Anda di halaman 1dari 6

The 6th University Research Colloquium 2017

Universitas Muhammadiyah Magelang

Layanan Tumbuh Kembang Balita


dengan Pendampingan Ibu dan Anak Sehat
Pujiati Setyaningsih*1, Milatun Khanifah2, Nur Chabibah3
1,2,3
STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
* Stikesmuh_pkj@yahoo.co.id

Abstrak
Keywords: Kualitas SDM sangat ditentukan oleh kualitas pertumbuhan dan
Tumbuh Kembang, perkembangan anak yang dikembangkan melalui pengasuhan oleh keluarga,
Balita terutama orang tua. Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah
masa balita. Karena pada masa ini pertumbuhan dasar akan mempengaruhi
dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada masa balita ini
perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial,
emosional, dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan
perkembangan berikutnya. Oleh karena itu pemberian pengetahuan yang
cukup tetang petumbuhan dan perkembangan anak merupakan hal yang
peting dalam mendukung tumbuh kembang anak yangn optimal. Kegiatan
pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada
orang tua terutama ibu balita tentang tumbuh kembang balita dan faktor-
faktor yang mendukung tumbuh kembang Balita. Sasaran kegiatan adalah
ibu balita di Kelompok Bermain (KB) Aisiyah Wuled Kecamatan Tirto
Kabupaten Pekalongan. Manfaat yang diharapkan dari kegiatan ini adalah
meningkatnya pengetahuan ibu balita tentang tumbuh kembang anak dan
dapat memberikan simulasi maupun pola pengasuhan yang sesuai dengan
tumbuh kembang balita. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah
diskusi tanya jawab, ceramah, dan demonstrasi. Narasumber dalam
kegiatan ini adalah tim dosen STIKES Muhammadiyah Pekajangan, dan
guru KB. Hasil kegiatan menunjukkan peserta aktif dalam kegiatan dan
adanya peningkatan pengetahuan mengenai tumbuh kembang balita.

1. PENDAHULUAN waktu 8 tahun mencapai 80%, dan mencapai


Kualitas pertumbuhan dan perkembangan 100% setelah anak berusia 18 tahun [3]
anak yang dikembangkan melalui pengasuhan Penelitian lain mengenai kecerdasan otak
oleh keluarga, terutama orang tua menunjukkan fakta bahwa untuk
[5].Pertumbuhan dan perkembangan balita memaksimalkan kepandaian seorang anak,
secara fisik, mental, sosial, emosional stimulasi harus dilakukan sejak 3 tahun
dipengaruhi oleh gizi, kesehatan dan pertama dalam kehidupannya mengingat pada
pendidikan. Ini telah banyak dibuktikan dalam usia tersebut jumlah sel otak yang dipunyai
berbagai penelitian, diantaranya penelitian dua kali lebih banyak dari sel-sel otak orang
longitudinal oleh Bloom mengenai kecerdasan dewasa [4]
yang menunjukkan bahwa kurun waktu 4 Mengingat jumlah balita di Indonesia
tahun pertama usia anak, perkembangan sangat besar yaitu sekitar 10% dari seluruh
kognitifnya mencapai sekitar 50%, kurun populasi, maka sebagai calon generasi penerus

ISSN 2407-9189 81
The 6th University Research Colloquium 2017
Universitas Muhammadiyah Magelang

bangsa, kualitas tumbuh kembang balita di atau stimulasi yang berguna agar potensinya
Indonesia perlu mendapat perhatian serius berkembang. Perkembangan anak akan
yaitu mendapat gizi yang baik, stimulasi yang optimal bila interaksi diusahakan sesuai
memadai serta terjangkau oleh pelayanan dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap
kesehatan berkualitas termasuk deteksi dan perkembangannya, bahkan sejak bayi masih
intervensi dini penyimpangan tumbuh dalam kandungan [2].
kembang sehingga dapat tumbuh dan Untuk bisa merawat dan membesarkan
berkembang secara optimal sesuai dengan anak secara maksimal orang tua terutama ibu
potensi genetiknya dan mampu bersaing di era perlu mengetahui banyak hal yang berkaitan
global. Pembinaan tumbuh kembang anak dengan tumbuh kembang balita. Oleh karena
secara komprehensif dan berkualitas yang itu, pengabdian masyarakat inin bertujuan
diselenggarakan melalui kegiatan stimulasi, untuk memberikan informasi kepada ibu
deteksi dan intervensi dini penyimpangan balita tentang tumbuh kembang Balita dan
tumbuh kembang balita dilakukan pada “masa melakukan deteksi tumbuh kembang balita,
kritis” tersebut di atas [1]. serta membekali ibu baita derngan
Program Stimulasi, Deteksi dan pengetahuan tentang pola asuh dan Gizi pada
Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) balita.
merupakan revisi dari program Deteksi Dini
Tumbuh Kembang (DDTK) yang telah 2. METODE
dilakukan sejak tahun 1988 dan termasuk Metode yang digunakan dalam
salah satu program pokok Puskesmas. pengabdian masyarakat ini adalah ceramah,
Kegiatan ini dilakukan menyeluruh dan diskusi tanya jawab. Pada awal pertemuan
terkoordinasi diselenggarakan dalam bentuk dilakukan skrining tumbuh kembang balita
kemitraan antara keluarga (orang tua, dengan menggunakan Kuesioner Pra Skrining
pengasuh anak dan anggota keluarga lainnya), Perkembangan (KPSP) dan pemeriksaan berat
masyarakat (kader, organisasi profesi, badan dan tinggi badan balita yang diisikan ke
lembaga swadaya masyarakat) dengan tenaga dalam kartu Menuju sehat (KMS). Untuk
professional. Pemerintah telah melakukan mendekteksi adanya penyimpangan tumbuh
beberapa upaya dalam mendukung kembang balita. Metode ceramah digunakan
pelaksanaan SDIDTK. Salah satu program pada saat pemberian informasi mengenai
pemerintah [1]. tumbuh kembang balita, Gizi pada Balita dan
Proses tumbuh kembang sangat Pola Asuh Balita diharapkan peran serta ibu
tergantung kepada orang dewasa atau orang balita agar turut aktif saat diberikan
tua. Periode penting dalam tumbuh kembang penyuluhan. Metode diskusi tanya jawab
anak adalah masa balita. Karena pada masa ini digunakan memberikan pertanyaan dan
pertumbuhan dasar akan mempengaruhi dan menceritakan permasalahan-permasalahan
menentukan perkembangan anak selanjutnya. yang terjadi seputar tumbuh kembang anak,
Pada masa balita ini perkembangan maslah pengasuhan maupun kesulitan
kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran pemberiaan makan. Alat dan Media yang
sosial, emosional, dan intelegensia anak dapat digunakan pada pengabdian ini adalah KPSP,
berlangsung secara alamiah, tetapi proses Timbangan injak, Mikrotoa, KMS, Kertas,
tersebut berjalan sangat cepat dan merupakan bollpint, Alat peraga edukatif, infocus,
landasan perkembangan berikutnya. Laptop, layar, slide power point, dan Leaflet.
Perkembangan moral serta dasar-dasar Prosedur dalam pengabdian masyarakat
kepribadian juga dibentuk pada masa ini. Pada ini yaitu pihak mitra atau dalam hal ini PAUD
masa periode kritis ini, diperlukan rangsangan Aisiyah Wuled Kecamatan Tirto Kabupaten

82 ISSN 2407-9189
The 6th University Research Colloquium 2017
Universitas Muhammadiyah Magelang

Pekalongan meminta permohonan pembicara


kepada STIKES Muhammadiyah Pekajangan,
kemudian bagian Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat STIKES
Muhammadiyah pekajangan memberikan
rekomendasi kepada dosen untuk
menindaklanjuti pengabdian masyarakat
tersebut. Pengabdian masyarakat ini dilakukan
selama 6 bulan di PAUD Aisiyah Wuled
Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan Gambar 1. Pelaksanaan Deteksi Tumbuh
dengan sasaran ibu balita di PAUD Aisiyah kembang
Wuled Kecamatan Tirto Kabupaten Hasil kegiatan ditemukan 100% nilai
Pekalongan. perkembangan balita di PAUD Aisiyah
Wuled Kecamatan Tirto Kabupaten
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Pekalongan sesuai perkembangan (rentang
Pengabdian masyarakat ini dilakukan nilai 8-10) dan hasil pemeriksaan tinggi
dalam waktu 6 bulan. Tahapan kegiatan badan dan berat badan balita sesuai kurva
dilaksanakan sebagai berikut: KMS.
a. Melaksanakan perijinan untuk dilakukan c. Pemberian pendidikan kesehatan pada Ibu
pengabdian masyarakat dan melakukan balita tentang Tumbuh Kembang balita
pendekatan dengan guru dan kepala diberikan dengan memaparkan materi
sekolah PAUD Aisiyah Wuled Kecamatan melalui media power point, laptop dan
Tirto Kabupaten Pekalongan. Infocus dan menayangkan beberapa video
b. Melakukan identifikasi permasalahan pada tumbuh kembang anak sebagaigambaran
ibu balita tentang kesehatan balita. nyata tumbuh kembang balita. Adapun
Identifikasi permasalahan diperoleh dari materi yang disampaikantentang tumbuh
deteksi tumbuh kembang balita dan kembang anak antara lain tentang
menyakan beberapa permasalahan tumbuh pengertian, faktor yang mempenngaruhi
kembang balita pada ibu balita, dan tumbuh kembang dan tahapan tembuh
melakukan pemeriksaan tinggi badan dan kembang anak sesuai usia. Kegiatan ini
beraat badan dan melakukan uji sesuai dilaksanakan pada bulan ke dua
pertanyaan yang terdapat dalam KPSP pelaksanaan pengabdian masyarakat.
pada balita dan ibu balita. Kegiatan ini
dilaksanakan pada bulan pertama
pelaksanaan pengabdian masyarakat.

ISSN 2407-9189 83
The 6th University Research Colloquium 2017
Universitas Muhammadiyah Magelang

Kekuranggan pada sesia ini adalah ibu


balita tidaak mau memperagakan simulasi
yang telah diajarkan karena malu-malu dan
saling tunjuk. Kegiatan ini dilakukan pada
bulan ketiga pengabdian masyarakat.
e. Pemberian pendidikan kesehatan tentang
Gizi balita

Gambar 2. Pemberian pendidikan


kesehatan tentang Tumbuh Kembangn
Balita
Dari hasil pendidikan kesehatan
tentang tumbuh kembang balita dan
pemutaran video tumbuh kembang balita,
beberapa ibu balita aktif mendengarkan
dan sangat antusias terhadap video tumbuh
kembang balita. Beberapa ibu balita aktif
bertanya mengenai hal-hal yang belum
paham, Kekurangan pada tahapini adalah
tidak semuanya ibu balita hadir dalam
pemberian pendidikan kesehatan karena
ada beberapa anak balita yang rewel
sehingga bermain diluar ruangan.
d. Pemberian contoh simulasi tumbuh
kembang pada balita diberikan dengan Gambar 4. Pelaksanaan pendidikan
berdiskusi pada ibu maupun guru dan kesehatan tentang gizi balita
memperagakan ke balita dengan media Pendidikan kesehatan tentang gizi
balita memaparkan tentang pengertian gizi,
manfaat gizi pada tumbuh kembang balita,
angka kecukupan gizi untuk balita,
makanan yang dianjurkan dan yang tidak
dianjurkan, akibat kurang gizi dan
kelebihan gizi pada balita. Materi
disampaikan menggunakan powerpoint
dengan media laptop, infocusdan contoh
menu harian untuk balita Pada sesi ini
beberapa ibu antusias bertanya dan
Gambar 3. Salah satu guru sedang
berdiskusi kasus nyata yang terjadi pada
memperagakan simulasi sosial bahasa
anak balita mereka. Kekurangan pada sesi
Saat demonstrasi para guru dan ibu
ini adalah sebagian kecil ibu tidak fokus
balita di contohkan bagaimana cara
karena anak balita rewel dan membuat
simulasi perkembangan balita sesuai aspek
gaduh.
perkembangan motorik halus, motorik
kasar, kemandirian soaial dan bahasa.
Salah satu guru dapat mendemontrasikan
kembali simulasi yang telah diperagaan.

84 ISSN 2407-9189
The 6th University Research Colloquium 2017
Universitas Muhammadiyah Magelang

f. Pemberian pendidikan kesehatan tentang sejenisnya serta susu kotak. Balita sangat
Gizi balita antusias setiap kali mendapatkan PMT.
Sebagiam besar mengkonsumsi dan
menghabiskan PMT di temat kegiatan
sembarimenungguproses diskusi dan tanya
jawab selesai.

Gambar 6. Pelaksanaan pemberian PMT


pada Balita
Gambar 5. Pelaksanaan pendidikan h. Refleksi
kesehatan tentang pola Asuh Balita Setelah rangkaian kegiatan selesai
Pada pemberian pendidikan kesehatan dilakukan refleksi untuk mengetahui
tentang pola asuh balita dilakukan denan kekurangan dan kelebihan terhadap
dua metode yaknidiskusi dan ceramah kegiatan yang telah dilakukan guna
tanya jawab. Pada sesi awal pembicara merancang rencana tindak lanjutyang akan
berdiskusi tentang bagaimana ibu-ibu dilakukan setelah pengabdian selesai
peserta pendidikan kesehatan mengasuh sehingga kegiatan dapat terus ditingkatkan.
putra-putri mereka. Sesi ke dua pembicara Hal ini merupakan upaya untuk membantu
memaparkan materi tentang pengertian meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
pola asuh, macam-macam pola asuh, pola masyarakat, terutama ibu balita tentang
asuh menurut Rosullah, dan Kiat-kiat berbagai aspek penting kesehatan balita
melakukan pola asuh yang sesuai tumbuh terutama hal-hal yang berkiatan dengan
kembang anak. Materi disampaikan tumbuh kembang balita.
menggunakan powerpoint dengan media Rencana tindak lanjut dari kegiatan
laptop dan infocus. Pada sesi ini beberapa pengabdian ini adalah membentuk kelas
ibu antusias bertanya dan berdiskusi kasus peranting di PAUD Aisiyah Wuled
nyata yang terjadi pada anak mereka. Pada Kecamata Tirto Kabpaten Pekalongan.
sesi ini jumlah peserta 100% hadir dan ikut Kelas paranting ini diharapkan secara
berpartisipasi dalam diskusi dan tanya berkalanjutan akan memberikan informasi
jawab. dan dukungan kepada ibu dalam
g. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) menghadapi masalah-masalah pada anak
Balita balita mereka.
PMT diberikan pada setiap akhir sesi Kendala yang dihadapi pada
untuk seluruh balita yang hadir pada pelaksanaan pengabdian ini adalah kendala
kegiatan tersebut. PMT yang diberikan waktu, dimana waktu pelaksanaan di sore
berupa biskuit, bolu, kacang dan

ISSN 2407-9189 85
The 6th University Research Colloquium 2017
Universitas Muhammadiyah Magelang

hari, sehinnga kadang hujan, dan sangat UCAPAN TERIMAKASIH


pendek durasi waktu yang diberikan. Kami sebagai penulis mengucapkan
Kendala berikutnya adalah kendala waktu terimaksih pada pihak-pihak yang telah
pelaksanaan pertemuan sempat terkendala membantu terwujudnya kegiatan masyarakat ini.
libur puasa dan Idul Fitri. Kendala yang Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada
terbesar adalah komitmen ibu-ibu balita Lembaga Penelitian dan Pengabdian masyarakat
yang terkadang tidak hadir dalam STIKES Muhammadiyah Pekajangan
pelaksanaan kegiatan Pekalongan, Kepala PAUD Aisiyah Wuled
Kecamata Tirto Kabpaten Pekalongan. Balita dan
4. KESIMPULAN ibu balita PAUD Aisiyah Wuled Kecamata Tirto
Pelaksanaan kegiatan pengabian Kabpaten Pekalongan.
masyarakat dengan tema tumbuh kembang
baliata berlangsung lancar, penuh antusiame REFERENSI
balita maupun ibu balita. Rangkaian kegiatan [1] Depkes RI. Pedoman Pelaksanaan Stimuasi,
pengabdian yang dilakukan meliputi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh
pendekatan pada mitra, identifikasi Kembang Anak di Tingkat Pelayanan
permasalahan balita dan pemberian Kesehatan Dasar. Jakarta, 2007.
pendidikan kesehatan secara [2] Kania, Nia, et al. Stimulasi tumbuh kembang
berkesinambungan, dan melakukan evaluasi anak untuk mencapai tumbuh kembang yang
kegiatan secara umum. Evaluasi terhadap optimal. Abstrak, 2006.
kegiatan selama 6 bulan berjalan sangat
[3] Saidah, E.S. Pentingnya Stimulasi Mental
lancar. Kegiatan pengabdian didukung oleh
Dini. Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak Usia
seluruh komponen PAUD Aisiyah Wuled
Dini. No.01.hlm. 50-55, 2003
Kecamaan Tirto Kabupaten Pekalongan.
Rencana berikutnya adalah pembentukan [4] Oberlander, J.R. Slow and Steady, Get Me
kelas parenting, untuk terwujutnya hal Ready. Terjemahan oleh Soesanti Harini
tersebut diperlukan peran serta seluruh elemen Hartono. Gramedia. Jakarta, 2003
masyarakat. Pengabdian berikutnya [5] Rahmaulina, N. D., & Hastuti, D. Hubungan
hendakanya dilaksnakan dengan jangka waktu pengetahuan ibu tentang gizi dan tumbuh
yang lebih panjang, disertai dengan kembang anak serta stimulasi psikososial
pembinaan kader sebagai upaya dengan perkembangan kognitif anak usia 2-5
pemberdayaan. tahun. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen,
1(2), 166-176. 2008

86 ISSN 2407-9189

Anda mungkin juga menyukai