Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Puskesmas Kalibagor terletak di Jl.Suwarjono No 48 –
Kalibagor, Kode Pos 53191. Memiliki wilayah kerja 12 desa yaitu
Desa Kalibagor, Kaliori, Karangdadap, Pajerukan, Petir, Kalicupak
Lor, Kalicupak Kidul, Kalisogra, Suro, Srowot, Wlahar wetan, Pekaja.
Secara umum Puskesmas merupakan satuan organisasi yang
memberikan kewenangan kemandirian oleh dinas kesehatan untuk
melaksanakan satuan tugas operasional pembangunan di wilayah
kerja. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, pada
Pasal 4 disebutkan bahwasanya Puskesmas mempunyai tugas
melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka
mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
Adapun fungsi Puskesmas sebagaimana tertuang pada Pasal 5
Permenkes RI No 75/2014 meliputi :
1. Penyelenggaraan UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) tingkat
pertama di wilayah kerjanya.
2. Penyelenggaraan UKP (Upaya Kesehatan Perorangan) tingkat
pertama di wilayah kerjanya.
Selain dua fungsi yang terdapat pada pasal 5, selanjutnya pasal
8 menyebutkan bahwa Puskesmas juga dapat berfungsi sebagai
wahana pendidikan tenaga kesehatan.
Puskesmas sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting dalam sistem

1
kesehatan nasional, khususnya subsistem upaya kesehatan. Untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan nasional diselenggarakan
berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan
terpadu. Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama meliputi
upaya kesehatan masyarakat esensial dan upaya kesehatan
masyarakat pengembangan. Upaya kesehatan masyarakat esensial
meliputi:
a. Pelayanan promosi kesehatan.
b. Pelayanan kesehatan lingkungan.
c. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana.
d. Pelayanan gizi.
e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
Upaya kesehatan masyarakat esensial harus diselenggarakan oleh
setiap Puskesmas untuk mendukung pencapaian standar pelayanan
minimal kabupaten.

B. Tujuan Pedoman
Pedoman Upaya kesehatan bertujuan untuk menjadi acuan
bagi seluruh aktifitas pelayanan upaya kesehatan yang dilaksanakan
di Puskesmas Kalibagor, sehingga pada akhirnya pelayanan upaya
kesehatan dapat mendukung pencapaian Standar Pelayanan Minimal
(SPM).

C. Ruang Lingkup Pelayanan


Ruang lingkup pelayanan upaya kesehatan di Puskesmas
Kalibagor meliputi 5 kegiatan esensial dan 1 kegiatan
pengembangan :
1. Pelayanan promosi kesehatan

2
2. Pelayanan kesehatan lingkungan
3. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana
4. Pelayanan gizi
5. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
6. Layanan pemeriksaan IVA
7. Upaya kesehatan Jiwa
8. Upaya kesehatan lansia
9. Upaya Kesehatan sekolah
10. Posbindu PTM
11. Upaya kesehatan gigi dan mulut

D. Batasan Operasional
1. Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh,
untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong
diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber
daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat.
2. Upaya kesehatan lingkungan adalah upaya yang dilakukan
oleh Puskesmas untuk menjadikan lingkungan yang sehat
dalam rangka pencegahan terhadap penyakit yang
berhubungan dengan lingkungan dan menciptakan lingkungan
yang dapat mengoptimalkan penyembuhan suatu penyakit di
masyarakat.
3. Upaya Kesehatan ibu dan anak dan KB adalah upaya
kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan kesehatan ibu dalam menjalankan fungsi
reproduksi yang berkualitas serta upaya kelangsungan hidup,
pengembangan dan perlindungan bayi, anak bawah lima tahun

3
(BALITA) dan anak usia pra sekolah dalam proses tumbuh
kembang.
Keluarga Berencana adalah upaya kesehatan primer yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan pasangan
usia subur dalam menjalankan fungsi reproduksi yang
berkualitas.
4. Upaya peningkatan gizi masyarakat adalah kegiatan untuk
mengupayakan peningkatan status gizi masyarakat dengan
pengelolaan terkoordinasi dari berbagai profesi kesehatan serta
dukungan peran serta aktif masyarakat.
5. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit adalah suatu
upaya untuk mencegah agar penyakit menular tidak menyebar
didalam masyarakat, yang dilakukan antara lain dengan
memberikan kekebalan kepada host melalui kegiatan
penyuluhan kesehatan, surveilans dan imunisasi.
6. Layanan komprehensif berkesinambungan adalah upaya
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative.

E. Landasan Hukum
1. Undang – undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. Peraturan menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 65
tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan dan Pembinaan
Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan.

4
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia Upaya Kesehatan


Berikut ini kualifikasi SDM dan realisasi tenaga upaya
kesehatan yang ada di Puskesmas Kalibagor:
Kegiatan Kualifikasi Realisasi
SDM
Pelayanan promosi Pendidikan Diampu oleh 1 orang dengan latar
kesehatan minimal D belakang pendidikan DII
III KESLING
Pelayanan Pendidikan Diampu oleh 1 orang dengan latar
kesehatan minimal D belakang pendidikan DIV
lingkungan III KESLING
Pelayanan Pendidikan Diampu oleh 4 orang dengan latar
kesehatan ibu, minimal D belakang pendidikan D IV
anak, dan keluarga III kebidanan (1 orang) dan D III
berencana kebidanan
(3 orang)
Pelayanan gizi Pendidikan Diampu oleh 1 orang denganlatar
minimal D belakang pendidikan D III Gizi
III
Pelayanan Pendidikan Diampu oleh 4 orang dengan latar
pencegahan dan minimal D belakang pendidikan DIII
pengendalian III Keperwatan
penyakit
Layanan Pendidikan Diampu oleh 3 orang dengan latar

5
Komprehensif minimal D belakang pendidikan S-1
Berkesinambungan III Kedokteran 4 orang D III
Keperawatan,1 orang DIII Analis
Kesehatan ,1 orang S-1 Farmasi

B. Distribusi Ketenagaan
Penanggung jawab program upaya kesehatan dan latar
belakang profesinya adalah sebagai berikut:
Kegiatan Petugas Profesi
Pelayanan promosi Titi Kurniasih Amk Promkes
kesehatan
Pelayanan kesehatan Fatah Natsir Gustantio SST Kesling
lingkungan
Pelayanan kesehatan Siti Nurwahyuni Amd.Keb Bidan
ibu, anak, dan Atik Eko Suseni S.ST
keluarga berencana Sulastri Amd.Keb
Tri Cahya Amd.Keb
Pelayanan gizi Fatmarini, Amd.Gizi Nutritionis
Pelayanan Diyah Retnowati Amk Perawat
pencegahan dan Suyanti Amk Perawat
pengendalian Maria Rossa Laborat
penyakit Titi Kurniasih Amk Promkes
Layanan dr. Fajar Windiyasari Dokter
Komprehensif dr. Erlinda Hendraningrum Dokter
Berkesinambungan dr. Fatimah Fitriani Dokter
Beti W Amk Perawat
Suyanti Amk Perawat

6
Maria Rossa Analis
Ratna S.Farm Sarjana
Farmasi

C. Jadual Kegiatan
1. Pengaturan kegiatan upaya kesehatan dilakukan bersama oleh
para pemegang program dalam kegiatan lokakarya mini
bulanan maupun
tri bulanan/lintas sektor, dengan persetujuan kepala
Puskesmas.
2. Jadwal kegiatan upaya kesehatan dibuat untuk jangka waktu
satu tahun, dan di break down dalam jadwal kegiatan bulanan
dan dikoordinasikan setiap pada awal bulan sebelum
pelaksanaan jadwal.
3. Secara keseluruhan jadwal dan perencanaan kegiatan upaya
kesehatan di koordinasikan oleh Kepala Puskesmas Kalibagor.

7
BAB III
STANDAR FASILITAS

Untuk mendukung tercapainya tujuan kegiatan upaya


kesehatan, Puskesmas Kalibagor memiliki:
1. Satu (1) unit mobil puskesmas keliling/ambulance
2. Satu (1) unit kendaraan roda dua
3. Seperangkat LCD Proyektor
4. Delapan (8) unit laptop
5. Sebelas(11) Komputer
Adapun fasilitas penunjang untuk masing-masing kegiatan upaya
kesehatan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Kegiatan Sarana-prasarana
Pelayanan promosi kesehatan  Leaflet
 Alat peraga penyuluhan
 Kamera
 Jadwal kegiatan
 Buku
 Pamflet
 Form PHBS
 LCD dan laptop
Pelayanan kesehatan lingkungan  Senter
 Block Grill
 Kit Sampling air
 Leaflet
Pelayanan kesehatan ibu, anak,  Tensimeter
dan keluarga berencana  Stetoskop
 Stetoskop laennec
 Termometer
 Doppler
 KB set
 Partus set

8
 Spuit
 Pita pengukur
Pelayanan gizi  Leaflet
 Panduan Diet
 Food Model
 Timbangan dan Mikrotois

Pelayanan pencegahan dan  Leaflet/Brosur penyuluhan


pengendalian penyakit penyakit
 Poster
 Blanko surveilans
 Pedoman KLB
 Swingfog
 Senter
 Alat-alat pelindung diri
 Alat kebersihan lingkunagn
Layanan Komprehensif  Leaflet/Brosur penyuluhan
penyakit
Berkesinambungan
 Poster
 Blangko Inform consern
 IMS set
 Senter
 Alat-alat pelindung diri
 VCT set

9
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

I. Tatalaksana Upaya Promosi kesehatan


1. Penanggung jawab:
 Petugas promkes
2. Perangkat Kerja
 Leaflet
 Alat peraga penyuluhan
 Kamera
 Jadwal kegiatan
 Buku
 Pamflet
 Form PHBS
3. Tujuan
Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan
masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku sehat,
serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal.
4. Kegiatan
Kegiatan promosi kesehatan yaitu:
a. pemantauan PHBS
Untuk memetakan perilaku masyarakat, kegiatan berupa
pemantauan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat).
Pemantauan PHBS dapat berupa:
 pemantauan PHBS tatanan rumah tangga
 pemantauan PHBS institusi pendidikan

10
b. Pembinaan posyandu
c. Penyuluhan
Untuk meningkatkan pengetahuan secara langsung, baik
penyuluhan kelompok/penyuluhan masa ataupun
penyuluhan perorangan. Sasaran kegiatan penyuluhan ini
diantaranya adalah:
 Kader posyandu
 Ibu hamil/ibumenyusui
 Calon pengantin
 Siswa sekolah
d. Pembinaan desa siaga
e. Advokasi program
Untuk mendapat dukungan pemangku kepentingan
setempat seperti Camat, Kepala Desa, Kepala Padukuhan.

5. Tatalaksana:
a. Perencanaan (P1)
Petugas merencanakan kegiatan promosi kesehatan pada
yang bersumber dari BLUD dan atau melalui POA BOK (
plan of action Bantuan Operasional Kesehatan) pada
kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan Pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
 Membuat jadwal kegiatan
 Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau
PPTK BOK
 Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang
kegiatan yang akan dilaksanakan

11
 Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3)
 petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil
kegiatan
 petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa
pertemuan
 petugas mengevaluasi kegiatan

II. Tatalaksana Upaya Kesehatan Lingkungan


1. Penanggung jawab
 Sanitarian
2. Perangkat Kerja
 Senter
 Block Grill
 Kit Sampling air
 Alat pembasmi nyamuk
 Swingfog
 Leaflet
3. Tujuan Umum
Kegiatan peningkatan kesehatan lingkungan bertujuan
terwujudnya kualitas lingkungan yang lebih sehat agar dapat
melindungi masyarakat dari segala kemungkinan resiko
kejadian yang dapat menimbulkan gangguan dan bahaya
kesehatan menuju derajat kesehatan keluarga dan masyarakat
yang lebih baik.

