Anda di halaman 1dari 149

MODUL PRAKTIKUM

KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN


KOMPUTER

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN INFORMATIKA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2017
ii

KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan nikmat sehat sehingga kita dapat menyelesaikan tugas
dan tanggungjawab terhadap setiap amanah yang telah diberikan
kepada hambanya. Sholawat serta salam semoga tercurah limpah
kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. Semoga kita semua
mendapat inspirasi, semangat berjuang dan berbuat baik terus menus
karena keteladanan rosulullah.
Modul ini disusun dengan kualifikasi merangkum semua
materi pada mata kuliah Praktikum Komunikasi Data dan Jaringan
Komputer. Teknik penyajiannya dilakukan secara terpadu. Dimulai
dengan menjelaskan tujuan yang akan dicapai dan disertai dengan
tugas yang akan mengukur tingkat penguasaan materi setiap topik.
Dengan demikian pengguna modul ini secara mandiri dapat
mengukur tingkat ketuntasan yang dicapainya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa modul ini
mempunyai banyak kekurangan. Untuk itu penulis menerima
masukan dan kritikan konstruktif dari berbagai pihak demi
kesempurnaannya dimasa yang akan datang. Semoga modul yang
telah dibuat dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan
mahasiswa Program Studi Pendidikan Informatika.

Bangkalan, Februari 2017

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................. ii
PANDUAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM ............................ iv
BAB I MODEL TCP/IP MODEL ................................................. 1
BAB II DESAIN JARINGAN ....................................................... 21
BAB III ROUTING ....................................................................... 47
BAB IV KONFIGURASI ACCESS POINT ................................. 75
BAB V KONFIGURASI DASAR MIKROTIK ............................ 93
BAB VI DHCP DAN DNS SERVER ........................................... 128
BAB VII DHCP CLIENT DAN FIREWALL NAT ...................... 135
DAFTAR PUSTAKA .................................................................... 141

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
iv

PANDUAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM

A. TATA TERTIB PELAKSANAAN PRAKTIKUM


1. Praktikan harus mengikuti jadwal praktikum yang
telah ditentukan dengan toleransi keterlambatan maksimal 15
menit.
2. Praktikan mematuhi tata tertib laboratorium.
3. Dosen pengampu, teknisi laboratorium atau asisten praktikum
berhak mengeluarkan praktikan yang tidak memamatuhi tat
tertib.
4. Penggantian jadwal praktikum dapat dilakukan dengan
persetujuan asisten praktikum yang berkoordinasi dengan
dosen pengampu dan koordinator laboratorium.
5. Praktikan yang tidak mengikuti pelaksanaan praktikum
a. Bagi mahasiswa yang sakit atau dispensasi
- Menyerahkan surat dokter atau ijin dispensasi
maksimal seminggu setelah pelaksanaan praktikum
pada dosen pengampu
- Mengganti pelaksanaan praktikum sesuai dengan
kebijakan dari dosen pengampu
b. Bagi mahasiswa yang tidak ada ijin
- Menghadap dosen pengampu maksimal seminggu
setelah pelaksanaan praktikum pada dosen pengampu
- Mengganti pelaksanaan praktikum sesuai dengan
kebijakan dari dosen pengampu
6. Praktikan yang tidak mengikuti praktikum sebanyak 2 kali
praktikum dalam satu semester tanpa ijin maka praktikan
dinyatakan tidak lulus dan wajib mengulang di semester
selanjutnya.
7. Praktikan mengumpulkan tugas pendahuluan sebelum
melaksanakan praktikum.
8. Praktikan melaksanakan praktikum sesuai prosedur praktikum
Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Pendidikan Informatika - UTM
v

B. Penggunaan Alat Dan Bahan


a. Peminjaman alat dan bahan serta pengaturan
penggunaan komputer harus mendapat persutujuan asisten
b. Semua alat dan bahan yang dipinjam menjadi tanggung jawab
praktikan dan harus dikembalikan dalam keadaan baik pada
akhir praktikum.
c. Segera melaporkan ketidakberesan alat, bahan atau sarana
pendukung kepada asisten.
d. Setiap kerusakan yang diakibatkan oleh kecerobohan
praktikan harus diperbaiki atau diganti oleh praktikan yang
bersangkutan

C. Format Tugas Pendahuluan dan Laporan Praktikum :


a. Tugas Pendahuluan ditulis tangan pada kertas A4 putih 70
gram dengan margin : kiri 4 cm, kanan 3 cm, atas 4 cm,
bawah 3 cm.
b. Laporan praktikum merupakan laporan resmi setiap modul
praktikum yang telah diperbaiki dan disempurnakan untuk
dikumpulkan pada dosen pengampu masing-masing
maksimal sebelum praktikum selanjutnya dalam bentuk
file.
c. Laporan Akhir Praktikum merupakan kumpulan dari laporan-
laporan resmi setiap modul praktikum yang telah diperbaiki
dan disempurnakan untuk dikumpulkan di akhir semester
dalam sebuah CD.
d. Format Laporan Praktikum
- Laporan diketik rapi pada kertas A4 dengan margin :
kiri 4 cm, kanan 3 cm, atas 4 cm, bawah 3 cm, font
Times New Roman size 12 dan spasi 1.5.
- Isi Laporan
a. Cover
b. Bagian tubuh/isi laporan

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
vi

Modul 1. Judul Modul 1 Praktikum


1.1. Tujuan
1.2. Landasan/ Dasar Teori
1.3. Alat dan Bahan
1.4. Langkah-langkah Percobaan
1.5. Hasil dan Analisa Percobaan
1.6. Tugas / Soal * (jika ada)
1.7. Kesimpulan
- Format cover Laporan Praktikum

e. Format Laporan Akhir Praktikum


- Laporan diketik rapi pada kertas A4 dengan margin : kiri 4
cm, kanan 3 cm, atas 4 cm, bawah 3 cm, font Times New
Roman size 12 dan spasi 1.5.
Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Pendidikan Informatika - UTM
vii

- Penulisan naskah dibuat rata kiri dan kanan (justify)


- Penomoran halaman untuk laporan akhir praktikum adalah :
o Bagian pendahuluan/awal menggunakan angka Romawi
kecil (i,ii,iii,dst)
o Bagian tubuh/isi laporan menggunakan angka Romawi
besar (1,2,3 dst)
o Letak nomor halaman laporan akhir praktikum sebagai
berikut di tengah bawah.
- Isi Laporan Akhir Praktikum terdiri dari tiga bagian pokok
yaitu :
Bagian Pendahuluan terdiri dari :
1. Halaman Judul/cover
2. Kata Pengantar
3. Daftar Isi
4. Daftar Tabel *
5. Daftar Gambar *(*Sesuai kebutuhan)
BagianTubuh atau Isi Laporan adalah berupa
kumpulan laporan praktikum pada setiap modulnya
Bagian Akhir
1. Saran
2. Daftar Pustaka
Lampiran (jika ada)

Cover CD/DVD
Nama mata
kuliah
Kelompok/kelas
Logo UTM

Pendidikan
Informatika
Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer
FIP-UTM
Pendidikan
Semester Informatika
genap - UTM
2018/2019
1

MODUL I
MODEL TCP / IP MODEL

Tugas Pendahuluan
1. Jelaskan inti fungsi tiap layer pada model OSI dan model
TCP/IP layer!
2. Jelaskan sifat dari protocol TCP dan UDP!

1.1. Tujuan Praktikum


1. Mahasiswa mampu melakukan identifikasi transmisi data
menggunakan model TCP/IP
2. Memahami konsep paket TCP dan UDP.
3. Mampu memonitoring paket TCP yang ada di jaringan.

1.2. Dasar Teori


Dalam konsep komunikasi data suatu jaringan
komputer, ada mekanisme pengiriman data dari komputer
sumber ke komputer tujuan dimana proses pengiriman paket data
tersebut sampai dengan benar ke komputer yang dituju.
Tentunya dalam proses pengiriman yang terjadi tidak semudah
yang dipikirkan. Alasan pertama, komputer tujuan berada jauh
dari komputer sumber sehingga paket data yang dikirimkan bisa
saja hilang atau rusak di tengah jalan.
Alasan lainnya, mungkin komputer tujuan sedang
menunggu/mengirimkan paket data dari/ke komputer yang lain.
Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Pendidikan Informatika - UTM
2

Tentunya paket data yang akan dikirimkan diharapkan sampai


dengan tepat tanpa terjadi kerusakan. Untuk mengatur mekanisme
komunikasi data tersebut dibutuhkan pengaturan proses
pengiriman data yang dikenal sebagai protocol. Protokol di sini
adalah sebuah perangkat lunak yang melekat pada setiap sistem
operasi tertentu.
OSI Layer
OSI adalah referensi komunikasi dari Open System Interconnection.
OSI model digunakan sebagai referensi untuk membahas spesifikasi
protokol. OSI model terdiri dari 7 layer seperti pada tabel berikut:
Layer Nama Unit Fungsi
Enkapsulasi
7 Application Data Mendefinisikan
pelayanan (services)
komunikasi pada suatu
aplikasi
6 Ranport Data Mendefinisikan format
data
5 Session Data Mendefinisikan
memulai, pengontrolan
dan mengakhiri
komunikasi
4 Transport Segment Mendefinisikan jenis
pengiriman
3 Network Paket Mendefinisikan

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
3

pengiriman dari titik


ke titik.
2 Data Link Frame Mendefinisikan cara
pengaturan pengiriman
data

1 Physical Bit Mendifinisikan bentuk


interface dari sebuah
media transmisi

Layer TCP/IP
Protokol TCP/IP (Transmision Control Protocol /
Internet Protocol) merupakan sekumpulan layer yang di desain
untuk melakukan fungsi-fungsi komunikasi data pada sebuah
jaringan komputer, masing-masing layer bertanggung jawab atas
bagian-bagian tertentu dari proses komunikasi data, sehingga
masing-masing layer memiliki tugas yang berbeda satu sama
lainya, dimana suatu layer tidak perlu mengetahi kerja dari layer
yang lain selama masih dapat melakukan proses masing-masing.
Protokol TCP/IP memiliki sifat yang sangat fleksibel, sehingga
dapat dengan mudah untuk di implementasikan pada berbagai
platform komputer dan interface jaringan. Karena tidak melakukan
spesifikasi terhadap suatu platform komputer atau interface jaringan
tertentu.

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
4

Gambar 1.1. Model TCP/IP


Fungsi dari masing-masing layer :
1. Aplication Layer, layer ini terdapat pada bagian teratas dari
susunan layer, disini semua aplikasi yang mengunakan protokol
TCP/IP ditempatkan
2. Transport Layer, layer ini bertanggung jawab mengadakan
komunikasi antara dua host atau komputer. Layer ini
mengatur aluran informasi dan mungkin menyediakan
pemeriksaan error. Data dibagi kedalam beberapa paket
yang dikirim ke internet layer dengan sebuah header.
Header mengandung alamat tujuan, alamat sumber dan
checksum. Checksum diperiksa oleh mesin penerima untuk
melihat apakah paket tersebut ada yang hilang pada rute.
3. Internetwork Layer, layer ini bertanggung jawab untuk
komunikasi antara mesin. Layer ini meng-encapsul paket
dari transport layer ke dalam IP datagrams dan
menggunakan algoritma routing untuk menentukan kemana
datagaram harus dikirim. Masuknya datagram diproses
Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Pendidikan Informatika - UTM
5

dan diperiksa kesahannya sebelum melewatinya pada Transport


layer
4. Network Interface Layer, adalah level yang paling bawah
dari susunan TCP/IP. Layer ini adalah device driver yang
memungkinkan datagaram IP dikirim ke atau dari physical
network. Jaringan dapat berupa sebuah kabel, Ethernet, frame
relay, Token ring, ISDN, ATM jaringan, radio, satelit atau alat
lain yang dapat mentransfer data dari sistem ke sistem.
Layer network interface adalah abstraksi yang memudahkan
komunikasi antara multitude arsitektur network.

Gambar 1.2. OSI dan TCP/IP model

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
6

Enkapsulasi
Jika suatu protocol menerima data dari protocol lain di
layer atasnya, ia akan menambahkan informasi tambahan miliknya
ke data tersebut. Informasi ini memiliki fungsi yang sesuai dengan
fungsi protocol tersebut. Setelah itu, data ini diteruskan lagi ke
protocol pada layer dibawahnya. Hal yang sebaliknya terjadi jika
suatu protocol menerima data dari protocol lain yang berada pada
layer dibawahnya. Jika data ini dianggap valid, protocol akan
melepas informasi tambahan tersebut, yang berada pada layer di
atasnya.

Gambar 1.3. Enkapsulasi

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
7

Lapisan/layer terbawah, yaitu Network Interface layer


bertanggung jawab mengirim dan menerima data ke dan dari
media fisik. Media fisiknya dapat berupa kabel, serta optik atau
gelombang radio. Karena tugasnya ini, protocol pada layer ini harus
mampu menerjemahkan sinyal listrik menjadi data digital
yang dimengerti komputer, yang berasal dari peralatan lain yang
sejenis. Lapisan/layer protocol berikutnya ialah Internet Layer.
Protocol yang berada pada layer ini bertanggung jawab dalam
proses pengiriman paket ke alamat yang tepat. Pada layer ini
terdapat tiga macam protocol, yaitu IP, ARP dan ICMP.
IP (Internet Protocol) berfungsi untuk menyampaikan
paket data ke lamat yang tepat. ARP (Address Resolution
Protocol) ialah protocol digunakan untuk menemukan alamat
hardware dari host/komputer yang terletak pada network yang sama.
Sedangkan ICMP (Internet Control Message Protocol) ialah
protocol yang digunakan untuk menirimkan pesan & melaporkan
kegagalan pengiriman data Layer berikutnya yaitu Transport layer
berisi protocol yang bertanggung jawab untuk mengadakan
komunikasi antara dua host/komputer. Kedua protocol tersebut
ialah TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP (User
Datagram Protocol). Layer teratas, ialah Application Layer.
Pada layer inilah terletak semua aplikasi yang menggunakan
protocol TCP/IP ini.

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
8

Protokol Data Unit TCP


Sebagaimana telah dijelaskan di atas, TCP harus
berkomunikasi dengan IP pada lapisan di bawahnya (dengan
menggunakan metode IP yang telah dijelaskan pada bab
sebelumnya) dan aplikasi pada layer di atasnya
(menggunakan ULP TCP). TCP juga harus berkomunikasi
dengan implementasi TCP lainnya dalam jaringan. Untuk
melakukan ini, digunakan protocol data unit (PDU), yang telak kita
sebut sebagai segman TCP. Layout PDU TCP (biasanya disebut
sebagai header) direpresentasikan pada gambar berikut:

Source port : field 16-bit yang mengidentifikasi pemakai lokal TCP


(biasanya sebuah aplikasi upper layer).
Destination port : field 16-bit yang mengidentifikasi mesin remote
pemakai TCP.
Sequence number : nomor yang menandakan posisi blok di dalam
message secara keseluruhan. Nomor ini juga digunakan antara dua
implementasi TCP untuk menyediakan initial sequence number (ISS)
yang dikirim.
Acknowledgement number : nomor yang menandai nomor urutan
Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Pendidikan Informatika - UTM
9

yang berikutnya yang diperlukan. Dengan kata lain, sequence


number ini merupakan sequence number data tarakhir yang
dikirim kemudian ditambah 1 kemudian dikirim kembali ke mesin
pengirim.
Data offset : 32-bit word yang ada di dalam header TCP. Field ini
digunakan untuk mengidentifikasi awal field data.
Reserved : field 6-bit digunakan untuk kebutuhan mendatang.
Keenam bit harus di set menjadi 0
Urg flag : jika on (nilainya 1), menunjukkan bahwa field
urgent pointer significant.
ACK flag : jika on, menunjukkan bahwa field ACK significant.
Psh flag : jika on, menunjukkan bahwa fungsi push akan dilakukan.
Rst flag : jika on, menunjukkan bahwa koneksi akan reset.
Syn flag : jika on, menunjukkan bahwa sequence number akan
disinkronisasi. Flag ini digunakan ketika koneksi sedang ditetapkan.
Fin flag : jika on, menunjukkan bahwa pengirim tidak punya lagi
data untuk dikirimkan. Ini merupakan pesan bahwa komunikasi akan
diakhiri.
Window : sebuah angkan yang menunjukkan banyaknya blok data
yang dapat diterima oleh mesin penerima.
Checksum : dihitung dengan mengambil 16-bit satu
komplemen dari penjumlahan satu komplemen dari 16-bit word
dalam header (termasuk pseudo-header) dan teks. (diperlukan
suatu proses yang agak panjang untuk mencocokkan checksum
dengan baik dengan header).

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
10

Urgent pointer : digunakan jika URG Flag set, ini


menandakan porsi message data yang urgent dengan membuat
spesifikasi offset dari sequence number dalam header.
Option: sama dengan header option pada IP, field ini
digunakan untuk membuat spesifikasi option TCP. Setia option
terdiri atas sebuah option number ( 1 byte)
Padding : diisi untuk memastikan bahwa header berukuran multiple
32-bit.

Protokol Data Unit UDP


TCP merupakan protokol berorientasi connection. Ada kalanya
dimana protokol berorientasi connectionless dibutuhkan, makanya
UDP digunaka. UDP digunakan untuk trivial file transfer
protocol (TFTP) dan remote call procedure (RCP). Komunikasi
connectionless tidak mendukung reliabilitas, artinya tidak ada
informasi yang yang diterima oleh mesin pengirim yang
mengindikasikan data diterima oleh mesin penerima dengan benar.
Protokol connctionless juga tidak memiliki kemampuan untuk
melakukan recover terhadap data yang mengalami error. UDP
lebih sederhana dinbanding TCP. UDP berhubungan langsung
dengan IP tanpa adanya mekanisme flow control dan error-
recovery. Header message UDP lebih sederhana dibandingkan
TCP. Field padding dapat ditambahkan ke datagram untuk
memastikan bahwa message terdiri atas multiple 16-bit.

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
11

Gambar 1.4. UDP


Source port: field optional dengan nomor port. Jika tidak ada
nomor port yang ditentukan, field tersebut diset menjadi 0.
Destination port: nomor port mesin tujuan.
Length: panjang datagram, termasuk header dan data.
Checksum: field dengan 16-bit komplement satu dari jumlah
komplemen satu dari datagram, termasuk pseudoheadewr yang sama
dengan TCP.
Field checksum pada UDP hanya merupakan optional,
tetapi jika tidak digunakan, maka tidak akan ada checksum
pada segmen data karena checksum IP hanya digunakan pada
header IP. Jika checksum tidak digunakan, field ini akan diset
menjadi 0.
UDP adalah protokol transport yang digunakan secara luas
pada lapisan di atas IP. Seperti TCP, UDP menggunakan port dan
menyediakan konektivitas end-to-end antara aplikasi client dan
server. UDP merupakan protokol yang kecil dan efisien. Tetapi,
berbeda dengan TCP, UDP tidak menjamin pengiriman aplikasi
harus mengimplementasikan mekanisme error recovery-nya

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
12

sendiri, jika memerlukan mekanisme tersebut. Hal ini


membuatnya cocok untuk beberapa aplikasi, tetapi tidak untuk
beberapa yang lain.
Dalam beberapa hal, UDP mirip dengan TCP :
UDP adalah protokol transport : UDP hanya
berhubungan dengan komunikasi antara dua end point (misalnya
aplikasi client pada mesin Anda, dan aplikasi server pada
mesin remote). Intermediate router tidak berhubungan dengan
data UDP dalam paket yang dikirimkannya – router hanya
beroperasi pada layer IP atau network lower-down. UDP
menggunakan port untuk membedakan antara trafic dari banyak
aplikasi.
UDP pada mesin yang sama, dan untuk mengirim paket
yang tepat ke aplikasi yang sesuai (ini disebut demultiplexing).
UDP dan port-nya menyediakan interface antara program aplikasi
dan layar networking IP. UDP berbeda dari TCP dalam beberapa
hal penting, karena: UDP adalah ―datagram oriented‖, TCP
adalah ―session-oriented‖. Datagram adalah paket informasi self-
contained; UDP berhubungan dengan datagram atau paket
individu yang dikirim dari client ke server, atau sebaliknya. UDP
adalah connectionless. Client tidak membangun koneksi ke
server sebelum mengirim data – client hanya mengirim data secara
langsung.
UDP ―tidak andal‖ dalam pengertian jaringan formal : Paket
dapat hilang. UDP tidak dapat mendeteksinya. Program aplikasi –

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
13

client atau server – (sebagai kebalikan TCP/IP stack sendiri)


harus mendeteksi paket yang hilang dan menangani transmisi
ulang, dan lain-lain. Aplikasi sering menunggu hingga timeout
habis, dan kemudian mencoba lagi.
Paket dapat mengalami kerusakan. Paket UDP berisi
checksum semua data dalam paket. Checksum ini
memungkinkan UDP mendeteksi kapan suatu paket mengalami
kerusakan. Jika hal ini terjadi, maka paket tersebut
dikeluarkan, dan sebagaimana biasa aplikasi-lah yang harus
mendeteksi hal ini dan melakukan transmisi ulang sepenuhnya.
Operasi checksum ini dapat dihentikan, dan beberapa
aplikasi melakukannya untuk alasan unjuk kerja. Akan tetapi hal
ini dapat berarti paket yang rusak tidak terdeteksi atau layer
aplikasi harus melakukan pemeriksaan integritas data sendiri, hal
ini merupakan false economy (penghematan finansial yang
sebenarnya menuju pada pengeluaran yang lebih besar) karena UDP
adalah datagram-oriented dan pada level protokol setiap paket
berdiri sendiri, maka UDP tidak memiliki konsep paket sesuai
urutan, yang selanjutnya berarti tidak memerlukan nomor urut pada
paket tersebut.
Sejak pertama kali dikembangkan, TCP telah dilengkapi
dengan mekanisme yang sangat canggih untuk mengendalikan
kecepatan aliran dalam koneksinya, untuk menghindari kemacetan
dan kehilangan paket yang berlebihan. Karena UDP hanya
mengirim paket tunggal, yang berdiri sendiri, maka UDP tidak

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
14

memerlukan mekanisme kontrol yang rumit. Hal ini membuat


UDP lebih mudah dan lebih kecil (dalam baris data dan memori)
untuk diimplementasikan, tetapi juga membuatnya tidak cocok
untuk sejumlah besar data. Jika suatu aplikasi diimplementasikan
menggunakan UDP, bukannya TCP, maka aplikasi tersebut harus
memiliki sendiri deteksi paket-hilang, retry, dan lain sebaginya.
UDP mewarisi sifat IP, yaitu connectionless dan tidak
andal. UDP sebagai layer transport sangat tipis di atas IP untuk
memberikan akses aplikasi ke fasilitas networking dasar IP, tanpa
menambahkan fungsionalitas tambahan yang sangat banyak selain port
dan checksum. (sebaliknya, TCP juga merupakan layer
transport tetapi tidak melakukan banyak hal selain
komunikasi paket IP dasar)
Pada kehidupan sehari-hari UDP dianalogikan seperti
proses pengiriman pesan pada alat komunikasi telepon selular
dengan menggunakan fasilitas SMS (Short Messsage Service)
dimana kita tidak harus selalu berada ditempat untuk menunggu
pesan karena pesan yang dikirim melalui fasilitas SMS akan
sampai sekalipun telepon selular itu tidak diaktifkan. Sedang TCP
dianalogikan seperti proses komunikasi langsung pada telepon
dimana kita harus berada ditempat untuk menjawab langsung
telepon dari seseorang yang berada ditempat lain.
Wireshark
Wireshark adalah aplikasi penganalisa paket jaringan (Network
Packet Analyzer). Sebuah software penganalisa paket jaringan yang

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
15

bekerja dengan cara menangkap paket jaringan dan mencoba untuk


menampilkan data paket yang tertangkap dengan detail. Wireshark
bersifat open source.
Contoh penggunaan wireshark:
- Administrator jaringan menggunakan untuk melakukan
penangan masalah jaringan
- Network security engineer menggunakan untuk memeriksa
keamanan jaringan
- Developer menggunakan untuk melakukan debug pada
implementasi protokol
- Umum digunakan untuk mempelajari internal protokol jaringan

Wireshark memiliki fitur:


- Tersedia untuk UNIX dan Windows.
- Menangkap paket data langsung dari network interface.
- Tampilan paket dengan informasi protokol yang sangat
rinci.
- Open dan Save data paket yang dicapture.
- Import dan Eksport paket data dari dank e banyak program
capture lainnya.
- Menyaring paket data dengan berbagai macam kriteria.
- Warnai layar paket berdasarkan filter.

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
16

1.3. Pelaksanaan Praktikum


A. Cara penggunaan Wireshark
Langkah-langkah menggunakan wireshark
1. Klik ikon…

2. Kemudian akan tampil aplikasi wireshark dengan diawali


spash screen

3. Tampilan awal program Wireshark

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
17

4. Keterangan menu pada Wireshark

5. Melakukan CAPTURE data menggunakan wireshark. Pilih


menu INTERFACE.

6. Pilih interface yang kita gunakan, kemudian klik start.


7. Setelah mengaktifkan interfaces, Wireshark akan beraksi
membaca semua data yang berada di jaringan.
Keterangan:
Source Alamat IP pengirim
Destination Alamat IP tujuan
Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Pendidikan Informatika - UTM
18

Protocol Jenis protokol yang digunakan, seperti TCP,


DHCP, dll
Length Panjang data yang dikirimkan
Info Informasi isi data yang dikirimkan
8. Ketikkan ICMP pada filter box untuk melakukan
penyaringan data yang akan ditampilkan sehingga hanya
data PING yang akan ditampilkan

9. Penjelasan data

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
19

B. Implementasi Wireshark dalam Jaringan


1. Buatlah jaringan sederhana dengan beberapa komputer yang
tersambung dengan jaringan internet
2. Klik ikon Wireshark !!!
3. Klik pada menu CAPTURE dan memilih INTERFACES
kalian.
4. Pilih interface yang akan digunakan untuk merekam data.
5. Klik Start.
6. Lakukan perintah ping gateway dan ke jaringan internet
7. Kembali ke aplikasi wireshark, hentikan rekam data pada
wireshark. Ambil data untuk jenis tipe: icmp dengan cara
memfilter di aplikasi wireshark dan lakukan screen shot
pada tampilan wireshark yang kalian gunakan.
C. Melakukan rekam data untuk jenis protokol tertentu
1. Lakukan praktikum seperti kegiatan diatas dari nomer B.4
s/d B.7.
2. Ganti kegiatan pada no 6, dengan kegiatan berikut:
a. Jalankan aplikasi terminal dan ketik perintah
NSLOOKUP yang digunakan untuk mengetahui IP dari
suatu tujuan (nslookup ke IP trunojoyo). Untuk
mengetahuinya dapat kalian gunakan perintah
traceroute. Ambil data untuk jenis tipe: dns
b. Jalankan aplikasi web browser dan arahkan ke alamat:
http://www.trunojoyo.ac.id
Ambil data untuk jenis tipe: http

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
20

3. Untuk masing-masing kegiatan diatas, laporkan data yang


telah direkam sesuai dengan layer pada TCP/IP model.

Layer Hasil capture


danpenjelasan
Application Layer
Host to Host Layer
Internetwork Layer
Network Interfce Layer

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
21

MODUL II
DESAIN JARINGAN

Tugas Pendahuluan
1. Sebutkan jenis-jenis kabel yang digunakan dalam jaringan
komputer !
2. Jelaskan tentang perangkat jaringan hub, switch, access
point, dan router !
Jelaskan tentanng pembagian kelas IPv4, IP private, dan IP
public!

2.1. Tujuan Praktikum


1. Mahasiswa mampu memahami macam-macam
perangkat jaringan.
2. Mahasiswa mampu mengetahui konsep IP
3. Mahasiswa mampu mengetahui fitur-fitur yang ada di
Packet Tracer.
4. Mahasiswa mampu membuat simulasi jaringan
sederhana dengan Packet Tracer.

2.2. Dasar Teori


Jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom yang
saling berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan
protocol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat
saling berbagi informasi, program-program, penggunaan bersama
Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Pendidikan Informatika - UTM
22

perangkat keras seperti printer, harddisk, dan sebagainya. Selain itu


jaringan komputer bisa diartikan sebagai kumpulan sejumlah
terminal komunikasi yang berada diberbagai lokasi yang terdiri dari
lebih satu komputer yang saling berhubungan.
Prinsip dasar dalam sistem jaringan komputer adalah proses
pengiriman data atau informasi dari pengirim ke penerima melalui
suatu media komunikasi tertentu. Sedangkan tujuan utama
dibangunnya suatu jaringan komputer adalah untuk membawa
data/informasi dari pengirim menuju penerima secara cepat dan tepat
tanpa adanya kesalahan melalui media transmisi atau media
komunikasi tertentu.
A. IP Address
IP Address (Alamat IP) adalah alamat jaringan logika
yang mengidentifikasikan host tertentu. Sebuah host
memerlukan alamat IP agar dapat berkomunikasi dengan
jaringan internet. Alamat IP suatu host diberikan pada
Network Interface Card (NIC). Beberapa perangkat yang
dapat memiliki alamat IP adalah komputer, server, network
printer, IP Phone dan Router. Dalam satu perangkat bisa
saja mempunyai lebih dari satu NIC, sehingga dapat
mempunyai lebih dari datu alamat IP. Jenis IP yang paling
banyak digunakan saat ini adalah IPV4 (IP version 4).

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
23

 IPV4
IPv4 dibagi kedalam lima kelas, yaitu A, B, C, D,
dan E. Masing-masing kelas memiliki kelebihan dan
kekurangan.
Contoh :
 Sebuah komputer memiliki IP = 192.168.4.12.
karena octet pertama 192, maka alamat IP ini
adalah kelas C. bagian alamat IP yang
menunjukkan alamat jaringan adalah
192.168.4.XX. sedangkan yang menunjukkan
alamat hostnya adalah octet terakhir, yaitu 12.
 Sebuah komputer memiliki IP = 11.24.2.12.
Karena octet pertama adalah 11, maka alamat IP
ini adalah kelas A. bagian alamat IP yang
menunjukkan alamat jaringannya adalah 11.
Sedangkan yang menunjukkan alamat hostnya
adalah tiga octet terakhir, yaitu XX.24.2.12.
 Subnet Mask
Saat alamat IP diberikan pada suatu perangkat,
maka subnet mask juga menyertai alamat IP tersebut.
Subnet mask menunjukkan bagian alamat IP mana
yang menunjukkan porsi jaringan dan mana yang
menunjukkan porsi host. Subnet memiliki panjang octet
yang sama dengan alamat IP. Tiap kelas IP memiliki
default subnet mask yang berbeda-beda. Misalkan kelas

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
24

C memiliki default subnet mask 255.255.255.0, seperti


yang terlihat pada tabel diatas.
 Default Gateway
Default gateway adalah suatu jalur sebagai pintu
gerbang keluar masuknya data pada suatu jaringan.
Default gateway juga merupakan alamat IP, yang
biasanya menunjuk pada alamat IP suatu interface
router.

Gambar 2.1 Konfigurasi IP


Konsep IP diatas adalah classfull, sedangkan IP
classless tidak dibahas di praktikum ini.

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
25

B. Perangkat Jaringan Komputer


Perangkat jaringan komputer sangat diperlukan
mengingat hal ini adalah tool pokok yang harus ada dalam
sebuah jaringan komputer. Dengan begitu suatu jaringan
komputer bisa berfungsi sesuai apa yang diharapkan,
adapun mengenai perangkat yang biasanya dibutuhkan
dalam jaringan komputer khususnya jaringan kabel adalah
berikut :
1. Komputer Server
Komputer server biasanya mempunyai sistem operasi,
aplikasi dan database yang menyediakan layanan
kepada komputer-komputer lain (client) dalam
jaringan. Jika sebuah jaringan komputer terkoneksi
dengan internet, maka komputer server ini juga
berfungsi sebagai gateway.

Gambar 2.2 Server


Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Pendidikan Informatika - UTM
26

2. Komputer Client
Komputer client merupakan komputer yang digunakan
untuk mengolah data yang diambil dari server, dengan
kata lain komputer yang menerima pelayanan dari
komputer server.
3. Network Interface Card (Kartu Jaringan)
NIC merupakan sebuah perangkat keras komputer
yang dirancang agar memungkinkan komputer
melakukan komunikasi dalam jaringan.
Fungsi utama NIC antara lain :
- Media pengiriman data ke komputer lain di
dalam jaringan
- Mengontrol arus data antara komputer dan
sistem kabel
- Menerima data yang dikirim dari komputer
lain lewat kabel dan menerjemahkannya ke
dalam bit yang dimengerti oleh komputer.

Gambar 2.3. Kartu Jaringan

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
27

4. HUB
Hub adalah cara paling sederhana untuk
menghubungkan dua atau lebih komputer, server dan
peripheral untuk membentuk jaringan sederhana. Hub
A menerima sinyal dari setiap mesin meskipun melalui
koneksi kabel, dan kemudian menyiarkan data untuk
semua mesin lain yang terhubung. Jika Komputer A
mengirimkan sinyal, Komputer B, C, dan D, semua
akan menerimanya, bahkan jika sinyal itu
dimaksudkan hanya untuk komputer D.

Gambar 2.4 Hub


5. Switch
Switch merupakan perangkat yang lebih rumit dari
sebelumnya, tidak seperti HUB, mereka mengatur lalu
lintas jaringan, bukan hanya penyiaran sinyal. Setiap
pesan yang dikirim oleh sebuah komputer atau
perangkat akan berisi informasi tentang dari komputer
mana informasi ini datang, dan dimaksudkan untuk
apa, dan Switch memastikan pesan sampai ke tujuan
Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Pendidikan Informatika - UTM
28

yang benar pada jaringan lokal. Jika Komputer A


mengirimkan pesan ke komputer D, switch akan
memastikan bahwa komputer B dan C tidak
menerimanya.

Gambar 2.5 Switch


6. Kabel dan Konektor
Dalam sebuah jaringan kabel berfungsi sebagai
penghubung. Ada beberapa jenis kabel yang
digunakan jaringan komputer :
a. BNC Connector, terbuat dari tembaga dengan 2
prongs untuk menghubungkan. Menggunakan T-
connector jika dihubungkan ke network adaptor.

GAmbar 2.6 BNC Connector

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
29

b. Twisted Pair Ethernet


Kabel ini ada dua macam :
- UTP (Unshielded Twisted Pair), tanpa
selubung pembungkus
- STP (Shielded Twisted Pair), dengan
selubung pembungkus

Gambar 2.7 Kabel UTP dan STP


c. Konektor RJ-11 atau RJ-45
- Twisted atau terpelintir dimaksudkan untuk
mengurangi interferensi listrik
- Dapat melewatkan sinyal sampai 10Mbps
- STP tahan ganggunan dari pada UTP sehingga
kecepatannya sampai 100Mbps
- Dibutuhkan HUB untuk membangun sebuah
LAN.

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
30

Gambar 2.8 Konektor RJ-45 (ethernet) dan RJ-11


(telepon)
d. Fiber Optic (FO)
Kecepatan pengiriman data dengan media FO
lebih dari 100Mbps dan bebas pengaruh
lingkungan. Harga relative mahal dan pemasangan
atau instalasi sulit.

Gambar 2.9 Fiber Optic

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
31

7. Router Cisco
Router adalah sebuah komputer khusu, router
mempunyai komponen-komponen dasar yang sama
dengan PC desktop, router mempunyai CPU, memori,
sistem bus, dan banyak interface input/output. Router
didesain untuk menghubungkan dan mengijinkan
komunikasi antara dua jaringan dan menentukan jalur
data yang melalui koneksi jaringan Sama dengan PC,
router membutuhkan operating system untuk
menjalankan fungsinya, yaitu Internetwork Operating
System (IOS) software untuk menjalankan file-file
konfigurasinya. Konfigurasi-konfigurasi ini berisi
perintah-perintah dan parameter yang mengontrol
aliran trafik yang masuk dan keluar router. Router
menggunakan protocol routing untuk menentukan jalur
terbaik.

Gambar 2.10 Router Cisco

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
32

8. Access Point
Access point merupaka perangkat keras yang
memungkinkan perangkat wireless lain (seperti laptop,
ponsel) untuk terhubung ke jaringan kabel
menggunakan WI-FI, Bluetooth atau perangkat standar
lainnya. Wireless Access Point umumnya
dihubungkan ke router melalui jaringan kabel.

Gambar 2.11 Access Point


C. Cisco Packet Tracer
Cisco Packet Tracer merupakan sebuah alat pembantu
atau bisa disebut sebuah simulator untuk alat-alat jaringan
Cisco. Cisco Packet Tracer biasanya sering digunakan
untuk media pembelajaran dan penelitian, termasuk dalam
bidang penelitian simulasi jaringan komputer. Program ini
dibuat oleh Cisco System dan program ini gratis untuk
fakultas, siswa, dan alumni yang telah berpartisipasi pada
Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Pendidikan Informatika - UTM
33

Cisco Networking Academy. Pada dasarnya Cisco Packet


Tracer ini digunakan sebagai media pembelajaran bagi para
pemula untuk merancang, mengkonfigurasi, dan
memecahkan masalah mengenai jaringan komputer.
Singkatnya Cisco Packet Tracer memberikan kemudahan
bagi kita untuk belajar bagaimana merancang, membangun
dan mengkonfigurasu sebuah jaringan. Mulai dari jaringan
yang sederhana sampai yang kompleks. Bahkan kita juga
bisa mengetahui trouble apa yang sering kali terjadi dalam
sebuah jaringan sehingga kita bisa menganalisa dan
memperbaiki nya tanpa harus membeli perangkat yang
super mahal bagi kalangan mahasiswa yang masih dalam
tahap belajar.
 Pengenalan Jendela Cisco Packet Tracer
Tampilan jendela Cisco Packet Tracer adalah seperti pada
gambar dibawah :

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
34

Pada bagian ikon-ikon Device, terdapat beberapa macam


perangkat jaringan, dan pada kotak disebelah kanannya
terdapat Sub Device yang merupakan jenis dari Device yang
diseleksi. Berikut adalah penjelasannya :
1. Macam-macam Device pada Cisco Packet Tracer
a. Router
Router berfungsi untuk menghubungkan
perangkat-perangkat jaringan yang berbeda
network/jaringannya. Misalkan untuk
menghubungkan antara LAN dan antar router itu
sendiri.

b. Switch
Switch berfungsi untuk menghubungkan device-
device dalam satu jaringan LAN.

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
35

c. End Device
Merupakan perangkat-perangkat yang akan
menjadi source maupun destination paket data.

d. Connector
Connector berfungsi untuk menghubungkan
perangkat-perangkat jaringan agar dapat
berkomunikasi.

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
36

Pada gambar diatas terdapat jenis-jenis Connector pada Cisco Packet


Tracer namun pada praktikum kali ini kita hanya menggunakan
beberapa connector saja semisal Copper Straight-Through dan
Copper Cross-Over, berikut penjelasannya :
a. Kabel Straight digunakan untuk menghubungkan
perangkat-perangkat berikut :
 PC – Hub
 PC – Switch
 Router – Hub
 Router - Switch
b. Kabel Cross digunakan untuk menghubungkan perangkat-
perangkat berikut :
 PC – PC
 Switch – Hub
 Switch – Switch
 Router – PC
 Router – Router

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
37

2. Warna Indikator Kabel


Warna merah menunjukkan bahwa kabel tidak
terhubung atau terjadi kesalahan.

Warna orange menunjukkan sedang terjadi proses


instalasi/pengenalan perangkat untuk dapat saling
terhubung.

Warna hijau menunjukkan kabel berhasil


menghubungkan perangkat satu sama lain.

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
38

2.3. Pelaksanaan Praktikum


A. Cara penggunaan cisco packet tracer
1. Klik icon

2. Kemudian tunggu tampilan splash screen aplikasi

3. Akan muncul tampilan utama aplikasi

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
39

B. Rancang dan simulasi jaringan sederhana


Jaringan peer to peer adalah jaringan yang
menghubungkan komputer satu dengan komputer dua,
dengan kata lain hanya dua komputer saja. Untuk
memulai membuat jaringan peer to peer, buka aplikasi
Packet Tracer. Kemudian ikuti langkah-langkah berikut:
1. Pilih End Device, lalu pilih dua PC-PT sebagai
host.
2. Pilih connections, pakai kabel cross (Copper
Cross-over).
3. Klik host pertama (PC0) dan pilih fast ethernet,
lalu klik host kedua (PC1) dan pilih fast
ethernet. Maka pada kabel akan terlihat bulatan
hijau pada ujungnya, menunjukkan koneksi
sudah benar.

4. Klik PC0, maka akan muncul jendela seperti


dibawah setelah dipilih tab Desktop.

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
40

5. Pilih IP Configuration, maka akan muncul


jendela baru seperti gambar dibawah. Lalu
isikan alamat IP 192.168.1.1 dan subnet
masknya 255.255.255.0. Setelah itu tutup
jendela PC0.
6. Lakukan langkah 4 dan 5 untuk PC1. Berikan
alamat IP 192.168.1.2.
7. Ping PC1 dari PC0 dengan cara :
- Klik PC0
- Pilih tab Desktop
- Klik Command Prompt
- Lakukan perintah, Ping 192.168.1.2

8. Lakukan ping juga dari PC1 ke PC0.


9. Jika pada kedua ping muncul tulisan Reply
maka koneksi berhasil dilakukan.

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
41

C. Perbedaan simulasi jaringan LAN menggunakan


Switch dan Hub
Pada percobaan kali ini kita akan membandingkan
perbedaan perangkat switch dan Hub dalam aspek aliran
datanya serta mensimulasikan teori half duplex dan full
duplex pada kedua perangkat tersebut.
Pada percobaan kali ini perangkat yang dibutuhkan
adalah :
- 1 Switch
- 1 Generic Hub
- Kabel tipe Copper Straight-Trough
- 6 PC
Langkah Kerja :
1. Pertama kita desain 2 jaringan LAN, satu jaringan
menggunakan Switch dan satu lainnya menggunakan Hub
seperti gambar :

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
42

2. Kemudian berika alamat IP pada masing-masing PC untuk


jaringan LAN yang menggunakan Switch dan jaringan
LAN yang menggunakan Hub penentuan jaringan yang
terhubung switch dilakukan sesuai keinginan.
Contoh :
Jaringan yang menggunakan Switch (IP class C) :

3. Lakukan hal yang sama pada jaringan yang menggunakan


HUB

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
43

4. Lalu langkah selanjutnya pada jaringan menggunakan


Switch, klik add simple PDU pada right toolbar, sebagai
source adalah PC A kemudian sebagai destination PC C
5. Kemudian lakukan langkah yang sama pada jaringan HUB
sebagai source adalah PC D dan destination adalah PC F
6. Langkah selanjutnya adalah melakukan simulasi pada
simulation mode terlebih dahulu melihat status real time
mode apakah jaringan sudah berhasil.

7. Jika telah berhasil pilih simulation mode dan pilih auto


capture
8. Kemudian amati perbedaannya

D. Half Duplex dan Full Duplex


Melakukan analisis half duplex atau full duplex kepada
kedua jaringan yang telah dibuat sebelumnya (Switch
dan Hub) langkah yang dilakukan, sebagai berikut :

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
44

1) Lakukan kembali langkah 1-3 pada percobaan


sebelumnya
2) Untuk jaringan menggunakan Switch
Pilih add simple PDU pada right toolbar, berikan
pada PC A sebagai source dan PC C sebagai
destination. Kemudian pilih lagi add simple PDU
lakukan hal sebaliknya PC C sebagai source dan PC
A sebagai destination.
3) Untuk jaringan menggunakan Hub
Pilih add simple PDU pada rigth toolbar berikan PC
D sebagai source dan PC F sebagai destination.
Kemudian pilih lagi add simple PDU lakukan hal
sebaliknya PC F sebagai source dan PC 1 sebagai
destination.
4) Amati status jaringan pada mode Realtime apabila
successful pilih mode simulation lalu pilih auto
capture
5) Amati perbedaannya

2.4. Tugas
Buatlah jaringan seperti dibawah ini

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
45

Dengan Ketentuan :
 Jaringan A terdiri dari 5 pc menggunakan
network 192.168.20.1, dengan 1 Switch.
 Jaringan B terdiri dari 5 laptop menggunakan
network 192.168.10.1, dengan 1 Hub.

A. Lakukan simple PDU dari salah satu pc ke pc


lain pada jaringan A ! Hasil ? Jelaskan !
B. Lakukan simple PDU dari salah satu laptop ke
laptop lain pada jaringan B ! Hasil ? Jelaskan !
C. Tulisan daftar ip dari setiap port pada client !
Screenshot Jaringan :
Port IP
PC-
PC-
PC-

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
46

PC-
PC-
Laptop-
Laptop-
Laptop-
Laptop-
Laptop-

D. Hubungkan switch dengan hub pada jaringan A


dan B , lalu lakukan simple PDU dari Jaringan
A ke Jaringan B ! Hasil ? Jelaskan !

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
47

MODUL III
ROUTING

Tugas Pendahuluan
1. Apakah yang di maksud dengan routing?
2. Jelaskan 3 fungsi dar router!

3.1. Tujuan Praktikum


Setelah mempelajari kegiatan belajar ini peserta mampu
1. menjelaskan tentang router
2. menjelaskan konsep dasar routing
3. mengimplementasikan routing pada jaringan computer

3.2. Dasar Teori


Router adalah perangkat jaringan yang bekerja pada layer
3 OSI (network layer) dan dapat menghubungkan dua atau lebih
jaringan yang memiliki subnet berbeda. Router juga berfungsi
sebagai pengatur arus lalu lintas jaringan dan memiliki tugas sangat
vital dalam menentukan kondisi sebuah jaringan. Jadi fungsi router,
secara mudah dapat dikatakan, menghubungkan dua buah jaringan
yang berbeda, tepatnya mengarahkan rute yang terbaik untuk
mencapai network yang diharapkan. Dalam implementasinya, router
sering dipakai untuk menghubungkan jaringan antar lembaga atau
perusahaan yang masing-masing telah memiliki jaringan dengan
network id yang berbeda. Contoh lainnya yang saat ini populer
Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Pendidikan Informatika - UTM
48

adalah ketika perusahaan anda akan terhubung ke internet. Maka


router akan berfungsi mengalirkan paket data dari perusahaan anda
ke lembaga lain melalui internet, sudah barang tentu nomor jaringan
anda akan bereda dengan perushaaan yang anda tuju.
Jika sekedar menghubungkan 2 buah jaringan, sebenarnya
anda juga dapat menggunakan pc berbasis windows NT atau linux.
Dengan memberikan 2 buah network card dan sedikit pengaturan,
sebenarnya anda telah membuat router praktis. Namun tentunya
dengan segala keterbatasannya.
Di pasaran sangat beragam merek router, antara lain
baynetworks, 3com dan cisco. Modul praktikum ini, kalian akan
membahas khusus cisco. Mengapa ? karena cisco merupakan router
yang banyak dipakai dan banyak dijadikan standar bagi produk
lainnya.
ROUTING
adalah
 Sebuah proses pemindahan paket dari satu jaringan IP ke
jaringan IP yang lain.
 Routing merupakan sebuah mekanisme yang digunakan
untuk mengarahkan dan menentukan jalur yang akan
dilewati paket dari satu device ke device yang berada di
jaringan lain.
Protocol Routing hanya digunakan oleh device yang
bertindak sebagai Router. Salah satu fungsi Router adalah
menentukan jalur yang akan digunakan untuk melewatkan paket dari

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
49

satu jaringan ke jaringan lain. Sedangkan proses pemindahan paket


dari satu interface ke interface lain dikenal dengan istilah switching.
Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari
satu jaringan ke jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur
diantara keduanya. Router- router yang saling terhubung dalam
jaringan internet turut serta dalam sebuah algoritma routing
terdistribusi untuk menentukan jalur terbaik yang dilalui paket IP
dari system ke system lain.
Proses routing dilakukan secara hop by hop. IP tidak
megnetahui jalur keseluruhan menuju tujuan setiap paket. IP
routing hanya menyediakan IP address dari router berikutnya yang
menurutnya lebih dekat ke host tujuan. Router dapat digunakan
untuk menghubungkan sejumlah LAN sehingga trafik yang
dibangkitkan oleh suatu LAN terisolasikan dengan baik dari trafik
yang dibangkitkan oleh LAN yang lain. Jika dua atau lebih LAN
terhubung dengan router, setiap LAN dianggap sebagai subnetwork
yang berbeda. Merip dengan bridge, router dapat dihubungkan
network interface yang berbeda.
Router terletak pada Layer 3 dalam OSI, router hanya
perlu mengetahui Net-Id (nomor jaringan) dari data yang
diterimanya untuk diteruskan ke jaringan yang dituju. Cara
kerjanya setiap paket data yang datang, paket data tersebut dibuka
lalu dibaca header paket datanya kemudian mencocokan atau
membandingkan ke dalam table yang ada pada routing jaringan dan
diteruskan ke jaringan yang dituju melalui suatu interface. Untuk

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
50

mengetahui network mana yang akan dilewatkan router akan


menambahkan (Logical AND) Subnet Mask dengan paket data
tersebut.
Algortima routing untuk host Proses routing yang
dilakukan oleh host cukup sederhana. Jika host tujuan terletak di
jaringan yang sama atau terhubung langsung. IP datagram dikirim
langsung ke tujuan. Jika tidak, IP datagram dikirm ke default
router. Router ini yang akan mgnatur perngiriman IP selanjutnya,
hingga sampai ke tujuannya. Dalam suatu table routing terdapat :
1. IP address tujuan
2. IP address next hop router (gateway)
3. Flag, yang menyatakan jenis routing
4. Spesifikasi network interface tempat datagram dilewatkan.
Dalam proses meneruskan paket ke tujuan, IP router akan melakukan
hal-hal berikut:
1. Mencari di table routing, entry yang cocok dengan IP
address tujuam. Jika ditemukan, paket akan dikirim ke next
hop router atau interface yang terhubunglangsung dengan
nya.
2. Mencari di table routing, entry yang cocok dengan alamat
network dari network tujuan. Jika ditemukan, paket dikirm
ke nxt hop router tersebut.
3. Mencari di table routing, entry data yang bertanda default,
jika ditemukan, paket dikirim ke router tersebut. Protokol

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
51

Routing Protokol routing yang umum digunakan pada


jaringan TCP/IP saat ini adalah Routing Information
Protokol (RIP), Open Shortest PATH First
(OSPF) dan Border Gateway Protocol (BGP)
Sedangan mekanisme pada table routing cache ARP akan
melakukan:
1. Alamat tujuan datagram dimasking dengan subnet mask
host pengirim dan dibandingkan dengan alamat network
host pengirim. Jika sama maka ini adalah routing langsung
dan frame langsung dikirimkan ke interface jaringan.
2. Jika tujuan datagram tidak terletak dalam satu jaringan.
Periksa apakah terdapat entri routing yang berupa host dan
bandingkan dengan IP address tujuan datagram. Jika ada
entri yang sama, kirim frame ke router menuju host tujuan.
3. Jika tidak terdapat entri host yang cocok ada table routing,
gunakan alamat tujuan datagram yang telah dimask pada
langkah 1 untuk mencari kesamaan di table routing.
Periksa apakah ada network/subnetwork di table routing
yang sama dengan alamat network tujuan datagram. Jika
ada entri yang sama, kirim frame ke router menuju
network/subnetwork tersebut.
4. Jika tidak terdapat entri host ataupun entri
netwotk/subnetwork yang sesuai dengan tujuan datagram,
host mengirimkan ftrame ke router default dan

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
52

menyerahkan proses routing selanjutnya ke pada router


default.
5. Jika tidak terdapat rute default di table routing, semua host
diasumsikan dalam keadaan terhubung langsung. Dengan
demikian host pengirim akan mencari alamat fisik host
tujuan menggunakan ARP.

ROUTING LANGSUNG DAN ROUTING TIDAK LANGSUNG

Gambar 3.1 Contoh routing pada jaringan komputer


Gambar 3.1 memperlihatkan jaringan TCP/IP yang
menggunakan teknologi Ethernet. Pada jaringan tersebut host osiris
mengirimkan data ke host seth, alamat tujuan datagram adalah ip
address host seth dan alamat sumber datagram adalah ip address host
osiris. Frame yang dikirimkan oleh host osiris j uga memiliki alamat
tujuan frame MAC Address host Seth dan alamat sumbernya adalah
Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Pendidikan Informatika - UTM
53

host osiris. Pada saat host osiris mengirimkan frame, host seth
membaca bahwa frame tersebut ditujukan kepada alamat
ethernetnya. Setelah melepas header frame, host seth kemudian
mengetahui bahwa IP address tujuan datagram tersebut juga adalah
IP addressnya. Dengan demikian host seth meneruskan datagram ke
lapisan transport untuk diproses lebih lanjut. Komunikasi model
seperti ini disebut sebagai routing langsung.
Host osiris dan host anubis terletak pada jaringan Ethernet
yang berbeda. Kedua j aringan tersebut dihubungkan oleh host
khensu. Host khensu memiliki lebih dari satu interface dan dapat
melewatkan datagram dari satu interface ke intreface lain (atau
bertindak sebagai router). Ketika mengirimkan data ke host anubis,
osiris memeriksa tabel routing dan mengetahui bahwa data tersebut
harus melewati host khensu terlebih dahulu. Ketika host osiris
mengirimkan frame ke jaringan, khensu membaca bahwa alamat
ethernet yang dituj u frame tersebut adalah alamat ethernetnya.
Ketika host khensu melepas header frame, diketahui bahwa host
yang dituju oleh datagram adalah host anubis. Host khensu
kemudian memeriksa tabel routing yang dimilikinya untuk
meneruskan datagram tersebut. Dari hasil pemeriksaan tabel
routing, host khensu mengetahui bahwa host anubis terletak dalam
satu jaringan ethernet dengannya. Dengan demikian datagram
tersebut dapat langsung disampaikan oleh host khensu ke host
anubis. Pada pengiriman data tersebut, alamat tuj uan dan sumber

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
54

datagram tetap IP Address host anubis dan host osiris tetapi alamat
tuj uan dan sumber frame
Komunikasi seperti ini disebut sebagai routing tak
langsung karena untuk mencapai host tujuan, datagram harus
melewati host lain yang bertidak sebagai router.

TABEL ROUTING
Misalkan terdapat skema jaringan seperti di bawah ini:

Gambar 3.2 Contoh desain jaringan komputer


Tabel routing berfungsi sebagai data informasi yang
digunakan router untuk menentukan jalur paket yang akan dikirim.
Jika tabel routing tidak lengkap maka akan terdapat komponen
jaringan yang tidak dapat terhubung dalam jaringan komputer karena
router tidak mengetahui alamat yang dituju.
Segmentasi jaringan yang berbeda bisa dihubungkan dengan
menambahkan table routing.
Ingat, dalam tabel routing gunakan network address
Contoh Tabel 3.1. Routing sesuai skema jaringan diatas

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
55

Router network Netmask Gateway Int Ket


R.0 192.168.1.0 255.255.255 0.0.0.0 Eth 0 Direct
192.168.2.0 255.255.255 0.0.0.0 Eth 1 Direct
192.168.3.0 255.255.255 192.168.2.2 Eth 2 Indirect
192.168.4.0 255.255.255 192.168.2.2 Eth 2 Indirect
192.168.5.0 255.255.255 192.168.2.2 Eth 2 Indirect

R.1 192.168.1.0 255.255.255 192.168.2.1 Eth 1 Indirect


192.168.2.0 255.255.255 0.0.0.0 Eth 2 Direct
192.168.3.0 255.255.255 0.0.0.0 Eth 0 Direct
192.168.4.0 255.255.255 0.0.0.0 Eth 1 Direct
192.168.5.0 255.255.255 192.168.4.2 Eth 1 Indirect

R.3 192.168.1.0 255.255.255 192,168.4.1 Eth 1 Indirect


192.168.2.0 255.255.255 192,168.4.1 Eth 1 Indirect
192.168.3.0 255.255.255 192,168.4.1 Eth 1 Indirect
192.168.4.0 255.255.255 0.0.0.0 Eth 1 Direct
192.168.5.0 255.255.255 0.0.0.0 Eth 0 Direct

KONFIGURASI ROUTING
Konfigurasi routing /proses pengisian dan pemeliharaan tabel
routing dapat dilakukan dengan cara berikut ini, yaitu:
1. Minimal Routing/Default

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
56

Dari namanya dapat diketahui bahwa ini adalah konfigurasi


yang paling sederhana tapi mutlak diperlukan. Biasanya
minimal routing dipasang pada network yang terisolasi dari
network lain atau dengan kata lain hanya pemakaian lokal
saja
2. Static Routing,
• Dibangun berdasarkan definisi dari administrator,
biasanya hanya mempunyai 2 atau 3 gateway (untuk
jaringan kecil).
• Penambahan/pengurangan tabel routing dilakukan secara
manual oleh administrator.
• Administrator harus cermat, satu saja tabel routing salah,
jaringan tidak terkoneksi
3. Dynamic Routing,
• Digunakan untuk jaringan besar, biasanya lebih dari 3
gateway.
• Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan
secara manual oleh administrator.
• Router akan saling bertukar informasi router agar dapat
mengetahui alamat tujuan dan memelihara tabel routing
(menggunakan protokol ip routing).
• Pemilihan jalur dilakukan berdasarkan pada jarak terpendek
antara device pengirim dengan device tujuan.

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
57

KONFIGURASI DAN PENGELOLAAN CISCO IOS 1. User Interface Router


Dalam mengakses konfigurasi router dengan melalui beberapa cara,
yaitu
a. Console Port, berupa RJ45 yang terhubung melalui kabel
console ke serial port yang dimiliki PC. Bisa dilakukan
jika router yang diakses jaraknya dekat dengan komputer
console(komputer yang dipakai untuk konfigurasi router).
b. Auxilary port, terhubung ke modem yang terpasang ke
jaringan PSTN, digunakan jika jarak antara komputer
console dengan router jaraknya berjauhan.
c. Telnet (virtual terminal), melalui jaringan IP yang
terhubung dengan mengakses interface di router. Syarat
agar dapat mengakses konfigurasi melalui router, interface
router harus sudah memiliki nomor IP karena telnet hanya
dapat dilakukan di jaringan IP.

Komponen Memori Router Cisco


Sebuah router pada dasarnya memiliki beberapa komponen memori,
antara lain :
1. RAM (Random Access Memory), Ram berfungsi untuk
menyimpan konfigurasi yang sedang berjalan (bersifat
sementara). Informasi yang tersimpan dalam RAM lebih
dikenal dengan active atau running configuration, informasi

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
58

yang tersimpan dalam RAM akan hilang ketika router di off


– kan.
2. NVRAM (Non Volatile Random Access Memory),
NVRAM berfungsi untuk menyimpan konfigurasi router
secara permanen, dapat dikatakan sebagai tempat
menyimpan knfigurasi cadangan dari konfigurasi yang
terdapat pada RAM.Konfigurasi yang tersimpan dalam
NVRAM lebih dikenal dengan istilah initial atau startup
configuration. Informasi yang terdapat dalam NVRAM
tidak akan hilang ketika router dimatikan. Maka dari itu
setelah konfigurasi router sebaiknya disalin juga di
NVRAM.
3. Flash Memory, komponen ini dapat berupa EEPROM atau
PCMCIA card yang berfungsi untuk menyimpan file
operating system (IOS).
4. ROM (Read Only Memory), komponen ROM berisi
perintah yang mengatur cara kerja router. ROM ini hanya
bisa dibaca.

Mode atau Tingkat Akses dalam Cisco IOS


Dalam Cisco IOS terdiri dari beberapa mode/tingkat akses, yaitu:
a. User EXEC Mode, merupakan mode cisco IOS yang
terluar. Perintah yang terdapat dalam mode ini sangat
terbatas. Mode ini ditandai dengan: Nama router >
Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Pendidikan Informatika - UTM
59

Misal. Router>
Untuk keluar dari mode ini digunaka perintah :
Router>logout
b. Privilidge EXEC Mode, semua perintah yang ada pada
user mode dapat dilakukan oleh privilidge user mode.
Privilidge mode dapat dimasuki lewat user modedengan
perintah enable. Pada mode ini ditandai dengan #.
Router >enable Password:
Router#disable
Perintah yang terdapat pada mode ini cenderung berupa
perintah yang bersifat mmonitoring / menampilkan.
c. Global Configuration Mode, perintah yang terdapat dalam
mode ini merupakan perintah konfigurasi umum yang
berlaku pada sebuah router. Mode ini dapat dimasuki
melalui priviledge mode dengan perintah configure
terminal.
Untuk kembali ke privilidge mode (keluar dari mode ini)
dengan perintah exit.
Router#configureterminal
Router(config)#
d. Other Configuration Mode, perintah pada mode ini
bersifat khusus. Other configuration hanya dapat dimasuki
melalu global configutation dengan perintah tertentu. Other
configuration banyak jenisnya, seperti interface, router
mode, line mode dll.
Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Pendidikan Informatika - UTM
60

Misal :
Router(config)# interface ethernet 0
Router(config-if)#exit
Router(config)#lineconsole 0
Router(config-line)#exit
Router(config)#routerrip
Router(config-router)#end
e. Setup mode, anda bisa masuk ke setup mode secara
otomatis ketika router pertama kali dijalankan dan router
belum mempunyai konfigurasi.
f. ROM Monitor mode, merupakan mode yang jarang
digunakan. Mode ini digunakan pada kasus tertentu seperti
meghapus konfigurasi ketika lupa password atau ketika IOS
ypada flash memoy terhapus. Untuk memasuki mode ini
dengan menekan tombol Ctrl Break saat proses booting.

Perintah-perintah pada Router Perintah untuk melihat status


router
a. Show flash, menampilkan nama file IOS yang terdpat
dalam flash memory.
b. Show version, menampilkan versi IOS yang sedang
digunakan.
c. Show protocols, menampilkan protokol yang digunakan
oleh router

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
61

d. Show running-config, menampilkan isi konfigurasi yang


sedang berjalan dan terdapat pada RAM
e. Show startup-config, menampilkan isi konfigurasi
cadangan yang terdapat dalam NVRAM.
f. Show ip route, menampilkan isi tabel routing.
g. Show interfaces, menampilakan status dari interface yang
terdapat pada router.
Perintah menyalin/copy:
a. Copy running-config startup-config, untuk menyalin isi
konfigurasi dari
RAM ke NVRAM
b. Copy startup-config running-config, untuk menyalin isi
konfigurasi dari
NVRAM ke RAM

Perintah untuk identitas router


a. Hostname R1, artiya memberi nama router dengan
router1.
Router(config)#hostname R1
R1(config)#
b. Banner motd # , banner ditampilkan saat user hendak
memasuki user mode. Biasanya berisi peringantan agar
user berhati-hati ketika memasuki router.

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
62

Perintah untuk Password


• Console password, untuk memberi password ketika user
memasuki router melalui console port. Misalkan diber
password “ cisco”
Router(config)#lineconsole 0
Router(config-line)#login
Router(config-line)#passwordcisco
Router(config-line)#
• Auxiliary password, password yang digunakan ketika router
diakses melalui auxiliary port
Router(config)#lineaux 0
Router(config-line)#login
Router(config-line)#passwordcisco
Router(config-line)#
• Telnet password, password digunakan ketika router diakses
melalui cara telnet. Missal untuk mengkonfigurasi password
virtal pada port 0 sampai 4 dengan maksud agar dalam
waktu yang bersamaan router dapat di telnet oleh 5 user
sekaligus.
Router(config)#linevty 0 4
Router(config-line)#login
Router(config-line)#passwordcisco
Router(config-line)#

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
63

• Secret password, password yang digunakan ketika hendak


memasuki privilidge mode. Missal passwordnya “pass”.
Router(config)#enablesecret pass
• Enable password, password ini merupakan password
cadangan dari secret password. Enable password hanya
digunakan jika secret password tidak terpasang.
Router(config)#enablepassword

Perintah untuk mengkonfigurasi Interface


a. Konfigurasi IP address
Router(config)#interfaceethernet 0
Router(config-if)#ipaddress 192.168.1.5
255.255.255.0
Artinya interface pada Ethernet 0 mempunyai IP
192.168.1.5 dengan subnetmask 255.255.255.0
b. Konfigurasi Interface serial
Untuk interface serial, bandwidth perlu dikonfigurasi.
Interface serial yang terhubung dengan kabel DCE perlu
menambahkan clock rate.
Misal bandwidth 56K dengan clockrate 56000.
Router(config)#interfaceserial 0
Router(config-if)#bandwidth56
Router(config-if)#clockrate 56000
Untuk mengetahui interface yang terpasang kabel DCE
dapat digunakan perintah “show controllers”
Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Pendidikan Informatika - UTM
64

c. Mengaktifkan interface, agar interface yang terpasang pada


router dapat digunakan/diaktifkan maka digunakan perintah “no
shutdown”

ROUTING STATIS
Merupakan sebuah mekanisme pengisian tabel routing yang
dilakukan oleh admin secara manual pada tiap2 router.
Keuntungannya:
• Meringankan kerja prosesor yg ada pd router
• Tdk ada bandwidth yg digunakan utk pertukaran informasi
isi table routing antar router
• Tingkat keamanan lebih tinggi vs mekanisme lainnya
Kekurangannya:
• Admin hrs mengetahui informasi tiap2 router yg terhubung
jaringan
• Jika terdpt penambahan/perubahan topologi jaringan admin
hrs mengubah isi tabel routing
• Tidak cocok utk jaringan yg besar

KONFIGURASI ROUTING STATIK


Langkah-langkah untuk melakukan routing statis sebagai berikut:
Membuat tabel routing dari topologi jaringan kalain.
1. Tentukan dahulu prefix jaringan,subnet mask, dan address
tujuan
2. Tambahkan ke dalam tabel route tujuan address
Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Pendidikan Informatika - UTM
65

3. Masukkan gateway interface atau address next-hop yang direct


routing atau terhubung secara langsung ke router tetangga.
Segmentasi jaringan yang berbeda bisa dihubungkan dengan
menambahkan table routing. Contoh tabel routing

Format
Add -net Default gw 192.1
Rout 192.168.3.0 netm 255.255.255 68.2.2
e Del
-n

# route add –net default gw <IP_GTW>


Digunakan untuk menambahkan default routing dengan IP
gateway IP_GTW, contoh penggunaan:
# route add –net default gw 192.168.2.2
# route del –net 192.168.3.0 netmask 255.255.255.0 gw
192.168.2.2
Digunakan untuk menghapus jalur routing
menuju ke jaringan
192.168.3.0/24 yang melalui
gateway 192.168.2.2 # route n
Digunakan untuk melihat list table routing

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
66

3.3. Pelaksanaan Praktikum


A. Menggunakan Packet Tracert
Langkah-langkah menggunkan perngkat jaringan computer
menggunkan packet tracert
1. Buka aplikasi packet tracert
2. Tampilan dan tools yang digunakan dalam desan dan
konfigurasi paket tracert

3. Contoh desain sederhana jaringan computer.


Kalian hanya perlu drag dan drop pada tools yang
kalian pilih untuk digunakan Memilih device

Menghubungkan komputer satu dengan yang lain


pilihlah connection.
Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Pendidikan Informatika - UTM
67

4. Susun device seperti gambar berikut.

5. Untuk mengatur IP, klik di salah satu komputer


kemudian atur IP seperti gambar berikut.

6. Lakukan hal yang sama dengan komputer lainnya


dengan IP berbeda tetapi masih di network yang sama.
7. Lakukan tes koneksi dengan menggunakan perintah ping

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
68

B. Konfigurasi Router dengan cara Routing Statis


1. Buatlah design jaringan seperti gambar dibawah ini

2. Berikut desain penomoran IP pada masing-masing


device Router 1 eth0/0 terhubung dengan PC1 dengan ip
address 192.168.1.2/255.255.255.0 eth0/1 terhubung
dengan R.2 dengan ip address 192.168.2.2
/255.255.255.0 Router 2 eth0/0 terhubung dengan PC1
dengan ip address 192.168.3.1 / 255.255.255.0 eth0/1
terhubung dengan R.1 dengan ip address 192.168.2.1
/255.255.255.0 PC1 mempunyai ip address 192.168.1.1
/255.255.255.0 PC1 mempunyai ip address 192.168.3.2
/255.255.255.0
3. Konfigurasilah penomoran IP device jaringan diatas.
a. Konfigurasi pc1

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
69

b. Konfigirasi pc2

c. Konfigurasi router 1
1. Untuk konfigurasi router maka klik 2x router 1
yang akan di konfigurasi.
2. Konfigurasilah seperti gambar berikut

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
70

3. Buka tab CLI,


Jika terdapat perintah Router(config-if)#
ketikkan “exit” terus menerus hingga muncul
perintah router# Kemudian ketikaan perintah
“show ip route”
Amati hasilnya yang merupakan hasil tabel
routing

d. Konfigurasi router 2
1. Untuk konfigurasi router maka klik 2x router 2
yang akan di konfigurasi.
2. Lakukan konfigurasi router 2 berikut ini :

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
71

3. Buka tab CLI,


Jika terdapat perintah Router(config-if)#
ketikkan “exit” terus menerus hingga muncul
perintah router# Kemudian ketikaan perintah
“show ip route”
Amati hasilnya yang merupakan hasil tabel
routing

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
72

C. Hasil Percobaan (Laporan Sementara)


1. Lakukan perintah ping dari PC1 ke PC2. Lihat dan
jelaskan hasilnya!
2. Pada PC 1, lakukan perintah “arp –a”. Lihat dan
jelaskan hasilnya
3. Lakukan perintah ping dari PC1 ke PC2. Pasti hasilnya
RTO karena belum dikonfigurasi routing statis atau
routing dinamis.
4. Pada router 1 dan router 2 lakukan perintah
Router# show ip
Router# show ip route
5. Lihat, catat dan jelaskan hasilnya!
D. Konfigurasi static routing
Supaya PC! Dapat terhubung ke pc2 maka perlu dilakukan
konfigurasi routing untuk menambahkan alamat network
pada tabel routing di R1 dan R2.
Konfigurasi router 1

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
73

Konfigurasi router 2

7. Catat hasil tabel routing pada router 1 dan router 2


8. Lakukan ping dari pc1 ke pc2
9. Lakukan “tracert [IP tujuan]” dari PC1 ke PC2 dan dari
PC2 ke PC1
10. Analisalah hasilnya percobaan kalian

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
74

3.4. Tugas
Terdapat desain jaringan computer berikut ini

1. Gunakan simulator paket tracert untuk desain jaringan


diatas
2. Konfigurasilah device jaringan tersebut dengan
a. Routing statis
b. Routing dinamis
3. Tulislah langkah-langkah untuk mengkonfigurasi
4. Jelaskan tentang tabel routing dari router tersebut

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
75

MODUL IV
KONFIGURASI ACCESS POINT

Tugas Pendahuluan
1. Apa yang Anda ketahui tentang hardware Acces Point?
Berikan contoh access point yang diperjual belikan di
pasar, sertakan spesifikasinya!
2. Apa perbedaan WIFI dan Hotspot?
3. Jelaskan perbedaan jenis enkripsi wifi WEP, WPA, dan
WPA2-PSK!
4. Pada hardware yang support WIFI, terdapat keterangan
802.11 a/b/g/n.
Apa arti keterangan tersebut?

4.1. Tujuan Praktikum


1. Mahasiswa mampu mengkonfigurasi wireless access point 2
2. Mahasiswa mampu membuat sistem keamanan pada access
point

4.2. Dasar Teori


A. WLAN
WLAN adalah singkatan dari Wireless Local Area Network
yaitu suatu jenis jaringan komputer yang menggunakan
gelombang radio sebagai alat atau media transmisi data.

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
76

Informasi atau data ditransfer dari satu komputer ke komputer


yang lainnya menggunakan gelombang radio. Komponen-
komponen WLAN, pada umumnya seperti:
 Mobile atau Desktop PC – Perangkat akses untuk user,
mobile PC biasanya sudah terpasang pada port
PCMCIA. Tetapi untuk Desktop PC umumnya harus
ditambahkan wireless adapter melalui PCI card
ataupun USB.

 Access Point – Perangkat yang menjadi sentral koneksi


dari user ke ISP, Access-Point memiliki fungsi untuk
mengkonversikan sinyal frekuensi radio (RF) menjadi
sinyal digital yang akan disalurkan melalui media
kabel, ataupun disalurkan ke perangkat WLAN yang
lainnya dengan dikonversikan ulang menjadi sinyal
frekuensi radio.

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
77

 WLAN Interface – Peralatan yang dipasangkan di


Mobile atau desktop PC (Personal Computer),
peralatan yang dikembangkan secara massal yaitu
dalam bentuk PCMCIA (Personal Computer Memory
Card International Association) card, PCI card maupun
melalui port USB.

 Antena – Antena external (optional) yang dipakai


untuk memperkuat daya pancar. Antena tersebut dapat
dirakit sendiri oleh pengguna/user.

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
78

Kelebihan WLAN:
 Mobilitas tinggi – Memungkinkan pemakainya untuk
mengakses informasi dimana pun dia berada tentunya
dalam jangkauan WLAN, tak terpaku pada satu tempat saja.
Mobilitas yang tinggi tentunya bisa meningkatkan kualitas
layanan dan kualitas produktivitas.
 Mudah dan kecepatan instalasi – Instalasi WLAN tergolong
 mudah dan juga cepat, sebab dapat dilakukan tanpa harus
memasangkan kabel di atap/dinding.
 Sangat Fleksibel – Memungkinkan untuk membuat jaringan
komputer dimana kabel tidak memungkinkan untuk
digunakan.
 Menurunkan biaya kepemilikan – Meskipun biaya investasi
awal untuk perangkat keras WLAN lebih mahal daripada
LAN, tapi biaya instalasi dan perawatan jaringan WLAN
lebih murah, sehingga secara total dapat menurunkan besar
biaya kepemilikan.
 Scalable – Dapat menggunakan berbagai macam topologi
jaringan komputer sesuai dengan kebutuhan.
Kekurangan WLAN:
 Kerahasian dan keamanan data kurang terjamin.
 Biaya peralatannya rata-rata mahal.
 Delay (penundaan) yang besar.
 Adanya masalah propagasi radio misalnya seperti:
terhalang, terpantul & banyak sumber interferensi.
Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Pendidikan Informatika - UTM
79

 Kapasitas dari jaringan menghadapi keterbatasan spektrum


(pita frekuensi tak dapat diperlebar akan tetapi dapat
dimanfaatkan secara efisien).
B. WIFI/Hostspot
WiFi dan Hotspot adalah satu kesatuan, tapi keduanya adalah
dua hal yang sangat berbeda. Sebab fungsi dan kegunaanya juga
berbeda, masing-masing dari fitur tersebut memiliki peranan
tersendiri.
 WIFI
WiFi atau Wireless Fidelity merupakan sebuah teknologi yang
memanfaatkan peralatan elektronik untuk bertukar data secara
nirkabel menggunakan gelombang radio.

 Hostspot
Hotspot adalah suatu istilah untuk sebuah area dimana user
dapat mengakses jaringan internet, menggunakan perangkat
elektronik yang memiliki fitur penerimaan WiFi sehingga user
dapat mengakses internet secara nirkabel. Sehingga tanpa
adanya Hotspot, maka gelombang WiFi tidak akan bisa

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
80

dipancarkan ke perangkat lain. Pada ponsel smartphone saat ini


sudah memiliki fitur yang bisa difungsikan sebagai Portable
Hotspot, sehingga pengguna dapat memberikan akses internet
ke perangkat lain menggunakan WiFi.
C. Keamanan
Beberapa jenis enkripsi Wifi yang umumnya digunakan dalam
jaringan, yaitu:
1. WEP
WEP merupakan jenis tertua dan paling rawan terkena
serangan keamanan. Namanya tersebut merupakan
singkatan dari “Wired Equivalent Privacy”. Saat ini
membobol WEP pasword merupakan hal yang sangat
mudah dilakukan. Oleh karena itu, jenis enkripsi WEP
hanya akan mampu mencegah koneksi bagi orang awam
saja, karena orang yang mengerti tentang jaringan WiFi
akan dengan sangat mudah membobolnya.
2. WPA atau WPA2
WPA merupakan jenis keamanan WiFi yang lebih
mutakhir. WPA merupakan singkatan dari “Wi-Fi Protected
Access” dan terbagi menjadi dua versi yaitu WPA dan
WPA2. WPA pada awalnya dibuat sebagai solusi sementara
bagi perangkat yang hanya mendukung WEP saja.
Perangkat-perangkat tersebut dapat di-upgrade untuk
mendukung WPA sehingga mereka akan lebih aman
ketimbang menggunakan WEP.

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
81

Sementara itu WPA2 merupakan versi yang lebih baru.


Versi ini merupakan pilihan yang paling aman yang bisa
Anda gunakan saat ini. Oleh karena itu, jika perangkat
Anda saat ini hanya mendukung WEP dan WPA saja, maka
sebaiknya Anda membeli perangkat baru yang sudah
mendukung WPA2 ini. Untungnya, hampir semua
perangkat teraru yang ada saat ini sudah mendukung WPA2
untuk keamanannya.
3. WPA2-Personal atau WPA2-PSK
WPA2-PSK merupakan singkatan dari Pre-Shared Key,
atau lebih dikenal juga dengan personal mode. Jenis ini
ditujukan untuk penggunaan di dalam rumah atau
perkantoran kecil. Cara setting jenis ini juga lebih mudah
dibandingkan dengan WPA2Enterprise.
Salah satu kelemahan yang dimiliki oleh WPA2-Personal
encryption adalah apssword-nya yang lemah. Pasalnya,
masih banyak orang yang menggunakan password standar
seperti “abcdefg”, “12345”, dan lainnya. Hal ini tentu akan
memudahkan orang lain untuk membobolnya. Jenis
enkripsi WPA2 ini memang cukup aman, walaupun belum
sempurna. Beberapa celah keamanan ditemukan dalam
versi ini, namun tidak mudah untuk dieksploitasi layaknya
WEP. Oleh karena itu kunci utama dari keamanan ini
adalah pemasangan password yang kuat.

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
82

4. WPA2-Enterprise atau WPA2-802.1x


WPA2-Enterprise atau yang disebut juga WPA2-802.1X
merupakan jenis kedua dari WPA2. Istilah enterprise yang
digunakan menunjukan bahwa jenis ini ditujukan untuk jaringan
enterprise yang membutuhkan banyak hardware dan lebih sulit
untuk diatur. Untuk menggunakan WPA2-Enterprise, Anda
membutuhkan sebuah RADIUS (Remote Authentication Dial In
User Service) authentication server. Untuk melakukan
autentikasi dengan server tersebut, berbagai EAP (Extensible
Authentication Protocols) dapat digunakan. Kemudian untuk
terhubung dengan jaringan ini, setiap client harus menggunakan
username dan juga password.
Dalam WPA2-Enterprise ini juga administrator jaringan
dapat mengawasi siapa saja yang terhubung ke jaringan
tersebut. Selain itu, sang administrator jaringan juga bisa
memutuskan sambungan bagi pengguna yang tidak dikehendaki
tanpa mempengaruhi koneksi pengguna yang lain.
Perusahaan besar tentu saja harus mengimplementasikan
jenis enkripsi WPA2-Enterprise ini untuk keamanan yang lebih
baik. Namun tidak tertutup kemungkinan juga bagi para
pengguna rumahan atau perkantoran kecil untuk
menggunakannya. Namun tentu saja cara pengaturannya lebih
sulit ketimbang hanya mengatur satu password untuk semua
orang seperti yang terdapat pada jenis enkripsi WPA2 Personal.

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
83

4.3. Pelaksanaan Praktikum


A. Konfigurasi Access Point

a. Colokan Power Adapter Access Point ke dalam


terminal listrik dan hubungkan ke Access Point agar
Access Point dapat menyala. Untuk memastikan
konfigurasi Access Point kembali ke pengaturan
awal, tekan tombol reset yang ada dibagian
belakang Access Point Linksys dengan
menggunakan bantuan berupa pulpen selama 10
detik.
b. Pasangkan Kabel Straight ke port yang ada dibagian
belakang Access Point dan ujung satunya lagi
dengan port yang ada pada Ethernet/NIC pada
Laptop.
c. Buat Laptop menjadi satu jaringan dengan IP
Default Access Point.
Contoh: IP AP: 192.168.1.245
IP laptop kita: 192.168.1.15
Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Pendidikan Informatika - UTM
84

d. Buka browser pada Laptop, kemudian ketikan


alamat IP default Access Point yaitu 192.168.1.245
pada address bar browser dan tekan enter. Muncul
kotak untuk memasukkan Username dan Password.
Kosongkan Username dan isi dengan “admin”.
Muncul tampilan untuk konfigurasi Access Point
Linksys.

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
85

Terdapat 4 menu konfigurasi utama, yaitu:


 Setup  Administration
 Wireless  Status

 Setup
Pada menu Setup terdapat submenu Network Setup dan
AP Mode. Network Setup berisi Device Name,
Configuration Type yang mencakup IP Address, Subnet
Mask, dan Default Gateway.

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
86

Sedangkan pada submenu AP Mode terdapat beberapa


pilihan mode untuk Access Point, yaitu:
• Access Point (Default) adalah pembuat jaringan dia
sendiri.
• AP Client adalah sebagai client apabila ingin
menghubungkan dengan access point yang sudah ada
sebelumnya, maka konfigurasi akan menyesuaikan dengan
access point yang sudah ada tersebut.
• Wireless Repeater adalah sebagai penguat sinyal, apabila
suatu access point tidak bisa menjangkau tempat karena
jarak yang jauh sehingga sinyal yang dipancarkan lemah,
maka anda bisa menambah access point lagi sebagai
repeater untuk menguatkan sinyal tersebut.
• Wireless Bridge adalah untuk menghubungkan beberapa
device tetapi hanya bisa dengan yang sejenis.

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
87

 Wireless
Pada menu Wireless terdapat berbagai macam konfigurasi
yang lebih spesifik terhadap Access Point . Mulai dari jenis
sinyal yang digunakan, keamanan yang digunakan, dan
perangkat mana saja yang boleh terkoneksi. Terdapat
submenu Basic Wireless Setting, Wireless Security,
Wireless MAC Filter, dan Advanced Wireless Setting.
Pada submenu Basic Wireless Setting terdapat Mode,
Network Name(SSID), Channel, SSID Broadcast, dan
Current Encryption. Dibagian Mode isi dengan Mixed,
dibagian Channel pilih 62,437GHz, dan di SSID
Broadcast di-enabled-kan.

Pada submenu Wireless Security terdapat Security Mode,


Encryption, Passphrase, dan Key Renewal. Isi Security
Mode dengan WPA2-Mixed. Isi Encryption dengan
TKIP+AES. Dalam submenu Wireless Security kita dapat
mengkonfigurasi dari segi keamanan. Dimana dalam

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
88

keamanan Access Point (AP) kita akan mengenal istilah


WEP, WPA, WPA2, dan RADIUS. Perbedaan diantara
fasilitas keamanan yang diberikan adalah pada WEP
keamanan akan dibentuk dari frase kata yang kita inputkan
sebagai hasil enkripsinya, sedangkan untuk WPA, dan
WPA2 menggunakan metode enkripsi yang berbeda dari
WEP yaitu menggunakan teknik enkripsi TKIP, AES,
maupun kombinasi keduanya, sedangkan RADIUS adalah
salah satu teknik pengamanan dengan menggunakan Server
RADIUS.

Sedangkan dalam submenu Wireless MAC Filter kita


dapat melakukan filter terhadap alamat fisik suatu
perangkat yang akan terhubung dengan Access Point kita.
Terdapat keterangan apakah ingin mengaktifkan filter atau
tidak, jika ingin mengaktifkan filter ada dua pilihan yang
bisa dipakai, yaitu :

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
89

- Prevent : menolak device dengan MAC address


tertentu agar tidak bisa terhubung.
- Permit : hanya mengijinkan device dengan MAC
address tertentu yang bisa terhubung.
Pada AP Linksys jumlah maksimum yang bisa diterima
ataupun ditolak adalah 50 alamat MAC.

Dalam submenu Advanced Wireless Setting kita


akan menemukan berbagai konfigurasi yang
berhubungan dengan perangkat secara langsung seperti
penggunaan antena maupun secara layering pada teori
Jaringan Komputer seperti Frame Burst.

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
90

 Administration
Menu ketiga adalah Administration. Pada menu
Administration terdapat Management, SNMP, Log,
Factory Defaults, dan Firmware Upgrade.
o Management adalah sebuah isian apabila Anda ingin
mengganti password device, pilihan membackup setting
atau merestore settings.
o SNMP adalah protocol yang dirancang untuk memberikan
kemampuan kepada pengguna untuk memantau dan
mengatur jarak komputer secara sistematis dari jarak jauh
atau dalam satu pusat kontrol jaringan.
o Log berisi keterangan log koneksi dengan IP tertentu.
o Factory Defaults adalah pilihan apakah anda ingin mereset
pengaturan kembali seperti awal ketika anda membeli
perangkat ini.
o Firmware Upgrade adalah upgrade OS dari device itu
sendiri.

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
91

Pada menu ini kita akan mendapatkan konfigurasi secara


administrasi Access Point (AP), baik untuk merubah
password login konfigurasion panel, backup dan restore
settings, SNMP, Log koneksi perangkat ke AP, melakukan
reset konfigurasi kembali ke bawaan pabrik, maupun
melakukan upgrade firmware.

 Status
Di menu yang terakhir yaitu Status. Dibagian menu Status
ini terdapat Local Network dan Wireless Network. Pada
menu ini menampilkan informasi konektivitas Access Point
baik secara Local Network maupun secara Wireless
Network.

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
92

B. Hasil dan Analisa Percobaan


1. Buatlah dokumentasi dari konfigurasi yang Anda lakukan.
2. Buatlah sebuah jaringan WIFI dengan SSID nama Anda.
Buatlah keamanan jaringan dengan WEP dan WPA2-PSK,
tuliskan perbedaan hasil konfigurasi.

4.4. Tugas
1. Buatlah konfigurasi dokumentasi pemblokiran perangkat
yang tersambung dengan access point berdasarkan MAC
Address.

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
93

MODUL V
KONFIGURASI DASAR MIKROTIK

Tugas Pendahuluan
1. Sebutkan macam – macam mikrotik!
2. Jelaskan beberapa contoh cara akses mikrotik!

5.1. Tujuan Praktikum


1. Mahasiswa memahami pemanfaatan jaringan computer
2. Mahasiswa mengetahui tentang mikrotik sebagai perangkat
jaringan computer
3. Mahasiswa mengetahui fitur dan istilah pada Mikrotik
4. Mahasiswa mengetahui cara akses dan mampu mengakses
Mikrotik

5.2. Dasar Teori


Sejarah Mikrotik
Mikrotik adalah sebuah perusahaan kecil berkantor pusat di
Latvia, bersebelahan dengan Rusia. Pembentukannya diprakarsai
oleh John Trully dan Arnis Riekstins. John Trully adalah seorang
berkewarganegaraan Amerika yang berimigrasi ke Latvia. Di
Latvia ia bejumpa dengan Arnis, Seorang sarjana Fisika dan
Mekanik sekitar tahun 1995. John dan Arnis mulai me-routing dunia
pada tahun 1996 (misi Mikrotik adalah me-routing seluruh dunia).
Mulai dengan sistem Linux dan MS-DOS yang dikombinasikan
Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Pendidikan Informatika - UTM
94

dengan teknologi Wireless-LAN (WLAN) Aeronet berkecepatan 2


Mbps di Moldova, Negara tetangga Latvia, baru kemudian melayani
lima pelanggannya di Latvia.
Prinsip dasar mereka bukan membuat Wireless ISP (W-ISP),
tetapi membuat program router yang handal dan dapat dijalankan
diseluruh dunia. Latvia hanya merupakan tempat eksperimen John
dan Arnis, karena saat ini mereka sudah membantu negara-negara
lain termasuk Srilanka yang melayani sekitar 400 pengguna.
Linux yang pertama kali digunakan adalah Kernel 2.2 yang
dikembangkan secara bersama-sama denag bantuan 5-15 orang staff
Research and Development (R&D) Mikrotik yang sekarang
menguasai dunia routing di negara-negara berkembang. Menurut
Arnis, selain staf di lingkungan Mikrotik, mereka juga merekrut
tenega-tenaga lepas dan pihak ketiga yang dengan intensif
mengembangkan Mikrotik secara marathon.
Routers OS
Mikrotik RouterOS™ adalah sistem operasi dan perangkat lunak
yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router
network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip
network dan jaringan wireless, cocok digunakan oleh ISP dan
provider hotspot. Untuk instalasi Mikrotik tidak dibutuhkan piranti
lunak tambahan atau komponen tambahan lain. Mikrotik didesain
untuk mudah digunakan dan sangat baik digunakan untuk keperluan
administrasi jaringan komputer seperti merancang dan membangun
sebuah sistem jaringan komputer skala kecil hingga yang kompleks

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
95

sekalipun. Mikrotik bukanlah perangkat lunak yang gratis jika anda


ingin memanfaatkannya secara penuh, dibutuhkan lisensi dari
Mikrotiks untuk dapat menggunakanya alias berbayar.
Mikrotik dikenal dengan istilah Level pada lisensinya. Tersedia
mulai dari Level 0 kemudian 1, 3 hingga 6, untuk Level 1 adalah
versi Demo Mikrotik dapat digunakan secara gratis dengan fungsi-
fungsi yang sangat terbatas. Tentunya setiap level memilki
kemampuan yang berbeda-beda sesuai dengan harganya, Level 6
adalah level tertinggi dengan fungsi yang paling lengkap. Secara
singkat dapat digambarkan jelaskan sebagai berikut:
 Level 0 (gratis); tidak membutuhkan lisensi untuk
menggunakannya dan penggunaan fitur hanya dibatasi
selama 24 jam setelah instalasi dilakukan.
 Level 1 (demo); pada level ini kamu dapat
menggunakannya sbg fungsi routing standar saja dengan 1
pengaturan serta tidak memiliki limitasi waktu untuk
menggunakannya.
 Level 3; sudah mencakup level 1 ditambah dengan
kemampuan untuk menajemen segala perangkat keras yang
berbasiskan Kartu Jaringan atau Ethernet dan pengelolan
perangkat wireless tipe klien.
 Level 4; sudah mencakup level 1 dan 3 ditambah dengan
kemampuan untuk mengelola perangkat wireless tipe akses
poin.

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
96

 Level 5; mencakup level 1, 3 dan 4 ditambah dengan


kemampuan mengelola jumlah pengguna hotspot yang lebih
banyak.
 Level 6; mencakup semua level dan tidak memiliki limitasi
apapun.
Routerboard
RouterBoard adalah router embedded produk dari Mikrotik.
Routerboard seperti sebuah pc mini yang terintegrasi karena dalam
satu board tertanam prosesor, ram, rom, dan memori flash.
Routerboard menggunakan os RouterOS yang berfungsi sebagai
router jaringan, bandwidth management, proxy server, dhcp, dns
server dan bisa juga berfungsi sebagai hotspot server.
Ada beberapa seri routerboard yang juga bisa berfungsi sebagai
wifi. sebagai wifi access point, bridge, wds ataupun sebagai wifi
client. seperti seri RB411, RB433, RB600. Dan sebagian besar ISP
wireless menggunakan routerboard untuk menjalankan fungsi
wirelessnya baik sebagai ap ataupun client. Dengan routerboard
Anda bisa menjalankan fungsi sebuah router tanpa tergantung pada
PC lagi. karena semua fungsi pada router sudah ada dalam
routerboard. Jika dibandingkan dengan pc yang diinstal routerOS,
routerboard ukurannya lebih kecil, lebih kompak dan hemat listrik
karena hanya menggunakan adaptor. Untuk digunakan di jaringan
wifi bisa dipasang diatas tower dan menggunakan PoE sebagai
sumber arusnya.

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
97

Mikrotik pada standar perangkat keras berbasiskan Personal


Computer (PC) dikenal dengan kestabilan, kualitas kontrol dan
fleksibilitas untuk berbagai jenis paket data dan penanganan proses
rute atau lebih dikenal dengan istilah routing. Mikrotik yang dibuat
sebagai router berbasiskan PC banyak bermanfaat untuk sebuah ISP
yang ingin menjalankan beberapa aplikasi mulai dari hal yang paling
ringan hingga tingkat lanjut. Contoh aplikasi yang dapat diterapkan
dengan adanya Mikrotik selain routing adalah aplikasi kapasitas
akses (bandwidth) manajemen, firewall, wireless access point
(WiFi), backhaul link, system hotspot, Virtual Private Netword
(VPN) server dan masih banyak lainnya.
Fitur Mikrotik
 Address List : Pengelompokan IP Address berdasarkan
nama
 Asynchronous : Mendukung serial PPP dial-in / dial-out,
dengan otentikasi CHAP, PAP, MSCHAPv1 dan
MSCHAPv2, Radius, dial on demand, modem pool hingga
128 ports.
 Bonding : Mendukung dalam pengkombinasian beberapa
antarmuka ethernet ke dalam 1 pipa pada koneksi cepat.
 Bridge : Mendukung fungsi bridge spinning tree, multiple
bridge interface, bridging firewalling.
 Data Rate Management : QoS berbasis HTB dengan
penggunaan burst, PCQ, RED, SFQ, FIFO queue, CIR,
MIR, limit antar peer to peer

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
98

 DHCP : Mendukung DHCP tiap antarmuka; DHCP Relay;


DHCP Client, multiple network DHCP; static and dynamic
DHCP leases.
 Firewall dan NAT : Mendukung pemfilteran koneksi peer to
peer, source NAT dan destination NAT. Mampu memfilter
berdasarkan MAC, IP address, range port, protokol IP,
pemilihan opsi protokol seperti ICMP, TCP Flags dan
MSS.
 Hotspot : Hotspot gateway dengan otentikasi RADIUS.
Mendukung limit data rate, SSL ,HTTPS.
 IPSec : Protokol AH dan ESP untuk IPSec; MODP Diffie-
Hellmann groups 1, 2, 5; MD5 dan algoritma SHA1
hashing; algoritma enkirpsi menggunakan DES, 3DES,
AES-128, AES-192, AES-256; Perfect Forwarding Secresy
(PFS) MODP groups 1, 2,5
 ISDN : mendukung ISDN dial-in/dial-out. Dengan
otentikasi PAP, CHAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2,
Radius. Mendukung 128K bundle, Cisco HDLC, x751,
x75ui, x75bui line protokol.
 M3P : Mikrotik Protokol Paket Packer untuk wireless links
dan ethernet.
 MNDP : Mikrotik Discovery Neighbour Protokol, juga
mendukung Cisco Discovery Protokol (CDP).
 Monitoring / Accounting : Laporan Traffic IP, log,
statistik graph yang dapat diakses melalui HTTP.

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
99

 NTP : Network Time Protokol untuk server dan clients;


sinkronisasi menggunakan system GPS.
 Poin to Point Tunneling Protocol : PPTP, PPPoE dan L2TP
Access Consentrator; protokol otentikasi menggunakan
PAP, CHAP, MSCHAPv1, MSCHAPv2; otentikasi dan
laporan Radius; enkripsi MPPE; kompresi untuk PPoE;
limit data rate.
 Proxy : Cache untuk FTP dan HTTP proxy server, HTTPS
proxy; transparent proxy untuk DNS dan HTTP;
mendukung protokol SOCKS; mendukung parent proxy.
 Routing : Routing statik dan dinamik; RIP v1/v2, OSPF v2,
BGP v4.
 SDSL : Mendukung Single Line DSL; mode pemutusan
jalur koneksi dan jaringan.
 Simple Tunnel : Tunnel IPIP dan EoIP (Ethernet over IP).
 SNMP : Simple Network Monitoring Protocol mode akses
read-only. Synchronous : V.35, V.24, E1/T1, X21, DS3
(T3) media ttypes; sync-PPP, Cisco HDLC; Frame Relay
line protokol; ANSI-617d (ANDI atau annex D) dan Q933a
(CCITT atau annex A); Frame Relay jenis LMI.
 Tool : Ping, Traceroute; bandwidth test; ping flood; telnet;
SSH; packet sniffer;
 UPnP : Mendukung antarmuka Universal Plug and Play.

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
100

 VLAN : Mendukung Virtual LAN IEEE 802.1q untuk


jaringan ethernet dan wireless; multiple VLAN; VLAN
bridging.
 VoIP : Mendukung aplikasi voice over IP.
 VRRP : Mendukung Virtual Router Redudant Protocol.
 WinBox : Aplikasi mode GUI untuk meremote dan
mengkonfigurasi Mikrotik RouterOS.
Istilah di Mikrotik dan Networking
Berikut ini adalah kumpulan istilah-istilah dalam Mikrotik yang
sering muncul menu menu Mikrotik :
 System, paket yang wajib diinstal karena merupakan inti
dari Mikrotik
 PPP(Point to Point Protocol), merupakan paket yang
memuat protokol PPP. Paket ini diperlukan untuk fitur
komunikasi serial dengan menggunakan PPP, ISDN PPP,
L2TP, dan PPTP serta komunikasi PPP on
Ethernet(PPPoE). Paket PPP digunakan untuk komunikasi
Wide Area Network dengan menggunakan komunikasi
serial mode asyncronous maupun mode synchronous.
 DHCP(Dynamic Host Configuration Protocol), paket yang
memuat fitur DHCP baik yang diperlukan untuk menjadi
client maupun server.
 Advanced –tools, memuat fitur e-mail client, ping,
netwatch, traceroute, bandwidth tester, traffic monitoring,
mrtg, dan utility yang lain, yang sering diperlukan untuk

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
101

mengetahui kondisi router maupun jaringan. Fitur Netwatch


merupakan salah satu fitur yang memungkinkan Mikrotik
menjadi lebih pintar dan dapat memilih konfigurasi
berdasarkan script( urutan perintah) sesuai kondisi jaringan
(netwatch).
 Arlan, merupakan dukungan Mikrotik untuk penggunaan
card ISA arlan 655 Wireless Interface agar dapat secara
transparan berkomunikasi dengan lawannya.
 GPS, Mikrotik dapat menggunakan penerima Global
Poasitioning System(GPS) sebagai referensi waktu Network
Time Protokol (NTP) dan lokasi.
 Hotspot, digunakan untuk melakukan authentication,
authorization dan accounting pengguna yang melakukan
access jaringan melalui gerbang hotspot. Pengguna hotspot
sebelum melakukan access jaringan perlu melakukan
authentication melalui web browser baik dengan protokol
http maupun https (secure http).
 ISDN, Mikrotik router dapat berfungsi sebagai ISDN client
maupun server. Fungsi dial- up dapat diatur secara
permanen ataupun dial-on- demand. IP address yang
diberikan ISP dapat digunakan sebagai default route table.
 LCD, digunakan untuk menampilkan informasi kondisi
sistem Mikrotik melalui layer LCD mini yang tersambung
ke paralel ataupun USB.

