Gambar grafik Umur pahat vs kecepatan potong dan feed pada kondisi dry dan MQL minyak
jarak
Gambar grafik Kekasaran permukaan vs kecepatan potong pada kondisi dry dan MQL
minyak jarak
Tabel 1 dan Gambar 1 menunjukkan hasil pengujian yang didapatkan selama percobaan
dengan teknik pemotongan kering dan MQL. Secara umum, umur pahat terpanjang diperoleh
pada kecepatan potong (100 m/min) dan feed rate rendah (0,16 mm/rev) dan umur pahat
terpendek adalah pada kombinasi antara kecepatan potong (170 m/min) dan feed rate tinggi
(0,24 mm/rev). Teknik MQL menggunakan minyak jarak mampu meningkatkan masa pakai
pahat coated carbide dibandingkan dengan dry machining. Hal ini disebabkan oleh
pengurangan panas di zona pemotongan dan gesekan antara benda kerja dengan ujung pahat.
Tool life dengan teknik MQL menggunakan minyak jarak meningkat dua kali lipat dibanding
pemesinan kering. Cutting fluids dengan teknik MQL mampu menembus jauh kedalam
antarmuka pahat dan benda kerja sehingga dapat bekerja lebih baik pada kondisi kecepatan
pemotongan yang tinggi dan menghasilkan masa pakai pahat yang lebih baik. Namun,
pemesinan dengan teknik MQL dibatasi oleh temperatur pemotongan, karena pada kecepatan
tinggi efek kabut minyak menjadi menguap. (Elmunafi, dkk., 2015)
Ibrahim, dkk., (2018) didalam penelitiannya dengan teknik MQL menggunakan minyak
kelapa sawit pada proses pemesinan frais terhadap benda kerja magnesium. Dengan tujuan
penelitian untuk mendapatkan efek dari penambahan cutting fluids terhadap nilai kekasaran
permukaan pada benda kerja magnesium. Didalam penelitiannya menggunakan beberapa jenis
cutting fluids yaitu synthetic oil, minyak kedelai, dan minyak kelapa sawit yang akan
dibandingkan hasilnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kekasaran minimum 1,147
μm dicapai dengan menggunakan minyak kelapa sawit dimana hasil tersebut lebih rendah
dibandingkan dengan nilai kekasaran maksimum 5,925 μm. Hasil pengujian menggunakan
minyak synthetic oil dan minyak kedelai pada pemesinan frais tidak memberikan pengaruh
yang besar.