12
Tujuan Khusus :
a. Meningkatkan mutu lingkungan yang dapat menjamin
masyarakat mencapai derajat kesehatan yang optimal.
b. Terwujudnya pemberdayaan masyarakat dan
keikutsertaan sektor lain yang bersangkutan, serta
bertanggung jawab atas upaya peningkatan dan
pelestarian lingkungan hidup.
c. Terlaksananya peraturan perundangan tentang
penyehatan lingkungan dan permukiman yang berlaku.
d. Terselenggaranya pendidikan kesehatan guna menunjang
kegiatan dalam peningkatan kesehatan lingkungan dan
pemukiman.
e. Terlaksananya pengawasan secara teratur pada sarana
sanitasi perumahan, kelompok masyarakat, tempat
pembuatan/penjualan makanan, perusahaan dan tempat-
tempat umum.

4. Kegiatan
Kegiatan-kegiatan utama kesehatan lingkungan yang
harus dilakukan Puskesmas meliputi:
a. Penyehatan air
b. Penyehatan makanan dan minuman
c. Pengawasan SPAL, Jamban, air, TTU/TPM
d. Pengawasan dan pembuangan sampah dan limbah
e. Penyehatan pemukiman
f. Pengawasan sanitasi tempat umum
g. Pengamanan pestisida

13
5. Tata Laksana
a. Perencanaan (P1)
Sanitarian merencanakan kegiatan kesehatan lingkungan
pada RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui
POA BOK ( plan of action Bantuan Operasional
Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan Pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan :
 Membuat jadwal kegiatan
 Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau
PPTK BOK
 Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang
kegiatan yang akan dilaksanakan
 Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3)
 Petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil
kegiatan
 Petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa
pertemuan
 Petugas mengevaluasi kegiatan

III. Tatalaksana Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB


1. Petugas Penanggung jawab
a. Bidan
2. Perangkat kerja
a. tensimeter
b. stetoskop
c. stetoskop laennec

14
d. termometer
e. doppler
f. KB set
g. Partus set
h. Kulkas vaksin
i. Spuit
j. Pita pengukur
3. Tujuan
Tujuan Umum
Terciptanya pelayanan berkualitas dengan partisipasi penuh
pengguna jasa dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa
setiap ibu mempunyai kesempatan yang terbaik dalam hal
waktu dan jarak antar kehamilan, melahirkan bayi sehat yang
aman dalam lingkungan yang kondusif sehat, dengan asuhan
antenatal yang adekuat, dengan gizi serta persiapan menyusui
yang baik.

Tujuan Khusus
a. Memberikan pelayanan kebidanan dasar dan KIE kepada
ibu hamil termasuk KB berupa pelayanan antenatal, dan
pelayanan nifas serta perawatan bayi baru lahir.
b. Memberikan pertolongan pertama penanganan
kedaruratan kebidanan dan neonatal serta merujuk ke
fasilitas rujukan primer (RS Dati II) sesuai kebutuhan.
c. Memantau cakupan pelayanan kebidanan dasar dan
penanganan kedaruratan kebidanan neonatal .
d. Meningkatkan kualitas pelayanan KIA secara
berkelanjutan.

15
e. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran
serta masyarakat dalam upaya KIA.
f. Melaksanakan pemeliharaan kesehatan kepada seluruh
balita dan anak pra sekolah yang meliputi pemeriksaan
kesehatan rutin pemberian imunisasi dan upaya
perbaikan gizi.
g. Melaksanakan secara dini pelayanan program dan
stimulasi tumbuh kembang pada seluruh balita dan anak
pra sekolah yang melipui perkembangan motorik,
kemampuan berbicara dan kognitif serta sosialisasi dan
kemandirian anak.
h. Melaksanakan management terpadu balita sakit yang
datang berobat ke fasilitas rawat jalan termasuk
pelayanan pra rujukan dan tindak lanjutnya.

Keluarga Berencana
A. Pengertian
Adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur
dalam menjalankan fungsi reproduksi yang berkualitas.
Prioritas pelayanan KB dewasa ini adalah meningkatkan
derajat kesehatan pasangan usia subur dan keluarganya dalam
pengaturan kehamilan, baik jumlah dan waktu kehamilan serta
jarak antar kehamilan guna menurunkan angka kelahiran
nasional.

