi tertanggal 28 Agustus 2017. Jelas-jelas 14 bulan
In
A

ditujukan bagi Partai Politik baru yang diverifikasi berdasarkan


Pasal 173 ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017.
ah

lik

Ketentuan Pasal 14 bulan adalah aturan yang ada sebelum


Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 53/PUU-XV/2017;
m

ub

(Bukti P-7, Tulisan Hadar Nafis Gumay dan Refly Harun,


Akal-Akalan Verifikasi);
ka

ep
ah

Halaman 30 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
4. Menghilangkan Status Kepastian Hukum terhadap Pemohon
dan 6 Partai Politik lainnya yang tidak lolos;

ne
ng
a. Bahwa Termohon sebagai Penyelenggara Pemilu telah
menghilangkan kepastian hukum terhadap 7 Partai Politik yang

do
gu tidak lolos verifikasi administrasi pada tanggal 19 Januari 2018
dengan dicabutnya dan dinyatakan tidak berlaku Peraturan KPU
Nomor 11 Tahun 2017. Padahal di saat yang sama tanggal 19

In
A
Januari 2018, Pengadu yang tidak lolos verifikasi administrasi
sedang berupaya mengajukan upaya hukum ke Pengadilan Tata
ah

lik
Usaha Negara dan belum mendapatkan Putusan Inkracht
(Berkekuatan Hukum Tetap). Ditambah lagi hilangnya dasar
am

ub
hukum status partai yang tidak lolos sebagaimana dijabarkan di
atas;
b. Bahwa Hakim di PTUN Jakarta yang diketuai Yang Mulia Hakim
ep
k

Susilowati pun sempat kebingungan dalam memeriksa perkara


ah

yang diajukan oleh Pemohon mengingat dasar hukum dari objek


R

si
sengketa TUN sudah hilang dan tidak berlaku;
c. Bahwa Termohon didalam Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018

ne
ng

hanya mengakui 4 Partai Politik yakni Perindo, PSI, Garuda, dan


Berkarya yang menjalankan Verifikasi Administrasi berdasarkan

do
gu

Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018. Hal ini sebagaimana


tertuang di sebagai berikut:
BAB VI
In
A

KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 49
ah

lik

Partai Politik yang telah atau sedang dilakukan Verifikasi


terhadap kepengurusan dan keanggotaan Partai Politik atau
m

ub

sedang dalam proses perbaikan dokumen kepengurusan atau


keanggotaan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Komisi
ka

Pemilihan Umum Nomor 7 Tahun 2017, Keputusan Komisi


ep

Pemilihan Umum Nomor 205/HK.03.1-Kpt/03/KPU/ XI/2017 dan


ah

Halaman 31 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor

si
233/PL.01.1Kpt/03/KPU/XII/2017, pelaksanaan Verifikasi tahap
selanjutnya menyesuaikan dengan ketentuan sebagaimana

ne
ng
dimaksud dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 5
Tahun 2018 tentang Tahapan, Program dan Jadwal

do
gu Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2019.
Pasal 50
(1) Proses dan hasil Verifikasi terhadap Partai Politik calon

In
A
peserta Pemilu yang telah dilaksanakan berdasarkan
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 11 Tahun 2017
ah

lik
dan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 7 Tahun
2017, serta Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor
am

ub
205/HK.03.1-Kpt/03/KPU/XI/2017 dan Keputusan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 233/PL.01.1Kpt/03/ KPU/XII/2017,
tetap dinyatakan sah;
ep
k

(2) Verifikasi keanggotaan Partai Politik yang telah dilaksanakan


ah

berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 11


R

si
Tahun 2017, setelah dikonversi dan hasilnya memenuhi
syarat minimum berdasarkan ketentuan sebagaimana

ne
ng

dimaksud dalam Pasal 33 Peraturan Komisi ini, dinyatakan


memenuhi syarat keanggotaan;

do
(3) Dalam hal setelah dikonversi sebagaimana dimaksud pada
gu

ayat (2) hasil Verifikasi keanggotaan Partai Politik


dinyatakan tidak memenuhi syarat keanggotaan, Verifikasi
In
A

untuk Partai Politik yang telah dilakukan Verifikasi tetapi


belum dilakukan Verifikasi hasil perbaikan dilakukan
ah

lik

berdasarkan ketentuan Pasal 38 ayat (4) Peraturan Komisi


ini, dan contoh Verifikasi untuk Partai Politik yang telah
m

ub

dilakukan Verifikasi tetapi belum dilakukan Verifikasi hasil


perbaikan tercantum dalam Lampiran III yang merupakan
ka

bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Komisi ini;


ep
ah

Halaman 32 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
d. Bahwa Termohon sebagai Penyelenggara Pemilu tidak boleh

si
menghilangkan status Kepastian Hukum terhadap 7 Partai Politik
yang dinyatakan Tidak Lolos Verifikasi Administrasi berdasarkan

ne
ng
Peratuan KPU Nomor 11 Tahun 2017. Tindakan menghilangkan
status kepastian hukum 7 Partai Politik sama saja tindakan

do
gu inkonstitusional dimana Termohon harus bertindak Jujur dan Adil
serta memperlakukan sama seluruh Partai Politik yang
mendaftarkan diri ke KPU. Undang-Undang sudah memberikan

In
A
status tegas dengan menggolongkan Partai Politik Calon
Peserta Pemilu dengan Partai Politik Peserta Pemilu. Selama
ah

lik
Peserta Pemilu belum ditetapkan maka status kepastian hukum
terhadap seluruh Partai Politik Calon Peserta Pemilu tidak boleh
am

ub
dihilangkan oleh Termohon;
e. Bahwa Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018 yang
menghilangkan keberadaan 7 Partai Politik Calon Peserta
ep
k

Pemilu seperti PIKA, Partai Rakyat, Partai Idaman, Partai


ah

Republik, PPPI, Partai Bhineka, dan Parsindo merupakan


R

si
tindakan yang diskriminatif. Hal ini sangat nyata bertentangan
dengan Pasal 6 ayat (1) huruf h Undang-Undang Nomor 12

ne
ng

Tahun 2011 dan penjelasannya yang menyatakan:


Asas Kesamaan Kedudukan dalam hukum dan

do
gu

pemerintahan, Yang dimaksud dengan “Asas kesamaan


kedudukan dalam hukum dan pemerintahan” adalah bahwa
setiap Materi Muatan Peraturan Perundang-undangan tidak
In
A

boleh memuat hal yang bersifat membedakan berdasarkan latar


belakang, antara lain, agama, suku, ras, golongan, gender, atau
ah

lik

status sosial;
f. Bahwa penghilangan hak konstitusional 7 Partai Politik untuk
m

ub

mendapatkan kepastian hukum juga sebagai bentuk


ketidakadilan dari Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018 dan
ka

bertentangan dengan Pasal 6 ayat (1) huruf g dan


ep

penjelasannya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang


ah

Halaman 33 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, yang

si
menyatakan “setiap Materi Muatan Peraturan
Perundang-undangan harus mencerminkan keadilan secara

ne
ng
proporsional bagi setiap warga negara;”
Sangat nyata Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018 hanya

do
gu memikirkan Partai Politik yang ada di DPR agar dapat lolos
verifikasi dan ditetapkan sebagai Peserta Pemilu;
g. Bahwa tindakan KPU RI yang menghilangkan keberadaan 7

In
A
Partai Politik sebagai bentuk ketidakadilan, Peraturan KPU
Nomor 6 Tahun 2018 telah bertentangan dengan Pasal 22E ayat
ah

lik
(1) UUD 1945, pasal 2 dan pasal 3 huruf c UU Nomor7 Tahun
2017 dimana Penyelenggara Pemilu harus bertindak adil
am

ub
terhadap seluruh Partai Politik Calon Peserta Pemilu;
h. Bahwa Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018 yang bersikap tidak
adil diskriminatif dengan tidak mengatur keberadaan 7 Partai
ep
k

Politik menunjukkan Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018 sudah


ah

bertentangan dengan Pasal 4 huruf b Undang-Undang Nomor 7


R

si
Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum yang menyatakan
Pengaturan Penyelenggaraan pemilu bertujuan untuk

ne
ng

mewujudkan pemilu yang adil dan berintegritas;


i. Bahwa sebelum tanggal 19 Januari 2018 (Peraturan KPU Nomor

do
11 Tahun 2017) masih diakui keberadaan 7 partai politik
gu

sedangkan setelah tanggal 19 Januari 2018 (pengundangan


Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018, pencabutan Peraturan
In
A

KPU Nomor 11 Tahun 2017) hilang pengakuan keberadaan 7


Partai Politik. Sehingga hilangnya status kepastian hukum
ah

lik

terhadap 7 Partai Politik seperti Partai Rakyat, Partai Idaman,


PIKA, PPPI, Partai Republik, Partai Bhineka, dan Parsindo,
m

ub

Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018 telah bertentangan dengan


Pasal 3 huruf d dan Pasal 4 huruf c dan huruf d Undang-Undang
ka

Nomor 7 Tahun 2017 yang menyatakan pengaturan


ep
ah

Halaman 34 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penyelenggaraan pemilu harus berkepastian hukum dan

si
konsisten;
5. Kebijakan yang tidak adil terhadap 4 Partai Politik seperti

ne
ng
Perindo, PSI, Berkarya, dan Garuda dengan 12 Partai Politik
lama;

do
gu a. Bahwa 4 Partai Politik yakni Perindo, PSI, Berkarya, dan Garuda
sempat merasakan bagaimana diverifikasi faktual dengan
menggunakan Peraturan KPU Nomor 11 Tahun 2017 (Surat

In
A
Edaran KPU Verifikasi Faktual Garuda dan Berkarya, Bukti P-8).
Hal ini sebagaimana diatur didalam Pasal 49 dan Pasal 50
ah

lik
Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018 yang menyatakan:
BAB VI
am

ub
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 49
Partai Politik yang telah atau sedang dilakukan Verifikasi
ep
k

terhadap kepengurusan dan keanggotaan Partai Politik atau


ah

sedang dalam proses perbaikan dokumen kepengurusan atau


R

si
keanggotaan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 7 Tahun 2017, Keputusan Komisi

ne
ng

Pemilihan Umum Nomor 205/HK.03.1-Kpt/03/KPU/ XI/2017 dan


Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor

do
gu

233/PL.01.1Kpt/03/KPU/XII/2017, pelaksanaan Verifikasi tahap


selanjutnya menyesuaikan dengan ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 5
In
A

Tahun 2018 tentang Tahapan, Program dan Jadwal


Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2019.
ah

lik

Pasal 50
(1) Proses dan hasil Verifikasi terhadap Partai Politik calon
m

ub

peserta Pemilu yang telah dilaksanakan berdasarkan


Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 11 Tahun 2017
ka

dan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 7 Tahun


ep

2017, serta Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor


ah

Halaman 35 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
205/HK.03.1-Kpt/03/KPU/XI/2017 dan Keputusan Komisi

si
Pemilihan Umum Nomor 233/PL.01.1Kpt/ 03/KPU/XII/2017,
tetap dinyatakan sah;

ne
ng
(2) Verifikasi keanggotaan Partai Politik yang telah dilaksanakan
berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 11

do
gu Tahun 2017, setelah dikonversi dan hasilnya memenuhi
syarat minimum berdasarkan ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 33 Peraturan Komisi ini, dinyatakan

In
A
memenuhi syarat keanggotaan;
(3) Dalam hal setelah dikonversi sebagaimana dimaksud pada
ah

lik
ayat (2) hasil Verifikasi keanggotaan Partai Politik
dinyatakan tidak memenuhi syarat keanggotaan, Verifikasi
am

ub
untuk Partai Politik yang telah dilakukan Verifikasi tetapi
belum dilakukan Verifikasi hasil perbaikan dilakukan
berdasarkan ketentuan Pasal 38 ayat (4) Peraturan Komisi
ep
k

ini, dan contoh Verifikasi untuk Partai Politik yang telah


ah

dilakukan Verifikasi tetapi belum dilakukan Verifikasi hasil


R

si
perbaikan tercantum dalam Lampiran III yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Komisi ini;

ne
ng

b. Sampai kapanpun tidak ada yang namanya keadilan apabila 4


parpol sempat bersusah payah dengan daya upaya melalui

do
Verifikasi Faktual berdasarkan metode, cara, dan syarat yang
gu

lebih berat sebagaimana dimaksud Peraturan KPU Nomor 11


Tahun 2017. Dilain pihak 12 Partai Politik Lama (existing)
In
A

diperlakukan verifikasi yang lebih mudah berdasarkan Peraturan


KPU Nomor 6 Tahun 2018. Bahwa ketidakadilan dalam proses
ah

lik

verifikasi sudah nyata-nyata bertentangan dengan Putusan


Mahkamah Konstitusi Nomor 53/PUU-XV/2017;
m

ub

c. Bahwa tindakan Termohon sudah bersikap diskriminatif dan


membedakan, padahal Mahkamah Konstitusi didalam Putusan
ka

Nomor 53/PUU-XV/2017 sudah menyatakan tidak boleh ada


ep

kebijakan diskriminasi terkait Verifikasi sebagaimana “asas


ah

Halaman 36 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hukum yang bersifat Universal yakni Asas Lex non distinglutur

si
nos non distinguere debemus, hukum tidak membedakan dan
karena itu kita harus tidak membedakan;”

ne
ng
d. Bahwa terhadap 4 partai politik seperti PSI, Perindo, Garuda,
dan Berkarya telah terjadi kondisi ketidakpastian hukum dimana

do
gu menjalani 2 mekanisme verifikasi yang berbeda dan
bertentangan yakni Verifikasi berdasarkan Peraturan KPU
Nomor 11 Tahun 2017 sebelum tanggal 19 Januari 2018 dan

In
A
verifikasi berdasarkan Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018
setelah tanggal 19 Januari 2018. Hal ini sudah bertentangan
ah

lik
dengan Pasal 3 huruf d dan Pasal 4 huruf c dan huruf d
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum
am

ub
yang menyatakan pengaturan penyelenggaraan pemilu harus
menjunjung tinggi kepastian hukum dan konsistensi;
6. Lampiran Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018 terkesan
ep
k

asal-asalan;
ah

a. Pemohon dapat mengatakan Lampiran Peraturan KPU Nomor 6


R

si
Tahun 2018 yang dibuat Teradu asal-asalan saja dibuat, dapat
kami buktikan dimana apabila diteliti Lampiran Formulir Peratuan

ne
ng

KPU Nomor 6 Tahun 2018 hanya Copy Paste Peraturan KPU


Nomor 11 Tahun 2017 yang sudah dicabut dan dinyatakan Tidak

do
gu

Berlaku. Asal-asalan dapat kita lihat pada formulir masih


mengenal dan mencantumkan Kata-Kata “Verifikasi Faktual”
atau “Faktual” sementara di batang Tubuh sudah hilang
In
A

mekanisme Verifikasi Faktual. Ngga Nyambung antara formulir


Lampiran dengan batang Tubuh Peraturan KPU Nomor 6 Tahun
ah

lik

2018. Ini salah satu bentuk cacat dari Peraturan KPU Nomor 6
Tahun 2018;
m

ub

b. Lampiran formulir yang berbeda dengan batang tubuh telah


menunjukkan Inkosistensi Termohon dalam menerapkan
ka

kepastian hukum terhadap formulir yang digunakan dalam


ep

proses Verifikasi menurut Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018;


ah

Halaman 37 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. Lampiran Formulir yang asal-asalan menunjukkan Termohon

si
sudah tidak profesional dalam membuat Lampiran Formulir yang
akan digunakan dalam proses Verifikasi menurut Peraturan KPU

ne
ng
Nomor 6 Tahun 2018. Termohon yang tidak profesional sudah
melanggar Pasal 3 huruf h Undang-Undang Nomor 7 Tahun

do
gu 2017 yang mengharuskan Penyelenggara Pemilu bekerja secara
profesional. Terlihat Termohon sangat terburu-buru untuk
menetapkan Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018;

In
A
d. Lampiran formulir yang asal-asalan menunjukkan Termohon
tidak memiliki perencanaan yang matang dalam menyiapkan
ah

lik
formulir apa saja yang akan digunakan. Padahal perencanaan
menjadi prosedur yang penting sebelum membentuk Peraturan
am

ub
Perundang-undangan;
7. Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018 Cacat Formil;
a. Pengundangan Yang Tidak Benar;
ep
k

1) Bahwa menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 12


ah

Tahun 2011 tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan


R

si
Perundang-undangan menyatakan:
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan adalah

ne
ng

pembuatan Peraturan Perundang-undangan yang


mencakup tahapan:

do
gu

1) Perencanaan;
2) Penyusunan;
3) Pembahasan;
In
A

4) Pengesahan atau penetapan; dan


5) Pengundangan;
ah

lik

2) Bahwa pengundangan menjadi salah satu prosedur wajib


dalam pembentukan peraturan perundang-undangan.
m

ub

Pengundangan merupakan proses yang sangat penting


untuk menyatakan suatu peraturan perundang-undangan
ka

berlaku dan mengikat ke publik. Menurut Pasal 1 angka 12


ep

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 menyatakan:


ah

Halaman 38 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Pengundangan adalah penempatan peraturan

si
perundang-undangan dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia, Tambahan Lembaran Negara Republik

ne
ng
Indonesia, Berita Negara Republik Indonesia, Tambahan
Berita Negara Republik Indonesia, Lembaran Daerah,

do
gu Tambahan Lembaran Daerah, atau Berita Daerah;”
3) Sebagai proses yang sangat Penting, tanggal
pengundangan menjadi waktu penentu kapan suatu

In
A
Peraturan Perundang-undangan berlaku dan mengikat
kepada Publik. Pasal 87 Undang-Undang Nomor 12 Tahun
ah

lik
2011 menyatakan:
“Peraturan perundang-undangan mulai berlaku dan
am

ub
mempunyai kekuatan mengikat pada tanggal diundangkan,
kecuali ditentukan lain didalam peraturan
perundang-undangan yang bersangkutan;”
ep
k

4) Bahwa berdasarkan berita online detik.com tertanggal 21


ah

Januari 2018, Direktur Jenderal Perundang-undangan


R

si
Widodo Ekatjahjana mengatakan:
"Peraturan KPU yg dimaksud sampai hari ini tidak ada yang

ne
ng

masuk di Direktorat Jenderal Peraturan


Perundang-undangan melalui Direktorat Pengundangan,"

do
gu

kata Dirjen Perundangan, Prof. Dr. Widodo Ekatjahjana


kepada detikcom, Minggu (21/1/2018). (Bukti P-9);
5) Bahwa didalam Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018,
In
A

tanggal pengundangan adalah tanggal 19 Januari 2018;


6) Bahwa terlihat adanya prosedur pengundangan Peraturan
ah

lik

KPU Nomor 6 Tahun 2018 yang tidak benar dimana pada


tanggal 21 Januari 2018 masih mengatakan draf PKPU
m

ub

Verifikasi tidak ada;


7) Bahwa mekanisme pengundangan menurut Peraturan
ka

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor :


ep

M.01-HU.03.02 Tahun 2007 tentang Tata Cara


ah

Halaman 39 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan

si
Perundang-undangan meliputi 2 tahap yakni:
Tahap I:

ne
ng
Pasal 6
Pengundangan dilakukan dengan:

do
gu a. Memberi nomor dan tahun pada Lembaran Negara
Republik Indonesia dan Berita Negara Republik
Indonesia; dan

In
A
b. Memberi nomor pada Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia dan Tambahan Berita Negara
ah

lik
Republik Indonesia;
Tahap II:
am

ub
Pasal 7
Setelah pemberian nomor dan tahun sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6, Direktur Jenderal Peraturan
ep
k

Perundang-undangan mengajukan kepada Menteri Hukum


ah

dan Hak Asasi Manusia untuk ditandatangani;


R

si
8) Bahwa dengan Pernyataan Dirjen PP di detik.com tidak ada
Draf PKPU Verifikasi tanggal 21 Januari 2018, maka suatu

ne
ng

yang tidak benar bahwa PKPU Verifikasi diundangkan pada


tanggal 19 Januari 2018 atau setidaknya PKPU Verifikasi

do
gu

tidak undangkan pada tanggal 19 Januari 2018, sehingga


menjadi cacat formil. Bahwa sesuatu yang cacat formil
berdampak pada tidak mengikat pula produk hukum
In
A

turunannya;
9) Bahwa cacat formil terjadi dikarenakan Termohon
ah

lik

memaksakan untuk membuat, mencabut, dan mengganti


Peraturan KPU Nomor 11 Tahun 2017 demi kepentingan
m

ub

tertentu. Sebagai Informasi, saya adalah kuasa hukum yang


memenangkan perkara Nomor 53/PUU-XV/2017 yang
ka

menyebabkan seluruh Partai Politik diverifikasi. Kami


ep

sebagai Penggugat tidak pernah mempersoalkan


ah

Halaman 40 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mekanisme dan tata cara verifikasi di dalam Peraturan KPU

si
Nomor 11 Tahun 2017 yang kami lihat sudah sangat baik.
Yang kami persoalkan adalah ketidakadilan dari tidak

ne
ng
adanya verifikasi bagi Partai Politik lama;
10) Bahwa Termohon mencoba menghindarkan dari kesalahan

do
gu tidak menetapkan peserta pemilu sesuai waktu
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017, namun justru
membuat kesalahan yang jauh lebih fatal dimana mengubah

In
A
peraturan KPU yang sudah sangat baik yakni PKPU
11/2017, menjadi PKPU 6 Tahun 2018 yang mengandung
ah

lik
cacat formil, cacat materil, dan menurunkan kualitas dari
verifikasi itu sendiri;
am

ub
b. Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018 tidak pernah melalui
perencanaan yang matang;
1) Pemohon bisa mengatakan Peraturan KPU Nomor 6 Tahun
ep
k

2018 tidak melalui perencanaan yang matang berdasarkan


ah

kronologis sebagai berikut:


R

si
Pasca Putusan MK Nomor 53/PUU-XV/2017 yang
memerintahkan Verifikasi terhadap seluruh Partai Politik

ne
ng

termasuk Partai Politik Peserta Pemilu Tahun 2014, KPU


hadir didalam Rapat Dengar Pendapat dan menyatakan

do
gu

akan menindaklanjuti Putusan Mahkamah Konstitusi


tersebut;
Didalam Rapat Dengar Pendapat tersebut KPU menyatakan
In
A

ada 2 opsi melaksanakan Putusan MK tersebut:


Opsi Pertama adalah meminta kepada Presiden untuk
ah

lik

menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti


Undang-Undang (Perppu). Perppu ini dibutuhkan untuk
m

ub

mengatasi aturan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017


yang mengahruskan Penetapan Partai Politik Peserta
ka

Pemilu 14 Bulan sebelum pemungutan suara. Namun usulan


ep
ah

Halaman 41 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Perppu ini ditolak oleh Presiden melalui Kementerian Dalam

si
Negeri;
(Pernyataan Wakil Presiden menolak Perppu yang

ne
ng
diusulkan oleh KPU, http://nasional.kompas.com/
read/2018/01/16/16514961/tak-sepakat-perppu-wapres-mi

do
gu nta-kpu-bekerja-lebih-efisien, Bukti P-10);
Opsi kedua adalah meminta anggaran tambahan untuk
melaksanakan Verifikasi berdasarkan Peraturan KPU Nomor

In
A
11 Tahun 2017 tentang Pendaftaran, Verifikasi, dan
Penetapan Partai Politik Peserta Pemilu Anggota DPR dan
ah

lik
DPRD. Anggaran yang diminta KPU untuk melakukan
Verifikasi berdasarkan Peraturan KPU Nomor 11 Tahun
am

ub
2017 sebesar 68 Milyar. Namun usulan ini juga ditolak oleh
Pemerintah dan DPR. (Bukti Media Pernyataan Ketua KPU
meminta anggaran tambahan 68 Milyar,
ep
k

http://nasional.kompas.com/read/2018/
ah

01/13/17470251/dampak-putusan-mk-kpu-butuh-rp-68-mil
R

si
iar-untuk-verifikasi-12-parpol, Bukti P-11);
2) Bahwa kemudian Komisi II DPR RI dan Menteri Dalam

ne
ng

Negeri yang hadir mengusulkan perubahan Peraturan KPU


Nomor 11 Tahun 2017, namun faktanya bukan perubahan

do
gu

melainkan pencabutan dan penggantian. KPU RI mengikuti


usulan dari Pemerintah dan DPR ini dengan mencabut dan
mengganti Peraturan KPU Nomor 11 Tahun 2017 menjadi
In
A

Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018;


3) Sangat nyata Termohon sebenarnya tidak memiliki
ah

lik

perencanaan untuk mencabut dan mengganti Peraturan


KPU Nomor 11 Tahun 2017, namun atas desakan Komisi II
m

ub

DPR RI dan Pemerintah sehingga KPU dengan terpaksa


mencabut dan menganulir Peraturan KPU Nomor 11 Tahun
ka

ep

2017;
ah

Halaman 42 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4) Bahwa penerbitan Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018 juga

si
tidak memenuhi syarat kegentingan yang memaksa harus
dikeluarkan sesegera mungkin hal ini disebabkan tidak

ne
ng
adanya kekosongan hukum dari dasar hukum verifikasi
dikarenakan adanya Peraturan KPU Nomor 11 Tahun 2017;

do
gu 5) Bahwa sangat jelas Peraturan KPU 6 Tahun 2018 tidak
melalui prosedur perencanaan sebagaimana dimaksud
Pasal 42 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

In
A
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan dimana
suatu peraturan perundang-undangan harus direncanakan
ah

lik
dulu sebelumnya dan mempertimbangkan urgensi dan
kegentingan dari peraturan perundang-undangan tersebut;
am

ub
c. Tidak ada alasan kegentingan memaksa dan kekosongan
hukum harusnya dicabut dan dianulir Peraturan KPU Nomor
11 Tahun 2017;
ep
k

1) Bahwa Penerbitan Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018


ah

juga tidak memenuhi syarat kegentingan yang memaksa


R

si
harus dikeluarkan sesegera mungkin hal ini disebabkan tidak
adanya kekosongan hukum dari dasar hukum verifikasi

ne
ng

dikarenakan adanya Peraturan KPU Nomor 11 Tahun 2017;


2) Bahwa Peraturan KPU Nomor 11 Tahun 2017 bisa

do
gu

dilaksanakan secara efektif dan efisien dengan tidak


mengorbankan verifikasi. Putusan MK Nomor
53/PUU-XV/2017 dibacakan pada tanggal 11 Januari 2018
In
A

sedangkan Penetapan Peserta Pemilu tanggal 17 Februari


2018;
ah

lik

3) Bahwa Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor


53/PUU-XV/2017 merupakan kondisi hukum baru dimana
m

ub

KPU dapat menjadikan Putusan MK Nomor


53/PUU-XV/2017 menjadi dasar KPU untuk memperpanjang
ka

waktu Verifikasi untuk 12 Partai Politik Peserta Pemilu


ep

Tahun 2014;
ah

Halaman 43 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4) Bahwa Pasal 179 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017

si
didesain untuk Partai Politik baru yang harus menjalani
Verifikasi sebelum adanya Putusan Mahkamah Konstitusi.

ne
ng
Hal ini dapat kita lihat pada ketentuan Pasal 179
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 yang menyatakan:

do
gu (1) Partai Politik Calon Peserta Pemilu yang lulus verifikasi
sebagaimana dimaksud dalam pasal 173 ayat (1) dan
Pasal 178 ditetapkan sebagai Peserta Pemilu oleh KPU;

In
A
(2) Penetapan Partai Politik sebagai peserta pemilu
dilakukan dalam Sidang Pleno KPU paling lambat 14
ah

lik
(empat belas) bulan sebelum hari pemungutan suara;
5) Bahwa penetapan peserta pemilu 14 bulan sebelum hari
am

ub
pemungutan suara selalu merujuk pada kewajiban verifikasi
Partai Politik baru guna terpenuhinya syarat sebagaimana
dimaksud Pasal 173 ayat (2) Undang-Undang Nomor 7
ep
k

Tahun 2017;
ah

6) Jadi memang dari awal pembentukan Undang-Undang


R

si
Nomor 7 Tahun 2017 tidak didesain untuk Verifikasi
terhadap 12 Partai Politik Peserta Pemilu 2014. Bahwa

ne
ng

Pembentuk Undang-Undang (DPR dan Presiden) sudah


diingatkan oleh ahli-ahli ketatanegaraan untuk mengatur

do
verifikasi Administrasi dan Faktual terhadap seluruh Partai
gu

Politik termasuk Partai Politik Peserta Pemilu Tahun 2014 ke


dalam draf Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 ketika
In
A

dalam pembahasan. Salah satu yang mengingatkan adalah


Prof. Jimly Asshidiqie mengingatkan Pansus RUU Pemilu
ah

lik

yang tetap tidak mau melakukan Verifikasi terhadap Partai


Politik Peserta Pemilu Tahun 2014. Prof. Jimly Ashidiqie
m

ub

mengatakan:
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly
ka

Asshiddiqie, mengatakan bahaya jika hal itu benar


ep
ah

Halaman 44 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dijadikan undang-undang (UU) Pemilu sebab berpotensi

si
dibatalkan lagi oleh Mahkamah Konstitusi (MK);
"Bahaya. Nanti dibatalkan lagi di MK seperti menjelang

ne
ng
2014," ujar Jimly ketika dikonfirmasi, Jumat (2/6/2017);
Maksud Jimly adalah kejadian 2012 silam. Saat UU Pemilu

do
gu baru saja disahkan sekelompok elemen masyarakat lalu
mengajukan judical review ke MK;
Saat itu, MK melalui Putusan Nomor 52/PUU-X/2012

In
A
meminta semua parpol calon peserta pemilu, baik partai
lama maupun partai baru, wajib diverifikasi ulang oleh KPU;
ah

lik
(Pendapat Jimly Ashidiqie mengingatkan Pansus RUU
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 agar seluruh
am

ub
Partai Politik termasuk Partai Politik Peserta Pemilu
Tahun 2014 diverifikasi,
http://www.tribunnews.com/nasional/2017/06/02/jimly-ba
ep
k

haya-mk-nanti-bisa-batalkan-lagi-aturan-verifikasi-parpol
ah

, Bukti P 12);
R

si
7) Bahwa tindakan Termohon yang selalu mengikuti keinginan
dari Partai Politik yang ada di DPR telah menghancurkan

ne
ng

sistem penyelenggaraan pemilu yang sudah diatur baik,


dimana aktualnya terjadi ketika Termohon menghancurkan

do
gu

sistem Verifikasi yang sudah baik didalam Peraturan KPU


Nomor 11 Tahun 2017 yang membagi Verifikasi ke dalam
Penelitian Administrasi dan Verifikasi Faktual;
In
A

Dengan demikian kejelasan tujuan dari Pembentukan


Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018 untuk mengatur pemilu
ah

lik

yang adil, berintegritas, mandiri, dan imparsial tidak tercapai.


