Anda di halaman 1dari 8

TRANSKRIP TUGAS SL

Pemeran :

 Dokter : Velica kressentia yunus


 Pasien : Jonathan irlambang
 Video : Febi vivaldi
Kasus :
Pasien laki-laki 22 tahun datang ke Klinik Pratama dengan keluhan diare sejak 2 jam yang lalu
ANAMNESIS
Dokter : selamat pagi pak, silahkan duduk.
Pasien : uh, baik dok.
Dokter : Saya dokter velica, yang bertugas pada hari ini. Kalau boleh tahu dengan bapak siapa ?
Pasien : Saya jobi dok.
Dokter : Bapak jobi usianya berapa ?
Pasien : 22 tahun.
Dokter : Oh, kalau begitu bisa saya panggil mas ya ?
Pasien : boleh dok, silahkan ?
Dokter : baik mas jobi, untuk pekerjaan dan alamat tempat tinggal boleh disampaikan ?
Pasien : Saya mahasiswa dokter, saya tinggal di seturan.
Dokter : baik mas jobi, apakah ada yang bisa saya bantu ?
Pasien : iya dokter, jadi saya sejak 2 jam yang lalu BAB terus doker.
Dokter : jika bleh tahu sudah berapa kali mas jobi BAB dalam 2 jam yang lalu ?
Pasien : sudah 8 kali hingga saat ini.
Dokter : bisa dijelaskan konsistensi tinjanya seperti apa ?
Pasien : seperti bubur dok, agak cair.
Dokter : apakah ada darah / lendir mas ?
Pasien : ada sedikit lendir tapi setau saya tidak ada darah dok.
Dokter : sejauh ini untuk meredakan ejaa sudah dilakukan penanganan apa ?
Pasien : belum ada dok, karena diarenya terus menerus tanpa jeda, jadi saya belum sempat
melakukan pengobatan apapun untuk meredakan gejala.
Dokter : ada keluhan lain tidak pak selain mencretnya tadi ?
Pasien : ya itu dok, perutnya sakit seperti terlilit sama kembung dok.

Dokter : apakah sakit perut tersebut bersamaan dengan keluhan mencret tadi, atau sebelumnya
sudah sakit perut mas ?
Pasien : barengan sama mencretnya tadi dok.
Dokter : lokasi nyerinya di mana ya mas ? bisa di jelaskan ?
Pasien : di perut dok, di semua bagian perut.

Dokter : jika saya berikan skala 0 (tidak nyeri) –10 (sangat nyeri), kira-kira nyeri yang bapak alami
ada di angka berapa ?
Pasien : emm.. 8 dok.
Dokter : apa yang mas jobi lakukan untuk memperingan nyerinya ?

Pasien : saya buat duduk atau tiduran sebenarnya sudah baik dok, namun kalau mulai mau mencret
lagi muncul kembali.
Dokter : baik mas, selain itu ada rasa mual/muntah ?

Pasien : iya dok, saya merasa mual dan rasanya tenggorokan saya pahit serta nyeri pada ulu hati.
Tadi saya sudah muntah dok 2 kali.
Dokter : bisa di jelaskan mungkin untuk konsistensi dari muntahannya ?
Pasien : encer dok kaya bubur.
Dokter : mas jobi melakukan apa kalo merasa muntah ?

Pasien : Duduk aja sih dok, trus Cuma tarik nafas kalau mau muntah. Say juga pakai minyak kayu
putih dok supaya hangat.
Dokter : ada gangguan saat kencing mas ?
Pasien : ga ada dok Cuma mual, muntah dengan mencret saja.
Dokter : bisa dijelaskan mungkin mas sebelumnya, kok bisa seperti ini kenapa ya ?

Pasien : jadi gini dok, didekat tempat tinggal saya ada tempat makan baru semacam makanan
jepang (sushi) yang sedang ada promo all you can eat buffet jadi sekalian beragkat kuliah saya
sarapan pagi saja disitu.
Dokter : baik mas, bisa dejelaskan kondisi higienitas tempat makannya seperti apa?
Pasien : ya kaya gitu dok, saya pikir sushi dan salad kurang matang juga wadah piring dan sumpit
yang kurang bersih kalau minumannya free refill berupa ocha gelasnya juga kurang bersih di
tumpuk gitu dok di samping tempat refillnya.
Dokter : sebelumnya pernah seperti ini mas ?

Pasien : pernah dok dulu seperti ini juga waktu usia 3 tahun karena keracunan saat makan tape
sampai harus dirawat 3 hari di rumah sakit.
Dokter :ok, apakah mas jobi dan kelurga punya riwayat penyakit seperti diabates, hipertensi,dan
penyakit jantung?

Pasien : oh kalau saya tidak dok. Tapi orang tua saya keduanya memiliki riwayat hipertensi, juga
bapak saya punya sakit asma.
Dokter : mas jobi punya alergi mungkin ?
Pasien : ada dok, makan seafood, debu dan kalau dingin.
Dokter : baik mas, waktu makan tadi, mas jobi sendiri ?
Pasien : ga dok, bareng sama teman kos tadi.
Dokter : apakah teman mas odi juga mengalami gejala yang sama ?
Pasien : iya dok, mual, muntah, keringat dingin, seperti saya namun tidak diare.
Dokter : kalau konsumsi makanan sehari hari bagai mana ya mas ?
Pasien : ya seperti anak kos dok, paling makan di angkringan atau warung.
Dokter : maaf mas, mas jobi merokok,atau sering minum alkool ?
Pasien : tidak dok kalau itu.
Dokter : kalau olah raganya teratur ?
Pasien : paling jogig dok kalau sore sekitar 45 menitan.

Dokter : jadi mas jobi datang dengan keluahan diare disertai dengan mual muntah sejak 2 jam
sudah 8 kali BAB dan muntah 2 kali, sebelumnya makan sushi dan minum ocha di tempat yang
higenitasnya kurang baik. Untuk riwayat penyakit dahulu pernah menderita penyakit serupa saat
usia 3 tahun. Pada keluarga kedua orang tua memiliki riwayat penyakit hipertensi, serta ayah punya
penyakit asma. Mas jobi juga punya riwayat alergi pada seafood, debu dan udara dingin. Tidak
merokok dan minum alkohol, serta rutin olahraga joging tiap harinya selama 45 menit. Apakah
ada yang ingin di tambahkan mas ?
Pasien : sudah dok itu saya
Dokter : baik mas untuk mengetahui diagnosa yang lebih tepat, saya nanti akan melakukan
pemeriksaan pada tubuh mas jobi terutama pada bagian perut nanti mas jobi dipersilahkan untuk
membuka baju bagian atas dimana saya akam elakukan penekanan serta pengetukan pada bagian
perut. Jika mas merasa nyeri atau tidak nyaman saat saya mekakukan pemeriksaan bisa di
sampaikan. Apakah mas jobi bersedia
Pasien : baik dok.

PEMERIKSAAN FISIK

Dokter : baik mas, sekarang terlebih dahulu saya akan melakukan pengukuran antropometri yang
meliputi BB, TB, dan Indeks Masa Tubuh. Silahkan mas Jobi bisa menimbang berat badan terlebuh
dahulu tanpa alas kaki.
Pasien : (mengikuti perintah)

Dokter : baik, BB didaptkan 75 Kg, selanjutnya saya akan mengukur tinggi badan, silahkan bisa
berdiri tegak kedua kaki lurus mengahadp kedepan.
Pasien : (mengikuti perintah)

Dokter : baik TB didapatkan 175 cm, dengan begini maka perhitungan IMT didapatkan 24,5 kg/m2
(ideal)
Pasien : baik dokter.

Dokter : baik sekarang, saya akan melakukan pengukuran tanda-tanda vital, terlebih dahulu saya
akan mengukur tekanan darah terlebih dahulu, silahkan tangan yang tidak dominan bisa saya
periksa mas.
Pasien : baik dokter
Dokter : Tekanan darah 110/70 sedikit turun, apakah mas jobi merasa pusing ?
Pasien : tidak terlalu dokter

Dokter : baik, selanjutnya saya akan mngukur frekuensi denyut nadi, napas, serta suhu. Silahkan
tangan kanan disilangkan, dan permisi silahkan bisa diletakkan termometernya di ketiak bagian
kiri.
Pasien : baik dokter
Dokter : dari hasil pengukuran didapatkan HR : 100x/menit, RR : 22x/menit, dan suhu 37,8°C
Dokter :Selanjutnya saya akan melakukan pemeriksaan pada area kepala, terlebih dahulu saya akan
melihat pada area mata, bisa menghadap kedepan mas
Pasien : baik dokter

Dokter : pada bagian mata normal (Pupil isokor bilateral, konjungtiva sedikit anemis, sklera tidak
ikteris, mata cowong (-)), selanjutnya saya memeriksa are bibir dan leher, bisa menghadap kedepan
mas
Pasien : baik dokter

Dokter : pada bagian mulut normal ( Mukosa bibir lembab), begitupun pada bagian leher (Tidak
terdapat pembesaran limfonodi), selanjutnya saya akan melakukan pemeriksaan pada bagian dada
mas jobi, silahkan bisa dilepaskan pakaian bagian atasnya dan bisa berbaring di tempat tidur.
Pasien : baik dokter

Dokter : pada pengamatan dalam batas normal (Tidak ada retraksi dinding dada maupun
penggunaan otot bantu/ekstrinsik pernapasan), selnjutnya saya akan sedikit menekan jika ada rasa
nyeri bisa dikatakan.
Pasien : Baik dokter

Dokter : Pada penekanan regio dada juga dalam batas normal (Iktus cordis teraba normal,
fremitus dan pengembangan dada simetris), selanjutnya saya akan melakukan pengetukan pada
area dada, seperti sebelumnya jika ada nyeri silahkan bisa dikatakan.
Pasien : baik dokter

Dokter : pada pengetukan dalam batas normal (Jantung pekak tidak terdapat pembesaran, Paru
sonor tidak terdapat akumulasi cairan). Selanjutnya saya akan mendengarkan paru-paru dan bunyi
jantung, terlebih dahulu saya akan mendengarkan suara paru, nanti saya minta mas jobi untuk tari
nafas ketika saya menempelkan stetoskop kemudian menghembuskannya ketika saya
mengangkatnya.
Pasien : baik dokter

Dokter : Suara nafas dalam batas normal (vesikuler, tidak terdapat ronkhi&wheezing),
Selanjutnya saya akan mendengarkan suara jantung, saya minta mas jobi untuk bernafas seperti
biasa
Pasien : baik dokter

Dokter : suara jantung dalam batas normal ( Suara jantung S1 S2 reguler, tidak terdapat murmur
& gallop ), selanjutnya saya akan melakukan pemeriksaan pada bagian perut, terlebih dahulu saya
akan mengamati area tersebut
Pasien : baik dokter
Dokter : pada regio perut dalam batas normal (Tidak distensi), selanjutnya saya akan
mendengarkan pada bagian perut mas jobi
Pasien : baik dokter
Dokter : selanjutnya saya akan mendengarkan pada regio perut mas jobi menggunakan stetoskop
Pasien : baik dokter

Dokter : baik, disini terjadi peningkatan bising usus, selanjutnya saya akan melakukan
pengetukan pada perut mas jobi, apabila terasa nyeri silahkan bisa dikatakan
Pasien : baik dokter

Dokter : pada pengetukan dalam batas normal ( Timpani), selanjutnya saya akan mulai menekan
pada perut mas jobi dan jika terasa nyeri bisa dikatakan
Pasien : baik dokter

Dokter : pada penekanan terdapat nyeri tekan perut di semua regio. Selanjutnya saya melakukan
pemeriksaan pada beberapa organ, terlebih dahulu saya akan memeriksa organ hati mas jobi, saya
akan melakukan penekanan dan pengetukan jika tersa nyeri bisa dijelaskan.
Pasien : baik dokter

Dokter : pada hepar dalam batas normal tidak ada pembesaran ukuran, selatjutnya saya akan
memeriksa organ lien. Seperti tadi saya akan melakukan pengetukan dan penekanan jika terasa
nyeri bisa disampaikan.
Pasien : baik dokter
Dokter : Mas sekarang bisa tarik nafas, saya akan sedikit menekan jika nyeri bisa disampaikan.
Pasien : baik dokter

Dokter : Organ lien dalam batas normal (tidak ada pembesaran). Selanjutnya saya akan
melakukan pemeriksaan pada organ ginjal, saya minta mas jobi duduk menghadap ke tembok, saya
akan menekan bagian punggung bawah jika terasa nyeri bisa disampaikan.
Pasien : baik dokter

Dokter : pada organ ginjal dalam batas normal (Nyeri ketok kostovertebra (-)), selanjutnya saya
akan melakukan pemeriksaan pada ekstremitas mas jobi, nanti saya akan sedikit menekan kuku,
jika nyeri bisa disampaikan
Pasien : baik dokter

Dokter : pada pengamatan, ekstermitas tidak pucat, teraba hangat dan sedikit berkeringat
(capillary refill time < 2 detik).
Dokter : baik, mas Jobi pemeriksaan fisik sudah selesai, sekarang bisa dipakai kembali
pakaiannya, kemudian bisa kembali duduk dan saya akan menjelaskan terkait gejala yang dialami
mas Jobi.
Pasien : baik dokter

Dokter : Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan peningkatan bising usus yang menunjukkan
adanya peningkatan gerakkan usus yang menyebabkan mas jobi mengalami diare, timbulnya
peningkatan peristaltik ini kemungkinan dikarenakan makanan terakhir yang mas jobi makan.
Berdasarkan gejala tersebut maka mengarah ke beberapa diagnosis yaitu diare karenana keracunan
makanan (Gastroenteritis akut et causa Food Poisoning), peradangan pada lambung (Gastritis
akut), dan intoleransi makanan. Untuk memastikan hal tersebut saya memerlukan pemeriksaan
tambahan guna menegakkan diagnosis yaitu Darah lengkap, urin rutin, pemeriksaan feses, dan tes
hipersensivitas untuk melihat ada tidaknya alergi. Apakah mas Jobi bersedia?
Pasien : baik dokter, saya bersedia

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Dokter : Dari hasil pemeriksaan penunjang, didapatkan lendir pada pemeriksaan feses, dan juga
ditemukan beberapa sel leukosist. Hal ini mengarah pada diagnosis diare karena keracunan
makanan (Gastroenteritis Akut et causa Food Poisoning)
Pasien : Apakah itu berbahaya dokter?
Dokter : Selama penanganannya tepat dan sesuai maka mas jobi akan segera pulih
Pasien : baik dokter, lalu apa yang harus saya lakukan?
PENATALAKSANAAN

Dokter : Saya akan memberikan beberapa obat untuk memperingankan gejala. Pada kasus ini
karena BAB keluar cairan maka tubuh mas jobi saat ini sedang kekurangan cairan dan elektrolit
sehingga diperlukan penggantian, bisa menggunakan Oralit dikonsumsi 4 kali dalam sehari selama
lima hari, tablet bezi 3 kali sehari selama lima hari, dan obat lambung untuk mengurangi keluhan
kembung sehari 3 kali selama lima hari dan obat untuk mual muntah diminum 3 kali selama 5 hari
apabila muncul keluhan, serta obat untuk kram perut 3 kali sehari selama 5 hari. Selain itu juga
perlu menjaga hidrasi dengan mengkonsumsi minimal 1,5 liter air putih setiap hari, dan menjaga
status gizi dengan mengkonsumsi makanan bernutrisi seimbang dan tinggi serat, serta istirhat yang
cukup. Kemudian untuk teman yang diajak makan, diharapkan juga untuk memeriksakan diri.
Adakah yang ingin ditanyakan?

Pasien : baik dokter, terimakasih atas penjelasannya. Untuk pembuatan oralitnya seperti apa?
Dan bagaimana mengatur pola makan yang tepat ?
EDUKASI

Dokter : Pembuatan oralit dengan menyiapkan 1 liter atau 5 gelas air matang, kemudian
masukkan ½ sendok the garam dan 8 sendok teh gula putih, atau 1 bungkus puyer orait ke dalam
wadah berisi ar matang tadi, dan aduk hingga merata dan minum sesuai dosis yan diberikan dokter.
Untuk makanan yang dikonsumsi diharapkan makan dan minum di tempat yang higienis dan harus
memperhatikan untuk mengkonsumsi makanan yang benar-benar matang seperti itu untuk
mencegah infeksi. Perlu di perhatikan jika gejala menetap setelah 3-5 hari atau tambah buruk
(penurunan kesadaran, lemas, tidak mau minum, volume BAK menurun). Adakah yang mau
ditanyakan lagi ?
Pasien : Baik dokter, tidak ada. Saya rasa sudah jelas.

Dokter : Baik jika begitu, nanti kontrol 1 minggu lagi untuk melihat perkembangannya. Semoga
lekas sembuh
Pasien : Baik dokter, Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai