BPUPKI
BROOKLYN G. LONTOH
KELAS VII A
SMP PAX CHRISTI
Pengertian BPUPKI
BPUPKI atau badan penyelidik usaha-usaha persiapan kemerdekaan
Indonesia adalah sebuah badan yang dibentuk oleh pihak jepang pada tanggal
29 april 1945. Badan ini dibentuk dengan alasan mendapatkan dukungan dari
bangsa Indonesia supaya mau membantu bangsa jepang dengan menjanjikan
kemerdekaan bagi Bangsa Indonesia.
Badan ini diketuai oleh Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T) Radjiman
Wedyodiningrat serta wakilnya yaitu Ichibangase Yoshio (orang jepang) dan Raden
Pandji Soeroso. Badan ini beranggotakan 67 orang. BPUPKI mempunyai tugas
yakni mempelajari dan menyelidiki hal-hal yang bersifat dengan aspek-aspek
politik ekonomi, tata pemerintahan serta hal lain yang dibutuhkan untuk
persiapan kemerdekaan Indonesia.
Sejarah Pembentukan BPUPKI
Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau (Jepang:
Dokuritsu Junbi Cosakaiatau dilafalkan Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai) adalah
sebuah badan yang dibentuk oleh pemerintah pendudukan balatentara
Jepangpada tanggal 29 April 1945bertepatan dengan hari ulang tahun
KaisarHirohito.
Badan ini dibentuk sebagai upaya mendapatkan dukungan bangsa Indonesia
dengan menjanjikan bahwa Jepangakan membantu proses kemerdekaan
Indonesia. BPUPKI beranggotakan 63 orang yang diketuai oleh Radjiman
Wedyodiningratdengan wakil ketua Hibangase Yosio (orang Jepang) dan R.P.
Soeroso.
Adapun Sejarah Pembentukan BPUPKI secara formil, termuat dalam
Maklumat Gunseikan nomor 23 tanggal 29 Mei 1945, dilihat dari latar belakang
dikeluarnya Maklumat No. 23 itu adalah karena kedudukan Facisme
(kekuasaan) Jepang yang sudah sangat terancam.
Maka sebenarnya, kebijaksanaan Pemerintah Jepang dengan membentuk
BPUPKI bukan merupakan kebaikan hati yang murni tetapi Jepang hanya ingin
mementingkan dirinya sendiri, yaitu pertama; Jepang ingin mempertahankan
sisa-sisa kekuatannya dengan cara memikat hati rakyat Indonesia,dan yang
kedua; untuk melaksanakan politik kolonialnya.
Di luar anggota BPUPKI, dibentuk sebuah Badan Tata Usaha (semacam
sekretariat) yang beranggotakan 60 orang. Badan Tata Usaha ini dipimpin oleh
R.P.Soeroso, dengan wakil Abdoel Gafar Pringgodigdo dan Masuda (orang
Jepang).
Sidang dibuka pada tanggal 28 Mei 1945 dan pembahasan dimulai keesokan
harinya 29 Mei 1945 dengan tema Dasar Negara. Sidang ini membahas dan
merancang calon dasar Negara R.I. yang akan merdeka. Pada rapat pertama
ini terdapat 3 orang yang mengajukan pendapatnya tentang dasar negara.
Pada tanggal 29 Mei 1945, Mr. Muhammad Yamin dalam pidato singkatnya
mengemukakan lima asas yaitu :
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat (keadilan sosial)
Pada tanggal 31 Mei 1945, Prof. Dr. Mr. Soepomo dalam pidato singkatnya
mengusulkan lima asas :
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat
Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno mengusulkan lima asas pula yang
disebut Pancasila, yaitu :
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan yang Maha Esa
Kelima asas dari Soekarno disebut Pancasila yang menurut beliau dapat
diperas menjadi Trisila atau Tiga Sila yaitu :
1. Sosionasionalisme
2. Sosiodemokrasi
3. Ketuhanan dan Kebudayaan
Bahkan masih menurut Soekarno, Trisila tersebut di atas bila diperas kembali
disebutnya sebagai Ekasila yaitu merupakan sila gotong royong merupakan
upaya Soekarno dalam menjelaskan bahwa konsep tersebut adalah dalam
satu-kesatuan.
Secara garis besar, BPUPKI dibentuk untuk “menyelidiki hal-hal yang penting
sekaligus menyusun rencana mengenai persiapan kemerdekaan Indonesia,”
demikian seperti yang termaktub dalam Maklumat Gunseikan (Kepala
Pemerintahan Militer merangkap Kepala Staf) Nomor 23.
Pengaruh Jepang dalam mengiringi kinerja BPUKI masih cukup kuat, termasuk
pada komposisi keanggotaannya yang terdiri dari seorang kaico(ketua), 2
orang fuku kaico (ketua muda), dan 59 orang iin atau anggota (R.M. A.B.
Kusuma, Lahirnya Undang-Undang Dasar 1945, 2004:10).
Radjiman Wediodiningrat ditunjuk sebagai kaico. Ia adalah tokoh yang
dituakan, priyayi Jawa berpengaruh sekaligus sosok penting yang turut
menggagas Boedi Oetomo pada 1908. Sedangkan sebagai ketua muda adalah
Raden Pandji Soeroso dan Ichibangase Yoshio (wakil Jepang).
Tugas utama BPUPKI yaitu untuk mempelajari serta menyelidiki hal hal penting
yang berhubungan dengan berbagai hal yang menyangkut pembentukan
Negara Indonesia.
Tujuan BPUPKI
Bertujuan untuk menarik simpati rakyat indonesia supaya membantu
jepang dalam perang melawan sekutu dengan cara memberikan janji
kemerdekaan kepada indonesia, melaksanakan politik kolonialnya
didirikan pada tanggal 1 maret 1945.
KELAS VII A