Anda di halaman 1dari 5

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN/LOG BOOK

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan : Pemasangan Infus

2. Nama klien : An. S

3. Diagnosa medis : ITP

4. Diagnosa keperawatan : Nyeri b/d agen biologis (menstruasi)

5. Justifikasi tindakan
Kondisi Patofisiologi Pasien : Lemas disertai pusing, klien tampak pucat.
Cairan infus : Ringer Laktat (RL) 20 Tpm
Cairan infus merupakan pemberian sejumlah cairan kedalam tubuh lewat
sebuah jarum kedalam pembuluh darah vena (pembuluh bali) untuk dapat
menggantikan cairan atau zat-zat makanan dari tubuh dengan tujuan :
a. Mempertahankan atau mengganti cairan tubuh yang mengandung air,
elektrolit, vitamin, protein, lemak, dan kalori yang tidak dapat
dipertahankan secara adekuat melalui oral.
b. Memperbaiki keseimbangan asam-basa.
c. Memperbaiki volume komponen-komponen darah.
d. Memberikan jalan masuk untuk pemberian obat- obatan ke dalam tubuh.
e. Memonitor tekanan vena sentral (CVP).
f. Memberikan nutrisi pada saat sistem pencernaan ketika diistirahatkan.
6. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional:
a. Tahap Pra Interaksi
1) Melakukan pengecekan program terapi
2) Mencuci tangan
3) Menempatkan alat di dekat pasien
b. Tahap Orientasi
1) Memberikan salam dan menyapa nama pasien
2) Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3) Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
c. Tahap Kerja
1) Menjaga privacy
2) Periksa label pasien sesuai dengan kebutuhan cairan yang akan
diberikan.
3) Mengatur pasien pada posisi semi fowler atau supine jika tidak
memungkinkan
4) Bebaskan lengan pasien dari lengan baju/kemeja
5) Letakkan perlak kecil dibawah lengan klien
6) Letakkan torniquet 5-15 cm diatas tempat tusukkan
7) Hubungkan cairan infus dengan infus set dan gantungkan
8) Alirkan cairan infus melalui selang infus sehingga tidak ada
udara di dalamnya
9) Kencangkan klem sampai infus tidak menetes dan pertahankan
kesterilan
10) Kencangkan tournikuet/manset tensi meter (tekanan dibawah
tekanan sistolik).
11) Anjurkan pasien untuk mengepal dan membukanya beberapa
kali, palpasi dan pastikan tekanan yang akan ditusuk.
12) Bersihkan kulit dengan cermat menggunakan alkohol swab.
Arah melingkar dari dalam keluar lokasi tusukkan.
13) Gunakan ibu jari untuk menekan jaringan dan vena 5cm dibawah
tusukkan.
14) Pegang jarum pada posisi 30derajat pada vena yang akan
ditusuk. setelah pasti masuk lalu tusuk perlahan dengan pasti.
15) Rendahkan posisi jarum sejajar pada kulit dan tarik jarum sedikit lalu
teruskan plastik iv catheter kedalam vena.
16) Tekan dengan jari ujung plastik iv catheter
17) Tarik jarum infus keluar
18) Sambungkan plastik iv catheter dengan ujung selang infus.
19) Lepaskan torniquet/ manset
20) Buka klem infus sampai cairan mengalir lancar.
21) Fiksasi posisi plastik iv catheter dengan plester.
22) Atur tetesan infus sesuai ketentuan, pasang stiker yang sudah
diberi tanggal.
d. TahapTerminasi
1) Melakukan evaluasi tindakan
2) Membereskan alat-alat
3) Berpamitan dengan klien
4) Mencuci tangan
5) Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan

7. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibaat tindakan tersebut dan cara


pencegahannya:
1) Flebitis
Inflamasi vena yang disebabkan oleh iritasi kimia maupun mekanik.
Kondisi ini dikarakteristikkan dengan adanya daerah yang memerah dan
hangat disekitar daerah insersi/penusukan atau sepanjang vena, nyeri atau
rasa lunak pada area insersi atau sepanjang venna, dan pembengkakan.
Insiden flebitis meningkat sesuai dengan lamanya pemasangan jalur
intravena, komposisi cairan atau obat yang diinfuskan (terutama pH dan
tonisitasnya, ukuran dan tempat kanila dimasukkan, pemasangan jalur IV
yang tidak sesuai, dan masuknya mikroorganisme saat penusukan). Tujuan
tindakan tersebut dilakukan.
Pencegahan :
- Gunakan teknik aseptik selama pemasangan
- Menggunakan ukuran kateter dan jarum yang sesuai dengan vena
- Mempertimbangkan komposisi cairan dan medikasi ketika memilih
area insersi
2) Hematoma
Hematoma terjadi sebagai akibat kebocoran darah ke jaringan disekitar
area insersi. Hal ini disebabkan oleh pecahnya dinding vena yang
berlawanan selama penusukan vena, jarum keluar vena, dan tekanan yang
tidak sesuai yang diberikan ke tempat penusukan setelah jarum atau
keteter dilepaskan. Tanda dan gejala hematoma yaitu ekimosis,
pembengkakan segera pada tempat penusukan, dan kebocoran darah pada
tempat penusukan.
Pencegahan :
- Memasukkan jarum secara hati-hati
- Lepaskan torniket segera setelah insersi berhasil

8. Tujuan tindakan tersebut dilakukan:


a. Memenuhi cairan dan elektrolit bagi pasien yang tidak bisa minum secara
oral.
b. Memenuhi cairan dan elektrolit yubuh setelah banyak kehilangan cairan,
contohnya : melalui perdarahan, dehidrasi yang serius
c. Memberikan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh untuk proses
metabolisme
d. Menyediakan suatu medium untuk pemberian obat secra intravena

9. Hasil yang didapat dan maknanya :


Setelah dilakukan pemasangan infus diharapkan pemenuhan kebutuhan
cairan tubuh pasien dapat terpenuhi secara optimal dan monitor tetesan
infus.

10. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk


mengatasi masalah/ diagnosa tersebut. (mandiri dan kolaborasi):
a. Pemberian obat melalui oral

Anda mungkin juga menyukai