TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Pengertian Manajemen
9
Menurut Noor (2015) pencapaian tujuan
ini dikenal dengan istilah 6M, yaitu man atau sumber daya
sesuai rencana.
10
Bahan dan peralatan merupakan dua komponen
pengendalian pekerjaan.
11
ukuran jumlah uang yang beredar dalam organisasi untuk
12
Pelayanan gizi di rumah sakit berupa asuhan gizi
13
Langkah-langkah asuhan gizi saling berkaitan satu
14
3. Manajemen Sumber Daya Manusia Pelayanan Gizi
Rawat Inap
2015).
15
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP)
2013):
perawatan.
Kesehatan, 2013):
16
a. Melakukan skrining gizi pasien pada asesmen awal
perawatan.
secara berkala.
parenteral.
17
tebal lemak, lingkar pinggang dan lingkar panggul
Kesehatan, 2013):
khusus.
18
d. Merancang intervensi gizi dengan menetapkan tujuan
edukasi/konseling.
asuhan gizi.
dokter.
19
klien/pasien, dan keluarganya dalam rangka evaluasi
20
pegawai dalam pendidikan dan pelatihan (Kementerian
21
Tabel 2.1. Kebutuhan tenaga gizi berdasarkan
kelas rumah sakit
Rumah Registered Technical Kebutuhan Tenaga
Sakit Dietisien (RD) Registered Gizi (orang)
(orang) Dietisien (RD)
(orang)
Kelas A 56 16 72
Kelas B 22 15 37
Kelas C 18 12 30
Kelas D 9 14 23
22
Kementerian Kesehatan berupa Pedoman Pelayanan Gizi
Kesehatan 2013).
23
Tata laksana asuhan gizi rawat inap dimulai
24
penyakit jantung dan penyakit pembuluh darah memiliki
lanjut usia menjadi tiga kategori yaitu pra lanjut usia 45-
diderita.
25
Skrining gizi idealnya dilakukan pada pasien baru
26
akurat, singkat dan berkesinambungan dengan kriteria
dialami pasien.
27
pemberian gizi yang tepat kepada pasien sehingga tidak
geriarti.
2014).
28
Hasil skrining gizi terhadap pasien yang
29
penilaian, pemeriksaan, pemberian makanan dan
30
yang berlaku (Kementerian Kesehatan, 2013). Pada
31
5. Manajemen Peralatan dan Bahan dalam Pelayanan
32
Kesehatan, 2013, 2014). Alat untuk mendapatkan data
33
c. Formulir permintaan makanan untuk pasien baru.
Kesehatan, 2013).
34
dengan aspek yang akan dinilai. Pencatatan dilakukan
gizi.
35
Dokumentasi pelayanan asuhan gizi dituangkan
36
sudah dan akan dilakukan kepada pasien (Nursalam
2011).
37
Tabel 2.3. Pencatatan data asuhan gizi
Prosedur Pencatatan
Asesmen a. Data yang terkait dengan pengambilan
Gizi keputusan berupa riwayat gizi, riwayat
personal, hasil laboratorium, antropometri,
hasil pemeriksaan fisik klinis, diet order
dan perkiraan kebutuhan zat gizi.
b. Mencatat semua hal yang berhubungan
dengan masalah gizi.
c. Persepsi, nilai dan motivasi pasien.
Diagnosis a. Pernyataan diagnosis gizi dengan format
Gizi Problem Etiologi and Signs/Symptoms.
b. Melakukan kajian mendalam sehingga
diagnosis gizi benar-benar berkaitan dan
dapat dilakukan intervensi gizi.
Intervensi a. Tujuan dan target intervensi
Gizi b. Rekomendasi diet atau rencana yang akan
dilakukan sehubungan dengan diagnosis
gizi, spesifik dan individual
c. Rekomendasi makanan/suplemen atau
perubahan diet.
d. Edukasi gizi
e. Konseling gizi
f. Koordinasi asuhan gizi
g. Rencana rujukan dan tindak lanjut
Monitoring Indikator yang akan dimonitor (berat badan,
dan asupan, hasil laboratorium, gejala klinis yang
Evaluasi berkaitan) untuk menentukan keberhasilan
Gizi intervensi. Perkembangan terhadap tujuan,
faktor pendorong maupun penghambat,
rencana tindak lanjut intervensi gizi.
Sumber: Kementerian Kesehatan (2013, 2014)
38
Pengkajian akurat, lengkap, sesuai dengan kenyataan,
39
rekam medis dengan indikator 100% dan dalam catatan
terintegrasi.
c. Dilaksanakannya monitoring.
dietisien.
B. Penelitian Pendahuluan
40
Tabel 2.4. Penelitian pendahuluan
Nama Penulis
No Judul Hasil Persamaan Perbedaan
dan Tahun
1 Emy Shinta Dewi, Analisis Implemen- Implementasi 1. Meneliti 1. Penelitian secara kualitatif
Martha Irene tasi Pelayanan Gizi pelayanan gizi belum manajemen dengan pengumpulan melalui
Kartasurya, dan Ayun di RSUD Tugurejo optimal berkaitan pelayanan gizi di indepth interview, focus group
Sriatmi, (2015) Semarang. dengan komunikasi rumah sakit. discussion dan observasi.
kebijakan tidak jelas 2. Menggunakan Pengolahan data dengan tata
atau tidak konsisten, tata laksana laksana content analysis.
tugas, wewenang, SOP observasi dan 2. Meneliti juga komunikasi dan
dan mekanisme wawancara secara sikap dalam pelayanan gizi,
pertanggungjawaban mendalam. selain SDM, implementasi dan
tugas tidak jelas atau struktur birokrasi.
tidak dipahami oleh 3. Informan utama ahli gizi,
petugas. pramumasak dan pramusaji.
Informan triangulasi adalah
Kabid Penunjang, Ka. Instalasi
Gizi, Ka. Ruang Perawatan dan
pasien dari kelas 1, 2 dan 3.
41
No Nama Penulis Judul Hasil Persamaan Perbedaan
dan Tahun
2 Dewi Marhaeni Diah Analisis Pelayanan Peran manajemen 1. Menggunakan 1. Melakukan perbandingan
Herawati, Anggun Gizi Rumah Sakit rumah sakit dalam tata laksana layanan asuhan gizi dan
Rafisa, dan Ahmad dengan Pendekatan meningkatkan kualitas campuran (mix- penyelenggaraan makanan pada
Yani, (2015). Health Technology pelayanan gizi rumah methode). dua rumah sakit dan dua kasus
Assessement (HTA) sakit lebih baik Situs 2 2. Meneliti pasien dengan penyakit yang
dari pada Situs 1 tentang layanan berbeda. RS situs 1 dengan
dimana manajemen asuhan gizi pasien gagal ginjal kronik dan
telah melakukan pasien rawat RS situs 2 dengan pasien
kerjasama dengan inap. diabetes mellitus.
dokter spesialis gizi 2. Analisis data kuantitatif
untuk praktik dan dilakukan secara deskriptif dan
menjadi konsultan kualitatif dilakukan secara
dalam pelayanan. content analysis.
Teknologi pelayanan
gizi ada 2 hal yaitu
pelayanan asuhan gizi
dan penyelenggaraan
makan.
42
No Nama Penulis Judul Hasil Persamaan Perbedaan
dan Tahun
3 Rizki Muliawardani dan Analisis Manajemen Perencanaan pelayanan 1. Meneliti 1. Menggunakan tata laksana
Ahmad Ahid Pelayanan Gizi Di gizi sudah dilaksanakan manajemen deskriptif kualitatif .
Mudayana, (2016). Rumah Sakit Jiwa dengan baik dan sesuai pelayanan gizi 2. Informan dalam penelitian ini
(RSJ) Grhasia dengan PGRS, peng- di rumah sakit yaitu kepala penunjang medis,
Daerah Istimewa organisasian sudah meliputi kepala instalasi gizi, ahli gizi,
Yogyakarta tersusun dengan baik, perencanaan, juru masak dan pramusaji.
pelaksanaan pelayanan pengorganisasia
gizi sudah berjalan n, pelaksanaan,
dengan baik dan sesuai pengawas-an,
dengan PGRS tetapi dan evaluasi.
kegiatan asuhan belum 2. Menggunakan
berjalan dengan rutin, tata laksana
karena terdapat rangkap observasi dan
pekerjaan pada petugas, wawancara
sedangkan pengawasan secara men-
sudah berjalan dengan dalam.
baik, dan evaluasi
sudah berjalan dengan
baik.
43
No Nama Penulis Judul Hasil Persamaan Perbedaan
dan Tahun
4 Campbell et.al Assessment of 1. Penaatan pengukuran 1. Pengukuran 1. Jenis penelitian: survey
(2002) nutritional status in berat badan sebesar kinerja asesmen dengan sampel acak
hospital in-patients. 67%, berat dan tinggi nutrisi pada 2. Membagi pasien berdasarkan
badan sebesar 41%. pasien rawat lima kelompok penyakit
2. Berat badan dicatat inap.
untuk menilai 2. Data
keseimbangan cairan dikumpulkan
atau dosis obat, dalam database
bukan untuk menilai dan hasil
status gizi. dianalisis
3. Tidak ada data yang menggunakan
menunjukkan sistem
pengukuran berat komputer.
badan atau berat
badan dan tinggi
badan dapat
digunakan untuk
menilai pengaruh
manajemen nutrisi
pada pasien.
44
No Nama Penulis Judul Hasil Persamaan Perbedaan
dan Tahun
5 Thomas et.al, Nutritional 1. Membuat panduan 1. Meneliti 1. Sampel pasien yang diteliti
(2000) Management in klinis menjadi dua manajemen gizi diseleksi berdasarkan pasien
Long-Term Care: bagian, satu pasien rawat yang dalam perawatan jangka
Development of a dirancang untuk inap panjang.
Clinical Guideline staf perawat, staf 2. Mengevaluasi 2. Membuatkan model panduan
tata boga, dan ahli panduan manajemen nutrisi yang baru.
gizi, dan yang manajemen
kedua dirancang nutrisi yang
untuk dokter, sudah berjalan
apoteker, dan ahli di RS selama
gizi. ini
2. Panduan Klinis
digunakan untuk
mencegah dan
mengelola
malnutrisi pasien
dalam perawatan
yang lama.
3. Panduan Klinis
disajikan secara
linear
menggunakan
algoritma
45
No Nama Penulis Judul Hasil Persamaan Perbedaan
dan Tahun
6 Cicilia Lihawa, Faktor-faktor 1. Terdapat hubungan 1. Meneliti 1. Sampel penelitian adalah
Muhammad Mansur, Penyebab antara susunan kelengkapan dokter.
dan Tri Wahyu S (2015) Ketidaklengkapan form RM yang pengisian 2. Analisis data menggunakan
Pengisian Rekam kurang sistematis berkas rekam diagram fishbone, tata laksana
Medis Dokter di dengan medis pasien USG (Urgency, Seriousness,
Ruang Rawat Inap ketidaklengkapan rawat inap. and Growth), dan tapisan
RSI Unisma Malang pengisian rekam 2. Meneliti McNamara.
medis. pengaruh
2. Membuat ketidak
rancangan form lengkapan RM
RM terintegrasi. berdasarkan
kategori: SDM,
tata laksana,
sarana dan
prasarana.
3. Menggunakan
instrumen
kuisioner
dengan
pertanyaan
tertutup (iya-
tidak).
46
No Nama Penulis Judul Hasil Persamaan Perbedaan
dan Tahun
7 Gini Wuryandari (2013) Peningkatan 1. Rekapitulasi penilaian 1. Meneliti 1. Sampel penelitian adalah:
Kelengkapan hasil pengisian rekam kelengkapan dokter, perawat dan
Rekam Medis medis pasien rawat inap pengisian petugas administrasi.
dibagi berdasarkan berkas rekam 2. Analisis data penelitian ini
kategori kelengkapan medis pasien menggunakan analisis
48,61%, kebenaran rawat inap. deskriptif diagnostik yaitu
sebesar 26,80% dan 2. Meneliti menganalisis kondisi
legalitas 36,53%. tentang format dan kondisi waktu
2. Tiga faktor yang pengaruh dalam menunjang
mempengaruhi hasil manajemen pengisian rekam medis.
pengisian RM, yaitu: proses 3. Menindaklanjuti hasil
material, pengetahuan pengisian dengan melakukan FGD
prosedur dan terhadap hasil (Focus Group Disscution)
pengetahuan alur. pengisian
3. Hasil pengisian rekam rekam medis.
medis termasuk 3. Menggunakan
kategori jelek instrumen
disebabkan pengaruh kuisioner.
dari proses pengisian
rekam medis pada
semua jenis profesi
serta pengetahuan
prosedur rendah dan
pengetahuan alur rekam
medis yang rendah.
47
C. Kerangka Teori
oleh organisasi.
48
Menurut Reksohadiprodjo (1999) manajemen dapat
D. Kerangka Konsep
49
peralatan/bahan. Tata laksana yang digunakan merupakan
50
Seluruh proses manajemen asuhan gizi berupa tata
sebagai berikut:
rawat inap.
51
c. Terdapat hubungan antara peralatan dan bahan pada
52