Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah wujud keberdayaan
masyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Dalam PHBS,
ada 5 program prioritas yaitu KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup,
Dana Sehat/Asuransi Kesehatan/JPKM. Dengan demikian, upaya untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan dalam menciptakan suatu kondisi
bagi kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat secara
berkesinambungan. Upaya ini dilaksanakan melalui pendekatan pimpinan
(Advokasi), bina suasana (Social Support) dan pemberdayaan masyarakat
(Empowerment). Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi
masalahnya sendiri, terutama dalam tatanan masing-masing, dan masyarakat dapat
menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan
meningkatkan kesehatannya (Depkes, 2005).
Sesuai dengan indikator sehat 2010, bahwa keberhasilan pembangunan
kesehatan yang diarahkan pada PHBS masyarakat dilihat dari indikator derajat
kesehatan dan target tahun 2010 yang telah menetapkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota yaitu persentase rumah
tangga yang berperilaku hidup bersih sehat sebesar 65 % dan Persentase Rumah
Sehat 80 %, persentase tempat-tempat umum sehat 80 %, persentase keluarga
yang memiliki akses terhadap air bersih 85 % (Depkes RI, 2007).
Adapun manfaat PHBS adalah terwujudnya rumah tangga yang derajat
kesehatannya meningkat dan tidak mudah sakit serta meningkatnya produktivitas
kerja setiap anggota keluarga yang tinggal dalam lingkungan sehat dalam rangka
mencegah timbulnya penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain,
menanggulangi penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain, meningkatkan
derajat kesehatan, dan memanfaatkan pelayanan kesehatan, serta mengembangkan
dan menyelenggarakan upaya kesehatan bersumber masyarakat (Depkes, 2006).
Penyakit yang muncul akibat rendahnya PHBS antara lain cacingan, diare,
sakit gigi, sakit kulit, gizi buruk dan lain sebagainya yang pada akhirnya akan
mengakibatkan rendahnya derajat kesehatan indonesia dan rendahnya kualitas
hidup sumber daya manusia.

1
Gambaran kesehatan di Indonesia tahun 2004 yaitu persentase orang yang
merokok di Indonesia sebesar 35 %; persentase orang yang kurang yang aktivitas
fisik sebesar 72,9 %; persentase orang yang kurang serat sebesar 60 % begitu juga
dengan diare yang meningkat tiap tahunnya dan menyebabkan kematian (Depkes,
2007).
Dalam hal pemerataan pembangunan yang berwawasan kesehatan tentunya
mencakup semua golongan masyarakat, baik kelompok anak-anak maupun
kelompok orang dewasa. Hal inilah yang menyebabkan perlu dilakukan
penelitian, sejauh mana dampak program yang dicanangkan melalui Visi Sehat
2010 serta Indonesia sehat 2015. Hal ini dapat dilihat dari ruang lingkup
masyarakat dalam memahami tentang pengetahuan, sikap dan tindakan tentang
bagaimana Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di lingkungan bermasyarakat.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari konsep perilaku hidup sehat?
2. Apa manfaat dari konsep perilaku hidup sehat?
3. Apa saja indicator dari konsep perilaku hidup sehat?
4. Bagaimana perilaku yang mempengaruhi kesehatan?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertidan dari konsep perilaku hidup sehat?


2. Menganalisa program-program perilaku hidup bersih dan sehat
3. Membahas dampak yang akan terjadi apabila tidak melakukan PHBS.

BAB II

2
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PHBS
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan wujud keberdayaan
masyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktekan PHBS. Dalam hal ini ada
5 program prioritas yaitu KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup, Dana
Sehat/Asuransi Kesehatan/JPKM.

B. MANFAAT PHBS

C. PROGRAM PHBS
Program PHBS merupakan upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau
menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat,
dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan
edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui
pendekatan pimpinan (Advokasi), bina suasana (Social Support) dan
pemberdayaan masyarakat (Empowerment). Dengan demikian masyarakat dapat
mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, dan dapat menerapkan cara-cara
hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya
(Notoadmodjo S., 2007).

D. TUJUAN PHBS
Tujuan PHBS adalah untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan
kemauan masyarakat agar hidup sehat, serta meningkatkan peran aktif masyarakat
termasuk swasta dan dunia usaha, dalam upaya mewujudkan derajat hidup yang
optimal (Dinkes,2006).

E. INDIKATOR PHBS
Menurut Depkes RI (2002) menetapkan indikator yang ditetapkan pada
program PHBS berdasarkan area / wilayah, ada tiga bagian yaitu sebagai berikut :
1. Indikator Nasional
Ditetapkan 3 indikator, yaitu:

a. Presentase penduduk tidak merokok


b. Presentase penduduk yang memakan sayur sayuran dan buah buahan.
c. Presentase penduduk melakukan aktifitas fisik/olah raga.
Alasan dipilihnya ke tiga indikator tersebut berdasarkan issue global dan

3
regional, seperti merokok telah menjadi issue global, karena selain
mengakibatkan penyakit seperti jantung, kanker paru-paru juga berpotensi
menjadi entry point untuk narkoba. Pola makan yang buruk akan berakibat
buruk pada semua golongan umur, bila terjadi pada usia balita akan
menjadikan generasi yang lemah/generasi yang hilang dikemudian hari.
Demikian juga bila terjadi pada ibu hamil akan melahirkan bayi yang kurang
sehat, bagi usia produktif akan mengakibatkan produktifitas menurun. Kurang
aktifitas fisik dan olah raga mengakibatkan metabolisme tubuh terganggu,
apabila berlangsung lama akan menyebabkan berbagai penyakit, seperti
jantung, paru-paru, dan lain-lain (Depkes RI, 2002)

2. Indikator Lokal Spesifik


Indikator nasional ditambah indikator lokal spesifik masing-masing
daerah sesuai dengan situasi dan kondisi daerah. Dengan demikian Ada 16
indikator yang dapat digunakan untuk mengukur perilaku sehat sebagai
berikut :

a. Ibu hamil memeriksakan kehamilannya.


b. Ibu melahirkan ditolong oleh tenaga kesehatan.
c. Pasangan usia subur (PUS ) memakai alat KB.
d. Balita ditimbang.
e. Penduduk sarapan pagi sebelum melakukan aktifitas.
f. Bayi di imunisasi lengkap.
g. Penduduk minum air bersih yang masak.
h. Penduduk menggunakan jamban sehat.
i. Penduduk mencuci tangan pakai sabun.
j. Penduduk menggosok gigi sebelum tidur.
k. Penduduk tidak menggunakan NAPZA.
l. Penduduk mempunyai Askes/ tabungan/ uang/ emas.
m. Penduduk wanita memeriksakan kesehatan secara berkala dan SADARI
(Pemeriksaan Payudara Sendiri).

n. Penduduk memeriksakan kesehatan secara berkala untuk mengukur


hipertensi
o. Penduduk wanita memeriksakan kesehatan secara berkala dengan Pap
Smear.
p. Perilaku seksual dan indikator lain yang diperlukan sesuai prioritas

4
masalah kesehatan yang ada didaerah.

3. Indikator PHBS di setiap Tatanan


Indikator tatanan sehat terdiri dari indikator perilaku dan indikator
lingkungan di 5 (lima) tatanan, yaitu tatanan rumah tangga, tatanan tempat
kerja, tatanan tempat umum, tatanan Sekolah, tatanan sarana kesehatan.
a. Indikator tatanan rumah tangga :
1) Perilaku :

a) Tidak merokok
b) Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
c) Imunisasi
d) Penimbangan balita
e) Gizi Keluarga/sarapan
f) Kepesertaan Askes/JPKM
g) Mencuci tangan pakai sabun
h) Menggosok gigi sebelum tidur
i) Olah Raga teratur

2) Lingkungan :

a) Ada jamban
b) Ada air bersih
c) Ada tempat sampah
d) Ada SPAL(Saluran Pengaliran Air Limbah)
e) Ventilasi
f) Kepadatan
g) Lantai

b. Indikator tatanan tempat kerja :

1) Perilaku
a) Menggunakan alat pelindung
b) Tidak merokok/ada kebijakan dilarang merokok
c) Olah raga yang teratur
d) Bebas NAPZA
e) Kebersihan lingkungan kerja

5
f) Ada Asuransi Kesehatan

2) Lingkungan
a) Ada jamban
b) Ada air bersih
c) Ada tempat sampah
d) Ada SPAL (Saluran Pengaliran Air Limbah)
e) Ventilasi
f) Pencahavaan
g) Ada K3 (Kesehatan Keselamatan Kerja)
h) Ada kantin
i) Terbebas dari bahan berbahaya
j) Ada klinik

c. Indikator tatanan tempat umum


1) Perilaku
a) Kebersihan jamban
b) Kebersihan lingkungan

2) Lingkungan
a) Ada jamban
b) Ada air bersih
c) Ada tempat sampah
d) Ada SPAL(Saluran Pengaliran Air Limbah)
e) Ada K3 (Kesehatan Keselamatan Kerja)

d. Indikator tatanan sekolah :


1) Perilaku
a) Kebersihan pribadi
b) Tidak merokok
c) Olah raga teratur
d) Tidak menggunakan NAPZA

2) Lingkungan
a) Ada jamban
b) Ada air bersih
c) Ada tempat sampah
d) Ada SPAL(Saluran Pengaliran Air Limbah)
e) Ventilasi
f) Kepadatan
g) Ada warung sehat
h) Ada UKS (Unit Kesehatan Sekolah)

6
i) Ada taman sekolah

e. Indikator tatanan sarana kesehatan


1) Perilaku
a) Tidak merokok
b) Kebersihan lingkungan
c) Kebersihan kamar mandi

2) Lingkungan
a) Ada jamban
b) Ada air bersih
c) Ada tempat sampah
d) Ada SPAL(Saluran Pengaliran Air Limbah)
e) Ada IPAL(Saluran Pengaliran Air Limbah) rumah sakit
f) Ventilasi
g) Tempat cuci tangan
h) Ada pencegahan serangga

F. PERILAKU PHBS

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) adalah semua perilaku kesehatan yang
dilakukan atas kesadaran, sehingga keluarga beserta semua yang ada di dalamnya
dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. Kesehatan lingkungan adalah
hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan yang berakibat atau
mempengaruhi derajat kesehatan manusia PHBS kesehatan lingkungan adalah
perilaku kesehatan yang menciptakan hubungan antara manusia dan
lingkungannya yang berakibat mempengaruhi derajat kesehatan manusia.
Indikator kesehatan lingkungan :

1) Perumahan bersih dan sehat


2) Penyediaan air bersih
3) Penanganan air limbah
4) Penanganan sampah
5) Pembuangan kotoran manusia (Tinja) PHBS Kesehatan Lingkungan di

7
Indonesia masih diirasakan belum memenuhi kebutuhan sanitasi dasar, yaitu
sanitasi minimal yang diperlukan agar dapat memenuhi criteria kesehatan
pemukiman.

B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA

8
9

Anda mungkin juga menyukai