Anda di halaman 1dari 7

FORMAT PENGKAJIAN

MASALAH PSIKOSOSIAL

A. IDENTITAS
Isitial klien : Adk. A
Usia . : 10 tahun
jenis kelamin : laki-laki
No. RM : 356011
Tanggal Pengkajian:
Alamat :
Pekerjaan: pelajar
Pendidikan : SD
suku bangsa : Jawa
agama : Islam
Nama orang tua/penanggungjawab : Ny. Yanti
Alamat :
Pekerjaan :
Pendidikan :

B.FAKTOR PRESIPITASI (STIMULASI PERKEMBANGAN)


1. Faktor biologis
Imunisasi O lengkap O tidak lengkap
Nutrisi O seimbang O tidak seimbang
Latihan fisik O cukup O kurang
2. Faktor-faktor Psikologis dan Sosiobudaya
Psikosexual
 Pemenuhan kepuasan fase oral : O meneteki sendiri O dibantu orang lain/pembantu
 Pemenuhan kepuasan fase anal : toilet traning (bladder & bowel training) O ya
O tidak
 Pemenuhan kepuasan fase phalik : O pengenalan identitas kelamin
O pakaian dan permainan sesuai jenis kelamin
 Pemenuhan kepuasan fase laten : O diberi kesempatan bergaul dengan teman sebaya
O tidak ada kesempatan bergaul dengan teman sebaya
 Pemenuhan kepuasan fase genital :O diberikan kesempatan bergaul dengan lawan jenis
O tidak boleh bermain dengan teman lawan jenis
Psikososial
 Membangun rasa percaya : O segera mambantu bila anak minta pertolongan
O menyuruh orang lain
O membiarkan
 Meningkatkan otonomi : O tidak menggendong anak terus
O memberi kesempatan anak mengeksplorasi lingkungan
 Merangsang inisiatif : O merespon setiap pertanyaan anak
O memberi kesempatan ikut melakukan pekerjaan rumah
 Mengembangkan percaya diri : O mengikut sertakan anak dalam perlombaan
O diberi kesempatan bermain dengan teman sebaya
 Pembentukan identitas : O memiliki cita-cita yag jelasa dan realistis
O punya idola yang baik
 Keintiman dengan orang lain : O memiliki calon/pasangan hidup yang dikehendaki
O tidak tertarik untuk mencari pasangan hidup
 Produktif : O karir/pekerjaan sudah mapan
O pekerjaan belum mapan
 Kepuasan hidup : O puas dengan kehidupannya, merasa berarti
O menyesal, merasa tidak berarti
Kognitif
 Merangsang sensori pada usia bayi : O melihatkan benda berwana bergerak,
Omelatih mengenggam benda
O meneteki
Omengajak bicara/bercanda

 Mengembangkan berfikir konkritl : O Mengenalkan warna, benda, membaca, menulis menggambar


dan berhitung O memberi kesempatan anak bertanya, bercerita
 Formal operasional O melatih hubungan sebab akibat
O melatih berfikir abstrak
moral
 mengajarkan nlai-nilai : O agama O norma sosial dan budaya
 memberikan hadiah terhadap ketaatan O ya O tidak
 hukuman terhadap pelanggaran O ya O tidak
 melatih disiplin diri O ya O tidak
D. PENILAIAN TERHADAP STRESSOR
Penilaian klien terhadap stressor/stimulasi tum-bang tantangan Mengancam Membahayakan
Perilaku sosial yang tampak pada klien
Merubah lingkungan yg penuh stressor Mencari Informasi
Lari dari stessor Mengidentifikasi faktor yg berkontribusi terhadap permasalahan
Mengabaikan kondisi-kondisi eksternal yang berakibat buruk Membandingkan kemampuan diri dengan orang lain

Persepsi Individu terhadap masalah adalah sebagai ancaman Persepsi keluarga terhadap masalah adalah tantangan yang harus diatasi

E. SUMBER KOPING
KEMAMPUAN PERSONAL
Problem solving skill Baik kurang
Semangat Tinggi cukup Rendah
Sosial skill baik Cukup kurang
Intelegensia Genius superior Rata-rata Perbatasan Reterdasi Mental
Pengetahuan
Tumbuh kembang baik cukup kurang
Sistem pendukung baik cukup kurang
Koping baik cukup kurang
Pola asuh baik cukup kurang
Lainnya : ……………… baik cukup kurang
Konsep diri Positif negatif
DUKUNGAN SOSIAL
1. Dukungan : keluarga , kelompok, masyarakat Baik
2. Jaringan social (perkumpulan, organisasi,) __________________________________________________________________________
3. Stabilitas Budaya ______________________________________________________________________________________________
ASET MATERIAL
1. Kecukupan penghasilan untuk kebutuhan kurang cukup Lebih
2. kekayaan yang dimiliki kurang cukup Kaya
3. Pelayanan kesehatan terjangkau Tidak terjangkau Tidak ada

KEYAKINAN
1. Keyakinan dan nilai _______________________________________________________________________________________________
2. Motivasi_________________________________________________________________________________________________________
3. Orientasi kesehatan _______________________________________________________________________________________________
F. KEBIASAAN KOPING YANG DIGUNAKAN
Bicara dengan orang lain Aktivitas konstruktif
Menyelesaikan masalah Olah raga
Ego oriented …………………………………………….. Lainnya ……………………..

G. ANALISA DATA

No DATA FOKUS MASALAH KEPERAWATAN


01 Sering mimpi buruk saat tertidur terkait dengan bullying Gangguan pola tidur
02 Sering merasa cemas untuk bertemu dengan orang baru , klien menarik Harga diri rendah situasonal
diri dengan cara tidak mau sekolah karna selalu merasa takut.

03 Klien selalu merasa cemas dan takut sehingga mood dari klien sangat Gangguan pengelolaan mood
mudah sekali berubah-ubah.

04 Klien membentur-benturkan kepalanya ke tembok atau mencakar dirinya Risiko kekerasan terhadap diri sendiri
sendiri jika keinginannya tidak dituruti.

H. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Gangguan pola tidur
2. Harga diri rendah situasional
3. Gangguan pengelolaan mood
4. Risiko perilaku kekerasan terhadap diri sendiri

________________,_____________________
Perawat

_________________________
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK)
Klien dengan Harga Diri Rendah Situasional

Kasus
Seorang anak laki-laki,umur 10 tahun,pelajar kelas 5 SD,agama islam, suku jawa, dibawa orang tuanya untuk
konsultsi karena tidak mau sekolah , sejak 3 bulan yang lalu dengan alasan takut dinakali teman-temannya yang dikenal
sebagai gank anak nakal. Pasien sering diejek, diambil barang-barangnya( pensil, penggaris, penghpus, dll ) serta dipukuli
sejak 10 bulan yang lalu. Namun pasien tidak berani mengadukan pada guru ataupun orang tuanya karena diamcam.
Ketika ada penayangan film smack down, pasien makin sering disakiti, dipukul, dikatakan banci, anak mami,
pendek dan ejekan-ejekan lainnya. Bersamaan dengan itu uru wali kelas yang hubungnnya sangat dekat dengan pasien, cuti
dan digantikan guru lain. Pasien menjadi takut masuk sekolah dengan berbagai alasan, pasien mengeluh sakit perut, pusing
sehingga diperiksakan ke puskesmas minta diantar atau ditunggui bahkan sering minta pulang saat tiba di sekolah dan jika
tidak dituruti maka pasien akan menyakiti dirinya sendiri dengan membentur-benturkan kepalanya ke tembok, mencakar-
cakar tubuhnya sampai berdarah.
Pasien yang biasanya ceria menjadi pendiam, tidak mau lagi bercanda. Jarang tersenyum, pemarah, penakut,
tidak berani keluar rumah kecuali bersama orang tua atau saudaranya, jika ada tamu. Keinginannya harus dituruti, jika tidak
pasien marah-marah, membanting barang-barang yang ada didekatnya. Pasien gelisah, sulit tidur, sering terbangun dan
mimpi buruk.

Pertemuan ke-1
1. Proses Keperawatan
a. Kondisi klien:
Pasien tidak mau sekolah sejak 3 bulan yang lalu. Pasien menjadi pendiam, jarang tersenyum, pemarah,
penakut, dan tidak berani keluar rumah kecuali bersama orang tuanya atau saudaranya. Pasien akan
menyakiti diri sendiri, marah-marah bahkan membanting barang yang ada didekatnya jika keinginannya tidak
dituruti. Pasien sering gelisah, sulit tidur, sering terbangun saat tidur dan juga sering mimpi buruk.
b. Diagnosa keperawatan: Harga diri rendah situasional berhubungan riwayat penolakan (bullying)
c. Tujuan khusus: Klien dapat memperluas kesadaran diri dan kepercayaan diri
d. Tindakan keperawatan:
1) Membina hubungan saling percaya perawat-klien
2) mendiskusikan dengan klien tentang kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya
3) menyakinkan klien bahwa setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan dalam dirinya
4) memotivasi klien untuk berusaha tetap semangat meskipun memiliki kekurangan dalam dirinya.