16
B. Tujuan
Tujuan Umum
Adalah terciptanya pelayanan yang berkualitas dengan
penuh pengguna jasa pelayanan dan keluarganya dalam
mewujudkan bahwa setiap pasangan usia subur mempunyai
kesempatan yang terbaik dalam mengatur jumlah, waktu dan
jarak antar kehamilan guna merencanakan dan mewujudkan
suatu keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.

Tujuan Khusus
a. Memberikan pelayanan kontrasepsi yang berkualitas dan KIE
kepada pasangan usia subur dan keluarganya.
b. Memberikan pertolongan pertama/penanganan efek samping
dan kegagalan metode kontrasepsi serta merujuk ke fasilitas
rujukan primer (RS Dati II) sesuai dengan kebutuhan.
c. Memantau cakupan pelayanan kontrasepsi dan kegagalan
metoda kontrasepsi.
d. Meningkatkan kualitas pelayanan KB secara berkelanjutan.
e. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran
serta masyarakat dalam upaya KB.
f. Memberikan pelayanan kesehatan pasangan usia subur,
calon pasangan usia subur, serta anggota keluarga yang lain
dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan fungsi
reproduksinya.
g. Melaksanakan penanganan infentaris pasangan usia subur
yang berkualitas dan merunjuk ke fasilitas rujukan primer
sesuai dengan kebutuhan.

17
h. Melaksanakan managemen terpadu pelayanan kontrasepsi
yang datang berobat ke fasilitas rawat jalan termasuk
pelayanan pra rujukan dan tindakan lanjutnya.

4. Kegiatan
Prioritas pelayanan KIA dewasa ini adalah meningkatkan
derajat kesehatan ibu dan anak dalam rangka menurunkan
angka kematian ibu dan anak. Pelayanan KIA Puskesmas
terdiri dari :
1. Pelayanan kesehatan ibu hamil
2. Pelayanan kesehatan ibu bersalin
3. Pelayanan kesehatan ibu nifas
4. Pelayanan kesehatan neonatus, bayi, anak balita dan anak
pra sekolah
5. Pelayanan keluarga berencana

Tatalaksana
a. Perencanaan (P1)
Penanggung jawab KIA merencanakan kegiatan kesehatan
ibu dan anak pada RKA (yang bersumber dana APBD) dan
atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan Operasional
Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan Pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
 Membuat jadwal kegiatan
 Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau
PPTK BOK

18
 Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang
kegiatan yang akan dilaksanakan
 Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3)
 Petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil
kegiatan
 Petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa
pertemuan
 Petugas mengevaluasi kegiatan

IV. Tatalaksana Upaya Peningkatan Gizi Masyarakat


1. Petugas penanggung jawab
Nutrisionis
2. Peralatan kerja
a. Leaflet
b. Panduan Diet
c. PC/Komputer
d. Food Model
e. Timbangan badan dan Mikrotois
3. Tujuan
Tujuan Umum
Menanggulangi masalah gizi dan meningkatkan status
gizi masyarakat

Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kemampuan dan peran serta
masyarakat, keluarga dan seluruh anggotanya untuk

19
mewujudkan perilaku gizi yang baik dan benar sesuai
dengan gizi seimbang.
b. Meningkatkan perhatian dan upaya peningkatan
status gizi warga dari berbagai institusi pemerintahan
serta swasta.
c. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petugas
gizi/petugas Puskesmas lainnya dalam
merencanakan, melaksanakan, membina, memantau
dan mengevaluasi upaya perbaikan gizi masyarakat.
d. Terselenggaranya pelayanan gizi yang melibatkan
partisipasi keluarga terhadap pencegahan dan
penanggulangan masalah kelainan gizi.
e. Terwujudnya rangkaian kegiatan
pencatatan/pelaporan masalah gizi dan tersedianya
informasi situasi pangan dan gizi.

4. Kegiatan
Upaya Perbaikan Gizi Puskesmas meliputi:
a. Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)
b. Upaya Penanggulangan Kelainan Gizi Yang Terdiri
Dari:
Pencegahan Dan Penanggulangan Gangguan Akibat
Kekurangan Yodium (GAKY)
 Pencegahan Dan Penanggulangan Anemia Besi
(AGB)
 Pencegahan Dan Penanggulangan Kurang Kalori
Energi Protein (KEP) Dan Kurang Energi Kronis
(KEK)

20
 Pencegahan Dan Penaggulangan Kekurangan
Vitamin A (KVA)
 Pencegahan Dan Penanggulangan Masalah
Kekurangan Gizi Mikro Lain
 Pencegahan Dan Penanggulangan Masalah Gizi
Lebih

5. Tata laksana
a. Perencanaan (P1)
Nutrisionis merencanakan kegiatan penanggulangan
gizi masyarakat pada RKA (yang bersumber dana
APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action
Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang
bersumber dana APBN.
b. Penggerakan Pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
 Membuat jadwal kegiatan
 Mengkoordinasikan dengan bendahara
pengeluaran atau PPATK BOK
 Mengkoordinasikan dengan lintas program
tentang kegiatan yang akan dilaksanakan
 Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3)
 Petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan
hasil kegiatan
 Petugas membuat notulen pada kegiatan yang
berupa pertemuan
 Petugas mengevaluasi kegiatan

21
V. Tatalaksana Upaya Pencegahan dan Penanggulangan
Penyakit Menular (P2M)
1. Petugas Penanggung jawab
a. Dokter
b. Bidan
c. Perawat
2. Perangkat Kerja
a. Leaflet/Brosur penyuluhan penyakit
b. Vaksin
c. Blanko surveilans
d. Pedoman KLB
e. Swingfog
f. Alat pelindung diri (APD)
g. Alat kebersihan lingkungan
3. Tujuan
Tujuan umum
Mencegah terjadinya penyakit menular dan melakukan
penanggulangan terhadap penyakit yang berkembang.

Tujuan khusus
a. Memberikan perlindungan terhadap penyakit khususnya
kepada bayi dan ibu hamil melalui program imunisasi.
b. Melakukan pengamatan secara terus menerus terhadap
penyakit potensial wabah.

4. Kegiatan
Kegiatan upaya penanganan penyakit menular meliputi :

22
1. Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular
(P2M)
Penanggulangan KLB penyakit menular dilaksanakan
dengan upaya-upaya:
a. Pengobatan, dengan memberikan pertolongan penderita
dengan dukungan tenaga dan sarana obat yang
memadai termasuk rujukan.
b. Pemutusan rantai penularan atau upaya pencegahan
misalnya, abatisasi pada KLB, DBD, kaporisasi pada
sumur-sumur yang tercemar pada KLB diare, dsb.
c. Melakukan kegiatan pendukung yaitu penyuluhan,
pengamatan/pemantauan (surveinlans ketat) dan
logistik.
2. Program Pencegahan
Adalah mencegah agar penyakit menular tidak menyebar
didalam masyarakat, yang dilakukan antara lain dengan
memberikan kekebalan kepada host melalui kegiatan
penyuluhan kesehatan dan imunisasi.
3. Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular
Adalah suatu kegiatan pengumpulan data/informasi
melalui pengamatan terhadap kesakitan/kematian dan
penyebarannya serta faktor-faktor yang mempengaruhinya
secara sistematik, terus menerus dengan tujuan untuk
perencanaan suatu program, mengevaluasi hasil program,
dan sistem kewaspadaan dini. Secara singkat dapat
dikatakan: Pengumpulan Data/Informasi Untuk
Menentukan Tindakan (Surveillance For Action).

