DISUSUN OLEH :
KELOMPOK III
Pasien wanita 34 tahun diantar keluarganya ke RS. Kita Bahagia. Pasien mengeluh sesak
napas sejak 1 bulan yang lalu. Sesak bertambah berat sejak 1 minggu yang lalu. Sesak
dirasakan ketika pasien beraktivitas dan berbaring. Sesak dirasakan meringan ketika
pasien duduk, akhirnya sudah 1 minggu pasien tidur dalam posisi duduk.
Pasien juga merasakan nyeri pada dadanya. Nyeri beriringan dengan sesak yang
dirasakan (nyeri ketika sesak). Nyeri dada yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk. Nyeri
dirasakan menjalar sampai ke punggung belakang. Batuk sesekali dan tidak produktif
(tidak ada sekret).
Keluarga mengatakan pola makan pasien memang hanya dalam porsi sedikit. Namun
sudah 1 minggu sejak sesak, pasien mengalami penurunan nafsu makan. Pasien pernah
hanya makan 1x dalam sehari dengan porsi sedikit. Perut pasien terasa tegang saat sesak
datang. Batuk (-) mual (+) muntah (-) Pasien mengatakan saat BAK yang keluar hanya
sedikit-sedikit. BAB normal. Riwayat penyakit DM (+) sejak 1 tahun yang lalu. Riwayat
sakit maag (+). Keluarga mengatakan pasien rutin mengkonsumsi jamu sudah sekitar 1
tahun terakhir. Konsumsi teh setiap pagi.
Pada pemeriksaan EEG: penebalan ventrikel kanan. Pemeriksaan EKG: pembesaran dan
strain ventrikel kanan. Pemeriksaan radiologi: konus pulmonalis yang menonjol dan
arteri pulmonalis serta cabang-cabangnya melebar dengan pembuluh darah di bagian
perifer tampak jelas.
Keluarga pasien mengatakan, pasien 1,5 tahun yang pernah melakukan pemeriksaan
kesehatan dan ternyata hasilnya menunjukkan pasien menderi Atrial Septacl Deffect
(ASD). Pasien merasa terpukul dan menyangkal diagnosis tersebut yang menyebabkan
pasien tidak menindaklanjuti penyakitnya. Sikap tersebut berakibat pada semakin
menurunnya kondisi pasien hingga saat ini. Pasien adalah istri dari 1 orang suami dan ibu
dari 2 orang anak. Nenek pasien riwayat penyakit jantung.
Tugas