Anda di halaman 1dari 13

Muatan Listrik

Nama: Mar`atul Wahidah (2031723021)


Mufidatul ilmiyah (2031723001)
Maulid Datul hasanah (2031723012)
Firdausy Rizalianti (2031723020)
Zinatul Widad (2031723029)
Materi: Pada bab ini akan dibahas tentang penerapan muatan listrik
Kata listrik (electricity) berasal dari kata Yunani electron, yang berarti “Amber”
Amber adalah damar pohon yang membantu,dan orang zaman dulu mengetahui bahwa jika
anda menggosokkan sepotong amber dengan kain, batang kaca, atau penggaris plastik yang di
gosok dengan kain juga akan menunjukkan “efek amber” ini, atau sekarang kita sebut
dengan istilah listrik statis (statis electricity). Dan anda mungkin merasakan sengatan Ketika
menyentuh pegangan pintu yang terbuat dari logam setelah sebelumnya anda menggeser
mobil atau berjalan melintasi karpet sintetik. Pada masing-masing kasus tersebut, sebuah
benda menjadi” bermuatan” akibat adanya proses penggosokan, dan dikatakan memiliki
muatan listrik neto. (DOUGLAS C. GI ANCOLI EDISI 7 JILID 2 HAL.2)
Muatan listrik adalah karakter intristik dari dasar-dasar partikel yang Menyusun benda;
artinya, muatan listrik adalah properti yang secara otomatis hadir Bersama partikel-partikel
tersebut di manapun partikel-partikel tersebut berada. Muatan dalam jumlah besar yang
sebenarnya terdapat di berbagai peralatan rumah tangga biasanya tidak tampak karana
muatan positif dan muatan negative yang dimiliki peralatan-peralatan itu sama besarnya.
Dengan kesetaraan-atau kesetimbangan, dapat dikatan bahwa benda itu di anggap netral.
yang berarti bahwa benda itu tidak memiliki muatan listrik neto. namun, jika jumlah kedua
tipe muatan itu tidak seimbang, akan ada muatan listrik neto. Kita dapat menyatakan bahwa
sebuah objek bermuatan untuk menunjukkan bahwa didalam objek tersebut, terdapat jumlah
muatan positif dan negatif yang tidak seimbang, sehingga bend aitu memiliki muatan neto
(net charge). Ketidakseimbangan akan selalu berjumlah lebih sedikit dari pada jumlah total
muatan positif dan negatif yang terkandung di dalam objek.
(HALLIDAY/ RESNICK/WALKEL EDISI 7 JILID 2 HAL.3)
Setiap jenis muatan menolak jenis yang sama,tetapi menarik jenis yang berlawanan.
Yaitu: Muatan yang tidak sama Tarik menarik; muatan yang sama tolak-menolak.
Kedua jenis muatan listrik tersebut disebut positif dan negatif oleh negarawan,fulsuf,dan
ilmuwan amerika Benjamin franklin(1706-1790). Pilihan nama apa yang di tunjukkan untuk
jenis muatan apa ditentukan sembarang.pilihan franklin menetapkan muatan pada batang
kaca yang di gosok adalah muatan positif. Sehingga muatan pada penggaris plastik yang di
gosok(atau amber) dinamakan muatan negatif.kita masih mengikuti aturan tersebut sampai
saat ini.
Franklin mengajukan argumen bahwa Ketika sejumlah muatan tertentu dihasilkan pada
satu benda,maka muatan berlawanan dengan jumlah yang sama akan dihasilkan pada benda
yang lainnya. Positif dan negatif di perlakukan secara aljabar , sehingga pada setiap
proses,perubahan neto jumlah muatan yang dihasilkan selalu nol. Sebagai contoh,Ketika
penggaris plastic di gosok dengan handuk kertas, plastik tersebut mendapatkan muatan
negatif dan handuk mendapat muatan positif dengan jumlah yang sama. Muatan-muatan
tersebut terpisah,tetapi jumlah keduanya adalah nol. Ini merupakan hukum yang sekarang
telah terbukti dengan baik: Hukum konservasi muatan listrik, yang menyatakan bahwa
Jumlah muatan listrik neto yang dihasilkan pada setiap proses adalah nol; atau dengan
kata lain, Tidak ada muatan listrik neto yang dapat di ciptakan atau di musnahkan
jika satu benda (atau wilayah ruang) mendapatkan muatan positif, maka muatan negatif
dengan jumlah yang sama akan ditemukan di daerah atau benda sekitarnya.
Tidak pernah ditemukan penyimpangan dari hukum ini, dan hukum konservasi muatan listrik
ini sama kuatnya seperti konservasi energi dan momentum.
(DOUGLAS C. GIANCOLI EDISI 7 JILID 2 HAL.2-3).
Hukum coulomb:
Tinjaulah dua partikel bermuatan (yang juga disebut muatan titik) yang memiliki
muatan q1 dan q2 dan terpisahkan oleh jarak r Gaya elektrostatik dari tarikan atau tolakan
antara keduanya memiliki besar (magnitudo)

(21-1)
Rumus gaya hukum Coulomb. Foto: Kholida Qothrunnada/detikcom
Keterangan:
F = Gaya Coulomb (N)
k = Koefisien (9 x 10⁹ Nm2/C2)
Q1 = Muatan pertama (C)
Q2 = Muatan kedua (C)
r = Jarak antar muatan (m)
Dimana k adalah konstanta. Masing-masing partikel mengarahkan gaya sebesar gaya sebesar
ini terhadap partikel lainnya; dua gaya itu membentuk pasangan gaya hukum-ketiga. Jika
partikel-partikel saling menolak, gaya pada masing-masing partikel terarah menjauhi partikel
lainnya (seperti dalam gambar.21-7a dan b).

HALLIDAY/RESNICK/WALKEL EDISI 7 JILID 2 HALAMAN 7.


Persamaan 21-1 disebut Hukum coulomb, menurut nama Charles augustin coulomb, yang
eksperimennya pada tahun 1785 membukukan teoti ini. Menariknya, bentuk pers. 21-1 sama
dengan bentuk persamaa newton untuk gaya gravitasi di anata dua partikel dengan massa m1
dan m2 yang terpisah oleh jarak r

(21-2)
Dimana G adalah konstanta gravitasi.
Konstanta K dalam pers.21-1, yang analogi dengan konstanta gravitasi G pada oers.21-2,
dinyatakan sebagai konstanta elektrosatik. Kedua persamaan diatas mendeskripsikan hukum
kuadrat terbaik yang melibatkan properti dari partikel-partikel yang berinteraksi di satu sisi
ada massa, di sisi lain ada muatan. Berikut perbedaan kedua hukum tersebut; gaya gravitasi
selalu merupakan gaya Tarik menarik, sedangkan gaya elektrostatik belum tentu gaya Tarik
menrik. Gaya elektrostatik bisa jadi berupa gaya tolak menolak, tergantung pada tanda yang
dimiliki kedua muatan (itulah alasan mengapa tanda nilai absolut dipasang pada pers.21-1
namun tidak dipasang pada pers.21-2).
HALLIDAY/RESNICK/WALKEL EDISI 7 JILID 2 HALAMAN 7.
Muatan Segaris
Apabila semua partikel bermuatan berada pada satu garis lurus, maka rumus resultan gaya
Coulomb-nya:
Ftotal = F1+F2+F3+.....+Fn

Muatan Membentuk Siku-siku


Apabila semua partikel bermuatan membentuk sudut siku-siku terhadap salah satu partikel
yang bermuatan, rumusnya adalah:

Rumus resultan gaya Coulomb muatan siku-siku. Foto: tangkapan layar dok. modul Fisika
Kelas 12 Kemdikbud oleh Issi Anissa.

Muatan Membentuk Sudut Bukan Siku-Siku

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6871399/bunyi-hukum-coulomb-rumus-contoh-
beserta-soal-dan-penjelasannya#:~:text=Bunyi%20dari%20hukum%20Coulomb
%20menyatakan,jarak%20pisah%20antara%20kedua%20benda.
Medan listrik
Medan listrik adalah sebuah medan vector , medan ini merupkan distribusi vektor-vektor,
dimana setiap titik dalam ruang disekitar suatu objek bermuatan, seperti batang bermuatan,
memiliki sebuah vektor (nilai dan arah).
(HALLIDAY / RISNICK / WALKER EDISI 7 JILID 2 HAL.24)
Setiap muatan positif (proton) maupun negatif (elektron) yang masih terpengaruh gaya listrik
disebut medan listrik. Sementara benda bermuatan yang menghasilkan medan listrik disebut
muatan sumber.

Satuan medan listrik yaitu N/C (Newton/Coulomb). Untuk menggambarkan medan listrik
perlu menggunakan garis-garis gaya listrik yang disebut gaya khayal dimana berawal dari
benda bermuatan positif dan selesai di benda bermuatan negatif.

Medan listrik memiliki nilai dan arah tergantung pada jenis muatan listrik. Berikut panduan
arah medan listrik:

-Apabila muatan listrik positif, maka arah medan listrik ke luar muatan
-Apabila muatan listrik negatif, maka arah medan listrik ke dalam muatan
Komponen Medan Listrik
Dari pengertian tersebut, medan listrik tersusun dari beberapa komponen, diantaranya sebagai
berikut:

-Gaya listrik yaitu interaksi tarik-menarik dan tolak-menolak pada muatan


-Arah medan listrik yaitu poros yang melalui partikel bermuatan listrik dan titik dalam ruang
yang berinteraksi pada muatan
-Intensitas atau magnitude yaitu ukuran vektor yang mewakilkan suatu bidang
-Garis medan listrik (garis khayal) yaitu garis yang terbentuk dan mengarah pada titik yang
serupa dengan arah medan.

Medan Listrik Foto: detikEdu


Di gambar (a) dapat kita lihat gaya listrik yang bekerja pada muatan yang terletak di dalam
ruangan muatan sumber A. Sementara pada gambar (b) terdapat garis khayal medan listrik
dimana arah gaya listrik dengan muatan positif ke luar dan muatan negatif ke dalam.

Rumus Medan Listrik Foto: detikEdu

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6040432/medan-listrik-pengertian-komponen-dan-
rumus
Hukum Gauss
Sebuah hubungan yang penting dalam kelistrikan adalah hukum gauss, dikembangkan
oleh ahli matematika termasyhur karl friedrich gauss (1777-1855).
(DOUGLUS C. GIANCOLI EDISI 7 JILID 2 HAL.25)

Hukum gauss yaitu hukum yang digunakan untuk menghitung jumlah besarnya sebuah fluks
listrik melewati sebuah bidang. Hukum gauss menyatakan bahwa besar fluks listrik yang
melalui sebuah bidang akan berbanding lurus.Bunyi Hukum Gauss yaitu: “Bahwa fluks listrik
total yang melewati sembarang permukaan tertutup (sebuah permukaan yang mencakup
volume tertentu) berjumlah sebanding dengan muatan listrik (netto) total yang berada di
dalam permukaan tersebut”. Hukum Gauss pada umumnya digunakan untuk menghitung
medan listrik yang telah dihasilkan dari muatan yang bergerak dengan sangat cepat dan juga
muatan yang pergerakannya dipercepat. Hukum Gauss dapat dipakai untuk menghitung
medan listrik dari sistem yang mempunyai kesimetrisan yang cenderung tinggi (misalnya
simetri silinder, kotak, dan juga bola). Dalam menggunakan hukum gauss Grameds perlu
untuk memilih suatu permukaan khayal yang tertutup (permukaan gauss). Bentuk dari
permukaan tertutup tersebut dapat berupa apa saja.
Hukum Gauss didasarkan pada konsep garis-garis medan listrik yang mempunyai arah atau
anak panah seperti yang ada di dalam gambar berikut ini.

FLUKS LISTRIK

Fulks mempunyai hubungan terhadap besaran medan yang menembus kepada arah yang
tegak lurus di dalam suatu permukaan tertentu. Fluks listrik menyatakan bahwa apabila
medan listrik yang menembus dalam arah yang tegak lurus dari sebuah permukaan. Akan
lebih mudah pengilustrasiannya apabila menggunakan deskripsi visual untuk medan listrik
yaitu penggambaran medan listrik dengan bentuk garis-garis. Melalui penggambaran medan
listrik tersebut (garis), maka fluks listrik dapat diilustrasikan sebagai banyaknya “garis”
medan yang menembus di sebuah permukaan. Mari, perhatikan gambar berikut ini :
Berikut ini adalah Rumus Fluks listrik :

Apabila garis-garis di medan listrik yang menembus sebuah bidang memiliki sudut, maka
rumus fluks listrinya yakni sebagai berikut.

Rumus Hukum Gauss

Penggunaan Hukum Gauss


Apabila Grameds hendak menerapakann hukum gauss untuk menentukan seberapa kuat
medan listrik disekitar sebuah distribusi muatan, maka perlu memperhatikan beberapa hal
berikut ini.

 Simetri apa yang dipunya oleh sistem ini, dari simetri akan didapatkan gambaran
kualitatif perihal medan tersebut.
 Pilih sebuah permukaan (khayal) yang akan disebut dengan permukaan Gauss
sesuai dengan bentuk simetri, melewati titik yang akan dicari seberapa kuat
medannya tersebut.
 Pemilihan permukaan Gauss dengan tepat dapat menghasilkan E yang sama besar
serta berbentuk tegak lurus pada sebagian maupun pada seluruh permukaan
tertutup tersebut dan nol terhadap permukaan yang lain.

(Referensi: Giancoli C.Douglas., 2001. Fisika: Prinsip dan Aplikasi Edisi ke-5 diterjemahkan
oleh Yuhliza Hanum, Jakarta: Penerbit Erlangga http://www.rumus-fisika.com/2014/03/
hukum coulomb/muatan listrik/hukum gauss.html# (diakses tanggal 9 April 2015)
http://www.slideshare.net/widiameitrisari/06-bab-5-41680583 (diakses tanggal 15 April
2015))
(Refrensi: Halliday/resnick/walker,2005.phisics,7th extended Edition ke-7
diterjemahkan oleh tim pengajar itb:Dr.Euis sustini,M.si. agus suroso M.si. Dr.Fourier dzar
eljabbar latief. Dr.fatimah arofiati noor.Dr.Eng. priastuti wulandari,penerbit: Erlangga.
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6040432/medan-listrik-pengertian-komponen-dan-
rumus )

Contoh soal dan penyelesaian

Contoh soal 21-2 (materi hukum coulomb)

Gambar 21-9a menunjukkan dua partikel yang ditambatkan ditempat: sebuah partikel
dengan muatan q₁ = +8q pada titik asal (O)dan sebuah partikel dengan muatan q2 = -2q
pada x = L. Di titikmanakah (selain yang pastinya pada tak terhingga) sebuah protonbisa
diletakkan agar proton tersebut berada dalam kesetimbangan(yaitu situasi di mana gaya neto
adalah nol)? Apakah kesetimbanganitu termasuk stabil, atau tidak stabil?

Penyelesaian:
Ide Kunci di sini adalah bahwa, jika F₁ adalah gaya pada proton yang ditimbulkan muatan
q1 dan f2 adalah gaya pada proton yang ditimbulkan muatan q2, maka titik yang kita cari
adalah titik di mana F1 + F2 = 0. Kondisi ini menuntut agar:

(21-8)
Dengan demikian, kita tahu bahwa pada titik yang kita cari, gayayang bekerja pada proton
yang ditimbulkan dua partikel lainnyaharuslah sama besar.

(21-9)
dan kedua gaya itu harus memiliki arah yang berlawanan.

Gbr. 21-9 (a) Dua partikel dengan muatan q1 dan q2 ditahan di tempatnya pada sumbu-x,
dengan jarak L. (b-d) Tiga kemungkinan lokasi untuk S, P, dan R bagi proton. Pada masing-
masing lokasi, vec F1 adalah gaya pada proton yang ditimbulkan oleh partikel 1, dan f2
adalah gaya pada proton yang ditimbulkan oleh partikel 2.
Karena sebuah proton memiliki muatan positif, proton dan partikel bermuatan q1, bertanda
sama, dan gaya F1 pada proton harus mengarah menjauhi q1. Selain itu, proton dan partikel
bermuatan q2 berlawanan tanda, sehingga gaya F, pada proton haruslah mengarah menuju q2
"Menjauhi q₁" dan "Menuju q₂" dapat berarah berlawanan hanya jika proton terletak di
tengah- tengah sumbu-x.

Jika proton berada pada sumbu-x pada titik mana pun di antara q1 dan q2, seperti titik P di
Gbr. 21-9b, maka F1dan F2memiliki arah yang sama dan tidak berlawanan seperti yang
dituntut. Jika proton berada di satu titik pada sumbu-x di sebelah kiri q₁. seperti titik S pada
Gbr. 21-9c, maka F1 dan F2 memiliki arah yang berlawananan. Bagaimanapun, Pers. 21-4
menyatakan bahwa F1 dan F2, tidak dapat memiliki besar yang sama di sana:F1, sewajarnya
lebih besar daripada F2, karena F1, dihasilkan oleh muatan yang lebih dekat (dengan r lebih
kecil) dengan magnitudo lebih besar (8q versus 2q).
Akhirnya, jika proton terletak di titik manapun pada sumbu-x, di sebelah kanan q2, seperti
pada titik R di Gbr. 21-9d, maka lagi- lagi F1, dan F₂ memiliki arah yang berlawanan.
Namun, karena sekarang muatan yang lebih besar (q₁) lebih jauh dari proton oton ketimbang
muatan yang lebih kecil (q₂), terdapat titik di mana F sama besar dengan F2. Anggaplah x
sebagai koordinat titik ini, dan let qp, sebagai muatan proton. Maka, dengan bantuan Pers.
21-4, kita dapat menulis ulang Pers. 21-9 sebagai

( perhatikan bahwa hanya besar muatan


yang tampak pada pers.21-10) dengan menata ulang pers.21-10 kita mendapat

setelah menyaderhanakan dengan mengambil akar kuadarat dari kedua ruas kita dapati

yang memberi kita X=21. (jawaban)


Kesetimbangan pada x = 2L bersifat takstabil. Artinya, jika protondigeser ke kiri dari titik R,
F1, dan F2 akan bertambah besar, tetapi F₂ bertambah lebih besar (karena q₂ lebih dekat
ketimbang q₁), dan gaya neto akan mendorong proton lebih jauh lagi ke kiri. Jikaproton
digeser ke kanan, maka baik F₁ maupun F₂ akan mengecil,tetapi F₂ mengecil lebih
signifikan, dan sebuah gaya neto akanmendorong proton lebih jauh lagi ke kanan. Dalam
kesetimbanganyang stabil, jika proton hanya digeser sedikit, proton itu akankembali ke posisi
kesetimbangan.
HALLIDAY/ RESENICK/ WALKER EDISI 7 JILID 2 HAL.10-11

Contoh 16-1 (Materi hukum coulomb)

Gaya elektrik pada elektron oleh proton.


Tentukan magnitudo dan arah gaya elektrik pada elektron di atom hidrogen yang diberikan
oleh satu proton (Q₂ = +e) yang merupakan intinya. Anggap jarak rata-rata antara elektron
yang mengorbit dengan proton adalah r = 0,53 x 10-10 m, Gbr. 16-16

PENDEKATAN: Untuk menemukan magnitudo gaya, kita gunakan hukum Coulomb, F=k
Q1Q2/r2 (Pers. 16-1), dengan r = 0,53 x 10-10 m. Elektron dan proton memiliki muatan yang
sama, e, sehingga Q₁ = Q₂ = 1,6 x 10-19 C.
PENYELESAIAN: mengnitudo gaya adalah

Arah gaya pada elektron adalah menuju proton karena muatan-muatan tersebut memiliki
tanda yang berlawanan sehingga gaya bersifat tarik menarik.

Contoh 16-13 (Materi hukum gauss)


E dekat suatu permukaan pengkonduksi. Buktikan bahwa medan listrik tepat di luar
permukaan konduktor yang baik dengan magnitudo bentuk apapun adalah

di mana o didefinisikan sebagai densitas muatan permukaan, Q/A, pada permukaan


konduktor pada titik tersebut.

PENDEKATAN Kita memilih sebuah kotak silindris kecil sebagai permukaan gauss, yang
sangat kecil tingginya sehingga salah satu ujung bulatnya berada tepat di atas konduktor
(Gbr. 16-46). Ujung lainnya tepat berada di bawah permukaan konduktor, dan sisi-sisinya
yang sangat pendek tegak lurus dengan permukaan konduktor.

PENYELESAIAN: Medan listrik adalah nol di dalam konduktor dan tegak lurus dengan
permukaan tepat di bagian luar (Subbab 16-9) sehingga fluks listrik hanya menembus ujung
luar dari kotak silindris, tidak ada fluks yang menembus sisi yang sangat pendek atau ujung
dalam dari kotak gauss kita. Kita memilih area A (ujung silinder datar yang ada di atas
permukaan konduktor) cukup kecil sehingga E seragam secara esensial di atasnya. Kemudian
hukum Gauss memberikan

Sehingga

[pada permukaan konduktor]


Hasil yang sangat bermanfaat ini berlaku untuk konduktor dengan bentuk apapun, termasuk
lembaran datar yang bermuatan seragam: medan listrik akan konstan dan sama dengan

Contoh 16-6(materi medan listrik)

Mesin fotokopi. Mesin fotokopi bekerja dengan menyusun muatan-muatan positif (dalam
pola yang akan dikopi) pada permukaan drum, kemudian dengan lembut menebarkan partikel
toner (tinta) kering yang bermuatan negatif pada drum. Partikel-partikel toner untuk
sementara melekat pada pola di drum (Gbr. 16-25) dan kemudian dipindahkan ke kertas dan
"dilelehkan" untuk menghasilkan kopi tersebut. Asumsikan setiap partikel toner memiliki
massa 9,0 x 10-16 kg dan membawa rata-rata 20 elektron ekstra untuk menyediakan muatan
listrik. Dengan menganggap bahwa gaya elektrik pada partikel toner harus lebih dari dua kali
lipat beratnya untuk meyakinkan tarikan yang memadai, hitung kuat medan listrik yang
dibutuhkan di dekat permukaan drum.

PENDEKATAN: Gaya elektrik pada partikel toner bermuatan q = 20e adalah F = qE, di
mana E adalah medan listrik yang dibutuhkan. Gaya ini membutuhkan sedikitnya sebesar dua
kali berat (mg) partikel.

PENYELESAIAN: Nilai minimum medan listrik memenuhi hubungan


qE = 2mg
di mana q = 20e. Dengan demikian,

Contoh 16-8(materi medan listrik)

pada titik di antara dua muatan. Dua muatan titik dipisahkan oleh jarak 10,0 cm. Titik
yang satu memiliki muatan - 25mu uC dan yang lainnya50mu uC a) Tentukan arah dan
magnitudo medan listrik pada titik P yang terletakdi antara kedua muatan, yaitu 2,0 cm dari
muatan yang negatif (Gbr. 16-27a). (b)Jika sebuah elektron (massa = 9,11 x 10 ^ - 3 kg)
diletakkan dalam keadaan diampada P dan kemudian dilepaskan, berapa percepatannya (arah
dan magnitudo)pada saat awal?

PENDEKATAN Medan listrik pada P akan merupakan penjumlahan vektor darimedan-


medan yang tercipta secara terpisah oleh Q, dan Q2. Medan yang disebabkanoleh muatan
negatif Q_{1} mengarah menuju Q, dan medan yang disebabkan olehmuatan positif Q,
menunjuk arah yang menjauhi Q. Jadi, kedua medan menunjuk kekiri seperti ditunjukkan
pada Gbr. 16 - 27b dan kita dapat menambahkan magnitudokedua medan bersamaan secara
aljabar, dengan mengabaikan tanda dari muatan-muatan tersebut. Pada (b) kita menggunakan
hukum kedua Newton ( Sigma*F = mu )untuk mendapatkan percepatan, di mana Sigma vec F
=q Sigma vec F .
PENYELESAIAN: (a) Setiap medan yang disebabkan oleh muatan titik dinyatakanoleh
Pers. 16-4. E = ko / (r ^ 2) Medan total menunjuk ke kiri dan memiliki magnitudo

(b) Medan listrik menunjuk ke kiri sehingga elektron akan merasakan gaya ke kanan karena
elektron bermuatan negatif. Oleh karena itu, percepatan a = 1 F/m (hukum kedua Newton)
akan mengarah ke kanan. Gaya pada muatan q dalam medan listrik E adalah F = qE (Pers.
16-5). Jadi, magnitudo percepatan elektron pada saat awal adalah

Catatan: Dengan memperhatikan arah dari setiap medan (E1 dan E2) sebelum melakukan
perhitungan apapun, kita yakin perhitungan kita dapat dikerjakan dengan sederhana dan tepat.
DOUGLAS C. GIANCOLI EDISI 1 JILID 2 HAL.14-16

Anda mungkin juga menyukai