(21-1)
Rumus gaya hukum Coulomb. Foto: Kholida Qothrunnada/detikcom
Keterangan:
F = Gaya Coulomb (N)
k = Koefisien (9 x 10⁹ Nm2/C2)
Q1 = Muatan pertama (C)
Q2 = Muatan kedua (C)
r = Jarak antar muatan (m)
Dimana k adalah konstanta. Masing-masing partikel mengarahkan gaya sebesar gaya sebesar
ini terhadap partikel lainnya; dua gaya itu membentuk pasangan gaya hukum-ketiga. Jika
partikel-partikel saling menolak, gaya pada masing-masing partikel terarah menjauhi partikel
lainnya (seperti dalam gambar.21-7a dan b).
(21-2)
Dimana G adalah konstanta gravitasi.
Konstanta K dalam pers.21-1, yang analogi dengan konstanta gravitasi G pada oers.21-2,
dinyatakan sebagai konstanta elektrosatik. Kedua persamaan diatas mendeskripsikan hukum
kuadrat terbaik yang melibatkan properti dari partikel-partikel yang berinteraksi di satu sisi
ada massa, di sisi lain ada muatan. Berikut perbedaan kedua hukum tersebut; gaya gravitasi
selalu merupakan gaya Tarik menarik, sedangkan gaya elektrostatik belum tentu gaya Tarik
menrik. Gaya elektrostatik bisa jadi berupa gaya tolak menolak, tergantung pada tanda yang
dimiliki kedua muatan (itulah alasan mengapa tanda nilai absolut dipasang pada pers.21-1
namun tidak dipasang pada pers.21-2).
HALLIDAY/RESNICK/WALKEL EDISI 7 JILID 2 HALAMAN 7.
Muatan Segaris
Apabila semua partikel bermuatan berada pada satu garis lurus, maka rumus resultan gaya
Coulomb-nya:
Ftotal = F1+F2+F3+.....+Fn
Rumus resultan gaya Coulomb muatan siku-siku. Foto: tangkapan layar dok. modul Fisika
Kelas 12 Kemdikbud oleh Issi Anissa.
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6871399/bunyi-hukum-coulomb-rumus-contoh-
beserta-soal-dan-penjelasannya#:~:text=Bunyi%20dari%20hukum%20Coulomb
%20menyatakan,jarak%20pisah%20antara%20kedua%20benda.
Medan listrik
Medan listrik adalah sebuah medan vector , medan ini merupkan distribusi vektor-vektor,
dimana setiap titik dalam ruang disekitar suatu objek bermuatan, seperti batang bermuatan,
memiliki sebuah vektor (nilai dan arah).
(HALLIDAY / RISNICK / WALKER EDISI 7 JILID 2 HAL.24)
Setiap muatan positif (proton) maupun negatif (elektron) yang masih terpengaruh gaya listrik
disebut medan listrik. Sementara benda bermuatan yang menghasilkan medan listrik disebut
muatan sumber.
Satuan medan listrik yaitu N/C (Newton/Coulomb). Untuk menggambarkan medan listrik
perlu menggunakan garis-garis gaya listrik yang disebut gaya khayal dimana berawal dari
benda bermuatan positif dan selesai di benda bermuatan negatif.
Medan listrik memiliki nilai dan arah tergantung pada jenis muatan listrik. Berikut panduan
arah medan listrik:
-Apabila muatan listrik positif, maka arah medan listrik ke luar muatan
-Apabila muatan listrik negatif, maka arah medan listrik ke dalam muatan
Komponen Medan Listrik
Dari pengertian tersebut, medan listrik tersusun dari beberapa komponen, diantaranya sebagai
berikut:
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6040432/medan-listrik-pengertian-komponen-dan-
rumus
Hukum Gauss
Sebuah hubungan yang penting dalam kelistrikan adalah hukum gauss, dikembangkan
oleh ahli matematika termasyhur karl friedrich gauss (1777-1855).
(DOUGLUS C. GIANCOLI EDISI 7 JILID 2 HAL.25)
Hukum gauss yaitu hukum yang digunakan untuk menghitung jumlah besarnya sebuah fluks
listrik melewati sebuah bidang. Hukum gauss menyatakan bahwa besar fluks listrik yang
melalui sebuah bidang akan berbanding lurus.Bunyi Hukum Gauss yaitu: “Bahwa fluks listrik
total yang melewati sembarang permukaan tertutup (sebuah permukaan yang mencakup
volume tertentu) berjumlah sebanding dengan muatan listrik (netto) total yang berada di
dalam permukaan tersebut”. Hukum Gauss pada umumnya digunakan untuk menghitung
medan listrik yang telah dihasilkan dari muatan yang bergerak dengan sangat cepat dan juga
muatan yang pergerakannya dipercepat. Hukum Gauss dapat dipakai untuk menghitung
medan listrik dari sistem yang mempunyai kesimetrisan yang cenderung tinggi (misalnya
simetri silinder, kotak, dan juga bola). Dalam menggunakan hukum gauss Grameds perlu
untuk memilih suatu permukaan khayal yang tertutup (permukaan gauss). Bentuk dari
permukaan tertutup tersebut dapat berupa apa saja.
Hukum Gauss didasarkan pada konsep garis-garis medan listrik yang mempunyai arah atau
anak panah seperti yang ada di dalam gambar berikut ini.
FLUKS LISTRIK
Fulks mempunyai hubungan terhadap besaran medan yang menembus kepada arah yang
tegak lurus di dalam suatu permukaan tertentu. Fluks listrik menyatakan bahwa apabila
medan listrik yang menembus dalam arah yang tegak lurus dari sebuah permukaan. Akan
lebih mudah pengilustrasiannya apabila menggunakan deskripsi visual untuk medan listrik
yaitu penggambaran medan listrik dengan bentuk garis-garis. Melalui penggambaran medan
listrik tersebut (garis), maka fluks listrik dapat diilustrasikan sebagai banyaknya “garis”
medan yang menembus di sebuah permukaan. Mari, perhatikan gambar berikut ini :
Berikut ini adalah Rumus Fluks listrik :
Apabila garis-garis di medan listrik yang menembus sebuah bidang memiliki sudut, maka
rumus fluks listrinya yakni sebagai berikut.
Simetri apa yang dipunya oleh sistem ini, dari simetri akan didapatkan gambaran
kualitatif perihal medan tersebut.
Pilih sebuah permukaan (khayal) yang akan disebut dengan permukaan Gauss
sesuai dengan bentuk simetri, melewati titik yang akan dicari seberapa kuat
medannya tersebut.
Pemilihan permukaan Gauss dengan tepat dapat menghasilkan E yang sama besar
serta berbentuk tegak lurus pada sebagian maupun pada seluruh permukaan
tertutup tersebut dan nol terhadap permukaan yang lain.
(Referensi: Giancoli C.Douglas., 2001. Fisika: Prinsip dan Aplikasi Edisi ke-5 diterjemahkan
oleh Yuhliza Hanum, Jakarta: Penerbit Erlangga http://www.rumus-fisika.com/2014/03/
hukum coulomb/muatan listrik/hukum gauss.html# (diakses tanggal 9 April 2015)
http://www.slideshare.net/widiameitrisari/06-bab-5-41680583 (diakses tanggal 15 April
2015))
(Refrensi: Halliday/resnick/walker,2005.phisics,7th extended Edition ke-7
diterjemahkan oleh tim pengajar itb:Dr.Euis sustini,M.si. agus suroso M.si. Dr.Fourier dzar
eljabbar latief. Dr.fatimah arofiati noor.Dr.Eng. priastuti wulandari,penerbit: Erlangga.
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6040432/medan-listrik-pengertian-komponen-dan-
rumus )
Gambar 21-9a menunjukkan dua partikel yang ditambatkan ditempat: sebuah partikel
dengan muatan q₁ = +8q pada titik asal (O)dan sebuah partikel dengan muatan q2 = -2q
pada x = L. Di titikmanakah (selain yang pastinya pada tak terhingga) sebuah protonbisa
diletakkan agar proton tersebut berada dalam kesetimbangan(yaitu situasi di mana gaya neto
adalah nol)? Apakah kesetimbanganitu termasuk stabil, atau tidak stabil?
Penyelesaian:
Ide Kunci di sini adalah bahwa, jika F₁ adalah gaya pada proton yang ditimbulkan muatan
q1 dan f2 adalah gaya pada proton yang ditimbulkan muatan q2, maka titik yang kita cari
adalah titik di mana F1 + F2 = 0. Kondisi ini menuntut agar:
(21-8)
Dengan demikian, kita tahu bahwa pada titik yang kita cari, gayayang bekerja pada proton
yang ditimbulkan dua partikel lainnyaharuslah sama besar.
(21-9)
dan kedua gaya itu harus memiliki arah yang berlawanan.
Gbr. 21-9 (a) Dua partikel dengan muatan q1 dan q2 ditahan di tempatnya pada sumbu-x,
dengan jarak L. (b-d) Tiga kemungkinan lokasi untuk S, P, dan R bagi proton. Pada masing-
masing lokasi, vec F1 adalah gaya pada proton yang ditimbulkan oleh partikel 1, dan f2
adalah gaya pada proton yang ditimbulkan oleh partikel 2.
Karena sebuah proton memiliki muatan positif, proton dan partikel bermuatan q1, bertanda
sama, dan gaya F1 pada proton harus mengarah menjauhi q1. Selain itu, proton dan partikel
bermuatan q2 berlawanan tanda, sehingga gaya F, pada proton haruslah mengarah menuju q2
"Menjauhi q₁" dan "Menuju q₂" dapat berarah berlawanan hanya jika proton terletak di
tengah- tengah sumbu-x.
Jika proton berada pada sumbu-x pada titik mana pun di antara q1 dan q2, seperti titik P di
Gbr. 21-9b, maka F1dan F2memiliki arah yang sama dan tidak berlawanan seperti yang
dituntut. Jika proton berada di satu titik pada sumbu-x di sebelah kiri q₁. seperti titik S pada
Gbr. 21-9c, maka F1 dan F2 memiliki arah yang berlawananan. Bagaimanapun, Pers. 21-4
menyatakan bahwa F1 dan F2, tidak dapat memiliki besar yang sama di sana:F1, sewajarnya
lebih besar daripada F2, karena F1, dihasilkan oleh muatan yang lebih dekat (dengan r lebih
kecil) dengan magnitudo lebih besar (8q versus 2q).
Akhirnya, jika proton terletak di titik manapun pada sumbu-x, di sebelah kanan q2, seperti
pada titik R di Gbr. 21-9d, maka lagi- lagi F1, dan F₂ memiliki arah yang berlawanan.
Namun, karena sekarang muatan yang lebih besar (q₁) lebih jauh dari proton oton ketimbang
muatan yang lebih kecil (q₂), terdapat titik di mana F sama besar dengan F2. Anggaplah x
sebagai koordinat titik ini, dan let qp, sebagai muatan proton. Maka, dengan bantuan Pers.
21-4, kita dapat menulis ulang Pers. 21-9 sebagai
setelah menyaderhanakan dengan mengambil akar kuadarat dari kedua ruas kita dapati
PENDEKATAN: Untuk menemukan magnitudo gaya, kita gunakan hukum Coulomb, F=k
Q1Q2/r2 (Pers. 16-1), dengan r = 0,53 x 10-10 m. Elektron dan proton memiliki muatan yang
sama, e, sehingga Q₁ = Q₂ = 1,6 x 10-19 C.
PENYELESAIAN: mengnitudo gaya adalah
Arah gaya pada elektron adalah menuju proton karena muatan-muatan tersebut memiliki
tanda yang berlawanan sehingga gaya bersifat tarik menarik.
PENDEKATAN Kita memilih sebuah kotak silindris kecil sebagai permukaan gauss, yang
sangat kecil tingginya sehingga salah satu ujung bulatnya berada tepat di atas konduktor
(Gbr. 16-46). Ujung lainnya tepat berada di bawah permukaan konduktor, dan sisi-sisinya
yang sangat pendek tegak lurus dengan permukaan konduktor.
PENYELESAIAN: Medan listrik adalah nol di dalam konduktor dan tegak lurus dengan
permukaan tepat di bagian luar (Subbab 16-9) sehingga fluks listrik hanya menembus ujung
luar dari kotak silindris, tidak ada fluks yang menembus sisi yang sangat pendek atau ujung
dalam dari kotak gauss kita. Kita memilih area A (ujung silinder datar yang ada di atas
permukaan konduktor) cukup kecil sehingga E seragam secara esensial di atasnya. Kemudian
hukum Gauss memberikan
Sehingga
Mesin fotokopi. Mesin fotokopi bekerja dengan menyusun muatan-muatan positif (dalam
pola yang akan dikopi) pada permukaan drum, kemudian dengan lembut menebarkan partikel
toner (tinta) kering yang bermuatan negatif pada drum. Partikel-partikel toner untuk
sementara melekat pada pola di drum (Gbr. 16-25) dan kemudian dipindahkan ke kertas dan
"dilelehkan" untuk menghasilkan kopi tersebut. Asumsikan setiap partikel toner memiliki
massa 9,0 x 10-16 kg dan membawa rata-rata 20 elektron ekstra untuk menyediakan muatan
listrik. Dengan menganggap bahwa gaya elektrik pada partikel toner harus lebih dari dua kali
lipat beratnya untuk meyakinkan tarikan yang memadai, hitung kuat medan listrik yang
dibutuhkan di dekat permukaan drum.
PENDEKATAN: Gaya elektrik pada partikel toner bermuatan q = 20e adalah F = qE, di
mana E adalah medan listrik yang dibutuhkan. Gaya ini membutuhkan sedikitnya sebesar dua
kali berat (mg) partikel.
pada titik di antara dua muatan. Dua muatan titik dipisahkan oleh jarak 10,0 cm. Titik
yang satu memiliki muatan - 25mu uC dan yang lainnya50mu uC a) Tentukan arah dan
magnitudo medan listrik pada titik P yang terletakdi antara kedua muatan, yaitu 2,0 cm dari
muatan yang negatif (Gbr. 16-27a). (b)Jika sebuah elektron (massa = 9,11 x 10 ^ - 3 kg)
diletakkan dalam keadaan diampada P dan kemudian dilepaskan, berapa percepatannya (arah
dan magnitudo)pada saat awal?
(b) Medan listrik menunjuk ke kiri sehingga elektron akan merasakan gaya ke kanan karena
elektron bermuatan negatif. Oleh karena itu, percepatan a = 1 F/m (hukum kedua Newton)
akan mengarah ke kanan. Gaya pada muatan q dalam medan listrik E adalah F = qE (Pers.
16-5). Jadi, magnitudo percepatan elektron pada saat awal adalah
Catatan: Dengan memperhatikan arah dari setiap medan (E1 dan E2) sebelum melakukan
perhitungan apapun, kita yakin perhitungan kita dapat dikerjakan dengan sederhana dan tepat.
DOUGLAS C. GIANCOLI EDISI 1 JILID 2 HAL.14-16