23
4. Program Pemberantasan Penyakit Menular
a. Program imunisasi
b. Program TB paru dengan kegiatan penemuan penderita
TBC
c. Program malaria dengan angka insiden malaria (AMI)
d. Program ISPA dengan frekuensi penemuan dan
penanggulangan pneumonia
e. Program diare meliputi frekuensi penanggulangan diare
f. Program rabies
g. Program Surveilans
h. Pemberantasan P2B2 demam berdarah

5. Tata laksana
a. Perencanaan (P1)
Penanggung jawab P2M merencanakan kegiatan
pemberantasan penyakit pada RKA (yang bersumber dana
APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan
Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber
dana APBN.
b. Penggerakan Pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan :
 Membuat jadwal kegiatan
 Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau
bendahara BOK
 Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang
kegiatan yang akan dilaksanakan
 Melaksanakan kegiatan

24
c. Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3)
 Petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil
kegiatan
 Petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa
pertemuan
 Petugas mengevaluasi kegiatan

VI. Layanan Komprehensif Berkesinambungan


1. Penanggung jawab:
 Dokter
2. Perangkat Kerja
 Leaflet / Brosur Penyuluhan Penyakit
 Blanko Informedconset
 IMS Set
 Senter
 Alat Pelindung Diri
 VCT Set
3. Tujuan
Tujuan umum
Tercapainya deteksi dini penyakit HIV dan IMS
Tujuan khusus
a. Meningkatkan akses pelayanan Penderita HIV dan IMS
b. Meningkatkan pengetahuan dan rasa tanggungjawab
penderita HIV dan IMS
4. Kegiatan
Kegiatan LKB diantaranya :
a. Penyuluhan
b. Identifikasi penderita

25
c. Membangun jejaring rujukan
d. Pengobatan
5. Tatalaksana:
a. Perencanaan (P1)
Petugas merencanakan kegiatan PHN pada RKA (yang
bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of
action Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang
bersumber dana APBN dan New Founding Model ( NFM ).
b. Penggerakan Pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan :
 Membuat jadwal kegiatan
 Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau
PPTK BOK
 Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang
kegiatan yang akan dilaksanakan
 Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3)
 Petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil
kegiatan
 Petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa
pertemuan
 Petugas mengevaluasi kegiatan

26
BAB V
LOGISTIK

Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan


Pedoman Upaya Kesehatan Masyarakat direncanakan dalam
pertemuan lokakarya mini lintas program dan lintas sektor sesuai
dengan tahapan kegiatan dan metoda pemberdayaan yang akan
dilaksanakan.

27
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan


UKM perlu diperhatikan keselamatan sasaran dengan melakukan
identifikasi risiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi
pada saat pelaksanaan kegiatan UKM. Upaya pencegahan risiko
terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang
akan dilaksanakan.

28
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan


UKM perlu diperhatikan keselamatan kerja karyawan Puskesmas dan
lintas sektor terkait dengan melakukan identifikasi risiko terhadap
segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan
kegiatan. Upaya pencegahan risiko harus dilakukan untuk tiap-tiap
kegiatan UKM yang akan dilaksanakan.

29
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Kinerja pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dimonitor dan


dievaluasi dengan menggunakan indikator sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadual.
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan.
3. Ketepatan metoda yang digunakan.
4. Tercapainya indikator kinerja UKM.
Permasalahan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap
bulan.

30
BAB IX
PENUTUP

Salah satu keistimewaan Puskesmas adalah bahwa institusi ini


memiliki wilayah kerja. Oleh karena itu selain pelayanan yang
dilaksanakan di dalam gedung, dimana pasien datang ke Puskesmas,
Puskesmas menyelenggarakan pula kegiatan luar gedung, yakni
petugas Puskesmas melakukan kegiatan di wilayah kerja seperti di
lokasi desa, padukuhan, posyandu, sekolah dan lain-lain.
Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN), kegiatan UKP (Upaya
Kesehatan Perorangan) harus seimbang dengan kegiatan UKM (Upaya
Kesehatan Masyarakat). Sementara itu, kegiatan UKM terdiri dari
UKM esensial dan UKM pengembangan. UKM esensial meliputi : a.
Pelayanan promosi kesehatan, b. Pelayanan kesehatan lingkungan, c.
Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana, d.
Pelayanan gizi, e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
Sedangkan UKM pengembangan terdiri dari : Layanan Komprehensif
Berkesinambungan.

31

Anda mungkin juga menyukai