1 Pengertian
Defisit perawatan diri adalah suatu kondisi pada seseorang yang mengalami
kelemahan kemampuan dalam melakukan atau melengkapi aktivitas perawatan diri
secara mandiri seperti mandi (hygiene), berpakaian atau berhias, makan, dan BAB
atau BAK (toileting) (Fitria, 2009).
Pengertian yang hampir sama diungkapkan oleh Wilkinson (2006), defisit perawatan
diri menggambarkan suatu keadaan seseorang yang mengalami gangguan
kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri, seperti mandi, berganti
pakaian, makan dan toileting.
Menurut Potter Perry (2005), Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis,
kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan
perawatan kebersihan untuk dirinya
1.3. Etiologi
Menurut Tarwoto dan Wartonah (2003), penyebab kurang perawatan diri adalah :
a. Faktor prediposisi
1) Perkembangan
2) Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan perawatan diri.
4) Sosial
b. Faktor presipitasi
Yang merupakan faktor presiptasi deficit perawatan diri adalah kurang penurunan
motivasi, kerusakan kognisi atau perceptual, cemas, lelah/lemah yang dialami
individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan perawatan diri.
Menurut Depkes (2000: 59) Faktor – faktor yang mempengaruhi personal hygiene
adalah:
1)Body Image
2) Praktik Sosial
Pada anak – anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan
terjadi perubahan pola personal hygiene.
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi,
shampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.
4) Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat
meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien penderita diabetes mellitus ia harus
menjaga kebersihan kakinya.
5) Budaya
6) Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri seperti
penggunaan sabun, sampo dan lain – lain.
Pada keadaan tertentu / sakit kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu
bantuan untuk melakukannya.
Adapun tanda dan gejala defisit perawatan diri menurut Fitria (2009) adalah sebagai
berikut :
a. Mandi/Hygiene
b. Berpakaian/berhias
c. Makan
d. Eliminasi
5. Akibat
a. Dampak fisik
b. Dampak psikososial
Data subyektif : Klien mengatakan saya tidak mampu mandi, tidak bisa melakukan
apa-apa
2. Isolasi Sosial
Data subyektif : Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa,
bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri.
Data obyektif : Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih
alternatif tindakan, ingin mencederai diri/ingin mengakhiri hidup, Apatis, Ekspresi
sedih, Komunikasi verbal kurang, Aktivitas menurun, Posisi janin pada saat tidur,
Menolak berhubungan, Kurang memperhatikan kebersihan
Data subyektif
Data obyektif
2. Isolasi Sosial
Fitria, N., 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Wilkinson, J.M., & Ahern, Nancy R. 2012. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. 9th
ed. (Penerjemah: Wahyuningsih, Esty). Jakarta: EGC