Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

UJI BENEDICT

Disusun Oleh :
Zunita Rohmawati NIM. P07120216002
Kristina Weningtyastuti NIM. P07120216009
Endang Sawitri NIM. P07120216015
Alfi Nur Vaizatul K. NIM. P07120216021
Naufal Muafi NIM. P07120216027
Rizqi Ayu Asyfiya Tami NIM. P07120216034
Mahsun Mahnanni Burnagi NIM. P07120216040
Tingkat I Semester 2

Politeknik Kesehatan Yogyakarta


DIV Keperawatan
2017
Acara : Uji kandungan glukosa dengan benedict

Tanggal : 15 Juni 2017

Tujuan : Mengetahui ada tidaknya kandungan gula pereduksi pada sampel

A. DASAR TEORI

Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber energi utama
bagi manusia dan hewan yang harganya relative murah. Nilai energy karbohidrat adalah 4 kkal
per gram. Dalam bentuk sederhana, formula umum karbohidrat adalah CnH2nOn

Karbohidrat yang penting dibagi menjadi dua golongan, yaitu karbohidrat sederhana dan
karbohidrat kompleks. Pada karbohidrat sederhana terdiri atas monosakarida, disakarida, gula
alkohol, dan oligosakarida.

1. Monosakarida

Ada tiga jenis monosakarida yang penting, yaitu glukosa, fruktosa dan galaktosa. Ketiga
macam monosakarida ini mengandung jenis dan jumlah atom yang sama. perbedaannya
hanya terletak strukturnya. Perbedaan dalam struktur kimia inilah yang menyebabkan
perbedaan dalam tingkat kemanisan, daya larut, dan sifat lainnya.

2, Disakarida

Disakarida terdiri atas ikatan 2 monosakarida dimana untuk tiap 12 atom C ada 11
molekul air [C12(H2O)11]. Ada 4 jenis disakarida, yaitu sukrosa atau sakarosa, maltose,
laktosa, dan trehalosa. Disakarida dapat dipecah kembali menjadi dua melokeul
monosakarida melalui reaksi hidrolisis.

3. Gula Alkohol

Gula alkohol merupakan bentuk alkohol dari monosakarida. Terdapat di dalam alam dan
dapat pula dibuat secara sintetis. Ada empat jenis gula alkohol, yaitu sorbitol, manitol dan
dulsitol, dan inositol.
4. Oligosakarida

Oligosakarida adalah gula rantai pendek yang dibentuk oleh galaktosa, glukosa, dan
fruktosa. Oligosakarida terdiri atas polimer dua hingga sepuluh monosakarida. \

Uji Benedict adalah untuk membuktikan adanya gula pereduksi. Gula pereduksi adalah
gula yang mengalami reaksi hidrolisis dan bisa diurai menjadi sedikitnya dua buah monosakarida.
Karateristiknya tidak bisa larut atau bereaksi secara langsung dengan Benedict, contohnya semua
golongan monosakarida, sedangkan gula non pereduksi struktur gulanya berbentuk siklik yang
berarti bahwa hemiasetal dan hemiketalnya tidak berada dalam kesetimbangannya, contohnya
fruktosa dan sukrosa. Dengan prinsip berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+ yang mengendap
sebagai Cu2O berwarna merah bata. Untuk menghindari pengendapan cuco3 pada larutan natrium
karbonat (reagen Benedict), maka ditambahkan asam sitrat. Larutan tembaga alkalis dapat
direduksi oleh karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid atau monoketon bebas, sehingga
sukrosa yang tidak mengandung aldehid atau keton bebas tidak dapat mereduksi larutan Benedict
(Zulfikar, A. 2010).
B. METODE KERJA

I. ALAT DAN BAHAN


 Alat
1. Lampu bunsen
2. Korek api
3. Pipet tetes
4. Rak tabung reaksi
5. Tabung reaksi
6. Penjepit tabung reaksi
 Bahan
1. Urine normal
2. Urine DM
3. Sukrosa 5%
4. Fruktosa 5 %
5. Aceton 5 %
 Cara Kerja
1. Masukkan masing-masing sampel bahan sebanyak 2 ml ke dalam tabung reaksi
2.Tambahkan 15 tetes reagen benedict ke dalam sampel bahan
3. Panaskan selama 1-2 menit
4. Amati perubahan warna dan endapan yang terjadi
a. Hijau : Kadar glukosa 1%
b. Merah : kadar glukosa 1.5 %
c. Orange : kadar glukosa 2 %
d. Kuning : kadar glukosa 5 %
C. HASIL PENGAMATAN
Sampel I II III IV V VI
1.Urine Biru tua Biru ada Biru tua Biru pekat Biru Hijau ada
DM kehijauan endapan kehijauan dengan kehijauan endapan
putih keruh bagian atas pada kuning
berwarna bagian atas
hijau tua berwarna
kekuningan
tidak ada
endapan
2.Urine Biru tua Biru, tidak Biru tua Biru terang Biru Biru
Normal kehijauan ada kehijauan dengan kehijauan
endapan bagian atas terdapat
berwarna endapan
hijau diatas
terang
3.Bahan
a.sukrosa Biru tua Biru tua Biru terang
kehjauan
b.Fruktosa Coklat
permukaan
berwarna
biru pudar
tidak
terdapat
endapan
c.Aceton Biru
kehitaman
tidak
terdapat
endapan
D. PEMBAHASAN

Gula yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas mereduksi ion kupri dalam
suasana alkalis menjadi kuprooksida yang tidak larut dan berwarna merah. Banyaknya
endapan erah yang terbentuk sesuai dengan kadar gula yang terdapat di dalam urin.

Percobaan ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan kadar glukosa dalam urin
dengan pereaksi bennedict secara semi kuantitatif. Adapun hasil pengamatan yang diperoleh
adalah warna keempat larutan tersebut adalah biru yang merupakan warna khas Cu yang
terdapat dalam pereaksi bennedict. Selanjutnya perlakuan yang dilakukan adalah
memanaskan kelima tabung tersebut di dalam air mendidih. Adapun tujuan dari dilakukannya
pemanasan tersebut adalah untuk mempercepat reaksi antara logam Cu dalam pereaksi
bennedict dengan glukosa dalam urin. Setelah pemanasaan kelima tabung rekasi tersebut
didiamkan sampai terbentuk endapan berwarna.

Adapun hasil pengamatan yang diperoleh adalah untuk tabung I (urin DM) diperoleh
warna biru tua dengan bagian atas berwarna hijau sedangkan bagian atas berwarna
kekuningan, untuk tabung II (urin normal) diperoleh warna biru dengan bagian atas berwarna
hijau, untuk tabung III (sukrosa) diperoleh warna biru tua, untuk tabung IV (fruktosa)
diperoleh warna coklat permukaan biru pudar tidak ada endapan, untuk tabung V (aceton)
biru kehitaman tidak ada endapan.

Warna yang terbentuk pada dari masing-masing tabung reaksi dikarenakan


konsentrasi glukosa dalam larutan, dimana makin besar kadar glukosa maka banyak endapan
orange atau merah yang terbentuk. Namun jika tidak terbentuk endapan orange atau merah
menandakan bahwa konsentrasi rendah karena baru sedikit glukosa yang mereduksi
kuprisulfat dan kemudian tertutup warnanya dengan pereaksi bennedict yang berwarna biru.

Oleh karena itu berdasarkan hasil pengamatan diatas tabung urine DM dan tabung
fruktosa merupakan larutan yang mengadung kadar glukosa yang tinggi. Hal tersebut
disebabkan tabung urine DM setelah dilakukan uji benedict warnanya berubah menjadi hijau
kekuningan, sedangkan fruktosa warnanya berubah menjadi merah kecoklatan. Semetara itu,
pada sampel urine normal, sukrosa, dan aceton memiliki konsentrasi glukosa rendah karena
setelah dilakukan uji benedict ketiga larutan berwarna biru.
E. KESIMPULAN

Pada praktikum ini dilakukan uji benedict untuk mengetahui kandungan glukosa pada
suatu larutan. Sampel yang digunakan adalah urine DM, urine normal, sukrosa, fruktosa, dan
aceton. Berdasarkan hasil pengamatan, sampel yang mengandung glukosa adalah urine DM dan
fruktosa karena terjadi perubahan warna yaitu urine DM menjadi biru kekuningan dan fruktosa
menjadi merah kecoklatan. Sedangkan urine normal, sukrosa, dan aceton tidak mengandung
glukosa atau kadarnya rendah.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia

http://agungwidodo95.blogspot.co.id/2013/11/laporan-uji-kualitatif-untuk-karbohidrat_4.html

https://www.scribd.com/doc/307331829/Laporan-Pratikum-Uji-Benedict
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai