NIM : 1712040006
Kelas : Pendidikan Fisika B
Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan )
Kompetensi Dasar
3.10 : Menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi dan cahaya dalam
teknologi
Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)
3.10 : Melakukan percobaan tentang gelombang bunyi dan/atau cahaya, berikut
presentasi hasil percobaan dan makna fisisnya misalnya sonometer, dan
kisi difraksi.
MAPPADENDANG DALAM KAIDAH FISIKA
Artinya :
Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah
kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja
menyembah. (114)
Adapun yang menyangkut mengenai sikap (afektif) sebagaimana yang
dijelaskan dalam kompetensi inti 2, upacara mappadendang ini menjadi ajang
berkumpulnya seluruh anggota masyarakat dan mempererat tali silaturahmi antara
masyarakat satu dengan yang lainnya. Tanpa membedakan status social,
semuanya berkumpul dan bersuka cita atas hasil panen yang telah diberikan Allah
swt kepada masyarakat.
Untuk KI 3, tentu tradisi mappadendang ini merupakan hal yang sangat
berguna, terlebih lagi untuk generasi muda. Dari acara ini mereka dapat
mengembangkan ide-ide kreatif untuk ke depannya agar acara mappadendang ini
memiliki nilai lebih lagi dalam pelaksanaannya. Mungkin juga mereka dapat
memperkenalkan tradisi ini ke dunia luar.
Yang terakhir, untuk KI 4 yaitu psikomotorik (keterampilan). Acara
mappadendang ini dapat melatih keterampilan seseorang, baik itu ketika memukul
lesung (Palungngeng) dengan alu ataupun ketika menyanyi lagu puji pujian
kepada Allah swt. Selain itu, ketika mappadendang dilaksanakan, terdapat
beberapa orang yang melakukan tarian, sehingga melalui acara ini mereka dapat
mengkreasi tarian tersebut agar memiliki nilai kesenian (estetika) yang lebih
tinggi lagi.
Tradisi mappadendang dimulai dengan menentukan rown down acara,
lama waktu dan pengisi-pengisi acara yang akan berlaga pada hari-H. termasuk si
penumbuk lesung dan penarinya. Ketika penumbuk telah melakukan pekerjaannya
dengan menumbuk lesung menggunkana alu, maka akan terdengar suara yang
teratur yang berasal dari lesung yang ditumbuk tersebut. Seiring dengan bunyi itu,
maka penari juga akan melakukan bagiannya.
Pertemuan 1
A. Gelombang bunyi
1. Definisi Gelombang Bunyi
Definisi yang paling umum dari bunyi (sound) adalah bahwa bunyi adalah
sebuah gelombnag longitudinal dalam suatu medium. Perhatian utama dalam bab
ini adalah gelombang bunyi dalam udara, tetapi bunyi dapat berjalan melalui
sebarang gas, cairan atau benda padat.
Gelombang bunyi yang paling sederhana adalah gelombang sinusoidal, yang
mempunyai frekuensi, amplitude dan panjang gelombang tertentu. Telinga
manusia peka terhadap gelombang dengan jangkauan frekuensi dari sekitar 20
sampai 20.000 Hz, yang dinamakan jangkauan yang dapat didengar (audible
range), tetapi kita juga menggunakan istilah bunyi untuk gelombang yang serupa
dengan frekuensi di atas (ultrasonik) dan di bawah (infrasonik) jangkauan
pendengaran manusia. Gelombang bunyi biasanya berjalan menyebar ke semua
arah dan jarak dari sumber itu. Gelombang yang telah dibahas di atas dijelaskan
oleh fungsi gelombang y(x,t), yang memberikan pergeseran sesaat y sebuah
partikel dalam medium itu pada posisi x pada waktu t. Jika gelombang itu
sinusoidal, kita dapat menyatakannya dengan menggunakan persaamaan
y (x,t) = A sin (ωt - kx) (1)
(gelombang bunyi yang merambat dalam arah x positif)
Perlu diingat bahwa dalam gelombang longitudinal pergeseran itu sejajar dengan
arah perambatan gelombang sehingga jarak x dan jarak y diukur sejajar satu sama
lain, tidak tegak lurus seperti pada gelombang transversal. Amplitude A adalah
pergeseran maksimum setelah partikel dalam medium itu dari posisi
kesetimbangannya.
Gelombang bunyi juga dapat dijelaskan sebagai perubahan tekanan di
berbagai titik. Dalam sebuah gelombang bunyi sinusoidal di udara, tekanan
berfluktuasi di atas dan di bawh tekanan atmosfer Pa dalam suatu perubahan
sinusoidal dengan frekuensi yang sama seperti gerak partikel udara itu. Telinga
manusia bekerja dengan mengindera perubahan tekanan seperti itu. Gelombang
bunyi yang memasuki saluran telinga mengerahkan tekanan yang berfluktuasi
pada satu sisi gendang telinga, udara pada sisi lain gendang telinga yang dilepas
keluar oleh tabung Eustachio, berada dalam tekanan atmosfer. Perbedaan tekanan
pada kedua sisi gendang telinga menyebabkan gendang telinga itu bergerak.
Mikrofon dan alat-alat serupa biasanya juga mengindera perbedaan tekanan,
bukan pergeseran sehingga akan sangat berguna bagi kita untuk mengembangkan
suatu hubungan di antara kedua deskripsi ini.
Pertemuan 2
B. Intensitas dan Taraf Intensitas Bunyi
1. Intensitas Bunyi
Pada dasarnya gelombang bunyi adalah rambatan energi yang berasal dari
sumber bunyi yang merambat ke segala arah, sehingga muka gelombangnya
berbentuk bola. Energi gelombang bunyi yang menembus permukaan bidang
tiap satu satuan luas tiap detiknya disebut intensitas bunyi. Apabila suatu
sumber bunyi mempunyai daya sebesar P watt, maka besarnya intensitas
bunyi di suatu tempat yang berjarak r dari sumber bunyi dapat dinyatakan :
𝑃 𝑃
𝐼= = ... (2)
𝐴 4𝜋𝑟 2
dengan :
I = intensitas bunyi (watt/m2)
P = daya sumber bunyi (watt, joule/s)
A = luas permukaan yang ditembus gelombang bunyi (m2)
r = jarak tempat dari sumber bunyi (m)
Berdasarkan persamaan di atas terlihat bahwa intensitas bunyi di suatu
tempat berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya, makin jauh dari sumber
bunyi, maka intensitasnya semakin kecil. Jika titik A berjarak r1 dan titik B
berjarak r2 dari sumber bunyi, maka perbandingan intensitas bunyi antara titik
A dan B dapat dinyatakan dalam persamaan :
𝑃
𝐼𝐴 4𝜋𝑟2
1 𝑟22
= 𝑃 =
𝐼𝐵 𝑟12
4𝜋𝑟2
2
𝐼𝐴 𝑟22
= … (3)
𝐼𝐵 𝑟12
dengan :
TI = taraf intensitas bunyi (dB = desi bell)
I = intesitas bunyi (watt.m-2)
Io = intensitas ambang pendengaran (Io = 10-12 watt.m-2)
Dari persamaan (4) dapat dikembangkan untuk menentukan taraf intensitas dari
kelipatan intensitasnya. Misalnya ada n buah sumber bunyi yang terdengar
bersamaan maka In = n I dan taraf intensitasnya TIn memenuhi persamaan
berikut.
𝒏𝑰
𝑻𝑰𝒏 = 𝟏𝟎 𝒍𝒐𝒈
𝑰𝟎
𝑰
= 𝟏𝟎 𝒍𝒐𝒈 𝑰 + 𝟏𝟎 𝒍𝒐𝒈 𝒏
𝒏
Intensitas bunyi pada jarak 100 meter dari sumebr bunyi adalah :
𝑃 𝑃 12,56
𝐼= = = = 10−4 𝑤𝑎𝑡𝑡. 𝑚−2
𝐴 4𝜋𝑟 2 4 𝑥 3,14((100) 2
10−4
𝑇𝐼 = 10 𝑙𝑜𝑔 = 10 log 108 = 10𝑥8 = 80 𝑑𝐵
10−12
Jadi, taraf intensitas bunyinya adalah 80 dB
Latihan Soal
1. Satu alu yang dipukulkan ke palungeng untuk memulai mappadendang yang
berjarak 2 m dari pendeteksi (pendengar) memiliki taraf intensitas 40 dB.
Tentukan :
a. Intensitas bunyi palungeng yang ditumbuk dengan alu pada tempat itu,
b. Taraf intensitas jika ada 1000 orang yang memukul palungeng tersebut
menggunakan alu,
c. taraf intensitas jika seorang pendengar berjarak 20 m.
Pertemuan 3
C. Efek Doppler
Mungkin kalian telah memperlihatkan bahwa bika sebuah sumber suara
mendekati anda dengan intensitas yang perlahan lahan akan berubah, baik
semakin besar ataupun semakin kecil. Fenomena ini pertama kali dijelaskan oleh
ilmuwan Austria Christian Doppler pada abad ke-19 dan dinamakan efek Doppler.
Bila sebuah sumber bunyi dan seorang pendengar bergerak relatif terhadap satu
sama lai, maka frekuensi bunyi yang didengar oleh pendengar itu tidak sama
dengan frekuensi sumber. Efek yang serupa terjadi untuk cahaya dan gelombang
radio;
Jika sumber bunyi diam terhadap pengamat maka frekuensi yang terdengar
oleh pengamat sama dengan frekuensi yang dipancarkan oleh sumber bunyi. Hal
ini tidak bergantung pada apakah pengamatnya dekat dengan sumber ataupun
cukup jauh, asalkan bunyi tersebut masih dapat terdengar.Jika sumber bunyi atau
pengamat bergerak atau kedua-duanya bergerak, pengamat akan mendengar
frekuensi yang berbeda dengan yang dipancarkan oleh sumber bunyi. Jika sumber
bunyi bergerak mendekati Anda, Anda akan mendengar bunyi yang frekuensinya
lebih tinggi.Jika sumber bunyi menjauh maka anda akan mendengar bunyi yang
frekuensinya lebih rendah dari frekuensi yang dihasilkan oleh sumber bunyi.
1) Sumber Bunyi Bergerak dan Pengamat Diam
Perhatika gambar berikut
Gambar 2. Pengamat diam sumber bunyi s dari pengamat dengan kecepatan vs.
Seorang pengamat (p) berada di sebelah kanan sumber. Apabila sumber
bunyi s tidak bergerak terhadap p, lingkaran puncak gelombang akan simetris
berpusat di s. Ketika sumber bunyi s bergerak ke kanan mendekati pengamat
p, lingkaran puncak gelombang di kanan menjadi lebih rapat, sedangkan yang
di sebelah kiri menjadi lebih renggang. Perbedaan panjang geombang yang
terbentuk menjadi persamaan berikut ini.
𝜆𝑝1 = 𝜆 − 𝑣𝑠 𝑇
𝑣
𝜆𝑝2 = 𝜆 − 𝑣𝑠 𝑇 𝑑𝑎𝑛 𝜆 =
𝑓𝑠
𝑣𝑠
Jika sumber bunyi memancarkan gelombang bunyi dengan frekuensi 𝑓𝑠′ 𝑣𝑠 𝑇 =
𝑓𝑠
adalah cepat rambat gelombang bunyi dan λ adalah panjang gelombang bunyi.
Ketika pengamat p bergerak mendekati sumber bunyi s dengan kecepatan vp,
banyaknya getaran yang diterima oleh pengamat dalam waktu t menjadi lebih
banyak sebesar
𝑣 𝑣𝑝 𝑣+𝑣𝑝
(𝜆 + )𝑡 = ( )𝑡
𝜆 𝜆
𝑚
355 𝑠
𝑓𝑝 = ( 𝑚) 1000 𝐻𝑧
340 𝑠
𝑓𝑝 = 1044,12 𝐻𝑧
Jadi, frekuensi bunyi yang dihasilkan oleh acara mappadendang tersebut dan
diterima pendengar adalah 1044,12 Hz.
Latihan soal
1. Sebuah pengamat yang berjalan kaki dengan kecepatan 1 m/s menuju
acara tradisi mappadendang mendengar suara pukulan lesung tersebut dari
jarak 10 m dengan frekuensi 100 Hz. Hitunglah berapa frekuensi yang
didengar pengamat ketika sampai ke tempat mappadendang itu?
2. Seseorang memukul lesung dengan frekuensi 1008 Hz. Sementara itu
pengamat bergerak dengan kecepatan 20 m/s menuju sumber bunyi yang
diam. Apabila cepat rambat bunyi di udara 340 m/s berapakah frekuensi
yang di dengar pengamat ?
Daftar Pustaka
Drajat 2007. Fisika untuk SMA/MA Kelas XII. Bandung : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional
Handayani, Damari 2009. Fisika 3 untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Sears,Zemansky,2001. Fisika Universitas. Edisi Kesepuluh, Jilid 2. Jakarta :
Erlangga.
Suharyanto, dkk 2009. Fisika untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional