Anda di halaman 1dari 28

Senandung Hujan

Diantara rintikan hujan …..


Kudengar petikan nada yang keluar dari
permainan gitar ………..
Kala hatiku merasa sepi,,,,
Merindukan kehadiran kekasih hati yang kian
terasa jauh..............
Sibuk dengan urusan sendiri..........
Petikn gitar itu selalu menemani
kesendirianku .......
Senandungnya,,selalu menghibur kesepian
ini....
Aku menikmati senandung itu....
Aku menyukainya....
Meski mungkin ,petikan itu bukan untukku........
Tak ada yang kuinginkan sekarang ........
Selain ingin terlarut dan terbuai dalam alunan
senandungnya.........
Senandung yang mendamaikan hati .....
Menghibur kesedihanku.....
Kesedihan hati yang ditinggalkan .................
Separuh hati yang lain ..............
Biarkan aku menikmatinya...............
Disetiap irama rintik hujan.........................

Karya : Hasnasari

Hujan
Hujan...

Tempat paling nyaman untuk ungkapkan

sejuta kerinduan,,,,,

Untuk meneriakkan segala resah........

Untuk menangisi segala

resah..........................

Hanya hujan.........

Yang mengerti kesedihan...........

Teman sejati kepiluan.....

Sahabat jiwa yang hilang.................

Hanya kepada hujan ...........


Aku mampu menceritakan

semuanya................

Menari ditengah hujan................

Membuatku lepas dan terbang tanpa

beban............................

Karya : Fitri

indrawati

Ungkapan Syaitan
Aku ............

Adalah angin yang memberi bisikan halus

Pada jiwa-jiwa yang hilang

Aku ..........

Adalh buih-buih air

Yang melenyapkan berjuta-juta keimanan

Aku .........

Adalah jalan yang menyesatkan

Aku pemberi kebahagiaan


Namun...........

Aku jua pembawa kenistaan

Aku dalah penolong

Tapi aku pun membahayakan

Aku hamparkan neraka

Yang terbungkus indah surga

Hiruk-pikuk kebahagiaan kutebarkan...........

Karya :
Helmah

PERGI

Betapapun kau coba untuk kembali


Mungkin suaramu takkan sampai dihatiku
Betapapun kau coba untuk mencari
Mungkin ragaku takkan lari dari jiwaku
.....................
Cukup sudah hari-hari itu terbuang
Melewati masa bersama cinta
Yang terakhir dengan harapan dan luka
......................
Kau sembunyi dengan keangkuhan
Dan aku berlari dengan kekalutan
Keharusan yang tak kunjung harus
Dan kematian yang terlanjur terabaikan
.......................
Aku pergi bukan karena aku membencimu
Justru aku ingin menyelamatkanmu
Menukir kebahagiaanmu
Dalam lukaku mengganti senyummu
Dengan tangisku
Dan berlari bersama harapan dan kenangan untkmu
Aku pergi,,Sayangku

Karya :
Fahrunnisa

Satu detik
Satu detik lalu terpajang senyuman
Satu detik lalu terbisingkan tawa
Satu detik lalu terpancarkan kebahagiaan
Satu detik lalu terayun gendengan tangan
............
Satu detik terpajang rengutan
Satu detik datang terbisik tangisan
Satu detik datang terselimutkan eksedihan
Satu detik datang terlepaskan gendengan
tangan
...........
Memeluk kalian itu ku ingin
Disisa waktu bahagia
Sebelum kutemui hidup baru
Da dunia lain.....
...........
Ketakutan melangkah kedepan
Pasti ku kan masuk lembaran baru
Buku hitamku terkunci
Terbuka buku putih baruku.........

Karya : Aulia
rahman

Kemuliaanmu
Sungguh kaulah aha mulia

Kau ciptakan jagad raya Beserta isinya.....

Kau jalankan waktu tanpa ada yang dapat

menghentikannya...
Kau berikan segala kenikmatan

Hingga, kami lupa siapa diri kami sebenarnya ...

Sungguh kamilah makhluk bodoh

Yang tak mensyukuri segala nikmatku

Sungguh kamilah makhluk jalang

Yang dapat melebihi binatang

Kamilah manusia- manusia tak tahu malu

Yang telah membuat kemaksiatan di dunia

Sungguh kaulah maha mulia

Kau mash sayangi kami layaknya hambammu yang

berbakti

Kau berikan mukjizatmu

Hingga kami mampu hidup dalam kebaikan untuk

menggapai surgamu ........

Karya :
Windari
Bayang Semu dalam
Kegelapan

Seandainya kau tahu perasaanku....


Maksud hatiku...
Sampai kapanpun ku terus
menunggumu...
Ku bagai menanti bayang semu dalam
kegelapan ....
Menatapi lorong-lorong cahaya redup
kebahagiaan .......
Yang terus membelenggu dalam benakku
….
Saat kau hidupkan lagi jiwaku ….
Menjadi penyemangat jiwa yang redup.....
Batinku tentram ....
Tenang sejenak .....
Tak ingin rasa itu hiang begitu saja ....
Tapi,,,mungkinkah kau emncintaiku apa
adanya???
Yang tak sebanding diriku yang hampir tak
sempurna .......
Diriku penuh kenistaan .....
Akibat satu hari naas yang merusak total
wajahku .....
Celotehan ..hinan ..orang-orang di ujung
jalan ....
Merubah total kehidupanku ....
Dan menjadi orang yang malang untuk
selamanya ...........

Karya : Maulida
Hayati

.................

Kita telah ter[isah diantara takdir

Adalah sebuah tunas keegoan mutlak bila memaksa

menunduk

Enggan aku meresap gais untuk memutarnya

ataupun mematahkannya
Karena saluran ruang sempit telah tersumbat oleh

diriku

Ini kesusah payah pikiran

Untuk menjauhkan engkau dalam sirkuit tulang

darah

Benar memiliki memeksa menempel ingatan

Karena sungguh harus bertahan untuk bercerita

Pucuk-pucuk titik akal mencerna bayangan

Tak rengkuk raga menopang cucuran keringat

Hingga pelepah basah terlarut tak lag mendayung

Dan melompat tinggi ke dasar air yang merunduk-

eunduk

Apapun itu ,,,

Semua telah terluka ,,,,

Tak butuh hatimu menerbangkan langit untukku

Namun tetaplah awan bergerak mengikuti bayangku

Dan tak mendung maksud daya mengguyur

menenggelamkanku ............
Karya : M. Darwin
Setiady

Jangan Bermimpi
Jika kau terus bermimpi

Ku peringatkan !!!

Segalanya akan hilang

Saat kau bermumpi detikmu berhenti

Ke dalam dunia maya kau jatuh walau begitu indah

Ku beritahukan detikmu berhenti

Tapi waktu semua orang terus tanpa henti

Jangan harap dapat kau kejar

Itu awal hancurmu

Saat kau bermimpi matamu tertutup kabut indah

Tak melihat drama yang bermain

Saat kabut pudar tirai sudah diturunkan

Semua orang bertepuk tangan

Sayang ,,bukan kau orangnya

Harusnya hentikan mimpi itu

Lompat-lompatlah!!! Naik punggung itu .........


Karya :
sauqina

Hawa berjalan sendir

Hawa berjalan sepi sendiri

Meiti ,,menyusuri jala

Rahasia besar terbaca dari raut wajah

Ia adalah hawa

Hawa berlari sendiri

Membawa gelisah yang terus

membeku

Dalam gelap maut menyaksilan

Ia adalah hawa

Hawa tersenym di belakang matahari

Hawa terisak dibayangi dengan

sabitnya
Karena ia adalan hawa

Karya : Siti
Norbaya

Jeritan bisu
Pintu dunia telah terbuka
Tapi kenapa tidak dengan dirinya yang berdasi ???
Berdasi kehormatan ,,berjas kesombongan hidup
dengan kebutaan
Satupun pintunya tidak terbuka
Hdupnya memang bua dan gelap pekat
Buta yang membuatnya tak mendengar jeritannya
Kami menangis ,,terluka ,,menderita ,,
Kelaparan dan kehausan
Hujan menerpa
Kadang matahari menyengat kulit kami
Kami kurus ,,tak sehat ,, kami selalu menjerit akan
hal itu
Meminta hak kami yang telah kau cuci dengan mulut
dan tanganmu
Kami terus menjerit ,, menjerit dan menjerit
Tapi jeritan kami hanyalah jeritan bisu untukmu
Karena kamu telah buta,, semuanya gelap
Hingga jeritan kamipunn tak terdengar olehmu
Dan apabila kamu mendengar jeritan bisu kami
maka itu akan menjadi tangisan untukmu
karena kamu tak bis lagi mencuci hak kami dengan
tanganmu ............

karya : Mumtazah
Maulida

Bagaimana Bisa
Bagaimana bisa kau tersenyum Bila ku

membagi luka denganmu

Bagaimana bisa kau tersenyum untukku Bila

kau tak berhenti mengiba

Bagaimana bisa kau tersenyum Bila kau terus

menghapus tangisku

Bagaimana bisa kau tersenyum???


Lebih baik tangis ini ku sembunyikan darimu

Lebih baik sakit ini hanya aku yang rasakan

Lebih baik ibamu ku jauhkan darimu

Lebih baik kau bersama orang lain daripada

denganku

Lebih baik begitu....

Daripada aku harus melihat kau menangis

bersamaku

Temanku ................

karya : Siti
Marfuah

Takdir Tertinggal

Ketika yang bersama seharusnya tak

ditakdirkan berpisah
Kita yang serupa

Tak semestinya dijdikan berbeda

Kerikil intan ,, jangan menjadi batu

neraka

Emas berpoles ,, akankah menjadi

buangan

Benteng penghalang ,, boleh menjadi

nisan berdarah

Hingga ku tersangkar di sangkar emas

Sampai burung pembawa kematian

datang padaku

Tak pernah ku tahu takdirku............


karya : Hista
Yugandhini T.

Huuuuufff.....
Derak sang mulia berhembus menusuk hatiku

Menyerap kenangan malam yangtelah dingin

Malu pada ombak yang tak henti bergulung

Bangga tercurahkan pada titahmu kakanda

....................

Surai menyalak menahan derita

Kau papah nurani yang terswok lara

Meniti bambu antara jwanya dan hatiku

Kakanda meratapi malangnya diriku

.......................

Huuuuufff....

Oase mengiring mendobrak lelapku

Kau selamat menatap zaitun dan kolam arak


Halal bagimu yang kakanda ingin

Ketika surga menutup pintunya untukku .......

kar
ya : Rizky putri

tahukah Kau
tahukah kau jika langit tengah riang berduka
tanda kkegirangan tampak elok dari wajah
yang biru kelabu
jika aku dengar ronta rintihnya yang bisu
kabarkan padanya gelisah tlah kutitipkan pada
sudut jantung kenanya
jangan katalkan apapun padanya selain
anganku yang berlaga
tahukah kau sungai-sungai itu tengah kering
oleh lamunan alam
sesekali diatas bumi kutaburi bintang-bintang
rinduku
kutengadah sendi-sendi hatimu dan kutatap
engkau perih
sementara kau teduhi aku dengan aroma
seribu bunga
dan kau petikkan berjuta kupu-kupu dari surga
hingga aku bosan menangisi episode elegi
sejarah musim
tahukah kau jka langit tak lagi berselimut bayu
sedang nyanyian pelangi terus berlarian di
mega-mega
menenggelamkan irama lentera
usai kebersamaanmu itu usang pada
hamparan rekah-rekah mawar
tahukah kau saat sebongkah kerlip melintas
sepi
aku masih berlari dari mimpi yang tak bisa
kuakhiri .......

karya : Evira Nida


Maulida

Seraut Wajah
Ketika matahari kembali ke peradabannya
Hari yang ramai kembali sunyi
Menusuk hati dikeheningan malam
Ku terbayang seberkas cahaya
Seraut wajah .....
Kuterjatuh dalam sepinya ruang
Mengapa tuhan tuliskan seperti ini
Gelapnya malam semakin membutku ragu dan
gelisah
Tak tahu apa arti sebenarnya
Ingin ku katakan kepadanya
Namn mulut terpenjara
Hati tergetir
Walau malaikat membujukku
Tapi iblis di dalam hati terus memojokkanku
Pada kesalahan dimasa lalu
Haruskah kulupakan ini ???
Tidak !!!
Aku tak ingin di hantui perasaanku sendiri ....
Aku tak ingin menjadi seorang pengecut tuk
bilang
AKU MENCINTAIMU.............

karya : Fariz
Ramadhan
Dunia sandiwara
Dunia ini hanyalah panggung sandiwara

Dengan kehidupan sebagai latarnya

Orang-orang punya kepercayaan sebagai pemeran

utama

Dan orang yang mudah percaya

Dengan ganasnya menjadi korban pemeran utama

Di dalam megahnya panggung sandiwara

Namun tak pernah ku sadai

Kau pun ternyata seorang pemeran utama

Dimana kau menghilang saat aku dipojokkan

Di pojokkan oleh para pemeran utama itu

Setelah ku ceritakan semua

Mungkin kau berhasil mencampakkan ku

Setelah mendapat kepercayaanku

Namun ketahuilah

Kemegahan panggung ini tak bertahan selamanya

Dan semua peranmu akan binasa .........


karya :
Chairaniwati

Secangkir cinta ntuk


bnda
Oh bunda .....
Betapa besar cintamu padaku
Begitu indah tutur katamu
Begitu ingin memeluk erat tubuhmu
.............
Oh bunda .....
Aku ingin selalu ada di sampingmu
Ingin pegang erat dirimu slalu
Sungguh....sungguh....
Aku tak rela melepasmu
.............
Oh bunda .....
Aku rela jika harus melepas nyawaku
Asalkan engkau selalu bersamaku
Tanpamu aku bagai rumah tua yang tak
bertuan
Aku rapuh .....
Aku hacur.....
Tanpa dirimu disampingku....

karya : Rizka Nur


Azizah

Imitasi
Imitasi .......
Sebuah gelar yang kau dapatkan
Bahkan lebih hebat dari jenderal ataupaun
pangeran
Imitasi .......
Kau bangga akan gelar itu
Lebih bangga saat kau bergelar syekh atau kiai
Tertawa lebar dsamping gadis kecil
Yang kau peristri secara imitasi
Hingga dalam nafas tawamu menularkan virus
kepalsuan kepada gadis kecil yang akhirnya
juga imitasi
Kau limpahkan harta yang juga imitasi
Kepada istri-istrimu yang imitasi
Lalu mereka meneruskan usaha imitasi
Kepada duafa yang ikut terkontaminasi imitasi
Tanpa kau sadari dunia ini menjadi imitasi dan
sangat imitasi
Lebih imitasi dari barang imitasi
Akupun mengucupkan kekecewaan kepadamu
Dengan kekeceaan asli tanpa imitasi
Atas dasar keprihatinan imitasi

karya : Ayu
Febri P.S.

Jawaban-Nya
Senandung syahdu
Merdu memilukan kalbu
Anganku menatap , batinpun berharap
Namun....
Enggan bibir berucap
Gelisah membubn
Entah mengapa
Rinai air mata yang jatuh
Inilah pertanda jiwaku yang rapuh
Satu....
Menata serpihan dalam senandung syahdu
Ada yang menggoncang pilu
Raut tertawa ketika hati terluka
Tanpa seorang yang tahu
Air mata mengalir
Pertanda luka hati yang menganga
Ungkapn syukur itu sejuk menyapa
Relung hatiku yang siap gembira
Akhir senandung syahdu terkabul sudah

karya : Nur
Rifdayani

Setangkai melati
dimusim kemarau
Hidupnya setangkai melati ditengah gurun

Menyerap partikel-partikel yang seadanya

Siang bersama terik matahari menghujam

Berselimut malam secerah purnama

Tetaplah tegak wahai melati

Di musim kemarau menahan dahaga


Harapan menyegarkan diri dari tetesan lagit

Tumbuh sempurna dalam kedamaian

Mimpikan hujan di tengah kemarau

Hanya angan

Melati.......sambutlah nyatamu

Inginkan jadi bunga peliharaan

Sebagai melati pujaan

karya
: Hilmah

Penghancuran
Penat kepala melihat negaraku

Enyah sudah harapan kepada para remaja

Narkoba hancurkan semuanya

Hilang....hilang sudah pengharapan terhadap

jiwa muda
Angan ....anganku melayang kelangit ketujuh

kata remaja lagi

Narkoba buat hidupku terasa berharga ....ujar

jiwa muda

Coba....coba pengedar narkoba menawarkan

Uangpun mengalir dari jiwa muda hasil

penghancuran

Remaja ....

Bagaimana nasib remaja sekarang

Ah,,,remaja seakan tahu nikmat narkoba

Namun sebenarnya mereka tidak tahu bahwa

mereka telah siap dihancurkan......

karya : Intan
Oktaviani

Dosaku
Tuhan .....
Akulah makhluk yang sangat hina
Yang telah terbuang
Terkucilkan dari semua insan
Sungguh malang diri ini
Tuhan .....
Dosaku begitu dalam bagaikan lautan
Yang tak terselam oleh doa dari harapan
Yang hanya terbuai oleh angan-angan
Tuhan .....
Ampunkn segala khilafku
Hanya engkau penghapus dosaku
Neraka menghadang dihadapanku
Hancur raga dan jiwa
Sungguh aku tak sanggup
Aku ingin surga yang abadi
Hingga nafas terakhirku menjadi yang berarti

karya :
Intan Pratiwi

Anda mungkin juga menyukai