BAB 4
PELAKSANAAN
85
86
Kepala Ruangan
2. Pelaksanaan
Penerapan model asuhan keperawatan primer dilaksanakan pada minggu ke 2
– 5 pada tanggal 10 Juni – 6 Juli 2013.Masing-masing anggota kelompok
berperan sebagai kepala ruangan,ketua sift dan perawat pelaksana.Pada
minggu ke 2, 3, dan 4 ,kelompok mulai di bagi menjadi 3 sift ( pagi,siang dan
malam) dengan peran yang terjadwal sebagai kepala ruangan,ketua sift dan
87
C. Timbang terima
1. Persiapan
Persiapan timbang terima dilaksanakan mulai tanggal 10 Juni 2013.
Persiapan dilakukan antara lain :
a. Menyusun proposal timbang terima keperawatan setelah dibentuk
penanggung jawab pelaksanaan timbang terima keperawatan
b. Menyusun format dan buku timbang terima keperawatan
c. Menyusun skenario pelaksanaan timbang terima keperawatan
d. Menyiapkan pelaksanaan timbang terima keperawatan
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan timbang terima dilaksanakan pada tanggal 10 Juni – 3 Juli
2013 dan dilakukan pelaksanaan timbang terima secara maksimal yaitu 3 shift
(pagi, sore dan malam). Bimbingan selalu diberikan oleh pembimbing klinik
88
4. Dukungan
Dukungan positif dan arahan selalu diberikan oleh pembimbing klinik
dan pembimbing ruangan baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
D. Sentralisasi Obat
1. Persiapan
a. Membuat format buku masuk obat, daftar pemberian obat dan daftar sisa
obat untuk pendokumentasian
b. Membuat petunjuk penulisan buku masuk obat, daftar pemberian obat dan
daftar sisa obat untuk dokumentasi
c. Melakukan sosialisasi di kelompok dan ruangan untuk menyamakan
persepsi antar petugas
d. Mensosialisasikan jadwal pemberian obat pada masing - masing pasien
sesuai dengan kebutuhannya.
e. Strategi pemberian obat direncanakan oleh Perawat Primary dan
dilaksanakan perawat associate
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan sentralisasi obat dimulai tanggal 10 Juni 2013, oleh dinas pagi
dilakukan :
a. Perawat primer menjelaskan tujuan dilaksanakan sentralisasi obat oral
dan injeksi kepada pasien dan keluarga. Perawat pelaksana menjelaskan
manfaat dan dosis obat yang diterima pasien.
b. Memberikan informed consent pada klien dan keluarganya
c. Mengumpulkan obat program (obat oral dan injeksi) ke kotak yang telah
dituliskan nama klien, jenis obat dan dosis pemberian
89
E. Discharge Planning
1. Persiapan
a. Menyiapkan format discharge planning
b. Menyiapkan obat,hasil foto rontgen, Leaflet dan lembar surat control
c. Mengadakan pendekatan atau kontrak dengan pasien dan keluarga
mengenai rencana pelaksanaan discharge planning.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan discharge planning dilaksanakan pada tanggal 19 Juni 2013
sesuai jadwal pada ganchart, dan untuk pelaksanaan discharge planning
dihadiri oleh pembimbing lahan dan pembimbing akademik pukul 10.00 WIB
pada Ny. “M” dengan diagnosa Gastritis. Pesan yang disampaikan meliputi
nutrisi, penggunaan obat oral dan rencana kontrol setelah pulang dan
menyertakan leaflet. Kegiatan tersebut dapat berjalan sesuai dengan proposal
yang telah disusun sebelumnya dan semua anggota kelompok dapat berperan
sesuai dengan perannya masing-masing. Pada kegiatan tersebut ada beberapa
hal yang kurang seperti tidak menjelaskan tentang surat control.
3. Hambatan
Pada pelaksanaan MAKP ruangan, discharge planning dilakukan secara
singkat yang meliputi pendidikan kesehatan tentang nutrisi, diet, dosis minum
obat dan mengingatkan pasien tentang jadwal kontrol. Keluarga pasien sulit
untuk mengerti tentang isi leaflet yang disediakan oleh perawat.
