Dalam setiap kampanye pemilihan umum (Pemilu) legislatif,
pemilihan kepala daerah (Pilkada), sampai pemilihan presiden dan wakil presiden (Pilpres) kita akan menemui sejumlah spanduk, baliho, pamflet, bendera, sampai poster bertebaran di seluruh sudut kota atau kabupaten tempat kita tinggal.
Seluruh benda itu digolongkan dalam Alat Peraga Kampanye (APK).
Itu adalah salah satu cara yang dilakukan para calon anggota legislatif, partai politik, calon gubernur dan wakil gubernur, serta calon presiden dan wakil presiden supaya lebih populer dan dikenal masyarakat. Dalam pasal 30 peraturan KPU nomor 23 tahun 2018, bahan kampanye berbentuk selebaran (flyer), brosur (leaflet), pamflet, poster, stiker, pakaian, penutup kepala, alat minum/makan, kalender, kartu nama, pin, dan/atau alat tulis.
KPU juga menerbitkan ketentuan soal batasan jumlah APK yang
boleh dibuat oleh pasangan calon kepala daerah pada Pilkada 2020 lalu, melalui Peraturan KPU (PKPU) Nomor 10 dan Peraturan KPU Nomor 11 Tahun 2020. Penyebabnya adalah pelaksanaan Pilkada 2020 dilakukan di tengah masa pandemi Covid-19.
Dalam PKPU Nomor 10 dan Peraturan KPU Nomor 11 Tahun 2020
disebutkan, KPU provinsi/kabupaten/kota memfasilitasi pencetakan baliho, umbul-umbul atau spanduk dan/atau pemasangan billboard atau penayangan videotron, meliputi:
- Baliho paling besar ukuran 4 x 7 meter, paling banyak 5 buah
setiap pasangan calon untuk setiap kabupaten/kota.
- Billboard atau videotron paling besar ukuran 4 x 8 meter,
paling banyak 5 buah setiap pasangan calon untuk setiap kabupaten/kota.
- Umbul-umbul paling besar ukuran 5 x 1,15 meter, paling
banyak 20 buah setiap pasangan calon untuk setiap kecamatan.
- Spanduk paling besar ukuran 1,5 x 7 meter, paling banyak 2
buah setiap pasangan calon untuk setiap desa/kelurahan. - Selain itu, jumlah alat peraga kampanye yang dibuat atau dicetak oleh pasangan calon paling banyak 200 persen dari jumlah.
Menurut peraturan itu, pemasangan alat peraga kampanye tersebut
dilakukan di lokasi yang ditentukan oleh KPU provinsi/kabupaten/kota berkoordinasi dengan pemerintah daerah, perangkat kecamatan, dan perangkat desa/kelurahan.
Di sisi lain KPU membuat pernyataan bahwa dana Pemilihan umum
2024 bisa diefisiensikan, dan tentu saja dibarengi oleh sejumlah catatan yaitu dengan berharap pemerintah melakukan pengadaan terhadap infrastruktur, dan yang lainnya.
Yang jadi masalah kedua adalah dana yang harus dikeluarkan untuk membuat banner atau umbul-umbul yang akan dibuat sebagai media kampanye atau APK.
JAPRI solusinya, di JAPRI cetak spanduk, banner, atau umbul-umbul?
SEMUA BISA DONG!, apalagi dengan Harga yang ditawarkan
sangatlah merakyat, dan juga prosesnya secepat kilat. Jadi tunggu apalagi? Cetak banner atau umbul-umbul? JAPRI aja!