Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL PENELITIAN

PROFIL DARAH SAPI FRIESIAN HOLSTEIN PENDERITA


ENDOMETRITIS DI BALAI PENELITIAN TERNAK
CIAWI KABUPATEN BOGOR

WALID FUAD FATHURROHMAN

DEPARTEMEN KLINIK REPRODUKSI DAN PATOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2019
PROFIL DARAH SAPI FRIESIAN HOLSTEIN PENDERITA
ENDOMETRITIS DI BALAI PENELITIAN TERNAK
CIAWI KABUPATEN BOGOR

WALID FUAD FATHURROHMAN

Proposal Penelitian
Sebagai salah satu syarat untuk melaksanakan penelitian
Fakultas Kedokteran Hewan

DEPARTEMEN KLINIK REPRODUKSI DAN PATOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2019

1
Judul Skripsi : Profil Darah Sapi Friesian Holstein Penderita Endometritis di
Balai Penelitian Ternak Ciawi Kabupaten Bogor

Nama : Walid Fuad Fathurrohman


NIM : B04150167

Disetujui oleh

Dr Drh Yudi MSi Drh Retno Wulansari MSi PhD


NIP. 19740206 199903 1 001 NIP. 19620220 198803 2 001
Pembimbing I Pembimbing II

Diketahui oleh
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FKH IPB

Prof Drh Agus Setiyono MS PhD APVet


NIP : 19630810 198803 1 004

1
PRAKATA
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga proposal penelitian ini dapat diselesaikan. Judul yang
dipilih dalam penelitian ini ialah Profil Darah Sapi Friesian Holstein Penderita
Endometritis di Balai Penelitian Ternak Ciawi Kabupaten Bogor.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Drh. Yudi, Msi dan Ibu Drh
Retno Wulansari, Msi, PhD selaku pembimbing. Ungkapan terima kasih juga
disampaikan kepada orang tua, seluruh keluarga dan teman sejawat atas do’a,
dukungan baik moril maupun materil.
Semoga proposal ini bermanfaat.

Bogor, Februari 2019

Walid Fuad F

2
DAFTAR ISI

PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
Manfaat Penelitian 2
TINJUAN PUSTAKA

METODE
Waktu dan Tempat 4
Bahan dan Alat 5
Prosedur Penelitian 5
DAFTAR PUSTAKA 6

3
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Kebutuhan akan susu mendorong industri peternakan sapi perah di indonesia,
tidak hanya untuk dijadikan minuman susu segar namun juga dalam bentuk olahan
lainnya.

Dibutuhkan produksi susu yang optimal dari sapi-sapi yang dipelihara. Salah
satu faktor yang mengganggu produksi sapi yakni terjangkitnya penyakit.

Endometritis merupakan infestasi bakteri pada uterus yang berakibat pada


perubahan profil darah sapi fh

Dalam pembentukan 1lt susu diperlukan 5lt aliran darah sapi. Darah
berpengaruh besar pada kualitas dan kuantitas susu yang diproduksi

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil darah sapi friesian holstein
masa laktasi(Post Partus) yang menderita endometritis di balai penelitian
ternak(Balitnak) ciawi kabupaten Bogor.

Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang profil
darah sapi friesian holstein masa laktasi(Post Partus) yang menderita endometritis di
balai penelitian ternak ciawi kabupaten Bogor.

TINJAUAN PUSTAKA

Sapi Friesian Holstain

Eritrosit Dairy Cattle

Leukosit Dairy Cattle

Endometritis Sapi

4
METODE

Waktu dan Tempat


Penelitian ini dilaksanakan pada Februari – Maret 2019 di di Balai Penelitian
Ternak Ciawi Kabupaten Bogor. Pemeriksaan darah dilakukan di laboratorium
Patologi Klinik, Departemen Klinik Reproduksi dan Patologi, Fakultas Kedokteran
Hewan Institut Pertanian Bogor.

Bahan dan Alat

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : vacutainer EDTA


(Ethylen Diamine Tetraacetic Acid), termometer, USG (ultrasonografi) Aloka SSD
500, jarum ukuran 18G, syringe, mikroskop, pipet leukosit, kamar hitung, gelas
obyek, larutan NaCl fisiologis, gelas penutup, ice box. Bahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pewarna Giemsa, alkohol 70%, metanol, larutan Turk, larutan
Hayem, minyak emersi, darah yang berasal dari 20 ekor sapi perah Friesian Holstein.

Prosedur Penelitian

Penentuan Sapi Endometritis


Penelitian menggunakan sapi perah Friesian Holstein sejumlah 20 ekor.
Diagnosa endometritis didasarkan pada anamnese (informasi dari petugas Balitnak
Ciawi) kemudian diperiksa dengan palpasi perektal dan dikonfirmasi menggunakan
USG (ultrasonografi).
Koleksi Darah
Sampel darah diambil melalui vena coccygeal yang berada di pangkal ekor
bagian ventral. Bagian yang akan ditusuk disucihamakan dengan alkohol 70%, lalu
darah diambil sebanyak ± 10 ml menggunakan jarum no.18G yang terhubung dengan
syringe. Selanjutnya darah dimasukan ke dalam vacutainer EDTA dan diteteskan
pada gelas obyek untuk pembuatan sediaan apus darah.

Penghitungan Jumlah Total Leukosit


Sediaan darah pada vacutainer EDTA dihisap dengan pipet leukosit yang
terhubung aspirator sampai batas garis 0.5, dilanjutkan dengan mengisap larutan
pengencer Turk sampai batas garis 1.01. Campuran darah dan larutan Turk kemudian
dihomogenkan dengan cara memutarkan pipet membentuk angka 8. Campuran di
ujung pipet yang tidak terhomogenkan dibuang 3-5 tetes. Campuran yang sudah
homogen tersebut kemudian diteteskan ke dalam kamar hitung dengan menempelkan
ujung pipet pada dasar kamar hitung yang telah ditutup dengan gelas penutup.
Penghitungan butir-butir darah putih dilakukan pada kotak yang terletak diagonal
pada 4 bujur sangkar besar di sudut kamar hitung dan hasilnya dikalikan dengan 50
butir/ darah (Eggen et al. 2001).
Penghitungan Jumlah Total Eritrosit

5
Pembuatan Sediaan Apus Darah dan Perhitungan Diferensiasi Leukosit
Darah yang ditampung dalam syringe diteteskan pada ujung gelas obyek
bersih yang telah disediakan kemudian diulas dengan gelas obyek lain dan
dikeringkan dengan udara. Setelah kering dilanjutkan dengan fiksasi selama 5 menit
dalam metanol. Setelah difiksasi, preparat apus darah direndam dalam pewarna
Giemsa selama 30 menit dan dicuci dengan air mengalir secara perlahan untuk
menghilangkan sisa zat warna yang tidak ikut mewarnai sediaan, kemudian sediaan
dikeringkan. Sediaan apus darah yang telah diproses pewarnaan ditetesi dengan
minyak emersi dan diamati di bawah mikroskop perbesaran obyektif 100x dan okuler
10x untuk menghitung diferensiasi leukosit yang teramati hingga mencapai jumlah
100 sel. Nilai masing-masing jenis leukosit tersebut kemudian dikalikan dengan hasil
penghitungan jumlah total leukosit untuk mendapatkan nilai absolut (Eggen et al.
2001).

Analisis Data
Data yang diperoleh dinyatakan dengan mengelompokkan rata-rata dan
simpangan baku masing-masing pada kelompok positif endometritis dan kelompok
negatif endometritis (kelompok A dan B). Data diolah menggunakan IBM SPSS 21®
dan Microsoft Excel 2013®. Data dianalisis secara deskriptif dan diuji statistik
dengan independent sample t-test pada selang kepercayaan 95%, apabila hasil
menunjukkan berbeda nyata (nilai P<0.05).

DAFTAR PUSTAKA

Ica W. 2016. Kualitas Spermatozoa Sapi Bali dengan Bahan Pengencer Tris Kuning
Telur dan Air Kelapa Muda pada Lama Penyimpanan yang Berbeda.[Skripsi].
Kendari: Universitas Halu Oleo.

Feradis. 2010. Bioteknologi Reproduksi pada Ternak. Alfabeta : Bandung.

Azevedo, M.M., Pinheiro, C., Yaphe, J., and Baltazar, F., 2009. Portuguese Students’
Knowledge of Antibiotics: A Cross-sectional Study of Secondary School and
University Students in Braga. BioMed Central, p. 1-6.

Anda mungkin juga menyukai

  • Esay
    Esay
    Dokumen2 halaman
    Esay
    kutul
    Belum ada peringkat
  • Postmortem
    Postmortem
    Dokumen1 halaman
    Postmortem
    kutul
    Belum ada peringkat
  • Evipan
    Evipan
    Dokumen3 halaman
    Evipan
    kutul
    Belum ada peringkat
  • Cestodiasis
    Cestodiasis
    Dokumen1 halaman
    Cestodiasis
    kutul
    Belum ada peringkat
  • Palpasi Nadi
    Palpasi Nadi
    Dokumen13 halaman
    Palpasi Nadi
    Tri Ulfa Noviarini
    Belum ada peringkat
  • Trepanasi
    Trepanasi
    Dokumen2 halaman
    Trepanasi
    kutul
    Belum ada peringkat
  • Nomer 2
    Nomer 2
    Dokumen2 halaman
    Nomer 2
    kutul
    Belum ada peringkat
  • Laporan Hematotoksik
    Laporan Hematotoksik
    Dokumen8 halaman
    Laporan Hematotoksik
    Anggia
    Belum ada peringkat
  • Cestodiasis
    Cestodiasis
    Dokumen1 halaman
    Cestodiasis
    kutul
    Belum ada peringkat
  • Sad
    Sad
    Dokumen5 halaman
    Sad
    kutul
    Belum ada peringkat
  • Laporan Patoklin
    Laporan Patoklin
    Dokumen5 halaman
    Laporan Patoklin
    kutul
    Belum ada peringkat
  • Epitel
    Epitel
    Dokumen4 halaman
    Epitel
    kutul
    Belum ada peringkat