4. Dukungan
a. Pasien dan keluaraga pasien dan kooperatif saat bersedia dan kooperatif
saat dilakukan discharge planning
b. Mahasiswa mampu bekerja sama pada saat discharge planning
c. Pembimbing lahan dan pembimbing institusi mendukung pelaksanaan
discharge planning.
F. SupervisiKeperawatan
1. Persiapan
Supervisi meliputi konsep supervisi, materi supervisi, alat penunjang yang
meliputi instrument, supervisi lengkap dengan parameter penilaian laporan
hasil kegiatan supervisi serta pendokumentasian hasil supervisi. Pada tahap
ini, kelompok menyiapkan hal-hal sebagai berikut :
a. Menetapkan kegiatan TTV sebagai kegiatan supervisi oleh kepala ruangan
91
G. Ronde keperawatan
1. Persiapan
a. Menentukan kasus dan pasien yang akan dilakukan Ronde Keperawatan
b. Menentukan strategi ronde keperawatan yang akan digunakan
c. Menentukan materi Ronde Keperawatan
d. Menyiapkan petunjuk teknis pelaksanaan ronde keperawatan serta
menghubungi pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan ronde
keperawatan
e. Menyiapkan scenario pelaksaaan ronde keperawatan
f. Menjelaskan tujuan pelaksaan ronde keperawatan
g. Meminta inform concent pada pasien atau keluarga
92
2. Pelaksanaan
3. Hambatan
a. Komunikasi dengan tim medis lain yang kurang.
b. Ronde keperawatan tidak pernah dilaksanakan di ruang Mawar
4. Dukungan
Kepala ruangan mendukung pelaksanaan Ronde keperawatan.Adanya
bimbingan dari pembimbing klinik dan pembimbing institusi yang
memberikan masukan saat pelaksanaan ronde keperawatan serta dokter
Penyakit Dalam serta ahli gizi yang mendukung serta memberi masukan saat
ronde keperawatan.
93
I. IDENTITAS PASIEN
Nama Klien : Ny. M
Umur : 57 thn
Jenis kelamin : Perempuan
Ruangan : Mawar
No. Rekam Medis : 291831
Diagnosa Medis : DM dengan Ganggren
POLA AKTIFITAS
No. Pola Aktivitas Sebelum MRS MRS
-Jenis menu
-Frekuensi
-Jenis menu
3. Kebersihan diri
-Keramas 1x/minggu -
Aktivitas/ Istirahat :
Letih, Lemah, Sulit Bergerak / berjalan, kram otot, tonus otot menurun.
Sirkulasi
Adakah riwayat hipertensi, klaudikasi, kebas, kesemutan pada ekstremitas, ulkus
pada kaki yang penyembuhannya lama, takikardi, perubahan tekanan darah
Integritas Ego
Stress, ansietas
96
Eliminasi
Perubahan pola berkemih ( poliuria, nokturia, anuria ), diare
Makanan / Cairan
Anoreksia, mual muntah, tidak mengikuti diet, penurunan berat badan, haus,
penggunaan diuretik.
Neurosensori
Pusing, sakit kepala, kesemutan, kebas kelemahan pada otot, parestesia,gangguan
penglihatan.
Nyeri / Kenyamanan
Abdomen tegang, nyeri (sedang / berat)
Pernapasan
Batuk dengan/tanpa sputum purulen (tergangung adanya infeksi / tidak)
Keamanan
Kulit kering, gatal, ulkus kulit.
V. TERAPI
Infus PZ 20 tpm
Injeksi cefotaxim 3x1 gr
Inj. Radin 2x1 amp
Inj. Ketorolak 2x1 amp
Inj. Sotatik 3x1 amp
AI 3x16 iu
97
Metronidazol 3x500 mg
OMZ 0 – 0 – 1
Tranfusi PRC 1 kolf/hari
Masalah Keperawatan
Intoleransi Aktifitas
DO :
- Porsi makan hanya habis 4 sdm
- Muntah
- Mual
- Pucat
- Turgor jelek
- BB 35 kg
Masalah keperawatan
Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
DO :
- Wajah tampak menyeringai
- Terdapat luka pada kaki kiri
Masalah keperawatan
Nyeri akut
Masalah Keperawatan
Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
DO :
- Luka tampak merah
- Luka tampak kotor
- Ada jaringan kehitaman
- Luka bau
Masalah Keperawatan
Resiko infeksi
99
IX. INTERVENSI
Diagnosa 1. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d
anoreksi
Tujuan :
- kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi
Intervensi :
1. Timbang berat badan setiap hari atau sesuai dengan indikasi.
2. Tentukan program diet dan pola makan pasien dan bandingkan dengan
makanan yang dapat dihabiskan pasien.
3. Auskultasi bising usus, catat adanya nyeri abdomen / perut kembung,
mual, muntahan makanan yang belum sempat dicerna, pertahankan
keadaan puasa sesuai dengan indikasi.
4. Berikan makanan cair yang mengandung zat makanan (nutrien) dan
elektrolit dengan segera jika pasien sudah dapat mentoleransinya melalui
oral.
5. Libatkan keluarga pasien pada pencernaan makan ini sesuai dengan
indikasi.
100
X. IMPLEMENTASI
1. Menimbang berat badan setiap hari atau sesuai dengan indikasi.
2. Mentukan program diet dan pola makan pasien dan bandingkan dengan
makanan yang dapat dihabiskan pasien.
3. Auskultasi bising usus, mencatat adanya nyeri abdomen / perut kembung,
mual, muntahan makanan yang belum sempat dicerna.
4. Memberikan makanan cair yang mengandung zat makanan (nutrien)
rendah kalori, pasien sudah dapat mentoleransinya melalui oral.
5. Melibatkan keluarga pasien pada pencernaan makan ini sesuai dengan
indikasi.
6. Mengobservasi tanda-tanda hipoglikemia atau hiperglikemi seperti
perubahan tingkat kesadaran, kulit lembab/dingin, denyut nadi cepat,
lapar, peka rangsang, cemas, sakit kepala.
7. Kolaborasi melakukan pemeriksaan gula darah.
8. Kolaborasi pemberian pengobatan insulin.
9. Kolaborasi dengan ahli diet.
XI. EVALUASI
Tanggal 26 Juni 2013
Subyektif :
- Pasien mengatakan nafsu makan menurun, mual
- Pasien mengatakan sudah tidak muntah.
Obyektif :
- Pasien masih pucat
- Mual
- Turgor jelek
- Makanan habis 4 sdm / porsi
101
Assesment :
Masalah belum teratasi.
Planing
Intervensi no 1- 9 dilanjutkan.
XII. SARAN
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..............................................................................................
Ponorogo, ...................
(.................................................) (...............................................)
102
V. PROSES KEPERAWATAN
DX.
N KEPE-
RENCANA KEPERAWATAN IMPLEMENTASI
O RAWA
TAN
TUJUAN/KH INTERVENSI
1 2 3 4 5
1 1 - Setelah diberikan Kaji/catat ukuran, warna, keadaan 1. Mengkaji ukuran, warna keadaan luka atau
asuhan keperawatan luka/kondisi sekitar luka. kondisi sekitar luka
pasien dapat Lakukan perawatan luka dan hygiene (seperti 2. Melakukan perawatan luka dan hygiene
mandi), sesudah itu keringkan kulit dengan (seperti sibien), sesudah itu keringkan kulit
- Mempertahankaninte hati-hati da taburi bedak yang tidak iritatif. dengan hati-hati da taburi bedak yang tidak
gritas kulit secara Hindari penggunaan plester iritatif.
2 Mandiri. 3. Menghindari penggunaan plester.
Rawat luka +
Aspirasi bula +
108
102