MALIGNA
INDRIA FAJRIANITA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
BAB I
PENDAHULUAN
dengan jumlah yang tidak normal di dalam rongga peritoneum (Ahmmad &
rongga peritoneum, namun pada perempuan terdapat sejumlah kecil cairan kira-
kira 20 ml yang berkaitan dengan siklus menstruasi. Dan dapat pula berisi cairan
serosa yang berfungsi sebagai pelumas dengan volume normal kurang dari 100
ml, jika cairan di rongga peritoneum melebihi jumlah ini dianggap asites
dari seluruh kasus asites sekitar 75-80%, asites maligna sebanyak 10% dan
sisanya 5% yang disebut mixed asites yang disebabkan oleh dua atau lebih
ganas di dalam cairan tersebut (Cavazzoni et al., 2013; Tamsma et al., 2001).
ovarium sebanyak 35%, kolorektal sebanyak 30%, lambung sebanyak 10%, serta
1
AKURASI SISTEM SKORING COMPUTED TOMOGRAPHY ABDOMEN UNTUK DIAGNOSIS ASITES
MALIGNA 2
INDRIA FAJRIANITA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
diikuti kanker pankreas dan peritoneum (Liang et al., 2016; Cavazzoni et al.,
payudara, paru dan limfoma. Dan hampir 20% dari seluruh pasien dengan asites
maligna tidak diketahui tumor primernya (Stange, 2012; Cavazzoni et al., 2013).
kolorektal (Stange, 2012). Kecuali pada kanker payudara dan ovarium, adanya
asites biasanya terjadi pada kanker fase akhir (Adam & Adam, 2004).
intraabdomen. Garrison et al, melaporkan bahwa 52% pasien terdapat asites pada
saat kanker utama terdiagnosis. Asites maligna merupakan penyebab utama dari
menurun dengan prognosis yang tidak baik. Bahkan kelangsungan hidup pada
kelangsungan hidup ditentukan oleh asal kanker primer tersebut (Sangisetty &
klinis. Diagnosis etiologi merupakan permasalahan yang utama dan sangat sulit,
mengingat banyaknya etiologi dari asites. Dan hampir 20% dari seluruh pasien
AKURASI SISTEM SKORING COMPUTED TOMOGRAPHY ABDOMEN UNTUK DIAGNOSIS ASITES
MALIGNA 3
INDRIA FAJRIANITA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
oleh proses keganasan dengan asites yang tidak berhubungan dengan proses
asites maligna dengan benigna. Pada penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa
disebabkan oleh proses keganasan atau karena proses jinak dengan karakteristik
sensitifitas dan spesifitas masing-masing 76% dan 91%, 62% dan 86%, 68% dan
menetukan apakah asites bersifat benigna atau maligna. Asites maligna dipastikan
dengan adanya sel-sel ganas yang ditemukan pada cairan asites (Sangisetty &
B. Perumusan Masalah
paling banyak terjadi pada kanker ovarium, kolorektal serta lambung. Sedangkan
penyebab asites dari keganasan ekstraabdomen adalah kanker payudara, paru dan
limfoma. Asites maligna merupakan masalah yang sering terjadi pada kasus
pada kasus tertentu asites merupakan tanda awal terjadinya proses kegananasan di
al, 52% pasien terdapat asites pada saat kanker utama terdiagnosis. Asites maligna
hidup yang menurun dengan prognosis yang tidak baik dengan kelangsungan
hidup pada pasien dengan asites rata- rata 20 minggu setelah terdiagnosis. Tetapi
karakteristik asites maligna atau benigna. Dengan menilai densitas cairan asites,
dinding kandung empedu, tethered bowel sign serta distribusi asites ke lesser sac.
AKURASI SISTEM SKORING COMPUTED TOMOGRAPHY ABDOMEN UNTUK DIAGNOSIS ASITES
MALIGNA 5
INDRIA FAJRIANITA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
C. Pertanyaan Penelitian
dengan hasil pemeriksaan sitologis cairan asites untuk diagnosis asites maligna?
D. Tujuan Penelitian
E. Keaslian Penelitian
RSUP Dr. Sardjito belum ditemukan penelitian yang sama dengan penelitian ini.
Risson el al, 102 Asites sirosis Pasien tersebut dibagi dua - tidak menilai
2012 pasien dan maligna : grup yaitu asites disebabkan densitas asites
Perbedaan CT oleh sirosis dan asites yang - tidak menilai nodul
diagnosis disebabkan oleh peritoneum
keganasan.Kriteria yang - tidak menilai
dinilai adalah distribusi cairan ketebalan dinding
asites, penebalan dan kandung empedu
penyangatan peritoneum -tidak menggunakan
parietal dan hilangnya gerakan sistem skoring untuk
dari usus. membedakan asites
maligna dan benigna
cairan asites, jumlah sampel, metode penelitian yang digunakan dan tempat
penelitian.
AKURASI SISTEM SKORING COMPUTED TOMOGRAPHY ABDOMEN UNTUK DIAGNOSIS ASITES
MALIGNA 7
INDRIA FAJRIANITA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
F. Manfaat Penelitian
hidup pasien.
abdomen.
potensi diri, dalam membuat sistem skoring untuk menilai malignitas cairan asites
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai salah satu dasar