RPP PJBL Kurikulum 2013 Revisi Materi Bi
RPP PJBL Kurikulum 2013 Revisi Materi Bi
Lampiran A.1
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan diskusi di kelas siswa diharapkan dapat menjelaskan
konsep dasar bioteknologi
Setelah kegiatan diskusi di kelas siswa diharapkan dapat menjelaskan
perbedaan bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern
Setelah kegiatan observasi kelompok siswa diharapkan dapat memberikan
minimal masing-masing 5 contoh produk bioteknologi konvensional dan
bioteknologi modern
Setelah kegiatan diskusi siswa diharapkan dapat menganalisis dampak
positif dan negatif dari produk bioteknologi bagi kehidupan manusia.
Setelah kegiatan praktek kelompok siswa diharapkan dapat membuat
inovasi produk bioteknologi konvensional menganalisis kegunaannya
dalam kehidupan manusia
67
D. Materi Pembelajaran
Materi Reguler dan Remedial
Fakta
Bioteknologi adalah kemajuan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang
sangat penting dalam peningkatan mutu hidup manusia. Bioteknologi
merupakan cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup
(bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup
(enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Konsep
Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi Konvensional
Konsep dasar
Contoh Penerapan
Bioteknologi Modern
Konsep dasar
Contoh Penerapan
Dampak Bioteknologi bagi kehidupan manusia
Dampak Positif
Dampak Negatif
Prinsip
Bioteknologi konvensional
Bioteknologi modern
Prosedural
Mekanisme kultur jaringan
Mekanisme rekayasa genetika
Mekanisme kloning
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi, Observasi, Presentasi kelompok dan Proyek
Model : Project Based Learning (PjBL)
68
2. Instrumen Penilaian
A. Indikator
No Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik
1 Menjelaskan konsep dasar bioteknologi Tes
2 Membedakan bioteknologi konvensional dan Tes
bioteknologi modern
3 Memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari Tes
produk bioteknologi konvensional dan modern
4 Menganalisis dampak bioteknologi bagi kehidupan Tes
manusia
5 Membuat inovasi produk bioteknologi Non tes
konvensional serta menganalisis kegunaannya bagi
kehidupan manusia
74
Lampiran A.2
Instrumen Penilaian
Ket : Hanya ditandai siswa yang paling tinggi dan yang paling rendah. Selain itu,
dianggap setara.
Ketentuan :
1. Rumus : Nilai Akhir (NA) = Jumlah skor yg diperoleh x 100
Jumlah skor maksimum
2. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :
A = Unggul (80-100) C = Perbaikan (60-69)
B = Kompeten (70-79)
75
Ket : Hanya ditandai siswa yang paling tinggi dan yang paling rendah. Selain itu,
dianggap setara.
Ketentuan :
1. Rumus : Nilai Akhir (NA) = Jumlah skor yg diperoleh x 100
Jumlah skor maksimum
2. Nilai keterampilan dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :
A = Unggul (80-100) C = Perbaikan (60-69)
B = Kompeten (70-79)
77
a. Kelengkapan sistematika
b. Tingkat keberhasilan proyek
c. Kelengkapan data
Skor maksimum = 33
Ketentuan :
𝑺𝒌𝒐𝒓𝒆 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
Nilai = 𝑺𝒌𝒐𝒓𝒆 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎 =
SLEMAN - Polres Sleman pada Selasa (31/3) lalu menggerebek sebuah tempat
usaha pembuatan sari kelapa atau nata de coco di Desa Sidomulyo, Godean.
Penggerebekan itu dipimpin langsung oleh Kapolres Sleman AKBP Fried
Zulkarnaen.
Usaha rumah tangga yang menempati bangunan gedung bekas SD Semarangan III
itu ditutup paksa aparat karena diduga melakukan praktik ilegal. Polisi menduga
81
pemilik dalam proes pembuatan nata de coco mencampurkan pupuk kimia jenis
ZA yang dianggap membahayakan jika dikonsumsi manusia.
Dalam seminggu, usaha ini menghasilkan sekitar 800 kilogram nata de coco.
Untuk membuat produk itu, dibutuhkan air kelapa sebagai bahan utamanya.
Kemudian pupuk ZA, gula pasir dan cuka dicampurkan ke dalam rebusan air
kelapa.
Namun, polisi menganggap tindakan Danang itu tergolong ilegal. “Pupuk jelas
bukan bahan makanan. Itu melanggar undang-undang,” ujar Zulkarnaen.
Menurut Zulkarnaen, produk itu dipasarkan di ritel yang bersih dan higienis.
Kondisi itu berlawanan dengan pabrik pembuatannya yang kotor dan berbau tidak
sedap alias tidak layak sebagai pabrikan. Untuk menindaklanjuti kasus ini, polres
akan berkoordinasi dengan laboratorium UGM dan Balai Besar POM.
(Sumber: http://www.jpnn.com/news/polisi-gerebek-pabrik-nata-de-coco-
berbahan-berbahaya?page=1)
82
***Selamat Bekerja***
84
Lampiran B.1
85
86
Lampiran B.2
hasil uji kandungan nitrogen pada sampel ekstrak kedelai. Berdasarkan hasil uji
yang dilakukan oleh LPPT UGM pada tanggal 20 Maret 2017 didapatkan hasil uji
kandungan nitrogen dalam sampel ekstrak kedelai yang dibuat peneliti adalah
sebanyak 1,10 %.
bahan. Maka untuk perbandingan nitrogen dalam urea dan nitrogen ekstrak
kedelai =
21 % : 1,10 % = 21 : 1
3 gr : x = 21 : 1
x = 21 x 3
x = 63 gram
Sehingga jika urea dibutuhkan sebanyak 3 gram/liter bahan, maka untuk sari
yang optimum. Karena berat sari kedelai dalam satuan ml maka diperlukan
konversi menjadi satuan gram menjadi liter yaitu dengan menggunakan rumus
massa jenis. Massa jenis suatu benda yaitu massa suatu benda dibagi volumenya
massa (kg)
Volume (m3) = ρ (kg/𝑚3 )
63 . 10−3 𝑘𝑔
Maka, Volume (m3) = = 8,36 x 10-5 m3
753 𝑘𝑔/𝑚3
Lampiran C.1
Hasil Perhitungan :
=(3.9-1) – (9-1)
= 26 – 8
= 18
= 9-1
=8
= 18 + 8
89
= 26
(𝑇𝑖𝑗 )2
FK = 𝑟𝑡
= (11,74)2 / 27
= 138,83 / 27
= 5,10
= 5,72 – 5,10
= 0,62
(𝑇𝑠 )2
JK Perlakuan (JKP) = − 𝐹𝐾
𝑟
= 5,70 – 5,10
= 0,60
= 0,62 – 0,60
= 0,02
𝐽𝐾𝑃
KTP = 𝑡−1
= 0,60 / 8
= 0,075
90
𝐽𝐾𝐺
KTG = 𝑡(𝑟−1)
= 0,02 / 9.2
= 0,02 / 18
= 0,001
Menghitung Nilai F.
𝐾𝑇𝑃
Fhitung = 𝐾𝑇𝐺
= 0,075 / 0,001
= 75
= 0,031/0,43 x 100%
= 7,20 %
91
Uji Lanjutan
( 𝟐 𝑲𝑻 𝑮𝒂𝒍𝒂𝒕)
BNTα = tα .galat √ 𝐫
2.0,001
= 2,10 x √ 3
= 2,10 x √0,0006
= 0,051
F8 F3 F1 F5 F6 F2 F7 F4 F9
Rata-
Perlakuan Rata 0,1 0,33 0,38 0,39 0,45 0,48 0,48 0,53 0,69 Notasi
F9 0,69 0,59** 0,36** 0,31** 0,3** 0,24** 0,21** 0,21** 0,16** - a
F4 0,53 0,43** 0,2** 0,15** 0,14** 0,08** 0,05 0,05 b
F7 0,48 0,38** 0,15** 0,1** 0,09** 0,03 b
F2 0,48 0,38** 0,15** 0,1** 0,09** 0,03 b
F6 0,45 0,35** 0,12** 0,07** 0,06** b
F5 0,39 0,29** 0,06** 0,01 c
F1 0,38 0,28** 0,05 cd
F3 0,33 0,23** d
F8 0,1 e
Kesimpulan :
- Perlakuan F9 berbeda nyata dengan perlakuan F4, F7, F2, F6, F5, F1, F3,
dan F8.
- Perlakuan F4 berbeda nyata dengan perlakuan F5, F1, F3, dan F8.
- Perlakuan F7 berbeda nyata dengan perlakuan F5, F1, F3, dan F8.
- Perlakuan F2 berbeda nyata dengan perlakuan F5, F1, F3, dan F8.
92
- Perlakuan F6 berbeda nyata dengan perlakuan F5, F1, F3, dan F8.
- Perlakuan F5 berbeda nyata dengan perlakuan F3 dan F8
- Perlakuan F4, F7, F2 dan F6 menunjukan rerata ketebalan nata yang tidak
berbeda nyata
93
Lampiran C.2
94
95
96
Uji organoleptik
99
Lampiran E.
100
101
102
Riwayat Hidup
Agama : Islam
Kab. Kuningan
Nama Orangtua
Riwayat Pendidikan