Anda di halaman 1dari 13

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Di dalam kehidupan kita sehari-hari kata listrik bukan merupakan hal yang asing lagi. Banyak
peralatan rumah tangga yang menggunakan listrik, misalnya setrika, radio, televisi, lemari es, kipas angin,
mesin jahit listrik, magic jar, dan mesin cuci. Hal ini menunjukkan bahwa di dalam kehidupan kita energi
listrik sudah menjadi kebutuhan pokok. Oleh karena itu penting bagi kita untuk mempelajari listrik.
Dalam ilmu fisika, listrik dibedakan menjadi dua macam, yaitu listrik statis dan listrik dinamis. Listrik
statis mempelajari sifat kelistrikan suatu benda tanpa memperhatikan gerakan atau aliran muatan listrik.

Dalam ilmu fisika disebut elektrostatika. Sebaliknya, jika memperhatikan adanya muatan
listrik yang bergerak atau mengalir, maka disebut listrik dinamis atau elektrodinamika. Thales dari Milete
(540 – 546 SM) adalah ahli pikir Yunani purba, yang menurut sejarahnya bahwa gejala listrik statis
terjadi pada batu ambar yang digosok dengan bulu. Ternyata batu ambar tersebut dapat menarik benda-
benda ringan yang lain misalnya bulu ayam. Dalam bahasa Yunani batu ambar sering disebut elektron.
Benda-benda tertentu yang telah digosok dapat menarik benda-benda kecil yang ada di sekitarnya. Benda-
benda yang telah digosok dan dapat menarik benda kecil yang ada di sekitarnya ini disebut benda yang
telah bermuatan listrik.

Benjamin Franklin (1706-1790) adalah seorang negarawan terkemuka dan membantu dalam penyusunan
undangundang Amerika Serikat. Dia juga seorang pengarang, penerbit, filsuf, dan ilmuwan. Selain
penangkal petir, dia menciptakan kursi goyang, kompor berbahan bakar kayu, dan kacamata dua fokus.
Pada tahun 1770, dia menemukan arus hangat di Samudra Atlantik yang diberi nama Gulf Stream (Arus
Teluk).

Cara tradisional untuk memperoleh benda bermuatan listrik bisa dilakukan dengan gosokan. Jika dua
benda saling digosokkan, maka elektron dari benda yang satu akan pindah ke benda yang lain, sehingga
benda yang kehilangan elektron akan bermuatan positif dan benda yang menerima pindahan elektron akan
bermuatan negatif. Menurut Benjamin Franklin (1706–1790), adanya perpindahan muatan dari benda satu
ke benda yang lain merupakan implikasi dari hukum kekekalan muatan, artinya pada saat terjadi gosokan
antara dua benda, tidak menciptakan muatan listrik baru namun prosesnya merupakan perpindahan
muatan dari satu benda ke benda yang lain.

B. Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan Listrik Statis?


b. Apa yang dimaksud dengan Hukum Gaus ?
c. Apa yang dimaksud dengan Potensial Listrik dan Energi potensial Listrik ?
c. Apa yang dimaksud dengan Kapasitor ?
d. Bagaimana peranan Listrik Statis dalam kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan
1. Agar pembaca dapat memahami sifat Muatan Listrik.
2. Agar pembaca mengetahui pengertian Listrik Statis.
3. Agar pembaca mengetahui bagian bagian dari listrik statis.
4. Agar pembaca mengetahui Hukum Gauss.
5. Agar pembaca mengetahui Kapasitor.
5. Agar pembaca dapat mengetahui manfaat dan penggunaan Listrik Statis dalam kehidupan
sehari-hari.

D. Isi
 Pengertian Listrik Statis

Listrik berasal dari bahasa inggris electricity atau electric atau electrical. Listrik adalah
suatu kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan proton yang mengalir melalui
penghantar dalam sebuah rangkaian yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya.

 Suatu interaksi dari benda-benda yang bermuatan listrik merupakan fenomena fisika yang
dinamakan listrik statis. Pada listrik statis akan dibahas mengenai muatan listrik yang berada
dalam keadaan diam (statis). Gejala listrik statis pertama kali ditemukan oleh orang Yunani, yaitu
ketika mereka mengamati peristiwa batu yang dapat menarik benda kecil dan ringan (Sri. S,
2012). Jika penggaris didekatkan pada potongan kertas kecil-kecil maka potongan kertas tersebut
tentu akan tertarik oleh sisir plastik. Gejala kelistrikan seperti ini disebut dengan listrik statis.

 Hukum Gaus
Hukum Gauss adalah hukum yang menentukan besarnya sebuah fluks listrik yang melalui sebuah bida
ng. Hukum gauss menyatakan bahwa besar dari fluks listrik yang melalui sebuah bidang akan berbanding
lurus dengan kuat medan listrik yang menembus bidang, berbanding lurus dengan area bidang dan berban
ding lurus dengan cosinus sudut yang dibentuk fluks listrik terhadap garis normal.

Hukum ini dirumuskan oleh Carl Friedrich Gauss (1777-


1855). Beliau adalah salah seorang matematikawan terbesar sepanjang masa. Banyak bidang hukum mate
matika yang dipengaruhinya dan dia membuat kontribusi yang sama pentingnya untuk fisika teoritis.

Hukum Gauss berbunyi "bahwa fluks listrik total yang melalui sembarang permukaan tertutup (seb
uah permukaan yang mencakup volume tertentu) sebanding dengan muatan lisfiik (netto) total di dala
m permukaan itu" .

Hukum Gauss dapat digunakan untuk menghitung medan listrik dari sistem yang mempunyai kesimetr
ian yang tinggi (misalnya simetri bola, silinder, atau kotak). Untuk menggunakan hukum gauss perlu dipil
ih suatu permukaan khayal yang tertutup (permukaan gauss). Bentuk permukaan tertutup tersebut dapat se
mbarang.

Pada Hukum Gauss medan listrik berpangkal dimuatan positif dan berakhir dimuatan negatif. Apabila
satu atau sejumlah muatan positif dikurung oleh suatu permukaan tertutup tentulah garis garis medan bena
r-
benar menembus keluar dari permukaan tertutup tersebut, secara kuantitatif hasilnya bilangan positif. Seb
aliknya jika yang dikurung (dilingkupi) muatan negatif, tentulah garis-
garis medan akan masuk menuju permukaan tertutup tersebut, maka jumlah garis medan ini bilangan nega
tif. Banyaknya sebanding dengan besarnya (harga mutlak) muatan tersebut. Bila tidak ada muatan yang di
kurung tentulah setiap garis medan yang masuk akan keluar pula dari permukaan tertutup ini dan mengha
silkan jumlah garis medan nol, yang masuk (-) sama dengan yang keluar (+).

Jumlah garis yang keluar dari suatu permukaan tertutup sebanding dengan jumlah muatan listrik yan
g dilingkupi oleh permukaan tertutup itu.

Hukum Gauss terutama digunakan untuk menghitung medan listrik oleh benda bermuatan yang bent
uknya mempunyai simetri, misalnya bidang datar, bola atau silinder. Tetapi sebaliknya bila kuat medan d
alam ruang diketahui tentulah Hukum Gauss dapat pula digunakan untuk menentukan banyaknya muatan
yang dikurung oleh suatu permukaan tertutup. Karena kuat medan listrik dapat pula ditentukan dengan me
nggunakan Hukum Coulomb tentulah hasil kedua cara ini harus sesuai. Artinya kita dapat mendeduksikan
Hukum Coulomb dari penerapan Hukum Gauss.

II. Penggunaan Hukum Gauss


Bila kita hendak menggunakan Hukum Gauss untuk menentukan kuat medan listrik disekitar suatu d
istribusi muatan kita harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Simetri apa yang dipunyai sistem ini, dari sini diperoleh gambaran kualitatif tentang medan tersebut.
2. Pilih suatu permukaan (khayal) yang kita sebut permukaan Gauss yang sesuai dengan bentuk simetri di
atas, melalui titik yang akan ditentukan kuat medannya itu.
3. Pemilihan permukaan Gauss yang tepat akan mengahsilkan E yang sama besar dan tegak lurus pada se
bagian atau seluruh permukaan tertutup tersebut dan nol dipermukaan lain.

III. Hukum Gauss Pada Bola Bermuatan


Bola isolator bermuatan merata dengan rapat muatan :

Di dalam bola diperoleh persamaan :


Di luar bola diperoleh persamaan :

IV. Hukum Gauss Pada Bidang Datar


Menentukan kuat medan listrik sekitar muatan (+) yang tersebar serba sama pada sebuah bidang data
r yang sangat luas, jumlah muatan persatuan luas (rapat muatannya). Sistem ini mempunyai simetri bidan
g, gambaran garis medannya. Misalkan terdapat muatan bidang tak hingga (non konduktor) dengan rapat
muatan. Dipilih permukaan Gauss berupa silinder dengan luas tutup kiri dan kanan sebesar A. Medan listr
ik seragam di kiri dan kanan bidang yang arahnya keluar. Tidak ada fluks yang menembus selimut silinde
r.

Dari hukum Gauss diperoleh :

V. Hukum Gauss Pada Garis Yang Panjang


Menentukan kuat medan listrik disekitar muatan (+) yang tersebar merata sepanjang sebuah garis lur
us yang sangat panjang. Misalkan jumlah muatan persatuan panjang (rapat muatan). Misalkan terdapat m
uatan garis tak hingga dengan rapat muatan. Dipilih permukaan Gauss berupa silinder setinggi h dan
berjari-
jari r dengan sumbu yang terletak pada muatan garis. Medan listrik seragam menembus selimut silinder d
an tidak ada fluks yang menembus tutup atas dan tutup bawah silinder.
Dari hukum Gauss diperoleh :

Aplikasi Elektrostatik Dalam Kehidupan Sehari hari

1. Batang Plastik yang Saling Tarik Menarik

2. Mesin Cetak
Mesin fotocopy bekerja berdasarkan prinsip gaya tarik menarik antar muatan yang tidak sejenis. Muatan
positif diberikan pada silinder aluminium (Al) berlapis Selenium(Se). Selanjutnya silinder disinari dengan
proyeksi gambar/naskah yang akan dikopi. Selenium merupakan Fotokonduktor, yaitu materi yang
bersifat isolator dalam keadaan gelap dan bersifat konduktor jika mendapat cahaya. Bagian Se yang
terkena sinar akan bersifat konduktif dan akan menghantarkan elektron dari Al untuk menetralkan muatan
positif di bagian tersebut. Bagian Se yang tidak mendapat sinar tetap bermuatan positif. Partikel tonerakan
menempel pada lapisan Se yang bermuatan positif. Selembar kertas di beri muatan positif di lewatkan
pada silinder itu sehingga partikel toner yang bermuatan negatif akan ditarik menuju kertas yang
bermuatan positif. Pola partikel toner pada kertas akan membentuk bayangan naskah/gambar yang
bermuatan positif. Pola partikel toner pada kertas akan membentuk bayangan naskah/gambar yang dikopi.
Toner akan melekat pada kertas yang selanjutnya dilewatkan diantara pelat penggulung yang panas.
Prinsip ini juga berlaku pada printer laser

3. Cat Semprot

Butiran cat dari aerosol menjadi


bermuatan ketika bergesekan dengan mulut pipa semprot dan udara. Bila benda yang dicat diberi muatan
berlawanan, maka butiran cat akan tertarik ke badan benda. Metode ini sangat efektif, efisien, dan murah.

4. Pengendap Elektrostika
Salah satu aplikasi penting dari pelepasan muatan dalam gas adalah electrostatic precipitator . Alat ini
menghilangkan material tertentu dari pembakaran gas, sehingga dapat mengurangi polusi udara. Alat ini
secara khusus digunakan di daerah yang menggunakan bahan bakar minyak dan industri-industri yang
menimbulkan banyak asap. Sistem terbaru dari alat ini mampu menghilangkan lebih dari 99% abu dari
asap

Rambut akan berdiri karena Generator Van de Graaff. Dilaboratorium-laboratorium penelitan biasa
dipakai mesin pembangkit listrik yang bernama Generator Van de Graff. Generator inilah contoh kedua
penerapan listrik statisdalam kehidupan sehari-hari karena merupakan alat yang digunakan untuk
menghasilkan listrik statis tersebut. Cara kerjanya adalah dengan metode gesekan, yaitu gosokan antara
silinder bagian bawah dengan sabuk karet yang menjadikan adanya muatan listrik negatif di sabuk
karetnya.

Energi Potensial Listrik


Konsep energi sangat berguna dalam mekanika. Hukum kekekalan energi memungkinkan kita
memecahkan persoalan-persoalan tanpa perlu mengetahui gaya secara rinsi. Sebagai contoh gaya gravitasi
menarik suatu benda menuju ke permukaan bumi. Baik gaya gravitasi Fg maupun kuat medan gravitasi
(percepatan gravitasi=g) berarah vertikal ke bawah.

Jika mengangkat sebuah benda melawan gaya gravitasi bumi, itu berarti kita melakukan usaha pada
benda, dan sebagai akibatnya energi potensial gravitasi benda bertambah
Konsep energi juga berguna dalam listrik. Gaya listrik F yang dikerjakan pada suatu muatan Uji positif q’
oleh suatu muatan negatif adalah mengarah ke muatan negatif. Vektor kuat medan listrik E= F/q’, juga
mengarah ke muatan negatif.
Untuk menggerakkan muatan uji menjauhi muatan negatif, kita harus melakukan usaha pada muatan uji.
Sebagai akibatnya energi potensial listrik muatan uji bertambah (gambar 2).

Gambar 2

Konsep energi potensial listrik, mirip dengan konsep energi potensial garavitasi. Untuk itu kita akan
menurunkan rumus Energi Potensial Listrik sebagai berikut :

Usaha yang dilakukan gaya (Fw), untuk memindahkan muatan penguji +q’, dari titik P ke Titik Q adalah
W =- Fw . S = -Fw.Δr=-F.(r2-r1)
W adalah besaran skalar, gaya F diberi tanda (-) negatif karena gaya Coulomb berlawanan arah dengan
arah perpindahah Fw=Fq = gaya Coulomb.

W = -k.Q q’/r1 2 x (r2-r1) = – kQ.q’/r1.r2 (r2-r1)

W = -k Q.q'(1/r1 – 1/r2)= k Q.q'(1/r2-1/r1)

W = k Q.q'(1/r2-1/r1) = Δ EP = EP2 – EP1

Jadi usaha yang dilakukan W= pertambahan energi Potensial.


Kesimpulan : Energi Potensial Listrik adalah usaha yang dilakukan gaya Coulomb, untuk memindahkan
muatan uji +q’ dari suatu titik ke titik lainnya.
Jika titik Q, berada di jauh tak terhingga,sehingga r2= ˜ dan 1/r2=0 maka Energi Potensial Listrik dapat
dirumuskan sebagai berikut: Energi Potensial Listrik dari dua muatan Q dan q’ adalah :

Ep = k Q.q’/r, EP termasuk besaran skalar


E= Energi Potensial Listrik satuannya Joule

k = Konstanta = 9.109 N C-2 m2, r= jarak (m)

Q + muatan sumber, q’= muatan uji (Coulomb)

2. Potensial Listrik (V)


Potensial listrik adalah energi potensial per satuan muatan penguji , rumus potensial listrik sebagai berikut
: V = Ep /q’ atau seperti pada gambar berikut

Potensial listrik di titik P dirumuskan :


V = k Q/r

V = Potensial Listrik (Volt)

k = Konstanta Listrik = 9.109 NC-2 m2

Q = Muatan sumber (Coulomb)

r = jarak dari muatan sampai titik P

bentuk penerapan listrik statis dalam kehidupan sehari-hari.

1. Mesin Fotokopi

Mesin fotokopi menggunakan daya tarik muatan listrik berbeda. Suatu pola muatan positif pada pelat
mesin fotokopi, mencitrakan bidang hitam yang akan digandakan, menarik partikel bermuatan negatif dari
bubuk hitam halus yang disebut toner.

Toner menjadi bermuatan negatif, karena berhubungan dengan butir-butir gelas kecil di baki
pengembang. Pola toner dipindahkan di atas secarik kertas kosong dan dipanggang di atasnya.
2. Penangkal Petir

Pelepasan muatan listrik secara tiba-tiba yang menghasilkan bunga api listrik disebut dengan petir.

Loncatan muatan melalui udara menghasilkan cahaya yang sangat kuat dan panas, sehingga menyebabkan
udara memuai secara mendadak.

Pemuaian udara yang mendadak akan menghasilkan bunyi ledakan menggelegar yang dinamakan guntur.

Penangkal petir berupa batang logam yang berujung lancip dan dihubungkan degan kawat logam
berukuran besar.

Penangkal petir dipasang di atas atap rumah atau di atas gedung bangunan tinggi dan dihubungkan ke
dalam tanah melalui kabel logam.

Penangkal petir menyediakan jalan bagi muatan listrik di awan agar dapat berpindah menuju tanah
melalui kawat, sehingga tidak menimbulkan kerusakan pada bangunan.

3. Sisir Rambut

Pada saat kita menyisir rambut yang kering, maka rambut akan menempel dan tertarik oleh sisir. Pada
awalnya, rambut dan sisir tidak bermuatan atau netral. Suatu atom yang netral memiliki jumlah proton
dan elektron yang sama.

Pada saat menggosokkan sisir ke rambut, maka elektron dari rambut akan berpindah ke sisir, sehingga
sisir akan mendapatkan tambahan elektron.

Sisir yan mendapatkan tambahan elektron akan menjadi bermuatan negatif, sedangkan rambut yang
melepaskan elektron, akan menjadi bermuatan positif. Peristiwa tersebut adalah contoh dari mendapatkan
muatan elektron dengan cara digosok.

5. Penggaris dengan Kain Wol

Penggaris plastik yang sudah digosok dengan kain wol akan menjadi bermuatan negatif, karena
mendapatkan tambahan elektron dari wol. Penggaris yang bermuatan tersebut dapat menarik serpihan
kertas yang ada.
6. Cat Semprot

Teknik pengecatan juga menggunakan prinsip kerja muatan listrik statis. Cat yang disemprotkan diberi
muatan listrik yang berlawanan dengan benda yang dicat, sehingga butir-butir cat yang disemprotkan
akan tertarik pada benda yang dicat.

Butiran cat dari aerosol menjadi bermuatan ketika bergesekan dengan mulut pipa semprot dan
udara.Dengan demikian, hasil pengecatan menjadi lebih merata dan mampu menjangkau bagian-bagian
yang sulit, sehingga polusi udara dapat dikurangi.

8. Printer Laser

Printer laser bekerja menggunakan muatan listrik statis. Pada saat drum yang bermuatan positif berputar,
laser bersinar melintasi permukaan yang tidak bermuatan. Laser selanjutnya menggambar pada kertas
yang bermuatan negatif.

Setelah melewati drum yang berputar kertas akan melewati fuser. Pada bagian fuser ini kertas akan
mengalami pemanasan, yang menyebabkan kertas terasa panas pada saat keluar dari printer. Printer laser
banyak dipilih untuk mencetak karena lebih cepat, lebih akurat, dan lebih ekonomis.

Pengertian Kapasitor

Kapasitor adalah peralatan listrik/ komponen elektronika yang digunakan untuk menyimpan energi
listrik dalam waktu yang sangat singkat untuk dibebaskan kembali dengan cepat. Dalam bentuk
sederhana, sebuah kapasitor terdiri dari dua keping logam yang dipisahkan oleh lapisan nonkonduktor
yang disebut elektrik. Kemampuan kapasitor dalam menyimpan energi disebut kapasitas/ kapasitansi yang
dinyatakan delam farad (F).

Kapasitor (Capacitor=C) atau yang dikenal dengan kondensator (Condensator) merupakan sebuah
komponen Elektronika Pasif yang dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu sementara dengan satuan
kapasitansinya yaitu Farad. Satuan kapasitor tersebut diambil dari nama sang penemunya yakni Michael
Faraday (1791 – 1867) dari Inggris. Tetapi Farad merupakan satuan yang sangat besar, karena itulah
biasanya kapasitor yang dipakai dalam peralatan Elektronika merupakan satuan Farad yang diperkecil
menjadi:

 PikoFarad (pF) = 1x10-2 F


 NanoFarad (nF) = 1x10-9 F
 MicroFarad (µF) = 1x10-6 F

Untuk konversi satuan farad yaitu sebagai berikut ini:

 1 Farad = 1.000.000 µF (mikro Farad)


 1 µF = 1.000 nF (nano Farad)
 1 µF = 1.000.000 pF (piko Farad)
 1 nF = 1.000 pF (piko Farad)
Kapasitor sendiri merupakan komponen elektronika yang terdiri atas 2 pelat konduktor yang biasanya
terbuat dari logam dan isolator yang diantaranya sebagai pemisah.

Fungsi Kapasitor
Terdapat beberapa fungsi dari kapasitor. Fungsi kapasitor adalah sebagai berikut ini:

 Untuk menyimpan sebuah tegangan atau arus listrik.


 Sebagai isolator yang dapt menghambat arus DC (Direct Current).
 Sebagai konduktor yang dapat melewatkan arus AC (Alternating Current).
 Untuk pembangkit frekuensi dalam rangkaian osilator.
 Sebagai penyaring (filter) dalam rangkaian power supply (Catu Daya).
 Sebagai pemilih gelombang frekuensi.
 Untuk penggeser fasa.
 Sebagai kopling.

Jenis-jenis Kapasitor
Kapasitor berdasarkan dari bahan isolator dan nilainya terbagi menjadi 2 jenis yaitu kapasitor nilai tetap
dan kapasitor variabel. Penjelasan tentang jenis jenis kapasitor adalah sebagai berikut ini.

1. Kapasitor Nilai Tetap adalah kapasitor yang nilainya tidak pernah berubah (konstan). Jenis-jenis
kapasitor tetap diantaranya yaitu: kapasitor keramik, kapasitor polyester, kapasitor kertas,
kapasitor mika, kapasitor elektrolit dan kapasitor tantalum.
2. Kapasitor Variabel adalah kapasitor yang nilai kepastiannya bisa diatur atau dapat berubah-ubah.
Kapasitor variabel secara fisik terdiri atas 2 jenis yaitu: VARCO dan Trimmer.

Rumus Kapasitor
Rumus kapasitor adalah adalah sebagai berikut ini:

C=Q/V

Keterangan:
C = Nilai kapasitansi, dalam Fared (F)
Q = Muatan elektron, dalam Coloumb (C)
V = Besar Tegangan, dalam Volt (V)

Kapasitansi sendiri dalam perhitungannya bisa dihitung melalui cara mengetahui luas daerah pelat metal
(A), jarak antara kedua pelat metal (t), dan konstanta bahan elektrik (K). Secara matematis bisa ditulis
seperti berikut ini.

C = (8,85×10-12) (KA/t)

Itulah penjelasan yang bisa kami uraikan tentang Pengertian Kapasitor. Semoga apa yang telah kami
uraikan tersebut di blog temukan pengertian ini bisa bermanfaat untuk kita.

Penggunaan Kapasitor dalam kehidupan sehari-hari

1. Handphone (Hp)
Kapasitor termasuk salah satu komponen pasif yang banyak dipergunakan dalam rangkaian elektronika.
Kondensator dalam bidang elektronika disebut juga kapasitor. Kapasitor berasal dari kata Capasitance
atau kapasitas yang artinya adalah kemampuan untuk menyimpan aliran listrik untuk sementara waktu.
Dalam alat elektronika hp kapasitor besarnya kapasitas dari kondensator dinyatakan dengan satuan farad
(F) dan notasinya ditulis dengan huruf capital C. Nama farad diambil sebagai tanda penghargaan kepada
seorang pencipta kondensator yang bernama Michael Faraday. Penggunaan kapasitor keramik sebagai
rangkaian handphone berfungsi sebagai pembangkit frekuensi dalam rangkaian antenna. Kapasitor
Keramik adalah Kapasitor yang isolatornya terbuat dari Keramik dan berbentuk bulat tipis ataupun
persegi empat. Kapasitor keramik tidak memiliki arah atau polaritas, jadi dapat dipasang bolak-balik
dalam rangkaian Elektronika. Pada umumnya, Nilai Kapasitor Keramik berkisar antara 1pf sampai
0.01µF.

2. Televisi
Komponen kapasitor banyak digunakan pada elektronika yang bernama televisi, pada rangkaian televisi
komponen kapasitor berfungsi untuk peredam tegangan tinggi yang berkisar 2000 V (2KV) pada
rangkaian televisi. Pada rangkaian televise kapasitor yang paling banyak digunakan adalah kapasitor
elektrolit. Kapasitor Elektrolit adalah kapasitor yang bahan isolatornya terbuat dari Elektrolit (Electrolyte)
dan berbentuk Tabung / Silinder. Kapasitor Elektrolit atau disingkat dengan ELCO ini sering dipakai pada
Rangkaian Elektronika yang memerlukan Kapasintasi (Capacitance) yang tinggi.

3. Laptop
Komponen kapasitor sering digunakan pada laptop yang berfungsi sebagai perata arus. Pada rangkaian
laptop sering digunakan komponen kapasitor berupa kapasitor SMD, dan kapasitor Solid.

4. Sebagai kopling, kapasitor sebagai kopling ( penghubung ) amplifier tingkat rendah ketingkat yang
lebih tinggi. Pada power suppply, sebagi kopling diantara satu rangkaian tertentu dengan rangkaian
lannya

5. Sebagai penyaring / filter didalam rangkaian power supply

6. Dalam rangkaian antena berfungsi sebagai pembangkit gelombang / frekuensi

7. Pada lampu neon adalah untuk penghemat daya listrik

8. Pada rangkaian yg ada terdapat kumparan dan terjadi pemutusan / terputusnya arus maka akan terjadi
loncatan listrik, nah kapasitor lah yang berfungsi untuk mencegah terjadinya loncatan listrik ini

9. Pada pesawat penerima radio fungsinya untuk pemilih panjang frekuensi / gelombang yang akan
ditangkap.

10. Pada mesin mobil dapat dipakai pada rangkaian yang berfungsi menghidupkannya

11. Sebagai Penyimpan sebuah arus atau tegangan listrik

12. Sebagai konduktor yang bisa melewatkan arus AC (Alternating Current)

13. Sebagai isolator yang bisa menghambat arus DC (Direct Current).

KESIMPULAN

Dari makalah pembahasan listrik statis dapat ditarik kesimpulan, yaitu:


a. Listrik adalah suatu kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan proton yang
mengalir melalui penghantar dalam sebuah rangkaian yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya.
b. Benda yang mempunyai jumlah muatan negatif sama dengan jumlah muatan positifnya disebut
benda netral. Jika dua benda bermuatan listrik didekatkan maka akan terjadi interaksi yaitu muatan listrik
yang sejenis maka benda akan saling tolak menolak, sedangkan muatan listrik yang tidak sejenis maka
benda akan saling tarik menarik.
c. Suatu alat yang digunakan untuk mengetahui keberadaan muatan listrik pada suatu benda yaitu
elektroskop.

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini,
tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya
rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai