Anda di halaman 1dari 2

Badung - The Fourth Intergovernmental Review Meeting (IGR-4) telah selesai

dilaksanakan. Para delegasi yang hadir telah menyepakati beberapa hal terkait
perlindungan lingkungan laut yang tertuang dalam Bali Declaration. Apa saja?

Deklarasi dibacakan oleh Drafting Committee Bali Declaration Makarim Wibisino dalam
penutupan IGR-4 yang digelar di Inaya Putri Bali, Nusa Dua, Kab Badung, Kamis
(1/11/2018) malam. Berikut isi Bali Declaration yang dibacakan Makarim:

1. Meningkatkan pengarusutamaan pada perlindungan ekosistem laut dan pantai,


terutama dari ancaman lingkungan yang disebabkan peningkatan zat kimia, air limbah,
sampah laut, dan mikroplastik.

2. Meningkatkan kapasitas, pemahaman dan berbagi pengetahuan melalui kolaborasi


dan kerja sama meliputi pemerintahan, sektor swasta, masyarakat sipil dan ahli di
tingkat regional maupun global dalam perlindungan ekosistem laut dan pantai dari
aktivitas berbasis lahan dan sumber-sumber polusi.

Selain itu, para delegasi juga menyepakati kelanjutan kerja Global Programme of Action
yang meliputi:

1. Terus melanjutkan upaya menangani tiga arus polusi, yakni zat kimia, air limbah, dan
sampah laut untuk mendukung agenda 2030 sebagai kerangka kerja untuk
pembangunan berkelanjutan.

2. Memperkuat Global Partnership on Marine Litter, Global Partnership on Nutrient


Management, dan Global Wastewater Initiative serta keterkaitan antar kerja sama ini.

3. Meningkatkan koordinasi, perjanjian, dan dukungan terhadap kerja sama dengan


negara lain untuk mengatasi polusi berbasis lahan.

4. Melanjutkan upaya ke depan untuk mencegah sampah laut dan mikroplastik, zat
kimia dan air limbah yang bersumber dari daratan secara terintegrasi termasuk
menghubungkan daratan/laut dan air tawar/laut dalam rencana aksi.

5. Mendorong pertukaran informasi, pengalaman praktis, dan keahlian ilmiah dan teknis
berkolaborasi aktif dan kooperstif dalam kerja sama antar institusi pemerintahan dan
organisasi, komunitas, swasta dan organisasi non pemerintahan yang memiliki
tanggung jawab dan/atau pengalaman relevan.

"Berdasarkan diskusi yang telah digelar dan dokumen yang tersedia untuk IGR, kami
sepakat untuk bekerja sesuai fungsi, bentuk dan implikasi (termasuk dasar hukum,
anggaran dan organisasional) termasuk masa depan IGR dan kegiatan saat ini yang
dikoordinasikan oleh GPA untuk dilanjutkan selama periode intersesional hingga UNEA-
4," ujar Makarim.

Selanjutnya, hasil pembahasan IGR-4 akan dibawa ke UN Environment Assembly


(UNEA-4) di Nairobi, Kenya pada 2019 mendatang. IGR-4 merupakan ajang badan
dunia PBB bidang lingkungan atau United Nations Environmet Programme (UNEP)
yang berlangsung pada 31 Oktober hingga 1 November 2018. Tema yang diangkat IGR
4 adalah 'Pollution in Ocean and Land Connection'. Kesepakatan IGR-4 selanjutnya
dituangkan dalam 'Bali Declaration on the Protection of the Marine Environment From
Land-Based Activities'.
(dkp/dkp)

Anda mungkin juga menyukai