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
102

 NTP ( Network Time Protocol), digunakan untuk


menyelaraskan sistem waktu komputer dalam jaringan.
 Radio LAN, Mikrotik mendukung penggunaan wireless
radio LAN.
 Router Board, digunakan untuk mendukung penggunaan
Mikrotik pada papan rangkaian khusus. Papan rangkaian
khusus tersebut pada dasarnya merupakan computer
minimum (tanpa harddisk controller, vga dan sound)
dengan kartu jaringan, catu daya lebih sederhana( cukup +
12 VDC) dan performa yang sangat minimum. Router
board yag dapat digunakan Mikrotik adalah router board
200 dan 500
 Routing, diperlukan jika jaringan menggunakan routing
dynamic. Mikrotik dapat menggunakan RIP, OSPF,
maupun BGP versi 4.
 Security, berisikan dukungan untuk keamanan komunikasi.
Paket ini diperlukan oleh Mikrotik untuk menjalankan IP
security(IP Sec), Secure Shell, dan untuk menjalankan Win
Box pada mode aman (secure).
 Telepony, berguna untuk mengatur layanan komunikasi
dengan menggunakan Voice Over IP (VoIP). Paket ini
selain memberikan fungsi gatekeeper juga mendukung
penggunaan beberpa hardware VoIP terpasng pada Mikrotik
Router OS.

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
103

 UPS, fitur ini memudahkan administrator memonitor dan


mengamankan router dari kerusakan akibat gangguan catu
daya. Untuk melakukan pengamanan tersebut router akan
selalu memonitor kondisi baterai UPS saat catu daya utama
tidak terdsedia. Jika kondisi baterai UPS dibawah 10%
maka fitur ini memerintahkan rauter telah pada kondisi
hibernate dan siap untuk kembali aktif saat catu daya utama
kembali.
 Mikrotik web proxy, dalam saat yang bersamaan dapat
difungsikan sebagai proxy HTTP normal maupun
transparant.

Cara akses Mikrotik


Perangkat Mikrotik dapat diakses dengan menggunakan
berbagai media, dan cara akses Mikrotik-nya pun berbeda-beda. Ada
4 cara mengakses Mikrotik Router, antara lain :
 Via Console/Command Mikrotik
Mikrotik bisa kita akses langsung via console/shell
maupun remote akses menggunakan PUTTY
(www.putty.nl). Caranya tinggal masukkan alamat IP
Mikrotik ke kolom Host.
Name nya PuTTY.

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
104

Gambar 3.1. Akses melalui putty


Setelah bis masuk mikrotik menggunakan putty maka akan
berada pada aarea kerja/shell.
Tips Command : "Manfaatkan auto complete" (mirip bash auto
complete di linux) Tekan Tombol TAB di keyboard untuk
mengetahui/melengkapi daftar perintah selanjutnya. Jadi
perintah yang panjang tidak perlu kita ketik lagi, cukup ketikkan
awal perintah itu, lalu tekan TAB-TAB maka otomatis Shell
akan menampilkan/melengkapi daftar perintah yang kita
maksud.

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
105

Contoh:

RouterOS melalui putty


Cukup ketikkan Ip Fir >>> lalu tekan TAB >>> maka otomatis
shell akan melengkapi menjadi Ip Firewall. Lalu ketik “..” (titik
dua) untuk kembali ke sub menu diatasnya, dan ketik “/“ untuk
kembali ke root menu.
 Via Web Browser
Mikrotik bisa juga diakses via web/port 80 pada browser.
Contoh : ketik di browser IP Mikrotik kita: 192.168.1.10.

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
106

 Via Winbox
Mikrotik bisa juga diakses/remote menggunakan tool winbox
(utility kecil di windows yang sangat praktis dan cukup mudah
digunakan). Winbox merupakan tool untuk meremote Mikrotik
yang paling populer karena selain mudah juga dapat
menampilkan menu-menu pada Mikrotik secara GUI. Tampilan
awal mengaktifkan winbox seperti ini :

Winbox bisa mendeteksi Mikrotik yang sudah di install asal


masih dalam satu network, yaitu dengan mendeteksi MAC
address dari ethernet yang terpasang di Mikrotik. Untuk bisa
mengakses Mikrotik menggunakan winbox bisa dengan
menggunakan IP Address Mikrotik maupun MAC Address nya.

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
107

 Via Telnet

Gambar. Akses melalui telnet


Kita dapat me-remote Mikrotik menggunakan telnet melalui
program aplikasi ”command prompt” (cmd) yang ada pada
windows yang fitur Telnet nya sudah diaktifkan. Namun,
penggunaan telnet tidak dianjurkan dalam jaringan karena
masalah keamanannya.

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
108

Contoh :

Gambar. RouterOS melalui telnet


Itulah tadi 4 cara dalam mengakses Mikrotik. Bagi anda yang
sedang belajar Mikrotik bisa mencoba-coba menggunakan
masing-masing cara di atas untuk latihan.

Perintah-perintah Dasar pada Mikrotik


Perintah–perintah dasar Mikrotik RouterOS tidak jauh berbeda
dengan perintah dasar pada linux umumnya. Karena sebetulnya
Mikrotik ini merupakan perkembangan dari kernel linux Debian.
Perintah shell Mikrotik RouterOS sama dengan linux, seperti
penghematan perintah, cukup menggunakan tombol TAB di
keyboard maka perintah yang panjang, tidak perlu lagi diketikkan,
hanya ketikkan awal nama perintahnya, nanti secara otomatis Shell
akan menampilkan sendiri perintah yang berkenaan. Misalnya
perintah IP ADDRESS di Mikrotik. Cukup hanya mengetikkan IP
ADD spasi tekan tombol TAB, maka otomatis shell akan mengenali
dan menterjemahkan sebagai perintah IP ADDRESS.
Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Pendidikan Informatika - UTM
109

Berikut ini merupakan perintah perintah dasar Mikrotik yang umum


digunakan :
1. Perintah untuk shutdown dan restart computer , ketikkan :
[admin@Mikrotik]>system shutdown (Untuk shutdown komputer )
[admin@Mikrotik]>system reboot (Untuk restart computer )
[admin@Mikrotik]>system reset (Untuk meret konfigurasi yang
sudah dibuat sebelumnya).
Dan perlu diperhatikan bahwa perintah – perintah tersebut harus
dilakukan pada direktori admin.
2. Perintah untuk merubah nama mesin Mikrotik , ketikkan :
[admin@Mikrotik]>/system identity
[admin@Mikrotik]>system identity > set name=proxy
Untuk melihat hasil konfigurasi , ketikkan “print” atau “pr”
Lalu console berubah menjadi [admin@proxy]
3. Perintah merubah password mesin Mikrotik , ketikkan
[admin@proxy]>/ password
[admin@proxy]password>old password (jika sebelumnya anda
belum mengeset password maka ketikkan kosong)
[admin@proxy]password>new password :……(ketikkan password
yang baru)
[admin@proxy]password>retype new password: ……..(masukkan
sekali lagi
passowrdnya)
Sebagai contoh :

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
110

Jika password lama kosong dan password baru ABCD, maka


perintahnya adalah sebagai berikut :
[admin@proxy]>/password
[admin@proxy]password>old password
[admin@proxy]password>new password ABCD
[admin@proxy]password>retype new password ABCD
4. Perintah untuk melihat kondisi interface pada Mikrotik Router :
[admin@Mikrotik] > interface print
Flags: X – disabled, D – dynamic, R – running
# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE
MTU
0 R ether1 ether 0 0 1500
1 R ether2 ether 0 0 1500
[admin@Mikrotik]>
Jika interfacenya ada tanda X (disabled) setelah nomor (0,1), maka
periksa lagi
etherned cardnya, seharusnya R (running).
a. Mengganti nama interface
[admin@Mikrotik] > interface(enter)
b. Untuk mengganti nama Interface ether1 menjadi Public (atau
terserah ),maka:
[admin@Mikrotik] interface> set 0 name=Public
c. Begitu juga untuk ether2, misalkan namanya diganti menjadi
Local, maka
[admin@Mikrotik] interface> set 1 name=Local

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
111

d. atau langsung saja dari posisi root direktori, memakai tanda “/”,
tanpa tanda kutip
[admin@Mikrotik] > /interface set 0 name=Public
e. Cek lagi apakah nama interface sudah diganti.
[admin@Mikrotik] > /interface print
Flags: X – disabled, D – dynamic, R – running
# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU
0 RLocal ether 0 0
1500
1 R Public ether 0
0 1500
5. Perintah untuk melihat paket sofware Mikrotik OS :
[admin@proxy]>/system package
[admin@proxy]system package><ketikkan print atau pr>
Dengan perintah di atas maka akan tampil paket softwore yang ada
dalam Mikrotik OS
Contoh :
[admin@Mikrotik system package> pr

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
112

Untuk lebih detailnya, ketikkan:


[admin@proxy]system package > pr detail
6. Perintah setting IP address pada mesin Mikrotik OS :
[admin@proxy]> ip address
[admin@proxy]ip address> Add interface=<nama
interface>anddress= (ketikkan IP address/subnet mask interface)
Contoh :
Jika nama interfacenya “lan” dan IP address yang dikehendaki :
192.168.8.1 dan subnet mask : 255.255.255.0, maka perintahnya
sebagai berikut
[admin@proxy]>/ ip address
[admin@proxy]ip address > Add interface=lan address =
192.168.8.1/24
7. Memeriksa IP Address
[admin@proxy]> ip address print
8. Menghapus IP Address
[admin@proxy]>ip address remove 1
INGAT: angka 1 adalah nomor index dari output interface print.
Perhatikan baik-baik sebelum menghapus IP Address.
9. Mengedit atau mengubah IP Address
[admin@proxy]> ip address edit 1
10. Menonaktifkan IP Address
[admin@proxy]>ip address disable 1

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
113

5.3. Pelaksanaan Praktikum


A. Setting username dan password login
Secara default di Router Mikrotik sudah terdapat satu user yang
dapat mengakses RouterOS yaitu user dengan username : admin dan
tanpa password. Username inilah yang awalnya kita gunakan untuk
login ke RouterOS Mikrotik seperti login di Winbox.
Tutorial selanjutnya akan membahas tentang penjelasan kategori
akses user dan penambahan user di router Mikrotik. User yang dapat
login ke Router Mikrotik dapat dikelompokkan menjadi 3 kategori,
yaitu :
 Full --> user yang memiliki akses ini merupakan user
dengan pangkat tertinggi, yang dapat melakukan
konfigurasi seperti menghapus konfigurasi, menambahkan
konfigurasi, sampai dengan menambahkan user baru ke
dalam sistem Mikrotik.
 Write --> user ini memiliki akses konfigurasi seperti pada
user yang memiliki akses full, namun tidak dapat
menambahkan user baru, dan juga tidak dapat melakukan
proses backup konfigurasi.
 Read --> user dengan akses ini hanya mampu melakukan
monitoring pada sistem, tidak mampu melakukan
konfigurasi seperti pada user dengan level Write maupun
Full.

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
114

Untuk melihat daftar user dalam sistem Mikrotik, dapat


menggunakan perintah command line :
[admin@Mikrotik] > user print
Atau melalui winbox dengan menu | System --> users

Jika anda hanya ingin mengganti password tanpa mengganti


username ,misalkan password barunya adalah “rahasia “,maka
perintahnya adalah:
[admin@Mikrotik] > user set admin password=rahasia
Jika ingin menambahkan username dan password sekaligus,maka
perintahnya:
[admin@Mikrotik] > user add name=adminswt password=rahasia
Jika ingin mengganti username dan password sekaligus, maka
perintahnya :
[admin@Mikrotik] > user set admin name=adminswt
password=rahasia

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
115

Pada winbox untuk menambahkan user baru klik icon +, masukkan


username, pilih kategori akses pada kotak Group, isikan juga
password.
Opsi Allowed Address digunakan jika user yang dibuat hanya boleh
login melalui alamat IP tertentu, misalnya user hanya boleh login
melalui interface ether1 maka isikan dengan IP address ether1 misal :
192.168.100.0/24. Namun jika tidak diisi maka user dapat
mengakses dari interface mana saja.

Jika sudah, maka akan muncul user baru di menu System --> users
Mengganti Identity Router
Identity router adalah nama yang muncul pada command promt,
identity tentunya untuk memudahkan kita mengingat nama router
sebagai identitas daripada kita mengingat ip addressnya. Untuk

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
116

mengganti identity router, misalkan akan diganti menjadi “Router1


perintahnya adalah:
[admin@Mikrotik] > system Identity set name=Router1
Pada winbox : System | Identity
Setelah diganti, maka identity router tersebut akan berubah menjadi:
[admin@Router1] >

Setting waktu pada Mikrotik


Network Time Protocol. NTP memang terdengar asing bagi
orang yang belum begitu paham tentang jaringan komputer. untuk
mempelajari lebih lanjut tentang Apa itu NTP (Network Time
Protocol) dan penerapannya di Mikrotik silahkan simak pengertian
NTP berikut ini :
Network Time Protocol atau lebih sering disebut dengan istilah NTP
adalah sebuah mekanisme atau protokol yang digunakan untuk
melakukan sinkronisasi terhadap penunjuk waktu dalam sebuah
sistem komputer dan jaringan. Proses sinkronisasi ini dilakukan di
dalam jalur komunikasi data yang biasanya menggunakan protocol
Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Pendidikan Informatika - UTM
117

komunikasi TCP/IP. Sehingga proses ini sendiri dapat dilihat sebagai


proses komunikasi data biasa yang hanya melakukan pertukaran
paket-paket data saja.
NTP menggunakan port komunikasi UDP nomor 123. Protokol ini
memang didesain untuk dapat bekerja dengan baik meskipun media
komunikasinya bervariasi, mulai dari yang waktu latensinya tinggi
hingga yang rendah, mulai dari media kabel sampai dengan media
udara. Protokol ini memungkinkan perangkat-perangkat computer
untuk tetap dapat melakukan sinkronisasi waktu dengan sangat tepat
dalam berbagai media tersebut. Biasanya dalam sebuah jaringan,
beberapa node dilengkapi dengan fasilitas NTP dengan tujuan untuk
membentuk sebuah subnet sinkronisasi. Node-node tersebut
kemudian akan saling berkomunikasi dan ber sinkronisasi
menyamakan waktu yang direkam mereka. Meskipun ada beberapa
node yang akan menjadi master (primary server), protokol NTP tidak
membutuhkan mekanisme pemilihan tersebut.

Setting Network Time Protocol Client di Mikrotik


Dalam kondisi tertentu Router Mikrotik harus bekerja berdasarkan
waktu, baik tanggal, hari, maupun jam. Misalnya saja jika Anda
ingin memblokir akses internet di luar jam kerja atau memblokir
beberapa situs pada jam-jam tertentu. Jika anda menggunakan PC
sebagai Router Mikrotik ini tentu bukan masalah, karena di
Motherboard komputer sudah terpasang baterai yang dapat
mempertahankan konfigurasi waktu. Namun pada RouterBoard

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
118

Mikrotik yang tidak memiliki barerai internal maka konfigurasi


waktu akan kacau tiap kali router mengalami restart.
Nah, untuk menghindari ketidakakuratan konfigurasi waktu inilah,
maka pada Router Mikrotik perlu dikonfigurasikan Network Time
Protocol (NTP). Router Mikrotik perlu mengetahui NTP Server yang
ada di Internet dan akan berusaha menyesuaikan dengan konfigurasi
waktu yang ada di NTP Server tersebut. Untuk sinkronisasi
konfigurasi waktu pada Router Mikrotik, Anda dapat menggunakan
NTP Server untuk Indonesia dengan IP Address 203.160.128.3.
Untuk lebih mudahnya silahkan anda gunakan Winbox untuk
menyeting NTP Client nya. Buka Winbox, masuk ke menu System --
> NTP Client, seperti gambar berikut :

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
119

Centang opsi Enabled --> Mode : unicast --> Primary NTP Server :
203.160.128.3 Atau bisa juga menggunakan command line :
[admin@Mikrotik] > system ntp client set primary-
ntp=203.160.128.3 enabled=yes
mode=unicast
Selanjutnya setting waktu pada Mikrotik nya dengan masuk ke menu
System --> Clock, seperti gambar di bawah ini :

Atau bisa juga menggunakan command line :


[admin@Mikrotik] > system clock set time-zone
name=Asia/Jakarta

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
120

Mengganti nama interface


Default nama interface pada Mikrotik adalah ether untuk interface
Ethernet dan wlan untuk interface wireless,jika ada lebih dari satu
interface maka nama deefaultnya akan ditambahkan angka pada
belakangnya dengan dimulai dari angka 1, contoh : ether 1, ether2,
wlan2, wlan2,dst. Jika kita ingin menamakannya sesuai dengan
fungsi interface yang kita akan konfigurasikan , maka cara
menggantikanya adalah sebagai berikut:
Pertama, kita lihat nama interface default dengan perintah berikut :
[admin@Mikrotik] > interface print

Gambar. Tampilan interface dengan console


Jika menggunakan winbox adalah Interface,maka akan muncul
tampilan seperti dibawah ini

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
121

Pada contoh diatas ada dua interface Ethernet, misalkan kita ingin
menggunakan ether1 untuk koneksi ke public/internet, dan ether2
untuk koneksi locak, maka kita namakan sesuai dengan fungsinya
[admin@Mikrotik] > interface set 0 name=Public
[admin@Mikrotik] > interface set 1 name=Local
0 dan 1 adalah nomor urut interface tersebut sebagaimana
ditampilkan pada perintah Interface Print diatas.
Jika menggunakan winbox adalah Interface | ether1 | Name: ether1 ,
ganti ether1 menjadi Public dengan cara double click baris ether1
lalu ganti nama ether satu menjadi Public, demikian juga pada
ether2. Ganti menjadi Locak, lalu klik Apply

Gambar. atur/menambahkan interface dengan winbox

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
122

Setting IP Address
Misalkan kita akan mensetting IP private 192.168.8.1/24 pada
interface Local.
Command nya adalah:
[admin@Mikrotik] > ip address add address=192.168.8.1/24
interface=Local
Jika menggunakan winbox: IP | Addresses, double click baris
interface yang akan dimasukan ip addreess,lalu isikan ip address nya

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
123

Setting Default Gateway


Setelah setting IP Address pada interface yang akan digunakan,
setting yang perlu dilakukan selanjutnya adalah Default Gateway,
yaitu gerbang untuk penghubung antara jaringan local dengan
jaringan internet. IP Address yang akan dijadikan sebagai Default
Gateway adalah IP Address yang diberikan oleh ISP, dalam contoh
IP Address nya adalah 62.10.10.2/29. Cara settinganya adalah :
[admin@Mikrotik] > ip route add dst-address=0.0.0.0/0
gateway=62.10.10.2
Jika menggunakan winbox : IP | Routeres | +

Gambar. Atur gateway dengan winbox


Backup dan Restore
Konfigurasi Router Mikrotik dapat di-backup dan restore untuk
mencegah pekerjaan konfigurasi ulang jika suatu saat router diganti
atau rusak. Fitur Backup juga berguna ketika anda melakukan
kesalahan konfigurasi dan ingin kembali ke konfigurasi sebelumnya.

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
124

Konfigurasi yang di-backup ini akan disimpan dalam bentuk file dan
dapat di download atau copy ke harddisk PC/laptop anda.
Cara Backup Konfigurasi Mikrotik
Untuk melakukan backup konfigurasi, anda dapat melakukannya via
command line ataupun winbox, dengan perintah :
[admin@Mikrotik] > system backup save
Jika menggunakan winbox, masuk ke menu Files --> klik Backup.
Maka akan muncul file baru dengan ekstensi .backup.

Gambar . Pengaturan backup dengan winbox


Kemudian untuk mengcopy atau download file .backup tersebut ke
komputer tinggal drag and drop aja file nya ke Windows Explorer
seperti gambar berikut :

Gambar 4.28. Pengaturan backup dengan winbox

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
125

Perhatikan nama file di kotak yaitu Router1-05092014-0505.backup


,maka maksudnya adalah:
 Router1 : nama identitas router Mikrotik ( router identity)
 05092014 : backup ini dilakukan pada tanggal 05 bulan 09
(September) tahun 2014
 0505 : backup ini dilakukan pada jam 05.05
 .backup : jenis ekstensi setiap file backup

Tapi kita juga bisa menentukan nama file untuk file backup, hanya
saja penentuan nama file saat melakukan backuo hanya bisa
dilakukan melalui command line, tidak bias melalui
winbox,contohnya adalah :
[Router1@adminswt]> system backup save name=backup-
Mikrotik-bulanseptember
Dengan command tersebut, maka file backup akan tersimpan dengan
nama backupMikrotik-bulan-september.backup
Backup Sebagian Konfigurasi :
Pada pembahasan sebelumnya kita telah mengetahui cara melakukan
backup keseluruhan konfigurasi, kali ini kita akan mebahas tentang
cara membackup sebagian konfigurasi saja. Caranya agak sedikit
berbeda, yaitu dengan meng-export script.
Misalkan kita hanya ingin membackup konfigurasi ip address saja,
maka commandnya
adalah sebagian berikut :
[Router1@adminswt]> ip address export file=nama-script

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
126

Ganti “nama-script” pada baric command tersebut dengan nama


yang kita ingin dan file
akan tersimpan dengan ekstensi .rsc , metode backup ini hanya
dilakukan melalui command line, tidak bisa dilakukan melalui
winbox.

Cara Restore Konfigurasi Mikrotik


Untuk mengembalikan konfigurasi yang sudah di-backup
sebelumnya masuk ke manu Files. Copy file backup dari komputer
ke router Mikrotik dengan drag dan drop seperti sebelumnya. Pilih
file backup yang mau di-restore. klik Restore.

Gambar. Pengaturan restore dengan winbox


Setelah memilih restore seluruh konfigurasi,maka akan ada
permintaan untuk Reboot, pilih Yes maka router akan reboot dan
setelah itu akan langsung menggunakan konfigurasi hasil Restore.
Sekarang konfigurasi router Mikrotik sudah kembali seperti
sebelumnya.

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
127

Untuk melakukan restore file hasil backup sebagian konfigurasi yang


merupakan script, caranya dengan melakukan import file script yang
berektensi .src , yaitu dengan command berikut ini :
[Router1@adminswt]> import nama-script.rsc

Laporkan langkah-langkah percobaan berserta hasil dan analisa


percobaan di atas!

5.4. Tugas
Tuliskan perintah dasar (CLI) untuk mengkonfigurasi fitur
berikut
a. Nama router adalah nama kalian
b. Fitur NTP
c. Pengaturan IP address
d. Pengaturan gateway
e. Melakukan Backup dan restore

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
128

MODUL VI
KONFIGURASI MIKROTIK : DHCP DAN DNS SERVER

Tugas Pendahuluan
1. Apakah fungsi dari DHCP server dan DNS Server!
2. Jelaskan mekanisme kerja dari DHCP Server!

6.1. Tujuan Praktikum


1. Mahasiswa memahami pemanfaatan jaringan computer
2. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi fitur mikrotik
yaitu DHCP Server dan DNS Server

6.2. Dasar Teori


DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) server adalah
berfungsi untuk memberikan secara otomatis konfigurasi yang di
butuhkan oleh computer client untuk bisa terhubung dalam LAN
sehingga computer client tidak perlu men-setting konfigurasi yang
dibuthkan itu secara manual. Konfigurasi yang dapat diberikan oleh
DHCP server adalah : IP Address, Gateway , dan DNS server. DNS
Server agar dapat mengakses internet, karena DNS Server adalah
berfungsi me-resolve domain name ke IP Address

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
129

6.3. Pelaksanaan Praktikum


A. Desain topologi jaringan

Keterangan
Terdapat mikrotik routerOS sebagai penyedia DHCP Server.
Port 2 terhubung ke jaringan LAN dengan IP 192.168.10.254/24
Port 3 terhubung ke jaringan WIFI dengan IP 192.168.20.254/32

B. Langkah-langkah konfigurasi mikrotik


a. Lakukan pengaturan pada network virtualbox
- Pada adapter 2 pilih mode host only adapter,
artinya menjadikan PC asli (PC host) sebagai PC
yang seolah-olah terhubung dengan jaringan LAN
- Pada adapter 3 pilih mode bridge kemudian
pilih Ethernet card atau wireless card
(tergantung perangkat yang dimiliki oleh computer
kalian), artinya secara fisik NIC PC host dimiliki
oleh virtual box

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
130

- Jangan lupa centang untuk mengaktifkan


network
- Printscreen pengaturan network
- Printscreen pgturan system dan storage
b. Install mikrotik routerOS pada virtualbox
Printscreen
c. Konfigurasi dhcp server
1. A. Setelah proses instalasi mikrotik routerOS
selesai, pada mode text ketikkan perintah 
mikrotik > ip address print
Lihat apa hasilnya? Dan apa fungsi perintah
tersebut?
Jika belum ada nomer IP maka berilah IP pada port
2 melalu mode text dengan perintah  mikrotik >
ip address add 192.168.10.254/24 ether=2
Kemudian lakukan pengecekan nomer IP hasil
pengaturan tersebut!
Kemudian jalankan winbox dan masuklah ke
mikrotik routerOS menggunakan nomer IP yang
kalian atur sebelumnya.
B. selain cara diatas, 1.A kalian bias melakukan
konfigurasi menggunkan mikrotik menggunakan
winbox dengan akses menggunakan nomer MAC
address.

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
131

2. Berikut tampilan winbox yang siap untuk


melakukan konfigurasi mikrotik routerOS dengan
fitur DHCP server
3. Setting Interface MikroTik untuk mengubah
nama interfce
Buka menu interfaces maka akan tampil seperti
berikut.

Ubah nama interface mikrotik menjadi seperti


berikut :
ether2 ======>LAN
ether3 ======>WIFI

Gambar. Setting Interface MikroTik

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
132

4. Setting IP Address MikroTik untuk ether 2


atau ether 3
Jika ether2 sudah dikonfigurasi nomer IP maka
lakukan konfigurasi IP untuk ether3 saja
Buka menu IP>>Addresses, kemudian klik tanda
[ + ] dan masukan ip address sebagai berikut:
Interface ether 2 : LAN >> Address:
192.168.10.254/24
Interface ether 3: WIFI>> Address:
192.168.20.254/24

Gambar. Setting IP Address MikroTik

5. Setting IP DNS MikroTik


Buka menu IP>>DNS, kemudian masukan ip
dnsnya misalkan open dns milik google (8.8.8.8,
192.168.20.254, 192.168.10.254) atau ip dns
modem/server kalian. Ceklis pada bagian Allow
Remote Requests, digunakan untuk menyimpan
cache dns yang diakses oleh komputer client.

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
133

Gambar. Setting IP DNS MikroTik


6. Setting IP Pool MikroTik
Buka menu IP>>Pool, kemudian klik tanda [ + ]
dan masukan range ip yang akan diberikan kepada
komputer client, sebagai berikut.
Lan>>192.168.10.101-192.168.10.200
Wifi>>192.168.20.101-192.168.20.200

Gambar. Setting IP Pool MikroTik


7. Setting IP DHCP-Server Network MikroTik
Buka menu IP>> DHCP Server>>Networks,
kemudian klik tanda [ + ] dan masukan seperti
berikut.

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
134

Address: 192.168.20.0/24Gateway:
192.168.20.254Netmask: 32 DNS:8.8.8.8,
192.168.20.254Domain:wifi.bukan-wifi.id

Gambar. Setting DHCP Server Network MikroTik


8. Setting DHCP-Server MikroTik
Buka menu IP>>DHCP Server, kemudian klik
tanda [ + ] dan masukan seperti berikut.
Name: WIFI Interface: WIFI Address Pool:
WifiAdd ARP For Leases: yes

Gambar. Setting DHCP Server MikroTik


9. Cek IP Address dan test internet dari komputer
yang ada di jaringan Lan dan jaringan Wifi

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
135

MODUL VII
KONFIGURASI MIKROTIK: DHCP Client dan FIREWALL
NAT

Tugas Pendahuluan
1. Jelasan fungsi fitur dari DHCP Client dan Firewal NAT!

7.1. Tujuan
1. Mahasiswa memahami pemanfaatan jaringan computer
2. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi fitur mikrotik
yaitu DHCP Client dan Firewall NAT

7.2. Dasar Teori


NAT (Network Address Translation), yaitu untuk
menterjemahkan IP Address yang dapat dikenali oleh jaringan
internet.
DHCP client merupakan suatu fitur yang diberikan
server kepadaclient untuk mendapatkan IP secara otomatis dari
server. Dengan kknfigurasi DHCP client dan NAT akan
memungkinkan client dapat melakuakan akses internet
sepertihalnya server.

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
136

7.3. Pelaksanaan Praktikum


A. Desain topologi jaringan

Keterangan
Terdapat mikrotik routerOS sebagai penyedia DHCP Server.
Port 1 terhubung ke jaringan internet dengan IP dari server 
DHCP client
Port 2 terhubung ke jaringan LAN dengan IP 192.168.10.254/24
Port 3 terhubung ke jaringan WIFI dengan IP 192.168.20.254/32

B. Langkah-langkah konfigurasi mikrotik


1. Lakukan pengaturan pada network virtualbox
- Pada adapter1 pilih mode NAT, artinya akan
mengijinkan virtualbox terkoneksi jaringan jika PC
asli(PC host) terkoneksi ke jaringan internet

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
137

- Pada adapter 2 pilih mode host only adapter,


artinya menjadikan PC asli (PC host) sebagai PC
yang seolah-olah terhubung dengan jaringan LAN
- Pada adapter 3 pilih mode bridge kemudian
pilih Ethernet card atau wireless card
(tergantung perangkat yang dimiliki oleh computer
kalian), artinya secara fisik NIC PC host dimiliki
oleh virtual box
- Jangan lupa centang untuk mengaktifkan network
2. Lakukan install mikrotik routerOS
3. Lakukan login menggunkan winbox ke mikrotik routerOS
4. Lakukan restore.
5. Konfigurasi dhcp client
a. Setting Interface MikroTik
Buka menu interfacesmaka akan tampil seperti berikut.

Ubah nama interface mikrotik menjadi seperti berikut :


ether1 ======>INTERNET
ether2 ======>LAN
ether3 ======>WIFI
Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Pendidikan Informatika - UTM
138

Gambar. Setting Interface MikroTik


b. Setting IP Address DHCP-Client MikroTik
Buka menu IP>>DHCP Client, kemudian klik tanda [
+ ] pada bagian Interface,
pilih INTERNET, sehingga interface ini akan
mendapatkan ip address secara otomatis dari modem.
Ceklis pada bagian Use Peer DNS, Use Peer NTP,
Add Default Route. Jika sudah klik OK.
Lihatlah IP yang kalian dapatkan!

Gambar. Setting DHCP Client MikroTik

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
139

6. Setting IP Route MikroTik


Buka menu IP>>Routes, kemudian lihat dan pastikan
sudah mendapat ip gateway dari modem (akan
mendapatkan ip gateway dari modem dikarenakan tadi
sebelumnya pada bagian ip dhcp-client sudah menceklis
Add Default Route. Ip route yang berhasil didapatkan dari
modem sebagai berikut. Jika belum mendapatkan ip route
silakan klik tanda [ + ] kemudian masukan ip gateway dari
modem.

Gambar. Setting IP Route


7. Setting IP DNS MikroTik
8. Buka menu IP>>DNS, kemudian masukan ip dnsnya
misalkan open dns milik google (8.8.8.8,8.8.4.4) atau ip dns
modem speedy anda. Ceklis pada bagian Allow Remote
Requests, digunakan untuk menyimpan cache dns yang
diakses oleh komputer client.

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
140

Gambar. Setting IP DNS MikroTik


9. Setting Firewall NAT MikroTik
Klik menu IP>>Firewall, kemudian klik tanda [ + ] dan
masukan seperti berikut.
Action: masquerade Chain: srcnat Out. Interface:
INTERNET

Gambar. Setting Firewall NAT MikroTik


10. Cek IP Address dan Test koneksi Internet Jaringan ke
internet

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM
141

DAFTAR PUSTAKA

- Mikrotik Fundamental. PT.Excellent Infotama Kreasindo.


- Rizky Agung Pratama , Tutorial Mikrotik :
http://Mikrotikindo.blogspot.com/
- Rendra Towidjojo.2016. Mikrotik Kung FU Kitab 1 dan 2.
jasakom
- Spectrum indowibawa.2011.Modul Mikrotik Training by
Spectrum.Surabaya
- http://elektro.um.ac.id/wp-
content/uploads/2016/05/Modul-Praktikum-6-
Wireless-Router-Access-Point-.pdf
- http://www.pengertianku.net/2015/01/pengertian-
wlan-atau wirelesslan.html
- http://www.plimbi.com/news/136742/jaringan-wifi
https://teknobos.com/perbedaan-wifi-dan-hotspot/
- https://novisetiawatrimulyadi.wordpress.com/2013/
10/27/konfigurasilinksys-wireless-g-access
pointwap54g/

Modul Praktikum komunikasi Data dan Jaringan Komputer


Pendidikan Informatika - UTM

Anda mungkin juga menyukai