Anda di halaman 1dari 2

CAHAYA CINTA IBU

Akulah sang pengukir mimpi


Yang ingin pergi dari sunyi...
Yang hanyut oleh gelisah
dan ditelan rasa bersalah....

Telah banyak kucoba cara


Agar kau dapat tetap bahagia
Namun tak kala ku lupa
Dan meninggalkan bekas luka...

Berjuta kata ku rangkai


Dengan kasih berpadu cinta
Walau lautan tinta ku habikan...
Takkan pernah bisa terbalas jasanya...

Sapuan kuas menggores corak indah


Kecantikannya sangat bersahaja...
Keanggunannya begitu sempurna..
Seperti dirimu, oh ibu ku...

Engkaulah sang wanita bijaksana..


Yang menuntunku....
Memengajariku..
Tentang arti kehidupan...
Ibu....
Ucapanmu bagaikan kamus hidupku...
Aku berteduh dalam naungan doa mu..
Momohon ampun dari mu...

Ibu..
Engkau bak selimut dikala dingin...
Engkau singgasana disaat hati ini nelangsa..
Engkau bagai mega dan tak pernah lelah...

Hanya sepucuk puisi tak berharga...


Yang dapat ku tata untuk dirimu...
Dan tangisan kecil ku...
sebagai rasa bersalah...

Tuhan....,
Biarkan senandung ini bertahan...
menjadi bait yang takkan terpisahkan...

Tuhan...,
Ciptakanlah syair tentangnya..
Sampai nanti bahagia terukir di wajahnya..

Penulis : andarline valentina


sekolah: Smp negeri 1 gunung putri
kelas : delapan (8.4)

Anda mungkin juga menyukai