Anda di halaman 1dari 26

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Satuan Pendidikan : SMK INDONESIA 1


Mata Pelajaran : Dasar Perancangan Teknik Mesin
Kelas/Program/Paket Keahlian : X/Teknik Mesin/Teknik Pemesinan
Semester : II/Genap
Pertemuan ke- : 1-2
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit (2 x pertemuan)

Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar

1.1. Menyadari sempurnanya ciptaan Tuhan tentang alam dan fenomenanya


dalam mengaplikasikan perancangan teknik mesin pada kehidupan sehari-
hari.
1.2. Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tuntunan dalam
mengaplikasikan perancangan teknik mesin dalam kehidupan sehari-hari.

2.1. Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif
dan tanggungjawab dalam mengaplikasikan perancangan teknik mesin pada
kehidupan sehari-hari.

2.2. Menghargai kerjasama, toleransi, damai, santun, demokratis, dalam


menyelesaikan masalah perbedaan konsep berpikir dalam mengaplikasikan
perancangan teknik mesin dalam kehidupan sehari-hari.

2.3. Menunjukan sikap responsive, proaktif, konsisten, dan berinteraksi secara


efektif dengan lingkungan sosial sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam mengaplikasikan perancangan teknik mesin .

3.14 Menganalisis sistem gerak translasi,rotasi dan keseimbangan benda tegar

4.14 Menghitung gerakk translasi,rotasi dan keseimbangan benda tegar

Indikator

3.14 Menganalisis sistem gerak translasi,rotasi dan keseimbangan benda tegar

3.14.1 Menjelaskan gerak benda berdasarkan konsep gerak translasi dan


rotasi

3.14.2 Menjelaskan konsep gerak translasi dan rotasi keterkaitan keduanya

3.14.3 Mendeskripsikan momen inersia suatu benda

3.14.4 Mendeskripsikan kesetimbangan benda tegar dan jenis-jenis benda


tegar

3.14.5 Menjelaskan titik berat untuk benda yang teratur dan tidak teratur
4.14 Menghitung gerakk translasi,rotasi dan keseimbangan benda tegar

4.14.1 Menghitung gerak benda berdasarkan gerak rotasi dan translasi

4.14.2 Menentukan hubungan antara gaya,dan jarak

4.14.3 Menentukan besar momen inersia suatu benda

4.14.4 Menentukan letak titik benda untuk benda yang teratur dan tidak
teratur

4.14.5 Menyajikan dan mengolah data hasil pengukuran

A. Tujuan Pembelajaran

1. Diberikan panduan paktik Problem-Based Learning (PrBL), siswa dapat


memahami gerak benda berdasarkan konsep gerak translasi dan rotasi
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Diberikan panduan paktik Problem-Based Learning (PrBL), siswa dapat
merumuskan konsep gerak translasi dan rotasi keterkaitan keduanya.
3. Diberikan panduan paktik Problem-Based Learning (PrBL), siswa dapat
menghitung gerak benda berdasarkan gerak rotasi dan translasi.
4. Diberikan panduan paktik Problem-Based Learning (PrBL), siswa dapat
mendeskripsikan momen gaya (torsi) melalui peristiwa yang ada dalam
kehidupan sehari-hari.
5. Diberikan panduan paktik Problem-Based Learning (PrBL), siswa dapat
menganalisis hubungan antara gaya, jarak dan torsi.
6. Diberikan panduan paktik Problem-Based Learning (PrBL), siswa dapat
memahami konsep momen inersia suatu benda.
7. Diberikan panduan paktik Problem-Based Learning (PrBL), siswa dapat
menganalisis hubungan antara momen inersia dan jarak dari sumbu putar.
8. Diberikan panduan paktik Problem-Based Learning (PrBL), siswa dapat
menentukan besar momen inersia suatu benda.
9. Diberikan panduan paktik Problem-Based Learning (PrBL), siswa dapat
mendeskripsikan kesetimbangan benda tegar dan jenis-jenis benda tegar.
10. Diberikan panduan paktik Problem-Based Learning (PrBL), siswa dapat
menyajikan dan mengolah data hasil pengukuran.
B. Materi Pembelajaran
Teknik pemesinan bubut dasar perancangan teknik mesin ada materi
pembelajaran pokok yaitu: 1) gerak translasi, 2) gerak rotasi, 3) hubungan gerak
translasi dan rotasi, 4) kesetimbangan benda tegar.

C. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Model Pembelajaran : Problem Based Learning (PrBL)
Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, diskusi, presentasi.
D. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1

Waktu
Kegiatan Guru Siswa
(menit)
Pendahuluan  Mengucapkan salam  Menjawab salam 15
 Memimpin doa  Mengikuti berdoa
 Melakukan presensi  Mengacungkan
tangan & menjawab
“hadir”
 Menjelaskan kegiatan,  Memperhatikan
perencanaan, dan penjelasan guru
persiapan materi tentang kegiatan,
perencanaan, dan
persiapan materi
Inti Tahap 1  Menampilkan gambar  Mengamati gambar 20
Mengorienta mengenai gerak yang diberikan oleh
si siswa pada translasi dan gerak guru
masalah rotasi pada benda
 Mengarahkan siswa  Bertanya kepada guru
untuk menanyakan mengenai
permasalahan yang permasalahan yang
berhubungan dengan berhubungan dengan
gerak rotasi dan gerak rotasi dan
translasi translasi

Tahap 2  Mengarahkan siswa  Membentuk 30


Mengorganis membentuk kelompok kelompok sesuai
asi siswa secara acak instruksi guru
untuk belajar  Menyampaikan materi  Memperhatikan
mengenai gerak penjelasan dari guru
translasi dan gerak
rotasi
 Membagi lembar kerja  Menerima lembar
peserta didik kepada kerja dari guru
setiap kelompok
tentang gerak translasi
dan gerak rotasi
Tahap 3  Mengarahkan siswa  Mencari dan 30
Membimbin untuk mencari materi mengumpulkan
g yang sesuai dengan materi yang sesuai
penyelidikan topik kelompok melalui internet
secara masing-masing melalui
kelompok internet
Tahap 4  Mengarahkan siswa  Berdiskusi dengan 50
Mengemban untuk berdiskusi dan kelompok dan
gkan dan menjawab pertanyaan- menjawab pertanyaan
menyajikan pertanyaan pada lembar pada lembar kerja
hasil karya kerja
 Meminta setiap
kelompok untuk  Mempresentasikan
mempresentasikan hasil hasil diskusi
diskusi kelompok di depan
kelas
Tahap 5  Mengklarifikasi hasil  Memperhatikan 25
Menganalisis jawaban dari diskusi penjelasan guru
dan dan menyampaikan
mengevaluas tambahan materi
i proses  Meminta siswa untuk  Mengajukan
pemecahan bertanya mengenai pertanyaan mengenai
masalah materi yang kurang materi yang kurang
mengerti dimengerti
Penutup  Merefleksi kegiatan  Merefleksi kegiatan 10
belajar siswa belajarnya
 Menugaskan siswa  Memperhatian
untuk mempelajari penjelasan dari guru
materi berikutnya
 Meminta salah satu  Salah satu memimpin
siswa untuk memimpin doa penutup
doa penutup
 Menyampaikan salam  Menjawab salam
penutup

Pertemuan 2

Waktu
Kegiatan Guru Siswa
(menit)
Pendahuluan  Mengucapkan salam  Menjawab salam 15
 Memimpin doa  Mengikuti berdoa
 Melakukan presensi
 Mengacungkan tangan
& menjawab “hadir”
 Menjelaskan kegiatan,
perencanaan, dan  Memperhatikan
persiapan materi penjelasan guru tentang
kegiatan, perencanaan,
dan persiapan materi
Inti Tahap 1  Menampilkan gambar  Mengamati gambar 20
Mengorientasi mengenai yang diberikan oleh
siswa pada keseimbangan benda guru
masalah tegar
 Mengarahkan siswa  Bertanya kepada guru
untuk menanyakan mengenai
permasalahan yang permasalahan yang
berhubungan dengan berhubungan dengan
kesetimbangan benda keseitmbangan benda
tegar tegar

Tahap 2  Mengarahkan siswa  Membentuk kelompok 30


Mengorganisasi membentuk kelompok sesuai instruksi guru
siswa untuk secara acak
belajar
 Menyampaikan  Memperhatikan
materi mengenai penjelasan dari guru
kesetimbangan benda
tegar

 Membagi lembar  Menerima lembar kerja


kerja peserta didik dari guru
kepada setiap
kelompok tentang
Tahap 3  Mengarahkan siswa  Mencari dan 30
Membimbing untuk mencari materi mengumpulkan materi
penyelidikan yang sesuai dengan yang sesuai melalui
secara topik kelompok internet
kelompok masing-masing
melalui internet
Tahap 4  Mengarahkan siswa  Berdiskusi dengan 50
Mengembangk untuk berdiskusi dan kelompok dan
an dan menjawab menjawab pertanyaan
menyajikan pertanyaan- pada lembar kerja
hasil karya pertanyaan pada
lembar kerja
 Meminta setiap  Mempresentasikan
kelompok untuk hasil diskusi kelompok
mempresentasikan di depan kelas
hasil diskusi
Tahap 5  Mengklarifikasi hasil  Memperhatikan 25
Menganalisis jawaban dari diskusi penjelasan guru
dan dan menyampaikan
mengevaluasi tambahan materi
proses  Meminta siswa untuk  Mengajukan
pemecahan bertanya mengenai pertanyaan mengenai
masalah materi yang kurang materi yang kurang
mengerti dimengerti
Penutup  Merefleksi kegiatan  Merefleksi kegiatan 10
belajar siswa belajarnya
 Menugaskan siswa
untuk mempelajari  Memperhatian
materi berikutnya penjelasan dari guru
 Meminta salah satu  Salah satu memimpin
siswa untuk doa penutup
memimpin doa
penutup
 Menyampaikan salam  Menjawab salam
penutup

E. Sumber Pembelajaran
1. Alat dan Bahan

 Papan tulis
 Spidol
2. Media

 LCD (kondisional), dan laptop

 Aplikasi Simulasi Phet Torque (simulasi untuk momen gaya)


3. Sumber

 Bahan ajar dan Lembar Kerja Siswa (LKS)


 Buku referensi dan artikel yang sesuai
 Internet

F. Penilaian
1. Prosedur
a. Penilain dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dan pada
akhir pembelajaran untuk menilai lembar kerja peserta didik.
b. Aspek penilaian mencakup kognitif, afektif, dan psikomotorik.
2. Instrumen
a. Tes tertulis
b. Lembar pengamatan
c. Lembar kerja siswa
3. Pedoman Penilaian
skor yang diperoleh
Nilai= x 100
skor maksimum

4. Kriteria Penilaian

Pengetahuan Keterampilan
Angka Predikat Angka Predikat
86,00 - 100,00 A 86,00 - 100,00 A
74,00 – 85,99 B 74,00 – 85,99 B
56,00 - 73,99 C 56,00 - 73,99 C
0,00 - 55,99 D 0,00 - 55,99 D

Lampiran-lampiran
1. Materi Pembelajaran
GERAK TRANSLASI, ROTASI,

DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

Definisi Gerak

Gerak merupakan perubahan posisi atau kedudukan suatu titik atau benda
terhadap titik acuan tertentu. Berdasarkan bentuk lintasannya gerak dapat
dibedakan menjadi dua yaitu gerak translasi (pergeseran) dan gerak rotasi
(melingkar).

Definisi Gerak Translasi

Gerak translasi dapat didefinisikan sebagai gerak pergeseran suatu benda dengan
bentuk dan lintasan yang sama di setiap titiknya. Jadi sebuah benda dapat
dikatakan melakukan gerak translasi (pergeseran) apabila setiap titik pada benda
itu menempuh lintasan yang bentuk dan panjangnya sama. Gerak translasi dapat
didefinisikan sebagai gerak pergeseran suatu benda dengan bentuk dan lintasan
yang sama di setiap titiknya. Jadi sebuah benda dapat dikatakan melakukan gerak
translasi (pergeseran) apabila setiap titik pada benda itu menempuh lintasan yang
bentuk dan panjangnya sama.

Definisi Gerak Rotasi

Gerak rotasi dapat didefinisikan sebagai gerak suatu benda dengan bentuk dan
lintasan lingkaran di setiap titiknya. Jadi, benda disebut melakukan gerak rotasi
jika setiap titik pada benda itu (kecuali titik-titik pada sumbu putar) menempuh
lintasan berbentuk lingkaran.
Sumbu putar adalah suatu garis lurus yang melalui pusat lingkaran dan tegak lurus
pada bidang lingkaran.

Penyebab gerak translasi dan rotasi

Penyebab suatu benda mengalami gerak translasi karena adanya gaya yang
bekerja pada benda tersebut. Sedangkan, penyebab suatu benda mengalami gerak
rotasi karena adanya momen gaya (torsi) yang bekerja pada benda tersebut.

Momen Gaya dan Torsi

Momen gaya

Momen gaya merupakan hasil kali antara gaya dengan jarak titik ke garis kerja
gaya secara gerak lurus

τ=F.d

Dimana :

τ = momen gaya (N.m)

F = gaya (N)

d = jarak (m)

Torsi / kopel

Torsi merupakan dua buah gaya sejajar sama besar tetapi arahnya berlawanan.

τ=F.r

Dimana :
τ = torsi (N.m)

F = gaya (N)

r = jari-jari lingkaran (m)

Momen Gaya atau Torsi

Momen gaya atau torsi dapat didefinisikan dengan beberapa pengertian:

1. Torsi adalah gaya pada sumbu putar yang dapat menyebabkan benda
bergerak melingkar atau berputar.
2. Torsi disebut juga momen gaya.
3. Momen gaya/torsi benilai positif untuk gaya yang menyebabkan benda
bergerak melingkar atau berputar searah dengan putaran jam (clockwise), dan
jika benda berotasi dengan arah berlawanan putaran jam (counterclockwise),
maka torsi penyebabnya bernilai negatif.
4. Setiap gaya yang arahnya tidak berpusat pada sumbu putar benda atau titik
massa benda dapat dikatakan memberikan Torsi pada benda tersebut.

Torsi atau momen gaya dirumuskan dengan:

dimana:
adalah torsi atau momen gaya (Nm)
r adalah lengan gaya (m)
F adalah gaya yang diberikan tegak lurus dengan lengan gaya (N)

Jika gaya yang bekerja pada lengan gaya tidak tegak lurus, maka besar torsinya
adalah:

dimana adalah sudut antara gaya dengan lengan gaya.

Momen Inersia

Konsep momen inersia pertama kali diberikan oleh Leonhard Euler. Momen
inersia didefinisikan sebagai kelembaman suatu benda untuk berputar pada
porosnya, atau dapat dikatakan ukuran kesukaran untuk membuat benda berputar
atau bergerak melingkar. Besar momen inersia bergantung pada bentuk benda dan
posisi sumbu putar benda tersebut.
Momen inersia dirumuskan
dengan:

dimana:
I adalah momen inersia (kgm2)
r adalah jari-jari (m)
m adalah massa benda atau partikel (kg)
Benda yang terdiri atas susunan partikel atau benda-benda penyusunnya yang
lebih kecil, jika melakukan gerak rotasi, maka momen inersianya sama dengan
hasil jumlah semua momem inersia penyusunnya:

Momentum Sudut

Momentum sudut adalah ukuran kesukaran benda untuk mengubah arah gerak
benda yang sedang berputar atau bergerak melingkar.

Momentum sudut dirumuskan dengan:

dimana:
L adalah momentum sudut (kgm2s-1)
I adalah momen inersia benda (kgm2)
adalah kecepatan sudut benda (rad/s)
m adalah massa benda (kg)
v adalah kecepatan linear (m/s)
r adalah jarak benda ke sumbu putarnya (m)

Energi Kinetik Rotasi

Energi kinetik rotasi adalah energi kinetik yang dimiliki oleh benda yang bergerak
rotasi yang dirumuskan dengan:

Jika benda tersebut bergerak secara rotasi dan juga tranlasi, maka energi
kinetiktotalnya adalah gabungan dari energi kinetik translasi rotasi dan energi
kinetik rotasi:

dimana:
Ekt adalah Energi kinetik total benda
Ek adalah energi kinetik translasi
Ekr adalah energi kinetik rotasi
m adalah massa benda (kg)
v adalah kecepatan linear (m/s)
I adalah momen inersia benda (kgm2)
adalah kecepatan sudut benda (rad/s)

Hukum Newton 2 Untuk Rotasi

Benda yang bergerak secara translasi menggunakan hukum newton II (


) dan benda yang bergerak secara rotasi juga memakai konsep hukum
Newton yang sama, akan tetapi besarannya memakai besaran-besaran rotasi.
Sehingga, Hukum Newton II untuk benda yang bergerak secara rotasi atau
bergerak melingkar memakai rumus:

dimana:
adalah total torsi yang bekerja pada benda
I adalah momen inersia benda
adalah percepatan sudut benda

Dibawah ini adalah tabel yang menganalogikan antara gerak translasi dan gerak
rotasi

Besaran-besaran Pada Gerak Translasi Besaran-besaran pada Gerak Rotasi


Besaran Rumus Satuan Besaran Rumus Satuan
Jarak tempuh
Jarak tempuh s m sudut q = s/r rad
Kecepatan V = s/t m/s Kecepatan sudut rad/s
Percepatan a = V/t m/s2 Percepatan sudut rad/s2
Massa m kg Momen inersia I = mr2 kg . m2
Momen
Gaya F = ma N gaya/torsi Nm
Momentum p = mv kg . m/s Momentum sudut kg . m2/s
Energi Nm Energi kinetik Nm
kinetik (Joule) rotasi (Joule)

Dibawah ini adalah tabel yang menyimpulkan hubungan antara gerak translasi dan
gerak rotasi

Konsep Gerak Translasi Hubungan Gerak Rotasi


Penyebab akselerasi
Kesukaran untuk
berakselerasi m I
Hukum newton 2
Kesetimbangan Benda Tegar
Kesetimbangan benda tegar adalah kondisi dimana momentum benda tegar
sama dengan nol. Artinya jika awalnya benda tegar tersebut diam, maka ia akan
tetap diam. Namun jika awalnya benda tegar tersebut bergerak dengan kecepatan
konstan, maka ia akan tetap bergerak dengan kecepatan konstan.
Sedangkan benda tegar sendiri adalah benda yang bentuknya (geometrinya) akan
selalu tetap sekalipun dikenakan gaya. Jadi sekalipun dia bergerak
translasi atau rotasi bentuknya tidak akan berubah, contohnya meja, kursi, bola,
dll.
Besaran Pokok dan Besaran Turunan
Perlu diperhatikan bahwa momentum terbagi menjadi dua, yakni
momentum linear dan momentum angular. Pertama-tama kita meninjau
momentum linear p = 0. Momentum linear dan impuls dihubungkan oleh
persamaan

dapat juga ditulis menjadi

karena p konstan maka akibatnya sama dengan 0.

Sehingga

Kemudian dengan cara yang sama kita meninjau momentum angular L.


Momentum angular dan impuls angular dihubungkan oleh persamaan

atau dapat juga ditulis menjadi

Karena L konstan maka akibatnya sama dengan nol.


Sehingga .

Akhirnya dapat disimpulkan bahwa suatu benda/sistem dikatakan setimbang jika


ia memenuhi dua syarat berikut:

1.
2.
Jenis-jenis Kesetimbangan Benda Tegar

Secara umum kesetimbangan benda tegar dapat dikelompokkan menjadi


dua, yakni kesetimbangan dinamis (benda yang bergerak baik secara
translasi/linear ataupun secara angular dan kesetimbangan statis (benda yang
betul-betul diam).

Kesetimbangan statis itu sendiri dikelompokkan menjadi 2, yaitu :

1. Kesetimbangan stabil, terjadi apabila suatu benda diberikan gaya maka


posisinya akan berubah. Namun bila gaya tersebut dihilangkan maka
posisinya akan kembali ke titik semula.
2. Kesetimbangan labil (tidak stabil), terjadi apabila suatu benda diberikan
gaya maka posisinya akan berubah. Namun bila gaya tersebut dihilangkan
maka posisinya tidak akan kembali ke titik semula.
Contoh kesetimbangan stabil: kelereng di dasar mangkok ½ lingkaran. Ketika
kelerang diberi gangguan (gaya) sehingga posisinya menjadi naik, namun ketika
gaya tersebut dihilangkan maka posisi kelereng akan kembali ke dasar mangkok.

Sedangkan contoh kesetimbangan labil: kelereng yang diam di puncak


mangkok ½ lingkaran yang terbalik. Ketika kelereng diberi gangguan sedikit,
maka ia akan jatuh ke bawah, dan tidak akan kembali ke posisi semula.
Contoh kesetimbangan netral: kelereng yang ada di atas lantai. Ketika
kelereng diberi gangguan, maka posisinya akan bergeser. Namun titik beratnya
tidak akan berpindah secara vertikal.

2. Penilaian Sikap
Teknik : Pengamatan
Instrumen : Lembar Pengamatan
Bentuk Instrumen : Rubrik Penilaian Sikap

Skor yang diperoleh


No. Aspek yang dinilai
1 2 3
1. Rasa ingin Tahu
2. Ketekunan dan bertanggung jawab dalam belajar
3. Keterampilan berkomunikasi pada saat belajar
4. Bekerjasama dalam kelompok

RUBRIK PENILAIAN SIKAP


No Aspek yang dinilai Rubrik
1 Rasa ingin Tahu 3: menunjukkan rasa ingin tahu yang
besar, antusias, aktif dalam kegiatan
kelompok
2: menunjukkan rasa ingin tahu, namun
tidak terlalu antusias, dan baru terlibat
aktif dalam kegiatan kelompok ketika
disuruh
1: tidak menunjukkan antusias dalam
pengamatan, sulit terlibat aktif dalam
kegiatan kelompok walaupun telah
didorong untuk terlibat
2 Ketekunan dan 3: tekun dalam menyelesaikan tugas
bertanggung jawab dengan hasil terbaik yang bisa
dalam belajar dilakukan, bertanggung jawab dalam
menyelesaikan tugasnya tepat waktu.
2: tekun dalam menyelesaikan tugas
dengan hasil terbaik yang bisa
dilakukan, namun tidak bertanggung
jawab dalam menyelesaikan tugasnya
tepat waktu.
1: tidak tekun dalam menyelesaikan tugas
dengan hasil terbaik yang bisa
dilakukan, tidak bertanggung jawab
untuk selesai tepat waktu.
3 Keterampilan 3: aktif dalam tanya jawab, dapat
berkomunikasi pada mengemukaan gagasan atau ide,
saat belajar menghargai pendapat siswa lain
2: aktif dalam tanya jawab, tidak ikut
mengemukaan gagasan atau ide,
menghargai pendapat siswa lain
1. aktif dalam tanya jawab, tidak ikut
mengemukaan gagasan atau ide, kurang
menghargai pendapat siswa lain
4 Bekerjasama dalam 3: membagi tugas dalam melakukan
kelompok percobaan dan menyelesaikan tugas
yang diberikan dalam kelompok.
2: menyelesaikan tugas dalam kelompok
dengan bantuan teman atau guru.
1: tidak ikut bekerja dalam percobaan.

3. Penilaian Pengetahuan
Teknik : Tes tertulis
instrumen : Lembar tes tertulis
bentuk instrumen : essay
RUBIK PENILAIAN TES ESSAY
N Soal Kunci Jawaban Skor
o
1 Apa yang dimaksud dengan - Gerak rotasi adalah gerak 10
gerak rotasi? perputaran benda pada
Berikan contohnya dalam porosnya.
kehidupan sehari-hari. - Contoh: perputaran bumi
pada porosnya.

2 Apa yang dimaksud dengan - Gerak translasi adalah 10


gerak translasi? gerak berpindah tempat
Berikan contohnya dalam dari suatu titik ke titik
kehidupan sehari-hari. lainnya.
- Contoh: sepeda atau mobil
yang melintasi jalan raya
dimana terjadi gerakan
menggelinding atau
berpindah dari suatu tempat
ke tempat lainnya pada
lintasan yang lurus.
3 Tiga roda berhubungan tampak Diketahui: 20
pada gambar. Jari-jari roda r 1=6 cm , r 3=3 cm ,
berturut-turut r 1 ,r 2 , dan r 2=2 cm , v 3=50 m/ s
r 3 adalah 6 cm, 2 cm, dan 3 Karena roda 2 dan 3
cm. jika roda ketiga diputar dihubungkan oleh rantai, maka
dengan kecepatan 50 m/s, kecepatan translasi di roda 2
hitunglah kecepatan roda sama dengan di roda 3,
tersebut. sehingga v 3=v 2=50 m/s

Ditanya: v 1 = ……?

Penyelesaian:
Roda 1 dan 2 berhubungan
sepusat, maka kecepatan
sudutnya sama, sehingga
ω1 =ω2
v1 v2
=
r1 r2
v1 50 m/s
=
0,06 m 0,02 m

50 m/s × 0,06 m
v 1= =150 m/ s
0,02 m
4 Ketika kita membuka pintu, kita Torsi (momen gaya) adalah 10
lebih mudah mendorong atau sebuah besaran yang
menarik pintu bila kusen berada menyatakan besarnya gaya
jauh dari poros atau engsel. yang bekerja pada sebuah
Dari kegiatan tersebuat, maka benda sehingga mengakibatkan
apakah yang dimaksud dengan benda tersebut berotasi.
torsi?
5 Gambar berikut adalah sebuah Diketahui: 10
batang yang ditarik dengan F = 50 N
gaya 50 N. Tentukan momen r = 10 m
gaya terhadapa titik O. θ = 45°

F = 50 N ditanya: τ =¿ ……?

Penyelesaian:
τ =Frsinθ
τ =( 50 N )( 10 m ) sin 45 °
A 10 O
1
m τ =(500 Nm)( √ 2)
2

τ =250 √ 2 Nm
6 Jelaskan apa yang dimaksud Kesetimbangan benda tegar 10
dengan kesetimbangan benda adalah suatu kondisi benda
tegar? dengan resultan gaya dan
resultan momen gaya yang
bekerja pada benda tegar sama
dengan nol.

7 Sebutkan dan jelaskan jenis- Jenis-jenis benda tegar: 10


jenis benda tegar? a. Kesetimbangan stabil
adalah kesetimbangan
suatu benda dimana
setelah gangguan yang
diberikan pada benda
dihentikan, benda akan
kembali ke posisi
kesetimbangan semula.
b. Kesetimbangan labil
adalah kesetimbangan
pada suatu benda
dimana setelah
gangguan yang dialami
benda dihentikan, benda
tidak kembali ke posisi
kesetimbangan semula.
c. Kesetimbangan netal
adalah kesetimbangan
yang dimiliki benda
dimana gangguan yang
dialaminya tidak
menyebabkan perubahan
titik beratnya.
8 Seorang siswa menempatkan Diketahui: 20
benda balok B = 4 kg di ujung mB =4 kg
papan yang ditumpu di 4 m dari R A =2 m
B, kemudian agar papan dalam RB =4 m
keadaan setimbang ditempatkan
benda A di 2 m dari titik tumpu. Ditanya: m A dan T =¿ ….?
Hitung besar massa benda A
yang harus ditempatkan agar Penyelesaian:
sistem setimbang dan besar ∑τ =W B R B−W A R A=0
gaya tumpu T. ¿ 40 × 4−W A × 2=0
Jadi W A =80 N
W A =m A g
80 N=m A ×10
80
m A= =8 kg
10

∑ F=T −( W A + W B ) =0
T =( W A + W B )
T =80 N +40 N
T =120 N

Jumlah nilai TES URAIAN 100

4. Lembar Kerja Peserta Didik


MOMEN GAYA (TORSI)

Nama Kelompok :
Anggota : 1.
2.
3.
4.
dst.
Momen gaya (torsi) adalah besaran yang menyebabkan benda bergerak
melingkar. Torsi merupakan besaran yang analog dengan gaya untuk gerak lurus.
Jadi, jika pada gerak lurus, yang menyebabkan gerak sebuah benda adalah gaya F,
maka pada gerak melingkar peran gaya F itu dilakukan oleh torsi (momen gaya).
Contoh penerapan dalam kehidupan sehari- hari prinsip torsi ini adalah ketika
membuka pintu, kita lebih muda mendorong atau menarik pintu bila kusen berada
jauh dari poros atau engsel. Hal ini karena ketika makin jauh dari engsel, torsinya
makin besar.

A. Tujuan
Siswa dapat menganalisis hubungan antara gaya, jarak dan torsi.

B. Alat dan Bahan


1. Laptop
2. Simulasi Phet Torque

C. Langkah-langkah Kegiatan
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Buka simulasi Phet Torque dan pilih percobaan torsi (momen gaya).
3. Tentukan nilai gaya dan jarak, klik tombol go untuk menjalakan simulasi.
4. Catatlah nilai torsi dari hasil pengamatan.
5. Ulangi langkah dengan nilai gaya dan jarak yang berbeda.

D. Hasil Pengamatan
Tabel data dan analisis data
N Gaya yang diberikan Jari-jari Gaya (m) Momen Gaya (Nm)
o (N)
1
2
3

E. Pertanyaan Analisis
1. Bagaimana hubungan antara gaya yang diberikan dengan besar torsi?
……………………………………………………………………………
2. Bagaimana besar torsi jika gaya yang diberikan di perbesar dan jari-jari
gaya tetap konstan?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
3. Apakah percobaan yang anda lakukan sesuai dengan teori yang ada?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


(LKPD)
TITIK BERAT

Nama Kelompok :
Anggota : 1.
2.
3.
4.
dst.

1
3

Suatu ketika Riri menemukan potongan kertas berbentuk 3 bangun luas


disamping, kemudian ia mengambil potongan kertas tersebut dan meletakkannya
di atas jari telunjuknya namun, ketika potongan kertas itu diletakkan, potongan
kertas tersebut terjatuh karena posisnya yang tidak tepat pada titik beratnya (tidak
seimbang). Agar potongan gambar tersebut menjadi seimbang, apa yang harus
Riri lakukan?

A. Tujuan
Siswa dapat menentukan letak titik berat untuk benda yang teratur maupun
tidak teratur.

B. Alat dan Bahan


1. Benang dengan beban
2. Karton (yang sudah dibentuk dengan ukuran yang telah ditentukan)
3. Penggaris
4. Pensil
5. Pin
6. Sterofom

C. Langkah-langkah Kegiatan
1. Siapkan alat dan bahan yang telah ditentukan.
2. Lubangi karton yang telah dipersiapkan sebelumnya sebanyak 2 lubang
menggunakan pelubang kertas.
3. Rekatkan karton yang sudah di lubangi ke styrofoam dengan
menggunakan pin.
4. Ikatkan benang yang sudah digantungi beban diujung pin, usahakan
bangunan tidak bergerak dengan bebas.
5. Setelah seimbang, buatlah garis yang lurus yang dibuat benang terhadap
bangunan.
6. Lakukan langkah 3-5 untuk lubang yang lain.
7. Lakukan langkah 3-6 untuk bentuk bangunan yang lainnya.

D. Hasil Pengamatan
Tabel data dan analisis data
N Benda X0 Y0
o
1 Bangun 1
2 Bangun 2
3 Bangun 3

Perhitungan
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………

E. Pertanyaan Analisis
1. Bagaimana cara mengetahui titik berak suatu benda yang homogen?
………………………………………………………………………………
……..
2. Bagaimana cara mengetahui titik berak suatu benda yang memiliki bentuk
tidak teratur?
………………………………………………………………………………
…….
………………………………………………………………………………
…….
3. Dalam hasil percobaan dengan hasil perhitungan yang telah kamu lakukan,
apakah ada perbedaan? Jelaskan mengapa!
………………………………………………………………………………
……
………………………………………………………………………………
……

F. Kesimpulan
...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai