Anda di halaman 1dari 25

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2019
Nama : Rifara Suci Yulika Sesi :D
NPM : 15010127 Mata Kuliah : Ilmu Sosial Budaya Dasar
MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI, DAN SENI
1. Hakikat Dan Makna Sains, Teknologi, Dan Seni Bagi Manusia
a. Hakikat dan Makna Sains
Sains adalah pengetahuan yang sistematis. Lebih jauh sains dapat dirumuskan
sebagai himpunan pengetahuan manusia yang dikumpulkan melalui suatu proses
pengkajian dan dapat diterima oleh ratio.
Dalam pemikiran barat, sains memiliki karakteristik yaitu, obyektif, netral, dan
bebas nilai, sekalipun sains diakui berpijak dari sistem nilai, tetapi sains bebas
dari adanya pertimbangan - pertimbangan nilai.
Ilmu selalu tersusun dari pengetahuan yang teratur, yang diperoleh dengan
pangkal tumpuan (obyek) tertentu dengan sistematis, metodis, rasional, logis,
empiris, umum, dan akumulatif. Teori pertama bertitik tolak adanya hubungan
dalil, dimana pengetahuan dianggap benar apabila dalil (preposisi) itu mempunyai
hubungan dengan preposisi yang terdahulu. Teori kedua, pengetahuan itu benar
apabila ada kesesuaian dengan kenyataan. Teori ketiga menyatakan, bahwa
pengetahuan itu benar apabila mempunyai konsekuensi praktis dalam diri yang
mempunyai pengetahuan itu.
Pembentukan ilmu akan berhadapan dengan obyek yang merupakan bahan dalam
penelitian, meliputi obyek material sebagai bahan yang menjadi tujuan penelitian
bulat dan utuh, serta obyek formal, yaitu sudut pandang yang mengarahkan
kepada persoalan yang menjadi pusat perhatian. Langkah-langkah dalam
memperoleh ilmu dan objek ilmu meliputi rangkaian kegiatan dan tindakan.
Dimulai dengan pengamatan, yaitu suatu kegiatan yang diarahkan kepada fakta
yang mendukung apa yang dipikirkan untuk sistemasi, kemudian menggolong-
golongkan dan membuktikan dengan cara berfikir analitis, sintesis, induktif, dan

1
deduktif. Yang terakhir ialah pengujian kesimpulan dengan menghadapkan fakta-
fakta sebagai upaya mencari berbagai hal yang merupakan pengingkaran. Ilmu
sains adalah ilmu yang dapat (hasil pengamatan yang sesungguhnya)
kebenarannya dan dikembangkan secara bersistem dengan kaidah – kaidah
tertentu berdasarkan kebenaran atau kenyataan semata sehingga pengetahuan yang
dipedomani boleh dipercayai, melalui eksperimen secara teori.
Untuk mencapai suatu pengetahuan yang ilmiah dan obyektif diperlukan sikap
ilmiah yang meliputi empat hal :
 Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga mencapai pengetahuan
ilmiah yang obyektif
 Selektif, artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi
supaya didukung oleh fakta atau gejala, dan mengadakan pemilihan terhadap
hipotesis yang ada
 Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tidak dapat diubah maupun
terhadap alat indera dan budi yang digunakan mencapai ilmu
 Merasa pasti bahwa setiap pendapat, teori, maupun aksioma terdahulu telah
mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali
Permasalahan ilmu pengetahuan meliputi arti sumber, kebenaran pengatahuan,
serta sikap ilmuwan itu sendiri. Ilmu pengetahuan mencakup ilmu pengetahuan
alam, ilmu pengetahuan sosial dan kemanusiaan, dan meliputi segala usaha
penelitian dasar dan terapan serta pengembangannya. Penelitian dasar bertujuan
utama menambah pengetahuan ilmiah, sedangkan penelitian terapan adalah untuk
menerapkan secara praktis pengetahuan ilmiah. Pengembangan diartikan sebagai
penggunaan sistematis dari pengetahuan yang diperoleh penelitian untuk
keperluan produksi bahan-bahan, cipta rencana sistem metode atau proses yang
berguna, tetapi yang tidak mencakup produksi atau engineeringnya
Sains merupakan penekanan kepada sumbangan pemikiran manusia dalam
menguasai ilmu pengetahuan itu, dan ini terdapat dalam seluruh alam semesta.
Proses mencari kebenaran serta mencari jawaban atas persoalan – persoalan
secara sistematik dinamakan pendekatan saintifik dan ia menjadi landasan
perkembangan teknologi yang menjadi salah satu unsur terpenting peradaban
manusia.

2
b. Hakikat dan Makna Teknologi
Istilah teknologi berasal dari kata techno dan logika, kata yunani kuno ‘techne’
berarti seni kerajinan. Dari techne kemudian lahirlah perkataan ‘technikos’ yang
berarti orang yang memiliki keahlian tertentu. Dengan berkembangnya
keterampilan seseorang yang menjadi semakin baik karena menunjukkan suatu
pola, langkah, dan metode yang pasti, keterampilan tersebut menjadi lebih ahli.
Menurut Ellul istilah teknik digunakan tidak untuk mesin, teknologi atau prosedur
untuk memperoleh hasilnya, melainkan totalitas metode yang dicapai secara
rasional dan mempunyai efisiensi (untuk memberikan tingkat perkembangan)
dalam setiap bidang aktivitas manusia. Jadi teknik menurut Ellul adalah berbagai
usaha, dan cara untuk memperoleh hasil yang sudah distandardisasi dan
diperhitungkan sebelumnya.
Teknologi adalah realitas kenyataan yang diperoleh dari dunia ide. Secara
penguasaan mencakup dunia fisik dan biologis, tetapi secara luas mencakup
teknologi sosial pembangunan sehingga teknologi adalah metode sistematis untuk
mencapai tujuan insani, sedangkan teknologi makna subyektif adalah keseluruhan
peralatan dan prosedur yang disempurnakan, sampai kenyataan bahwa teknologi
adalah segala hal, dan segala hal adalah teknologi.
Fenomena teknik pada masyarakat kini, menurut Sastrapratedja memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
 Rasionalitas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan
yang direncanakan dengan perhitungan rasional
 Artificial, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan, tidak alamiah
 Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan
serba otomatis. Demikian pula dengan teknik mampu mengeliminasi kegiatan
non teknis menjadi kegiatan teknis
 Teknik berkembang pada suatu kebudayaan
 Monisme, artinya semua teknik bersatu saling berinteraksi, dan saling
bergantung
 Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan
ediologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan
 Otonomi, artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri

3
Luasnya berbagai bidang teknik digambarkan Ellul sebagai berikut :
Pertama, teknik meliputi bidang ekonomi, artinya teknik mampu menghasilkan
barang-barang industri. Dengan teknik mampu mengkonsentrasikan capital
sehingga terjadi sentralisasi ekonomi. Bahkan ilmu ekonomi sendiri terserap oleh
teknik.
Kedua, teknik meliputi bidang organisasional seperti administrasi, pemerintahan,
manajemen, hukum, dan militer. Contohnya dalam organisasi negara, bagi
seorang teknisi, negara hanyalah merupakan ruang lingkup untuk aplikasi alat-alat
yang dihasilkan teknik. Negara tidak sepenuhnya bermakna sebagai ekspresi
kehendak rakyat tetapi dianggap perusahaan yang harus memberikan jasa dan
dibuat berfungsi secara efisien.
Ketiga, teknik meliputi bidang manusiawi, seperti pendidikan, kerja, olehraga,
hiburan, dan obat-obatan. Teknik telah menguasai seluruh sector kehidupan
manusia. Manusia semakin harus beradaptasi dengan dunia teknik dan tidak ada
lagi unsur pribadi manusia yang bebas dari pengaruh teknik. Pada masyarakat
teknologi, ada tendensi bahwa kemajuan adalah suatu proses dehumanisasi secara
perlahan-lahan sampai akhirnya manusia takhluk pada teknik.
Secara hierarki teknologi dibedakan menjadi tiga macam teknologi, yaitu :
 Teknologi modern, jenis teknologi mempunyai ciri – ciri antara lain: padat
modal, mekanis elektrik, menggunakan bahan impor, berdasarkan penelitian
mutakhir dan lain – lain
 Teknologi madya, jenis teknologi mempunyai ciri – ciri antara lain: padat
karya, dapat dikerjakan oleh keterampilan setempat, menggunakan alat
setempat, berdasarkan penelitian.
 Teknologi tradisional, jenis teknologi mempunyai ciri – ciri antara lain: bersifat
padat karya (menyerap banyak tenaga kerja), menggunakan keterampilan
setempat, menggunakan alat setempat, menggunakan bahan setempat, dan
berdasarkan kebiasaan dan pengamatan
c. Hakikat dan Makna Seni
Seni adalah suatu nilai hakiki yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia.
Dalam seluruh sejarah kebudayaan manusia pun ditandai dengan seni manusia
sebagaimana terungkap dalam berbagai ragam karya seni. Manusia adalah

4
pencipta lingkungannya. Maka sejak awal mulanya, manusia adalah sang artis,
seniman. Karya seni merupakan wujud dari keseluruhan serta keagungan hati
manusia. Seni memang tiada lain dari keindahan yang terpancar dari segi batin
halus, maka seni merupakan aktif - kreatif - dinamis; suatu kekuatan yang dapat
menghidupkan dan memperkaya batin manusia dan masyarakat. Seni adalah nilai
yang secara kreatif mendorong manusia ke arah pemenuhan martabat manusia
sebagai manusia.
Seni juga merupakan segi batin masyarakat, yang juga berfungsi sebagai jembatan
penghubung antara kebudayaan yang berlainan coraknya. Seni berperan sebagai
jalan untuk memahami kebudayaan suatu masyarakat. Kehadiran karya seni selalu
mengandaikan kehadiran suatu masyarakat yang berjiwa kreatif, dinamis, dan
agung. Memahami seni suatu masyarakat berarti memahami aktivitas vital
masyarakat yang bersangkutan dalam momen yang paling dalam dan kreatif. Oleh
sebab itu, seni adalah produk sosial.
d. Hakikat dan Makna Sains, Teknologi, Dan Seni Bagi Manusia
Sains dan teknologi saling membutuhkan, karena sains tanpa teknologi bagai
pohon tanpa buah, sedangkan teknologi tanpa sains bagaikan pohon tak berakar.
Sains hanya mengajarkan fakta dan non fakta pada manusia, ia tidak mampu
mengajarkan apa yang harus atau tidak boleh dilakukan oleh manusia. Jadi fungsi
sains hanya mengkoordinasikan semua pengalaman-pengalaman manusia dan
menempatkannya kedalam suatu sistem yang logis, sedangkan fungsi seni
memberi semacam persepsi mengenai suatu keberaturan dalam hidup dengan
menempatkan suatu keberaturan padanya. Sedangkan tujuan sains dan teknologi
adalah untuk memudahkan manusia dalam menjalani kehidupannya.
Proses - proses kreatif yang hadir dari seni, seharusnya bisa menjadi stimulan
yang baik bagi para saintis/teknokrat dan seniman Indonesia untuk lebih
memahami proses perubahan budaya di masyarakat berkaitan dengan adaptasi dan
aplikasi seni dan teknologi. Kolaborasi diantara pihak - pihak tersebut akan
mengembalikan praksis seni dan teknologi pada fitrah sebagai techne.
Techne yang merupakan proses kreatif seni dan ilmu pengetahuan juga telah
melahirkan teknologi yang tidak hanya modern tetapi juga memenuhi berbagai
kebutuhandan keinginan manusia. Dan setiap orang akan berusaha setiap langkah

5
untuk mendapatkan kemudahan. Kemudahan itu didapatkan dari kreativitas seni
dan ilmu pengetahuan yang menghasilkan teknologi, misalnya:
 Penggunaan teknologi nuklir, orang dapat membuat rektorat nuklir yang
dapat menghasilkan zat-zat radio aktif, yang dimanfaatkan untuk keperluan.
Misalnya untuk keperluan bidang kesehatan (sinar rontgen), memperbaiki
bibit pada bidang pertanian, dll.
 Teknologi pengendalian air sungai, misalnya dengan membuat irigasi modern
sehingga petani mendapatkan kemudahan memperoleh air. Bendungan
dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Alat rumah tangga mempermudah
ibu-ibu melaksanakan tugasnya di dapur, seperti alat-alat masak.
 Dalam dunia pendidikan, teknologi juga dapat membuat macam-macam
media pendidikan, seperti OHP, slide, TV, dll yang mempermudah para
pendidik melaksanakan tugasnya
2. Dampak Penyalahgunaan IPTEKS Pada Kegiatan Sosial Budaya
Pada saat ini perkembangan iptek sudah sedemkian pesatnya, bahkan telah
berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung bagi kehidupan manusia
dan pengaruh tersebut menyangkut pola pikir,pola kerja, pola hidup maupun tingkah
lakunya. Semestinya semakin tinggi penguasaan terhadap iptek harusnya manusia
semakin kritis dalam berpikir, semakin disiplin dalam bekerja,dan semakin efisien
dalam bertindak. Akan tetapi pada kenyataanya kebanyakan manusia justru semakin
serasa dibuai dengan semua fasilitas dan produk yang di hasilkan oleh iptek tersebut.
Dampak langsung dari kemajuan iptek adalah kemudahan-kemudahan dalam
beraktifitas. dampak negatif dari kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni,dapat mengakibatkan masyarakat semakin terbuai, karena mereka hampir tak
sadar bahwa ternyata dirinya telah berada 37 dalam situasi pola hidup konsumtif,
hedonistic, dan materialistic. Perkembangan iptek yang demikian pesat mampu
menciptakan perubahan-perubahan yang berpengaruh langsung pada kehidupan
masyarakat, khususnya dalam elemen-elemen sebagai berikut :
1. Perubahan di bidang intelektual ; masyarakat meninggalkan kebiasaan lama
atau kepercayaan tradisonal, mereka mulai mengambil kebiasaan serta
kepercayaan baru, setidaknya mereka telah melakukan reaktualisasi.
2. Perubahan dalam organisasi sosial yang mengarah pada kehidupan politik.

6
3. Perubahan dan benturan-benturan terhadap tata nilai dan tata lingkungan.
4. Perubahan di bidang industri dan kemampuan di medan perang.
5. Pengaruh negatif ipteks dirasakan pada masyarakat dewasa, terlihat dari
kondisi kehidupan yang telah begitu jauh dipengaruhi oleh ipteks. Gambaran
kondisi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Situasi tertekan.
Manusia mengalami ketegangan akibat penyerangan teknik-teknik mekanisme
teknik. Manusia melebur dengan mekanisme teknik, sehingga waktu manusia
dan pekerjaannya mengalami pergeseran. Peleburan manusia dengan mekanisme
teknik menuntut kualitas manusia, tetapi manusia itu sendiri tidak hadir di
dalamnya. Contoh pada sistem industri ban berjalan, buruh yang sakit, atau
keluarganya meninggal, tidak dapat begitu saja meninggalkan pekerjaannya,
karena akan membuat macet garis produksi dan upah bagi temannya. Keadaan
tertekan demikian akan menghilangkan nilai-nilai sosial dan tidak manusiawi
lagi.
2. Perubahan ruang dan lingkungan manusia.
Teknik telah mengubah lingkungan dan hakekat manusia. Contoh yang
sederhana manusia dalam hal makan atau tidur tidak ditentukan lapar atau
mengantuk, tetapi diatur oleh jam. Alat-alat transportasi telah mengubah jarak
dan pola komunikasi manusia.lingkungan manusia menjadi terbatas, tidak
berhubungan dengan padang rumput, pantai, pohon-pohon atau gunung secara
langsung, yang ada hanyalah bangunan tinggi yang padat, sehingga sinar
matahari pagi hari tidak sempat lagi menyentuh kulit manusia.
3. Perubahan waktu dan gerak manusia
Akibat teknik manusia terlepas dari hakikat kehidupan. Sebelumnya waktu
diatur dan diukur sesuai dengan kebutuhan dan peristiwa-peristiwa dalam hidup
manusia, sifatnya alamiah dan kongkret. Tetapi sekarang waktu menjadi abstrak
dengan pembagian jam, menit, dan detik. Waktu hanya mempunyai kuantitas
belaka tidak ada nilai kualitas manusiawi atau sosial, sehingga irama kehidupan
harus tunduk pada waktu yang mekanistis dengan mengorbankan nilai kualitas
manusiawi dan sosial.
4. Terbentuknya masyarakat massa

7
Akibat teknik, manusia hanya membentuk masyarakat massa, artinya ada
kesenjangan sebagai masyarakat kolektif. Hal ini dibuktikan bila ada perubahan
norma dalam masyarakat maka akan muncul kegoncangan. Masyarakat kita
masih memegang nilai-nilai asli (primordial) seperti agama atau adat istiadat
secara ideologis, akan tetapi struktur masyarakat ataupun dunia norma
pokoknya tetap saja hukum ekonomi, politik atu persaingan kelas. Proses
ekularisasi sedang berjalan secara tidak disadari. Proses massafikasi yang
melanda kita dewasa ini, telah menghilangkan nilai-nilai hubungan sosial suatu
komunitas. Padahal individu membutuhkan hubungan sosial.terjadi neurosa
obsesional atau gangguan syaraf menurut beberapa ahli, sebagai akibat
hilangnya nilai-nilai hubungan sosial, yaitu kegagalan adaptasi dan penggantian
relasi-relasi komunal dengan relasi yang bersifat teknik. Struktur sosiologis
missal dipaksakan oleh kekuatan-kekuatan teknik dan kebijaksanaan ekonomi
(produk industri), yang melampaui kemampuan manusia.
3. Problematika Pemanfaatan IPTEKS Di Indonesia
Pengembangan ilmu pengetahuan berjalan aktif di segala bidang, yaitu kesehatan,
pertanian, ilmu ekonomi, ilmu sosial, ilmu pnegetahuan alam, dan sebagainya. Akan
tetapi ada empat bidang ilmu pengetahuan dan teknologi strategis yang akan
menentukan masa depan dunia, yaitu material, energi, mikroelektronik, dan
bioteknologi (Rahardi Ramelan, 2004). Dari bidang-bidang tersebut menghasilkan
empat macam teknologi, yaitu teknologi bahan, teknologi energi, teknologi
mikroelektronika, teknologi hayati atau bioteknologi.
Teknologi bahan adalah teknologi yang memanfaatkan material terutama logam
seperti besi dan baja untuk pemenuhan kebutuhan manusia yang menggunakan
bahan material tersebut.
Teknologi energi adalah teknologi yang memanfaatkan sumber-sumber energi.
Sumber energi konveksional di dunia adalah minyak, gas alam, batu bara, tenaga air,
dan kayu.
Teknologi mikroelektronika atau informasi merupakan teknologi yang digunakan
untuk menyimpan, menghasilkan, mengolah dan menyebarluaskan informasi.
Informasi yang dimaksud mencakup numeric, seperti angka, audio, teks, gambar, dan
sandi.

