Anda di halaman 1dari 3

Kelompok 2 :

1. Santi Purwiningsih (201810500041)


2. Yoppi Satriawan (201810500042)

Prodi/Sem : Pendidikan IPA/4

Dosen : Tri Wahyuni Maduretno, M. Pd.

Mata Kuliah : Biofisika

Intensitas Cahaya dan Efek Doppler

A. Intensitas Cahaya

Intensitas bunyi adalah Energi gelombang bunyi yang menembus permukaan


bidang tiap satu satuan luas tiap detiknya. Pada dasarnya gelombang bunyi adalah
rambatan energi yang berasal dari sumber bunyi yang merambat ke segala arah,
sehingga muka gelombangnya berbentuk bola. Apabila suatu sumber bunyi mempunyai
daya sebesar P watt, maka besarnya intensitas bunyi di suatu tempat yang berjarak r dari
P P
sumber bunyi dapat dinyatakan : 𝐼= A =
4 π r2

Hubungan intensitas bunyi dengan jarak adalah : I1 : I2 = r22 : r12

Dengan :
I = Intensitas bunyi (watt/m2 )
P = daya bunyi (watt)
A = Luas permukaan bidang (m2 )
A = 4πr2 (untuk bunyi yang menyebar ke segala arah) r1dan r2 = jarak 1 dan 2 (m)
Berdasarkan persamaan di atas terlihat bahwa intensitas bunyi di suatu tempat
berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya, makin jauh dari sumber bunyi, maka
intensitasnya semakin kecil. Jika titik A berjarak  r1 dan titik B berjarak r2 dari sumber
bunyi, maka perbandingan intensitas bunyi antara titik A dan B dapat dinyatakan dalam
persamaan:

Dikarenakan pendengaran telinga manusia mempunyai keterbatasan, maka para


ahli menggunakan istilah dalam intensitas bunyi dengan menggunakan ambang
pendengaran dan ambang perasaan. Intensitas ambang pendengaran (Io) yaitu intensitas
bunyi terkecil yang masih mampu didengar oleh telinga, sedangkan intensitas ambang
perasaan yaitu intensitas bunyi yang terbesar yang masih dapat didengar telinga tanpa
menimbulkan rasa sakit. Telinga merespons beragam intensitas. Pada 3000 Hz, yang
terendah Intensitas yang dapat dideteksi telinga manusia adalah sekitar 10 −16 W / cm2.
Yang paling keras suara yang dapat ditoleransi memiliki intensitas sekitar 10 −4 W / cm2.
Dua ekstrim ini dari rentang intensitas disebut ambang pendengaran dan ambang sakit
masing-masing. Intensitas suara di atas ambang nyeri dapat menyebabkan kerusakan
permanen pada gendang telinga dan ossicles.
B. Efek Doppler
Pernahkah kalian mendengar efek Doppler? Istilahini diambil dari nama seorang
fisikawan Austria, Christian Johan Doppler (1803-1855). Doppler menemukan
adanyaperubahan frekuensi yang diterima pendengar dibanding dengan frekuensi
sumbernya akibat gerak relatif pendengardan sumber. Gejala perubahan frekuensi inilah
yang dikenal sebagai efek Doppler. Aabila salah satu pendengar atau sumber mendekat
atau keduanya saling mendekat dan terjadi gerak relatif, maka frekuensi sumber yang
didengar oleh pendengar (fp) akan lebih besar dari frekuensi sumber (fs). Sebaliknya
Apabila salah satu pendengar atau sumber menjauh atau keduanya saling menjauh dan
terjadi gerak relatif, maka frekuensi sumber yang didengar oleh pendengar (fp) akan
lebih kecil dari frekuensi sumber (fs). Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar di bawah
ini!.

Dari gambar dapat dilihat,


1. Apabila, pendengar mendekat, maka tanda kecepatan pendengar vp bertanda posistf.
2. Apabila, sumber mendekat, maka tanda kecepatan sumber vs bertanda negatif.
3. Apabila, pendengar menjauh, maka tanda kecepatan pendengar vp bertanda negatif.
4. Apabila, sumber menjauh, maka tanda kecepatan sumber vs bertanda positif.
Secara matematis dapat ditulis :

fp = Frekuensi yang didengar pendengar vs = Kecepatan sumber bunyi (m/s)


(Hz) vp = (+) Bila pendengar mendekati sumber
fs = Frekuensi sumber bunyi (Hz) vp = (-) Bila pendengar menjauhi
v = Cepat rambat bunyi di udara (m/s) vs = (+) Bila sumber menjauhi pendengar
vp = Kecepatan pendengar (m/s) vs = (-) Bila sumber mendekati pendengar
DAFTAR PUSTAKA

[1] Anonim.2016.(https://fisikazone.com/intensitas-bunyi/) diakses pada 07 Mei


2020 pukul 10.05 WIB
[2] Arnel Hendri.2015. Pelayangan, Efek Dopler dan Taraf Intensitas Cahaya.
Universitas Negeri Padang

Anda mungkin juga menyukai