2. Strategi Komunikasi
a. Fase Orientasi
1) Salam
“Assalamu’alaikum, selamat pagi, adek, perkenalkan nama saya Indah permata panggil saya suster atau
kakak Indah,Saya berdinas dari pukul 08.00 pagi sampai pukul 14.00 siang ini. Nama adek siapa? adek
senang dipanggil apa? ”
2) Evaluasi validasi
“Adek bagaimana kabarnya hari ini?”
“Apa yang adek rasakan saat ini?”
3) Kontrak
“Sekarang kakak boleh gak cerita-cerita sama adek tentang teman kakak yang kondisina mirip kayak adek ?
biar adek bisa meniru semangat dia, gimana? Waktunya sekitar 20 menit cukup ya dek ? adek maunya
ceritanya kita mulai ruang ini apa ditempat lain ?
b. Fase Kerja
1) “ Tadi adek bilang kalo adek gak mau pergi sekolah padahal hari ini bukan hari libur. Adek gak mau ke
sekolah karna Deren dan temannya nakal ke adek, dia sering bilang adek jelek, anak mami, sering mukul
adek dan banyak lainnya. Dan adek tahu kejadian yang adek alami sama kayak yang dialami teman kakak,
bedanya kalo adek langsung gak mau sekolah, adek gak berani melawan deren dan temannya tapi kalo
teman kakak dia malah tambah rajin ke sekolah bahkan lebih rajin dari sebelumnya, kenapa? Karna teman
kakak sering dipanggil si jelek dan si bodoh, jadi dia ingin membuktikan kepada teman-teman yang gak suka
ke dia bahwa dia gak bodoh. Meskipun dia sadar kalau dia kurang cantik dan banyak kekurangan tapi dia
yakin kalau dia bisa lebih sukses dari teman-teman yang membencinya, dan sekarang terbukti dia sudah
sukses sebagai dokter spesialis bedah. Adek tau kenapa teman-teman sering ngejek adek?. Bukan karna adek
jelek dan pendek tapi karna dia tahu kalau adek lebih baik dari dia. Dan adek harus tau kalau setiap oran itu
pasti punya kekurangan dan kelebihan. Contohnya, adek mungkin tidak tidak secantik teman-teman adek
yang lain tapi adek lebih berprestasi dari mereka, lebih baik, lebih rajin, dan adek lebih sering ikut lomba
mewakili sekolah dan kakak yakin adek masih banyak kelebihan yang lain. Jadi sekarang adek masih sedih
dengan kekurangan adek ?
2) ‘’ Jadi adek besok mau masuk sekolah ? kalau Deren masih nakal, adek jangan dengarkan dia tapi kalau
Deren mukul adek, adek harus bilang ke gurunya. Adek gak usah takut dengan ancaman deren. Nanti kalau
adek takut Deren pasti seneng dan dia pasti semakin berani ngejek adek. Adek harus buktikan kalau adek
berani, adek lebih baik dari Deren dan akan semangat dan rajin sekolah supaya bisa menjadi orang besar dan
bisa membanggakan mama dan papa. Adek cita-cita pengen jadi apa? ”
3) “Wahh cita-cita adek bagus sekali. Adek harus bisa membuktikan membuktikan bahwa adek bisa menjadi
arsitek yang handal. Jangan biarkan kekurangan adek menjadi penghalang kesuksesan adek. Jadi mulai
sekarang adek harus lebih giat lagi belajar dan jangan dengarkan kata-kata orang yang hanya bisa
menjatuhkan adek dan adek harus ingat kalau orang yang membenci adek itu tandanya adek lebih baik dari
orang itu. Jadi mulai sekarang jadilah anak yang lebih baik, tidak penakut, lebih mandiri dan tentunya lebih
berprestasi lagi. Semangat untuk adek yang ingin menjadi arsitek terkenal.
c. Fase Terminasi
1) Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
a) Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan adek setelah kita bercerita hari ini?”
b) Evaluasi objektif
“Baiklah, kalau begitu coba adek sebutkan kelebihan adek? Benar sekali adek dan jangan lupa
kekurangan yang kita miliki tidak akan menjadi penghalang untuk tetap bersemangat dalam
menghadapi hidup ok dek.”
2) Rencana tindak lanjut
Setelah ini, adek bisa mulai untuk belajar. Nanti jika sudah selesai, kakak kasih pertanyaan ya. Jangan lupa ya
dek untuk selalu semangat.”
3) Kontrak yang akan datang
“Baik adek ceritanya sampai disini dulu ya, kita bisa lanjut besok lagi jam 02.00 siang ya. Untuk ruangannya
kita bisa putuskan besok ya.
“Sekarang, kakak pergi dulu adek. Assalamu’alaikum

Anda mungkin juga menyukai