Anda di halaman 1dari 5

AUDIT KEPERAWATAN RSUD Dr.

Moewardi

By. Sub Mutu Klinis Asuhan Keperawatan

Komite Keperawatan RSUD Dr. Moewardi

ABSTRAK

LATAR BELAKANG

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi menyadari pentingnya upaya mengelola
kinerja mutu pelayanan keperawatan (care performance) sebagai bagian dari upaya
mewujudkan akuntabilitas sebagai Pusat Rujukan Nasional. Care performance management
tersebut dilakukan antara-lain dengan menyusun pedoman pelayanan keperawatan (clinical
guidelines) termasuk dalam bentuk clinical pathways sesuai dengan evidence based medicine
(EBM), menetapkan-memonitor-mengevaluasi indikator keperawatan, serta melakukan audit
keperawatan (nursing audit).

Sesuai dengan Undang-Undang Rumah Sakit dan standar akreditasi KARS yang telah
mengharuskan dilaksanakannya kegiatan audit keperawatan maka audit keperawatan juga
telah mulai digunakan oleh RSUD Dr. Moewardi sebagai salah satu alat pembelajaran dan
peningkatan mutu pelayanan keperawatan (clinical care) termasuk di dalamnya pelayanan
medik (medical care).

audit meliputi 8 topik yaitu asuhan keperawatan nyeri pada pasien acute miocard infark,
risiko infeksi pada pasien ca mamae, asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan preeklamsi
berat, kurang volume cairan pada diare, gangguan perfusi jaringan cerebral pada stroke non

hemoragik, resiko tinggi infeksi pada pasien sepsis, bersihan jalan nafas tidak efektif pada
pasien tb paru dan nyeri pada pasien cedera kepala ringan. hasil audit dikatakan baik bila
hasil nya di atas 80%, hasil audit dikatakan tidak baik bila hasil nya kurang dari 80%

TUJUAN:

Menyusun topik dan instrumen audit tahun 2013, melaksanakan audit kesesuaian antara
standar pelayanan berbasis bukti (EBM) dengan pelayanan yang diberikan oleh RSUD Dr.
Moewardi mengevaluasi kesenjangan yang ada serta menyusun rencana perbaikan,
melaksanaan upaya perbaikan.

BAHAN DAN METODE :


Audit ini dilakukan dengan metode retrospektif, pengambilan sampel dengan purposive dan
random sampling. Timja telah menetapkan 6-8 kriteria audit untuk setiap topik. Data yang
diambil berasal dari rekam medik pasien Januari s.d. Mei 2013.

HASIL :

Kriteria yang mencapai 100% yaitu Tanda vital dalam batas normal dalam waktu 1x24 jam,
Anamnesa tentang derajat nyeri pada pasien cedera kepala, Pengkajian intake dan output dan
monitor status hidrasi pada pasien diare. Kriteria di bawah 20% yaitu interpretasi EKG
,pengkajian nyeri PQRST dalam waktu 1x24 jam berkurang atau hilang, melakukan inspeksi
luka, bebas tanda infeksi, pasien paham perawatan luka di rumah, pengkajian turgor kulit,
mempertahankan intake dan output, evaluasi turgor kulit, evaluasi balance cairan adekuat,
intepretasi bebas infeksi dan hasil laborat, pengukuran skala nyeri pada pasien stroke non
hemoragik, keluarga paham tentang mobilisasi, evaluasi tingkat kesadaran secara periodik,
perawat mengkaji karakteristik sputum, pasien mampu mengeluarkan sputum dalam waktu
1x24 jam, perawat mengajarkan batuk efektif.

KESIMPULAN

Kriteria audit yang nilainya di bawah 80% masih banyak sehingga setiap Timja membuat
POA untuk menindaklanjuti dan akan dilakukan re audit pada awal November 2013.
Presentasi berjudul: "PEDOMAN CARA
PERHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA
KEPERAWATAN Dra. Herawani A. MKes, MKep."—
Transcript presentasi:
1 PEDOMAN CARA PERHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN Dra.
Herawani A. MKes, MKep

2 A. Pengelompokan unit kerja di rumah sakit Kebutuhan tenaga keperawatan (perawat dan
bidan) harus memperhatikan unit kerja yang ada di rumah sakit. Secara garis besar terdapat
pengelompokan unit kerja di rumah sakit sebagai berikut : 1) Rawat inap dewasa 2) Rawat
inap anak/perinatal 3) Rawat inap intensif 4) Gawat darurat (IGD) 5) Kamar bersalin 6)
Kamar operasi 7) Rawat jalan

3 B. Model pendekatan dalam penghitungan kebutuhan tenaga keperawatan Beberapa model


pendekatan yang dapat dipergunakan dalam penghitungan kebutuhan tenaga keperawatan
(perawat atau bidan) di rumah sakit ; 1. Rawat Inap 1.1 Berdasarkan klasifikasi pasien Cara
perhitungan berdasarkan : 1.1.1.Tingkat ketergantungan pasien berdasarkan jenis kasus 1.1.2.
Rata-rata pasien perhari 1.1.3. Jam perawatan yang diperlukan /hari/pasien 1.1.4. Jam
perawatan yang diperlukan/ruangan/hari 1.1.5. Jam kerja efektif setiap perawat/bidan 7 jam
perhari

4 Contoh perhitungan dalam satu ruangan : No.Jenis/kategori Rata-rata Pasien/hari Rata-rata


jam Perawatan/Pasien/hari Jumlah jam Perawatan/hari abcde 1 Pasien penyakit dalam
103,535 2 Pasien bedah 8432 3 Pasien gawat 110 4 Pasien anak 34,513,5 5 Pasien kebidanan
12,5 2393,0 Jumlah jam perawatan___ Jumlah kerja efektif per sheet 93 7 = 13 perawat
Keterangan : Berdasarkan penelitian dari luar Jadi jumlah tenaga keperawatan yang
diperlukan adalah :

5 Untuk perhitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah (faktor koreksi) dengan : 1.1.5.1.
Hari libur/cuti/hari besar (loss day) Jml hari Minggu dalam 1 thn + cuti + hari besar X jml
perawat tersedia Jml hari kerja efektif 52+ 12 + 14 = 78 hari X 13 = 3,5 orang 286

6 1.1.5.2. Jumlah tenaga keperawatan yang mengerjakan tugas-tugas non keperawatan (non
nursing jobs) seperti contohnya ; Membuat perincian pasien pulang, kebersihan ruangan,
kebersihan alat-alat makan pasien, dll diperkirakan 25% dari jam pelayanan keperawatan
Jumlah tenaga keperawatan + loss day X 25 100 13 + 3,5 X 25 = 4,1 100 Jumlah tenaga =
tenaga yg tersedia + faktor koreksi 16,5 + 4,1 = 20,6 (dibulatkan 21 perawat/bidan) Jadi
tenaga keperawatan yang dibutuhkan untuk contoh di atas adalah 21 orang.

7 1.2 Tingkat ketergantungan pasien : Pasien diklasifikasikan dalam beberapa kategori yang
didasarkan pada kebutujan terhadap asuhan keperawatan kebidanan meliputi : a.Asuhan
keperawatan minimal (minimal care) b.Asuhan keperawatan sedang c.Asuhan keperawatan
agak berat d.Asuhan keperawatan maksimal

8 Contoh kasus NoKategori #Rata-rata jumlah pasien/hari Jml jam perawat an/hari Jml jam
perawatan/hari (c X d) abcde 1Askep Minimal (minimal care) 7214 2Askep
sedang73,0821,56 3Askep agak berat114,1545,65 4Askep Maksimal16,16 2687,37
Keterangan : # : uraian penjelasan terlampir ● : berdasarkan penelitian di luar negeri

9 Jumlah perawat yang dibutuhkan adalah : 87,37 = 12,5 7 Untuk perhitungan jumlah tenaga
tersebut perlu ditambah (faktor koreksi) dengan : 1.2.1. Hari libur/cuti/hari besar (loss day)
Jml hari Minggu dalam 1 thn + cuti + hari besar X jml perawat tersedia Jml hari kerja efektif
52+ 12 + 14 = 78 hari X 12,5 = 3,4 orang 286 Jml jam perawat di ruangan / hari Jam efektif
perawat

1.2.2. Jumlah tenaga keperawatan yang mengerjakan tugas-tugas non keperawatan (non
nursing jobs) seperti contohnya ; Membuat perincian pasien pulang, kebersihan ruangan,
kebersihan alat-alat makan pasien, dll diperkirakan 25% dari jam pelayanan keperawatan
Jumlah tenaga perawat + loss day X 25 100 12,5 + 3,4 X 25 = 3,9 100 Jumlah tenaga =
tenaga yg tersedia + faktor koreksi 15,9 + 3,9 = `19,8 (dibulatkan 20 perawat/bidan) Jadi
tenaga keperawatan yang dibutuhkan untuk contoh kasus di atas adalah sebanyak 21 orang.

11 2. Kamar Operasi a. Di Kamar Operasi Dasar perhitungan tenaga di kamar operasi 1.


Jumlah dan jenis operasi 2. Jumlah kamar operasi 3. Pemakaian kamar operasi (diprediksi 6
jam per hari) pada hari kerja 4. Tugas perawat di kamar operasi; intrumentator, perawat
sirkulasi (2 orang/tim) 5. Ketergantungan pasien : ► Operasi besar : 5 jam/ 1 operasi ►
Operasi sedang : 2 jam/ 1 operasi ► Operasi kecil : 1 jam/ 1 operasi [Jml. Jam
perawatan/hari x Jml. Operasi ] X jml pwt dlm tim Jam kerja efektif/hari

12 Dalam satu RS terdapat 30 opersi per hari, dengan perincian: -. Operasi besar 6 orang -.
Operasi sedang 15 orang -. Operasi kecil 9 orang Perhitungan kebutuhan tenaga keperawatan
sbb : [(6x5 jam)+(15x2 jam)+(9x1 jam)] X 2 = 19,71 + 1 (perawat cadangan inti) 7 jam Jadi
jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan di kamar operasi untuk contoh kasus di atas
adalah 20 orang Contoh kasus

13 b. Di ruang penerimaan dan RR Ketergantungan pasien di ruang penerimaan : 15 menit


Ketergantungan pasien di RR : 1 jam 1,25 X 30 = 5,3 orang (dibulatkan 5 orang) 7 Jadi
jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan di ruangan penerimaan dan RR adalah 5 orang

14 3. Gawat Darurat Dasar perhitungan di unit gawat darurat adalah : a. Rata-rata jumlah
pasien/hari b. Jumlah jam perawatan/hari c. Jumlah efektif Perawat/hari Contoh : -. Rata-rata
jumlah pasien/hari = 50 -. Jumlah jam perawatan = 4 jam -. Jam efektif/hari = 7 jam Jadi
kebutuhan tenaga perawat di IGD : 50 X 4 78 -------- = 28,5 = 29 orang + loss day ( ----- X 29
) =7,9 7 286 = 29 orang + 7,9……. orang =36,9 =37

15 4. Critical Care ◊. Rata-rata jumlah pasien/hari = 10 ◊. Jumlah jam perawatan/hari = 12


Jadi kebutuhan tenaga perawat di Critical Care : 10 X 12 78 ---------- = 17,15 = 17 orang +
loss day ( ----- X 17 ) = 7 286 = 17 orang + 4,63……. orang = 22

16 5. Rawat jalan ◊. Rata-rata jumlah pasien 1 hari = 100 ◊. Jumlah jam perawatan 1 hari =
15 Jadi kebutuhan tenaga perawat di Rawat Jalan : 100 X 15 15 ---------- = 4 orang + koreksi
15% = ----- X 4 = 7 X 60 100 = 4 orang + ……. orang = ……. orang

6. Kamar bersalin a.Waktu yang diperlukan untuk pertolongan persalinan mencakup kala I
s/d IV = 4 jam/pasien b.Jam efektif kerja bidan 7 jam/hari c.Rata-rata jumlah pasien setiap
hari = 10 pasien Contoh : Jumlah bidan yang diperlukan 10 ps X 4 jam/ps 40 -------------------
---- = ----- = 5,7 = ± 6 orang + loss day 7 jam/hr 7

18 Sumber :Standar Tenaga Keperawatan Di Rumah Sakit. -------- Jakarta: Departemen


Kesehatan,

Anda mungkin juga menyukai