Anda di halaman 1dari 6

ENDANG JUNAELA

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
INDUSTRI 4.0 DI BIDANG
KEPERAWATAN

2019

PRODI NERS – POLTEKES SEMARANG


PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INDUSTRI 4.0

DI BIDANG KEPERAWATAN

PERKEMBANGAN REVOLUSI INDUSTRI

Apa sesungguhnya revolusi industri 4.0? Prof. Klaus Martin Schwab, teknisi
dan ekonom Jerman, menyebutkan bahwa saat ini kita berada pada awal sebuah
revolusi yang secara fundamental mengubah cara hidup, bekerja dan berhubungan
satu sama lain.

Gambar 1. Revolusi Industri 4.0

Sumber : https://aethon.com/industry-4-0-means-manufacturers/

Perubahan itu sangat dramatis dan terjadi pada kecepatan eksponensial.


Perubahan yang sangat berpengaruh dalam kehidupan di banding era revolusi
industri sebelumnya. Industri 1.0 dimulai dengan penemuan mesin uap oleh James
Watt (1763) dan memulai revolusi industri di seluruh dunia.

Tenaga manusia dan hewan digantikan oleh kemunculan mesin. Mesin uap
pada abad ke-18 adalah salah satu pencapaian tertinggi. Revolusi 1.0 ini bisa
meningkatkan perekonomian yang luar biasa. Sepanjang dua abad setelah revolusi
industri pendapatan perkapita negara-negara di dunia meningkat enam kali lipat.

Revolusi Industri 2.0 perubahannya ditandai dengan penemuan sumber


energi baru seperti listrik oleh Thomas Alfa Edison (1882), gas, dan minyak bumi.
Dengan berkembangnya energi listrik dan motor penggerak, manufaktur dan
produksi massal terjadi. Pesawat telepon, mobil, dan pesawat terbang menjadi
contoh pencapaian tertinggi. Metode berkomunikasi berubah dengan ditemukannya
telegram dan telepon.

Perubahan cukup cepat terjadi pada revolusi Industri 3.0. Ditandai dengan
tumbuhnya industri berbasis elektronika, teknologi informasi, serta otomatisasi.
Teknologi digital dan internet mulai dikenal pada akhir era ini. Berkembangnya
proses automatisasi di mana robot dan mesin mulai menggantikan peran manusia.

Revolusi Industri 4.0 ditandai dengan berkembangnya Internet of/for Things,


kehadirannya begitu cepat. Banyak hal yang tak terpikirkan sebelumnya, tiba-tiba
muncul dan menjadi inovasi baru, serta membuka lahan bisnis yang sangat besar.
Munculnya transportasi dengan sistem ride-sharing seperti Go-jek, Uber, dan Grab.
Kehadiran revolusi industri 4.0 memang menghadirkan usaha baru, lapangan kerja
baru, profesi baru yang tak terpikirkan sebelumnya.

Di era revolusi 4.0 teknologi informasi telah menjadi basis utama dalam
kehidupan manusia. Kemajuan ini memungkinkan terjadinya otomatisasi hampir di
semua bidang. Teknologi dengan pendekatan baru yang menggabungkan dunia fisik,
digital, dan biologi secara fundamental akan mengubah pola hidup dan interaksi
manusia dengan pekerjaannya.

Oleh karena itu manusia harus memiliki kemampuan adaptif untuk


memprediksi masa depan yang berubah sangat cepat. Tiap negara harus merespon
perubahan tersebut secara komprehensif. Respon tersebut dengan melibatkan seluruh
sektor lapisan mulai dari sektor publik, swasta, tidak terlepas juga sektor pelayanan
kesehatan di sub bidang pelayanan keperawatan saat ini.

Tantangan revolusi 4.0 juga akan mempengaruhi pelayanan sektor kesehatan


hal ini dapat menjadi peluang bagi setiap para profesi kesehatan dalam hal ini tenaga
perawat yang berkeja di pelayanan kesehatan untuk meng-upgrade kemampuan
mereka dalam beradaptasi dengan perubahan zaman. Adaptasi dengan perubahan era
revolusi 4.0 dapat dilakukan dengan meningkatan skil kemampuan karakter peran
perawat yang akan berpengaruh terhadap setiap lini dalam pelayanan kesehatan
modern saat ini.

Dalam sebuah laporan artikel Aungsuroch & Gunawan (2019) yang berjudul
“Viewpoint: Nurses Preparation in The Era of the Fourth Industrial Revolution”
terdapat beberapa contoh model pemberian layanan kesehatan yang didorong oleh
perubahan teknologi saat ini dapat dilihat dari implementasi sistem informasi yang
menggunakan konsultasi kesehatan online untuk para profesional layanan kesehatan
untuk mendapatkan pengobatan (Milton, 2018). Begitu juga dengan inovasi Prof
Tetsuya Tanioka di Jepang dalam laporannya tentang “Humanoid Nurse Robots as
Caring” beliau telah mengembangkan berbagai jenis robot keperawatan humanoid
untuk memberikan asuhan keperawatan (Tanioka et al., 2017). Hal ini dapat
memberikan tantangan bagi perawat di seluruh dunia dengan mengubah cara bekerja
secara adaptif terhadap kemajuan berbasis teknologi informasi.

Oleh karena itu, sebagai perawat professional di era revolusi industry 4.0
seharusnya dapat mempersiapkan diri untuk menetapkan dampak pada aspek praktik
pelayanan keperawatan dan outcome pada pasien. Dikarenakan perawat memiliki
peran besar dan penting dalam memberikan pelayanan sesuai standar keperawatan.
Pasalnya, perawat merupakan tenaga medis yang berada di sisi pasien paling lama
dibandingkan dengan tenaga kesehatan lainnya. Oleh karena itu, kemampuan untuk
memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien secara berkualitas dan aman
sangat dibutuhkan. Terlebih di era kemajuan teknologi saat ini perawat kedepannya
tidak hanya dituntut bisa menjadi penyedia layanan keperawatan yang berkualitas
semata. Bahkan, perawat sangat diharapkan pula mampu memiliki beberapa peran
untuk meningkatkan karakter mereka sebagai perawat professional 4.0.

Seluruh bentuk kecakapan dan keterampilan di abad 21 dan era industri 4.0
yang dibutuhkan oleh perawat harus diintegrasikan ke dalam elemen peran dan
fungsi sebagai perawat professional yang telah di tuangkan dalam Undang-Undang
Keperawatan No 38 Tahun 2014, seperti; pemberi asuhan keperawatan, sebagai
penyuluh dan kolnselor bagi klien, pengelola pelayanan keperawatan, peneliti
keperawatan, pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan wewenang, dan pelaksana
tugas dalam keadaan keterbatasan.

Kemudian peran dan fungsi perawat tersebut harus di Upgrade dalam


menghadapi era perubahan di tengah arus revolusi industry 4.0, hal ini dapat
meningkatkan kualitas dan karakter perawat di era digital saat ini, kemampuan
tambahan tersebut seperti; perawat peka terhadap teknologi informasi, mempunyai
critical thinking, mempunyai ide inovativ, dan adaptif terhadap perubahan era.
Kemampuan tambahan tersebut merupakan modal yang sangat penting untuk
perawat dalam ber-inovasi dalam pendidikan maupun pelayanan praktik
keperawatan. Sebagai contoh dibidang pendidikan keperawatan, perubahan tersebut
terlihat dari pendidikan berbasis kertas menjadi pendidikan online, yang mencakup
inovasi E-learning, pembelajaran jarak jauh, konferensi video, dan metode lainnya.
Dalam praktik keperawatan, pengembangan teknologi dapat mencakup telenursing,
perawatan dengan aplikasi online dari jarak jauh dengan klien melalui video call.

Akhirnya, para perawat perlu menemukan pendekatan yang tepat untuk


menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, dan menyatukan semua perspektif yang
berbeda untuk mengintegrasikan diri ke dalam penyediaan perawatan dan
pengambilan keputusan untuk melayani pasien yang didukung oleh teknologi yang
canggih dan fondasi caring yang kuat dalam filosofi keperawatan. Di era revolusi
industri 4.0 ini, kompetensi ini wajib dimiliki oleh tenaga medis, khususnya
perawat.
Daftar Pustaka

Aungsuroch, Y., & Gunawan, J. (2019). NURSES PREPARATION IN THE ERA


OF THE FOURTH INDUSTRIAL REVOLUTION. Belitung Nursing Journal,
5(1), 1-2.
Milton-Edwards, B. (2018). Contemporary politics in the Middle East. John Wiley
& Sons.
Tanioka, T., Osaka, K., Locsin, R., Yasuhara, Y., & Ito, H. (2017). Recommended
design and direction of development for humanoid nursing robots perspective
from nursing researchers. Intelligent Control and Automation, 8(02), 96-110.
Berbagai Sumber lain

Anda mungkin juga menyukai