Anda di halaman 1dari 5

BAB 3

FENOMENA AKUSTIK

3.1. BUNYI
Bunyi adalah perambatan gelombang dengan membentuk rapatan-rapatan dan
regangan-regangan oleh partikel perantara bunyi.
Ada tiga aspek bunyi :
Sumber bunyi : merupakan benda yang bergetar
Energi : dipindahkan dari sumber dalam bentuk gelombang longitudinal
Detektor bunyi : alat yang menangkap gelombang bunyi ( telinga )

3.2. KARAKTERISTIK BUNYI


3.2.1. Kecepatan Bunyi
Ada beberapa macam kecepatan rambat bunyi berdasarkan mediumnya, yaitu :
a. Cepat rambat gelombang bunyi dalam fluida :
B
c (27)

dimana : B = konstanta Bulk
= massa jenis fluida
untuk cepat rambat gelombang bunyi di udara adalah 343 m/dt dengan T = 20 oC dan P
= 1 atm.

b. Cepat rambat gelombang bunyi dalam dawai/senar/tali :


F
c (26)

dimana : F = Tegangan tali/senar/dawai
o = massa tali persatuan panjang = m/l

c. Cepat rambat gelombang bunyi sepanjang batang padat yang panjang :


Y
c (28)

dimana : Y = konstanta Young
= massa jenis batang

3.2.2. Ketinggian Bunyi


Menyatakan apakah bunyi itu tinggi ( bunyi suling, biola ) atau rendah ( bass drum,
senar bass ). Yang menentukan tinggi rendahnya bunyi adalah frekuensi. Makin rendah
frekuensi makin rendah ketinggian dan makin tinggi frekuensi makin tinggi ketinggian
bunyi.
Berdasarkan frekuensi bunyi dibedakan dalam tiga daerah frekuensi yaitu
1.Frekuensi 0 - 20 Hz ; Daerah infrasonik, misalnya : getaran tanah, gempa bumi, .
Daerah ini mengakibatkan perasaan kurang nyaman ( discomfort ), kelesuan ( fatique ),
perubahan pada penglihatan, dan terasa sakit pada tubuh.
2. Frekuensi 20 - 20.000 Hz ; Daerah sonik ( audio frekuensi ) yaitu daerah yang
termasuk frekuensi yang dapat didengar
3. Frekuensi diatas 20.000 Hz. ; Daerah ultrasonik, yang dapat dipergunakan dalam bidang
kedokteran ( diagnosis, pengobatan, dan penghancuran ), pengukuran kedalaman laut,
mendeteksi kerusakan logam.

3.2.3. Kenyaringan Bunyi


Yang ditentukan oleh energi gelombang bunyi atau intensitas bunyi, jika
intensitasnya besar maka bunyinya nyaring. Intensitas didefinisikan : jumlah energi bunyi
persatuan waktu persatuan luas atau daya persatuan luas :
P P
I = 4 r2 (31)
A
dimana :
I = Intensitas bunyi ( watt/m2 )
P = daya bunyi ( watt )
A = luas bidang ( m2 )
r = jarak tempat dari sumber bunyi ( m )
Intensitas bunyi terlemah yang masih dapat didengar adalah 10 -12 W/m2, sedangkan
intensitas bunyi yang menimbulkan rasa sakit ditelinga 102 W/m2.
Karena rentang intensitas yang dapat ditangkap telinga demikian luas dan karena
rentangan psikologis kenyaringan tidak berubah-ubah secara langsung terhadap intensitas,
maka skala logaritmit lebih memudahkan untuk menyatakan tingkat intensitas gelombang
bunyi.
Tingkat Intensitas ( TI ) didefinisikan :
I
TI 10 log
Io
(32)
dimana :
TI = Tingkat Intensitas ( dB )
I = Intensitas bunyi
Io = Intensitas ambang = 10-12 W/m2
Daerah frekuensi dan daerah intensitas yang dapat didengar oleh telinga dapat dilihat pada
gambar ( 3 1 ) dibawah ini .
Intensitas
TI (dB ) ( W/m2 )
Ambang rasa sakit
120 120 1

100 100 10-2

80 80 10-4

60 60 10-6

40 40 10-8

20 20
10-10
Ambang Pendengaran
0 0 10-12

20 50 100 500 1000 5000 10000

Frekuensi ( Hz )
3.3. EFEK DOPLER
Ketika sebuah sumber bunyi bergerak mendekati pengamat ( pendengar ), ketinggian
nada ( frekuensi ) lebih tinggi dari pada ketika sumber itu berada pada keadaan diam, dan
ketika sumber menjauhi pendengar frekuensi bunyi menjadi lebih rendah.
a. Jika frekuensi sumber bunyi di depan pendengar dan bergerak saling mendekati, maka :
c vp
f p f s (33)
c vs
b. Jika frekuensi sumber bunyi di belakang pendengar dan bergerak saling menjauhi,
maka :
c vp
f p f s (34)
c v s

c. Jika sumber bunyi bergerak mendekati pengamat yang diam, maka :


fs
fp
v (35)
1 s
c
d. Jika sumber bunyi bergerak menjauhi pengamat yang diam, maka :
fs
fp
v (36)
1 s
c
e. Jika pengamat bergerak mendekati sumber bunyi yang diam, maka :
v
f p 1 p f s (37)
c
f. Jika pengamat bergerak menjauhi sumber bunyi yang diam, maka :
v
f p 1 p f s (38)
c
dengan :
fp = frekuensi bunyi yang sampai di pendengar
vp = kecepatan pendengar
fs = frekuensi sumber bunyi
vs = kecepatan sumber bunyi
c = kecepatan bunyi di udara

3.4. BISING
Bising didefinisikan sebagai bunyi yang tidak dikehendaki.

3.4.1. Pembagian Kebisingan


Berdasarkan frekuensi, tingkat tekanan bunyi, tenaga bunyi maka bising dibagi dalam 3
katagori, yaitu :
1. Audidle noise ( bising pendengaran )
Bising ini disebabkan oleh frekuensi bunyi antara 31,5 8.000 Hz.
2. Occupational noise ( bising karena pekerjaan )
Bising ini disebabkan oleh bunyi yang berhubungan dengan pekerjaan.
3. Impuls noise ( Impact noise = bising impulsif )
Bising ini terjadi akibat adanya bunyi yang menyentak
Berdasarkan waktu terjadinya, bising dibagi dalam :
1. Bising kontinyu dengan spektrum luas, misalnya karena mesin, kipas angin
2. Bising kontinyu dengan spektrum sempit, misalnya bunyi gergaji
3. Bising terputus-putus ( intermittent ), misalnya lalu lintas

Berdasarkan skala intensitas, tingkat kebisingan dibagi dalam :


1. Sangat tenang ( 0 19 dB ): bunyi daun, berbisik, batas dengar terendah
2. Tenang ( 20 39 dB ) : percakapan, auditorium, kantor perorangan
3. Sedang ( 40 59 dB ) : Kantor Umum, percakapan kuat, rumah gaduh, radio perlahan
4. Kuat ( 60 79 dB ) : Jalan pada umumnya, radio sedang, kantor gaduh
5. Sangat hiruk-pikuk ( 80 99 dB ) : Lalulintas ramai, pluit polisi, industri sangat gaduh
6. Menulikan ( 100 120 dB ) : Halilintar, Meriam, mesin uap

3.4.2. Pengaruh Bising Terhadap Kesehatan


Pengaruh utama dari kebisingan adalah kerusakan pada indra pendengar atau gangguan
sistem pendengaran. Kerusakan/gangguan ini dibagi atas :
1. Hilangnya pendengaran secara temporer/sementara dan dapat pulih kembali apabila
bising tersebut dapat dihindarkan.
2. Menjadi kebal/imun terhadap bising
3. Telinga berdengung
4. Kehilangan pendengaran secara menetap dan tidak pulih kembali

Pengaruh lain dari bising, dapat mengganggu konsentrasi, meningkatnya kelelahan,


denyut jantung lemah, menyebabkan perasaan tidak enak dalam bekerja, gangguan
hormoral, sistem syaraf dan merusak metabolisme.

3.4.3. Pencegahan Ketulian dari Proses Bising


Prinsipnya menjauhi dari sumber bising, dapat dilakukan dengan cara :
1. Mesin atau alat-alat yang menghasilkan bising diberi pelumas
2. Membuat tembok pemisah antara sumber bising dengan tempat kerja
3. Pada saat bekerja, memakai pelindung telinga

SOAL-SOAL
1. Telinga manusia dapat mendengar bunyi dengan frekuensi yang berkisar dari kira-kira
20 Hz hingga 20.000 Hz. Jika laju bunyi di udara 340 m/dt, berapakah panjang
gelombang yang berkaitan dengan frekuensi-frekuensi ekstrim ini ?

2. Seekor anjing yang menggonggong melepas daya sekitar 1mW.


a. Jika daya ini terdistribusi secara seragam ke semua arah, berapa tingkat intensitas
bunyi pada jarak 5 m ?
b. Berapa tingkat intensitas dari dua anjung yang menggonggong secara bersamaan
jika masing-masing melepas daya 1 mW ?

3. Tingkat intensitas bunyi dari pesawat jet dengan jarak 30 m adalah 140 dB. Berapa
tingkat intensitas pada jarak 300 m ?

4. Sirine mobil polisi yang berada dalam keadaan diam memancarkan frekuensi 1600 Hz.
Berapa frekuensi yang akan terdengar jika anda dalam keadaan diam dan mobil polisi
bergerak dengan kecepatan 25 m.s jika :
a. bergerak mendekati anda
b. berberak menjauhi anda.

5. Gelombang bunyi 5000 Hz diarahkan ke benda yang bergerak dengan laju 3,50 m/s
menuju sumber yang diam. Berapa frekuensi gelombang pantulan ?

6. Dalam suatu ruangan terdapat 20 wanita dan 15 pria yang menonton suatu pagelaran.
Setiap suatu acara selesai dipertunjukkan maka semua penonton bertepuk tangan. Bila
di suatu titik tercatat TI yang dibuat tepukan tangan tiap wanita adalah 60 dB, dan tiap
pria adalah 65 dB, hitunglah TI total setiap kali suatu acara selesai dipertunjukkan.

7. Sebuah jendela yang luasnya 1,2 m2 menghadap ke jalan dan TI bising lalu-lintas yang
diterima di jendela tersebut adalah 60 dB. Berapakah daya bunyi yang diterima jendela
tersebut ?

8. Dua buah gelombang bunyi mempunyai intensitas 10 W/cm2 dan 500 W/cm2.
Berapa dB-kah kedua bunyi itu berbeda ?

9. Sumber bunyi isotropis memancarkan daya 2 W. Hitung TI pada jarak 15 m dari


sumber.

10. Dua buah sumber bunyi A dan B, masing-masing mempunyai frekuensi 500 Hz. A tetap
sedang B bergerak ke kanan ( menjauhi pendengar ) dengan kecepatan 200 ft/dt.
Pendebngar berada di antara A dan B, bergerak ke kanan dengan kecepatan 100 ft/dt.
Jika kecepatan bunyi di udara adalah 1100 ft/dt, hitunglah :
a. frekuensi A yang sampai pada pendengar
b. Frekuensi B yang sampai pada pendengar
c. Frekuensi layangan pada pendengar

11. Ketika kereta api bergerak dengan kecepatan 90 km/jam mendekati seorang pendengar
yang diam, kereta membunyikan klaksonnya yang berfrekuensi 630 Hz.
a. Berapa panjang gelombang bunyi didepan kereta api ?
b. Berapa frekuensi yang terdengar oleh pendengar ?

12. Berapa TI untuk gelombang bunyi yang berintensitas 1010 W/m2 dan 10-2 W/m2 ?

13. Hitung intensitas gelombang bunyi jika TI = 10 dB dan TI = 3 dB

14. Hitung laju bunyi dalam tongkat almunium jika diketahui Y alm = 7,0 x 1010 N/m2 dan
kerapatan alm = 2,7 x 103 Kg/m3

15. Laju bunyi dalam merkuri 1410 m/s. Berapa modulus bulk merkuri jika rapar massanya
13,6 x 103 kg/m3

16. Modulus Bulk air 2,0 x 109 N/m2. Hitung kecepatan bunyi da;am air.

Anda mungkin juga menyukai