PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan kami adalah sebagai berikut:
BAB II
PEMBAHASAN
Barthelot (1866) mengemukakan di dalam minyak bumi terdapat logam alkali, yang
dalam keadaan bebas dengan temperatur tingi akan bersentuhan denagn C02
membentuk asitilena. Kemudian Mendeleyev (1877) mengemukakan bahwa minyak
bumi tebentuk akibat adanya pengauh kerja uap pada kabida-karbida logam di dalm
bumi. Yang lebih ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan
bahwa minyak bumi mulai terbentuk sejak zamn prasejarah, jauh sebelum bumi
terbentuk dan besamaan dengan proses terbentuknya bumi.pernyataan itu berdasar
fakta ditemukannya material hidrokarbon dalam beberapa batuan meteor dan di
atmosfir bebeapa planet lain.
3. Reforming
Reforming adalah pengubahan bentuk molekul bensin yang bermutu kurang
baik (rantai karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantai karbon
bercabang).
4. Polimerisasi
Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul
besar.
5. Treating
Treating adalah proses pemurnian minyak bumi dengan cara menghilangkan
pengotor-pengotornya. Cara-cara proses treating sebagai berikut :
1. Pencemaran udara
Pencemaran udara berhubungan dengan pencemaran atmosfer bumi.
Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelubungi bumi sampai ketinggian 300
km. Sumber pencemaran udara berasal dari kegiatan alami dan aktivitas manusia.
Pencemaran udara berhubungan dengan pencemaran atmosfer bumi.
Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelubungi bumi sampai ketinggian 300
km. Sumber pencemaran udara berasal dari kegiatan alami dan aktivitas manusia.
Sumber pencemaran udara di setiap wilayah atau daerah berbeda-beda.
Sumber pencemaran udara berasal dari kendaraan bermotor, kegiatan rumah
tangga, dan industri.
Nitrogen oksida
Nitrogen oksida memainkan peranan penting di dalam penyusunan jelaga
fotokimia. Nitrogen dioksida dihasilkan oleh gas buangan kendaraan bermotor.
Peroksiasil nitrat yang dibentuk di dalam jelaga sering menyebabkan iritasi pada
mata dan paru-paru. Selain itu, bahan polutan tersebut dapat merusak tumbuhan.
Hujan asam
Dua gas yang dihasilkan dari pembakaran mesin kendaraan serta pembangkit
listrik tenaga disel dan batubara yang utama adalah sulfur dioksida (SO2) dan
nitrogen dioksida (NO2). Gas yang dihasilkan tersebut bereaksi di udara membentuk
asam yang jatuh ke bumi bersama dengan hujan dan salju. Misalnya, sulfur dioksida
berreaksi dengan oksigen membentuk sulfur trioksida.
2 SO2 + O2 2 SO3
Sulfur trioksida kemudian bereaksi dengan uap air membentuk asam sulfat.
SO3 + H2O H2SO4
Uap air yang telah mengandung asam ini menjadi bagian dari awan yang
akhirnya turun ke bumi sebagai hujan asam atau salju asam. Hujan asam dapat
mengakibatkan kerusakan hutan, tanaman pertanian, dan perkebunan. Hujan asam
juga akan mengakibatkan berkaratnya benda-benda yang terbuat dari logam,
misalnya jembatan dan rel kereta api, serta rusaknya berbagai bangunan. Selain itu,
hujan asam akan menyebabkan penurunan pH tanah, sungai, dan danau, sehingga
mempengaruhi kehidupan organisme tanah, air, serta kesehatan manusia.
Radiasi
Makhluk hidup sudah lama menjadi objek dari bermacammacam bentuk
radiasi. Misalnya, radiasi matahari yang mengandung sinar ultraviolet dan
gelombang infra merah. Selain berasal dari matahari, radiasi dapat juga berasal dari
luar angkasa, berupa sinar kosmis dan mineral-mineral radioaktif dalam
batubatuan. Akan tetapi bentuk radiasi akibat aktivitas manusia akan menimbulkan
polusi.
Bentuk-bentuk radiasi berupa kegiatan uji coba bom nuklir dan penggunaan
bom nuklir oleh manusia dapat berupa gelombang elektromagnetik dan partikel
subatomik. Kedua macam bentuk radiasi tersebut dapat mengancam kehidupan
makhluk hidup.
Dampak radiasi dapat dilihat pada tingkat genetik dan sel tubuh. Dampak genetik
pada interfase menyebabkan terjadinya perubahan gen pada AND atau dikenal
sebagai mutasi gen. Dampak somatik (sel tubuh) adalah seseorang memiliki otak
yang lebih kecil daripada ukuran normal, cacat mental, dan gangguan fisik lainnya
serta leukemia.
2. Pencemaran air
Pencemaran air meliputi pencemaran di perairan darat, seperti danau dan
sungai, serta perairan laut. Sumber pencemaran air, misalnya pengerukan pasir,
limbah rumah tangga, industri, pertanian, pelebaran sungai, pertambangan minyak
lepas pantai, serta kebocoran kapal tanker pengangkut minyak.
Limbah pertanian
Kegiatan pertanian dapat menyebabkan pencemaran air terutama karena
penggunaan pupuk buatan, pestisida, dan herbisida. Pencemaran air oleh pupuk,
pestisida, dan herbisida dapat meracuni organisme air, seperti plankton, ikan, hewan
yang meminum air tersebut dan juga manusia yang menggunakan air tersebut untuk
kebutuhan sehari-hari. Residu pestisida seperti DDT yang terakumulasi dalam tubuh
ikan dan biota lainnya dapat terbawa dalam rantai makanan ke tingkat trofil yang
lebih tinggi, yaitu manusia.
Selain itu, masuknya pupuk pertanian, sampah, dan kotoran ke bendungan, danau,
serta laut dapat menyebabkan meningkatnya zat-zat hara di perairan. Peningkatan
tersebut mengakibatkan pertumbuhan ganggang atau enceng gondok menjadi pesat
(blooming).
Pertumbuhan ganggang atau enceng gondok yang cepat dan kemudian mati
membutuhkan banyak oksigen untuk menguraikannya. Kondisi ini mengakibatkan
kurangnya oksigen dan mendorong terjadinya kehidupan organisme anaerob.
Fenomena ini disebut sebagai eutrofikasi.
Limbah pertambangan
Pencemaran minyak di laut terutama disebabkan oleh limbah pertambangan
minyak lepas pantai dan kebocoran kapal tanker yang mengangkut minyak. Setiap
tahun diperkirakan jumlah kebocoran dan tumpahan minyak dari kapal tanker ke laut
mencapai 3.9 juta ton sampai 6.6 juta ton. Tumpahan minyak merusak kehidupan di
laut, diantaranya burung dan ikan. Minyak yang menempel pada bulu burung dan
insang ikan mengakibatkan kematian hewan tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Minyak bumi terbentuk dari sisa fosil mahkluk hidup yang tertimbun jutaan
tahun yang lalu. Pengambilan minyak bumi dilakukan di kilang minyak. Kemudian di
fraksionisasikan sesuai titik didihnya. Minyak bumi memiliki peranan penting bagi
kehidupan, baik sebagai sumber energi maupun sebagai bahan baku industri
petrokimia.
3.2 Saran
Minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat dipebarui. Kini
keberadaanya sudah hampir habis. Oleh karena itu, penggunaannya harus dihemat.
Penggunaan bahan olahan minyak bumi juga memiliki efek samping. Seprti gas
buangan dari mesin yang mengunakan bahan olahan minyak bumi. Asap tersebut
merupakan indikasi pencemaran udara dan memperburuk kondisi dunia yang
mengalami global warming.
DAFTAR PUSTAKA
http://dahlanforum.wordpress.com/2009/03/27/pencemaran-lingkungan/
http://ryanxryan.blog.friendster.com/wiki/Berkas:Flag_of_OPEC.svg
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_xi/fraksi-minyak-bumi/
http://id.wikipedia.org/wiki/Kilang_minyak
http://www.dikti.org/?q=node/99
http://wartapedia.com/tekno/terapan/2290-isobutanol-bahan-bakar-alternatif-
pengganti-minyak-bumi.html
http://mhiira.blogspot.com/2010/12/makalah-minyak-bumi.html
http://fauzyghol.wordpress.com/2012/11/25/makalah-minyak-bumi/