Anda di halaman 1dari 5

PERDARAHAN POST-PARTUM

No Dokumen :SOP/UKM/042

SOP No Revisi :

Tanggal Terbit :29-7-2019

Halaman :1/2

PUSKESMAS Ahmad Sumaedi.Skm


SAVANAJAYA Nip : 97407151998031012

1. Pengertian Penanganan perdarahan post-partum adalah tata cara memberikan


pertolongan pada perdarahan pervaginam yang terjadi >24 jam – 42
hari heri setelah melahirkan dengan jumlah perdarahan lebih dari
500 cc atau perdarahan yang di sertai dengan gejala dan tanda-tanda
syok.

2. Tujuan Sebagai dasar atau acuan untuk mencari penyebab perdarahan yang
terjadi serta menstabilkan kondisi ibu agar morbiditas dan mortalitas
ibu dapat di turunkan

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Savanajaya No :440/ /2019,


tentang Pelayanan klinis

4. Referensi Buku saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan
rujukan

5. Prosedur a. Dokter / Bidan melakukanpengkajian penyebab perdarahan.


b. Dokter / Bidan melakukan masaseuterus segera setelah plasenta
dan selaput ketuban dilahirkan agar uterus berkontraksi (selama
maksimal 15 menit) untuk mengeluarkan gumpalan darah
sambil melakukan masase fundus uteri, dokter / bidan
memeriksa plasenta untuk memastikan plasenta utuh dan
lengkap
c. Dokter / Bidan segera melakukan pasangan IV line dengan
Abbocath yang besar (14G – 16G).
d. Dokter / Bidan segera melakukan resusitasi cairan untuk
mencegah syok perdarahan
e. Dokter menginstruksikan pemeriksaan laboraturium yang di
perlukan (Darah lengkap, faktor pembekuan darah)
f. Dokter / Bidan mempersiapkan darah untuk kemungkinan
diperlukannya transfusi darah
g. Dokter / Bidan melakukan eksplorasi vakum uteri atau
pemeriksaan inspekulo untuk mencari sisa plasenta, robekan
pada cervix, vagina atau varises yang pecah
h. Dokter / Bidan memakai alat pelindung diri kemudian
melakukan eksplorasi tangan (manual plasenta) untuk
memastikan adanya sisa plsenta menggunakan USG
6. Bagan Alir

7. Unit Terkait a. Ruang Bersalin


b. Laboraturium
c. Sopir Ambulans
PENGUKURAN LINGKAR LENGAN
ATAS IBU HAMIL ( LILA )

No Dokumen :SOP/UKM/061

SOP No Revisi :

Tanggal Terbit :29-7-2019

Halaman :1/2

PUSKESMAS Ahmad Sumaedi.Skm


SAVANAJAYA Nip : 97407151998031012

1.Pengertian a. . Pengukuran LILA adalah cara untuk mengetahui status gizi ibu
hamil
b. Pengukuran LILA dilakukan padaibu hamil yang baru pertama kali
memeriksakan kehamilan
c. Ukuran LILA yang normal tidak boleh kurang dari 23,5 cm
d. Apabila ukuran kurang dari 23,5 cm atau dibagian merah pita
LILA artinya wanita tersebut mempunyai resiko KEK,dan
diperkirakan akan melahirkan berat bayi lahir rendah

2.Tujuan Sebagai acuan dalam pengukuran Lingkar L:engan Atas( LILA )


bagi ibu hamil, diantaranya:

Pengukuran L:ILA dimasudkan untuk mengetahui apakah seseorang


menderita kurang energy kronis apabila ukuran ini rendah atau kecil,
menunjukan keadaan gizi kurang akibat kekurangan energy dan
protein yang diderita pada waktu pengukuran dilakukan.

3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas Savanajaya No:440/021/pusk-sav /SK/


V/2019, tentang Penetapan penanggung jawab UKM

1. Pedoman PWS KIA Departemen Kesehatan RI,Direktorat Jenderal


Bina Kesehatan Masyarakat,Direktorat Bina Kesehatan Ibu, Jakarta
4.Referensi 2009

2.Buku saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan


rujukan
a. .Mencuci tangan
b. Menyiapakan alat alat dan bahan pemeriksaan
5.Prosedur c. . Psien dipanggil dan dipersilakan duduk
d. Lengan yang diukur adalah lengan yang jarang digunakan
untuk beraktifitas
e. Luruskan lengan , kemudian lakukan pengukuran mulai dari
ujung lengan atas sampai siku dengan menggunakan
pengukur LILA / meteran , kemudian hasil pengukuran
tersebut dibagi dua .
f. Lengan bawah dilipat kedalam , kemudian alat pengukur
LILA diletakan dilengan atas berdasrkan hasil pembagian
pengukuran uj sampai siku tadi.ung lengan atas

6. Bagan alir .

7.Unit Terkait a. Loket Pendaptaran


b. Ruang KIA
c. Polindes
d. Poskesdes
e. Pustu

Anda mungkin juga menyukai