8
Teknologi hayati atau bioteknologi merupakan teknologi yang berusaha secara
sistematis menggunakan serta mengarahkan sistem atau komune biologis terutama
organisme kecil atau mikroskopis untuk menghasilkan barang atau jasa secara
efisien.
Ilmu pengetahuan, seni, dan teknologi telah menjadi suatu hal yang tidak dapat
dipisahkan dalam kehidupan manusia di era globalisasi ini. Semua kebutuhan
manusia di sokong oleh teknologi di berbagai bidang karena fungsi teknologi
merupakan alat yang digunakan manusia untuk mempermudah dirinya mendapatkan
apa yang diinginkan.
Perkembangan teknologi yang pesat juga merupakan peran manusia yang
memiliki pengetahuan, dengan pengetahuan manusia mengembangkan berbagai
teknologi yang kembali lagi digunakan dalam pengembangan ilmu untuk
kepentingan manusia tersebut.
Manusia sebagai objek dan subjek dalam pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni menyebabkan manusia selalu mengembangkan kreasinya dalam
IPTEKS sehingga semakin dimudahkan dalam mengatasi alam.
Di Indonesia sebagai Negara berkembang yang masih belum memiliki
kemampuan yang cukup dibidang IPTEKS yang menglobal. Menurut tumanggor
yang tersisa di Indonesia saat ini hanyalah budaya. Dengan keanekaragaman budaya
nilai dapat diharapkan timbulnya pengembangan industry kreatif. Perkembangan
industry kreatif dapat memadukan unsur ide, seni dan teknologi dan ini perlu di
dukung dari berbagai sector dalam pengembangan ide-ide kreatif dari anak bangsa
Indonesia.
Bangsa Indonesia dari dulu sudah menyadari akan pentingnya peranan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam pembangunan. Faktor yang paling menentukan
dalam hal penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah manusia, yaitu para
pelau yang mengetahui bidang penelitian dan pengembangan serta rancang bangun
dan perekayasaan.
Pembinaan terhadap para pelaku seperti perguruan tinggi dan lembaga penelitian,
bahkan pembinaan kemampuan sektor industri mulai dilakukan. Misalkan dengan
dibentuknya berbagai wadah seperti kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi,
Dewan Riset Nasional, Dewan Standarisasi Nasional, Lembaga Ilmu Pengetahuan

9
Indonesia, dan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia. Sejalan dengan paradigma
baru di era globalisasi, yaitu tekno-ekonomi (techno-economy paradigm), teknologi
menjadi faktor yang memberikan kontribusi signifikan dalam peningkatan kualitas
hidup suatu bangsa.
Pembangunan IPTEKS merupakan sumber terbentuknya iklim inovasi yang
menjadi landasan bagi tumbuhnya kreativitas sumber daya manusia (SDM), yang
pada gilirannya dapat menjadi pertumbuhan dan daya saing ekonomi. Selain itu,
IPTEKS menentukan tingkat efektivitas dan efisiensi proses transformasi suber daya
menjadi sumber daya baru yang lebih bernilai. Dengan demikian, peningkatan
kemampuan Iptek sangat diperlukan untuk meningkatkan standar kehidupan bangsa
dan negara, serta kemandirian dan daya saing bangsa Indonesia di mata dunia.
IPTEKS dimanfaatkan oleh manusia terutama dalam memudahkan pemenuhan
kebutuhan hidup. Contoh sederhana adalah dengan dikembangkan sarana
transportasi, manusia bisa bergerak atau melakukan mobilisasi dengan cepat.
Kemajuan yang dicapai manusia melalui ipteks telah memberikan dampak positif
dalam hidupnya. Ipteks memicu kemajuan dan kesejahteraan. Namun ipteks juga
dapat memberikan dampak buruk bagi kehidupan dan lingkungan hidup manusia itu
sendiri. Gejala negative itu sebagai akibat dari penyalahgunaan dalam pemanfaatan
IPTEKS.
Sebagai Negara yang masih berkembang peranan IPTEKS sangat menjadi
gantungan bagi bangsa Indonesia. Utamanya pada bidang penggalian dan
pemanfaatan sumber daya alam di Indonesia. Banyak perusahaan besar
menggunakan IPTEKS sebagai senjata untuk eksploitasi alam secara besar-besaran.
Namun problematika pemanfaatan IPTEKS muncul seperti penggalian minyak bumi,
batu bara, emas, dan barang tambang lain yang tidak dibarengi dengan pengolahan
limbah yang tepat. Sebagai Negara berkembang Indonesia dalam pemanfaatan
IPTEKS masih sangat minim. Selain problematika diatas masih banyak
problematika lainnya.
Masalah yang dihadapi bangsa Indonesia terkait dengan pemanfaatan dan
kemampuan IPTEKS ini dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Rendahnya kemampuan IPTEKS nasional dalam menghadapi perkembangan
global. Hal ini ditunjukkan dengan Indeks Pencapaian Teknologi (IPT) dalam

10
laporan UNDP tahun 2001 menunjukkan tingkat pencapaian teknologi
Indonesia masih berada pada urutan ke-60 dari 72 negara.
2. Rendahnya kontribusi IPTEKS nasional di sektor produksi. Hal ini antara lain
ditunjukkan oleh kurangnya efisiensi dan rendahnya produktivitas, seta
minimnya kandungan teknologi dalam kegiatan ekspor.
3. Belum optimalnya mekanisme intermediasi IPTEKS yang menjembatani
interaksi antara kapasitas penyedia IPTEKS dengan kebutuhan pengguna.
Masalah ini dapat terlihat dari belum tertatanya infrastruktur IPTEKS, antara
lain institusi yang mengolah dan menerjemahkan hasil pengembangan IPTEKS
menjadi preskripsi teknologi yang siap pakai untuk difungsikan dalam sistem
reproduksi.
4. Lemahnya sinergi kebijakan IPTEKS, sehingga kegiatan Iptek belum sanggup
memberikan hasil yang signifikan.
5. Masih terbatasnya sumber daya IPTEKS, yang tercermin dari rendahnya
kualitas SDM dan kesenjangan pendidikan dibidang IPTEKS. Rasio tenaga
peneliti Indonesia pada tahun 2001 adalah 4,7 peneliti per 10.000 penduduk,
jauh lebih kecil dibandingkan Jepang sebesar 70,7.
6. Belum berkembangnya budaya IPTEKS dikalangan masyarakat. Budaya bangsa
secara umum masih belum mencerminkan nilai-nilai IPTEKS yang mempunyai
penalaran objektif, rasional, maju, unggul, dan mandiri. Pola pikir masyarakat
belum berkembang kearah yang lebih suka mencipta daripada sekadar
memakai, lebih suka membuat daripada sekadar membeli, serta lebih suka
belajar dan berkreasi daripada sekadar menggunakan teknologi yang ada.
7. Belum optimalnya peran Iptek dalam mengatasi degradasi fungsi lingkungan
hidup. Kemajuan Iptek berakibat pula pada munculnya permasalahan
lingkungan. Hal tersebut antara lain disebabkan oleh belum berkembangnya
sistem manajemen dan teknologi pelestarian fungsi lingkungan hidup.
8. Masih lemahnya peran Iptek dalam mengantisipasi dan menanggulangi bencana
alam. Wilayah Indonesia dalam konteks ilmu kebumian global merupakan
wilayah yang rawan bencana. Banyaknya korban akibat bencana alam
merupakan indikator bahwa pembangunan Indonesia belum berwawasan
bencana. Kemampuan Iptek nasional belum optima dalam memberikan

11
antisipasi dan solusi strategis terhadap berbagai permasalahan bencana alam,
seperti pemanasan global, anomali iklim, kebakaran hutan, banjir, longsir,
gempa bumi, dan tsunami.
9. Pembangunan ipteks belum merata
Beberapa tempat di Indonesia masih merupakan daerah yang tertinggal. Hal ini
disebabkan karena akses yang sulit, sehingga untuk membangun sarana
penunjang ipteks disana belum terlaksana. Pembangunan sarana ipteks sangat
diperlukan guna menunjang dari ipteks tersebut. Seperti pembangunan tower
sinyal untuk sarana teknologi komunikasi handphone maupun lainnya.
10. Budaya penggunaan ipteks yang belum berkembang
Budaya penggunaan ipteks yang masih kurang menjadi salah satu problematika
pemanfaatan ipteks di Indonesia. Budaya yang berkembang dimasyarakat
Indonesia pada umumnya adalah hanya sebagai penikmat hasil ipteks. Budaya
untuk mempelajari dan menggunakan ipteks masih kurang. Padahal
pemanfaatan penggunaan ipteks yang maksimal bagi masyarakat Indonesia
akan memberikan efek perubahan yang besar.
11. Terbatasnya sumber daya ipteks
Manusia yang menjadi operator dari ipteks juga sangat mempengaruhi.
Kemampuan dalam menjalankan sebuah program maupun alat juga merupakan
factor penentu suksesnya ipteks berkembang dan dimanfaatkan. Di Indonesia
sebagai Negara berkembang masih belum mencukupi untuk mencakup seluruh
bidang IPTEKS di lapangan.
Beberapa contoh dalam pemanfaatan ipteks yaitu sebagai berikut:
a) Transportasi
Zaman sekarang orang sudah mudah dalam berpergian juga dapat
menghemat waktu. Orang dapat menggunakan mobil, motor, kapal laut
bahkan pesawat dengan berbagai model dan fasilitas yang berbeda.
Perkembangan inipun menimbulkan persaingan satu sama lain untuk
memberikan produk transportasi yang lebih unggul. Mendorong
manusia dapat berfikir lebih maju dengan adanya beberapa bantuan
teknologi.
b) Kedokteran

12
Teknologi sangat membantu dibdang kedokteran, seperti msein USG
yang bisa mendeteksi penyakit-penyakit awal, sehingga sangat
mengurangi beban penderita bahkan mengurangi dampak kematian bagi
manusia. Bisa juga mendeteksi jenis kelamin bayi sejak dalam
kandungan ibunya.
c) Ekonomi
Dalam kegiatan jual beli pasar saham dan lainnya juga memerlukan
teknologi, lewat jaringan internet. Dalam bidang perbankan telah
disediakan ATM, kartu kredit dengan fasilitas dan sistem yang berbeda.
Sangan bisa dirasakan pentingnya teknologi dalam dunia bisnis.
d) Industry
Industry juga menggunakan teknologi untuk menciptakan robot yang
bisa membantu meringankan pekerjaan manusia yang sulit dan cukup
berbahaya bisa dilakukan sendiri.
e) Kebudayaan
Ipteks tidak lepas manfaatnya dalam bidang kebudayaan sperti kesenian
tari, seni drama dan seni music yang sudah sangat mendunia. Teknologi
disini sangat membangtu dalam pengolahan panggung, penataan suara
dan lampu. Supaya semua bisa memberikan aksen yang lebih indah dan
bagus dalam seni.
f) Telekomunikasi
Dibidang telekomunikasi sangat pesat perkembangan ipteks karena
sangat penting dalam perkembangan kehidupan manusia, baik
berinteraksi dengan tiap individu dengan menggunkakn HP, fax, email,
webcam, dan sateli.

13
DAFTAR PUSTAKA

Hartomo dan Arnicun Aziz. 1990. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Bumi Aksara
Herimanto, Winarno. 2011. Ilmu Sosial & Budaya Dasar. Jakarta : Bumi Aksara
M., Elly Setiadi dkk. 2009. Imu Sosial dan Budaya Dasar. Kencana Prenada
Media Group: Jakarta.
http://duniaisbd.blogspot.com/2015/12/makalah-hakikat-dan-makna-sains.html
https://article.bima.co.id/post/article/problematika-pemanfaatan-ipteks-di-indonesia
https://chakrawalacommunity.wordpress.com/2011/02/11/pemanfaatan-ipteks-di-
berbagai-bidang/

14
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2019
Nama : Rifara Suci Yulika Sesi :D
NPM : 15010127 Mata Kuliah : Ilmu Sosial Budaya Dasar
MANUSIA DAN LINGKUNGAN
1. Hakikat Dan Makna Lingkungan Bagi Manusia
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan
potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran,
pertumbuhan, perkembangan, dan mati dan seterusnya, serta terkait serta berinteraksi
dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik itu positif
maupun negatif.
Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan hidupnya. Pada
mulanya, manusia mencoba mengenal lingkungan hidupnya, kemudian barulah
manusia berusaha menyesuaikan dirinya. Lebih dari itu, manusia telah berusaha pula
mengubah lingkungan hidupnya demi kebutuhan dan kesejahteraan. Dari sinilah lahir
peradaban –(Istilah Toynbee)- sebagai akibat dari kemampuan manusia mengatasi
lingkungan agar lingkungan mendukung kehidupannya. Misalnya, manusia
menciptakan jembatan agar bisa melewati sungai yang membatasinya.
Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari, dan
memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik
dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang
memiliki peranan yang lebih kompleks dan riil. Pada hakikatnya, manusia dan
lingkungan sangat berhubungan erat, manusia tidak mampu memenuhi kebutuhannya
apabila tidak ada lingkungan. Lingkungan amat penting bagi kehidupan manusia.
Segala yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk
mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung,
yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan
makhluk hidup lainnya.

15
Dalam ilmu biologi, lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang
mencakup keadaan sumber daya alam, seperti: tanah, air, energy surya, mineral,
serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam larutan, dengan
kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana
menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan menurut ilmu Biologi ini terdiri
dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak
bernyawa, seperti: tanah, uadara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan
komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa, seperti: tumbuhan, hewan,
manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).
Selanjutnya, jika dikaitkan dengan ilmu sosial kemasyaratakatan dan
hubungannya dengan manusia, lingkungan dapat dikatakan sebagai suatu media
diamana makhluk hidup tunggal, mencari, dan memiliki karakter serta fungsi yang
menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan
ril.
Sementara itu, dalam UUNo. 23 Tahun 1997 tentang Pengolahan Lingkungan
Hidup Pasal 1 Ayat 1 menyatakan bahwa Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dankesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lain. Artinya, konsep lingkungan disebut dengan
lingkungan hidup atau tempat hidup manusia.
Lingkungan dapat berbentuk lingkungan fisik dan non fisik. Lingkungan alam dan
lingkungan buatan adalah lingkungan fisik. Lingkungan alam adalah keadaan yang
menciptakan oleh tuhan untuk manusia, seperti: air, tanah, pohon, udara, sungai, dan
sebagainya. Sementara lingkungan buatan lingkungan yang dibuat oleh manusia,,
seperti: jembatan, jalan, bangunan rumah, dan sebagainya. Selain itu, terdapat pula
lingkungan alam, tetapi sudah merupakan hasil peradaban manusia. Sepeti:
pesawahan yang berundak-undak, pegunungan di California yang dipahat menjadi
tokoh preisiden AS, dan lain-lain.

16
Gambar. Lingkungan hasil olahan manusia
(Pahatan 4 Tokoh Presiden AS di Pegunungan di California, AS)

Arti Penting Lingkungan bagi Manusia adalah sebagai berikut:

1. Lingkungan merupakan tempat hidup manusia. Manusia hidup, berada, tumbuh,


dan berkembang di atas bumi sebagai lingkungan.
2. Lingkungan memberi sumber-sumber penghidupan manusia.
3. Lingkungan mempengaruhi sifat, karakter, dan perilaku manusia yang
mendiaminya.
4. Lingkungan memberi tantangan bagi kemajuan peradaban manusia.
5. Manusia memperbaiki, mengubah, bahkan menciptakan lingkungan untuk
kebutuhan dan kebahagiaan hidup.

Selain itu ada pula peranan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui
cara sebagai berikut :

1. Meningkatkan kemandirian, keberdayaan masyarakat dan kemitraan.


2. Menumbuhkembangkan kemampuan dan kepeloporan masyarakat.
3. Menumbuhkan ketanggapsegeraan masyarakat untuk melakukan pengawasan
sosial.
4. Memberikan saran dan pendapat.

Menyampaikan informasi dan / atau menyampaikan laporan


2. Kualitas Lingkungan Dan Penduduk Terhadap Kesejahteraan
1. Hubungan Lingkungan dengan Kesejahteraan

Berdasarkan uraian sebelumnya bahwa ada hubungan yang erat antara


lingkungan dengan manusia. Lingkungan memberikan makna atau arti penting
bagi manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Lingkungan dapat
memberikan sumber kehidupan agar manusia dapat hidup sejahtera. Lingkungan
hidup menjadi sumber dan penunjang hidup. Dengan demikian, lingkungan
mampu memberikan kesejahteraan dalam hidup manusia.

17
Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah Upaya terpadu dalam
pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan,
dan pengembangan lingkungan hidup.
Pengelolaan Lingkungan memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup sebagai


tujuan membangun manusia seutuhnya.
2. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
3. Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan hidup.
4. Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan
generasi sekarang dan yang akan datang.
5. Melindungi negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah negara yang
menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan.

Hakikat Pengelolaan Lingkungan Hidup Oleh Mansusia adalah Bagaimana


manusia melakukan berbagai upaya agar kualitas manusia meningkat sementara
kualitas lingkungan juga semakin baik. Lingkungan yang berkualitas pada akhirnya
akan memberikan manfaat bagi manusia, yaitu meningkatkan kesejahteraan.

Undang-undang No. 23 1997 tentang Pengelolaaan Lingkungan Hidup yang


mengatur hak, kewajiban, dan peran warga negara perihal pengelolaan ini. Hak,
kewajiban, dan peran itu sebagai berikut:

1. Setiap orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik
dan sehat.
2. Setiap orang mempunyai hak atas informasi lingkungan hidup yang berkaitan
dengan peran dalam pengelolaan lingkungan hidup. Setiap orang mempunyai
hak untuk berperan dalam rangka pengelolaan hidup sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
3. Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta
mencegah dan menanggulangi pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.
4. Setiap yang melakukan usaha dan/atau kegiatan berkewajiban memberikan
informasi yang benar dan akurat mengenai pengelolaan lingkungan hidup.

18
5. Masyarakat mempunyai kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk
berperan dalam pengelolaan lingkungan hidup.

2. Hubungan Penduduk dengan Lingkungan dan Kesejahteraan

Di negara, penduduk merupakan salah satu modal dasar pembangunan.


Sebagai modal dasar atau set pembangunan, penduduk tidak hanya sebagai
sasaran pembangunan, tetapi juga merupakan pelaku pembangunan. Mereka
adalah subjek dan objek dari pembangunan negara. Pembangunan pada dasarnya
dilakukan oleh penduduk negara dan ditujukan untuk kebutuhan dan
kesejahteraan penduduk yang bersangkutan.

Hal yang berkaitan dengan penduduk negara meliputi :

1. Aspek kualitas penduduk, mencakup tingkat pendidikan, keterampilan, etos


kerja, dan kepribadian.
2. Aspek kuantitas penduduk yang mencakup jumlah penduduk, pertumbuhan,
persebaran, perataan, dan pertimbangan penduduk ditiap wilayah negara.

Pertumbuhan penduduk akan selalu berkaitan dengan masalah


lingkungan hidup. Penduduk dengan segala aktivitasnya akan memberikan
dampak terhadap lingkungan. Demikian pula makin meningkatnya upaya
pembangunan menyebabkan makin meningkatnya dampak terhadap lingkungan
hidup. Dampak lingkungan hidup adalah engaruh perubahan pada lingkungan
hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan. Lingkungan hidup
bisa berdampak positif dan negatif bagi kesejahteraan penduduk.
Perubahan positif akibat kegiatan manusia terhadap lingkungan, misalnya
dengan pembangunan jalan-jalan raya yang bisa menghubungkan daerah-daerah
yang sebelumnya terisolir. Pembuatansaluran air, taman kota, penghijauan,
penanaman turus jalan, pembuat bendungan, dan lain-lain adalah contoh-contoh
kegiatan yang menjadikan lingkungan memberi dampak positif bagi manusia.
Perubahan yang positif dari lingkungan tersebut tentu saja dapat memberikan
keuntungan dan sumber kesejahteraan bagi penduduk.

19
Perubahan lingkungan sebagai akibat tindakan manusia tidak jarang
memberikan dampak negatif, yaitu kerusakan lingkungan hidup. Kerusakan
lingkungan hidup tidak hanya meniadakan daya dukung lingkungan itu sendiri,
tetapi juga memberi resiko bagi kehidupan manusia. Kerusakan lingkungan
hidup merupakan problematika besar yang dialami umat manusia sekarang ini.
Bahkan, isu tentang lingkungan hidup merupakan satu dari tiga isu global
dewasa ini, yaitu isu tentang HAM, demokrasi, dan lingkungan.

Beberapa Problema Lingkungan Hidup dewasa ini antara lain :

1. Pencemaran (polusi) lingkungan, yang mencakup pencemaran udara,


pencemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran suara.
2. Masalah kehutanan, seperti penggundulan hutan, pembalakan hutan, dan
kebakaran hutan.
3. Erosi dan Banjir.
4. Tanah longsor, kekeringan, dan abrasi pantai.
5. Menipisnya lapisan ozon dan efek rumah kaca.
6. Penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang buruk, seperti gatal-gatal,
batuk, infeksi saluran pernapasan, diare, dan tipes.

Kerusakan lingkungan hidup memberi efek yang besar bagi


kelangsungan hidup manusia itu sendiri. Lingkungan sangat berkaitan dengan
masalah ketahanan hidup (survival) manusia. Ketahanan hidup mat bergantung
pada hubungan yang saling menopang dari lingkungan yang terdiri atas berbagai
sistem yang menunjang keehidupan itu ataupun yang saling menyainginya. Bagi
manusia, problema lingkungan pada dasarnya timbul kalau terjadinya
ketidakseimbangan antar manusia dengan sumber-sumber yang ada dalam
lingkungan. Pemanfaatan yang berlebihan oleh manusia menyebabkan daya
dukung lingkungan berkurang sehingga keseimbangan tidak terjadi lagi. Oleh
karena itu, pengelolaan lingkungan pada hakikatnya adalah menciptakan
keseimbangan hubungan antara manusia dengan lingkungan itu sendiri.

Beberapa masalah yang berkaitan kerusakan Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Hidup :

20
1. Terus menurunya kondisi Hutan Indonesia.
2. Kerusakan daerah aliran sungai.
3. Habitat ekosistem pesisir dan laut semakin rusak.
4. Citra pertambangan yang merusak lingkungan.
5. Tingginya ancaman terhadap keanekaragaman hayati.
6. Pencemaran air semakin meningkat.
7. Kualitas udara semakin menurun, khususnya di ibu kota dankota-kota besar
lainnya.
3. Problema Lingkungan Sosial Budaya Yang Dihadapi Masyarakat
Lingkungan sosial adalah wilayah tempat berlangsungnya berbagai kegiatan, yaitu
interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya dengan symbol dan
nilai, serta terkait dengan ekosistem (sebagai komponen lingkungan alam) dan tata
ruang atau peruntukan ruang (sebagai bagian dari lingkungan binaan/buatan).
Interaksi dalam Lingkungan Sosial Interaksi sosial bisa terjadi dalam situasi
persahabatan ataupun permusuhan (kerjasama atau konflik), bisa dengan tutur kata,
jabat tangan, bahasa isyarat, atau bahkan tanpa kontak fisik. Interaksi sosial hanya
dapat berlangsung antara pihak-pihak apabila terjadi reaksi dari kedua belah pihah.
A. Pranata dalam Lingkungan Sosial
Pranata adalah suatu sistem norma khusus yang menata rangkaian tindakan
berpola mantap guna memenuhi keperluan yang khusus dalam kehidupan
masyarakat. Contohnya, permainan silat yang diperagakan anak-anak sekolah
yang sedang istirahat dan pertandingan silat dalam suatu kejuaraan. Maksud dari
contoh ini adalah contoh yang pertama bukan pranata karena berlangsung dalam
situasi tidak resmi dan tidak adanya aturan baku yang ditetapkan. Sedangkan
contoh yang kedua merupakan pranata karena berlangsung dalam situasi resmi
dengan mendasarkan pada aturan pertandingan silat yang telah ditetapkan.
B. Problem dalam Kehidupan Sosial
Problema sosial merupakan persoalan karena menyangkut tata kelakuan yang
abnormal, amoral, berlawanan, dengan hokum, dan bersifat merusak. Problema
sosial menyangkut nilai-nilai sosial dan moral yang menyimpang sehingga perlu
diteliti, diperbaiki, bahkan untuk dihilangkan. Problema sosial yang terjadi dan
dihadapi masyarakat banyak dan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

21
 Problema sosial karena faktor ekonomi, seperti kemiskinan, kelaparan, dan
pengangguran.
 Problema sosial karena faktor biologis, seperti wabah penyakit.
 Problema sosial karena faktor psikologis, seperti bunuh diri, sakit jiwa, dan
disorganisasi.
 Problema sosial karena faktor kebudayaan, seperti perceraian, kejahatan,
kenakalan anak, konflik ras, dan konflik keagamaan.
4. Isu –Isu Penting Tentang Persoalan Lintas Budaya Dan Bangsa
Isu-isu penting yang menjadi persoalan lintas budaya dan bangsa pada umumnya
merupakan isu global yang menjadi keprihatinan umat manusia sedunia. Merupakan
isu global karena persoalan ini tidak hanya dihadapi umat manusia dalam suatu
Negara atau wilayah tertentu, tetapi melanda ke berbagai belahan dunia.
Berikut ini adalah isu-isu yang mengenai lingkungan dan isu mengenai kemanusiaan,
yaitu :
1. Isu tentang Lingkungan
a. Kekurangan Pangan
Kekurangan pangan menciptakan kekhawatiran berbagai pihak. Dunia pun
diliputi kekhawatiran itu, karena pertambahan penduduk yang tinggi,
terutama di negara-negara berkembang. Kekurangan pangan menciptakan
gejala serius berupa kelaparan, karena pangan itu merupakan kebutuhan
pokok manusia yang hakiki
b. Kekurangan Sumber Air Bersih
Sejak dulu air diakui sebagai sumber kehidupan. Khususnya air bersih
banyak dimanfaatkan manusia untuk berbagai keperluan, terutama sekali
untuk minum. Kurangnya ketersediaan air bersih berarti telah terjadi
kelangkaan air sebagai sumber kehidupan. Tidak tersedianya air bersih
dapat memicu timbulnya berbagai macam penyakit, seperti kolera, tifus,
malaria, demam berdarah, dan penyakit lain yang menular
c. Polusi atau Pencemaran
Polusi atau pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain kedalam
lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai

22
ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat
berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. Pencemaran dapat digolongkan
menjadi tiga, yaitu : pencemaran udara, air, dan tanah. Pencemar udara
dapat berupa gas dan partikel. Contohnya : gas, Gas CO, CO2, dan batu
bara. Polusi air dapat disebabkan oleh pembuangan limbah industri, sisa
insektisida, dan pembuangan sampah domestik, sampah organik, dan fosfat.
Pencemaran tanah disebabkan oleh sampah-sampah plastik yang sukar
hancur, botol, karet sintesis, pecahan kaca, dan kaleng; detergen yang
bersifat nonbiodegradable (secara alami sulit diuraikan) dan zat kimia dari
buangan pertanian, misalnya insektisida
d. Perubahan Iklim
Sumber energi fosil (minyak bumi, batu bara, dan gas alam) yang dihasilkan
oleh banyak pembangkit energi mengakibatkan terjadinya pencemaran
udara. Perubahan iklim mengakibatkan adanya perubahan-perubahan yang
tidak terkirakan sebelumnya, seperti peningkatan suhu, melelehnya gunung
es permukaan air laut naik, banyaknya banjir dan badai, serta musim panas
yang semakin panjang
2. Isu Tentang Kemanusiaan
a. Kemiskinan
Kemiskinan merupakan masalah global yang sering dihubungkan dengan
kebutuhan, kesulitan, dan kekurangan di berbagai keadaan hidup
b. Konflik atau Perang
Konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih
(bisa juga kelompok) di mana salah satu berusaha menyingkirkan pihak lain
dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Konflik
dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu
interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri
fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan dan lain sebagainya
c. Wabah Penyakit
Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam
masyarakat yang jumlah penderitaannya meningkat secara nyata, melebihi
keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat

23
menimbulkan malapetaka. Sumber penyakit dapat berasal dari manusia,
tumbuhan, dan benda-benda yang mengandung atau tercemar penyakit, serta
yang menimbulkan wabah. Wabah membahayakan kesehatan masyarakat
karena dapat mengakibatkan sakit, cacat, dan kematian
Menurut Diamond, ada empat masalah utam dalam lingkungan global,
yaitu:
 Pertumbuah populasi manusia (human population growth
 Populasi dan degradasi ekosistem (ecosystem degradation and
population
 Masalah air
 Masalah pangan
Masalah lainnya, yaitu:
 Masalah perusakan hutan dan habitatnya
 Masalah tanah (erosi, hilangnya kesuburan tanah)
 Masalah pengelolaan air
 Masalah perburuan
 Masalah penangkapan ikan
 Masalah spesies yang punah
 Masalah pertumbuhan penduduk

24
DAFTAR PUSTAKA

Drs.Sujarwo.2011. Ilmu Sosial & Budaya Dasar.Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Moh. Soerjani, dkk. 1987. Lingkungan : Sumber Daya Alam dan Kependudukan dalam
Pembangunan. Jakarta : UI Press.

Setiadi, M.Si. dkk. 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Prenada
Media.

http://yhannu.blogspot.com/2015/07/akalah-manusia-dan-lingkungan.html

25

Anda mungkin juga menyukai