Anda di halaman 1dari 7

Makalah tentang meneladani

perjuangan rasul di
Makkah.
Nama : Faishal abyyudzakir
Kelas : X MIA 3
No.absen : 8
Sosok manusia terpopuler
sepanjang masa telah lahir di padang
pasir yang tandus menjelang akhir
abad ke 6 M. Namanya paling
banyak disebut dan tak tertandingi
oleh tokoh dunia manapun didunia
ini. Keluhuran budi pekertinya
menjadi suri tauladan bagi siapapun
yang mendambakan kedamaian dan
kebahagiaan. Beliaulah yang
menjadi nabi terakhir yang di utus
oleh Allah SWT kepada umat
manusia dan menjadi penyempurna
dari ajaran-jaran yang di bawa oleh para nabi terdahulu, beliaulah nabi Muhammad
SAW. Mari kita lihat pendapat tokoh-tokoh ilmuwan dunia tentang sosok nabi
Muhammad SAW.

Michael Hart dalam bukunya bertajuk ‘The 100: A Ranking of the Most
Influential Persons in History’ telah menempatkan Nabi Muhammad saw sebagai
tokoh nomor 1 yang paling berpengaruh sepanjang sejarah. Apa kata penulis
“Jatuhnya pilihan saya kepada Muhammad SAW dalam urutan pertama daftar
Seratus Tokoh yang berpengaruh di dunia mungkin mengejutkan sementara pembaca
dan mungkin jadi tanda tanya sebagian yang lain. Tapi saya berpegang pada
keyakinan saya, dialah Muhammad SAW satu-satunya manusia dalam sejarah yang
berhasil meraih sukses-sukses luar biasa baik ditilik dari ukuran agama maupun
ruang lingkup duniawi”.

Seorang Orientalis Jerman Bretly Hiler di dalam bukunya “Orang-Orang Timur


dan Keyakinan-keyakinan Mereka” mengatakan : “Muhammad SAW adalah seorang
kepala negara dan punya perhatian besar pada kehidupan rakyat dan kebebasannya.
Dia menghukum orang-orang yang melakukan pidana sesuai dengan kondisi
zamannya dan sesuai dengan situasi kelompok-kelompok buas di mana Nabi hidup di
antara mereka. Nabi ini adalah seorang penyeru kepada agama Tuhan Yang Esa. Di
dalam dakwahnya, dia menggunakan cara yang lembut dan santun meskipun dengan
musuh-musuhnya. Pada kepribadiaannya ada dua sifat yang paling utama dimiliki
oleh jiwa manusia. Keduanya adalah “keadilan dan kasih sayang”.
Mahatma Gandhi, bertutur : “Ajaran yang dibawa oleh Muhammad SAW adalah
peninggalan yang paling bijaksana bukan hanya untuk muslim tapi utk seluruh umat
manusia.”

 Awal Mula Dakwah Nabi

Pada mulanya, dakwah Nabi Muhammad di Mekkah dimulai dari sanak


keluarga dan kerabat dekat. Itupun dilakukan secara sembunyi-sembunyi, dirumah
salah seorang sahabat yang bernama Al Arqom bin Abil Arqom Al Makhzumi.
Upaya tersebut membuahkan hasil yang cukup menggembirakan. Kurang lebih tiga
tahun ada 39 orang yang menyatakan iman dan Islam, semuanya dari kerabat dekat
dan sahabat-sahabat yang lain. Di antara kerabat dekat yang masuk Islam waktu itu
antara lain Khadijah, Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar, Zaid bin Haritsah. Khadijah,
istri Nabi orang yang cukup terpandang dan kaya raya. Ab Bakar, seorang dermawan
yang kaya raya. Ali bin Abi Thalib, seorang pemuda yang cukup cerdas dan
dihormati. Dengan masuk Islamnya orang-orang tersebut, membawa pengaruh besar
pada dakwah Nabi sampai masa berikutnya. Karena orang-orang tersebut cukup
dihormati dikalangan orang-orang Quraisy.

Diantara sahabat yang menyusul masuk Islam antara lain Usman bin Affan, Zubair
bin Awwam, Saad bin Abi Waqash, Abdurahman bin Auf, Fatimah binti Khatab
serta suaminya (Said bin Zaid), Arqam bin Abil Arqam, Thalhah bin Ubaidillah.
Mereka termasuk “Assabiqunal Awwalun”, yakni orang-orang yang pertama kali
masuk Islam. Dakwah secara terang-terangan yang dilakukan Nabi Muhammad
SAW mendapat reaksi cukup keras dari para pemuka dan tokoh Quraisy, antara lain
Abu Lahab (Abdul Uzza), Abu Jahal, Umar Ibnu Khatab (Sebelum masuk Islam),
Uqbah bin Abi Muatih, Aswad bin Abdi Jaghuts, Hakam bin Ali Ash, Abu Sufyan
bin Harb (Sebelum masuk Islam), Ummu Jamil (Istri Abu Jahal). Reaksi keras yang
dilakukan oleh para tokoh Quraisy tersebut antara lain berupa ejekan, hinaan,
hasutan, ancaman, dan penganiayaan secara fisik. Hal yang sama juga dilakukan
kepada orang-orang Quraisy sendiri, agar tidak mengikuti seruan Nabi Muhammad
SAW. Namun, Rasulullah tetap tabah dan sabar, dakwah pun tetap dijalankan.
Bahkan semakin terang-terangan dan meluas ke wilayah lain.

Menghadapi sikap Rasulullah tersebut, orang-orang Quraisy bertambah marah,


bahkan pernah merencanakan akan melakukan pembunuhan terhadap Nabi
Muhammad. Rencana tersebut dilakukan menjelang Nabi Muhammad hijrah
ke Yastrib (Madinah) atas pertolongan Allah SWT, waktu itu Nabi selamat dari
rencana pembunuhan tersebut, kemudian bisa hijrah ke Madinah. Nabi Muhammad
SAW susah payah dalam berdakwah karena mendapat tantangan dari Kaum Quraisy,
tetapi makin hari makin didengar orang sehingga makin banyak pengikutnya.
Dakwah Nabi Muhammad di Mekkah dilakukan kurang lebih selama 13 Tahun, dan
selebihnya selama 10 Tahun Nabi Muhammad berada di Madinah. Ketika berdakwah
di Mekkah, tantangan yang dihadapi oleh Rasulullah dan para Sahabat begitu besar.

1) Substansi dakwah Rasulullah SAW

Substansi ajaran Islam periode Makkah, yang didakwahkan Rasulullah SAW di awal
kenabiannya adalah sebagai berikut :

a) Keesaan Allah SWT

Islam mengajarkan bahwa pencipta dan pemelihara alam semesta adalah


Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Allah SWT tempat bergantung segala apa saja
dan makhluk-Nya, tidak beranak dan tidak diperanakkan, serta tidak ada selain Allah
SWT, yang menyamai-Nya (baca dan pelajari QS. A1-Ikhlas, 112: 1-4).

Umat manusia harus beribadah atau menghambakan diri hanya kepada Allah
SWT. Beribadah atau menyembah kepada selain Allah SWT, termasuk ke dalam
perilaku syirik, yang hukumnya haram, dan merupakan dosa yang paling besar
(lihat Q.S An-Nisa’, 4: 48).

b) Hari Kiamat sebagai hari pembalasan

Islam mengajarkan bahwa mati yang dialami oleh setiap manusia, bukanlah
akhir kehidupan, tetapi merupakan awal dari kehidupan yang panjang, yakni
kehidupan di alam kubur dan di alam akhirat.

Manusia yang ketika di dunianya taat beribadah, giat beramal saleh, dan
senantiasa berbudi pekerti yang terpuji, tentu akan memperoleh balasan yang
menyenangkan. Di alam kubur akan memperoleh berbagai kenikmatan dan di alam
akhirat akan ditempatkan di surga yang penuh dengan hal-hal yang memuaskan.
Tetapi manusia yang ketika di dunianya durhaka kepada Allah SWT dan banyak
berbuat jahat, tentu setelah matinya akan mendapat siksa kubur dan dicampakkan ke
dalam neraka yang penuh dengan berbagai macam siksaan. (Baca dan pelajariQ.S.
Al-Qari’ah, 101: 1-11)

c) Kesucian jiwa

Islam menyerukan umat manusia agar senantiasa berusaha menyucikan


jiwanya dan melarang keras mengotorinya. Seseorang dianggap suci jiwanya apabila
selama hayat di kandung badan senantiasa beriman dan bertakwa atau meninggalkan
segala perbuatan dosa, dan dianggap mengotori jiwanya apabila durhaka pada Allah
SWT dan banyak berbuat dosa.

Sungguh beruntung orang yang senantiasa memelihara kesucian jiwanya, dan


alangkah ruginya orang yang mengotori jiwanya (baca Q.S. Asy-Syams, 91: 9-10).

َ ‫﴾ َوقَدْ خ‬٩﴿ ‫قَدْ أ َ ْفلَ َح َمن زَ َّكاهَا‬


﴾١٠﴿ ‫َاب َمن دَسَّاهَا‬

Artinya : “Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa


itu, dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya”.

d) Persaudaraan dan Persatuan

Persaudaraan mempunyai hubungan yang erat dengan persatuan, bahkan


persaudaraan landasan bagi terwujudnya persatuan.Islam mengajarkan bahwa sesama
orang beriman adalah bersaudara. Mereka dituntut untuk saling mencintai dan
sayang-menyayangi, di bawah naungan rida Ilahi. Rasulullah SAW bersabda: “Tidak
dianggap beriman seorang Muslim di antara kamu, sehingga ia mencintai
saudaranya, seperti rnencintai dirinya.” (H.R. Bukhari, Muslim, Ahmad, dan
Nasa’i).

Selain itu sesama umat Islam, hendaknya saling menolong dalam kebaikan
dan ketakwaan, jangan sekali-kali tolong-menolong dalam dosa serta permusuhan.
Jangan saling menganiaya dan jangan pula membiarkan saudaranya yang teraniaya
tanpa diberikan pertolongan. Sedangkan umat Islam yang mampu disuruh untuk
memberikan pertolongan kepada saudaranya yang du’afa, yakni para fakir miskin
dan anak-anak yatim telantar (baca dan pelajari Q.S. Al-Ma’un, 107: 1-7).

2. Hikmah strategi dakwah Rasulullah Saw periode Mekah


Hikmah yang dapat diambil dari sejarah dakwah Rasulullah saw periode Mekah,
antara lain sebagai berikut :

a. Menyadari bahwa melalui sifat sabar, ulet, lemah lembut dan tidak merusak
dalam menjalankan amar ma’ruf nahi munkar pasti akan mendapatkan
pertolongan Allah SWT

b. Menyadari dan memahami bahwa seorang rasul hanyalah bertugas


menyampaikan risalah dari Allah SWT. Seorang rasul tidak bisa memberi
petunjuk (hidayah) bahkan kepada keluarga dan orang yang dicintai sekalipun. (
QS. 28 : 56 )

c. Memahami bahwa Allah SWT pasti akan menguji seseorang yang akan terpilih
menjadi utusan atau rasul-Nya. Oleh karena itu sangat wajar bila sesorang ingin
menjadi pemimpin atau menduduki jabatan tertentu terlebih dahulu harus diuji.

d. Dapat mengambil contoh cara-cara berdakwah yang dilakukan nabi saw,


bijaksana, pandai menggunakan kesempatan yang berharga, dapat menarik
perhatian orang tanpa menimbulkan kebosanan. Seperti yang digambarkan
dalam Surat an-Nahl : 125 sebagai berikut :

َ ‫سنُ ِإ َّن َربَّكَ ه َُو أ َ ْعلَ ُم ِب َمن‬


‫ض َّل‬ َ ‫سنَ ِة َو َجاد ِْل ُهم ِبالَّتِي ه‬
َ ْ‫ِي أَح‬ َ ‫ظ ِة ْال َح‬
َ ‫س ِبي ِل َر ِبكَ ِب ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َم ْو ِع‬ ُ ْ‫اُد‬
َ ‫ع ِإ ِلى‬
﴾١٢٥﴿ َ‫س ِبي ِل ِه َوه َُو أ َ ْعلَ ُم ِب ْال ُم ْهتَدِين‬
َ ‫َعن‬

Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan tuhanmu dengan hikmah


danpengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara
yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa
yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang
mendapat petunjuk” (QS. An Nahl : 125)

e. Dapat meneladani Nabi SAW sebagai uswatun khasanah, artinya sikap dan
amal perbuatan beliau sehari-hari adalah teladan yang baik, terutama terhadap
ajaran Islam yang didakwahkannya, Firman Allah SWT :

َّ ‫َّللاَ َو ْال َي ْو َم ْاْل ِخ َر َوذَك ََر‬


﴾٢١﴿ ً ‫َّللاَ َكثِيرا‬ َ ‫َّللاِ أُس َْوة ٌ َح‬
َّ ‫سنَةٌ ِل َمن َكانَ َي ْر ُجو‬ ُ ‫لَقَدْ َكانَ لَ ُك ْم فِي َر‬
َّ ‫سو ِل‬

Artinya : “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah” (QS. Al-Ahzab :
21 )
RANGKUMAN :

Bagian terpenting yang menjadi fokus dakwah Rasulullah SAW periode Mekah
dapat dilihat antara lain sebagai berikut.

1. Memperbaiki akhlak masyarakat Mekah yang mengalami dekadensi moral,


seperti tumbuh suburnya kebiasaan berjudi, minum Khamer, dan berzina.
2. Memperbaiki dan meluruskan cara menyembah Tuhan. Agama berhala
menyembah patung-patung. Rasulullah SAW mengajak untuk beralih pada
Islam yang hanya menyembah kepada Allah, Tuhan yang Maha Esa serta
menjauhi sikap musyrik.
3. Menegakkan ajaran Islam tentang persamaan hak dan derajat di antara
manusia.
4. Mengubah kebiasaan bertaklid kepada nenek moyang dan meluruskan segala
adat- istiadat, kepercayaan dan upacara-upacara keagamaan.
5. Nabi Muhammad SAW berdakwah dengan sabar, ikhlas, dan tegas di
antaranya dengan tidak memaksakan kehendak dan lemah lembut.
6. Kebiasaan masyarakat jahiliyah sebelum diutusnya Nabi Muhammad
SAW sebagai rasul ialah terjadinya penyimpangan dalam semua bidang
kehidupan, baik yang berhubungan secara vertikal dengan sang pencipta
maupun hubungan secara horizontal yang menyangkut hubungan kehidupan
sesama manusia.
7. Substansi ajaran Islam periode Mekah, yang harus didakwahkan Rasulullah
SAW di awal kenabiannya adalah sebagai berikut :
Ø Keesaan Allah SWT
Ø Hari Kiamat sebagai hari pembalasan
Ø Kesucian jiwa
Ø Persaudaraan dan Persatuan
8. Strategi dakwah Rasululloh SAW periode Mekah :

Ø Secara diam-diam

Ø Secara terang terangan

Anda mungkin juga menyukai