Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN

PERUBAHAN SISTEM ENDOKRIN


PADA LANSIA

Nama : Ilwan saperi

Nim : 17314047

PROGRAM STUDI PROFESI ( NERS ) KEPERAWATAN SEKOLAH


TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YATSI TANGERANG TAHUN
2018
A. Proses Penuaan
Menurut Constantinides (1994, dalam Boedhi-Darmojo dan Hadi Martono,
1999), Menua (menjadi tua = aging) adalah suatu proses menghilangnya secara
perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri / mengganti dan
mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap
infeksi serta memperbaiki kerusakan yang diderita.
Dengan begitu manusia secara progresif akan kehilangan daya tahan terhadap
infeksi dan akan menuntut makin banyak distorsi metabolik dan struktural yang
disebut sebagai “Penyakit Degeneratif” (seperti hipertensi, aterosklerosis,
diabetes mellitus, dan kanker) yang akan menyebabkan kita menghadapi akhir
hidup dengan episode terminal yang dramatik seperti stroke, infark miokard,
koma asidotik, metastasis kanker, dan sebagainya.

B. Perubahan Fisiologis pada Proses Penuaan


Dalam Maryam (2008), perubahan fisik yang terjadi dalam proses penuaan
antara lain sebagai berikut:
1. Sel : jumlah berkurang, ukuran membesar, cairan tubuh menurun, dan
intraseluler menurun.
2. Kardiovaskuler : katup jantung menebal dan kaku, kemampuan memompa
darah menurun (menurunnya kontraksi dan volume), elastisitas pembuluh
darah menurun, serta meningkatnya retensi pembuluh darah perifer
sehingga tekanan darah meningkat.
3. Respirasi : otot-otot pernapasan kekuatannya menurun dan kaku,
elastisitas paru menurun, kapasitas residu meningkat sehingga menarik
napas lebih berat, alveoli melebar dan jumlahnya menurun, kemampuan
batuk menurun, serta terjadi penyempitan pada bronkus.
4. Persarafan : saraf pancaindra mengecil sehingga fungsinya menurun serta
lambat dalam merespon dan waktu bereaksi khususnya yang berhubungan
dengan stres. Berkurang atau hilangnya lapisan mielin akson, sehingga
menyebabkan berkurangnya respon motorik dan reflex.
5. Musculoskeletal : cairan tulang menurun sehingga mudah rapuh
(osteoporosis), bungkuk (kifosis), persendian membesar dan menjadi kaku
(atrofi otot), kram, tremor, tendon mengerut, dan mengalami sklerosis.
6. Gastrointestinal : esophagus melebar, asam lambung menurun, lapar
menurun, serta peristaltic menurun sehingga daya absorpsi juga menurun.
Ukuran lambung mengecil serta fungsi organ aksesoris menurun sehingga
menyebabkan berkurangnya produksi hormon dan enzim pencernaan.
7. Genitourinaria : ginjal: mengecil, aliran darah ke ginjal menurun,
penyaringan di glomerulus menurun, dan fungsi tubulus menurun sehingga
kemampuan mengonsentrasi urine ikut menurun.
8. Vesika urinaria : otot-otot melemah, kapasitasnya menurun, dan retensi
urine. Prostat: hipertrofi pada 75% lansia.
9. Vagina : selaput lendir mengering dan sekresi menurun.
10. Pendengaran : membrane timpani atrofi sehingga terjadi gangguan
pendengaran. Tulang-tulang pendengaran mengalami kekakuan.
11. Pengelihatan : respon terhadap sinar menurun, adaptasi terhadap gelap
menurun, akomodasi menurun, lapang pandang menurun, dan katarak.
12. Endokrin : produksi hormon menurun.
13. Kulit : keriput serta kulit kepala dan rambut menipis. Rambut dalam
hidung dan telinga menebal. Elastisitas menurun, vaskularisasi menurun,
rambut memutih (uban), kelenjar keringat menurun, kuku keras dan rapuh,
serta kuku kaki tumbuh berlebihan seperti tanduk.
14. Belajar dan memori : kemampuan belajar masih ada tetapi menurun.
Memori (daya ingat) menurun karena proses encoding menurun.
15. Intelegensi : secara umum tidak banyak berubah.
16. Personality dan Adjustment (pengaturan) : tidak banyak perubahan,
hamper seperti saat muda.
17. Pencapaian (achievement) : sains, filosofi, seni, dan musik sangat
mempengaruhi.
C. Perubahan Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin pada Lansia
Dalam ismar (2011), efek dan usia pada sistem endokrin sedikit lebih sulit untuk
mendeteksi dengan organ tubuh lain. Walaupun demikian gangguan endokrin
lebih banyak pada usia 40 tahun. Pada wanita, produksi hormon meningkat
dibanding dengan menopause. Dari pria dan wanita, output anterior pituitary
mengalami penurunan.

Umur yang relatif terjadi perubahan pada struktur dan fungsi dan kelenjar
endokrin adalah sebagai berikut :
1. Kelenjar thiroid mengalami derajat yang sama dengan atropfi, fibrosis dan
nodularity.
2. Hormon thiroid mengalami level penurunan dan hypoparatiroidisme
biasanya sering pada orang dewasa.
3. Kelenjar adrenal kehilangan beberapa berat badan dan menjadi makin
buruk, fibrotik.
4. Pada bagian anterior, kelenjar pituitary mengalami penurunan ukuran dan
menjadi mati/fibrotik.

Dalam Stockslager (2007), perubahan fungsi sistem endokrin secara khusus


yaitu :
1. Penurunan kemampuan mentoleransi stress.
2. Konsentrasi glukosa darah meningkat dan tetap naik lebih lama
dibandingkan orang yang lebih muda.
3. Penurunan kadar ekstrogen dan peningkatan kadar FSH selama
menopouse, yang menyebabkan trombosis dan osteoporosis.
4. Penurunan produksi progeteron.
5. Penurunan kadar aldosteron serum sebanyak 50%.\
6. Penurunan laju sekresi kortisol sebanyak 25%.
D. Masalah-Masalah dalam Perubahan Sistem Endokrin pada Lansia
Dalam Nugroho (1995), penyakit metabolik pada lanjut usia terutama
disebabkan oleh karena menurunnya produksi hormon dari kelenjar-kelenjar
hormon. Pria dan wanita pada akhir masa dewasa memasuki apa yang
dinamakan kimakterium; perubahan-perubahan dalam keseimbangan hormonal
yang menyebabkan berkurangnya kekurangan hormon seks. Menurunnya
produksi hormon ini antara lain terlihat pada wanita mendekati usia 50 tahun,
yang ditandai mulainya menstruasi yang tidak teratur sampai berhenti sama
sekali (menopouse), prosesnya merupakan proses ilmiah. Pada pria proses
tersebut biasanya terjadi secara lambat laun dan tidak disertai gejala-gejala
psikologis yang luar biasakecuali sedikit kemurungan dan rasa lesu serta
berkurangnya kemampuan seksualitasnya. Terdapat pula penurunan kadar
hormon testosteronnya.

Penyakit metabolik yang banyak dijumpai adalah diabetes melitus atau kencing
manis dan osteoporosis (berkurangnya zat kapur dan bahan-bahan mineral
sehingga tulang lebih mudah rapuh dan menipis). Diabetes melitus sering
dijumpai pada lanjut usia yang berumur 70 tahun keatas, akibatnya terjadi
degenerasi pembuluh darah dengan kompliksai pembuluh darah koroner,
perubahan pembuluh darah otak ini dapat menyebabkan stroke yang bisa
mengakibatkan kelumpuhan separuh badan.
Berikut perubahan dan penyakit pada sistem endokrin yang disebabkan oleh
proses penuaan, yaitu:
1. Menopouse
a. Konsep
Dalam Boedhi-Darmojo dan Hadi Martono (1999), menopouse adalah
berhentinya haid. Menopouse menurut pengertian awam adalah perubahan
masa muda ke masa tua. Berhentinya haid sebagai akibat tidak
berfungsinya ovarium merupakan peristiwa dan bukan satu periode waktu.
Di Indonesia monepouse terjadi antara 49-50 tahun (Samil dan
Ichramsyah, 1991).
Periode mendahului menopouse ditandai oleh perubahan somatif dan
psikologik. Hal tersebut mencerminkan perubahan normal yang terjadi di
ovarium. Meskipun ada gejala atau keluhan, periode ini sering dilupakan
oleh pasien maupun dokter. Gejala yang paling sering terjadi pada masa
transisi pra-menopouse ini adalah haid yang tidak teratur.
Meskipun menopouse atau tidak lagi datang haid, terjadi setelah
terhentinya fungsi ovarium merupakan keadaan yang paling dapat
diidentifikasi, namun periode sebelum dan 10 tahun setelah menopouse
mempunyai arti klinis yang lebih penting. Menurut Hurd, periode transisi
ini biasanya berlangsung sampai periode pasca menopouse. Periode pasca
menopouse biasanya disertai dengan insidensi kondisi kelainan yang erat
hubungannya dengan usia lanjut. Karena hal tersebut, pelayanan kesehatan
ginekologik pada wanita pasca menopouse perlu mengetahui tentang seluk
beluk pengobatan pengganti hormon.
b. Gejala-Gejala yang sering timbul
Ada beberapa gejala yang timbul dengan menopouse pada lansia
(Nugroho, 1995), di antaranya :
1. Gangguan pada haid: haid menjadi tidak teratur, kadang-kadang terjadi
perdarahan yang terlalu banyak atau terlalu sedikit.
2. Gelombang rasa panas (Hot Flush). Kadang-kadang timbul rasa panas
pada muka, leher dan dada bagian atas, disusul dengan keluarnya
keringat yang banyak. Peasaan panas ini bisa berlangsung beberapa
detik saja, namun bisa berlangsung sampai 1 jam.
3. Rasa lelah hebat (Fatigue).
4. Rasa gatal-gatal pada genitalia disebabkan kulit yang menjadi kering
dam keriput.
5. Sakit-sakit bisa dirasakan seluruh badan atau pada bagian tubuh
tersebut.
6. Pusing atau sakit kepala. Keluhan ini bisa disebabkan oleh banyak hal,
misalnya karena meningginya tekanan darah, adanya gangguan
penglihatan atau bisa juga oleh adanya stres mental.
7. Insomnia atau keluhan susah tidur, hal ini bisa disebabkan oleh
penyebab fisik maupun psikis.
8. Palpitasi dan perubahan gerak seksual. Hal ini disebabkan oleh
pengaruh hormonal maupun pengaruh psikis. Gejala-gejala jiwa yang
timbul sangat bervariasi dari ringan sampai yang berat. Keluhan yang
sering timbul adalah adanya rasa takut, tegang gelisah, lekas marah,
mudah gugup, sukar berkonsentrasi, lekas lupa, dan susah tidur. Adanya
wanita yang mengalami monepouse manfsirkannya sebagai kehilangan
fungsinya sebagai wanita, karena ia tidak bisa hamil dan mendapatkan
anak lagi. Di lain pihak ada yang menafsirkan sebagai akan terhentinya
kehidupan seksualnya, hal ini adalah keliru sekali. Selain dari pada itu
ada yang berpendapat bahwa kegiatan seksual itu kurang pantas
dilakukan bagi mereka yang sudah tua, maskipun dorongan ke arah itu
tetap ada. Dengan demikian dapat terlihat bahwa kerisauan menghadapi
masa tua seringkali juga menyangkut kahidupan seksual.

2. Andropouse
a. Konsep
Dalam Baziad (2003), pada laki-laki tua, testis masih berfungsi
memproduksi sperma dan hormon testosteron meskipun jumlahnya
tidak sebanyak usia muda. Pada wanita produksi estrogen berhenti
mendadak, sedangkan pada laki-laki dengan meningkatnya usia
produksi testosteron turun perlahan-lahan, sehingga membuat definisi
andropouse pada laki-laki sedikit sulit. Kadar hormon testosteron
sampai dengan usia 55-60 tahun relatif stabil dan baru setelah usia 60
tahun terjadi penurunan yang berarti.
Meskipun kadar testosteron darah turun, keluhan tidak segera muncul.
Keluhan dapat muncul setelah beberapa tahun kemudian. Oleh karena
itu, para ahli berpendapat bahwa tidak ada hubungan langsung antara
keluhan dengan kadar hormon. Meskipun sudah lanjut usia, orang laki-
laki masih saja aktif baik secara fisik maupun seksual, bahakan tidak
jarang masih dapat mendapatkan keturunan.
b. Gejala
Dalam Baziad (2003), testosteron adalah hormon laki-laki yang
menjadikan laki-laki berfungsi menjadi seorang laki-laki. Gejala klinis
andropouse antara lain:
1. Gejala vasomotorik, berupa gejolak panas, berkeringat, susah tidur,
gelisah, dan takut.
2. Gejala yang berkaitan dengan aspek virilitas, berupa kurang tenaga,
berkurangnya massa otot, bulu-bulu rambut seksual berkurang,
penumpukan lemak di perut, dan osteoporosis.
3. Gejala yang berhubungan dengan fungsi kognitif dan suasana hati,
berupa mudah lelah, menurunnya aktivitas tubuh, rendahnya
motivasi, berkurangnya ketajaman mental/intuisi, depresi hilangnya
rasa percaya diri dan menghargai dirinya sendiri.
4. Gejala yang berhubungan dengan masalah seksual, berupa turunnya
libido, menurunnya aktivitas seksual, kualitas orgasme menurun,
berkurangnya kemampuan ereksi, dan berkurangnya volume
ejakulasi.

3. Diabetes Melitus
a. Konsep
Pada diabetes tipe 2 terdapat dua masalah utama yang berhubungan
dengan insulin, yaitu resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin.
Normalnya insulin akan terikat dengan reseptor khusus pada permukaan
sel. Sebagai akibat terikatnya insulin dengan reseptor tersebut, terjadi
suatu rangkaian reaksi dalam metabolisme glukosa di dalam sel.
Resistensi insulin pada diabetes mellitus tipe 2 disertai dengan
penurunan reaksi intrasel. Dengan demikian insulin menjadi tidak
efektif untuk menstimulasi pengambilan glukosa.
Seiring pertambahan usia, sel-sel tubuh menjadi lebih resistant terhadap
insulin, yang mengurangi kemampuan lansia untuk memetabolisme
glukosa. Selain itu, pelepasan insulin dari sel beta pankreas berkurang
dan melambat. Hasil dari kombinasi proses ini adalah hiperglikemia.
Pada lansia, konsentrasi glukosa yang mendadak dapat meningkatkan
dan lebih memperpanjang hiperglikemia. Diabetes tipe 2 pada lansia
disebabkan oleh sekresi insulin yang tidak normal, resistansi terhadap
kerja insulin pada jaringan target, dan kegagalan glukoneogenesis
hepatic. Penyebab utama hiperglikemia pada lansia adalah peningkatan
resistansi insulin pada jaringan perifer. Meskipun jumlah reseptor
insulin sebenarnya sedikit menurun seiring pertambahan usia, resistansi
dipercaya terjadi setelah insulin berikatan dengan reseptor tersebut.
Selain itu, sel-sel beta pulau Langerhans kurang sensitif terhadap kadar
glukosa yang tinggi, yang memperlambat produksi glukosa di hati
(http://aqies.wordpress.com, 2009).

b. Tanda dan Gejala


Beberapa tanda dan gejala yang timbul dengan adanya andropouse
(http://aqies.wordpress.com, 2009), yaitu :
1. Penurunan berat badan dan kelelahan.
2. Kehilangan selera makan.
3. Inkontinensia.
4. Penurunan penglihatan.
5. Konfusi atau derajat delirium.
6. Konstipasi atau kembung abdomen.
7. Retinopati atau pembentukan katarak.
8. Perubahan kulit; penurunan nadi perifer, kulit dingin, penurunan
refleks, dan kemungkinan nyeri perifer atau kebas.
9. Hipotensi ortostatik.
4. Hipertiroid

Hipertiroid adalah suatu keadaan dimana kelenjar tiroid bekerja secara


berlebihan, sehingga menghasilkan sejumlah besar hormone tiroid.
Hipertiroid bisa ditemukan dalam bentuk penyakit Graves, gondok noduler
toksik atau hipertiroidisme sekunder. Hipertiroid bisa disebabkan oleh
tumor hipofisa yang menghasilkan terlalu banyak TSH, sehingga
merangsang tiroid untuk menghasilkan hormone tiroid yang berlebihan.
Penyebab lainnya adalah perlawanan hipofisa terhadap hormone tiroid
sehingga kelenjar hipofisa menghasilkan terlalu banyak TSH.

Penyebab dari hipertiroidisme adalah:

 Reaksi imunologis
 Tiroiditis
 Adenoma tiroid toksik

Pada hipertiroidisme, apapun penyebabnya, terjadi peningkatan fungsi


tubuh

 Jantung berdetak lebih cepat dan bisa terjadi kelainan irama jantung,
yang bisa menyebabkan palpitasi (jantung berdebar-debar)
 Tekanan darah cenderung meningkat
 Penderita merasakan hangat meskipun berada dalam ruangan yang
sejuk
 Kulit menjadi lembab dan cenderung mengeluarkan keringat yang
berlebihan
 Tangan memperlihatkan tremor (gemetaran) halus
 Penderita merasa gugup, letih dan lemah meskipun tidak melakukan
kegiatan yang berat
 Nafsu makan bertambah, tetapi berat badan berkurang
 Sulit tidur
 Sering buang air besar, kadang disertai diare
 Terjadi perubahan pada mata : bengkak di sekitar mata, bertambahnya
pembentukan air mata, iritasi dan peka terhadap cahaya. Gejala ini akan
segera menghilang setelah pelepasan hormon tiroid terkendali, kecuali
pada penyakit Graves yang menyebabkan gangguan mata khusus.

5. Hipotiroidi
Hipotiroidi adalah suatu keadaan dimana kelenjar tiroid kurang aktif dan
menghasilkan terlalu sedikit hormon tiroid. Hipotiroid yang sangat berat
disebut miksedema.

Penyebab hipotiroid adalah pengobatan terhadap hipertiroidisme. Baik


yodium radioaktif maupun pembedahan cenderung menyebabkan
hipotiroidisme. Kekurangan yodium jangka panjang dalam makanan,
menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid yang kurang aktif
(hipotiroidisme goitrosa).

Gejala pada hipotiroid:

 Kekurangan hormon tiroid menyebabkan melambatnya fungsi


tubuh.
 Ekspresi wajah menjadi tumpul
 Suara menjadi serak dan berbicara menjadi lambat
 Rambut menjadi tipis, kasar dan kering
 Kulit menjadi kasar, kering, bersisik dan menebal.
 Denyut nadi bisa melambat
 Telapak tangan dan telapak kaki tampak agak oranye
(karotenemia)

Asuhan keperawatan
A. Pengkajian
Pengkajian yang dapat dilakukan pada lansia dengan gangguan sistem
endokrin, sebagai berikut :
1. Health Perception - Health Management
a. Uraikan tentang status kesehatan secara keseluruhan.
b. Uraikan masalah-masalah endokrin yang didapatkan masalah (pituitary
thyroid), paratiroid, adrenal, pankreas, ovarium. testes). Bagaimana
masalah ini diatasi? Apakah dengan obat-obatan, pembedahan,
penggantian hormone, diet? Apa yang menentukan mengenai pengobatan
yang anda lakukan?
c. Apakah anda merokok/menghisap tobako? Jika ya, berapa banyak perhari
dan berapa lama?
d. Apakah anda sudah merasakan tinggi atau rendahnya kadar gula darah?
e. Apakah anda minum alkohol? Jika ya, berapa banyak dan jenis apa?
f. Uraikan bagaimana anda merawat kesehatan anda?
g. Kapan terakhir anda melakukan latihan fisik ?

2. Metabolik - Nutrisi
a. Uraikan kebiasaan diet anda..
b. Uraikan berapa banyak air yang diminum selama 24 jam.
c. Dapatkah anda mencatat bahwa anda merasa kehausan yang sangat dan
yang biasanya?
d. Apakah anda mengalami perubahan selera makan? Jika ya, uraikan!
e. Apakah anda mengalami perubahan berat badan? Jika ya, berapa
f. Dapatkah anda mencatat perubahan-perubahan pada kebiasaan dalam
intoleransi antara panas atau dingin?
g. Apakah anda mengalami kesulitan dalam menelan? Jelaskan!

3. Eliminasi
a. Uraikan kebiasaan pola berkemih selama peroide 24 jam. Apakah ada
perubahan? Jika ya, uraikan!
b. Dapatkah anda mencatat perubahan-perubahan terhadap warna dan bau
dari urine anda? Jika ya, uraikan!
c. Apakah anda sering terbangun pada malam hari untuk berkemih?
Seberapa seringkah?
d. Apakah anda pernah menderita batu ginjal? Jika ya, bagaimana cara
mengatasinya/pengobatannya?
e. Apakah anda pernah mengalami perubahan kebiasaan eliminasi?
Jelaskan!

4. Aktivitas - Latihan
a. Uraikan kebiasan aktivitas selama periode 24 jam.
b. Aktivitas apa yang biasa anda lakukan sehingga anda bernapas pendek
(seperti sesak) atau kelelahan? Jelaskan!
c. Apakah anda mengalami perubahan pada kebiasaan perawatan diri anda
berhubungan dengan masalah endokrin? Jika ya, uraikan!
d. Apakah tingkat energi mengalami peningkatan atau penurunan? Jika ya,
jelaskan!

5. Tidur - Istirahat
a. Apakah terjadi gangguan terhadap tidur malam?
b. Apakah anda merasa gugup atau tidak mampu istirahaf?

6. Kognitif - Persepsi
a. Apakah anda merasakan kelelahan, menarik diri atau bingung?
b. Dapatkah anda mencatat adanya suara parau atau perubahan terhadap
suara anda?
c. Dapatkah anda mencatat perubahan-perubahan terhadap perubahan
warna dan kondisi kulit anda, seperti warna kulit menjadi lebih gelap,
kulit menjadi kering, berminyak atau memar.
d. Apakah anda pernah mengalami palpitasi jantung (berdebar-debar)?
e. Apakah anda pernah mengalami nyeri abdominal?
f. Apakah anda. mengalami sakit kepala, hilang ingatan, perubahan sensasi
atau depresi?
g. Apakah anda pernah mengalami kekakuan otot atau sendi?

7. Konsep Diri
a. Bagaimana perasaan anda tentang masalah kesehatan ini?
b. Bagaimana perasaan anda setelah mendapati masalah ini terhadap diri
anda dan masa depan anda?
c. Bagaimana perasaan anda mengenai pengobatan untuk selama istirahat
dalam hidup anda?

8. Role - Relationship (Peran - Hubungan)


a. Apakah ada riwayat terhadap masalah tipe endokrin di dalam keluarga?
Jelaskan!
b. Bagaimana masalah kesehatan ini mempengaruhi kehidupan anda?
c. Setelah menerima masalah kesehatan ini apakah perubahan terhadap peran
dan tanggung jawab di dalam keluarga? Jelaskan!
d. Setelah mendapat masalah kesehatan ini apakah mempengaruhi
kemampuan anda untuk bekerja. Jelaskan!

9. Sexuality - Reproduktif (Seksual - Reproduksi)


a. Dapatkah anda mencatat perubahan terhadap aktivitas seksual? jelaskan!
b. Dapatkah anda mencatat perubahan dalam kemampuan dalam hubungan
seksual? Jelaskan!
c. Apakah anda mengalami perubahan pada periode menstruasi. Uraikan!
d. Apakah anda mengalami ketidakpuasan dan kesulitan mengontrol ereksi?
e. Pernahkah anda mengalami kesulitan pada awal kehamilan?
f. Pernahkah anda mengalami kesulitan menjadi seorang ayah ?
g. Berapa banyak anak yang anda miliki? Berapa berat yang dimiliki pada
saat lahir?

5. Koping – Stress
a. Apakah stress memperlihatkan adanya penambahan gejala terhadap
masalah endokrin? Bila ya, cara apa?
b. Apa atau siapa yang sangat membantu dalam koping terhadap masalah
kesehatan ini?
c. Uraikan apa yang biasanya anda lakukan untuk mengatasi stress!

6. Value - Belief (Keyakinan/Kepercayaan)


a. Apakah ada orang terdekat klien. praktisi atau aktifis yang membantu
memecahkan masalah kesehatan ini. Jelaskan!
b. Bagaimana anda merasa masa depan sangat dihargai selama hidup dengan
masalah kesehatan saat ini?

Beberapa variasi yang normal dibandingkan dengan yang tidak, dapat menjadi
bingung dengan penemuan abnormal pada endokrin adalah sebagai berikut :
1. Pikun, beberapa kecil coklat, flat macula dapal dilihat pada lengan dan
dorsal pada tangan.
2. Penebalan pada area pigmentasi, dapat dilihat pada wajah dan tangan.
3. Pertumbuhan rambut yang lambat.
4. Kuku semakin tebal, brittle, dan kuning.
5. Kulit wajah menjadi longgar dan tulang menjadi lebih menonjol.
6. Penurunan terhadap sensasi perabaan.
7. Penurunan refleks tendon.
8. Penurunan tinggi badan.
DAFTAR PUSTAKA

Bare & Suzanne, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Volume 2, (Edisi 8), EGC,
Jakarta

Carpenito, 1999, Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan, (Edisi 2), EGC, Jakarta

Corwin,. J. Elizabeth, 2001, Patofisiologi, EGC, Jakarta

Doenges, E. Marilynn dan MF. Moorhouse, 2001, Rencana Asuhan Keperawatan, (Edisi
III), EGC, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai