Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu matakuliah di program studi pendidikan fisika adalat instrumentasi.
Selain mengajarkan tentang teori dari materi tersebut, mahasiswa juga diharuskan
mengikuti kegiatan praktikum. Hal ini dikarenakan teori tanpa disertai dengan
percobaan kurang berarti. Selain itu kegiatan praktikum juga membantu
mahasiswa dalam memahami apa yang telah didapat pada teori.
Salah satu syarat dasar alat ukur adalah, bahwa alat ukur yang diapakai tidak
menghambat atau mempengaruhi variable yang diukur. Untuk memmenuhi syarat
ini, maka diperlukan alat ukur yang ideal dan yang sempurna dalam segala hal.
Namun tentu saja, alat ukur seperti ini tidak ada, setiap alat ukur memiliki masing-
masing kesalahan.
Pengukuran akan selalu mendapati kesalahan, selain memperkirakan seberapa
hasil yang didapat, juga seberapa kemungkinan kesalahan. Dalam melakukan
pengukuran harus dipilih kemungkinan kesalahan yang paling kecil karena
tahanan dalam voltmeter yang besarnya tergantung batas ukur, akan mengubah
rangkaian dan akan membebani rangkaian
Voltmeter adalah alat ukur tegangan tegangan listrik. Voltmeter sendiri
mempunyai hambatan sehingga dengan disisipkannya voltmeter tersebut
menyebabkan arus listrik yang melewati hambatan R sedikit berkurang. Idealnya,
suatu voltmeter harus memiliki hambatan yang sangat besar agar berkurangnya
arus listrik yang melewati hambatan R juga sangat kecil.
Merujuk pada judul percobaan kali ini, yitu efek pemebebanan, diamana efek
pembebanan tersebut adalah kondisi dimanaa alat ukur yang digunakan
mempengaruhi variable yang diukur tersebut, Dengan memperhitungkan hal
tersebut, maka dilakukan percobaan efek pembebanan ini. Yang bertujuan untuk
mengetahui apa penyebab dari efek pembebanan sebuah voltmeter dan apa yang
diakibatkan oleh efek pembebanan tersebut. Selain itu, jika efek pembebanan ini
mempengaruhi hasil pengukuran maka dapat dikatakan bahwa dalam proses
pengukuran tegangan yang dilakukan telah terajdi sebuah kesalahan. Dalam
praktikum ini, ingin diketahui besar nilai kesalahan yang dihasilkan oleh efek
pemebebanan voltmeter pada pengukiran tegangan itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Apa penyebab dan akibat pembebanan sebuah voltmeter pada
pengukuran tegangan?
2. Berapa nilai kesalahan dari pengukuran tegangan akibat efek
pembebanan sebuah voltmeter?
C. Tujuan Percobaan
Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ini, agar mahasiswa:
1. Mampu menjelaskan penyebab dan akibat pembebanan sebuah
voltmeter pada pengukuran tegangan.
2. Mampu menghitung kesalahan dari pengukuran tegangan akibat efek
pembebanan sebuah voltmeter.
BAB II
KAJIAN TEORITIK

Sensitivitas voltmeter arus searah merupakan factor penting dalam


pemilihan sebuah alat ukur untuk pengukuran tegangan tertentu. Sebuah voltmeter
sensitivitas rendah dapat memberikan pembacaan yang tepat sewaktu mengukur
tegangan dalam rangkaian-rangkaian tekanan rendah, tetapi jelas meghasilkan
pembacaan yang tidak dapat dipercaya dalam rangkaian-rangkaian tahanan tinggi.
Bila sebuah voltmeter dihubungkan antara dua titik di dalam sebuah rangkaian
tahanan tinggi, dia bertindak sebagai shunt bagi bagian rangkaian sehingga
memperkecil tahanan ekivalen dalam bagian rangkaian tersebut. Berarti voltmeter
akan menghasilkan penunjukan tegangan yang lebih rendah dari yang sebenarnya
sebelum dihubungkan. Efek ini disebut efek pembebanan. Efek ini terutama
diakibatkan oleh instrument-instrumen sensitivitas rendah (low
sensitivity)(Cooper.1984:69-70).
Sensitivitas meteran pada umumnya ditunjukkan pada tampilannya.
Sensitivitas bisa dinyatakan dalam ohm per volt, yang menunjukkan ada bebrapa
ohm hambatan pada meter per volt pembacaan skala penuh, yaitu
𝟏
S=
𝑰𝒇𝒔


Dimana S = sensitivitas, (𝑉)

Ifs = Arus skala penuh meter , (A)


(Giancoli,119)
Metode paling sederhana dalam menentukan kesalahan pengukuran
tegangan akibat pembebanan dengan menghitung resistansi thevenin dari
rangkaian yaitu diuji dengan menyelesaika tegangan theveninnya. Pendekatan ini
ditunjukkan pada gambar 1.1 berikut:
Gambar 1.1. Perhitungan efek pembebanan dengan Teorema Thevenin
Dengan aturan pembagi tegangan, tegangan thevenin atau tegangan
sebenarnya tanpa adanya voltmeter pada ujung – ujung R1 menjadi:
𝑅1
Vm = V1 = V
𝑅1 + 𝑅2

Dan pada ujung-ujung R2 menjadi


𝑅2
Vm = V2 = V
𝑅1 + 𝑅2

Resistansi meter (RM) dari voltmeter yang digunakan dapat diperoleh dengan:
RM = S x Vfs
Dimana : RM = Resistansi internal total voltmeter (Ω)

S = Sensitivitas voltmeter, ( )
𝑉

Vfs = Batas ukur atau tegangan skala penuh, (V)


Secara praktis, meter ditempatkan bersama dengan beban pada rangkaian setara
thevenin, sehingga kesalahan pengukuran akibat pembebanan menjadi:
𝑅𝑀
Vterukur = Vm=
𝑅𝑀 + 𝑅𝑇𝐻

(Tim penyusun,2019:9-10)
Bila sebuah voltmeter arus searah yang tidak sensitive (insensitive) tetapi
berketelitian tinggi (higly accurate) dihubungkan antara ujung-ujung sebuah
tahanan tinggi, secara teliti voltmeter tersebut merefleksikan persyaratan tegangan
yang dihasilkan oleh pembebanan. Kesalahan adalah oleh manusia atau kesalahan
umum sebab tidak memilik instrument yang sesuai. Voltmeter “mengganggu”
rangkaian, dan idealnya, instrumentasi pada semua waktu adalah kemampuannya
mengukur suatu persyaratan tanpa mempengaruhinya dengan cara apapun.
Manusia bertanggungjawab memilih intrumen yang sesuai, terandalkan dan cukup
sensitive sehingga tidak menggangu yang diukur. Kegagalan bukan terletak pada
instrument yang ketelitiannya tinggi melainkan pada pemakai yang tidak
menggunkannya dengan tepat. Kenyataannya, pemakai yang berpengalaman dapat
menentukan tegangan dengan sebenarnya dengan menggunakan voltmeter yang
tidak sensitive tetapi teliti. Berarti ketelitian (accuracy) selalu diperlukan dalam
instrumen, sensitivitas(sensitivity) hanya diperlukan dalam pemakaian khusus
dimana pembebanan mengganggu yang akan diukur(Cooper,1984:71).
Tindakan pencegahan yang umum bila menggunakan sebuah voltmeter:
1. Periksa polaritas dengan benar. Polaritas yang salah (terbalik) akan
mengakibatkan voltmeter menyimpang kesumbat mekanis dan dpat
merusak jarum.
2. Hubungkan voltmeter parallel terhadap rangkaian atau komponen yang
akan diukur tegangannya.
3. Bila menggunkan voltmeter rangkuman ganda, gunakan selalu rangkuman
tertinggi dan kemudian turunkan sampai diperoleh pembacaan naik yang
baik.
4. Seallu hati-hati terhadap efek pembebanan. Efek ini dapat diperkecil
dengan menggunakan rangkuman setinggi mungkin (dan sensitivitas
paling tinggi). Ketepatan pengukuran akan berkurang bila penunjukan
berada pada skala yang lebih rendah.
(Cooper,1984:72).
DAFTAR PUSTAKA

Cooper,William D. 1978. Instrumentasi Elektronik dan Teknik Pengukuran Edisi


Ke-2. Jakarta: Erlangga.
Giancoli Douglas C,2001. Fisika. Edisi Kelima. Jilid 2. Jakarta:Erlangga

Anda mungkin juga menyukai