DIBUAT OLEH
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
JAKARTA
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan karunia-Nya, tugas makalah kewarganegaraan yang berjudul Geostrategi
Indonesia/ Ketahanan Nasional Indonesia ini dapat kami selesaikan.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui lebih jauh tentang
Geostrategi /Ketahanan Nasional Indonesia.
Namun, makalah ini yang masih jauh dari sempurna, sehingga kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Demikianlah makalah ini kami buat, kami berharap makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4
2.1 Rumusan masalah........................................................................................................5
1.2 Tujuan..........................................................................................................................5
BAB II ISI
2.1 Perkembangan Indonesia & Perkembangan Dunia.....................................................5
2.2 Konsep Perang & Damai bagi Indonesia.....................................................................6
2.3 Konsep Hankamrata....................................................................................................7
2.4 Prinsip-prinsip Ketahanan Regional............................................................................7
BAB III
KESIMPULAN ................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
Apa yang dimaksud dengan konsep perang dan damai bagi Indonesia?
1.2 Tujuan
Adapun tujuan kami dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
BAB II
ISI
landasan yang kokoh. Politik dan konsep hankamnas telah lahir, dikembangkan dan
dilaksanakan
sejak
bangsa
Indonesia
dituntut
untuk
mempertahankan
dan
kemampuan
mengembangkan
ketahanan
regional,
dalam
upaya
ideologi
politik
sosial-budaya
ekonomi
hankam
Bidang-bidang ini bertujuan untuk memperkokoh bangsa sebagai satu regional yang
solid dan erat.
Dalam melaksanakan kehidupan bernegara, sebuah negara tidak mampu hidup
sendiri tanpa orang lain. Sama halnya dengan Indonesia. Indonesia membutuhkan
negara lain untuk mendukung kehidupannya sebagai suatu bangsa. Salah satu upaya
yang dilakukan adalah dengan mengadakan kerja sama regional. Kerja sama regional
adalah kerja sama yang timbul antara dua atau lebih negara dalam suatu wilayah
tertentu. Kerja sama ini biasanya dilakukan pada bidang ekonomi, sosial budaya,
keamanan, dan politik. Contohnya, kerjasama di bidang Hankam antara Indonesia dan
Singapura dirintis sejak berakhirnya konfrontasi, dan mulai berjalan tahun 1974 dalam
suatu latihan bersama Angkatan Laut kedua negara. Perkembangan kerjasama tersebut,
ditandai dengan diselenggaranya Sidang tahunan JTC (Joint Training Committee) antara
TNI dan RSAF (Royal Singapura Air Force). Latma tahunan SAFKAR INDOPURA
dan JATWG (Joint Army Training Working Group) antara AD kedua negara. Latma
tahunan EAGLE dan JNTWG (Joint Navy Training Working Group) antara AL kedua
negara. Latma tahunan ELANG INDOPURA kemudian diganti CAMAR
INDOPURA dan JAFTWG (Joint Air Force Training Working Group) antara AU
kedua negara.
Indonesia menganut paham politik luar negeri bebas aktif. Menurut buku
Rencana Strategi Pelaksanaan Politik Luar Negeri Republik Indonesia (1984-1988),
politik luar negeri diartikan sebagai suatu kebijaksanaan yang diambil oleh pemerintah
dalam rangka hubungannya dengan dunia internasional dalam usaha untuk mencapai
tujuan nasional. Dari uraian di muka sesungguhnya dapat diketahui bahwa tujuan
politik luar negeri adalah untuk mewujudkan kepentingan nasional. Tujuan tersebut
memuat gambaran mengenai keadaan negara dimasa mendatang serta kondisi masa
depan yang diinginkan.
Sedangkan, menurut pendapat Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, bebas,
dalam artian bahwa Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang pada
dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa yang dicerminkan dalam falsafah
Pancasila. Aktif, berarti bahwa dalam menjalankan kebijakan luar negrinya, Indonesia
tidak bersikap pasif reaktif atas kejadian-kejadian internasional, melainkan bersikap
aktif.
Contoh -contoh politik luar negeri bebas aktif yang pernah dilakukan Indonesia
adalah :
1. Terlibat secara aktif dalam Gerakan Non Blok (GNB).
2. Masuk menjadi anggota PBB.
3. Memprakarsai pembentukan ASEAN melalui deklarasi Bangkok.
4. Mengeluarkan UU No. 29 thn 1999 tentang pengesahan konvensi internasional
tentang penghapusan segala bentuk diskriminasi rasial.
5. Mengirim pasukan perdamaian di bawah naungan PBB.
6. Pembentukan CGI.
7. Persetujuan dibentuknya AFTA.
8. Melakukan perjanjian RI-Malaysia tentang penetapan garis landas kontinen kedua
negara thn 1969.
BAB III
KESIMPULAN
Dalam rangka mendukung penyelenggaraan kegiatan berbangsa dan bernegara,
Indonesia mengadakan kerja sama regional dengan negara-negara dalam suatu wilayah
tertentu , seperti negara-negara ASEAN. Kerja sama yang dilakukan berupa kerja sama
dalam sektor ekonomi, sosial budaya, keuangan, pertahanan keamanan, dan budaya.
Wawasan nasional bangsa Indonesia tidak mengembangkan ajaran tentang
kekuasaan dan adu kekuatan, karena hal tersebut mengandung benih benih
persengketaan dan ekspansionisme. Bagi bangsa Indonesia, perang adalah tindakan
tidak berperikemanusiaan, tidak sesuai dengan martabat manusia. Sehingga, dalam
praktiknya, Indonesia lebih mengutamakan jalan damai daripada jalan perang.
Paham politik luar negeri Indonesia adalah politik bebas aktif. Bebas, dalam
artian bahwa Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya
tidak sesuai dengan kepribadian bangsa yang dicerminkan dalam falsafah Pancasila.
Aktif, berarti bahwa dalam menjalankan kebijakan luar negrinya, Indonesia tidak
bersikap pasif reaktif atas kejadian-kejadian internasional, melainkan bersikap aktif.
DAFTAR PUSTAKA
Nasution, AH. 1984. Bentuk-Bentuk Peperangan dan Pembangunan Pertahanan
Kita, dalam Pokok-Pokok Gerilya dan Pertahanan Republik Indonesia di
Masa Lalu dan Masa yang akan Datang, Bandung: Penerbit Angkasa, pp.
241-264
http://farrasnia-wawasannasionalindonesia.blogspot.com/
http://lindajuwita.blogspot.com/2011/03/politik-serta-strategi-pertahanan.html
http://puputperdana.blogspot.com/2013/02/hubungan-regional-indonesia-dan.html
https://aphroditeluvapple.wordpress.com/tag/politi-bebas-aktif/