PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
INDUSTRI 4.0 DI BIDANG
KEPERAWATAN
2019
DI BIDANG KEPERAWATAN
Apa sesungguhnya revolusi industri 4.0? Prof. Klaus Martin Schwab, teknisi
dan ekonom Jerman, menyebutkan bahwa saat ini kita berada pada awal sebuah
revolusi yang secara fundamental mengubah cara hidup, bekerja dan berhubungan
satu sama lain.
Sumber : https://aethon.com/industry-4-0-means-manufacturers/
Tenaga manusia dan hewan digantikan oleh kemunculan mesin. Mesin uap
pada abad ke-18 adalah salah satu pencapaian tertinggi. Revolusi 1.0 ini bisa
meningkatkan perekonomian yang luar biasa. Sepanjang dua abad setelah revolusi
industri pendapatan perkapita negara-negara di dunia meningkat enam kali lipat.
Perubahan cukup cepat terjadi pada revolusi Industri 3.0. Ditandai dengan
tumbuhnya industri berbasis elektronika, teknologi informasi, serta otomatisasi.
Teknologi digital dan internet mulai dikenal pada akhir era ini. Berkembangnya
proses automatisasi di mana robot dan mesin mulai menggantikan peran manusia.
Di era revolusi 4.0 teknologi informasi telah menjadi basis utama dalam
kehidupan manusia. Kemajuan ini memungkinkan terjadinya otomatisasi hampir di
semua bidang. Teknologi dengan pendekatan baru yang menggabungkan dunia fisik,
digital, dan biologi secara fundamental akan mengubah pola hidup dan interaksi
manusia dengan pekerjaannya.
Dalam sebuah laporan artikel Aungsuroch & Gunawan (2019) yang berjudul
“Viewpoint: Nurses Preparation in The Era of the Fourth Industrial Revolution”
terdapat beberapa contoh model pemberian layanan kesehatan yang didorong oleh
perubahan teknologi saat ini dapat dilihat dari implementasi sistem informasi yang
menggunakan konsultasi kesehatan online untuk para profesional layanan kesehatan
untuk mendapatkan pengobatan (Milton, 2018). Begitu juga dengan inovasi Prof
Tetsuya Tanioka di Jepang dalam laporannya tentang “Humanoid Nurse Robots as
Caring” beliau telah mengembangkan berbagai jenis robot keperawatan humanoid
untuk memberikan asuhan keperawatan (Tanioka et al., 2017). Hal ini dapat
memberikan tantangan bagi perawat di seluruh dunia dengan mengubah cara bekerja
secara adaptif terhadap kemajuan berbasis teknologi informasi.
Oleh karena itu, sebagai perawat professional di era revolusi industry 4.0
seharusnya dapat mempersiapkan diri untuk menetapkan dampak pada aspek praktik
pelayanan keperawatan dan outcome pada pasien. Dikarenakan perawat memiliki
peran besar dan penting dalam memberikan pelayanan sesuai standar keperawatan.
Pasalnya, perawat merupakan tenaga medis yang berada di sisi pasien paling lama
dibandingkan dengan tenaga kesehatan lainnya. Oleh karena itu, kemampuan untuk
memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien secara berkualitas dan aman
sangat dibutuhkan. Terlebih di era kemajuan teknologi saat ini perawat kedepannya
tidak hanya dituntut bisa menjadi penyedia layanan keperawatan yang berkualitas
semata. Bahkan, perawat sangat diharapkan pula mampu memiliki beberapa peran
untuk meningkatkan karakter mereka sebagai perawat professional 4.0.
Seluruh bentuk kecakapan dan keterampilan di abad 21 dan era industri 4.0
yang dibutuhkan oleh perawat harus diintegrasikan ke dalam elemen peran dan
fungsi sebagai perawat professional yang telah di tuangkan dalam Undang-Undang
Keperawatan No 38 Tahun 2014, seperti; pemberi asuhan keperawatan, sebagai
penyuluh dan kolnselor bagi klien, pengelola pelayanan keperawatan, peneliti
keperawatan, pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan wewenang, dan pelaksana
tugas dalam keadaan keterbatasan.