Ketidakjelasan tujuan membentuk Peraturan KPU Nomor 6
m

ub

Tahun 2018 menandakan Peraturan KPU ini sudah


bertentangan dengan asas kejelasan tujuan sebagimana
ka

ep

dimaksud di dalam Pasal 5 huruf a Undang-Undang Nomor


ah

Halaman 45 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

si
Perundang-undangan;
8) Bahwa berdasarkan uraian di atas dikarenakan Permohonan

ne
ng
Pengujian yang diajukan pemohon merupakan roh/intisari
dari Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018, sehingga seluruh

do
gu pengaturan didalam Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018
harus dibatalkan oleh Mahkamah Agung;
Dengan alasan-alasan yang dikemukakan oleh Pemohon di atas,

In
A
Pemohon memohon dengan segala hormat kepada Yang Mulia
Hakim Mahkamah Agung, dengan segala kebijaksanaan dan
ah

lik
pengalaman yang dimilikinya, kiranya berkenan untuk mengabulkan
permohonan pengujian undang-undang ini;
am

ub
E. Petitum;
Bahwa dari seluruh dalil-dalil yang diuraikan di atas dan bukti-bukti
terlampir, dengan ini Para Pemohon mohon kepada Yang Mulia Majelis
ep
k

Hakim Mahkamah Agung untuk kiranya berkenan memberikan putusan


ah

sebagai berikut:
R

si
1) Mengabulkan permohonan Hak Uji Materil Para Pemohon untuk
seluruhnya;

ne
ng

2) Menyatakan:
a) Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pendaftaran,

do
Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik Peserta Pemilihan
gu

Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan


Perwakilan Rakyat Daerah bertentangan/inkonsitusional dengan
In
A

Asas Adil dan Mandiri sebagaimana dimaksud Pasal 22E ayat


(1) dan Pasal 22E ayat (5) Undang-Undang Dasar Negara
ah

lik

Republik Indonesia 1945;


b) Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018
m

ub

bertentangan/inkonsitusional dengan Pasal 2, Pasal 3, Pasal 4


Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan
ka

Umum; dan
ep
ah

Halaman 46 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c) Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018

si
bertentangan/inkonsitusional dengan Pasal 5, Pasal 6, Pasal 87
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

ne
ng
Peraturan Perundang-undangan;
3) Menyatakan Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018 tentang

do
gu Pendaftaran, Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik Peserta Pemilu
Anggota DPR dan DPRD tidak sah atau tidak berlaku untuk umum;
4) Memerintahkan kepada Termohon untuk mencabut Peraturan KPU

In
A
Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pendaftaran, Verifikasi, dan
Penetapan Partai Politik Peserta Pemilu Anggota DPR dan DPRD;
ah

lik
5) Memerintahkan pemuatan putusan ini dalam Berita Negara Republik
Indonesia sebagaimana mestinya;
am

ub
Atau, apabila Yang Mulia Majelis Hakim Mahkamah Agung Republik
Indonesia berpendapat lain, mohon putusan yang adil dan yang baik (ex
aequo et bono);
ep
k

Menimbang, bahwa untuk mendukung dalil-dalil permohonannya,


ah

Para Pemohon telah mengajukan bukti-bukti sebagai berikut:


R

si
1. Foto copy Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 6 Tahun 2018
tentang Pedoman Pendaftaran, Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik

ne
ng

Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan


Perwakilan Rakyat Daerah (Bukti P-1);

do
2. Foto copy Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 11 Tahun 2017
gu

tentang Pedoman Pendaftaran, Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik


Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan
In
A

Perwakilan Rakyat Daerah (Bukti P-2);


3. Foto copy Berita Acara Nomor 92/PL.01.1-BA/03/KPU/XII/2017,
ah

lik

tanggal 22 Desember 2017 (Bukti P-3);


4. Foto copy Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 53/PUU-XV/2017
m

ub

(Bukti P-4);
5. Foto copy Pernyataan Direktur Eksekutif Perludem : Keputusan
ka

Penghapusan Verifikasi faktual oleh DPR merupakan bentuk


ep

Diskriminatif (Bukti P-5);


ah

Halaman 47 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. Foto copy Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 92/PUU-XIV/2016

si
(Bukti P-6);
7. Foto copy Tulisan Hadar Nafis Gumay dan Refly Harun, Akal-Akalan

ne
ng
Verifikasi (Bukti P-7);

do
gu 8 Foto copy Surat Edaran KPU Verifikasi Faktual Partai Gerakan
Perubahan Indonesia dan Partai Berkarya (Bukti P-8);
9. Foto copy berita online detik.com tertanggal 21 Januari 2018, Draf

In
A
PKPU Verifikasi belum ada di Kemenkumhan (Bukti P-9);
10. Foto copy Pernyataan Wakil Presiden menolak Perppu yang diusulkan
ah

lik
oleh KPU,
http://nasional.kompas.com/read/2018/01/16/16514961/tak-sepakat-per
am

ub
ppu-wapres-minta-kpu-bekerja-lebih-efisien (Bukti P-10);
11. Foto copy Bukti Media Pernyataan Ketua KPU meminta anggaran
tambahan 68 Milyar untuk Verifikasi 12 Parpol,
ep
k

http://nasional.kompas.com/read/2018/01/13/
ah

17470251/dampak-putusan-mk-kpu-butuh-rp-68-miliar-untuk-verifikasi-
R

si
12-parpol (Bukti P-11);
12. Foto copy (Pendapat Jimly Ashidiqie mengingatkan Pansus RUU

ne
ng

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 agar seluruh Partai Politik


termasuk Partai Politik Peserta Pemilu Tahun 2014 diverifikasi,

do
h t t p : / / w w w . t r i b u n n e w s . c o m /
gu

nasional/2017/06/02/jimly-bahaya-mk-nanti-bisa-batalkan-lagi-aturan-v
erifikasi-parpol (Bukti P-12);
In
A

13. Foto copy Bukti Media dan keprihatinan terhadap Intervensi DPR (Bukti
P-13);
ah

lik

Menimbang, bahwa permohonan keberatan hak uji materiil tersebut


telah disampaikan kepada Termohon pada tanggal 14 Februari 2018
m

ub

berdasarkan Surat Panitera Muda Tata Usaha Negara Mahkamah Agung


Republik Indonesia Nomor 11/PER-PSG/II/11 P/HUM/2018 tanggal 14
ka

Februari 2018;
ep
ah

Halaman 48 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa terhadap permohonan Para Pemohon tersebut,

si
Termohon telah mengajukan jawaban tertulis, yang pada pokoknya atas
dalil-dalil sebagai berikut:

ne
ng
I. Pokok Permohonan Pemohon;
1. Bahwa Pemohon dalam permohonannya menyatakan bahwa

do
gu Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pendaftaran,
Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik Peserta Pemilihan Umum
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat

In
A
Daerah ditetapkan dan diundangkan oleh KPU RI demi
mengakomodir kepentingan Partai Politik yang ada di DPR karena
ah

lik
tidak siap diverifikasi Administrasi dan Faktual berdasarkan
Peraturan KPU Nomor 11 Tahun 2017;
am

ub
2. Bahwa Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pendaftaran,
Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik Peserta Pemilihan Umum
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat
ep
k

Daerah tidak hanya menghapus dan menganulir Penelitian


ah

Administrasi dan Verifikasi Faktual, tetapi juga menurunkan kualitas


R

si
Verifikasi. Adapun perbedaannya sebagai berikut:
Peraturan KPU 11 tahun 2017 Peraturan KPU 6 tahun 2018

ne
ng

Pasal 1 angka 27 Pasal 1 angka 27


Penelitian Administrasi adalah Verifikasi adalah

do
gu

penelitian terhadap kelengkapan p e n e l i t i a n / p e m e r i k s a a n


dan keabsahan dokumen sebagai terhadap kelengkapan,
pemenuhan persyaratan Partai keabsahan dan kebenaran
In
A

Politik menjadi Peserta Pemilu. dokumen persyaratan Partai


Politik calon Peserta Pemilu
ah

lik

Pasal 1 angka 28 sebagaimana dimaksud dalam


Verifikasi Faktual adalah penelitian Undang-Undang.
m

ub

dan pencocokan terhadap


kebenaran objek di lapangan (Verifikasi Faktual Pasal 1
ka

dengan dokumen persyaratan angka 28 dianulir oleh KPU)


ep

Partai Politik menjadi Peserta


ah

Halaman 49 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pemilu.

si
Wajib menghadirkan pengurus Dalam hal pengurus

ne
ng
perempuan dalam hal 30% perempuan belum memenuhi
Keterwakilan Perempuan Belum syarat keterwakilan

do
gu Memenuhi Syarat dan tidak dapat perempuan 30% dan tidak
ditemui. dapat ditemui, maka cukup
Pasal 43 memeriksa dan mencocokkan

In
A
(1) Dalam hal berdasarkan hasil antara KTP dan KTA.
Verifikasi Faktual
ah

lik
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 32, Pasal 33, dan Pasal
am

ub
34 persyaratan Partai Politik
dinyatakan belum memenuhi
syarat, Partai Politik dapat
ep
k

memperbaiki persyaratan.
ah

(2) Perbaikan persyaratan untuk


R

si
kepengurusan dan
keterwakilan perempuan

ne
ng

paling sedikit 30% (tiga puluh


persen) sebagaimana

do
gu

dimaksud pada ayat (1)


dilakukan dengan ketentuan:
a. Pengurus Partai Politik
In
A

tingkat pusat menghadirkan


Pengurus dan/atau
ah

lik

menunjukkan dokumen yang


diperlukan untuk dilakukan
m

ub

Verifikasi Faktual oleh KPU;


b. Pengurus Partai Politik
ka

tingkat provinsi atau sebutan


ep

lain menghadirkan pengurus


ah

Halaman 50 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan/atau menunjukkan

si
dokumen yang diperlukan
untuk dilakukan Verifikasi

ne
ng
Faktual oleh KPU
Provinsi/KIP Aceh; dan

do
gu c. Pengurus Partai Politik
tingkat daerah
kabupaten/kota atau sebutan

In
A
lain menghadirkan pengurus
dan/atau menunjukkan
ah

lik
dokumen yang diperlukan
untuk dilakukan Verifikasi
am

ub
Faktual oleh KPU/KIP
Kabupaten/Kota.
Pasal 35 Verifikasi terhadap
ep
k

(1) Metode sensus yang dilakukan keanggotaan dengan cara


ah

oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota Partai Politik mengumpulkan


R

si
sebagaimana dimaksud dalam Anggota Partai Politik di
Pasal 34 ayat (3) huruf c Kantor Partai Politik.

ne
ng

digunakan dalam hal jumlah


anggota Partai Politik pada Pasal 34

do
gu

kepengurusan di tingkat (1) Verifikasi keanggotaan


daerah kabupaten/kota sampai Partai Politik
dengan 100 (seratus) orang. sebagaimana dimaksud
In
A

(2) Mekanisme sensus dalam Pasal 33,


sebagaimana dimaksud pada dilakukan dengan cara:
ah

lik

ayat (1) dilakukan dengan a. Pengurus Partai Politik


mencocokkan kebenaran dan tingkat kabupaten/kota
m

ub

kesesuaian dengan seluruh menghadirkan nama


data anggota yang diserahkan sampel anggota Partai
ka

oleh Partai Politik kepada Politik di Kantor Tetap


ep

KPU. Pengurus Partai Politik


ah

Halaman 51 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 36 t i n g k a t

si
(1) Metode sampel acak kabupaten/kota; dan
sederhana yang dilakukan b. K P U / K I P

ne
ng
oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota
sebagaimana dimaksud dalam meminta kepada

do
gu Pasal 34 ayat (3) huruf c nama-nama sampel
digunakan dalam hal jumlah anggota Partai Politik
anggota Partai Politik lebih untuk menunjukkan

In
A
dari 100 (seratus) orang Kartu Tanda Anggota
Partai Politik dan
ah

lik
Kartu Tanda
Penduduk Elektronik
am

ub
atau Surat
Keterangan.
>100, sampel 10% >100, sampel 5%
ep
k

_< 100, Sensus _< 100, sampel 10%


ah

si
Pasal 36 Pasal 33
(1) Metode sampel acak (1) K P U / K I P

ne
ng

sederhana yang dilakukan Kabupaten/Kota


oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota melaksanakan Verifikasi

do
gu

sebagaimana dimaksud dalam p e r s y a r a t a n


Pasal 34 ayat (3) huruf c keanggotaan Partai
digunakan dalam hal jumlah Politik sebagaimana
In
A

anggota Partai Politik lebih dimaksud dalam Pasal


dari 100 (seratus) orang. 32 ayat (4) dengan
ah

lik

(2) Menghitung jumlah sampel ketentuan:


yang diambil dengan rumus a. Dalam hal Partai
m

ub

10% (sepuluh persen) Politik menyerahkan


dikalikan jumlah anggota yang jumlah anggota
ka

diserahkan oleh Partai Politik; sampai dengan 100


ep

a. Menghitung jumlah sampel (seratus) anggota,


ah

Halaman 52 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang diambil dengan besaran sampel

si
rumus 10% (sepuluh diambil sebanyak
persen) dikalikan jumlah 10% (sepuluh

ne
ng
anggota yang diserahkan persen); atau
oleh Partai Politik; b. Dalam hal Partai

do
gu b. Dalam hal pengambilan Politik menyerahkan
sampel menghasilkan jumlah anggota
angka pecahan, dilakukan sebanyak lebih dari

In
A
pembulatan ke bawah; 100 (seratus)
c. Menentukan sampel awal anggota, besaran
ah

lik
dengan cara melakukan sampel diambil
pengundian nomor awal sebanyak 5% (lima
am

ub
dimulai dari nomor 1 (satu) persen).
sampai dengan nomor 10
(sepuluh) pada jumlah
ep
k

anggota di setiap wilayah


ah

daerah kabupaten/kota
R

si
sebagai nomor awal
pencuplikan jumlah

ne
ng

anggota yang akan


dilakukan Verifikasi

do
Faktual;
gu

d. Menentukan interval
sampel yang akan dicuplik
In
A

dengan cara membagi


jumlah anggota dengan
ah

lik

jumlah sampel; dan


e. Pencuplikan sampel
m

ub

berikutnya dimulai dari


nomor urut jumlah anggota
ka

hasil sampel awal


ep

ditambah dengan kelipatan


ah

Halaman 53 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
interval sampel

si
sebagaimana dimaksud
dalam huruf d sampai

ne
ng
dipenuhi jumlah anggota
sebanyak 10% (sepuluh

do
gu persen) dari populasi
anggota di setiap wilayah
daerah kabupaten/kota.

In
A
3. Bahwa Verifikasi Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018 sekedar
ah

lik
dagelan;
4. Bahwa Termohon sebagai penyelenggara Pemilu telah
am

ub
menghilangkan kepastian hukum terhadap 7 Partai Politik yang tidak
lolos verifikasi administrasi pada tanggal 19 Januari 2018 dengan
dicabutnya dan dinyatakan tidak berlaku Peraturan KPU Nomor 11
ep
k

Tahun 2017;
ah

5. Bahwa kebijakan yang tidak adil terhadap 4 Partai Politik seperti


R

si
Perindo, PSI, Berkarya, dan Garuda dengan 12 Partai Politik Lama;
6. Bahwa Lampiran Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018 terkesan

ne
ng

asal-asalan;
7. Bahwa Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018 cacat formil;

do
gu

II. Jawaban Termohon;


1. Bahwa Termohon menolak dengan tegas seluruh dalil yang
disampaikan Pemohon dalam permohonan, kecuali hal-hal yang
In
A

secara tegas diakui, dinyatakan dan disampaikan oleh Termohon


dalam jawaban ini;
ah

lik

2. Bahwa yang menjadi objek keberatan dalam permohonan ini adalah


Pemohon mengajukan permohonan pengujian Peraturan KPU
m

ub

Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pendaftaran, Verifikasi, dan


Penetapan Partai Politik Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan
ka

Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang


ep

bertentangan terhadap Pasal 2, Pasal 3, Pasal 4 Undang-Undang


ah

Halaman 54 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum dan Pasal 5, Pasal

si
6, Pasal 87 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Perundang-undangan;

ne
ng
3. Bahwa terhadap dalil-dalil tersebut, Termohon menyampaikan
penjelasan, bantahan dan/atau sanggahan yang tersusun sebagai

do
gu berikut:

In
A
A. Penjelasan Terkait Dasar Pembentukan Peraturan KPU
ah

lik
Nomor 6 Tahun 2018;
1) Bahwa Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018 tentang
am

ub
Pendaftaran, Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik Peserta
Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah didasarkan pada
ep
k

pertimbangan sebagai berikut:


ah

a. Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 174 ayat (3)


R

si
dan Pasal 178 ayat (3) dan ayat (4) Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum;

ne
ng

b. Bahwa berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi


Nomor 53/PUU-XV/2017 yang menyatakan frasa “telah

do
gu

ditetapkan” dalam Pasal 173 ayat (1), dan Pasal 173 ayat
(3) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang
Pemilihan Umum bertentangan dengan Undang-Undang
In
A

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan tidak


mempunyai hukum mengikat;
ah

lik

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
m

ub

Peraturan Komisi Pemilihan Umum tentang Pendaftaran,


Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik Peserta Pemilihan
ka

Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan


ep

Perwakilan Rakyat Daerah;


ah

Halaman 55 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2) Bahwa Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor

si
53/PUU-XV/2017 diputus dan dibacakan pada tanggal 11
Januari 2018. (Bukti T-1);

ne
ng
3) Bahwa selain pertimbangan sebagaimana angka 1,
pembentukan Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018 juga

do
gu mempertimbangkan waktu penetapan Partai Politik Peserta
Pemilu 2019 sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum Pasal 179

In
A
ayat (2) yang berbunyi “Penetapan Partai Politik sebagai
Peserta Pemilu dilakukan dalam sidang pleno KPU paling
ah

lik
lambat 14 (empat belas) bulan sebelum hari pemungutan
suara;”
am

ub
4) Bahwa berdasarkan Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2017
tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Penyelenggaraan
Pemilihan Umum Tahun 2019, tahapan sebagaimana
ep
k

dimaksud pada angka (2) jatuh pada tanggal 17 Februari


ah

2018;
R

si
B. Penjelasan Terkait Wewenang Termohon Menyusun Dan
Menetapkan Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018;

ne
ng

Bahwa dasar dibentuknya Peraturan KPU Nomor 6 Tahun


2018 adalah sebagai berikut:

do
gu

1) Bahwa pembentukan peraturan perundang-undangan


didasarkan pada beberapa kewenangan, yaitu berdasarkan
perintah undang-undang dan/atau melekat pada kewenangan
In
A

yang dimiliki (atribusi);


2) Bahwa wewenang atribusi Termohon dalam Penyelenggaran
ah

lik

Pemilihan Umum diatur dalam ketentuan Pasal 12 huruf c dan


Pasal 13 huruf b Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017
m

ub

tentang Pemilihan Umum diberikan wewenang atribusi untuk


menyusun Peraturan KPU pada setiap tahapan pemilihan
ka

umum. Artinya, Termohon mempunyai kewenangan yang sah


ep
ah

Halaman 56 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
untuk mengatur lebih lanjut terkait pelaksanaan tahapan

si
pendaftaran partai politik;
3) Bahwa Termohon telah menempuh prosedur dan tahapan

ne
ng
yang tidak sedikit dalam penyusunan PKPU Nomor 6 Tahun
2018 (sesuai dengan prosedur pengundangan peraturan

do
gu perundang-undangan). Penyusunan Peraturan KPU dimaksud
telah secara partisipatif melibatkan stakeholder lain dan
konsisten menempuh mekanisme sebagai berikut:

In
A
1. Melakukan inventarisasi dan menyusun isu strategis
materi muatan yang akan dituangkan dalam Peraturan
ah

lik
KPU (Bukti T-2);
2. Melakukan pembahasan Peraturan KPU dalam rapat di
am

ub
lingkungan Sekretariat Jenderal KPU dan Rapat-Rapat
Pleno KPU;
3. Melakukan Konsultasi melalui Rapat Dengar Pendapat
ep
k

dengan Komisi II DPR RI dan Pemerintah cq.


ah

Kementerian Dalam Negeri sebagaimana diatur dalam


R

si
Pasal 96 ayat (2) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

ne
ng

dan Pasal 75 ayat (4) Undang-Undang Nomor 7 Tahun


2017 tentang Pemilihan Umum (Bukti T-3);

do
4. Menyusun perumusan akhir dan pembahasan final
gu

persetujuan Anggota KPU dalam Pleno KPU;


5. Penandatanganan Peraturan KPU oleh Ketua KPU;
In
A

6. Permohonan pengundangan kepada Menteri Hukum dan


Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Bukti T-4);
ah

lik

7. Pengundangan oleh Kementerian Hukum dan HAM


Penomoran Berita Negara Republik Indonesia;
m

ub

8. Penyebarluasan Salinan Peraturan KPU Nomor 6 Tahun


2018 yang telah dilakukan otentikasi (Bukti T-5);
ka

ep
ah

Halaman 57 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Berdasarkan hal tersebut di atas, PKPU Nomor 6 Tahun 2018

si
secara nyata telah memenuhi aspek hukum pembentukan
suatu peraturan perundang-undangan;

ne
ng
C. Penjelasan Terkait Materi Muatan Peraturan KPU Nomor 6
Tahun 2018 tentang Pendaftaran, Verifikasi, Dan Penetapan

do
gu Partai Politik Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Yang Dimohonkan Oleh Pemohon;

In
A
1) Bahwa dalil Pemohon yang menyatakan bahwa Peraturan
KPU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pendaftaran, Verifikasi,
ah

lik
dan Penetapan Partai Politik Peserta Pemilihan Umum
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan
am

ub
Rakyat Daerah ditetapkan dan diundangkan oleh KPU RI
demi mengakomodir kepentingan Partai Politik yang ada di
DPR karena tidak siap diverifikasi Administrasi dan Faktual
ep
k

berdasarkan Peraturan KPU Nomor 11 Tahun 2017 adalah


ah

asumsi yang tidak berdasar;


R

si
2) Bahwa Termohon dalam menyusun dan menetapkan
Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pendaftaran,

ne
ng

Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik Peserta Pemilihan


Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan

do
gu

Perwakilan Rakyat Daerah adalah berdasarkan pada


penjelasan Huruf A dan B sebagaimana telah diuraikan di
atas, maka dengan demikian dalil Pemohon sebagaimana
In
A

angka 1 tidak terbukti dan sepatutnya ditolak;


3) Bahwa dalil Pemohon yang menyatakan Peraturan KPU
ah

lik

Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pendaftaran, Verifikasi, dan


Penetapan Partai Politik Peserta Pemilihan Umum Anggota
m

ub

Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat


Daerah tidak hanya menghapus dan menganulir Penelitian
ka

Administrasi dan Verifikasi Faktual, tetapi juga menurunkan


ep

kualitas Verifikasi adalah tidak benar;


ah

Halaman 58 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4) Bahwa dalam Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018 tentang

si
Pendaftaran, Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik Peserta
Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan

ne
ng
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Penelitian Administrasi dan
Verifikasi Faktual yang telah dilaksanakan sebelum terbitnya

do
gu Peraturan KPU a quo tetap berlaku dan dinyatakan sah,
sebagaimana diatur dalam Pasal 50 ayat (1) Peraturan KPU
Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pendaftaran, Verifikasi, dan

In
A
Penetapan Partai Politik Peserta Pemilihan Umum Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat
ah

lik
Daerah Bahwa terhadap dalil Pemohon sepanjang mengenai
penurunan kualitas verifikasi adalah tidak berdasar dan tidak
am

ub
dapat dibuktikan kebenarannya. Perbedaan metode yang
digunakan dalam Peraturan KPU Nomor 11 Tahun 2017
tentang Pendaftaran, Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik
ep
k

Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat


ah

dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Peraturan KPU


R

si
Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pendaftaran, Verifikasi, dan
Penetapan Partai Politik Peserta Pemilihan Umum Anggota

ne
ng

Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat


Daerah hanya sebatas pilihan penggunaan metode verifikasi

do
dan tidak mengurangi validitas hasil verifikasi;
gu

5) Bahwa pilihan metode verifikasi sebagaimana dimaksud pada


angka 4 tetap berpedoman kepada Asas-Asas
In
A

Penyelenggaraan Pemilu sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 3 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang
ah

lik

Pemilihan Umum;
6) Bahwa terkait dengan penggunaan istilah Verifikasi dalam
m

ub

Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018 telah sesuai dengan


ketentuan Pasal 178 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang
ka

Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum;


ep
ah

Halaman 59 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7) Bahwa penggunaan istilah Verifikasi sebagaimana diatur

si
dalam Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018 tentang
Pendaftaran, Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik Peserta

ne
ng
Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah pada prinsipnya telah

do
gu mencakup Penelitian Administrasi dan Verifikasi Faktual
sebagaimana diatur dalam Peraturan KPU Nomor 11 Tahun
2017 tentang Pendaftaran, Verifikasi, dan Penetapan Partai

In
A
Politik Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yakni
ah

lik
mencakup prinsip kelengkapan, keabsahan dan kebenaran
dokumen persyaratan Partai Politik calon Peserta Pemilu
am

ub
sebagaimana dimaksud dalam undang-undang;
8) Bahwa dalil Pemohon yang menyatakan Termohon sebagai
penyelenggara Pemilu telah menghilangkan kepastian hukum
ep
k

terhadap 7 Partai Politik yang tidak lolos verifikasi administrasi


ah

pada tanggal 19 Januari 2018 dengan dicabutnya dan


R

si
dinyatakan tidak berlaku Peraturan KPU Nomor 11 Tahun
2017 tentang Pendaftaran, Verifikasi, dan Penetapan Partai

ne
ng

Politik Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan


Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan kebijakan

do
yang tidak adil terhadap 4 Partai Politik seperti Perindo, PSI,
gu

Berkarya, dan Garuda dengan 12 Partai Politik Lama adalah


tidak benar;
In
A

9) Bahwa Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018 tentang


Pendaftaran, Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik Peserta
ah

lik

Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan


Dewan Perwakilan Rakyat Daerah secara tegas telah
m

ub

mengatur dalam ketentuan Pasal 50 yang berbunyi:


(1) Proses dan hasil Verifikasi terhadap Partai Politik calon
ka

peserta Pemilu yang telah dilaksanakan berdasarkan


ep

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 11 Tahun 2017


ah

Halaman 60 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 7 Tahun

si
2017, serta Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor
205/HK.03.1-Kpt/03/KPU/XI/2017 dan Keputusan Komisi

ne
ng
Pemilihan Umum Nomor
233/PL.01.1Kpt/03/KPU/XII/2017, tetap dinyatakan sah;

do
gu (2) Verifikasi keanggotaan Partai Politik yang telah
dilaksanakan berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan
Umum Nomor 11 Tahun 2017, setelah dikonversi dan

In
A
hasilnya memenuhi syarat minimum berdasarkan
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33
ah

lik
Peraturan Komisi ini, dinyatakan memenuhi syarat
keanggotaan;
am

ub
(3) Dalam hal setelah dikonversi sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) hasil Verifikasi keanggotaan Partai Politik
dinyatakan tidak memenuhi syarat keanggotaan, Verifikasi
ep
k

untuk Partai Politik yang telah dilakukan Verifikasi tetapi


ah

belum dilakukan Verifikasi hasil perbaikan dilakukan


R

si
berdasarkan ketentuan Pasal 38 ayat (4) Peraturan
Komisi ini, dan contoh Verifikasi untuk Partai Politik yang

ne
ng

telah dilakukan Verifikasi tetapi belum dilakukan Verifikasi


hasil perbaikan tercantum dalam Lampiran III yang

do
gu

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan


Komisi ini;
10) Bahwa ketentuan Pasal 50 ayat (1) Peraturan KPU Nomor 6
In
A

Tahun 2018 mengatur bahwa Proses dan Hasil Verifikasi


terhadap Partai Politik Calon Peserta Pemilu yang telah
ah

lik

dilaksanakan berdasarkan Peraturan KPU Nomor 11 Tahun


2017, dan Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2017, serta
m

ub

Keputusan KPU Nomor 205/HK.03.1-Kpt/03/KPU/XII/2017,


tetap dinyatakan sah;
ka

11) Berdasarkan ketentuan Pasal 50 ayat (1) sebagaimana


ep

dijelaskan pada angka 10 di atas, status Partai Politik Calon


ah

Halaman 61 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Peserta Pemilu baik yang telah dinyatakan memenuhi syarat

si
maupun yang tidak memenuhi syarat secara administratif
adalah tetap berlaku dan sah. Begitu pula dengan Partai

ne
ng
Politik Calon Peserta Pemilu yang telah dilakukan verifikasi
sebelum terbitnya Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018

do
gu tentang Pendaftaran, Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik
Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah telah diperlakukan

In
A
secara adil dengan adanya aturan konversi;
ah

lik
III. Petitum;
am

ub
Berdasarkan uraian dan penjelasan sebagaimana Termohon
sampaikan, Termohon memohon kepada Ketua Mahkamah Agung
Republik Indonesia/ Majelis Hakim Agung yang memeriksa, memutus
ep
k

dan mengadili permohonan Hak Uji Materiil Peraturan KPU Nomor 6


ah

Tahun 2018 tentang Pendaftaran, Verifikasi, dan Penetapan Partai


R

si
Politik Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dapat memberikan putusan sebagai

ne
ng

berikut:
a. Menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya atau

do
gu

setidak-tidaknya menyatakan Permohonan Pemohon tidak dapat


diterima (niet ontvankelijk verklaard);
b. Menyatakan bahwa Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018 tentang
In
A

Pendaftaran, Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik Peserta


Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan
ah

lik

Perwakilan Rakyat Daerah tidak bertentangan dengan


Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum
m

ub

dan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan


Peraturan Perundang-undangan;
ka

c. Menyatakan sah dan mempunyai kekuatan hukum mengikat


ep

Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pendaftaran,


ah

Halaman 62 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik Peserta Pemilihan Umum

si
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah;

ne
ng
d. Menghukum Pemohon untuk membayar segala biaya yang timbul
dalam perkara ini;

do
gu Apabila Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia/Majelis Hakim
Agung berpendapat lain, mohon putusan yang bijaksana dan
seadil-adilnya (ex aequo et bono);

In
A
ah

lik
Menimbang, bahwa untuk mendukung dalil-dalil jawabannya,
am

ub
Termohon telah mengajukan bukti-bukti sebagai berikut:
1. Foto copy Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 53/PUU-XV/2017
(Bukti T-1);
ep
k

2. Foto copy Matriks Rancangan Peraturan KPU tentang Pendaftaran,


ah

Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik Peserta Pemilihan Umum


R

si
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (Bukti T-2);

ne
ng

3. Foto copy Surat Undangan Nomor PW/00535/DPR RI/I/2018 tanggal


12 Januari 2018 dan Risalah Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi II

do
DPR RI, Kemendagri, KPU RI dan Bawaslu RI (Konsultasi terkait
gu

PKPU dan Kebijakan Pasca Keputusan MK) tanggal 15 dan 16 Januari


2018 (Bukti T-3);
In
A

4. Foto copy Surat KPU RI Nomor 72/HK.02-SD/03/SJ/I/2018 tanggal


19 Januari 2018 (Bukti T-4);
ah

lik

5. Foto copy Screenshoot Laman JDIH KPU RI yang memuat Peraturan


KPU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pendaftaran, Verifikasi, dan
m

ub

Penetapan Partai Politik Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan


Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Bukti T-5);
ka

PERTIMBANGAN HUKUM
ep
ah

Halaman 63 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan keberatan hak

si
uji materiil dari Para Pemohon adalah sebagaimana tersebut di atas:
Menimbang, bahwa yang menjadi objek permohonan keberatan hak

ne
ng
uji materiil Para Pemohon adalah Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor
6 Tahun 2018 tentang Pendaftaran, Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik

do
gu Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (vide bukti P-1);
Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan pokok permohonan

In
A
yang diajukan Para Pemohon, terlebih dahulu akan dipertimbangkan apakah
permohonan a quo memenuhi persyaratan formal, yaitu mengenai
ah

lik
kewenangan Mahkamah Agung untuk menguji objek permohonan keberatan
hak uji materiil, dan kedudukan hukum (legal standing) Para Pemohon untuk
am

ub
mengajukan permohonan keberatan hak uji materiil;
Menimbang, bahwa kewenangan Mahkamah Agung untuk menguji
permohonan keberatan hak uji materiil didasarkan pada ketentuan Pasal
ep
k

24A Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945, Pasal 20 ayat (2) huruf
ah

b Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman,


R

si
dan Pasal 31A Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan
Kedua atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah

ne
ng

Agung, serta Pasal 1 angka 1 Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun


2011 tentang Hak Uji Materiil, yang pada intinya menentukan bahwa

do
Mahkamah Agung berwenang menguji peraturan perundang-undangan di
gu

bawah undang-undang terhadap peraturan perundang-undangan yang lebih


tinggi;
In
A

Menimbang, bahwa objek permohonan a quo merupakan peraturan


yang diterbitkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) selaku Termohon,
ah

lik

sebagai tindak lanjut dari ketentuan Pasal 174 ayat (3) dan Pasal 178 ayat
(3) dan ayat (4) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan
m

ub

Umum;
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan-ketentuan dimaksud, yaitu
ka

Pasal 174 ayat (3) tersebut menyatakan bahwa “Ketentuan mengenai tata
ep

cara penelitian administrasi dan penetapan keabsahan persyaratan


ah

Halaman 64 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan KPU”; dan

si
Pasal 178 ayat (3) menyatakan bahwa “Ketentuan lebih lanjut mengenai
pelaksanaan dan waktu verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan

ne
ng
ayat (2) diatur dengan Peraturan KPU; serta Pasal 178 ayat (4) menyatakan
bahwa “Ketentuan mengenai tata cara penelitian administrasi dan

do
gu penetapan keabsahan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur dengan Peraturan KPU’. Dengan demikian, terdapat delegasi
peraturan dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2017 kepada KPU untuk

In
A
menerbitkan objek permohonan a quo;
Menimbang, bahwa disamping itu, objek permohonan a quo
ah

lik
diterbitkan oleh KPU yang merupakan komisi yang dibentuk atas perintah
undang-undang sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 8 ayat (1)
am

ub
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan, dan dari segi bentuk (kenvorm) maupun rumusan
perintah pengundangan dan penempatan peraturan perundang-undangan
ep
k

dalam Lembaran Negara RI/Tambahan Lembaran Negara RI/Berita Negara


ah

RI/Tambahan Berita Negara RI sudah sesuai sebagaimana dimaksud dalam


R

si
Pasal 81 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 dan Lampiran II nya, serta
substansinya bersifat mengatur (regeling), sehingga objek hak uji materiil

ne
ng

memenuhi syarat sebagai peraturan perundang-undangan yang berada di


bawah undang-undang yang menjadi wewenang Mahkamah Agung untuk

do
mengujinya;
gu

Menimbang, bahwa selanjutnya Mahkamah Agung akan


mempertimbangkan apakah Para Pemohon mempunyai kepentingan untuk
In
A

mengajukan permohonan keberatan hak uji materiil, sehingga Para


Pemohon mempunyai kedudukan hukum (legal standing) untuk
ah

lik

mempersoalkan objek permohonan a quo sebagaimana dimaksud dalam


ketentuan Pasal 31A ayat (2) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang
m

ub

Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang


Mahkamah Agung;
ka

Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 31A ayat (2) Undang-Undang


ep

Nomor 3 Tahun 2009 menyatakan bahwa permohonan pengujian peraturan


ah

Halaman 65 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perundang-undangan di bawah undang-undang hanya dapat dilakukan oleh

si
pihak yang menganggap haknya dirugikan oleh berlakunya peraturan
tersebut, yaitu:

ne
ng
a. Perorangan Warga Negara Indonesia;
b. Kesatuan masyarakat hukum adat sepanjang masih hidup dan sesuai

do
gu dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang diatur dalam undang-undang; atau
c. Badan hukum publik atau badan hukum privat;

In
A
ah

lik
am

ub
Menimbang, bahwa dengan demikian Para Pemohon dalam
pengujian peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang harus
ep
k

menjelaskan dan membuktikan terlebih dahulu kedudukannya sebagai Para


ah

Pemohon, kemudian kerugian hak yang diakibatkan oleh berlakunya


R

si
peraturan perundang-undangan yang dimohonkan pengujian;
Menimbang, bahwa Para Pemohon merupakan Partai Politik yang

ne
ng

diwakili oleh pengurusnya, yang berbadan hukum dan mendapat pengakuan


dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) melalui

do
SK Menkumham Nomor MHH-21AH.11.01 Tahun 2017, dan mendaftarkan
gu

diri sebagai Calon Peserta Pemilu Tahun 2019 kepada Komisi Pemilihan
Umum (KPU) tertanggal 16 Oktober 2017;
In
A

Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 31 ayat (3) Peraturan KPU


Nomor 11 Tahun 2017 menyatakan bahwa “KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh
ah

lik

dan KPU/KIP Kabupaten/Kota melakukan Verifikasi Faktual terhadap Partai


Politik yang lulus Penelitian Administrasi”. Ketentuan ini menjadi dasar
m

ub

hukum KPU Republik Indonesia sebagai Termohon untuk menyatakan


Partai Idaman sebagai Calon Peserta Pemilu yang Tidak Memenuhi Syarat
ka

Administrasi serta Tidak Dilanjutkan ke Tahapan Verifikasi Faktual melalui


ep

Berita Acara Nomor : 92/PL.01.1-BA/03/KPU/XII/2017 (vide bukti P-2).


ah

Halaman 66 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sehingga terdapat status kepastian hukum Para Pemohon sebagai calon

si
peserta pemilu yang tidak dilanjutkan ke tahapan verifikasi faktual;
Menimbang, bahwa Para Pemohon dinyatakan tidak lolos verifikasi

ne
ng
berdasarkan Peraturan KPU Nomor 11 Tahun 2017, yang kemudian oleh
Termohon peraturan tersebut dicabut dan dianulir dengan Peraturan KPU

do
gu Nomor 6 Tahun 2018 (objek hak uji materiil);
Menimbang, bahwa Pasal 50 Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018
(objek hak uji materiil), menentukan bahwa proses dan hasil verifikasi

In
A
berdasar Peraturan KPU Nomor 11 Tahun 2017 tetap dinyatakan sah, dan
terhadap hasil verifikasi tersebut Para Pemohon telah mengajukan gugatan
ah

lik
ke Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta;
am

ub
Menimbang, bahwa atas dasar hal tersebut, terdapat hubungan
sebab-akibat antara objek hak uji materiil dengan Para Pemohon, yaitu Para
ep
k

Pemohon dirugikan sebagai akibat langsung dari berlakunya norma objek


ah

hak uji materiil;


R

si
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum tersebut,
maka secara formal Para Pemohon mempunyai kedudukan hukum untuk

ne
ng

mengajukan permohonan a quo karena unsur dalam ketentuan Pasal 31A


ayat (2) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 sudah terpenuhi;

do
Menimbang, bahwa oleh karena Mahkamah Agung berwenang
gu

mengadili permohonan a quo dan Para Pemohon memiliki kedudukan


hukum (legal standing) untuk mengajukan permohonan a quo, selanjutnya
In
A

akan dipertimbangkan substansi objek permohonan a quo;


Menimbang, bahwa selanjutnya Mahkamah Agung
ah

lik

mempertimbangkan objek permohonan keberatan hak uji materiil apakah


Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pendaftaran, Verifikasi, dan
m

ub

Penetapan Partai Politik Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan


Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah bertentangan atau
ka

tidak dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, yaitu Pasal


ep

22E ayat (1) dan ayat (5) Undang Undang Dasar 1945; Pasal 2, 3, dan 4
ah

Halaman 67 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum; dan Pasal

si
5, 6, dan 87 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Peraturan
Peraturan Perundang-undangan;

ne
ng
Menimbang, bahwa berdasarkan dalil-dalil dalam permohonan Para
Pemohon dan Jawaban Termohon beserta bukti-bukti yang diajukan oleh

do
gu Para Pemohon dan Termohon, maka Mahkamah Agung berpendapat
sebagai berikut:
 Bahwa pembentukan objek hak uji materiil berdasarkan perintah

In
A
undang-undang dan/atau melekat pada kewenangan yang dimiliki
(atribusi);
ah

lik
 Bahwa wewenang atribusi Termohon dalam Penyelenggaran Pemilihan
Umum diatur dalam ketentuan Pasal 12 huruf c dan Pasal 13 huruf b
am

ub
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum
diberikan wewenang atribusi untuk menyusun Peraturan KPU pada setiap
tahapan pemilihan umum. Artinya, Termohon mempunyai kewenangan
ep
k

yang sah untuk mengatur lebih lanjut terkait pelaksanaan tahapan


ah

pendaftaran partai politik;


R

si
 Bahwa penerbitan objek hak uji materiil oleh Termohon didasarkan pada
pertimbangan sebagai berikut:

ne
ng

 Untuk melaksanakan ketentuan Pasal 174 ayat (3) dan Pasal 178 ayat
(3) dan ayat (4) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang

do
Pemilihan Umum;
gu

 Berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 53/PUU-XV/2017


yang menyatakan frasa “telah ditetapkan” dalam Pasal 173 ayat (1),
In
A

dan Pasal 173 ayat (3) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang
Pemilihan Umum bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara
ah

lik

Republik Indonesia Tahun 1945 dan tidak mempunyai hukum


mengikat;
m

ub

 Pembentukan Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018 juga


mempertimbangkan waktu penetapan Partai Politik Peserta Pemilu
ka

2019 sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomr 7 Tahun 2017


ep

tentang Pemilihan Umum Pasal 179 ayat (2) yang berbunyi “penetapan
ah

Halaman 68 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
partai politik sebagai Peserta Pemilu dilakukan dalam sidang pleno

si
KPU paling lambat 14 (empat belas) bulan sebelum hari pemungutan
suara”;

ne
ng
 Berdasarkan Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Tahapan,
Program, dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2019,

do
gu tahapan sebagaimana dimaksud pada angka (2) jatuh pada tanggal 17
Februari 2018;
 Bahwa mekanisme yang ditempuh dalam penerbitkan objek hak uji

In
A
materiil sebagai berikut:
 Melakukan inventarisasi dan menyusun isu strategis materi muatan
ah

lik
yang akan dituangkan dalam Peraturan KPU (vide bukti T-2);
 Melakukan pembahasan Peraturan KPU dalam rapat di lingkungan
am

ub
Sekretariat Jenderal KPU dan rapat-rapat pleno KPU;
ep
k

 Melakukan Konsultasi melalui Rapat Dengar Pendapat dengan


ah

Komisi II DPR RI dan Pemerintah cq. Kementerian Dalam Negeri


R

si
sebagaimana diatur dalam Pasal 96 ayat (2) Undang-Undang Nomor
12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

ne
ng

Perundang-undangan dan Pasal 75 ayat (4) Undang-Undang Nomor


7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (vide bukti T-3);

do
 Menyusun perumusan akhir dan pembahasan final persetujuan
gu

anggota KPU dalam pleno KPU;


 Penandatanganan Peraturan KPU oleh Ketua KPU;
In
A

 Permohonan pengundangan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi


Manusia Republik Indonesia (vide bukti T-4);
ah

lik

 Pengundangan oleh Kementerian Hukum dan HAM penomoran Berita


Negara Republik Indonesia;
m

ub

 Penyebarluasan Salinan Peraturan KPU Nomor 6 tahun 2018 yang


telah dilakukan otentikasi (vide bukti T-5);
ka

ep
ah

Halaman 69 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Bahwa penggunaan istilah verifikasi dalam Peraturan KPU Nomor 6 tahun

si
2018 telah sesuai dengan ketentuan Pasal 178 ayat (1) dan ayat (2)
Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum;

ne
ng
 Bahwa penggunaan istilah verifikasi sebagaimana diatur dalam objek hak
uji materiil pada prinsipnya telah mencakup Penelitian Administrasi dan

do
gu Verifikasi Faktual sebagaimana diatur dalam Peraturan KPU Nomor 11
Tahun 2017 tentang Pendaftaran, Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik
Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan

In
A
Perwakilan Rakyat Daerah, yakni mencakup prinsip kelengkapan,
keabsahan dan kebenaran dokumen persyaratan Partai Politik calon
ah

lik
Peserta Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang;
 Bahwa pilihan metode verifikasi yang digunakan dalam objek hak uji
am

ub
materiil tetap berpedoman kepada asas-asas penyelenggaraan Pemilu
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 7 tahun
2017 tentang Pemilihan Umum;
ep
k
ah

si
 Bahwa penelitian Administrasi dan Verifikasi Faktual yang telah
dilaksanakan sebelum terbitnya objek hak uji materiil tetap berlaku dan

ne
ng

dinyatakan sah, sebagaimana diatur dalam Pasal 50 ayat (1) Peraturan


KPU Nomor 6 tahun 2018 (objek hak uji materiil). Perbedaan metode

do
yang digunakan dalam Peraturan KPU Nomor 11 Tahun 2017 tentang
gu

Pendaftaran, Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik Peserta Pemilihan


Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat
In
A

Daerah dan Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pendaftaran,


Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik Peserta Pemilihan Umum Anggota
ah

lik

Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah hanya


sebatas pilihan penggunaan metode verifikasi dan tidak mengurangi
m

ub

validitas hasil verifikasi;


 Bahwa dalil Para Pemohon yang pada pokoknya menyatakan tindakan
ka

Termohon mencabut dan menganulir Peraturan KPU 11 Tahun 2017


ep

dengan Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2018 (objek hak uji materiil),
ah

Halaman 70 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menyebabkan ketidakjelasan kepastian hukum Pemohon sebagai calon

si
peserta pemilu yang tidak lolos verifikasi admiinistrasi pada tanggal 19
Januari 2018 (dan tidak dilanjutkan ke tahapan verifikasi faktual) tidak

ne
ng
terbukti. Karena ketentuan Pasal 50 ayat (1) Peraturan KPU Nomor 6
Tahun 2018 (objek hak uji materiil) mengatur bahwa Proses dan Hasil

do
gu Verifikasi terhadap Partai Politik Calon Peserta Pemilu yang telah
dilaksanakan berdasarkan Peraturan KPU Nomor 11 Tahun 2017, dan
Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2017, serta Keputusan KPU Nomor:

In
A
205/HK.03.1-Kpt/03/KPU/XII/2017, tetap dinyatakan sah. Oleh karenanya,
ketentuan pasal 50 ayat (1) sebagaimana telah dijelaskan tersebut, status
ah

lik
Partai Politik Calon Peserta Pemilu baik yang telah dinyatakan Memenuhi
Syarat maupun yang Tidak Memenuhi Syarat secara administratif adalah
am

ub
tetap berlaku dan sah. Begitu pula dengan Partai Politik Calon Peserta
Pemilu yang telah dilakukan verifikasi sebelum terbitnya Peraturan KPU
Nomor 6 tahun 2018 tentang Pendaftaran, Verifikasi, dan Penetapan
ep
k

Partai Politik Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan


ah

Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah telah diperlakukan secara


R

si
adil dengan adanya aturan konversi;
Dengan demikian, objek hak uji materiil tidak bertentangan dengan

ne
ng

peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya Pasal 22E ayat (1)


dan Pasal 22E ayat (5) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

do
1945, Pasal 2, Pasal 3, Pasal 4 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017
gu

tentang Pemilihan Umum, dan Pasal 5, Pasal 6, Pasal 87 Undang-Undang


Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
In
A

Perundang-undangan;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan
ah

lik

tersebut di atas, permohonan keberatan hak uji materiil yang diajukan oleh
Para Pemohon tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
m

ub

yang lebih tinggi, sehingga tidak beralasan hukum dan harus dinyatakan
ditolak;
ka

ep
ah

Halaman 71 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa oleh karena permohonan keberatan hak uji

si
materiil dari Para Pemohon ditolak, maka Para Pemohon dihukum
membayar biaya perkara ini;

ne
ng
Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang Nomor 48 Tahun
2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang Nomor 14 Tahun

do
gu 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009, Peraturan Mahkamah Agung Nomor

In
A
1 Tahun 2011 tentang Hak Uji Materiil, dan peraturan perundang-undangan
lain yang terkait;
ah

lik
MENGADILI,
Menolak permohonan keberatan Hak Uji Materiil dari Para Pemohon:
am

ub
1. RHOMA IRAMA, 2. RAMDANSYAH tersebut;
Menghukum Para Pemohon Keberatan Hak Uji Materiil untuk
membayar biaya perkara sebesar Rp1.000.000,00 (satu juta Rupiah);
ep
k

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim


ah

pada hari Senin, tanggal 16 April 2018, oleh Dr. H. Yulius, S.H., M.H., Hakim
R

si
Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis,
bersama-sama dengan Dr. Irfan Fachruddin, S.H., CN. dan Dr. Yosran, S.H.,

ne
ng

M.Hum, Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang


terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis dengan dihadiri

do
gu

Hakim-Hakim Anggota tersebut, dan Dr. Agus Budi Susilo, S.H., M.H.,
Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh para pihak.
In
A

Anggota Majelis: Ketua Majelis,


ah

lik

ttd. ttd.
m

ub

Dr. Irfan Fachruddin, S.H., CN. Dr. H. Yulius, S.H., M.H.


ka

ep

ttd.
ah

Halaman 72 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Dr. Yosran, S.H., M.Hum

ne
ng
Panitera Pengganti,

do
gu ttd.

In
A
Dr. Agus Budi Susilo, S.H., M.H.
Biaya-biaya:
ah

lik
1. Meterai Rp 6.000,00
2. Redaksi Rp 5.000,00 Untuk salinan
3. Administrasi Rp 989.000,00 Mahkamah Agung RI
am

ub
Jumlah Rp 1.000.000,00 atas nama Panitera
ep Panitera Muda Tata Usaha Negara,
k
ah

R
H. Ashadi, S.H.

si
NIP. : 19540924 198403 1 001

ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

Halaman 73 dari 72 halaman. Putusan Nomor 11 P/HUM/2018


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73

Anda mungkin juga menyukai